Modul ini membahas kesiapsiagaan bela negara bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang mencakup latihan fisik, mental, dan sosial untuk meningkatkan kemampuan bela negara. Latihan fisik meliputi olahraga, kebugaran jasmani, dan baris berbaris. Latihan mental meliputi kesehatan mental, kesiapsiagaan mental, dan kecerdasan emosional. Latihan sosial meliputi protokol, intelijen neg
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan memahami konsepsi perubahan dan perubahan lingkungan strategis melalui isu-isu strategis kontemporer sebagai wawasan strategis PNS dengan menyadari pentingnya modal insani, dengan menunjukan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis.
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan memahami konsepsi perubahan dan perubahan lingkungan strategis melalui isu-isu strategis kontemporer sebagai wawasan strategis PNS dengan menyadari pentingnya modal insani, dengan menunjukan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis.
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Johan
Muhammad Johan Widikusyanto, Nafiuddin, Nur’ain Isqodrin, Hermansyah Andi Wibowo dan Jubery Marwan. 2016. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Disiplin Kerja Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negera Pemerintah Provinsi Banten. Jurnal Sains Manajemen, Vol. 2, No. 2, 69-83. ISSN: 2443-0064.
Disampaikan untuk Pelatihan Dasar CPNS
Lembaga Administrasi Negara RI
Jakarta, 8 Mei 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Sambutan kunci (keynote speech) Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (DKKIAN) LAN-RI pada
Webinar Peringatan Hari Statistik Nasional 2021
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu
Kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu persepsi publik mengenai lingkup dan wujud cinta tanah air dalam persepektif wawasan nusantara, kearifan lokal, dan Pancasila, sistem pemerintahan Indonesia dalam kerangka tujuan negara, dengan mengaktualisasi kepemimpinan dan nilai-nilai dasar bela negara dalam kompetisi dan konflik kepentingan dalam konteks aktual guna menangkal hambatan etika dan integritas pelayanan publik.
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Johan
Muhammad Johan Widikusyanto, Nafiuddin, Nur’ain Isqodrin, Hermansyah Andi Wibowo dan Jubery Marwan. 2016. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Disiplin Kerja Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negera Pemerintah Provinsi Banten. Jurnal Sains Manajemen, Vol. 2, No. 2, 69-83. ISSN: 2443-0064.
Disampaikan untuk Pelatihan Dasar CPNS
Lembaga Administrasi Negara RI
Jakarta, 8 Mei 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Sambutan kunci (keynote speech) Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (DKKIAN) LAN-RI pada
Webinar Peringatan Hari Statistik Nasional 2021
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu
Kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu persepsi publik mengenai lingkup dan wujud cinta tanah air dalam persepektif wawasan nusantara, kearifan lokal, dan Pancasila, sistem pemerintahan Indonesia dalam kerangka tujuan negara, dengan mengaktualisasi kepemimpinan dan nilai-nilai dasar bela negara dalam kompetisi dan konflik kepentingan dalam konteks aktual guna menangkal hambatan etika dan integritas pelayanan publik.
1. LATSAR CPNS ANGKATAN LX TAHUN 2019 KABUPATEN KETAPANG
Tim Penulis Modul. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarta: LAN
Nama : ALFONSUS LIGUORI WILMAN ANTHONY
NIP :
Materi : KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
Pemateri :
Hari/Tanggal :
RESUME
Kesiapsiagaan bela negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara fisik,
mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan
sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh
kecintaan terhadap NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Kegiatan dan pelatihan dasar bela negara bagi CPNS meliputi: 1) kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
2) kesiapsiagaan dan kecerdasan mental; 3) kegiatan baris-berbaris dan tata upacara; 4) keprotokolan; 5)
pemahaman dasar fungsi-fungsi intelijen dan badan pengumpul keterangan; 6) kegiatan ketangkasan dan
permainan dalam membangun tim; 7) kegiatan caraka malam dan Api Semangat Bela Negara (ASBN); 8)
membuat dan melaksanakan rencana aksi.
Kesehatan jasmani merupakan kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktifitas,
mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan (Agus Mukholid,
2007). Komponen kebugaran jasmani di antaranya: komposisi tubuh, kelenturan/fleksibilitas tubuh, kekuatan
otot, daya tahan jantung/paru-paru, daya tahan otot, dan pola hidup sehat. Kesehatan mental berkaitan dengan
sistem berpikir, kesehatan berpikir, kendali diri, manajemen stres, emosi positif, dan makna hidup.
Kesiapsiagaan jasmani adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk melaksanakan tugas atau
kegiatan fisik secara lebih baik dan efisien. Kesiapsiagaan jasmani merupakan serangkaian kemampuan jasmani
atau fisik yang dimiliki oleh seorang ASN.
Sasaran latihan kesiapsiagaan jasmani adalah mengembangkan dan/atau memaksimalkan kekuatan fisik,
dengan melatih kekuatan fisik yang menghasilkan power, endurance, muscle strength, speed, accuracy, agility,
coordination, balance, flexibity.
Kesiapsiagaan mental adalah kesiapsiagaan seseorang dengan memahami kondisi mental, perkembangan
mental, dan proses menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan sesuai dengan perkembangan mental/jiwa
(kedewasaan) nya, baik tuntutan dalam diri sendiri maupun luar dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan
2. LATSAR CPNS ANGKATAN LX TAHUN 2019 KABUPATEN KETAPANG
Tim Penulis Modul. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarta: LAN
lingkungan rumah, sekolah, lingkungan kerja dan masyarakat. Sasaran latihan kesiapsiagaan mental adalah
dengan mengembangkan dan/atau memaksimalkan kekuatan mental dengan memperhatikan modal insani.
Kecerdasan emosional adalah gabungan dari semua emosional dan kemampuan sosial untuk menghadapi
seluruh aspek kehidupan manusia. Kemampuan emosional meliputi, sadar akan kemampuan emosi diri sendiri,
kemampuan mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri, kemampuan menyatakan perasaan orang lain, dan
pandai menjalin hubungan dengan orang lain.
Peraturan Baris Berbaris (PBB) bertujuan untuk mewujudkan disiplin yang prima, agar dapat menunjang
pelayanan yang prima pula, juga dapat membentuk sikap, pembentukan disiplin, membina kebersamaan dan
kesetiakawanan dan lain sebagainya.
Keprotokolan menurut UU Nomor 9 Tahun 2010 adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan
dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan
sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara,
pemerintahan, atau masyarakat.
Etika Keprotokolan adalah suatu bentuk tutur, sikap, dan perbuatan yang baik dan benar berdasarkan kaidah
norma universal yang dilakukan secara sadar dalam tata pergaulan yang berlaku pada tempat, waktu, dan ruang
lingkup serta situasi tertentu, untuk menciptakan komunikasi dan hubungan kerja sama yang positif dan harmonis
baik antar individu, kelompok masyarakat, dan lembaga/organisasi, maupun antar bangsa dan negara.
Kemampuan kewaspadaan dini ialah kemampuan yang dikembangkan untuk mendukung sinergisme
penyelenggaraan pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter secara optimal, sehingga terwujud kepekaan,
kesiagaan, dan antisipasi setiap warga negara dalam menghadapi potensi ancaman.
Intelijen Negara berperan melakukan upaya, pekerjaan, kegiatan, dan tindakan untuk deteksi dini dan
peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan terhadap setiap hakikat ancaman
kepentingan dan keamanan nasional. Hal- hal mengenai intelijen negara diatur dalam UU Nomor 17 Tahun 2011.
Deteksi dini dan peringatan dini dalam penyelenggaraan otonomi daerah diatur dalam Permendagri Nomor 16
Tahun 2011.
Implementasi dan aplikasi kewaspadaan dini bagi CPNS yaitu kesadaran lapor cepat terhadap setiap potensi
ancaman, baik di lingkungan pekerjaan maupun lingkungan pemukiman dan mendorong terbentuknya FKDM di
lingkungan masing-masing atau berkontribusi pada Kominda.
Beberapa contoh permainan yang bisa dimanfaatkan dalam kegiatan bela negara yaitu Birma Crosser, Hell
Barier, Carterpillar Race, Folding Carpet, Hulahoop, Log Line, Flying Fox, Toxic Waste, Spider Web, Trust Fall,
Grass In The Wind, Almost Infinite Circle, Tupai dan Pemburu, Helium Stick, Pipa Bocor, Evakuasi Bambu,
Blind Walk, dan Atomic Bom serta Caraka “Malam”.