SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
DASAR DASAR PENANGKAPAN IKAN
(PIM 1221; 2/0) Kelas B
Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan
Alat tangkapan Ikan Ramah Lingkungan
Pengelolaan perikanan
• Pengelolaan perikanan di Indonesia harus
sesuai dengan ketentuan pelaksanaan
perikanan yang bertanggung jawab
• (FAO Code of conduct for Responsible
Fisheries/CCRF).
Keadaan perikanan dunia
 Mengalami deplesi atau penurunan produksi secara terus
menerus: 5 %
 Mengalami eksploitasi berlebihan/ melampaui optimum
produksi: 16 %
 Mengalami eksploitasi penuh: 52 %
 Mengalami eksploitasi tahap moderat (masih dapat
ditingkatkan dalam jumlah yang kecil) : 23 %
 sumberdaya ikan masih dibawah tingkat eksploitasi
optimumnya : 3 %
 Dilakukan pemulihan melalui program konservasi: 1 %
klasifikasi alat penangkapan ikan di
Indonesia
1. menurut klasifikasi A. Von Brandt (1964).
2. Klasifikasi statistik internasional alat tangkap
standar FAO
3. Klasifikasi standar alat tangkap berdasarkan
statistik perikanan Indonesia (Anonim, 2007).
kriteria alat tangkap ramah lingkungan, FAO
(1995)
1. Selektifitas tangkapan yang tinggi
2. Tidak merusak habitat
3. hasil ikan tangkapan berkualitas tinggi
4. Tidak membahayakan nelayan
5. Produksi tidak membahayakan konsumen
6. Hasil sampingan (By-catch) rendah
7. Dampak negatif biodiversitas rendah
8. Tidak membahayakan ikan-ikan yang dilindungi
9. Secara sosial dapat diterima
Alat tangkap harus memiliki
selektivitas yang tinggi.
Ikan yang tertangkap hanya ikan target saja.
Kriteria Selektif : ukuran dan jenis.
Kriteria selektivitas (dari paling rendah hingga tinggi):
1. Alat menangkap lebih dari tiga spesies dengan ukuran yang berbeda
jauh.
2. Alat menangkap tiga spesies dengan ukuran yang berbeda jauh
3. Alat menangkap kurang dari tiga spesies dengan ukuran yang kurang
lebih sama.
4. Alat menangkap satu spesies saja dengan ukuran yang kurang lebih
sama.
5. Alat tangkap harus memiliki selektivitas yang tinggi.
Alat tangkap yang digunakan tidak merusak
habitat, tempat tinggal dan berkembang biak
ikan dan organisme lainnya.
Ada pembobotan yang digunakan dalam kriteria ini yang ditetapkan
berdasarkan luas dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan alat
penangkapan.
Pembobotan tersebut adalah sebagai berikut (dari yang rendah hingga
yang tinggi):
1. Menyebabkan kerusakan habitat pada wilayah yang luas.
2. Menyebabkan kerusakan habitat pada wilayah yang sempit
3. Menyebabkan sebagian habiat pada wilayah yang sempit
4. Aman bagi habitat (tidak merusak habitat)
Tidak membahayakan nelayan
(penangkap ikan).
Dampak yang mungkin dialami oleh nelayan, yaitu (dari rendah
hingga tinggi)
1. Alat tangkap dan cara penggunaannya dapat berakibat
kematian pada nelayan
2. Alat tangkap dan cara penggunaannya dapat berakibat cacat
menetap (permanen) pada nelayan.
3. Alat tangkap dan cara penggunaannya dapat berakibat
gangguan kesehatan yang sifatnya sementara
4. Alat tangkap aman bagi nelayan
Menghasilkan ikan yang bermutu
baik.
Dalam menentukan tingkat kualitas ikan digunakan
kondisi hasil tangkapan secara morfologis
(bentuknya). Pembobotan (dari rendah hingga
tinggi) adalah sebagai berikut:
•Ikan mati dan busuk
•Ikan mati, segar, dan cacat fisik
•Ikan mati dan segarIkan hidup
Produk tidak membahayakan
kesehatan konsumen.
Pembobotan kriteria ini ditetapkan berdasarkan tingkat
bahaya yang mungkin dialami konsumen yang harus menjadi
pertimbangan adalah (dari rendah hingga tinggi):
1. Berpeluang besar menyebabkan kematian konsumen
2. Berpeluang menyebabkan gangguan kesehatan konsumen
3. Berpeluang sangat kecil bagi gangguan kesehatan
konsumen
4. Aman bagi konsumen
Hasil tangkapan yang terbuang
minimum.
Pembobotan kriteria ini ditetapkan berdasarkan pada hal berikut (dari
rendah hingga tinggi):
1. Hasil tangkapan sampingan (by-catch) terdiri dari beberapa jenis
(spesies) yang tidak laku dijual di pasar.
2. Hasil tangkapan sampingan (by-catch) terdiri dari beberapa jenis dan
ada yang laku dijual di pasar
3. Hasil tangkapan sampingan (by-catch) kurang dari tiga jenis dan laku
dijual di pasar.
4. Hasil tangkapan sampingan (by-catch) kurang dari tiga jenis dan
berharga tinggi di pasar.
Alat tangkap yang digunakan harus
memberikan dampak minimum terhadap
keanekaan sumberdaya hayati (biodiversity).
Pembobotan kriteria ini ditetapkan berdasasrkan pada hal berikut (dari
rendah hingga tinggi) :
1. Alat tangkap dan operasinya menyebabkan kematian semua mahluk
hidup dan merusak habitat.
2. Alat tangkap dan operasinya menyebabkan kematian beberapa
spesies dan merusak habitat.
3. Alat tangkap dan operasinya menyebabkan kematian beberapa
spesies tetapi tidak merusak habitat
4. Aman bagi keanekaan sumberdaya hayati
Tidak menangkap jenis yang dilindungi undang-
undang atau terancam punah.
Tingkat bahaya alat tangkap terhadap spesies yang
dilindungi undangundang ditetapkan berdasarkan
kenyataan bahwa:
1. Ikan yang dilindungi sering tertangkap alat
2. Ikan yang dilindungi beberapa kali tertangkap alat
3. Ikan yang dilindungi .pernah. tertangkap
4. Ikan yang dilindungi tidak pernah tertangkap
Secara sosial diterima.
Suatu alat diterima secara sosial oleh masyarakat bila:
(1) biaya investasi murah,
(2) menguntungkan secara ekonomi,
(3) tidak bertentangan dengan budaya setempat,
(4) tidak bertentangan dengan peraturan yang ada.
Pembobotan Kriteria ditetapkan dengan menilai kenyataan di
lapangan bahwa (dari yang rendah hingga yang tinggi):
1. Alat tangkap memenuhi satu dari empat butir persyaratan di atas
2. Alat tangkap memenuhi dua dari empat butir persyaratan di atas
3. Alat tangkap memenuhi tiga dari empat butir persyaratan di atas
4. Alat tangkap memenuhi semua persyaratan di atas
Diterima secara sosial.
KEBIJAKAN PEMERINTAH
1.Larangan penggunaan penangkapan ikan jenis trawl. SK. DirjenPerikanan Nomor
340 tahun 1997.
2.Ketentuan tentang ukuran mata jaring, melarang purse seine yang menggunakan
ukuran mata jaring lebih kecil dari 2 inci pada bagian sayap dan kurang dari 1 inci
pada bagian Kantong.
3.Pengaturan tentang jalur penangkapan ikan, melalui SK. MenteriPertanian No.
392/Kpts/IK. 120/4/99.
4.Pengaturan pemasangan rumpon
5.Perlindungan species ikan dan biota air. Pelarangan penangkapan beberapa jenis
sumber daya ikan yang sudah dalam kondisi langka atauterancam punah, seperti :
Trochus (Trochus niloticus), beberapa jenis penyu, kima (Pinctada sp.), beberapa
jenis arwana (Schlerophagus spp),ikan duyung, dll. SK.Mentan No.
375/Kpts/IK.250/5/1995 tentang pelarangan penangkapan ikan napoleon wrasse
(Cheilinus undulatusruppef).
6.Pengawasan penangkapan ikan. Kep. Menteri KP No. Kep. 02/MEN/2002
menetapkan Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Penangkapan Ikan.
7.Penetapan potensi sumberdaya ikan dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan
(JTB).
Perhatian terhadap ekosistem
Dalam menjaga tatanan integritas ekosistem sumberdaya
hayati perairan maka kegiatan penangkapan ikan harus
memperhatikan 3 hal yaitu:
1. Habitat dimana ikan dan biota perairan lainnya berada
2. Sumberdaya ikan yang merupakan target aktivitas
penangkapan
3. Manusia (nelayan, pedagang, maneger dan stekholder
lainnya)
profil penangkapan ikan yang ideal untuk dicapai antara
lain perlu memiliki keragaan sebagai berikut:
(1) mampu memberikan pendapatan yang layak bagi para nelayan,
mulai dari pemilik sampai pada operator level terbawah, dalam arti
setiap personnel memiliki kemampuan untuk menabung;
(2) keuntungan usaha memberikan kemampuan bagi usaha untuk
meningkatkan dan mengembangkan usahanya
(3) Produk yang dihasilkan adalah exportable untuk menghasilkan
devisa;
(4) usaha dapat diselenggarakan secara profitable dan berkelanjutan ;
(5) tidak menimbulkan keresahan sosial. Jika sumberdaya perairan laut
diusakan secara profitable secara berkelanjutan maka Teknologi
penangkapan ikan ramah lingkungan menjadi suatu keharusan.
Jenis-jenis Alat Tangkap Ikan Menurut
Klasifikasi FAO
1. Surrounding net (Jaring Lingkar)
2. Trawl
3. Dredge (Penggaruk)
4. Lift net (Jaring Angkat)
5. Falling gear (alat yang dijatuhkan)
6. Gill net, entangling nets (Jaring Insang Dan Jaring Puntal
7. Trap (perangkap)
8. Hook and line (pancing)
9. Grappling and wounding gear (pengait dan alat yang melukai).
10. Harvesting machine (mesin pemanen)
11. Alat tangkap lainnya.
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan

More Related Content

What's hot

TUGAS MESIN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN BOUKEAMI
TUGAS MESIN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN BOUKEAMITUGAS MESIN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN BOUKEAMI
TUGAS MESIN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN BOUKEAMIBadiuzzaman
 
Teknik Identifikasi Ikan Karang Secara Visual
Teknik Identifikasi Ikan Karang Secara VisualTeknik Identifikasi Ikan Karang Secara Visual
Teknik Identifikasi Ikan Karang Secara VisualYayasan TERANGI
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun  Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun ArifFakhrudin5
 
Analisis Perbedaan Jantan dan Betina Pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Ber...
Analisis Perbedaan Jantan dan Betina Pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Ber...Analisis Perbedaan Jantan dan Betina Pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Ber...
Analisis Perbedaan Jantan dan Betina Pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Ber...Muhammad Ardianto
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananafdal muhammad
 
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahanPikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahanYosie Andre Victora
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudafirmanahyuda
 
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptx
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptxMorfometrik dan Meristik Ikan.pptx
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptxBurhanuddinIhsan3
 
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanSawargi Ppmkp
 
Teknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanTeknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanshihatin
 
Ekosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.pptEkosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.pptelissofi
 
MATERI 2 SEKSUALITAS.ppt
MATERI 2 SEKSUALITAS.pptMATERI 2 SEKSUALITAS.ppt
MATERI 2 SEKSUALITAS.pptmuhammadsahir5
 
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.Rahmadani Dani
 
REVIEW JURNAL tugas ESDAL22.docx
REVIEW JURNAL tugas ESDAL22.docxREVIEW JURNAL tugas ESDAL22.docx
REVIEW JURNAL tugas ESDAL22.docxnelvameyriani1
 

What's hot (20)

TUGAS MESIN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN BOUKEAMI
TUGAS MESIN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN BOUKEAMITUGAS MESIN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN BOUKEAMI
TUGAS MESIN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN BOUKEAMI
 
Sistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidayaSistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidaya
 
Teknik Identifikasi Ikan Karang Secara Visual
Teknik Identifikasi Ikan Karang Secara VisualTeknik Identifikasi Ikan Karang Secara Visual
Teknik Identifikasi Ikan Karang Secara Visual
 
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun  Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Analisis Perbedaan Jantan dan Betina Pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Ber...
Analisis Perbedaan Jantan dan Betina Pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Ber...Analisis Perbedaan Jantan dan Betina Pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Ber...
Analisis Perbedaan Jantan dan Betina Pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Ber...
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
 
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahanPikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
 
Biota laut dilindungi
Biota laut dilindungiBiota laut dilindungi
Biota laut dilindungi
 
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptx
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptxMorfometrik dan Meristik Ikan.pptx
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptx
 
Sistem perikanan tangkap
Sistem perikanan tangkapSistem perikanan tangkap
Sistem perikanan tangkap
 
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikan
 
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan IkanBiologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
 
Teknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanTeknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikan
 
Ekosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.pptEkosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.ppt
 
MATERI 2 SEKSUALITAS.ppt
MATERI 2 SEKSUALITAS.pptMATERI 2 SEKSUALITAS.ppt
MATERI 2 SEKSUALITAS.ppt
 
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
 
REVIEW JURNAL tugas ESDAL22.docx
REVIEW JURNAL tugas ESDAL22.docxREVIEW JURNAL tugas ESDAL22.docx
REVIEW JURNAL tugas ESDAL22.docx
 

Viewers also liked

Allah pwrpoint
Allah pwrpointAllah pwrpoint
Allah pwrpointPT. SASA
 
Pim1221 4 fishing ground
Pim1221 4 fishing groundPim1221 4 fishing ground
Pim1221 4 fishing groundPT. SASA
 
Dua manusia super
Dua manusia superDua manusia super
Dua manusia superPT. SASA
 
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'10 unsur 'bahagia tanpa syarat'
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'PT. SASA
 
Kel14 Controlling
Kel14 ControllingKel14 Controlling
Kel14 ControllingPT. SASA
 
Mouse deer share harvest
Mouse deer share harvestMouse deer share harvest
Mouse deer share harvestPT. SASA
 
B.inggris
B.inggris B.inggris
B.inggris PT. SASA
 
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaan
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaanBeberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaan
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaanPT. SASA
 
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]PT. SASA
 
Acara 3 platyhelminthes dan annelida
Acara 3 platyhelminthes dan annelidaAcara 3 platyhelminthes dan annelida
Acara 3 platyhelminthes dan annelidaPT. SASA
 
23 seperti biji kopi
23 seperti biji kopi23 seperti biji kopi
23 seperti biji kopiPT. SASA
 
Bagaimana memilih hubungan sejati
Bagaimana memilih hubungan sejatiBagaimana memilih hubungan sejati
Bagaimana memilih hubungan sejatiPT. SASA
 
Acara 0 asistensi avertebrata air 2014
Acara 0 asistensi avertebrata air 2014Acara 0 asistensi avertebrata air 2014
Acara 0 asistensi avertebrata air 2014PT. SASA
 
Bosan hidup
Bosan hidupBosan hidup
Bosan hidupPT. SASA
 
Bersyukurlah!
Bersyukurlah!Bersyukurlah!
Bersyukurlah!PT. SASA
 
Don't stop study
Don't stop studyDon't stop study
Don't stop studyPT. SASA
 
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaLaporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaPT. SASA
 
Acara 6 makro arthropoda
Acara 6 makro arthropodaAcara 6 makro arthropoda
Acara 6 makro arthropodaPT. SASA
 
Paper dasar menejemen
Paper dasar menejemenPaper dasar menejemen
Paper dasar menejemenPT. SASA
 
Acara 5 echinodermata
Acara 5 echinodermataAcara 5 echinodermata
Acara 5 echinodermataPT. SASA
 

Viewers also liked (20)

Allah pwrpoint
Allah pwrpointAllah pwrpoint
Allah pwrpoint
 
Pim1221 4 fishing ground
Pim1221 4 fishing groundPim1221 4 fishing ground
Pim1221 4 fishing ground
 
Dua manusia super
Dua manusia superDua manusia super
Dua manusia super
 
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'10 unsur 'bahagia tanpa syarat'
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'
 
Kel14 Controlling
Kel14 ControllingKel14 Controlling
Kel14 Controlling
 
Mouse deer share harvest
Mouse deer share harvestMouse deer share harvest
Mouse deer share harvest
 
B.inggris
B.inggris B.inggris
B.inggris
 
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaan
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaanBeberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaan
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaan
 
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]
 
Acara 3 platyhelminthes dan annelida
Acara 3 platyhelminthes dan annelidaAcara 3 platyhelminthes dan annelida
Acara 3 platyhelminthes dan annelida
 
23 seperti biji kopi
23 seperti biji kopi23 seperti biji kopi
23 seperti biji kopi
 
Bagaimana memilih hubungan sejati
Bagaimana memilih hubungan sejatiBagaimana memilih hubungan sejati
Bagaimana memilih hubungan sejati
 
Acara 0 asistensi avertebrata air 2014
Acara 0 asistensi avertebrata air 2014Acara 0 asistensi avertebrata air 2014
Acara 0 asistensi avertebrata air 2014
 
Bosan hidup
Bosan hidupBosan hidup
Bosan hidup
 
Bersyukurlah!
Bersyukurlah!Bersyukurlah!
Bersyukurlah!
 
Don't stop study
Don't stop studyDon't stop study
Don't stop study
 
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaLaporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
 
Acara 6 makro arthropoda
Acara 6 makro arthropodaAcara 6 makro arthropoda
Acara 6 makro arthropoda
 
Paper dasar menejemen
Paper dasar menejemenPaper dasar menejemen
Paper dasar menejemen
 
Acara 5 echinodermata
Acara 5 echinodermataAcara 5 echinodermata
Acara 5 echinodermata
 

Similar to Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan

Kajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah Lingkungan
Kajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah LingkunganKajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah Lingkungan
Kajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah LingkunganYayasan TERANGI
 
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Abida Muttaqiena
 
Status Perlindungan Penuh Pari Manta
Status Perlindungan Penuh Pari MantaStatus Perlindungan Penuh Pari Manta
Status Perlindungan Penuh Pari MantaDidi Sadili
 
Potensi dan Peluang Ekspor
Potensi dan Peluang EksporPotensi dan Peluang Ekspor
Potensi dan Peluang EksporDr. Mauli Kasmi
 
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun22014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun2Yoga Amanta
 
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Cahya Panduputra
 
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...Didi Sadili
 
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di Indonesia
Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di IndonesiaTantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di Indonesia
Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di IndonesiaDidi Sadili
 
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptxARZIANINGSIHArzianin
 
Bahan Masukan Naskah Akademik Rancangan PERDA Prov DKI Jakarta tentang Penge...
Bahan Masukan Naskah Akademik Rancangan PERDA  Prov DKI Jakarta tentang Penge...Bahan Masukan Naskah Akademik Rancangan PERDA  Prov DKI Jakarta tentang Penge...
Bahan Masukan Naskah Akademik Rancangan PERDA Prov DKI Jakarta tentang Penge...Didi Sadili
 
Kebijakan pengelolaan konservasi penyu
Kebijakan pengelolaan konservasi penyuKebijakan pengelolaan konservasi penyu
Kebijakan pengelolaan konservasi penyuDidi Sadili
 
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap IkanAnalisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikannautika
 
30323286 makalah-monitoring-pulau-melur
30323286 makalah-monitoring-pulau-melur30323286 makalah-monitoring-pulau-melur
30323286 makalah-monitoring-pulau-melurlozer
 
Teknologi produk perikanan
Teknologi produk perikananTeknologi produk perikanan
Teknologi produk perikananUmar Ashiddiq
 
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalamKebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalamPipiet Noorch
 
Konservasi Hiu Paus
Konservasi Hiu PausKonservasi Hiu Paus
Konservasi Hiu PausDidi Sadili
 

Similar to Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan (20)

Kajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah Lingkungan
Kajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah LingkunganKajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah Lingkungan
Kajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah Lingkungan
 
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
 
Status Perlindungan Penuh Pari Manta
Status Perlindungan Penuh Pari MantaStatus Perlindungan Penuh Pari Manta
Status Perlindungan Penuh Pari Manta
 
Potensi dan Peluang Ekspor
Potensi dan Peluang EksporPotensi dan Peluang Ekspor
Potensi dan Peluang Ekspor
 
1 penanganan ikan di darat
1 penanganan ikan di darat1 penanganan ikan di darat
1 penanganan ikan di darat
 
Mmpi5203 m1
Mmpi5203 m1Mmpi5203 m1
Mmpi5203 m1
 
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun22014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
 
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
 
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
 
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di Indonesia
Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di IndonesiaTantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di Indonesia
Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di Indonesia
 
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
 
Bahan Masukan Naskah Akademik Rancangan PERDA Prov DKI Jakarta tentang Penge...
Bahan Masukan Naskah Akademik Rancangan PERDA  Prov DKI Jakarta tentang Penge...Bahan Masukan Naskah Akademik Rancangan PERDA  Prov DKI Jakarta tentang Penge...
Bahan Masukan Naskah Akademik Rancangan PERDA Prov DKI Jakarta tentang Penge...
 
Kebijakan pengelolaan konservasi penyu
Kebijakan pengelolaan konservasi penyuKebijakan pengelolaan konservasi penyu
Kebijakan pengelolaan konservasi penyu
 
Luht4335 m1
Luht4335 m1Luht4335 m1
Luht4335 m1
 
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap IkanAnalisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
 
30323286 makalah-monitoring-pulau-melur
30323286 makalah-monitoring-pulau-melur30323286 makalah-monitoring-pulau-melur
30323286 makalah-monitoring-pulau-melur
 
Teknologi produk perikanan
Teknologi produk perikananTeknologi produk perikanan
Teknologi produk perikanan
 
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalamKebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
 
Konservasi Hiu Paus
Konservasi Hiu PausKonservasi Hiu Paus
Konservasi Hiu Paus
 

More from PT. SASA

Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanPT. SASA
 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosPT. SASA
 
Hasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordHasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordPT. SASA
 
Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2PT. SASA
 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungaiPT. SASA
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1PT. SASA
 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPT. SASA
 
Pendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPT. SASA
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanPT. SASA
 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiPT. SASA
 
Jurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanJurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanPT. SASA
 
Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1PT. SASA
 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1PT. SASA
 
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentoskeanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentosPT. SASA
 
studi makrobentos
studi makrobentosstudi makrobentos
studi makrobentosPT. SASA
 
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangkualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangPT. SASA
 
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaestimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaPT. SASA
 
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawankeanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawanPT. SASA
 

More from PT. SASA (20)

Sungai
SungaiSungai
Sungai
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
 
Hasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordHasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 word
 
Estimasi
EstimasiEstimasi
Estimasi
 
Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2
 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungai
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1
 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
 
Pendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairan
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
 
Jurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanJurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairan
 
Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1
 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1
 
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentoskeanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
 
studi makrobentos
studi makrobentosstudi makrobentos
studi makrobentos
 
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangkualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
 
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaestimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
 
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawankeanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan

  • 1. DASAR DASAR PENANGKAPAN IKAN (PIM 1221; 2/0) Kelas B Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan
  • 2. Alat tangkapan Ikan Ramah Lingkungan
  • 3. Pengelolaan perikanan • Pengelolaan perikanan di Indonesia harus sesuai dengan ketentuan pelaksanaan perikanan yang bertanggung jawab • (FAO Code of conduct for Responsible Fisheries/CCRF).
  • 4. Keadaan perikanan dunia  Mengalami deplesi atau penurunan produksi secara terus menerus: 5 %  Mengalami eksploitasi berlebihan/ melampaui optimum produksi: 16 %  Mengalami eksploitasi penuh: 52 %  Mengalami eksploitasi tahap moderat (masih dapat ditingkatkan dalam jumlah yang kecil) : 23 %  sumberdaya ikan masih dibawah tingkat eksploitasi optimumnya : 3 %  Dilakukan pemulihan melalui program konservasi: 1 %
  • 5. klasifikasi alat penangkapan ikan di Indonesia 1. menurut klasifikasi A. Von Brandt (1964). 2. Klasifikasi statistik internasional alat tangkap standar FAO 3. Klasifikasi standar alat tangkap berdasarkan statistik perikanan Indonesia (Anonim, 2007).
  • 6. kriteria alat tangkap ramah lingkungan, FAO (1995) 1. Selektifitas tangkapan yang tinggi 2. Tidak merusak habitat 3. hasil ikan tangkapan berkualitas tinggi 4. Tidak membahayakan nelayan 5. Produksi tidak membahayakan konsumen 6. Hasil sampingan (By-catch) rendah 7. Dampak negatif biodiversitas rendah 8. Tidak membahayakan ikan-ikan yang dilindungi 9. Secara sosial dapat diterima
  • 7. Alat tangkap harus memiliki selektivitas yang tinggi. Ikan yang tertangkap hanya ikan target saja. Kriteria Selektif : ukuran dan jenis. Kriteria selektivitas (dari paling rendah hingga tinggi): 1. Alat menangkap lebih dari tiga spesies dengan ukuran yang berbeda jauh. 2. Alat menangkap tiga spesies dengan ukuran yang berbeda jauh 3. Alat menangkap kurang dari tiga spesies dengan ukuran yang kurang lebih sama. 4. Alat menangkap satu spesies saja dengan ukuran yang kurang lebih sama. 5. Alat tangkap harus memiliki selektivitas yang tinggi.
  • 8. Alat tangkap yang digunakan tidak merusak habitat, tempat tinggal dan berkembang biak ikan dan organisme lainnya. Ada pembobotan yang digunakan dalam kriteria ini yang ditetapkan berdasarkan luas dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan alat penangkapan. Pembobotan tersebut adalah sebagai berikut (dari yang rendah hingga yang tinggi): 1. Menyebabkan kerusakan habitat pada wilayah yang luas. 2. Menyebabkan kerusakan habitat pada wilayah yang sempit 3. Menyebabkan sebagian habiat pada wilayah yang sempit 4. Aman bagi habitat (tidak merusak habitat)
  • 9. Tidak membahayakan nelayan (penangkap ikan). Dampak yang mungkin dialami oleh nelayan, yaitu (dari rendah hingga tinggi) 1. Alat tangkap dan cara penggunaannya dapat berakibat kematian pada nelayan 2. Alat tangkap dan cara penggunaannya dapat berakibat cacat menetap (permanen) pada nelayan. 3. Alat tangkap dan cara penggunaannya dapat berakibat gangguan kesehatan yang sifatnya sementara 4. Alat tangkap aman bagi nelayan
  • 10. Menghasilkan ikan yang bermutu baik. Dalam menentukan tingkat kualitas ikan digunakan kondisi hasil tangkapan secara morfologis (bentuknya). Pembobotan (dari rendah hingga tinggi) adalah sebagai berikut: •Ikan mati dan busuk •Ikan mati, segar, dan cacat fisik •Ikan mati dan segarIkan hidup
  • 11. Produk tidak membahayakan kesehatan konsumen. Pembobotan kriteria ini ditetapkan berdasarkan tingkat bahaya yang mungkin dialami konsumen yang harus menjadi pertimbangan adalah (dari rendah hingga tinggi): 1. Berpeluang besar menyebabkan kematian konsumen 2. Berpeluang menyebabkan gangguan kesehatan konsumen 3. Berpeluang sangat kecil bagi gangguan kesehatan konsumen 4. Aman bagi konsumen
  • 12. Hasil tangkapan yang terbuang minimum. Pembobotan kriteria ini ditetapkan berdasarkan pada hal berikut (dari rendah hingga tinggi): 1. Hasil tangkapan sampingan (by-catch) terdiri dari beberapa jenis (spesies) yang tidak laku dijual di pasar. 2. Hasil tangkapan sampingan (by-catch) terdiri dari beberapa jenis dan ada yang laku dijual di pasar 3. Hasil tangkapan sampingan (by-catch) kurang dari tiga jenis dan laku dijual di pasar. 4. Hasil tangkapan sampingan (by-catch) kurang dari tiga jenis dan berharga tinggi di pasar.
  • 13. Alat tangkap yang digunakan harus memberikan dampak minimum terhadap keanekaan sumberdaya hayati (biodiversity). Pembobotan kriteria ini ditetapkan berdasasrkan pada hal berikut (dari rendah hingga tinggi) : 1. Alat tangkap dan operasinya menyebabkan kematian semua mahluk hidup dan merusak habitat. 2. Alat tangkap dan operasinya menyebabkan kematian beberapa spesies dan merusak habitat. 3. Alat tangkap dan operasinya menyebabkan kematian beberapa spesies tetapi tidak merusak habitat 4. Aman bagi keanekaan sumberdaya hayati
  • 14. Tidak menangkap jenis yang dilindungi undang- undang atau terancam punah. Tingkat bahaya alat tangkap terhadap spesies yang dilindungi undangundang ditetapkan berdasarkan kenyataan bahwa: 1. Ikan yang dilindungi sering tertangkap alat 2. Ikan yang dilindungi beberapa kali tertangkap alat 3. Ikan yang dilindungi .pernah. tertangkap 4. Ikan yang dilindungi tidak pernah tertangkap
  • 15. Secara sosial diterima. Suatu alat diterima secara sosial oleh masyarakat bila: (1) biaya investasi murah, (2) menguntungkan secara ekonomi, (3) tidak bertentangan dengan budaya setempat, (4) tidak bertentangan dengan peraturan yang ada. Pembobotan Kriteria ditetapkan dengan menilai kenyataan di lapangan bahwa (dari yang rendah hingga yang tinggi): 1. Alat tangkap memenuhi satu dari empat butir persyaratan di atas 2. Alat tangkap memenuhi dua dari empat butir persyaratan di atas 3. Alat tangkap memenuhi tiga dari empat butir persyaratan di atas 4. Alat tangkap memenuhi semua persyaratan di atas Diterima secara sosial.
  • 16. KEBIJAKAN PEMERINTAH 1.Larangan penggunaan penangkapan ikan jenis trawl. SK. DirjenPerikanan Nomor 340 tahun 1997. 2.Ketentuan tentang ukuran mata jaring, melarang purse seine yang menggunakan ukuran mata jaring lebih kecil dari 2 inci pada bagian sayap dan kurang dari 1 inci pada bagian Kantong. 3.Pengaturan tentang jalur penangkapan ikan, melalui SK. MenteriPertanian No. 392/Kpts/IK. 120/4/99. 4.Pengaturan pemasangan rumpon 5.Perlindungan species ikan dan biota air. Pelarangan penangkapan beberapa jenis sumber daya ikan yang sudah dalam kondisi langka atauterancam punah, seperti : Trochus (Trochus niloticus), beberapa jenis penyu, kima (Pinctada sp.), beberapa jenis arwana (Schlerophagus spp),ikan duyung, dll. SK.Mentan No. 375/Kpts/IK.250/5/1995 tentang pelarangan penangkapan ikan napoleon wrasse (Cheilinus undulatusruppef). 6.Pengawasan penangkapan ikan. Kep. Menteri KP No. Kep. 02/MEN/2002 menetapkan Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Penangkapan Ikan. 7.Penetapan potensi sumberdaya ikan dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB).
  • 17. Perhatian terhadap ekosistem Dalam menjaga tatanan integritas ekosistem sumberdaya hayati perairan maka kegiatan penangkapan ikan harus memperhatikan 3 hal yaitu: 1. Habitat dimana ikan dan biota perairan lainnya berada 2. Sumberdaya ikan yang merupakan target aktivitas penangkapan 3. Manusia (nelayan, pedagang, maneger dan stekholder lainnya)
  • 18. profil penangkapan ikan yang ideal untuk dicapai antara lain perlu memiliki keragaan sebagai berikut: (1) mampu memberikan pendapatan yang layak bagi para nelayan, mulai dari pemilik sampai pada operator level terbawah, dalam arti setiap personnel memiliki kemampuan untuk menabung; (2) keuntungan usaha memberikan kemampuan bagi usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya (3) Produk yang dihasilkan adalah exportable untuk menghasilkan devisa; (4) usaha dapat diselenggarakan secara profitable dan berkelanjutan ; (5) tidak menimbulkan keresahan sosial. Jika sumberdaya perairan laut diusakan secara profitable secara berkelanjutan maka Teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan menjadi suatu keharusan.
  • 19. Jenis-jenis Alat Tangkap Ikan Menurut Klasifikasi FAO 1. Surrounding net (Jaring Lingkar) 2. Trawl 3. Dredge (Penggaruk) 4. Lift net (Jaring Angkat) 5. Falling gear (alat yang dijatuhkan) 6. Gill net, entangling nets (Jaring Insang Dan Jaring Puntal 7. Trap (perangkap) 8. Hook and line (pancing) 9. Grappling and wounding gear (pengait dan alat yang melukai). 10. Harvesting machine (mesin pemanen) 11. Alat tangkap lainnya.