Rawai (long line) terdiri dari rangkaian tali utama dan tali pelampung, dimana pada tali utama pada jarak tertentu terdapat beberapa tali cabang yang pendek dan berdiameter lebih kecil dan di ujung tali cabang ini diikatkan pancing yang berumpan. Pancing ulur merupakan alat penangkap ikan yang sering digunakan oleh nelayan tradisional dengan cara mengulur tali pancing sampai kedalaman perairan. Pancing layang-layang adalah
1. DASAR DASAR PENANGKAPAN IKAN
(PIM 1221; 2/0)
Kelas B
Menangkap Ikan Dengan Pancing
Rawai (Long Line fishing)
2. Penomoran Mata Kail
• Metode penomoran mata kail didasarkan
pada lebar mata pancing dan diameter
batang pancing. Semakin kecil ukuran
pancing semakin besar penomorannya.
• Bagian kail secara umum terbagi atas
beberapa bagian :
– eye yaitu lubang mata pancing untuk
mengikat senar.
– Shank yaitu tangkai kail yang bentuknya
lurus, disebut juga badan kail
– Point yaitu ujung pancing yang
berbentuk runcing
– Barb atau bagian runcing terbalik
dengan point berguna sebagai pengait
– Gap atau jarak antara ujung pancing (
point ) dengan batang nya.
Nomor
kail
Celah
( mm )
Diameter
( mm )
12 9,5 1,0
11 10,0 1,0
10 11,0 1,0
9 12,5 1,5
8 14,0 1,5
7 15,0 2,0
6 16,0 2,0
5 18,0 2,5
4 20,0 3,0
3 23,0 3,0
2 26,5 3,5
1 31,0 4,0
0 35,0 4,5
3. Pancing Rawai
• Rawai (long line) terdiri dari rangkaian tali utama dan tali
pelampung, dimana pada tali utama pada jarak tertentu terdapat
beberapa tali cabang yang pendek dan berdiameter lebih kecil
dan di ujung tali cabang ini diikatkan pancing yang berumpan.
• Penamaan rawai : saat pengoperasian, susunan dan target
• Berdasarkan letak pemasangan saat pengoperasian :
– a. Rawai permukaan (surface long line)
– b. Rawai pertengahan (sub surface long line)
– c. Rawai dasar (bottom long line)
surface long line
6. jenis ikan
• Berdasarkan jenis ikan tujuan
penangkapan yaitu:
1) Rawai tuna,
2) Rawai albakora,
3) Rawai kakap, dst
• Dalam satu satuan alat
tangkap rawai disebut dengan
satu basket, pada setiap
basket terdiri dari :
– Tali utama (main line),
– Tali cabang (branch line),
– pancing (hook),
– tali pelampung (buoy line)
– pelampung (buoy).
8. Bagian-Bagian Rawai Dasar (bottom long line)
• Tali Utama (Main line), polyethylene (PE) Ø 4 mm, panjang 100
m dalam 1 basket (keranjang tali).
• Tali Cabang (branch line), Nylon monofilament, tiap ujungnya
ditambah wire 0,2 mm ( panjang 0,20 m), sehingga total
panjang tiap branch line 1,50m dan dilengkapi dengan mata
pancing serta diikat pada main line dengan jarak 5 m.
• Mata Pancing (hook) nomor 6, 7, 8 terbuat dari baja.
• Pelampung dan tiang bendera pada pelampung.
• Pemberat dari batu seberat 10-15 kg dipasang pada tiap
basket.
• Swivel atau kili-kili untuk memudahkan pemasangan senar ke
rangkaian mata kail
11. Cara Penurunan alat tangkap
Setting dilakukan diburitan, sedangkan Hauling dilakukan di depan
– Mempersiapkan umpan, radio buoy, basket alat tangkap .
– Menentukan haluan setting, diusahakan angin datang dari buritan
buritan sebelah kiri, sedangkan arus diletakan dari arah haluan.
Urutan setting
– Orang pertama memasang umpan Setiap pancing, melempar
branch line.
– orang kedua melempar dan mengulur main line, diselingi
pelemparan tali pelampung dan pelampungnya.
– orang ketiga mempersiapkan tali-tali, pelampung, bendera dan
pemberat
– Snap pada ujung tali cabang utama dikaitkan pada tali utama.
– Pada akhir rangkaian sambungan antar tali utama diberi tanda,
pemberat dan pelampung.
13. Cara hauling
• Hauling dilakukan 2 jam setelah setting dan dapat ditangani oleh 4 -5
orang.
• Pekerjaan hauling diawali dengan menaikkan pelampung dan
pemberat yang diikuti dengan main line dan branch line
• Orang pertama melakukan penarikan main line
• Orang kedua melakukan penarikan branch line sekaligus melepas ikan
hasil tangkapan dari mata pancing.
• orang ketiga menangani hasil tangkapan dan menyusun alat tangkap
• Saat hauling perlu diperhatikan arah angin, arah arus, bentangan tali,
keadaan hasil tangkapan.
- Dilakukan pengaturan dan penyimpanan main line, branch line
- Mengatur kembali tempat penyimpanan alat – alat
- Membetulkan tali cabang, membetulkan tali yang kusut.
16. Umpan dan Hasil tangkapan
Hasil Tangkapan:
• Penangkapan dengan menggunakan rawai dasar dimaksudkan untuk
menangkap ikan kakap merah, manyung, serta cucut.
• Hasil tangkapan pada pengoperasian rawai dasar sangat dipengaruhi oleh:
– Kepadatan gerombolan ikan di daerah penangkapan
– Keadaan cuaca dan curah hujan
– Jarak pancing yang satu dengan yang lain
– Keadaan jenis umpan
Umpan
– Umpan pada perikanan rawai dasar sangat diperlukan.
– umpan berupa ikan segar beku.
Syarat umpan:
– Memiliki warna yang cerah dan mengkilat di dalam air.
– Tahan terkait pada mata pancing selama di dalam air.
– Mudah didapat dan tersedia dalam jumlah banyak.
– Harga relatif murah.
18. PERIKANAN PANCING ULUR
• Pancing Ulur merupakan alat penangkap ikan yang sering digunakan
oleh nelayan tradisional.
• dioperasikan diberbagai jenis perairan.
• berbentuk tali dan pancing yang dilengkapi dengan pemberat
• dioperasikan dengan cara mengulur tali pancing sampai kedalaman
perairan ditempat operasinya dan sambil diangkat dan diturunkan
dengan tangan.
• Konstruksi Pancing Ulur :
• penggulung tali dengan tali pancing pancing, mata pancing, umpan.
• Nomor mata pancing Ulur sangat bervariasi.
• Pada kapal-kapal nelayan kecil (5 – 30 GT) biasanya membawa
antara 10 sampai dengan 50 set Pancing Ulur.
19. KONSTRUKSI PANCING ULUR
• Konstruksi pancing ulur sangat sederhana, pada satu tali pancing
utama dirangkaikan 2-10 mata pancing secara vertikal.
• menggunakan umpan hidup maupun umpan palsu.
• Ukuran tali pancing dan nomor mata pancing disesuaikan ikan
target.
• Biasanya digunakan tali monofilament dengan diameter 1,5-2,5
mm dengan pancing nomor 5-1 dan ditambahkan pemberat
timah.
20. Cara pengoperasian pancing ulur
• Pengoperasian alat dibantu menggunakan
rumpon sebagai alat pengumpul ikan.
• Pada saat pemancingan, satu rumpon
dikelilingi oleh lima unit kapal, masing-
masing kapal berisi 3-5 orang pemancing.
• tali pancing diturun-naikan sampai terasa
ada sesuatu yang tersangkut dimata
pancing.
• Kemudian ditarik atau diangkat ke kapal
untuk melihat hasil tangkapan ikan yang
tersangkut” pada mata pancing.
• mata pancing secara vertikal.
22. Pancing layang-layang
• Pancing layang (kite line) adalah salah satu alat tangkap
pancing ikan yang menggunakan layang-layang.
• Tujuan utama dari alat tangkap ini adalah ikan-ikan pelagis
seperti ikan cakalang dan tuna.
• Alat tangkap ini biasanya hanya dioperasikan pada perahu
atau kapal-kapal yang berukuran kecil.
• Alat tangkap pancing layang terdiri dari:
a. Tali utama
b. Tongkat pengulur
c. Layang-layang
d. Pancing
e. Umpan buatan
f. Katrol penggulung