SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
PRAKTIKUM PESTISIDA DALAM PROTEKSI TANAMAN
KALIBRASI ALAT SEMPROT DAN PENENTUAN
POLA SEBARAN CAIRAN SEMPROT
(PTN 306)
KELOMPOK 5
(Kelas Paralel 2)
1. Ricko Baharudin A24130046
2. Ulfah Fahriani A34120004
3. M. Yusuf Al Anshori A34120028
4. Ilmi Hamidi A34120059
5. Nurul Farida Efriani A34120091
Dosen :
Ir. Djoko Prijono MAgr. Sc
DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pestisida adalah senyawa racun yang dapat membunuh organisme
pengganggu tanaman secara tepat dan efisien. Terdapat bermacam-acam alat
untuk mengaplikasikan pestisida. Alat aplikasi pestisida bertujuan untuk
menghasilkan butiran-butiran cairan atau percikan-percikan (droplet) yang berasal
dari cairan yang ditempatkan di dalam salah satu bagian dari alat tersebut. Cairan
yang disemprotkan dapat berupa larutan, emulsi, atau suspensi (Djojosumarto
2008).
Alat aplikasi pestisida yang efisien dapat menjamin penyebaran bahan yang
rata pada sasaran tanpa pemborosan. Selain itu pekerjaan dapat dilakukan dengan
cepat dan dengan jumlah tenaga kerja minimal. Fungsi utama semua jenis alat
pengendalian adalah untuk membantu mengendalikan suatu organisme
pengganggu tanaman sasaran sehingga diperoleh hasil yang efektif dan efisien
(Guntoro 2011)
Alat semprot yang memerlukan tenaga manusia tergolong dalam alat
semprot manual, sedangkan alat semprot mesin disebut alat semprot bermotor.
Semua alat yang digunakan untuk mengaplikasikan pestisida dengan cara
penyemprotan disebut alat semprot atau sprayer. Apapun bentuk dan mekanisme
kerjanya, sprayer berfungsi untuk mengubah atau memecah larutan semprot
yangdilakukan oleh nozzle, menjadi bagian-bagian atau butiran-butiran yang
sangat halus (droplet) (Djojosumarto 2008).
Untuk menggunakan pestisida maupun herbisida pada suatu
lahan,diperlukan ketepatan teknik. Hal ini untuk menghindari terbuangnya
herbisidayang berlebihan atau tanaman menerima herbisida dalam jumlah
berlebih. Oleh karena itu, sprayer perlu untuk dikalibrasi terlebih dahulu.
Kalibrasi ini ditentukan oleh luas lahan, jenis tanaman, dan jenis herbisida apa
yang akan diaplikasikan. Kalibrasi adalah menghitung atau mengukur kebutuhan
air suatu alatsemprot untuk luasan areal tertentu. Kalibrasi harus dilakukan pada
setiap kegiatan melakukan penyemprotan. Hal ini dilakukan untuk menghindari
pemborosan herbisida, memperkecil terjadinya keracunan pada tanaman akibat
penumpukan herbisida dan memperkecil pencemaran lingkungan (Noor 1997).
Tujuan
Praktikum ini bertujuan mengenal peralatan aplikasi pestisida dan
mengetahui teknik kalibrasi sebelum melakukan aplikasi pestisida di lapang.
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu
Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Departemen Proteksi
Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Waktu praktikum
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 April 2015 pukul 15.00 WIB sampai
selesai.
Bahan dan Alat
Bahan yang diperlukan pada praktikum ini adalah air. Sedangkan alat yang
digunakan adalah Alat semprot automatis, alat semprot punggung semi-automatis,
ember plastik, penggaris atau meteran, gelas ukur, papan plastik (asbes),
stopwath, , nozzle, gelas kecil (57 buah), dan alat tulis .
Cara Kerja
Praktikum kalibrasi alat semprot ini dilakukan dengan beberapa metode
yaitu penentuan kecepatan jalan, perhitungan kecepatan curah semprot nozzle,
penentuan lebar gawang penyemprotan, dan penentuan volume semprot.
Penentuan kecepatan jalan (K) dilakukan dengan cara berjalan pada jarak 40
meter seolah-olah sedang melakukan penyemprotan dengan menggunakan alat
semprot kemudian waktu diukur dengan menggunakan stopwatch dimulai dari
titik awal berjalan sampai titik akhir sejauh 40 meter. Perhitungan lebar gawang
penyemprotan (G) dilakukan dengan cara menyemprotkan air pada ketinggian
nozzle tertentu pada permukaan tanah yang kering kemudian diukur lebar
penyemprotan yang dihasilkan nozzle dari tepi ke tepi. Perhitungan kecepatan
curah semprot nozzle (F) dilakukan dengan dua alat yang berbeda.Pada alat
pertama digunakan alat semprot semi-automatis, penentuan kecepatan curah
semprot dilakukan dengan memasukan air ke dalam alat semprot dan melakukan
pemompaan secara berulang-ulang pada papan plastik miring (asbes) selama 1
menit kemudian air ditampung dengan menggunakan gelas kecil dan hasil air
yang tertampung diukur dengan gelas ukur. Sedangkan pada alat kedua digunakan
alat semprot automatis, penentuan kecepatan curah semprot dilakukan dengan
cara memompa alat semprot satu kali pompa kemudian air yang keluar ditampung
dengan menggunakan ember dan diukur dengan gelas ukur.
Penentuan volume semprot (V) dapat diketahui dengan menggunakan
persamaan V= .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1 Kalibrasi alat semprot automatis (sekali semprot)
Ulangan F (l/menit) G (m) K (m/menit) V (l/ha)
1 0.245 0.47 43.95 118.61
2 0.255 0.46 43.01 128.88
3 0.23 0.49 33.33 140.83
Rata-rata 129.44
Tabel 2 Kalibrasi alat semprot semiautomatis (nozel merah)
Ulangan F (l/menit) G (m) K (m/menit) V (l/ha)
1 1.95 2.68 32 227.61
2 2.1 2.18 32.52 296.21
3 1.85 3.22 30.07 191.06
Rata-rata 238.29
Grafik 1 Volume semprot nozle (1)merah (2)biru (3)kuning
Pembahasan
Kalibrasi adalah menghitung atau mengukur kebutuhan air suatu alat
semprot untuk luasan areal tertentu. Kalibrasi harus dilakukan pada setiap kali
akan melakukan penyemprotan yang gunanya adalah untuk menghindari
pemborosan herbisida, memperkecil terjadinya keracunan pada tanaman akibat
penumpukan herbisida dan memperkecil pencemaran lingkungan (Sukma et al
1991). Kalibrasi merupakan hal yang harus dilakukan ketika seorang akan
melakukan pengendalian terhadap OPT menggunakan alat semprot. Karena pada
setiap alat semprot memililki perbedaan volume yang keluar. Selain itu faktor
manusia juga dapat menyebabkan perubahan tersebut. Alat semprot yang
menyebabkan perubahan adalah dari nozel, yang kemudian akan menyebabkan
volume curah yang keluar, dan nozel menyebabkan perbedaan lebar gawang.
Kalibrasi alat dilakukan dengan mengukur flow rate larutan semprot
(liter/menit) dengan cara menampung larutan yang keluar dari nozzle selama satu
menit, kemudian larutan tersebut diukur. Setelah itu dengan mengukur lebar
semprotan (m) dan mengukur kecepatan jalan penyemprot (m/menit). Pengukuran
tersebut dilakukan sebanyak tiga kali kemudian dirata-ratakan. Dari data kalibrasi
didapatkan ukuran volume yang dibutuhkan (Barus 2003).
Pada praktikum kali ini menggunakan alat semprot otomatis dan semi
otomatis. Rata-rata volume semprot yang dihasilkan dari alat semprot otomatis
adalah 129.44 l/ha, sedangkan rata-rata volume semprot yang dihasilkan dari alat
semprot semiotomatis adalah 238.29 l/ha. Menurut Barus (2003), alat semprot
dengan volume larutan per hektar berkisar 50 – 200 liter per hektar, termasuk ke
dalam kategori alat semprot Very Low Volume (VLV), sedangkan alat semprot
dengan volume 200-600 liter per hektar termasuk ke dalam kategori Low Volume
(LV). Sehingga, dari data rata-rata volume yang didapatkan, alat semprot otomatis
temasuk kategori VLV, sedangkan alat semprot semi otomatis termasuk kategori
LV. Ditinjau dari volume semprot yang dihasilkan, alat semprot otomatis lebih
efisien dalam kebutuhan larutan semprot jika dibandingkan dengan alat semprot
semi otomatis karena volume semprot yang dihasilkan lebih kecil daripada
volume semprot yang dihasilkan dari alat semprot semi otomatis, sehingga dapat
mengurangi jumlah kebutuhan pestisida.
Pada pratikum ini dilakukan kalibrasi dengan menggunakan alat semprot
punggung semi otomatis tuas bawah. Berdasarkan hasil percobaan penghitungan
volume semprot dari nozel yang berbeda yang dilakukan 3 kali ulangan, volume
air yang berhasil ditampung dari nozzle merah, biru dan kuning berturut-turut
adalah 1516 ml, 1732 ml dan 325 ml. Nozzle biru memiliki volume semprot yang
tinggi disusul oleh nozzle merah dan kuning.
Volume semprot tertinggi berdasarkan percobaan adalah nozzle biru dengan
rata-rata volume air yg dikeluarkan sebear 1732 ml. Pada dasarnya, nozzle biru
memiliki flowrate sebesar 1500 cc/menit dengan lebar semprot mencapai 1.5 m.
Nozzle biru di lahan cocok digunakan untuk pengaplikasian pada baris tanaman
karena butiran semprot yang keluar maksimal pada sisi kiri dan kanan.
Pada grafik terlihat bahwa pada volume air yang keluar dari nozzle merah
merata. Nozzle merah memiliki flowrate sebesar 2000 cc/menit dengan lebar
semprot mencapai lebih dari 2 m. Namun hasil percobaan menunjukkan bahwa
volume air yang keluar dari nozzle merah ternyata lebih kecil dari pada volume
airi yang dikeluarkan oleh nozzle biru yaitu sebesar 1516 ml. Dengan melihat
lebar semprot yang luas, nozzle merah sangat cocok digunakan untuk
menyemprot seluruah areal pertanaman.
Nozzle kuning pada hasil percobaan memiliki volume semprot yang paling
kecil. Rata-rata air yang dapat ditampung sebanyak 325 ml. Terlihat pada grafik
bahwa air yang keluar dari nozzle maksimum pada botol ke-34. Volume air yang
dikeluarkan paling tinggi berada di bagian tengah. Pada dasarnya nozzle kuning
memiliki flowrate sebesar 500 cc/menit dengan lebar semprot mencapai 0.5 m.
Hal tersebut menandakan bahwa nozzle kuning cocok untuk pengaplikasian
pestisida pada baris tanaman.
Pengaplikasian pestisida cair atau bahan-bahan lain umumnya diaplikasikan
menggunakan sprayer. Sprayer merupakan alat yg difungsikan sebagai penyebar
karena memiliki kemampuan jangkauan penyebaran dan kerataan bahan ke
tanaman yang merata. Jenis-jenis nozle juga beragam, tergantung volume keluaran
cairan dan luasan jangkauan. Dalam penggunaanya didasarkan pada tujuan,
misalkan untuk pengaplikasian herbisida yg sistemik, tidak diperlukan nozle yang
jangkauan dan penyebaran tinggi (Sudarmo 1997).
Kehilangan cairan pestisida yang terjadi merupakan salah satu kendala yang
terjadi karena adanya keausan nozzle yang digunakan sehingga perlu dilakukan
kalibrasi dan perawatan alat yang digunakan dalam aplikasi pestisida di lapangan.
Kalibrasi harus dilakukan pada setiap kali akan melakukan penyemprotan
dilapang yang bertujuan untuk menghindari pemborosan pestisida yang digunakan
dan memperkecil terjadinya keracunan pada tanaman akibat penumpukan
pestisida atau pengurangan residu kimia yang terjadi dilingkungan (Parlyna 2011).
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Barus E. 2003. Pengendalian Gulma di Perkebunan. Yogyakarta (ID): Kanisius.
Djojosumarto P. 2004. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Yogyakarta (ID):
Kanisius
Djojosumarto P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta (ID): Agromedia
Pustaka.
Guntoro D. 2011. Panduan Praktikum Mata Kuliah Pengendalian Gulma
(AGH321). Bogor (ID) : Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB.
Noor E S. 1997. Pengendalian Gulma di Lahan Pasang Surut. Yogyakarta (ID):
Penerbit Kanisius
Parlyna R. 2011. Konsumsi Pangan Organik: Meningkatkan Kesehatan
Konsumen. Econosains 9(2): 157-165.
Sudarmo S. 1991. Pestisida. Yogyakarta (ID): Penerbit Kanisius
Sukma. 1991. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta (ID): Rajawali Press.
Wudianto R. 1994. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Jakarta (ID): Penebar
Swadaya
LAMPIRAN
Data volume (ml) semprot nozzle warna merah
Gelas Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3
1 7.5 22.5 21
2 10.5 23.3 30
3 10.5 23.6 32
4 13.0 23.5 34
5 21 26 37
6 26 31 33
7 34 31 29
8 34 35 29
9 24.5 28 27
10 18.5 28 27
11 17 25 28
12 16 27.5 28
13 19.5 24 31
14 21.5 24 30
15 24.5 25.5 34
16 27 27.5 30
17 27.5 31 31
18 28 33 29
19 23.5 22 39
20 27 39 24
21 23.5 30 30
22 21.5 29 31
23 21 30 28
24 21.5 34 29
25 23 37 27
26 23.5 38 36
27 25 31 38
28 25 9 35
29 25.5 28 33
30 24 30 31
31 23.5 30 28
32 24 29 34
33 24.5 30 30.5
34 24.5 34 28.5
35 24 37 28.5
36 24 38 30
37 14 31 27
38 5 9 7
39 25.5 38 31.5
40 22.5 29 25
41 21.5 23 25
42 23 28 24
43 26 27.5 25
44 12.5 27 25
45 27.5 30 26.5
46 28 31 28
47 20 31 25
48 28 35 27
49 30 33 25
50 22.5 34 25
51 30 31 24
52 34 29 25
53 22.5 33 24
54 17 31 20
55 14.5 38 20
56 12.5 56.7 18
57 12.5 40 3
Data volume (ml) semprot nozzle warna biru
Gelas Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3
1 20 17 10
2 28 21 17
3 29 28 17
4 32 29 18
5 31 37 20
6 32 38 21
7 32 39 27
8 30 38 28
9 30 39 29
10 30 39 29
11 6 39 30
12 29 38 30
13 25 39 31
14 27 38 33
15 28 38 30
16 30 36 30
17 29 32 30
18 32 32 28
19 16 17 24
20 38 40 37
21 35 37 31
22 36 38 32
23 37 34 33
24 37 33 31
25 38 37 31
26 38 33 29
27 37 35 32
28 37 36 34
29 38 37 37
30 37 32 37
31 37 36 36
32 38 31 34
33 37 32 32
34 34 30 37
35 34 32 36
36 35 33 37
37 31 29 35
38 8 10 32
39 39 33 33
40 36 27 31
41 37 27 31.5
42 29 29 33
43 29.5 32 33
44 28.5 27.5 30
45 30 26 28
46 31 32.5 29
47 33.5 25 29
48 34 33 28
49 33 33 28
50 28 26.5 28.5
51 30 26.5 25
52 30 31 24
53 28.5 32 24.5
54 30 29 23
55 28 28.5 20
56 25 0 17.5
57 29 21.5 29
Data volume (ml) semprot nozzle warna kuning
Gelas Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3
1 0.1 0 0
2 0 0 0
3 0.1 0 0
4 0.4 0 0
5 0 0 0
6 0.1 0 0
7 0.2 0.1 0
8 0 0 0
9 1.8 0.1 0
10 0.2 0.1 0
11 0 0 0
12 1.1 0 0
13 1.4 0 0
14 1.6 0.1 0
15 0 0 0
16 1.4 0.9 0
17 1.3 0.2 0
18 1.4 0.1 0.2
19 1.2 1.3 0
20 0 0 0
21 2.6 2.7 0
22 2.5 3.2 1.2
23 0 3.9 2.3
24 6 7.4 4.4
25 0.2 17 4.5
26 0 17 7.6
27 8 18 8.7
28 9 23 16
29 17 28 19
30 25 29 20
31 27 29 22
32 31 35 23
33 38 33.5 27
34 32 31 24
35 30 27 13
36 27 18 10
37 19 12 16
38 13 11.5 17
39 10 12 7.5
40 10 7 8
41 5 5 6
42 3 3 3.7
43 2 2 3
44 0 0 1.4
45 0 0 1
46 0 0 1
47 0 0 0
48 0 0 0
49 0 0 0
50 0 0 0
51 0 0 0
52 0 0 0
53 0 0 0
54 0 0 0
55 0 0 0
56 0 0 0
57 0 0 0

More Related Content

What's hot

Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiLaporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiJoel mabes
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihTidar University
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSnovhitasari
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Laporan praktikum daya hantar listrik tanah
Laporan praktikum daya hantar listrik tanahLaporan praktikum daya hantar listrik tanah
Laporan praktikum daya hantar listrik tanahDwi Karyani
 
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanperdos5 cuy
 
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)Muhammad Eko
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAdiana novitasari
 
08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)Jauhar Anam
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Ade Setiawan
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahagronomy
 
Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahArif nor fauzi
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)tani57
 

What's hot (20)

Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiLaporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan praktikum daya hantar listrik tanah
Laporan praktikum daya hantar listrik tanahLaporan praktikum daya hantar listrik tanah
Laporan praktikum daya hantar listrik tanah
 
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanaman
 
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
 
Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfah
 
Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanah
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
 

Similar to Laporan pesti 6

Cara mengitung kalibrasi alat semprot
Cara mengitung kalibrasi alat semprotCara mengitung kalibrasi alat semprot
Cara mengitung kalibrasi alat semprotDidin Mgl
 
PPT M. DICA RAHMAN SYAH.pptx
PPT M. DICA RAHMAN SYAH.pptxPPT M. DICA RAHMAN SYAH.pptx
PPT M. DICA RAHMAN SYAH.pptxiqbal477787
 
Uji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptxUji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptxshendi suryana
 
MACAM DAN JENIS ALAT PENYEMPROT.pptx
MACAM DAN JENIS ALAT PENYEMPROT.pptxMACAM DAN JENIS ALAT PENYEMPROT.pptx
MACAM DAN JENIS ALAT PENYEMPROT.pptxboyrizajuanda
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
 
Uji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutans
Uji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutansUji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutans
Uji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutansErina Fatmala
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiGuide_Consulting
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
Efektivitas Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas  Filter Cartridge SederhanaEfektivitas  Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas Filter Cartridge SederhanaBBAP takalar
 
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docxLaporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docxSitiAsmaul2
 
Teknik bekerja secara aseptik
Teknik bekerja secara aseptikTeknik bekerja secara aseptik
Teknik bekerja secara aseptikFarida Lukmi
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumRukmana Suharta
 

Similar to Laporan pesti 6 (17)

Cara mengitung kalibrasi alat semprot
Cara mengitung kalibrasi alat semprotCara mengitung kalibrasi alat semprot
Cara mengitung kalibrasi alat semprot
 
PPT M. DICA RAHMAN SYAH.pptx
PPT M. DICA RAHMAN SYAH.pptxPPT M. DICA RAHMAN SYAH.pptx
PPT M. DICA RAHMAN SYAH.pptx
 
Uji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptxUji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptx
 
MACAM DAN JENIS ALAT PENYEMPROT.pptx
MACAM DAN JENIS ALAT PENYEMPROT.pptxMACAM DAN JENIS ALAT PENYEMPROT.pptx
MACAM DAN JENIS ALAT PENYEMPROT.pptx
 
makalah fotometer
makalah fotometermakalah fotometer
makalah fotometer
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
 
LAPORAN PRAKTIKUM ADE 2.docx
LAPORAN PRAKTIKUM ADE 2.docxLAPORAN PRAKTIKUM ADE 2.docx
LAPORAN PRAKTIKUM ADE 2.docx
 
Uji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutans
Uji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutansUji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutans
Uji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutans
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Uji potensi antibiotik
Uji potensi antibiotikUji potensi antibiotik
Uji potensi antibiotik
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Efektivitas Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas  Filter Cartridge SederhanaEfektivitas  Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas Filter Cartridge Sederhana
 
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docxLaporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
 
Artikel Gargarisma.pdf
Artikel Gargarisma.pdfArtikel Gargarisma.pdf
Artikel Gargarisma.pdf
 
Teknik bekerja secara aseptik
Teknik bekerja secara aseptikTeknik bekerja secara aseptik
Teknik bekerja secara aseptik
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 

More from Nurul Farida Efriani (11)

Sejarah perkembangan internet versi doc 93
Sejarah perkembangan internet versi doc 93Sejarah perkembangan internet versi doc 93
Sejarah perkembangan internet versi doc 93
 
Ppt golden rice
Ppt golden ricePpt golden rice
Ppt golden rice
 
Manajemen Dua Kelinci
Manajemen Dua KelinciManajemen Dua Kelinci
Manajemen Dua Kelinci
 
Ppt kel.5 neglasari
Ppt kel.5 neglasariPpt kel.5 neglasari
Ppt kel.5 neglasari
 
Golden rice
Golden riceGolden rice
Golden rice
 
5 destination de vacances au paris
5 destination de vacances au paris5 destination de vacances au paris
5 destination de vacances au paris
 
Laporan pesti 7
Laporan pesti 7Laporan pesti 7
Laporan pesti 7
 
Laporan pesti 5
Laporan pesti 5Laporan pesti 5
Laporan pesti 5
 
Laporan pesti 4
Laporan pesti 4Laporan pesti 4
Laporan pesti 4
 
Laporan pesti 3 racun kontak
Laporan pesti 3 racun kontakLaporan pesti 3 racun kontak
Laporan pesti 3 racun kontak
 
Laporan 2 pesti analisis probit
Laporan 2 pesti analisis probitLaporan 2 pesti analisis probit
Laporan 2 pesti analisis probit
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Laporan pesti 6

  • 1. PRAKTIKUM PESTISIDA DALAM PROTEKSI TANAMAN KALIBRASI ALAT SEMPROT DAN PENENTUAN POLA SEBARAN CAIRAN SEMPROT (PTN 306) KELOMPOK 5 (Kelas Paralel 2) 1. Ricko Baharudin A24130046 2. Ulfah Fahriani A34120004 3. M. Yusuf Al Anshori A34120028 4. Ilmi Hamidi A34120059 5. Nurul Farida Efriani A34120091 Dosen : Ir. Djoko Prijono MAgr. Sc DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
  • 2. 2015 PENDAHULUAN Latar Belakang Pestisida adalah senyawa racun yang dapat membunuh organisme pengganggu tanaman secara tepat dan efisien. Terdapat bermacam-acam alat untuk mengaplikasikan pestisida. Alat aplikasi pestisida bertujuan untuk menghasilkan butiran-butiran cairan atau percikan-percikan (droplet) yang berasal dari cairan yang ditempatkan di dalam salah satu bagian dari alat tersebut. Cairan yang disemprotkan dapat berupa larutan, emulsi, atau suspensi (Djojosumarto 2008). Alat aplikasi pestisida yang efisien dapat menjamin penyebaran bahan yang rata pada sasaran tanpa pemborosan. Selain itu pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat dan dengan jumlah tenaga kerja minimal. Fungsi utama semua jenis alat pengendalian adalah untuk membantu mengendalikan suatu organisme pengganggu tanaman sasaran sehingga diperoleh hasil yang efektif dan efisien (Guntoro 2011) Alat semprot yang memerlukan tenaga manusia tergolong dalam alat semprot manual, sedangkan alat semprot mesin disebut alat semprot bermotor. Semua alat yang digunakan untuk mengaplikasikan pestisida dengan cara penyemprotan disebut alat semprot atau sprayer. Apapun bentuk dan mekanisme kerjanya, sprayer berfungsi untuk mengubah atau memecah larutan semprot yangdilakukan oleh nozzle, menjadi bagian-bagian atau butiran-butiran yang sangat halus (droplet) (Djojosumarto 2008). Untuk menggunakan pestisida maupun herbisida pada suatu lahan,diperlukan ketepatan teknik. Hal ini untuk menghindari terbuangnya herbisidayang berlebihan atau tanaman menerima herbisida dalam jumlah berlebih. Oleh karena itu, sprayer perlu untuk dikalibrasi terlebih dahulu. Kalibrasi ini ditentukan oleh luas lahan, jenis tanaman, dan jenis herbisida apa yang akan diaplikasikan. Kalibrasi adalah menghitung atau mengukur kebutuhan air suatu alatsemprot untuk luasan areal tertentu. Kalibrasi harus dilakukan pada setiap kegiatan melakukan penyemprotan. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemborosan herbisida, memperkecil terjadinya keracunan pada tanaman akibat penumpukan herbisida dan memperkecil pencemaran lingkungan (Noor 1997). Tujuan Praktikum ini bertujuan mengenal peralatan aplikasi pestisida dan mengetahui teknik kalibrasi sebelum melakukan aplikasi pestisida di lapang.
  • 3. BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Waktu praktikum dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 April 2015 pukul 15.00 WIB sampai selesai. Bahan dan Alat Bahan yang diperlukan pada praktikum ini adalah air. Sedangkan alat yang digunakan adalah Alat semprot automatis, alat semprot punggung semi-automatis, ember plastik, penggaris atau meteran, gelas ukur, papan plastik (asbes), stopwath, , nozzle, gelas kecil (57 buah), dan alat tulis . Cara Kerja Praktikum kalibrasi alat semprot ini dilakukan dengan beberapa metode yaitu penentuan kecepatan jalan, perhitungan kecepatan curah semprot nozzle, penentuan lebar gawang penyemprotan, dan penentuan volume semprot. Penentuan kecepatan jalan (K) dilakukan dengan cara berjalan pada jarak 40 meter seolah-olah sedang melakukan penyemprotan dengan menggunakan alat semprot kemudian waktu diukur dengan menggunakan stopwatch dimulai dari titik awal berjalan sampai titik akhir sejauh 40 meter. Perhitungan lebar gawang penyemprotan (G) dilakukan dengan cara menyemprotkan air pada ketinggian nozzle tertentu pada permukaan tanah yang kering kemudian diukur lebar penyemprotan yang dihasilkan nozzle dari tepi ke tepi. Perhitungan kecepatan curah semprot nozzle (F) dilakukan dengan dua alat yang berbeda.Pada alat pertama digunakan alat semprot semi-automatis, penentuan kecepatan curah semprot dilakukan dengan memasukan air ke dalam alat semprot dan melakukan pemompaan secara berulang-ulang pada papan plastik miring (asbes) selama 1 menit kemudian air ditampung dengan menggunakan gelas kecil dan hasil air yang tertampung diukur dengan gelas ukur. Sedangkan pada alat kedua digunakan alat semprot automatis, penentuan kecepatan curah semprot dilakukan dengan cara memompa alat semprot satu kali pompa kemudian air yang keluar ditampung dengan menggunakan ember dan diukur dengan gelas ukur. Penentuan volume semprot (V) dapat diketahui dengan menggunakan persamaan V= .
  • 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tabel 1 Kalibrasi alat semprot automatis (sekali semprot) Ulangan F (l/menit) G (m) K (m/menit) V (l/ha) 1 0.245 0.47 43.95 118.61 2 0.255 0.46 43.01 128.88 3 0.23 0.49 33.33 140.83 Rata-rata 129.44 Tabel 2 Kalibrasi alat semprot semiautomatis (nozel merah) Ulangan F (l/menit) G (m) K (m/menit) V (l/ha) 1 1.95 2.68 32 227.61 2 2.1 2.18 32.52 296.21 3 1.85 3.22 30.07 191.06 Rata-rata 238.29 Grafik 1 Volume semprot nozle (1)merah (2)biru (3)kuning
  • 5. Pembahasan Kalibrasi adalah menghitung atau mengukur kebutuhan air suatu alat semprot untuk luasan areal tertentu. Kalibrasi harus dilakukan pada setiap kali akan melakukan penyemprotan yang gunanya adalah untuk menghindari pemborosan herbisida, memperkecil terjadinya keracunan pada tanaman akibat penumpukan herbisida dan memperkecil pencemaran lingkungan (Sukma et al 1991). Kalibrasi merupakan hal yang harus dilakukan ketika seorang akan melakukan pengendalian terhadap OPT menggunakan alat semprot. Karena pada setiap alat semprot memililki perbedaan volume yang keluar. Selain itu faktor manusia juga dapat menyebabkan perubahan tersebut. Alat semprot yang menyebabkan perubahan adalah dari nozel, yang kemudian akan menyebabkan volume curah yang keluar, dan nozel menyebabkan perbedaan lebar gawang. Kalibrasi alat dilakukan dengan mengukur flow rate larutan semprot (liter/menit) dengan cara menampung larutan yang keluar dari nozzle selama satu menit, kemudian larutan tersebut diukur. Setelah itu dengan mengukur lebar semprotan (m) dan mengukur kecepatan jalan penyemprot (m/menit). Pengukuran tersebut dilakukan sebanyak tiga kali kemudian dirata-ratakan. Dari data kalibrasi didapatkan ukuran volume yang dibutuhkan (Barus 2003). Pada praktikum kali ini menggunakan alat semprot otomatis dan semi otomatis. Rata-rata volume semprot yang dihasilkan dari alat semprot otomatis adalah 129.44 l/ha, sedangkan rata-rata volume semprot yang dihasilkan dari alat semprot semiotomatis adalah 238.29 l/ha. Menurut Barus (2003), alat semprot dengan volume larutan per hektar berkisar 50 – 200 liter per hektar, termasuk ke dalam kategori alat semprot Very Low Volume (VLV), sedangkan alat semprot dengan volume 200-600 liter per hektar termasuk ke dalam kategori Low Volume (LV). Sehingga, dari data rata-rata volume yang didapatkan, alat semprot otomatis temasuk kategori VLV, sedangkan alat semprot semi otomatis termasuk kategori LV. Ditinjau dari volume semprot yang dihasilkan, alat semprot otomatis lebih efisien dalam kebutuhan larutan semprot jika dibandingkan dengan alat semprot semi otomatis karena volume semprot yang dihasilkan lebih kecil daripada volume semprot yang dihasilkan dari alat semprot semi otomatis, sehingga dapat mengurangi jumlah kebutuhan pestisida. Pada pratikum ini dilakukan kalibrasi dengan menggunakan alat semprot punggung semi otomatis tuas bawah. Berdasarkan hasil percobaan penghitungan volume semprot dari nozel yang berbeda yang dilakukan 3 kali ulangan, volume air yang berhasil ditampung dari nozzle merah, biru dan kuning berturut-turut adalah 1516 ml, 1732 ml dan 325 ml. Nozzle biru memiliki volume semprot yang tinggi disusul oleh nozzle merah dan kuning. Volume semprot tertinggi berdasarkan percobaan adalah nozzle biru dengan rata-rata volume air yg dikeluarkan sebear 1732 ml. Pada dasarnya, nozzle biru memiliki flowrate sebesar 1500 cc/menit dengan lebar semprot mencapai 1.5 m. Nozzle biru di lahan cocok digunakan untuk pengaplikasian pada baris tanaman karena butiran semprot yang keluar maksimal pada sisi kiri dan kanan. Pada grafik terlihat bahwa pada volume air yang keluar dari nozzle merah merata. Nozzle merah memiliki flowrate sebesar 2000 cc/menit dengan lebar semprot mencapai lebih dari 2 m. Namun hasil percobaan menunjukkan bahwa
  • 6. volume air yang keluar dari nozzle merah ternyata lebih kecil dari pada volume airi yang dikeluarkan oleh nozzle biru yaitu sebesar 1516 ml. Dengan melihat lebar semprot yang luas, nozzle merah sangat cocok digunakan untuk menyemprot seluruah areal pertanaman. Nozzle kuning pada hasil percobaan memiliki volume semprot yang paling kecil. Rata-rata air yang dapat ditampung sebanyak 325 ml. Terlihat pada grafik bahwa air yang keluar dari nozzle maksimum pada botol ke-34. Volume air yang dikeluarkan paling tinggi berada di bagian tengah. Pada dasarnya nozzle kuning memiliki flowrate sebesar 500 cc/menit dengan lebar semprot mencapai 0.5 m. Hal tersebut menandakan bahwa nozzle kuning cocok untuk pengaplikasian pestisida pada baris tanaman. Pengaplikasian pestisida cair atau bahan-bahan lain umumnya diaplikasikan menggunakan sprayer. Sprayer merupakan alat yg difungsikan sebagai penyebar karena memiliki kemampuan jangkauan penyebaran dan kerataan bahan ke tanaman yang merata. Jenis-jenis nozle juga beragam, tergantung volume keluaran cairan dan luasan jangkauan. Dalam penggunaanya didasarkan pada tujuan, misalkan untuk pengaplikasian herbisida yg sistemik, tidak diperlukan nozle yang jangkauan dan penyebaran tinggi (Sudarmo 1997). Kehilangan cairan pestisida yang terjadi merupakan salah satu kendala yang terjadi karena adanya keausan nozzle yang digunakan sehingga perlu dilakukan kalibrasi dan perawatan alat yang digunakan dalam aplikasi pestisida di lapangan. Kalibrasi harus dilakukan pada setiap kali akan melakukan penyemprotan dilapang yang bertujuan untuk menghindari pemborosan pestisida yang digunakan dan memperkecil terjadinya keracunan pada tanaman akibat penumpukan pestisida atau pengurangan residu kimia yang terjadi dilingkungan (Parlyna 2011).
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Barus E. 2003. Pengendalian Gulma di Perkebunan. Yogyakarta (ID): Kanisius. Djojosumarto P. 2004. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Yogyakarta (ID): Kanisius Djojosumarto P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta (ID): Agromedia Pustaka. Guntoro D. 2011. Panduan Praktikum Mata Kuliah Pengendalian Gulma (AGH321). Bogor (ID) : Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB. Noor E S. 1997. Pengendalian Gulma di Lahan Pasang Surut. Yogyakarta (ID): Penerbit Kanisius Parlyna R. 2011. Konsumsi Pangan Organik: Meningkatkan Kesehatan Konsumen. Econosains 9(2): 157-165. Sudarmo S. 1991. Pestisida. Yogyakarta (ID): Penerbit Kanisius Sukma. 1991. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta (ID): Rajawali Press. Wudianto R. 1994. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Jakarta (ID): Penebar Swadaya
  • 9. LAMPIRAN Data volume (ml) semprot nozzle warna merah Gelas Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 1 7.5 22.5 21 2 10.5 23.3 30 3 10.5 23.6 32 4 13.0 23.5 34 5 21 26 37 6 26 31 33 7 34 31 29 8 34 35 29 9 24.5 28 27 10 18.5 28 27 11 17 25 28 12 16 27.5 28 13 19.5 24 31 14 21.5 24 30 15 24.5 25.5 34 16 27 27.5 30 17 27.5 31 31 18 28 33 29 19 23.5 22 39 20 27 39 24 21 23.5 30 30 22 21.5 29 31 23 21 30 28 24 21.5 34 29 25 23 37 27 26 23.5 38 36 27 25 31 38 28 25 9 35 29 25.5 28 33 30 24 30 31 31 23.5 30 28 32 24 29 34 33 24.5 30 30.5 34 24.5 34 28.5 35 24 37 28.5 36 24 38 30 37 14 31 27 38 5 9 7 39 25.5 38 31.5
  • 10. 40 22.5 29 25 41 21.5 23 25 42 23 28 24 43 26 27.5 25 44 12.5 27 25 45 27.5 30 26.5 46 28 31 28 47 20 31 25 48 28 35 27 49 30 33 25 50 22.5 34 25 51 30 31 24 52 34 29 25 53 22.5 33 24 54 17 31 20 55 14.5 38 20 56 12.5 56.7 18 57 12.5 40 3 Data volume (ml) semprot nozzle warna biru Gelas Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 1 20 17 10 2 28 21 17 3 29 28 17 4 32 29 18 5 31 37 20 6 32 38 21 7 32 39 27 8 30 38 28 9 30 39 29 10 30 39 29 11 6 39 30 12 29 38 30 13 25 39 31 14 27 38 33 15 28 38 30 16 30 36 30 17 29 32 30 18 32 32 28 19 16 17 24 20 38 40 37 21 35 37 31 22 36 38 32 23 37 34 33 24 37 33 31 25 38 37 31 26 38 33 29
  • 11. 27 37 35 32 28 37 36 34 29 38 37 37 30 37 32 37 31 37 36 36 32 38 31 34 33 37 32 32 34 34 30 37 35 34 32 36 36 35 33 37 37 31 29 35 38 8 10 32 39 39 33 33 40 36 27 31 41 37 27 31.5 42 29 29 33 43 29.5 32 33 44 28.5 27.5 30 45 30 26 28 46 31 32.5 29 47 33.5 25 29 48 34 33 28 49 33 33 28 50 28 26.5 28.5 51 30 26.5 25 52 30 31 24 53 28.5 32 24.5 54 30 29 23 55 28 28.5 20 56 25 0 17.5 57 29 21.5 29 Data volume (ml) semprot nozzle warna kuning Gelas Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 1 0.1 0 0 2 0 0 0 3 0.1 0 0 4 0.4 0 0 5 0 0 0 6 0.1 0 0 7 0.2 0.1 0 8 0 0 0 9 1.8 0.1 0 10 0.2 0.1 0 11 0 0 0 12 1.1 0 0 13 1.4 0 0
  • 12. 14 1.6 0.1 0 15 0 0 0 16 1.4 0.9 0 17 1.3 0.2 0 18 1.4 0.1 0.2 19 1.2 1.3 0 20 0 0 0 21 2.6 2.7 0 22 2.5 3.2 1.2 23 0 3.9 2.3 24 6 7.4 4.4 25 0.2 17 4.5 26 0 17 7.6 27 8 18 8.7 28 9 23 16 29 17 28 19 30 25 29 20 31 27 29 22 32 31 35 23 33 38 33.5 27 34 32 31 24 35 30 27 13 36 27 18 10 37 19 12 16 38 13 11.5 17 39 10 12 7.5 40 10 7 8 41 5 5 6 42 3 3 3.7 43 2 2 3 44 0 0 1.4 45 0 0 1 46 0 0 1 47 0 0 0 48 0 0 0 49 0 0 0 50 0 0 0 51 0 0 0 52 0 0 0 53 0 0 0 54 0 0 0 55 0 0 0 56 0 0 0 57 0 0 0