SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Download to read offline
DASAR DASAR PENANGKAPAN IKAN
(PIM 1221; 2/0)
Kelas B
MENANGKAP IKAN
DENGAN PEMABUKAN
Pemabukan tradisional
Pemabukan dengan bahan kimia
Pemabukan dengan sengatan listrik
Pemabukan dengan ledakan
OUTLINE
• Metoda pemabukan:
– sangat primitif/ sudah lama
– Non selektif
– Efektifitas tergantung dosis
– Tergantung spesies, ukuran,
waktu dan lokasi
– Masih dilakukan hingga
sekarang
PEMABUKAN TRADISIONAL
TUMBUH-TUMBUHAN
• Tumbuhan yang mengandung bahan
memabukkan : Cyanida, rotenone
• Penggunaan bahan-bahan dari tumbuh
tumbuhan
– Akar (tuba)
– Batang (tuba)
– Daun (???)
– Biji (teh, bakau)-- saponin
• Cara penggunaan
– Bagian tumbuhan dihancurkan/ ditumbuk
– Diredam dalam air kemudian ditaburkan
• Efektifitas tergantung:
– Bagian tumbuhan yang kadar cyanid tinggi
– Jenis ikan
– Lingkungan
Penggunaan hewan
• Hewan berbahaya darat/air:
– Berbisa : dikeluarkan melalui taring, sirip berduri, kulit, daging
– Berarus listrik: dikeluarkan melalui organ khusus dengan sengatan
• Penggunaan bahan-bahan dari hewan predator menyebabkan ikan
mabuk (ketakutan???)
Memabukkan
• Bagian tubuh hewan: darah, kotoran, ???
• Penggunakan:
– Hewan dibunuh, darah dan kotorannya ditebar keperairan
– Air rebusan ikan gurame, teripang hitam??
Menakutkan
• Hewan predator (???) : darah, urine
• Penggunaan: hewan dibunuh kemudian dimasukkan ke perairan
Pemabukan tradisional
Pemabukan tradisional
Penggunaan bahan lainnya
• Membuat kekeruhan air meningkat
– Air yang keruh (berlumpur) dapat mengganggu
pernapasan ikan (Cyprinid: tawes)
– Dasar perairan diaduk-aduk sehingga air sagat keruh dan
setelah beberapa saat ikan target akan mabuk
• Bahan organik
– Perombakan bahan organik di dasar menghasilkan gas
racun (sulfur, amonia)
– Bahan organis didasar perairan diaduk aduk sehingga
konsentrasi gas beracun meningkat
– Ikan pingsan saat menghirup gas beracun
Pemabukan tradisional
MEMABUKKAN DENGAN BAHAN
KIMIA (PESTISIDA)
• pestisida: Bahan kimia yang khusus untuk mengendalikan
gangguan hama pada manusia dan binatang .
• Sejarah (awalnya digunakan bidang pertanian):
– Seb . Masehi penggunaan bongkah belerang sebagai
fumigan; penggunaan batu empedu kadal utk membunuh
cacing; 900 M, penggunaan senyawa arsenikum ( Cina )
– 1700-1800 : nikotin , piretrin , rotenon
– 1800-1900 : insektisida anorganik (CS2, HCN, senyawa
tembaga ), produk petroleum, senyawa organosintetik
pertama (2,4-dinitro-6-cresol)
– 1930-1950 : insektisida organik dikembangkan (DDT oleh
Muller, gas-gas syaraf oleh Schrader)
– sesudah 1950: pengembangan berbagai insektisida baru (
karbamat , piretroid sintetik , penyerupa hormon yuwana )
Penggunaan bahan kimia (pestisida)
Berdasarkan cara kerja atau cara meracun :
1. Racun dinding sel dan pembelahan sel , pestisida yang
meracun dengan cara merusak dinding sel atau menganggu
pembelahan sel
2.Racun permeabilitas membrane sel , pestisida yang meracun
dengan cara merusak permeabilitas membrane sel.
3. Racun system enzim , pestisida yang meracun dengan cara
mengganggu kinerja enzim tertentu
4. Racun sintesis protein dan asam nukleat , meracun dengan
cara mengganggu pembentukan protein dan asam nukleat
5. Racun antimetabolisme , yaitu pestisida yang meracun dengan
cara mengganggu aktivitas metabolism.
Penggunaan bahan kimia (pestisida)
Berdasarkan susunan senyawa yang beracun :
1. Pestisida senyawa organik , pestisida yang senyawa beracunnya
berupa senyawa organik contoh benomil , bavistin , benlate
(senyawa beracun butyl karbamat menguap sebagai butyl
isotianat ), diazenon , malathion,parathion ( senyawa
organofosfat ), furadan, temik, sevin ( senyawa karbamat )
2. Pestisida senyawa anorganik , pestisida yang senyawa beracunnya
berupa senyawa anorganik contoh bubur Bordeaux mempunyai
senyawa beracun berupa belerang ( racun jamur ), pb arsenat
dan Ca arsenat ( arsenat racun serangga ).
3. Antibiotic, pestisida yang senyawa beracunnya berupa hasil
metabolism sekunder mikrooorganisme tertentu contoh
egrimicin , phytomicin dan streptociclin (antibiotic campuran
tetrasiklin dan streptomycin.
Penggunaan bahan kimia (pestisida)
Berdasarkan aplikasinya :
1. disemprotkan ke organisme target.
2. ditebarkan berupa bubuk ke lingkungan target
Doses : Bervariasi ??
– Pengalaman (tidak terukur??)
– Organisme target
– Lingkungan (lokasi dan musim)
• Hasil : bervariasi
– Tergantung gerombolan ikan
– Organisme yang menjadi target
PENGGUNAAN BAHAN KIMIA
MEMABUKKAN DENGAN LEDAKAN/DINAMIT
• Dynamite Fishing juga dikenal sebagai pengeboman ikan,
penangkapan ikan dengan cara membunuh/melumpuhkan
gerombolan ikan menggunakan bahan peledak
• Menyebabkan ekosistem dan habitat hancur/rusak, juga dapat
menyebabkan cedera dan kecelakaan bagi nelayan
• Penangkapan ikan dengan dinamit sudah meluas di Asia
TenggaraYunani dan Pesisir Afrika
Faktor penyebab:
– Kurangnya disiplin
– Kemiskinan,
– Kemalasan dan keserakahan
– Ketidaktahuan,
– kesempatan kerja
Penggunaan ledakan/dinamit
Kemiskinan
• masalah utama di negara sedang berkembang (asia tenggara).
• putus asa : berusaha meningkatkan pendapatan,
meningkatkan tangkapan yang banyak.
• dinamit dapat menghasilkan tangkapan yang banyak.
kesempatan kerja
• Pendidikan sangat kurang
• Ketrampilan (selain perikanan) sangat minim
• Kalah bersaing di bursa kerja
• Beberapa nelayan mengatakan menggunakan dinamit
daripada melakukan kriminil lainnya (????).
Penggunaan ledakan/dinamit
Ketidaktahuan
• Banyak orang tidak menyadari konsekuensi dari penggunaan
dinamit dalam penangkapan ikan.
Tidak peduli.
• Banyak orang berpikir hanya tentang uang, melupakan
tentang efek dari apa yang mereka lakukan untuk lingkungan
mereka.
Kemalasan dan keserakahan
• Beberapa orang terdidik, punya uang tapi malas dan serakah.
• Mereka ingin punya uang secara mudah, sehingga mereka
menggunakan dinamit.
• Keserakahan juga mendorong orang untuk menggunakan
metode ilegal, sehingga mereka akan menangkap ikan dalam
waktu singkat yang hasilnya banyak.
Penggunaan ledakan/dinamit
Kurangnya disiplin
• Kurangnya disiplin/kepatuhan terhadap norma adalah yang
paling penting di antara semua alasan yang ada.
• jika seseorang yang miskin, tidak berpendidikan, atau tidak
ada kesempatan untuk bekerja, apabila memiliki disiplin maka
mereka masih bisa menangkap ikan dengan menggunakan
cara lain.
Proses pembuatan:
• Membuat sumbu, dirancang untuk membakar bawah air.
• Bagian aluminium merupakan sumbat ledakan, yang
membakar amonium nitrat dan menyebabkan ledakan.
• Sumbu sulit didapatkan dan merupakan bagian yang paling
mahal dari bahan peledak.
Penggunaan ledakan/dinamit
Proses pembuatan peledak
• Membuat sumbu
• Botol diisi dengan pupuk
sebagai bahan bakar.
• Sebuah botol biasa vol 0,3 L,
kadang-kadang menggunakan
botol galon yang lebih besar
• Nelayan pergi ke laut mencari
gerombolan ikan
Penggunaan ledakan/dinamit
Proses pembuatan
peledak
• Sumbu dinyalakan
dengan korek api dan
dilemparkan kesasaran
• Nelayan segera
menyelam setelah
ledakan, nelayan
mengumpulkan ikan
dengan turun/
menyelam.
Penggunaan ledakan/dinamit
Proses pembuatan peledak
• Perlengkapan:
– Sederhana: masker, snorkel,
batu pemberat yang diikatkan
pada pinggang, fins dari kayu
lapis
– Bermodal : kompresor, selang
udara, masker, snorkel, fins
• Pelatihan bagi nelayan pemula:
– Menahan napas
– menyelam hingga 10 m
– Menggambil ikan didasar
LEDAKAN BOOOOMMM
Pemabukan dengan kejutan listrik
• Teknik menangkap ikan dengan menggunakan
aliran listrik untuk memblokir, mengarahkan
dan memabukkan ikan
• Penggunaan yang tepat akan meminimalisir
ikan terluka
• Memerlukan pengetahuan tentang elektronik
yang mamadai
Sejarah penggunaan setrum
• Dimulai pada akhir abad 19
• Menjadi teknik untuk penelitian th 50-60 an
• Pengetahuan dan teknologi terus berkembang
• Masih banyak yang belum diketahui
Pemabukan dengan kejutan listrik
PENTING UNTUK DIPELAJARI:
• Alat penyetrum bisa mencelakakan orang
• Alat penyetrum bisa mematikan ikan
PENGGUNAKAN SETRUM IKAN BERKAITAN DENGAN:
• Keberadaan atau gerakan elektron bebas
• Proton, elektron dan ions
• Setrum ikan berkaitan dengan elektron dan ion
ARUS
• Elektron bebas- mengalir dari satu ion ke ion lain
• 1 amper= 6,3 x 1018 electron/detik
• Amper – aliran listrik
Pemabukan dengan kejutan listrik
Konduktor, insulator dan semi konduktor
• Konduktor: memiliki banyak elektron bebas:
– Logam
– Tembaga (Cu)
– Stainless steel
– Alumunium
• Insulator: benda yang memiliki sedikit elektron bebas
– Karet
– Udara kering
– Gelas/kaca
– Plastik fiber
– Air destilasi
Memabukkan dengan kejutan listrik
• Semi konduktor: benda yang memiliki elektron
bebas antara konduktor dan insulator
– Silikon
– Air laut
– Air hujan
– Germanium
• Silikon dan Germanium digunakan untuk dioda
dan transistor
Mangapa penting dipelajari???
• Perlu diketahui benda yang dapat dialiri listrik
dan tidak
Pemabukan dengan kejutan listrik
Dasar teori:
• Amper= arus listrik
• Voltase= tegangan listrik
• Tahanan=jumlah hambatan aliran listrik
• Conductivity: kebalikan dari hambatan
Hukum ohm:
• Voltase= arus/conductivity
• Arus= conductivity x voltase
• Conductivity= arus/ voltase
Pemabukan dengan kejutan listrik
• Hukum watt: untuk menghitung power
• Power (watt)= voltase x arus
Hukum ohm menyatakan :
• Arus= voltase x conductivity
Sehingga:
• Power = voltase x voltase x conductivity
• Komponen utama:
Pemabukan dengan kejutan listrik
• Komponen utama:
• Sumber tenaga
• Unit kontrol
• elektroda
AnodaAnoda katodakatoda
Pemabukan dengan kejutan listrik
• Sumber tenaga
Direct
Current
Direct
Current
Alternating
Current
Alternating
Current
Pemabukan dengan kejutan listrik
Voltase
• Amplitudo atau tinggi
gelombang
• Diukur dengan satuan
volt
– Misalnya: 120 volt
Pemabukan dengan kejutan listrik
• G elombang listrik:
AC DC
•Menghasilkan banyak tangkapan
• Mudah dibuat
• kehilangan energi sedikit
•Sangat Berbahaya
•Menghasilkan banyak tangkapan
• Mudah dibuat
• kehilangan energi sedikit
•Sangat Berbahaya
•Menghasilkan sedikit tangkapan
•Mudah dibuat
•Butuh banyak power
•Kurang berbahaya
•Menghasilkan sedikit tangkapan
•Mudah dibuat
•Butuh banyak power
•Kurang berbahaya
Power
Time
Power
Time
• Kunduktivitas air
• Konduktivitas rendah < 100 S/cm
• Membutuhkan voltase tinggi
• Konduktivitas tinggi > 1,500 - 2000
S/cm
• Membutuhkan arus yang tinggi
• Kebutuhan power paling sedikit bila
konduktivitas air dan ikan cocok
• Konduktivitas air dan ikan meningkat
ketika suhu meningkat
Conductivitas air
Pemabukan dengan kejutan listrik
• Transfer energi
Pemabukkan dengan kejutan listrik
Perlengkapan elektrofishing
• Sistem yang digunakan sangat
bervariasi
– Gendongan
– Generator
Pemabukkan dengan kejutan listrik
Pemabukkan dengan kejutan listrik
– Menggunakan perahu
• Komponen elektrofisihing
• Unit pengendali
• sumber tenaga
• elektroda
Battery Generator
Sumber tenaga
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Fungsi unit pengendali:
– Menerima input dari sumber
tenaga
– Mengendalikan output
– Monitor input dan output
– Mengendalikan power on/off
– Menghubungkan anoda dan
katoda
– Mengukur waktu elektrofishing
Pemabukkan dengan kejutan listrik
VVP - 15B Electrofisher
LR-24 Electrofisher
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Elektroda
– Anoda
– katoda
AnodaAnoda Catoda
Electroda perahu
Electroda gendong
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Bagian penting
elektroda
– Ukuran bentuk
– Ko ndisi
– orientasi
Ukuran katoda
• Katoda harus memiliki ukuran ~3 kali luas
permukaan anoda
• semakin besar ukuran katoda menurunkan
intensitas medan listrik di sekitar katoda
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Bentuk Electroda
• Kondisi elektroda
– Elektroda
alumunium harus
teratur dibersihkan
– elektroda stailess
steel tidak berkarat
Medan listrik dipengaruhi
bentuk elektroda
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Oreintasi elektroda
– Medan listrik
dipengaruhi oleh
posisi antar
elektroda
– Semakin dekat maka
semakin tinggi
intensitas medan
listrik
Zona perilaku kesetrum
1. Zona mematikan
2. Zona pingsan, tidak bergerak
3. Zona berenang ke anoda
4. Zona melarikan diri
1234
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Kejutan listrik
– Menyebabkan pingsan
– Mengarah ke jaring
– Meningkatkan efisiensi
– Menurunkan luka
– Mudah ditangkap
• Ikan yang terluka
– Stress
– pendarahan
– Luka tulang vertebra
– Mati viabilitas telur
dan reproduksi
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Stress
– Fisiologi dan tingkah
laku berubah
– Berlangsung beberapa
jam hingga hari
– Jika mati, terjadi dalam
beberapa jam, dan
gagal bernapas
Luka/Pendarahan
dalam
Pemabukkan dengan kejutan listrik
Tulang vertebra
terluka
Ikan terluka
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Faktor yang
mempengaruhi ikan
terluka
– Pengaturan elektroda
– Pemilihan alat
– Teknik penyetruman
– Pengaturan elektroda
• Pengetahuan konduktivitas
air
• Pemilihan gelombang listrik
• Pengaturan voltase
• Pemilihan frekuensi
• Pemilihan lebar pulse
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Pemilihan perlengkapan
– Elektroda : ukuran, bentuk, kondisi
– Jaring tangkap: bentuk, mesh, kedalaman
– Penyetrum: cocok pada satu lokasi
• Teknik elektrofishing
– Minimun setruman
– Jarak antara elektroda dan ikan yang konstan
– Ikan segera ditangkap
Pemabukan dengan kejutan listrik
• Bahayanya bagi manusia
No kekuatan Efek pada tubuh
1 mA kesemutan
5 mA Agak terkejut. Terganggu, tidak sakit
6-25 mA Agak sakit. Lemas.
50-150 mA Sangat sakit, susah bernapas, lemas
1000-4300 mA Detak jantung tidak teratur. Gangguan syaraf
10000 (10 amps) Detak jantung terhenti. Terbakar dalam. kematian
Electric fishing for sampling
Electric fishing for research
Electric fishing for meal
IKAN

More Related Content

What's hot

Manajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikanManajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikandadangsopian05
 
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insang
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insangPim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insang
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insangPT. SASA
 
Presentasi kapal ikan tuna long line
Presentasi kapal ikan tuna long linePresentasi kapal ikan tuna long line
Presentasi kapal ikan tuna long lineYogga Haw
 
Fitoplankton (spirulina sp.)
Fitoplankton (spirulina sp.)Fitoplankton (spirulina sp.)
Fitoplankton (spirulina sp.)Siswanto Dayakx
 
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)Luhur Moekti Prayogo
 
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiMollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiFarida Dadari
 
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosa
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosaRekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosa
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosaRoffi Grandiosa
 
pyrophyta dan euglenophyta
pyrophyta dan euglenophytapyrophyta dan euglenophyta
pyrophyta dan euglenophytaNisrina tama
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karangDeena dep
 
MATERI 2 SEKSUALITAS.ppt
MATERI 2 SEKSUALITAS.pptMATERI 2 SEKSUALITAS.ppt
MATERI 2 SEKSUALITAS.pptmuhammadsahir5
 
Pemanfaatan limbah udang
Pemanfaatan limbah udangPemanfaatan limbah udang
Pemanfaatan limbah udangNur Chawhytz
 
Budidaya pakan alami
Budidaya pakan alamiBudidaya pakan alami
Budidaya pakan alamiSawargi Ppmkp
 
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikanLaporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikanAzizah Kuswardini
 
Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karangrantikaput
 
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkapPim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkapPT. SASA
 
Budidaya Pakan Alami secara massal
Budidaya Pakan Alami  secara massalBudidaya Pakan Alami  secara massal
Budidaya Pakan Alami secara massalBatar Siahaan
 

What's hot (20)

Manajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikanManajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikan
 
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insang
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insangPim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insang
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insang
 
Presentasi kapal ikan tuna long line
Presentasi kapal ikan tuna long linePresentasi kapal ikan tuna long line
Presentasi kapal ikan tuna long line
 
Fitoplankton (spirulina sp.)
Fitoplankton (spirulina sp.)Fitoplankton (spirulina sp.)
Fitoplankton (spirulina sp.)
 
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
 
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiMollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
 
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosa
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosaRekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosa
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosa
 
pyrophyta dan euglenophyta
pyrophyta dan euglenophytapyrophyta dan euglenophyta
pyrophyta dan euglenophyta
 
Planktonologi
PlanktonologiPlanktonologi
Planktonologi
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 
Plankton net
Plankton netPlankton net
Plankton net
 
Ikhtiologi
IkhtiologiIkhtiologi
Ikhtiologi
 
MATERI 2 SEKSUALITAS.ppt
MATERI 2 SEKSUALITAS.pptMATERI 2 SEKSUALITAS.ppt
MATERI 2 SEKSUALITAS.ppt
 
Biologi udang
Biologi udangBiologi udang
Biologi udang
 
Pemanfaatan limbah udang
Pemanfaatan limbah udangPemanfaatan limbah udang
Pemanfaatan limbah udang
 
Budidaya pakan alami
Budidaya pakan alamiBudidaya pakan alami
Budidaya pakan alami
 
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikanLaporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
 
Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karang
 
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkapPim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
 
Budidaya Pakan Alami secara massal
Budidaya Pakan Alami  secara massalBudidaya Pakan Alami  secara massal
Budidaya Pakan Alami secara massal
 

Viewers also liked

Método de investigación
Método de investigaciónMétodo de investigación
Método de investigaciónPercysermu
 
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkarPim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkarPT. SASA
 
Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2PT. SASA
 
My last love
My last love My last love
My last love PT. SASA
 
Huggies digital strategy
Huggies digital strategyHuggies digital strategy
Huggies digital strategyNatalie Smith
 
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obatAlat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obatPT. SASA
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPT. SASA
 
Pendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPT. SASA
 
Bab 9 pengendalian
Bab 9 pengendalianBab 9 pengendalian
Bab 9 pengendalianPT. SASA
 
Penanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segarPenanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segarPT. SASA
 
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikanPim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikanPT. SASA
 
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...PT. SASA
 
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaestimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaPT. SASA
 
Bab 7 pengarahan (directing)
Bab 7 pengarahan (directing)Bab 7 pengarahan (directing)
Bab 7 pengarahan (directing)PT. SASA
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenPT. SASA
 
Bab 6 tipe organisasi
Bab 6 tipe organisasiBab 6 tipe organisasi
Bab 6 tipe organisasiPT. SASA
 
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATISALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATISnautika
 

Viewers also liked (20)

Método de investigación
Método de investigaciónMétodo de investigación
Método de investigación
 
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkarPim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
 
Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2
 
My last love
My last love My last love
My last love
 
Slideshare laura ibañez
Slideshare laura ibañezSlideshare laura ibañez
Slideshare laura ibañez
 
Huggies digital strategy
Huggies digital strategyHuggies digital strategy
Huggies digital strategy
 
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obatAlat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
 
Estimasi
EstimasiEstimasi
Estimasi
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
 
Pendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairan
 
Bab 9 pengendalian
Bab 9 pengendalianBab 9 pengendalian
Bab 9 pengendalian
 
Penanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segarPenanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segar
 
Sungai
SungaiSungai
Sungai
 
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikanPim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
 
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
 
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaestimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
 
Bab 7 pengarahan (directing)
Bab 7 pengarahan (directing)Bab 7 pengarahan (directing)
Bab 7 pengarahan (directing)
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
 
Bab 6 tipe organisasi
Bab 6 tipe organisasiBab 6 tipe organisasi
Bab 6 tipe organisasi
 
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATISALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
 

Similar to IKAN

#EKOLOGI DAN SEL.pptx
#EKOLOGI DAN SEL.pptx#EKOLOGI DAN SEL.pptx
#EKOLOGI DAN SEL.pptxHaniSolihah1
 
10. distribusi ikan
10. distribusi ikan10. distribusi ikan
10. distribusi ikantrisnawahyu
 
Dampak pembangunan ekosis. perairan
Dampak pembangunan ekosis. perairanDampak pembangunan ekosis. perairan
Dampak pembangunan ekosis. perairanIpung Noor
 
Power Point Limbah Cair ppt kesehatan lingkungan
Power Point Limbah Cair ppt kesehatan lingkunganPower Point Limbah Cair ppt kesehatan lingkungan
Power Point Limbah Cair ppt kesehatan lingkunganAnandaNuraisyah
 
7 pencemaran air
7 pencemaran air7 pencemaran air
7 pencemaran airawireni
 
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptx
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptxDedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptx
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptxDedyBinAli
 
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxPower_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxthobiaspopodje
 
Materi ipa kelas vi
Materi ipa kelas viMateri ipa kelas vi
Materi ipa kelas viVen Dot
 
Penjelasan tentang limbah berbahaya dan beracun
Penjelasan tentang limbah berbahaya dan beracunPenjelasan tentang limbah berbahaya dan beracun
Penjelasan tentang limbah berbahaya dan beracunNURINAFITRIANI1
 
Dipt 02 penyakit dlm sejarah
Dipt 02 penyakit dlm sejarahDipt 02 penyakit dlm sejarah
Dipt 02 penyakit dlm sejarahAndrew Hutabarat
 
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdf
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdfFISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdf
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdfPesAdil
 
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineralMeileni Nurhayati
 
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan PersebarannyaKeanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan PersebarannyaEdho1802
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alamokejelly
 
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaran
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah BanjaranRangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaran
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaranarif widyatma
 

Similar to IKAN (20)

Biologi SMA - Ekologi
Biologi SMA - EkologiBiologi SMA - Ekologi
Biologi SMA - Ekologi
 
#EKOLOGI DAN SEL.pptx
#EKOLOGI DAN SEL.pptx#EKOLOGI DAN SEL.pptx
#EKOLOGI DAN SEL.pptx
 
10. distribusi ikan
10. distribusi ikan10. distribusi ikan
10. distribusi ikan
 
Dampak pembangunan ekosis. perairan
Dampak pembangunan ekosis. perairanDampak pembangunan ekosis. perairan
Dampak pembangunan ekosis. perairan
 
Power Point Limbah Cair ppt kesehatan lingkungan
Power Point Limbah Cair ppt kesehatan lingkunganPower Point Limbah Cair ppt kesehatan lingkungan
Power Point Limbah Cair ppt kesehatan lingkungan
 
7 pencemaran air
7 pencemaran air7 pencemaran air
7 pencemaran air
 
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptx
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptxDedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptx
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptx
 
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxPower_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
 
Materi ipa kelas vi
Materi ipa kelas viMateri ipa kelas vi
Materi ipa kelas vi
 
1. ekosistem
1. ekosistem1. ekosistem
1. ekosistem
 
Praktikum ekosistem.pptx
Praktikum ekosistem.pptxPraktikum ekosistem.pptx
Praktikum ekosistem.pptx
 
Penjelasan tentang limbah berbahaya dan beracun
Penjelasan tentang limbah berbahaya dan beracunPenjelasan tentang limbah berbahaya dan beracun
Penjelasan tentang limbah berbahaya dan beracun
 
1. Hama Pada Ikan.pdf
1. Hama Pada Ikan.pdf1. Hama Pada Ikan.pdf
1. Hama Pada Ikan.pdf
 
Dipt 02 penyakit dlm sejarah
Dipt 02 penyakit dlm sejarahDipt 02 penyakit dlm sejarah
Dipt 02 penyakit dlm sejarah
 
BERBAGAI PEKERJAAN.pdf
BERBAGAI PEKERJAAN.pdfBERBAGAI PEKERJAAN.pdf
BERBAGAI PEKERJAAN.pdf
 
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdf
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdfFISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdf
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdf
 
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
 
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan PersebarannyaKeanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaran
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah BanjaranRangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaran
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaran
 

More from PT. SASA

Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanPT. SASA
 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosPT. SASA
 
Hasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordHasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordPT. SASA
 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungaiPT. SASA
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1PT. SASA
 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPT. SASA
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanPT. SASA
 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiPT. SASA
 
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaLaporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaPT. SASA
 
Jurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanJurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanPT. SASA
 
Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1PT. SASA
 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1PT. SASA
 
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentoskeanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentosPT. SASA
 
studi makrobentos
studi makrobentosstudi makrobentos
studi makrobentosPT. SASA
 
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangkualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangPT. SASA
 
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawankeanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawanPT. SASA
 
Presentasi ekoper gastro n macro
Presentasi ekoper gastro n macroPresentasi ekoper gastro n macro
Presentasi ekoper gastro n macroPT. SASA
 
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaringMakalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaringPT. SASA
 
Uu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikananUu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikananPT. SASA
 
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPT. SASA
 

More from PT. SASA (20)

Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
 
Hasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordHasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 word
 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungai
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1
 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
 
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaLaporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
 
Jurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanJurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairan
 
Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1
 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1
 
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentoskeanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
 
studi makrobentos
studi makrobentosstudi makrobentos
studi makrobentos
 
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangkualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
 
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawankeanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
 
Presentasi ekoper gastro n macro
Presentasi ekoper gastro n macroPresentasi ekoper gastro n macro
Presentasi ekoper gastro n macro
 
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaringMakalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
 
Uu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikananUu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikanan
 
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
 

Recently uploaded

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 

Recently uploaded (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 

IKAN

  • 1. DASAR DASAR PENANGKAPAN IKAN (PIM 1221; 2/0) Kelas B MENANGKAP IKAN DENGAN PEMABUKAN
  • 2. Pemabukan tradisional Pemabukan dengan bahan kimia Pemabukan dengan sengatan listrik Pemabukan dengan ledakan OUTLINE • Metoda pemabukan: – sangat primitif/ sudah lama – Non selektif – Efektifitas tergantung dosis – Tergantung spesies, ukuran, waktu dan lokasi – Masih dilakukan hingga sekarang
  • 3. PEMABUKAN TRADISIONAL TUMBUH-TUMBUHAN • Tumbuhan yang mengandung bahan memabukkan : Cyanida, rotenone • Penggunaan bahan-bahan dari tumbuh tumbuhan – Akar (tuba) – Batang (tuba) – Daun (???) – Biji (teh, bakau)-- saponin • Cara penggunaan – Bagian tumbuhan dihancurkan/ ditumbuk – Diredam dalam air kemudian ditaburkan • Efektifitas tergantung: – Bagian tumbuhan yang kadar cyanid tinggi – Jenis ikan – Lingkungan
  • 4. Penggunaan hewan • Hewan berbahaya darat/air: – Berbisa : dikeluarkan melalui taring, sirip berduri, kulit, daging – Berarus listrik: dikeluarkan melalui organ khusus dengan sengatan • Penggunaan bahan-bahan dari hewan predator menyebabkan ikan mabuk (ketakutan???) Memabukkan • Bagian tubuh hewan: darah, kotoran, ??? • Penggunakan: – Hewan dibunuh, darah dan kotorannya ditebar keperairan – Air rebusan ikan gurame, teripang hitam?? Menakutkan • Hewan predator (???) : darah, urine • Penggunaan: hewan dibunuh kemudian dimasukkan ke perairan Pemabukan tradisional
  • 5. Pemabukan tradisional Penggunaan bahan lainnya • Membuat kekeruhan air meningkat – Air yang keruh (berlumpur) dapat mengganggu pernapasan ikan (Cyprinid: tawes) – Dasar perairan diaduk-aduk sehingga air sagat keruh dan setelah beberapa saat ikan target akan mabuk • Bahan organik – Perombakan bahan organik di dasar menghasilkan gas racun (sulfur, amonia) – Bahan organis didasar perairan diaduk aduk sehingga konsentrasi gas beracun meningkat – Ikan pingsan saat menghirup gas beracun
  • 7. MEMABUKKAN DENGAN BAHAN KIMIA (PESTISIDA) • pestisida: Bahan kimia yang khusus untuk mengendalikan gangguan hama pada manusia dan binatang . • Sejarah (awalnya digunakan bidang pertanian): – Seb . Masehi penggunaan bongkah belerang sebagai fumigan; penggunaan batu empedu kadal utk membunuh cacing; 900 M, penggunaan senyawa arsenikum ( Cina ) – 1700-1800 : nikotin , piretrin , rotenon – 1800-1900 : insektisida anorganik (CS2, HCN, senyawa tembaga ), produk petroleum, senyawa organosintetik pertama (2,4-dinitro-6-cresol) – 1930-1950 : insektisida organik dikembangkan (DDT oleh Muller, gas-gas syaraf oleh Schrader) – sesudah 1950: pengembangan berbagai insektisida baru ( karbamat , piretroid sintetik , penyerupa hormon yuwana )
  • 8. Penggunaan bahan kimia (pestisida) Berdasarkan cara kerja atau cara meracun : 1. Racun dinding sel dan pembelahan sel , pestisida yang meracun dengan cara merusak dinding sel atau menganggu pembelahan sel 2.Racun permeabilitas membrane sel , pestisida yang meracun dengan cara merusak permeabilitas membrane sel. 3. Racun system enzim , pestisida yang meracun dengan cara mengganggu kinerja enzim tertentu 4. Racun sintesis protein dan asam nukleat , meracun dengan cara mengganggu pembentukan protein dan asam nukleat 5. Racun antimetabolisme , yaitu pestisida yang meracun dengan cara mengganggu aktivitas metabolism.
  • 9. Penggunaan bahan kimia (pestisida) Berdasarkan susunan senyawa yang beracun : 1. Pestisida senyawa organik , pestisida yang senyawa beracunnya berupa senyawa organik contoh benomil , bavistin , benlate (senyawa beracun butyl karbamat menguap sebagai butyl isotianat ), diazenon , malathion,parathion ( senyawa organofosfat ), furadan, temik, sevin ( senyawa karbamat ) 2. Pestisida senyawa anorganik , pestisida yang senyawa beracunnya berupa senyawa anorganik contoh bubur Bordeaux mempunyai senyawa beracun berupa belerang ( racun jamur ), pb arsenat dan Ca arsenat ( arsenat racun serangga ). 3. Antibiotic, pestisida yang senyawa beracunnya berupa hasil metabolism sekunder mikrooorganisme tertentu contoh egrimicin , phytomicin dan streptociclin (antibiotic campuran tetrasiklin dan streptomycin.
  • 10. Penggunaan bahan kimia (pestisida) Berdasarkan aplikasinya : 1. disemprotkan ke organisme target. 2. ditebarkan berupa bubuk ke lingkungan target Doses : Bervariasi ?? – Pengalaman (tidak terukur??) – Organisme target – Lingkungan (lokasi dan musim) • Hasil : bervariasi – Tergantung gerombolan ikan – Organisme yang menjadi target
  • 12. MEMABUKKAN DENGAN LEDAKAN/DINAMIT • Dynamite Fishing juga dikenal sebagai pengeboman ikan, penangkapan ikan dengan cara membunuh/melumpuhkan gerombolan ikan menggunakan bahan peledak • Menyebabkan ekosistem dan habitat hancur/rusak, juga dapat menyebabkan cedera dan kecelakaan bagi nelayan • Penangkapan ikan dengan dinamit sudah meluas di Asia TenggaraYunani dan Pesisir Afrika Faktor penyebab: – Kurangnya disiplin – Kemiskinan, – Kemalasan dan keserakahan – Ketidaktahuan, – kesempatan kerja
  • 13. Penggunaan ledakan/dinamit Kemiskinan • masalah utama di negara sedang berkembang (asia tenggara). • putus asa : berusaha meningkatkan pendapatan, meningkatkan tangkapan yang banyak. • dinamit dapat menghasilkan tangkapan yang banyak. kesempatan kerja • Pendidikan sangat kurang • Ketrampilan (selain perikanan) sangat minim • Kalah bersaing di bursa kerja • Beberapa nelayan mengatakan menggunakan dinamit daripada melakukan kriminil lainnya (????).
  • 14. Penggunaan ledakan/dinamit Ketidaktahuan • Banyak orang tidak menyadari konsekuensi dari penggunaan dinamit dalam penangkapan ikan. Tidak peduli. • Banyak orang berpikir hanya tentang uang, melupakan tentang efek dari apa yang mereka lakukan untuk lingkungan mereka. Kemalasan dan keserakahan • Beberapa orang terdidik, punya uang tapi malas dan serakah. • Mereka ingin punya uang secara mudah, sehingga mereka menggunakan dinamit. • Keserakahan juga mendorong orang untuk menggunakan metode ilegal, sehingga mereka akan menangkap ikan dalam waktu singkat yang hasilnya banyak.
  • 15. Penggunaan ledakan/dinamit Kurangnya disiplin • Kurangnya disiplin/kepatuhan terhadap norma adalah yang paling penting di antara semua alasan yang ada. • jika seseorang yang miskin, tidak berpendidikan, atau tidak ada kesempatan untuk bekerja, apabila memiliki disiplin maka mereka masih bisa menangkap ikan dengan menggunakan cara lain. Proses pembuatan: • Membuat sumbu, dirancang untuk membakar bawah air. • Bagian aluminium merupakan sumbat ledakan, yang membakar amonium nitrat dan menyebabkan ledakan. • Sumbu sulit didapatkan dan merupakan bagian yang paling mahal dari bahan peledak.
  • 16. Penggunaan ledakan/dinamit Proses pembuatan peledak • Membuat sumbu • Botol diisi dengan pupuk sebagai bahan bakar. • Sebuah botol biasa vol 0,3 L, kadang-kadang menggunakan botol galon yang lebih besar • Nelayan pergi ke laut mencari gerombolan ikan
  • 17. Penggunaan ledakan/dinamit Proses pembuatan peledak • Sumbu dinyalakan dengan korek api dan dilemparkan kesasaran • Nelayan segera menyelam setelah ledakan, nelayan mengumpulkan ikan dengan turun/ menyelam.
  • 18. Penggunaan ledakan/dinamit Proses pembuatan peledak • Perlengkapan: – Sederhana: masker, snorkel, batu pemberat yang diikatkan pada pinggang, fins dari kayu lapis – Bermodal : kompresor, selang udara, masker, snorkel, fins • Pelatihan bagi nelayan pemula: – Menahan napas – menyelam hingga 10 m – Menggambil ikan didasar
  • 20. Pemabukan dengan kejutan listrik • Teknik menangkap ikan dengan menggunakan aliran listrik untuk memblokir, mengarahkan dan memabukkan ikan • Penggunaan yang tepat akan meminimalisir ikan terluka • Memerlukan pengetahuan tentang elektronik yang mamadai Sejarah penggunaan setrum • Dimulai pada akhir abad 19 • Menjadi teknik untuk penelitian th 50-60 an • Pengetahuan dan teknologi terus berkembang • Masih banyak yang belum diketahui
  • 21. Pemabukan dengan kejutan listrik PENTING UNTUK DIPELAJARI: • Alat penyetrum bisa mencelakakan orang • Alat penyetrum bisa mematikan ikan PENGGUNAKAN SETRUM IKAN BERKAITAN DENGAN: • Keberadaan atau gerakan elektron bebas • Proton, elektron dan ions • Setrum ikan berkaitan dengan elektron dan ion ARUS • Elektron bebas- mengalir dari satu ion ke ion lain • 1 amper= 6,3 x 1018 electron/detik • Amper – aliran listrik
  • 22. Pemabukan dengan kejutan listrik Konduktor, insulator dan semi konduktor • Konduktor: memiliki banyak elektron bebas: – Logam – Tembaga (Cu) – Stainless steel – Alumunium • Insulator: benda yang memiliki sedikit elektron bebas – Karet – Udara kering – Gelas/kaca – Plastik fiber – Air destilasi
  • 23. Memabukkan dengan kejutan listrik • Semi konduktor: benda yang memiliki elektron bebas antara konduktor dan insulator – Silikon – Air laut – Air hujan – Germanium • Silikon dan Germanium digunakan untuk dioda dan transistor Mangapa penting dipelajari??? • Perlu diketahui benda yang dapat dialiri listrik dan tidak
  • 24. Pemabukan dengan kejutan listrik Dasar teori: • Amper= arus listrik • Voltase= tegangan listrik • Tahanan=jumlah hambatan aliran listrik • Conductivity: kebalikan dari hambatan Hukum ohm: • Voltase= arus/conductivity • Arus= conductivity x voltase • Conductivity= arus/ voltase
  • 25. Pemabukan dengan kejutan listrik • Hukum watt: untuk menghitung power • Power (watt)= voltase x arus Hukum ohm menyatakan : • Arus= voltase x conductivity Sehingga: • Power = voltase x voltase x conductivity • Komponen utama:
  • 26. Pemabukan dengan kejutan listrik • Komponen utama: • Sumber tenaga • Unit kontrol • elektroda AnodaAnoda katodakatoda
  • 27. Pemabukan dengan kejutan listrik • Sumber tenaga Direct Current Direct Current Alternating Current Alternating Current
  • 28. Pemabukan dengan kejutan listrik Voltase • Amplitudo atau tinggi gelombang • Diukur dengan satuan volt – Misalnya: 120 volt
  • 29. Pemabukan dengan kejutan listrik • G elombang listrik: AC DC •Menghasilkan banyak tangkapan • Mudah dibuat • kehilangan energi sedikit •Sangat Berbahaya •Menghasilkan banyak tangkapan • Mudah dibuat • kehilangan energi sedikit •Sangat Berbahaya •Menghasilkan sedikit tangkapan •Mudah dibuat •Butuh banyak power •Kurang berbahaya •Menghasilkan sedikit tangkapan •Mudah dibuat •Butuh banyak power •Kurang berbahaya Power Time Power Time
  • 30. • Kunduktivitas air • Konduktivitas rendah < 100 S/cm • Membutuhkan voltase tinggi • Konduktivitas tinggi > 1,500 - 2000 S/cm • Membutuhkan arus yang tinggi • Kebutuhan power paling sedikit bila konduktivitas air dan ikan cocok • Konduktivitas air dan ikan meningkat ketika suhu meningkat Conductivitas air Pemabukan dengan kejutan listrik
  • 31. • Transfer energi Pemabukkan dengan kejutan listrik
  • 32. Perlengkapan elektrofishing • Sistem yang digunakan sangat bervariasi – Gendongan – Generator Pemabukkan dengan kejutan listrik
  • 33. Pemabukkan dengan kejutan listrik – Menggunakan perahu • Komponen elektrofisihing • Unit pengendali • sumber tenaga • elektroda Battery Generator Sumber tenaga
  • 34. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Fungsi unit pengendali: – Menerima input dari sumber tenaga – Mengendalikan output – Monitor input dan output – Mengendalikan power on/off – Menghubungkan anoda dan katoda – Mengukur waktu elektrofishing
  • 35. Pemabukkan dengan kejutan listrik VVP - 15B Electrofisher LR-24 Electrofisher
  • 36. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Elektroda – Anoda – katoda AnodaAnoda Catoda Electroda perahu Electroda gendong
  • 37. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Bagian penting elektroda – Ukuran bentuk – Ko ndisi – orientasi Ukuran katoda • Katoda harus memiliki ukuran ~3 kali luas permukaan anoda • semakin besar ukuran katoda menurunkan intensitas medan listrik di sekitar katoda
  • 38. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Bentuk Electroda • Kondisi elektroda – Elektroda alumunium harus teratur dibersihkan – elektroda stailess steel tidak berkarat Medan listrik dipengaruhi bentuk elektroda
  • 39. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Oreintasi elektroda – Medan listrik dipengaruhi oleh posisi antar elektroda – Semakin dekat maka semakin tinggi intensitas medan listrik Zona perilaku kesetrum 1. Zona mematikan 2. Zona pingsan, tidak bergerak 3. Zona berenang ke anoda 4. Zona melarikan diri 1234
  • 40. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Kejutan listrik – Menyebabkan pingsan – Mengarah ke jaring – Meningkatkan efisiensi – Menurunkan luka – Mudah ditangkap • Ikan yang terluka – Stress – pendarahan – Luka tulang vertebra – Mati viabilitas telur dan reproduksi
  • 41. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Stress – Fisiologi dan tingkah laku berubah – Berlangsung beberapa jam hingga hari – Jika mati, terjadi dalam beberapa jam, dan gagal bernapas Luka/Pendarahan dalam
  • 42. Pemabukkan dengan kejutan listrik Tulang vertebra terluka Ikan terluka
  • 43. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Faktor yang mempengaruhi ikan terluka – Pengaturan elektroda – Pemilihan alat – Teknik penyetruman – Pengaturan elektroda • Pengetahuan konduktivitas air • Pemilihan gelombang listrik • Pengaturan voltase • Pemilihan frekuensi • Pemilihan lebar pulse
  • 44. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Pemilihan perlengkapan – Elektroda : ukuran, bentuk, kondisi – Jaring tangkap: bentuk, mesh, kedalaman – Penyetrum: cocok pada satu lokasi • Teknik elektrofishing – Minimun setruman – Jarak antara elektroda dan ikan yang konstan – Ikan segera ditangkap
  • 45. Pemabukan dengan kejutan listrik • Bahayanya bagi manusia No kekuatan Efek pada tubuh 1 mA kesemutan 5 mA Agak terkejut. Terganggu, tidak sakit 6-25 mA Agak sakit. Lemas. 50-150 mA Sangat sakit, susah bernapas, lemas 1000-4300 mA Detak jantung tidak teratur. Gangguan syaraf 10000 (10 amps) Detak jantung terhenti. Terbakar dalam. kematian