2. Apa sih NASIONALISME ITU???
suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah
negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu konsep
identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan
atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional
Pandangan atau idelogi yang bertujuan menciptakan kesatuan dan
kedaulatan negara yang menonjolkan identitas bersama.
4. Nasionalisme Kenegaraan
Nasionalisme kenegaraan merupakan suatu bentuk nasionalisme
yang ada atau tercipta oleh suatu masyarakat sipil. Seperti
sekumpulan kelompok orang – orang yang merasa hidup di dalam
kualitas yang sama, diatur oleh hukum yang sama serta menghargai
peranan penting penting hukum – hukum normatif yang berlaku atas
diri mereka.
5. Nasionalisme Etnis
Nasionalisme etnis merupakan bentuk suatu nasionalisme yang
berkembang dengan berdasarkan atas dasar etnis atau suku di dalam
suatu negara-bangsa.
Dapat dikatakan bahwa nasionalisme etnis merupakan sebuah
bentuk nasionalisme dimana seseorang memperoleh kebenaran
politik daru budaya asal etnis-etnis yang tumbuh di dalam suatu
masyarakat.
6. Nasionalisme Agama
ialah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh legitimasi
politik dari persamaan agama. Walaupun begitu, lazimnya
nasionalisme etnis adalah dicampuradukkan dengan nasionalisme
keagamaan.
Namun, bagi kebanyakan kelompok nasionalis agama hanya
merupakan simbol dan bukannya motivasi utama kelompok tersebut.
Misalnya pada abad ke-18, nasionalisme Irlandia dipimpin oleh
mereka yang menganut agama Protestan. Gerakan nasionalis di
Irlandia bukannya berjuang untuk memartabatkan teologi semata-
mata. Mereka berjuang untuk menegakkan paham yang bersangkut
paut dengan Irlandia sebagai sebuah negara merdeka.
7. Nasionalisme Budaya
Nasionalisme budaya merupakan suatu nasionalisme yang dibentuk
karena adanya kesamaan budaya masyarakatnya.
sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik
dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti warna
kulit, ras dan sebagainya.
Contoh yang terbaik ialah rakyat Tionghoa yang menganggap
negara adalah berdasarkan kepada budaya. Unsur ras telah
dibelakangkan di mana golongan Manchu serta ras-ras minoritas lain
masih dianggap sebagai rakyat negara Tiongkok.
8. Nasionalisme Romantik (juga disebut
nasionalisme organik, nasionalisme identitas)
Nasionalisme romantik adalah lanjutan dari nasionalisme etnis di
mana negara memperoleh kebenaran politik secara semulajadi
("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat
romantisme.
Nasionalisme romantik bergantung kepada perwujudan budaya etnis
yang menepati idealisme romantik; kisah tradisi yang telah direka
untuk konsep nasionalisme romantik.
Misalnya "Grimm Bersaudara" yang dinukilkan oleh Herder
merupakan koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis Jerman.
9. Nasionalisme Kewarganegaraan
(nasionalisme sipil)
Nasionalisme kewarganegaraan adalah sejenis nasionalisme di mana
negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif
rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan politik".
Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau dan
menjadi bahan-bahan tulisan. Antara tulisan yang terkenal adalah
buku berjudul Du Contract Sociale (atau dalam Bahasa Indonesia
"Mengenai Kontrak Sosial").
10. Gerakan Nasionalisme
Sebuah nasionalisme tidak pernah mati. Ia tetap hidup di dalam
ingatan kolektif maupun individual setiap warga negara dari masa ke
masa sepanjang waktu.
Nasionalisme dapat diibaratkan sebagai jiwa dari sebuah negara
yang terus mengalir di dalam warga negaranya dan terwariskan
secara turun temurun dari generasi ke generasi umat manusia, oleh
karena itu di dalam suatu negara terdapat kemungkinan akan
terjadinya sebuah “gerakan nasionalisme”
11. 3 Tahapan gerakan nasionalisme menurut Hroch
1. Tahap Subtitusi ; Merupakan tahap awal dimana hanya elemen-
elemen parsial politik saja yang masuk ke dalam program
nasional untuk membangun perilaku nasionalisme.
2. Tahap Partisipasi ; Suatu cara membangun nasionalisme dengan
melakukan pengadministrasian di tingkat lokal yang dialokasikan
untuk mengambil bagiian di dalam kekuasaan pemerintahan.
misalnya, di pemerintahan daerah, di badan-badan terpilih di
berbagai tingkat pemerintahan
3. Tahap Pemisahan diri ; berdasarkan tujuan para pemimpin
gerakan nasional untuk mencapai otonomi yang lebih besardi
dalam daerah teritori mereka sendiri.
12. Perkembangan Nasionalisme di Indonesia
1. Masa Perintis
Masa perintis adalah masa di mana semangat kebangsaan
melalui pembentukan organisasi-organisasi pergerakan mulai
dirintis. Masa ini ditandai dengan munculnya pergerakan Budi
Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Hari kelahiran Budi Utomo
kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
13. 2. Masa Penegas
Masa penegas merupakan masa mulai ditegaskannya semangat kebangsaan pada diri
bangsa Indonesia yang ditandai dengan adanya peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28
Oktober 1928. Masyarakat Indonesia yang beraneka ragam, melalui Sumpah Pemuda
tersebut menyatakan diri sebagai satu bangsa yang memiliki satu tanah air, satu bangsa, dan
satu bahasa, yaitu Indonesia.
14. 3. Masa Percobaan
Melalui organisasi pergerakan, bangsa Indonesia mencoba
meminta kemerdekaan dari Belanda. Organisasi-organisasi
pergerakan yang tergabung dalam GAPI (Gabungan Politik
Indonesia) tahun 1938 mengusulkan Indonesia Berparlemen. Tetapi,
perjuangan menuntut Indonesia merdeka tersebut belum berhasil.
15. 4. Masa Pendobrak
Semangat dan gerakan nasionalisme Indonesia pada masa ini telah berhasil mendobrak
belenggu penjajahan dan menghasilkan kemerdekaan yang diproklamasikan pada tanggal
17 Agustus 1945. Sejak saat itu, bangsa Indonesia menjadi bangsa merdeka, bebas, dan
sederajat dengan bangsa lain. Nasionalisme telah mendasari pembentukan negara
kebangsaan Indonesia modern.
16. Konteks Nasionalisme Indonesia
a. Nasionalisme dalam konteks sejarah ; tentunya tidak terlepas
dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan
perkembangan kontemporer kita saat ini.
b. Nasionalisme dalam konteks masakini ; membangun rasa
nasionalisme dalam diri pemuda sejak dini
c. Nasionalisme dalam konteks masa depan ; Dalam dunia yang
oleh sebagian orang disifatkan sebagai dunia yang semakin
individualistis masalah nasionalisme tidak lagi dapat dilihat
sebagai masalah sederhana