3. Kelompok Desa
1. Adelia Syafira P (1)
2. Ahmad Nurul Husein (2)
3. Agnes Yolandani (3)
4. Anisa Sekar Ayu (4)
5. Chandra Nur Fauzi (5)
6. Gala Nageri (6)
7. Handhika Mulyana (7)
8. Iga Endang Nurselly (8)
9. Intan Putri Fatimah (9)
10. Isaka Yoga Santoso (10)
11. Karima Amalia (11)
12. Laela Khodijah (12)
13. Maudy Ulfa (13)
14. Moh Rokiman (14)
15. Muhammad Ghorby (15)
16. Muhammad Kevin (16)
DESA
1.Pengetian Desa
2.Pengertian Desa Menurut Para Ahli
3.Syarat-Syarat Desa
4.Fungsi Desa
5.Unsur-unsur Desa
6.Klasifikasi Desa
7.Struktur Keruangan Desa
8.Pola Pemukiman Desa
9.Pola Persebaran Pemukiman Desa
4. Pengertian Desa
Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh
sejulah keluarga yang mempunyai sistem
pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang Kepala
Desa) atau desa merupakan kelompok rumah di luar
kota yang merupakan kesatuan.
5. Berdasarkan istilah di Indonesia desa memiliki
definisi yang berbeda-beda menurut daerahnya
masing-masing yaitu Aceh (Gampong),
Minangkabau (nagari), Batak (Huta) Minahasa
(Wanua), Bali (Banjar), Lampung (Dusun/Wanua),
Jawa (Desa) Sunda (Kampung). Sedangkan
pengertian secara administrative, desa adalah
kesatuan administrative yang disebut keluraha
6. Sutarjo Kartohadikusumo
Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu
masyarakat yang berhak menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri merupakan pemerintahan terendah di
bawah camat
7. Prof. Drs Bintarto
Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan
oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik,
kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh
timbal balik dengan daerah lain
9. UU no. 22 tahun 1999
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam
sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah
Kabupaten
10. SYARAT-SYARAT DESA
Mempunyai wilayah
Adanya penduduk
Mempunyai pemerintahan
Berada langsung di bawah camat
Mempunyai kebiasaan-kebiasaan pergaulan sendiri.
11. CIRI-CIRI MASYARAKAT DESA
Kehidupan tergantung pada alam
Kehidupan warga petani sangat bergantung pada musim
Merupakan satu kesatuan sosial dan kesatuan kerja
Jumlah penduduk dan luas wilayah relatif kecil
Struktur ekonomi bersifat agraris
Masyarakatnya bersifat gemeinschaft (paguyuban)
Proses sosial relatif lambat
Toleransi sosialnnya kuat
Adat-istiadat dan norma agama kuat
Kontrol sosialnya didasarkan pada hokum informal
Pola pikirnya irrasional
Struktur perekonomian penduduk bersifat agraris.
12. FUNGSI DESA
sumber bahan pangan, penghasilan bahan mentah,
penghasil tenaga kerja, pusat-pusat industri kecil.
17. Ciri-Ciri Desa Swadaya
a. Adat istiadat yang bersifat mengikat terhadap
berbagai kegiatan manusia
b. Hubungan antar manusia sangat erat
c. Pengawasan sosial di lakukan oleh keluarga
d. Mata pencaharian penduduk pada umumnya
sejenis dan hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan primer
e. Teknologi yang di gunakan masih sangat
sederhana sehingga tingkat produktivitasnya rendah
f. Keadaan sarana dan prasarana masih sangat
minim (kurang)
18.
19. Desa Swakarya
Desa swakarya adalah desa yang sedang
mengalami masa Transisi dari desa swadaya
menuju desa swasembada.
20. Ciri-Ciri Desa Swakarya
a. Adanya pengaruh dari luar yang mengakibatkan
perubahan cara berpikir
b. Bertambahnya lapangan pekerjaan sehingga
mata pencaharian penduduk berkembang dari sektor
primer ke sektor sekunder
c. Produktivitas mulai meningkat
d. Sarana dan prasarana desa mulai meningkat
e.Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan
teknologi
21.
22.
23. Desa Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang
masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan
mengembangkan sumber daya alam dan potensinya
sesuai dengan kegiatan pembangunan regional.
24. Ciri-Ciri Desa Swasembada
a. Adat istiadat sudah tidak mengikat lagi
b. Hubungan antar manusia bersifat rasional
c. Mata pencaharian penduduk beraneka ragam dan
bergerak ke sektor tersier
d. Teknologi telah benar di manfaatkan sehingga
produktivitasnya tinggi
e. Sarana dan Prasarana lengkap.
28. Desa Agraris
pengertian desa agraris adalah desa yang sebagian
besar penduduknya bekerja sebagai petani.
Kegiatan utamanya adalah mengolah lahan
pertanian dan sebagai sampingan biasanya dengan
beternak.
29. Desa Industri
pengertian desa industri adalah desa yang sebagian
besar penduduknya bekerja di sektor industri.
30. Desa Nelayan
pengertian desa nelayan adalah desa yang umumnya
terdapat di sekitar pantai dan sebagian besar
penduduknya bermata pencaharian di bidang perikanan
dan pertambakan.
32. Desa Genelogis
Tipe Desa Geneologis yaitu suatu desa yang
ditempati sejumlah penduduk dimana
masyarakatnya mempunyai ikatan secara keturunan
atau masih mempunyai hubungan pertalian darah.
Desa yang terbentuk secara Geneologis dapat
dibedakan atas tipe Patrilineal, Matrilineal, dan
Campuran
33. Desa Territorial
Tipe Desa Territorial, yaitu suatu desa yang
ditempati sejumlah penduduk atas dasar suka rela.
Desa Teritorial ini terbentuk menjadi tempat
pemukiman penduduk berdasarkan kepentingan
bersama, dengan demikian mereka tinggal disuatu
desa yang menjadi suatu masyarakat hukum dimana
ikatan warganya didasarkan atas ikatan daerah,
tempat atau wilayah tertentu
34. Desa Campuran
Tipe Desa Campuran, yaitu suatu desa dimana
penduduknya mempunyai ikatan keturunan dan
wilayah. Dalam bentuk ini, ikatan darah dan ikatan
wilayah sama kuatnya.
35. Struktur Keruangan Desa
Dilihat dari tingkat penyebaran penduduknya (SD Misra)
1. Compact Settlements (pemukiman yang mengelompok)
karena :
· Tanah yang subur
· Relief rata
· Keamanan belum dapat dipastikan
· Permukaan air tanah dalam
2. Fragmented Settlements (pemukiman yang tersebar)
karena :
· Daerah banjir
· Topografi kasar
· Keamanan terjamin
· Permukaan air tanah dangkal
36. Dilihat dari bentuknya (Menurut Daldjoeni)
1. Pola desa linier atau memanjang jalan / sungai
2. Pola desa mengikuti garis pantai
3. Pola desa terpusat
4. Pola desa mengelilingi fasilitas
37. Menurut Bintarto
1. Memanjang jalan
2. Memanjang sungai
3. Radial
4. Tersebar
5. Memanjang pantai
6. Memanjang pantai dan jalan kereta api
38. Dilihat dari pesebarannya
1. Nucleated Agricultural Village Community /
menggerombol
2. Line Village Community / memanjang
3. Open Country or Trade Center Community /
tersebar
39. Pola Pemukiman Desa
1. Pola Permukiman Tersebar
2.Pola Permukiman Menjalur
3.Pola Permukiman Mengelompok
40. Pola Permukiman Tersebar
Pola ini terbentuk dari rumah-rumah penduduk yang
dibangun bebas dan tersebar pada wilayah yang luas.
Pola permukiman ini umumnya terdapat di dataran
rendah. Arah pemekaran permukiman dapat ke segala
jurusan. Pusat kegiatan dan fasilitas dapat dibangun
tersebar sesuai dengan kebutuhan.
41. Pola Permukiman Menjalur
Pola ini terbentuk di lokasi sepanjang jalur utama seperti
jalan, sungai, dan pantai. Di daerah pantai yang landai, dapat
tumbuh permukiman menjalur. Penduduk pantai pada
umumnya bermata pencaharian di bidang perikanan,
perkebunan kelapa, dan perdagangan. Apabila kemudian
permukiman desa ini berkembang, maka rumah-rumah
dibangun meluas sejajar garis pantai. Permukiman desa yang
berkembang ini akhirnya dapat tersambung dengan
permukiman desa di dekatnya. Pusat kegiatan industri kecil
seperti perikanan dan pertanian, dapat tetap bertahan di dekat
permukiman lama.
42. Pola Permukiman Mengelompok
Pola ini terbentuk karena terjadi pengelompokan rumah
pada wilayah terpadu yang biasanya berupa titik pertemuan
atau persimpangan jalur transportasi. Pola permukiman
mengelompok dapat juga berkembang di daerah pegunungan.
Penduduk desa di daerah pegunungan umumnya masih
memiliki hubungan keluarga. Pengelompokan permukiman ini
didorong oleh kegotongroyongan penduduknya. Apabila
jumlah penduduk bertambah dan terjadi pemekaran desa,
maka arah pemekaran ke segala jurusan tanpa direncanakan.
Pusat kegiatan penduduk dapat bergeser mengikuti
pemekaran.
43. Paul H. Landis
Paul H. Landis, seorang ahli sosiologi perdesaan,
membedakan pola persebaran permukiman desa
menjadi empat tipe. Perbedaan pola ini ditentukan oleh
lahan pertanian, pusat kegiatan, permukiman, dan jalan
utama.
44. (The farm village type).
Tipe desa yang penduduknya tinggal bersama di
suatu daerah dengan lahan pertanian di sekitarnya
45. (The nebulous farm type).
Tipe desa yang sebagian besar penduduknya tinggal
bersama di suatu daerah dengan lahan pertanian di
sekitarnya dan sebagian kecil penduduknya tersebar
di luar permukiman utama yang telah padat
46. (The arranged isolated farm type).
Tipe desa yang penduduknya bermukim di sepanjang jalan
utama desa, sungai, atau pantai. Lahan pertanian berada di
sekitar permukiman desa dan jarak antarrumah tidak terlalu
jauh
47. (The pure isolated type).
Tipe desa yang penduduknya tinggal tersebar dan
terpisah dengan lahan pertanian masingmasing serta
mengumpul pada suatu pusat perdagangan. Tipe ini
biasanya terjadi pada daerah yang tanahnya memiliki
tingkat kesuburan tidak sama