SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kata nasionalisme berasal dari kata Nation yang berati bangsa. Dalam
bahasa Latin kata Nation berati kelahiran kembali, suku kemudian bangsa.
Bangsa adalah sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu dan
memiliki hasrat untuk bersatu karena adanya persamaan nasib, cita-cita dan
kepentingan bersama. (Menurut Han Kohn dalam Rudi:2013) Nasionalisme
adalah suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu harus
diserakan kepada negara dan bangsa. Bangkitnya nasionalisme Indonesia
didorong oleh faktor intern dan ekstern Menurut Dr. Hertz dalam bukunya
yang berjudul Nationality in History and Politics mengemukakan empat unsur
nasionalisme, yaitu:
1. Hasrat untuk mencapai kesatuan.
2. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan.
3. Hasrat untuk mencapai keaslian.
4. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.
Sedangkan menurut Louis Sneyder. Nasionalisme adalah hasil dari
perpaduan faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual.
Nasionalisme timbul dari diri kita sendiri, rasa itu timbul jika kita meraskan
hal yang sama dengan orang lain ataupun masyarakat yang lainnya. Jadi
nasionalisme berbanding lurus dengan persamaan anatara individu yang satu
dengan individu yang lainnya.
Persoalan atau masaalah "nasionalisme indonesia" tidak dapat dipahami
tanpa memahami letak, kedudukan, dan lingkungan yang menentukan hampir
segala-galanya. Indonesia yang kita ketahui sekarang ini adalah bekas jajahan
Kerajaan Hindia Belanda yang amat luas wilayahnya , yang terdiri dari
puluhan kerajaan dimulai dari tanah batak di ujung sumatra sampai Tanah
Papua.
Perlu diketahui bahwa Kerajaan-kerajaan yang dijajah ini bukanlah satu
kesatuan yang seharusnya, bukanlah satu kesatuan yang patut menurut ilmu-
bumi politik (geopolitics). Seluruh wilayah dan pelosok Kepulauan Melayu
atau Dunia Melayu ini disatukan di bawah satu kerajaan yang dimulai dari
abad ke-16 (1599)sampai tahun 1940. Kissinger,Henry (1994:256) bekas
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, adalah benar sekali ketika ia menulis
bahwa:
"indonesia itu tidaklah berarti apa-apa selain sebagai satu sebutan
arah diatas peta bumi saja, sampai pada waktu Belanda menyadari
bahwa lebih besar untung (laba) baginya kalau seluruh Kepulauan
Melayu disatukan di bawah sebuah pemerintahan penjajahan".
Sesungguhnya inilah asal-usul, "bangsa indonesia" dan "nasionalisme
indonesia" yang dibuat untuk membenarkan NKRI
Ketika Indonesia diproklamasikan, daerah Indonesia yang masuk dalam
proklamasi tersebut adalah Indonesia yang masuk dalam kekuasaan Hindia
Belanda, yaitu “Dari Sabang Sampai Amboina”, tidak termasuk kekuasaan
Nederland Nieuw-Guinea (Papua Barat). Karena itu pernyataan berdirinya
Negara Indonesia adalah Negara Indonesia yang batas kekuasaan wilayahnya
dari Sabang sampai Amboina tanpa Papua Barat.
Sebagai satu sebutan nama arah di peta bumi, nama "indonesia"
menunjukkan kepada satu wilayah permukaan bumi yang sama panjangnya
antara Moskow dengan Lissabon, dan sama lebarnya antara Rome dengan
Oslo, dengan penduduk lebih dari 170 juta jiwa, yang terdiri dari berbagai
bangsa, berbagai bahasa, berbagai budaya, yang sama banyaknya seperti yang
terdapat di benua Eropa, juga sama luasnya dengan wilayah yang disebut
secara umum sebagai "indonesia" itu.
Indonesia merupakan laboratorium sosial yang sangat kaya karena
pluralitasnya, baik dari aspek ras dan etnis, bahasa, agama dan lainnya. Itu pun
ditambah status geografis sebagai negara maritim yang terdiri dari setidaknya
13.000 pulau. Bahwa pluralitas di satu pihak adalah aset bangsa jika dikelola
secara tepat, di pihak lain ia juga membawa bibit ancaman disintegrasi.
Karakter pluralistik itu hanya suatu pressing factor dalam realitas ikatan
negara. Di tengah situasi bangsa Indonesia yang seperti itu, nasionalisme
sangat di butuhkan untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sehubungan dengan globalisasi dan berkembangnya teknologi
informasi telah mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara (baik secara
politik, ekonomi, maupun sosial), masalah nasionalisme tidak lagi dapat
dilihat sebagai masalah sederhana yang dapat dilihat dari satu perspektif saja.
Dalam dunia yang oleh sebagian orang disifatkan sebagai dunia yang semakin
borderless, banyak pengamat yang mulai mempertanyakan kembali pengertian
negara beserta aspek-aspeknya. Masalah pembangunan nasionalisme di
Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan yang berat, maka perlu
dimulai upaya-upaya untuk kembali mengangkat tema tentang pembangunan
nasionalisme. Apalagi di sisi lain, pembahasan atau diskusi tentang
nasionalisme di Indonesia justru kurang berkembang (atau mungkin memang
kurang dikembangkan).
Oleh karena itu, saya berusaha merangkum sedemikian rupa dan
mencoba membedah apa saja yang seharusnya dilakukan sebagai wujud dari
sikap Nasionalisme dan mengapa hal ini menjadi sangat penting dalam
mewujudkan Bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis Nasionalisme
khususnya di kalangan remaja Indonesia.
1.2 PERMASAALAHAN
Indonesia saat ini memerlukan genre baru untuk mereinterpretasikan
ide nasionalisme yang secara fundamental telah dibangun oleh founding
father seperti Soekarno. Soekarno kita akui sebagai individu yang mampu
membentuk nasionalisme Indonesia dengan membangun satu sistem berantai
melalui penyatuan kepentingan. Dari kalangan Islam dan sekuler pada saat
itu. Namun, dalam proses pembangunan tahap awal ideologi nasionalisme
nampak terjadi dikotomi antara Islam dan Nasionalisme itu sendiri. Kita
harus mengakui sebuah gagasan dalam masyarakat Indonesia yang majemuk
tentu memerlukan proses. Di mana proses tersebut tentunya merupakan
proses bersejarah dalam suatu bangsa. Saat ini nasionalisme sudah menjadi
rapuh. Tentu kita harus mulai menghidupkan kembali spirit dan etika
nasionalisme sebagai sebuah praktek politik negara dan masyarakat dalam
konteks Indonesia kekinian di tengah-tengah Abad 21.
Sumber dari kekuatan ideologi nasionalis saat ini memang belum
ditemukan oleh banyak orang Indonesia sehingga ketika kita mencari arus apa
yang seharusnya berada di depan kita sebagai energi yang menuntun
kemajuan nasional negara dan masyarakat kita seringkali bimbang dan gelap.
Oleh karena itu untuk menjawab tantangan ini sebuah organisasi politik harus
mampu menemukan sumber ideologi nasionalisme. Sekaligus mampu
menggerakkan menjadi kekuatan utama dalam pencapaian tujuan politiknya.
Sebenarnya sangat mudah kita temukan di mana sumber ideologi tersebut jika
kita telah mencapai kesadaran penuh dengan kualitas yang sehat. Karena
ideologi nasionalisme itu bersumber pada mainstream persatuan dan
kesatuan.
Namun, pemahaman akan persatuan dan kesatuan sering kali menjadi
kesalahan dalam ide dan prakteknya sehingga ketika kita berbicara tentang
nilai tersebut kita tidak mampu mengambil kekuatan intinya. Persatuan dan
Kesatuan memiliki arti independen organik, atau sosial liberal dalam konteks
manifestasinya. Independen organik ini berarti sebuah penyatuan sosial secara
individual dan kolektif Ketika kita sebagai manusia tersadarkan melalui nalar,
perasaan, dan gerakan kemanusiaan untuk suatu keadilan, kemakmuran, dan
kemajuan. Dari sumber kekuatan nasionalisme ini kita akan bergerak ke arah
revolusi nasional sebagai gerakan perlawanan terhadap kejahatan dan
ketidakadilan sistem yang mengatur manusia untuk kepentingan nafsu dan
syahwat. Namun, dalam memaknai revolusi kita harus menyadari juga bahwa
revolusi nasionalisme yang dimaksud di sini bukanlah revolusi berdarah yang
menghadirkan konflik dan perpecahan nasional, karena kembali pada sumber
ide nasionalisme itu sendiri yaitu "persatuan dan kesatuan".
BAB 2
PEMBAHASAN
Nasionalisme muncul di wilayah tertentu, termasuk Indonesia, tatkala
penduduk yang mendiami wilayah itu mulai meraba-raba adanya ‘tujuan bersama’
dan ‘masa depan bersama’. Di dalam sejarah kita, itu terjadi kira-kira di akhir
abad ke-19.
Memang sejarah penyatuan bangsa-bangsa memang banyak dibakar oleh
sebuah impian, atau lebih cocok disebut “imajinasi”. Imajinasi tentang tujuan
bersama dan masa depan bersama, itu pula yang membakar semangat para
pemuda, yang berasal dari berbagai pulau, suku bangsa dan agama, mengikrarkan
imajinasi tentang kesatuan bangsa, kesatuan tanah air, dan kesatuan bahasa:
INDONESIA.
Titik tolak mereka adalah persamaan nasib: sama-sama ditindas oleh
kolonialisme. Inilah yang membentuk tali-persaudaraan mereka sebagai satu
bangsa. Lalu orientasi mereka adalah sebuah masa depan, yakni sebuah bangsa
yang merdeka, yang menjadi basis untuk mereka bisa hidup bersama. Belakangan,
melalui Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, cita-cita hidup
bersama itu dirumuskan sebagai “masyarakat adil dan makmur”.
Di sini, jika nasionalisme dimaknai sebagai proyek bersama, maka tidak
ada tempatnya bagi seorang nasionalis mendahulukan kepentingan pribadi dengan
menumpas kepentingan banyak orang. Dalam sejarah Republik, kaum nasionalis
justru mengorbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan banyak orang.
Kita menyaksikan tokoh-tokoh nasionalis, seperti Soekarno, Hatta, Amir
Sjarifuddin, Sjahrir, Tan Malaka dan lain-lain, rela dianiaya, dipenjara, dan
diasingkan demi pembebasan dan kemerdekaan semua orang sebangsanya.
Di negeri ini banyak ditemukan makam pahlawan tak dikenal, yang
didalamnya terbujur mati pahlawan tak dikenal, yang rela menyetorkan nyawanya
bagi kemerdekaan dan pembebasan banyak orang. Mereka ini tidak dibakar oleh
altruisme, melainkan oleh imajanasi.
Karakteristik Nasionalisme yang melambangkan kekuatan suatu negara
dan aspirasi yang berkelanjutan, kemakmuran, pemeliharaan rasa hormat dan
penghargaan untuk hukum.
Nasionalisme tidak berdasarkan pada beberapa bentuk atau komposisi
pada pemerintahan tetapi seluruh badan negara, hal ini lebih ditekankan pada
berbagi cerita oleh rakyat atau hal yang lazim, kebudayaan atau lokasi geografi
tetapi rakyat berkumpul bersama dibawah suatu gelar rakyat dengan konstitusi
yang sama.
1. Membanggakan pribadi bangsa dan sejarah kepahlawanan pada suatu
Negara.
2. Pembelaan dari kaum patriot dalam melawan pihak asing.
3. Kebangkitan pada tradisi masa lalu sebagai bagian mengagungkan tradisi
lama karena nasionalisme memiliki hubungan kepercayaan dengan
kebiasaan kuno.
4. Mengubah fakta sejarah untuk kemuliaan dan kehebatan negaranya.
5. Ada spesial lambang nasionalisme yang diberikan untuk sebuah kesucian.
Bendera, lambang nasionalisme dan lagu nasionalisme merupakan hal
yang suci untuk semua umat manusia sebagai kewajiban untuk
pengorbanan pribadi.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku, ras dan
agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia,
tinggi ataupun rendahnya rasa nasionalisme Indonesia ditimbulkan banyak faktor
yang mempengaruhi. Faktor yang berpengaruh terhadap tinggi atau rendahnya
rasa nasionalisme tersebut antara lain pengaruh budaya-budaya barat yang dengan
sangat mudahnya masuk dan mempengaruhi budaya Indonesia yang jati dirinya
adalah budaya timur. Adapula faktor ekonomi yang mempengaruhi rasa
nasionalisme bangsa Indonesai. Terlepas dari faktor-faktor tersebut sebenarnya
dalam sejarah bangsa menyebutkan bahwa rasa nasionalisme pada jaman
penjajahan lebih tinggi dari pada saat ini, memang tidak bisa dipungkiri hal
tersebut membuat bangsa Indonesia dapat terlepas dari penjajahn Belanda yang
tentu saja dulu bisa dibilang dipelopori oleh Bung Karno.
Nasionalisme sendiri banyak jenisnya. Di Indonesia sendiri saat ini lebih
mengarah pada jenis nasionalisme kontrarevolusioner yang transparan dapat
dilihat oleh kaum awam, karena elite politik kita selalu saja merasa dirinya benar
dan apabila melihat sesuatu tidak sesuai dengan kepentingannya mereka tidak
akan sungkan untuk melawan musuhnya. Selama ini nasionalisme yang digunakan
oleh penguasa adalah jenis nasionalisme artikuaris, yaitu nasionalisme yang selalu
mengkaitkan dengan sejarah kejayaan masa lalu tanpa melihat keterkaitan dengan
masa sekarang terlebih masa depan.
Nasionalisme yang selalu mengagung-agungkan sejarah dan kebudayaan
bangsa, namun pelaksanaanya pada keadaan aktual justru nol atau sebaliknya,
menginjak-injak budaya dan sejarah bangsa serta memanfaatkannya untuk
kepentingan kekuasaan. Maka, jual beli ideologi dan penghianatan atas
kepercayaan rakyat tidak terhindarkan. Hubungan antara nilai-nilai antik yang
dimuliakan itu dan tingkah laku sosial-politik kian serba tidak jelas, seringkali
sambil membanggakan kebudayaan bangsa, dengan mudahnya mencabut nyawa
orang. Atau sambil menyerukan toleransi, tanpa malu-malu menculik orang-orang
yang berbeda pendapat. Dan sambil berkotbah mengenai tepo sliro, tapi mencuri
uang milik rakyat, merampas tanah penduduk
Dalam penjelasan UUD 1945 dinyatakan bahwa pembukaan UUD
mengandung empat pokok pikiran, yakni : pokok pikiran persatuan yang
merupakan dasar Negara, pokok pikiran keadilan sosial yang merupakan tujuan
Negara, pokok pikiran kedaulatan rakyat yang merupakan system Negara, dan
pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang merupakan
fundamen moral Negara.
Pokok pikiran tentang dasar Negara, tujuan Negara, dan system Negara
yang ketiga-tiganya menjadi satu kesatuan sebagai fundamen politik Negara,
dijiwai oleh fundamen moral Negara, yang artinya politik Negara Indonesia tidak
boleh bertentangan dengan hokum Tuhan, hokum kodrat dan hukumetik, sebagai
perwujudan dari fundamen moral Negara, sebagaimana dibicarakan dalam kajian
Pancasila sebagai Yuridis kenegaraan.
Dalam pokok pikiran persatuan sebagai inti dasar Negara yang sekaligus
merupakan dasar yang utama ialah untuk mewujudkan nasionalisme Indonesia
atau disebut juga dengan nasionalisme Pancasila. Sebagai pokok pikiran keadilan
social sebagai tujuan Negara untuk mewujudkan sosialisme Pancasila sebagai
dasar ekonomi Pancasila.Dan antara keduanya, dari dasar Negara untuk
mewujudkan tujuan Negara, ada suatu system tertentu yang harus dilaksanakan
untuk mencapai tujuan tersebut, yakni dengan demokrasi Pancasila sebagai sistem
Negara.
Nasionalisme merupakan suatu bentuk ideologi, demikian pendapat James
G. Kellas (1998: 4). Sebagai suatu ideologi, nasionalisme membangun kesadaran
rakyat sebagai suatu bangsa serta memberi seperangkat sikap dan program
tindakan. Tingkah laku seorang nasionalis didasarkan pada perasaan menjadi
bagian dari suatu komunitas bangsa.
Sedangkan nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang sejak awal
anti kolonialisme dan anti imperialisme. Pembentukan Indonesia sebagai nation
selain faktor kesamaan geografis, bahasa, kohesifitas ekonomi, dan yang paling
pokok adalah make up psikologis sebagai bangsa terjajah
Pengalaman penderitaan bersama sebagai kaum terjajah melahirkan
semangat solidaritas sebagai satu komunitas yang mesti bangkit dan hidup
menjadi bangsa merdeka. Semangat tersebut oleh para pejuang kemerdekaan
dihidupi tidak hanya dalam batas waktu tertentu, tetapi terus-menerus hingga kini
dan masa mendatang.
Makna Nasionalisme secara politis merupakan kesadaran nasional yang
mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut
kemerdekaan atau menghilangkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk
membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Kita
sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan mencintai bangsa
dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara
tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan negara
lain.
Kita tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan
(chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan sikap saling menghormati,
menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain. Jadi Nasionalisme
dapat juga diartikan: Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu
dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme.
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa
cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa
lain.
Pada prinsipnya nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
1. Menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan
2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan Bangsa dan Negara
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia tidak rendah
diri
4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa
5. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia
6. Mengembangkan sikap tenggang rasa
7. Tidak semena-mena terhadap orang lain
8. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
9. Senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
10. Berani membela kebenaran dan keadilan
11. Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat
manusia.
12. Menganggap pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama
dengan bangsa lain
Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara
atau gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warganegara,
etnis, budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan
kebanyakan teori nasionalisme mencampuradukkan sebahagian atau semua
elemen tersebut.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku, ras dan
agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia,
tinggi ataupun rendahnya rasa nasionalisme Indonesia ditimbulkan banyak faktor
yang mempengaruhi. Faktor yang berpengaruh terhadap tinggi atau rendahnya
rasa nasionalisme tersebut antara lain pengaruh budaya-budaya barat yang dengan
sangat mudahnya masuk dan mempengaruhi budaya Indonesia yang jati dirinya
adalah budaya timur. Adapula faktor ekonomi yang mempengaruhi rasa
nasionalisme bangsa Indonesai. Terlepas dari faktor-faktor tersebut sebenarnya
dalam sejarah bangsa menyebutkan bahwa rasa nasionalisme pada jaman
penjajahan lebih tinggi dari pada saat ini, memang tidak bisa dipungkiri hal
tersebut membuat bangsa Indonesia dapat terlepas dari penjajahn Belanda yang
tentu saja dulu bisa dibilang dipelopori oleh Bung Karno.
Dalam penjelasan UUD 1945 dinyatakan bahwa pembukaan UUD
mengandung empat pokok pikiran, yakni : pokok pikiran persatuan yang
merupakan dasar Negara, pokok pikiran keadilan sosial yang merupakan tujuan
Negara, pokok pikiran kedaulatan rakyat yang merupakan system Negara, dan
pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang merupakan
fundamen moral Negara.
Pokok pikiran tentang dasar Negara, tujuan Negara, dan system Negara
yang ketiga-tiganya menjadi satu kesatuan sebagai fundamen politik Negara,
dijiwai oleh fundamen moral Negara, yang artinya politik Negara Indonesia tidak
boleh bertentangan dengan hokum Tuhan, hokum kodrat dan hukumetik, sebagai
perwujudan dari fundamen moral Negara, sebagaimana dibicarakan dalam kajian
Pancasila sebagai Yuridis kenegaraan.
Dalam pokok pikiran persatuan sebagai inti dasar Negara yang sekaligus
merupakan dasar yang utama ialah untuk mewujudkan nasionalisme Indonesia
atau disebut juga dengan nasionalisme Pancasila. Sebagai pokok pikiran keadilan
social sebagai tujuan Negara untuk mewujudkan sosialisme Pancasila sebagai
dasar ekonomi Pancasila.Dan antara keduanya, dari dasar Negara untuk
mewujudkan tujuan Negara, ada suatu system tertentu yang harus dilaksanakan
untuk mencapai tujuan tersebut, yakni dengan demokrasi Pancasila sebagai sistem
Negara.
Di kalangan masyarakat timbul pandangan yang pesimistik. Tapi di
samping itu terdapat pandangan optimistik yang cukup kuat juga, nasionalisme
Indonesia bisa “sehat”, sebab sebagian besar rakyat Indonesia masih teguh jiwa
patriotismenya, cinta bangsa dan tanah air Indonesia. Tapi hal itu sulit akan terjadi
apabila tidak didasari oleh upaya-upaya serius oleh penyelenggara negara untuk:
1. Pembangunan ekonomi di semua daerah secara merata dan realisasi otonomi
daerah secara luas.
2. Penegakan demokrasi yang tidak anarki, supremasi hukum yang berkeadilan
dan demokrasi.
3. Penggalakan kehidupan bersuasana toleransi, aman-damai dan rukun dalam
masyarakat yang multi agama, suku, etnik dan budaya.
Tingkat Nasionalisme Masyarakat Indonesia
Dalam hal ini memang susah untuk mengukur tingkat Nasionalisme
bangsa Indonesia secara matematis. Akan tetapi dari berbagai faktor yang
mempengaruhinya kita dapat juga mengira-ngira bagaimana tingkat Nasionalisme
yang dimiliki bangsa Indonesia saat ini.
Faktor ekonomi dan budaya yang telah dibahas diatas memang sangat
berperan dalam rasa Nasionalisme Bangsa Indonesai karena bagaimana akan bisa
membanggakan bangsa dan Negara ini jika kemiskinan masih banyak,
pengangguran masih numpuk, tingkat kriminalitas makin tinggi. Orang pun akan
memikirkan dua kali jika mugkin ditanyakan apakah anda cinta dengan bangsa
dan Negara ini?. Tapi tentunya pendapat orang berbeda tergantung dari pemikiran
mereka, akan tetapi sebagain masyarakat indonesiakan masih berada di garis
kemiskinan. Dengan kata lain pemikiran itu mungkin saja bisa dibenarkan.
Contoh lainnya yang bisa dibilang mengurangi dan mengotori rasa
nasionalisme adalah dimana banyaknya kasus korupsi bahkan kolusi dan
nepotisme yang jelas sekali membuat Negara ini tetap dalam keadaan terpuruk.
Bagaimana mungkin orang yang benar mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi
dapat menguras harta yang bukan haknya. Harta yang seharusnya untuk
kemakmuran masyarakat. Apalagi kasus-kasus yang menyangkut para elit politik
dan orang nomor sekian di Indonesia. Itu sudah menodai nasionalisme.
Tapi rasa optimis ini akan terus ada karena dari gejala situasi saat ini.
Sebagai contoh pengakuan budaya batik oleh Negara tetangga menimbulkan rasa
persatuan dan nasionalisme sebab kita pun tidak mau budaya bangsa yang asli kita
miliki menjadi hilang begitu saja menjadi milik orang. Rasa tersebut timbul dari
rasa senasib untuk memiliki bangsa Indonesia ini. Akan tetapi jika rasa itu tidak di
imbangi dengan rasa penghormatan terhadap bangsa dan Negara lain maka akan
menimbulkan sikap cauvinisme.
Menegakan Kembali Ideal Nasionalisme Indonesia
Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 adalah Proklamasi Kebangsaan
Indonesia yang merupakan ikrar tentang eksistensi nasion dan nasionalisme
Indonesia yang telah tumbuh puluhan tahun dalam perjuangan melawan
kolonialisme Belanda. Perjuangan bangsa Indonesia tersebut pada tanggal 17
Agustus 1945 mencapai titik kulminasi dengan dikumandangkannya Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno-Hatta. Hal itu membuktikan bahwa
nasionalisme Indonesia sudah merupakan faktor penentu perkembangan sejarah
Indonesia – sejarah berdirinya negara Republik Indonesia.
Substansi Nasionalisme Indonesia mempunyai dua unsur: Pertama,
kesadaran mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri atas
banyak suku, etnik, dan agama. Kedua, kesadaran bersama bangsa Indonesia
dalam menghapuskan segala bentuk penjajahan dan penindasan dari bumi
Indonesia. Semangat dari dua substansi tersebutlah yang kemudian tercermin
dalam Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan dalam
Pembukaan UUD 1945. Dalam pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dengan
jelas dinyatakan “atas nama bangsa Indonesia”, sedang dalam Pembukaan UUD
1945 secara tegas dikatakan, "Segala bentuk penjajahan dan penindasan di dunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
Kegagalan atas upaya tersebut di atas akan mempercepat berlanjutnya
proses penipisian kesadaran nasionalisme Indonesia, yang akan berakibat
semaraknya gerakan disintegrasi bangsa dan negara. Inilah tugas berat
pemerintahan dewasa ini. Maka adalah tugas kita semua untuk membantu
pemerintahan dalam memperbaiki kerusakan-kerusakan negara dewasa ini.
BAB 3
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Rasa Nasionalisme di Indonesia telah ada dari jaman perjuangan melawan
para penjajah hanya tahun demi tahun mengalami penipisan karena adanya
banyak faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya faktor perekonomian
yang mana menimbulkan banyak masalah pengangguran, kemiskinan dan lain-
lain. Rasa Nasionalisme itu harus kita pupuk ulang agar tidak hilang ditelan
masa. Negara Indonesia sendiri menganut Nasionalisme Pancasila yang mana
dalam Nasionalisme ini kita tidak hanya mencintai Bangsa dan Negara
Indonesia sendiri tapi juga menghormati Negara dan bangsa lainnya
3.2 SARAN
Untuk dapat memupuk kembali semangat nasionalisme bangsa Indonesia,
salah satunya bisa juga dengan lebih menekankan pada pembenahan bidang
perekonomian terlebih dahulu supaya tingkat kemiskinan kita berkurang.
Karena jika kita sudah menjadi bangsa yang Adil dan Sejahtera Niscaya Rasa
Nasionalisme kita pun akan tinggi dan Rakyat semakin bangga dengan bangsa
dan Negara Indonesia tercinta ini.
Daftar Pustaka
Wakum,Dorus.2013. SEJARAH ITU ADA, INDONESIA DAN PAPUA BARAT
SAMA-SAMA DIJAJAH OLEH BELANDA DAN JEPANG (Sebuah
Refleksi 1 Desember 2012).Yokyakarta:SCK
Hasan,Tengku.1989.NASIONALISME INDONESIA. ACEH: NATIONAL
LIBERATION FRONT
Hartono,Rudi.2013.Menyelamatkan Nasionalisme Indonesia.Jakarta:PRD

More Related Content

What's hot

Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas NasionalNegara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas NasionalDyah Fitriana
 
Wawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanWawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanFahmi Hakam
 
Makalah nasionalisme sudah jadi
Makalah nasionalisme sudah jadiMakalah nasionalisme sudah jadi
Makalah nasionalisme sudah jadidinnianggra
 
Revisi wawasan kebangsaan
Revisi wawasan kebangsaanRevisi wawasan kebangsaan
Revisi wawasan kebangsaanTeguh Suyitno
 
Character Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeCharacter Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeIsaka Yoga
 
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politiknasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politikabdul rouf
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalismeRizal Komarudin
 
Wawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkriWawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkrihadiarnowo
 
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRIwawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRIDeni Wahyu
 
Cara Pandang Lokal dalam Konteks Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme Indonesia
Cara Pandang Lokal dalam Konteks Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme IndonesiaCara Pandang Lokal dalam Konteks Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme Indonesia
Cara Pandang Lokal dalam Konteks Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme IndonesiaPrayitno Joko Hadi
 
Unsur unsur identitas nasional
Unsur unsur identitas nasionalUnsur unsur identitas nasional
Unsur unsur identitas nasionalYabniel Lit Jingga
 
Wawasan kebangsaan simple
Wawasan kebangsaan simpleWawasan kebangsaan simple
Wawasan kebangsaan simpleEry Arifullah
 
Memahami wawasan kebangsaan dan integritas bangsa
Memahami wawasan kebangsaan dan integritas bangsa Memahami wawasan kebangsaan dan integritas bangsa
Memahami wawasan kebangsaan dan integritas bangsa Supardi Pasgu
 
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati DiriWawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati DiriHafshah Zuhairoh
 
4 Pilar kebangsaan
4 Pilar kebangsaan4 Pilar kebangsaan
4 Pilar kebangsaanSyaiful Anam
 

What's hot (20)

Wawasan kebangsaa1
Wawasan kebangsaa1Wawasan kebangsaa1
Wawasan kebangsaa1
 
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas NasionalNegara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
 
Wawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanWawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan
 
Identitas nasional kel 1
Identitas nasional kel 1Identitas nasional kel 1
Identitas nasional kel 1
 
Wasbang nkri
Wasbang nkriWasbang nkri
Wasbang nkri
 
Makalah nasionalisme sudah jadi
Makalah nasionalisme sudah jadiMakalah nasionalisme sudah jadi
Makalah nasionalisme sudah jadi
 
Revisi wawasan kebangsaan
Revisi wawasan kebangsaanRevisi wawasan kebangsaan
Revisi wawasan kebangsaan
 
Character Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeCharacter Building Nasionalisme
Character Building Nasionalisme
 
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politiknasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalisme
 
Wawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkriWawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkri
 
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRIwawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
 
Cara Pandang Lokal dalam Konteks Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme Indonesia
Cara Pandang Lokal dalam Konteks Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme IndonesiaCara Pandang Lokal dalam Konteks Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme Indonesia
Cara Pandang Lokal dalam Konteks Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme Indonesia
 
Unsur unsur identitas nasional
Unsur unsur identitas nasionalUnsur unsur identitas nasional
Unsur unsur identitas nasional
 
Wawasan kebangsaan simple
Wawasan kebangsaan simpleWawasan kebangsaan simple
Wawasan kebangsaan simple
 
Memahami wawasan kebangsaan dan integritas bangsa
Memahami wawasan kebangsaan dan integritas bangsa Memahami wawasan kebangsaan dan integritas bangsa
Memahami wawasan kebangsaan dan integritas bangsa
 
Nasionalisme
NasionalismeNasionalisme
Nasionalisme
 
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati DiriWawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
 
10 wawasan-kebangsaan
10 wawasan-kebangsaan10 wawasan-kebangsaan
10 wawasan-kebangsaan
 
4 Pilar kebangsaan
4 Pilar kebangsaan4 Pilar kebangsaan
4 Pilar kebangsaan
 

Viewers also liked

Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Latief Ahyaluddin
 
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasionalRpp ppkn sma xi kur13 bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasionaleli priyatna laidan
 
Rendahnya Rasa Nasionalisme Dikalangan Remaja
Rendahnya Rasa Nasionalisme Dikalangan RemajaRendahnya Rasa Nasionalisme Dikalangan Remaja
Rendahnya Rasa Nasionalisme Dikalangan Remajanova147
 
B.Indo - IX - Karya Tulis - Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup Remaja
B.Indo - IX - Karya Tulis - Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup RemajaB.Indo - IX - Karya Tulis - Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup Remaja
B.Indo - IX - Karya Tulis - Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup RemajaRatih Juniarti Maulida
 
1 ki-kd-sejarah-peminatan
1 ki-kd-sejarah-peminatan1 ki-kd-sejarah-peminatan
1 ki-kd-sejarah-peminatanTaryadi Taryadi
 
Perkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di DuniaPerkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di DuniaWashfa Aulia
 
Materi dan-kd-sejarah-peminatan-dan-lintas-minat
Materi dan-kd-sejarah-peminatan-dan-lintas-minatMateri dan-kd-sejarah-peminatan-dan-lintas-minat
Materi dan-kd-sejarah-peminatan-dan-lintas-minatSMA Al Muslim
 
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasionalBab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasionaleli priyatna laidan
 
rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasionalrendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasionalRakha Al
 
BANYAKNYA REMAJA YANG LEBIH SENANG TERHADAP BUDAYA BARAT DIBANDINGKAN BUDAY...
BANYAKNYA REMAJA YANG LEBIH SENANG TERHADAP BUDAYA BARAT  DIBANDINGKAN  BUDAY...BANYAKNYA REMAJA YANG LEBIH SENANG TERHADAP BUDAYA BARAT  DIBANDINGKAN  BUDAY...
BANYAKNYA REMAJA YANG LEBIH SENANG TERHADAP BUDAYA BARAT DIBANDINGKAN BUDAY...Hamdan Hamdan
 
Nasionalisme
NasionalismeNasionalisme
Nasionalisme27matheus
 
Paham Liberalisme dan Perkembangannya
Paham Liberalisme dan PerkembangannyaPaham Liberalisme dan Perkembangannya
Paham Liberalisme dan PerkembangannyaWashfa Aulia
 

Viewers also liked (12)

Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
 
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasionalRpp ppkn sma xi kur13 bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
 
Rendahnya Rasa Nasionalisme Dikalangan Remaja
Rendahnya Rasa Nasionalisme Dikalangan RemajaRendahnya Rasa Nasionalisme Dikalangan Remaja
Rendahnya Rasa Nasionalisme Dikalangan Remaja
 
B.Indo - IX - Karya Tulis - Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup Remaja
B.Indo - IX - Karya Tulis - Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup RemajaB.Indo - IX - Karya Tulis - Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup Remaja
B.Indo - IX - Karya Tulis - Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup Remaja
 
1 ki-kd-sejarah-peminatan
1 ki-kd-sejarah-peminatan1 ki-kd-sejarah-peminatan
1 ki-kd-sejarah-peminatan
 
Perkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di DuniaPerkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di Dunia
 
Materi dan-kd-sejarah-peminatan-dan-lintas-minat
Materi dan-kd-sejarah-peminatan-dan-lintas-minatMateri dan-kd-sejarah-peminatan-dan-lintas-minat
Materi dan-kd-sejarah-peminatan-dan-lintas-minat
 
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasionalBab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
 
rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasionalrendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
 
BANYAKNYA REMAJA YANG LEBIH SENANG TERHADAP BUDAYA BARAT DIBANDINGKAN BUDAY...
BANYAKNYA REMAJA YANG LEBIH SENANG TERHADAP BUDAYA BARAT  DIBANDINGKAN  BUDAY...BANYAKNYA REMAJA YANG LEBIH SENANG TERHADAP BUDAYA BARAT  DIBANDINGKAN  BUDAY...
BANYAKNYA REMAJA YANG LEBIH SENANG TERHADAP BUDAYA BARAT DIBANDINGKAN BUDAY...
 
Nasionalisme
NasionalismeNasionalisme
Nasionalisme
 
Paham Liberalisme dan Perkembangannya
Paham Liberalisme dan PerkembangannyaPaham Liberalisme dan Perkembangannya
Paham Liberalisme dan Perkembangannya
 

Similar to Nasionalisme kita

Nasionalisme.pptx
Nasionalisme.pptxNasionalisme.pptx
Nasionalisme.pptxferdhiyadi1
 
PERGERAKAN NASIONAL.pptx
PERGERAKAN NASIONAL.pptxPERGERAKAN NASIONAL.pptx
PERGERAKAN NASIONAL.pptxSusiAgustini12
 
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptx
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptxPPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptx
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptxfotocopy6
 
Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4dzakiaziz
 
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.pptBENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.pptIsembelSianipar
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeMakalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeKhairulAnwarGenaliwe
 
Sesi 3 - Materi Identitas Nasional Indonesia
Sesi 3 - Materi Identitas Nasional IndonesiaSesi 3 - Materi Identitas Nasional Indonesia
Sesi 3 - Materi Identitas Nasional IndonesiaLockonStratos20
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasionalMardiah Ahmad
 
PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)
PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)
PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)DPK GmnI FISIP Undip
 
Wawasan Kebangsaan.docx
Wawasan Kebangsaan.docxWawasan Kebangsaan.docx
Wawasan Kebangsaan.docxlindamahoklory
 
Pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional indonesiaPertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional indonesiaSMA Negeri 9 KERINCI
 
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docxKELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docxdevvypertiwi
 
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegara
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegaraIdentitas nasional proses berbangsa dan bernegara
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegaraR R Safitri Damayanti
 
92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda
92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda
92 e96358d01 refleksi sumpah pemudaEric Galih
 

Similar to Nasionalisme kita (20)

3304118 makalah
3304118 makalah3304118 makalah
3304118 makalah
 
Nasionalisme.pptx
Nasionalisme.pptxNasionalisme.pptx
Nasionalisme.pptx
 
Identitas Nasional
Identitas NasionalIdentitas Nasional
Identitas Nasional
 
PERGERAKAN NASIONAL.pptx
PERGERAKAN NASIONAL.pptxPERGERAKAN NASIONAL.pptx
PERGERAKAN NASIONAL.pptx
 
wasbang latsar.pptx
wasbang latsar.pptxwasbang latsar.pptx
wasbang latsar.pptx
 
Buku ajar spni
Buku ajar spniBuku ajar spni
Buku ajar spni
 
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptx
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptxPPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptx
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptx
 
Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4
 
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.pptBENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeMakalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
 
Sesi 3 - Materi Identitas Nasional Indonesia
Sesi 3 - Materi Identitas Nasional IndonesiaSesi 3 - Materi Identitas Nasional Indonesia
Sesi 3 - Materi Identitas Nasional Indonesia
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasional
 
PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)
PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)
PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)
 
Wawasan Kebangsaan.docx
Wawasan Kebangsaan.docxWawasan Kebangsaan.docx
Wawasan Kebangsaan.docx
 
Pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional indonesiaPertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional indonesia
 
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docxKELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
 
Nasionalisme
Nasionalisme Nasionalisme
Nasionalisme
 
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegara
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegaraIdentitas nasional proses berbangsa dan bernegara
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegara
 
Tugas ideologi
Tugas ideologiTugas ideologi
Tugas ideologi
 
92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda
92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda
92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

Nasionalisme kita

  • 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kata nasionalisme berasal dari kata Nation yang berati bangsa. Dalam bahasa Latin kata Nation berati kelahiran kembali, suku kemudian bangsa. Bangsa adalah sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu dan memiliki hasrat untuk bersatu karena adanya persamaan nasib, cita-cita dan kepentingan bersama. (Menurut Han Kohn dalam Rudi:2013) Nasionalisme adalah suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu harus diserakan kepada negara dan bangsa. Bangkitnya nasionalisme Indonesia didorong oleh faktor intern dan ekstern Menurut Dr. Hertz dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu: 1. Hasrat untuk mencapai kesatuan. 2. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan. 3. Hasrat untuk mencapai keaslian. 4. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa. Sedangkan menurut Louis Sneyder. Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual. Nasionalisme timbul dari diri kita sendiri, rasa itu timbul jika kita meraskan hal yang sama dengan orang lain ataupun masyarakat yang lainnya. Jadi nasionalisme berbanding lurus dengan persamaan anatara individu yang satu dengan individu yang lainnya. Persoalan atau masaalah "nasionalisme indonesia" tidak dapat dipahami tanpa memahami letak, kedudukan, dan lingkungan yang menentukan hampir segala-galanya. Indonesia yang kita ketahui sekarang ini adalah bekas jajahan Kerajaan Hindia Belanda yang amat luas wilayahnya , yang terdiri dari puluhan kerajaan dimulai dari tanah batak di ujung sumatra sampai Tanah
  • 2. Papua. Perlu diketahui bahwa Kerajaan-kerajaan yang dijajah ini bukanlah satu kesatuan yang seharusnya, bukanlah satu kesatuan yang patut menurut ilmu- bumi politik (geopolitics). Seluruh wilayah dan pelosok Kepulauan Melayu atau Dunia Melayu ini disatukan di bawah satu kerajaan yang dimulai dari abad ke-16 (1599)sampai tahun 1940. Kissinger,Henry (1994:256) bekas Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, adalah benar sekali ketika ia menulis bahwa: "indonesia itu tidaklah berarti apa-apa selain sebagai satu sebutan arah diatas peta bumi saja, sampai pada waktu Belanda menyadari bahwa lebih besar untung (laba) baginya kalau seluruh Kepulauan Melayu disatukan di bawah sebuah pemerintahan penjajahan". Sesungguhnya inilah asal-usul, "bangsa indonesia" dan "nasionalisme indonesia" yang dibuat untuk membenarkan NKRI Ketika Indonesia diproklamasikan, daerah Indonesia yang masuk dalam proklamasi tersebut adalah Indonesia yang masuk dalam kekuasaan Hindia Belanda, yaitu “Dari Sabang Sampai Amboina”, tidak termasuk kekuasaan Nederland Nieuw-Guinea (Papua Barat). Karena itu pernyataan berdirinya Negara Indonesia adalah Negara Indonesia yang batas kekuasaan wilayahnya dari Sabang sampai Amboina tanpa Papua Barat. Sebagai satu sebutan nama arah di peta bumi, nama "indonesia" menunjukkan kepada satu wilayah permukaan bumi yang sama panjangnya antara Moskow dengan Lissabon, dan sama lebarnya antara Rome dengan Oslo, dengan penduduk lebih dari 170 juta jiwa, yang terdiri dari berbagai bangsa, berbagai bahasa, berbagai budaya, yang sama banyaknya seperti yang terdapat di benua Eropa, juga sama luasnya dengan wilayah yang disebut secara umum sebagai "indonesia" itu. Indonesia merupakan laboratorium sosial yang sangat kaya karena pluralitasnya, baik dari aspek ras dan etnis, bahasa, agama dan lainnya. Itu pun ditambah status geografis sebagai negara maritim yang terdiri dari setidaknya
  • 3. 13.000 pulau. Bahwa pluralitas di satu pihak adalah aset bangsa jika dikelola secara tepat, di pihak lain ia juga membawa bibit ancaman disintegrasi. Karakter pluralistik itu hanya suatu pressing factor dalam realitas ikatan negara. Di tengah situasi bangsa Indonesia yang seperti itu, nasionalisme sangat di butuhkan untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehubungan dengan globalisasi dan berkembangnya teknologi informasi telah mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara (baik secara politik, ekonomi, maupun sosial), masalah nasionalisme tidak lagi dapat dilihat sebagai masalah sederhana yang dapat dilihat dari satu perspektif saja. Dalam dunia yang oleh sebagian orang disifatkan sebagai dunia yang semakin borderless, banyak pengamat yang mulai mempertanyakan kembali pengertian negara beserta aspek-aspeknya. Masalah pembangunan nasionalisme di Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan yang berat, maka perlu dimulai upaya-upaya untuk kembali mengangkat tema tentang pembangunan nasionalisme. Apalagi di sisi lain, pembahasan atau diskusi tentang nasionalisme di Indonesia justru kurang berkembang (atau mungkin memang kurang dikembangkan). Oleh karena itu, saya berusaha merangkum sedemikian rupa dan mencoba membedah apa saja yang seharusnya dilakukan sebagai wujud dari sikap Nasionalisme dan mengapa hal ini menjadi sangat penting dalam mewujudkan Bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis Nasionalisme khususnya di kalangan remaja Indonesia. 1.2 PERMASAALAHAN Indonesia saat ini memerlukan genre baru untuk mereinterpretasikan ide nasionalisme yang secara fundamental telah dibangun oleh founding father seperti Soekarno. Soekarno kita akui sebagai individu yang mampu membentuk nasionalisme Indonesia dengan membangun satu sistem berantai melalui penyatuan kepentingan. Dari kalangan Islam dan sekuler pada saat itu. Namun, dalam proses pembangunan tahap awal ideologi nasionalisme nampak terjadi dikotomi antara Islam dan Nasionalisme itu sendiri. Kita
  • 4. harus mengakui sebuah gagasan dalam masyarakat Indonesia yang majemuk tentu memerlukan proses. Di mana proses tersebut tentunya merupakan proses bersejarah dalam suatu bangsa. Saat ini nasionalisme sudah menjadi rapuh. Tentu kita harus mulai menghidupkan kembali spirit dan etika nasionalisme sebagai sebuah praktek politik negara dan masyarakat dalam konteks Indonesia kekinian di tengah-tengah Abad 21. Sumber dari kekuatan ideologi nasionalis saat ini memang belum ditemukan oleh banyak orang Indonesia sehingga ketika kita mencari arus apa yang seharusnya berada di depan kita sebagai energi yang menuntun kemajuan nasional negara dan masyarakat kita seringkali bimbang dan gelap. Oleh karena itu untuk menjawab tantangan ini sebuah organisasi politik harus mampu menemukan sumber ideologi nasionalisme. Sekaligus mampu menggerakkan menjadi kekuatan utama dalam pencapaian tujuan politiknya. Sebenarnya sangat mudah kita temukan di mana sumber ideologi tersebut jika kita telah mencapai kesadaran penuh dengan kualitas yang sehat. Karena ideologi nasionalisme itu bersumber pada mainstream persatuan dan kesatuan. Namun, pemahaman akan persatuan dan kesatuan sering kali menjadi kesalahan dalam ide dan prakteknya sehingga ketika kita berbicara tentang nilai tersebut kita tidak mampu mengambil kekuatan intinya. Persatuan dan Kesatuan memiliki arti independen organik, atau sosial liberal dalam konteks manifestasinya. Independen organik ini berarti sebuah penyatuan sosial secara individual dan kolektif Ketika kita sebagai manusia tersadarkan melalui nalar, perasaan, dan gerakan kemanusiaan untuk suatu keadilan, kemakmuran, dan kemajuan. Dari sumber kekuatan nasionalisme ini kita akan bergerak ke arah revolusi nasional sebagai gerakan perlawanan terhadap kejahatan dan ketidakadilan sistem yang mengatur manusia untuk kepentingan nafsu dan syahwat. Namun, dalam memaknai revolusi kita harus menyadari juga bahwa revolusi nasionalisme yang dimaksud di sini bukanlah revolusi berdarah yang menghadirkan konflik dan perpecahan nasional, karena kembali pada sumber ide nasionalisme itu sendiri yaitu "persatuan dan kesatuan".
  • 5. BAB 2 PEMBAHASAN Nasionalisme muncul di wilayah tertentu, termasuk Indonesia, tatkala penduduk yang mendiami wilayah itu mulai meraba-raba adanya ‘tujuan bersama’ dan ‘masa depan bersama’. Di dalam sejarah kita, itu terjadi kira-kira di akhir abad ke-19. Memang sejarah penyatuan bangsa-bangsa memang banyak dibakar oleh sebuah impian, atau lebih cocok disebut “imajinasi”. Imajinasi tentang tujuan bersama dan masa depan bersama, itu pula yang membakar semangat para pemuda, yang berasal dari berbagai pulau, suku bangsa dan agama, mengikrarkan imajinasi tentang kesatuan bangsa, kesatuan tanah air, dan kesatuan bahasa: INDONESIA. Titik tolak mereka adalah persamaan nasib: sama-sama ditindas oleh kolonialisme. Inilah yang membentuk tali-persaudaraan mereka sebagai satu bangsa. Lalu orientasi mereka adalah sebuah masa depan, yakni sebuah bangsa yang merdeka, yang menjadi basis untuk mereka bisa hidup bersama. Belakangan, melalui Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, cita-cita hidup bersama itu dirumuskan sebagai “masyarakat adil dan makmur”. Di sini, jika nasionalisme dimaknai sebagai proyek bersama, maka tidak ada tempatnya bagi seorang nasionalis mendahulukan kepentingan pribadi dengan menumpas kepentingan banyak orang. Dalam sejarah Republik, kaum nasionalis justru mengorbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan banyak orang. Kita menyaksikan tokoh-tokoh nasionalis, seperti Soekarno, Hatta, Amir Sjarifuddin, Sjahrir, Tan Malaka dan lain-lain, rela dianiaya, dipenjara, dan diasingkan demi pembebasan dan kemerdekaan semua orang sebangsanya. Di negeri ini banyak ditemukan makam pahlawan tak dikenal, yang didalamnya terbujur mati pahlawan tak dikenal, yang rela menyetorkan nyawanya bagi kemerdekaan dan pembebasan banyak orang. Mereka ini tidak dibakar oleh altruisme, melainkan oleh imajanasi.
  • 6. Karakteristik Nasionalisme yang melambangkan kekuatan suatu negara dan aspirasi yang berkelanjutan, kemakmuran, pemeliharaan rasa hormat dan penghargaan untuk hukum. Nasionalisme tidak berdasarkan pada beberapa bentuk atau komposisi pada pemerintahan tetapi seluruh badan negara, hal ini lebih ditekankan pada berbagi cerita oleh rakyat atau hal yang lazim, kebudayaan atau lokasi geografi tetapi rakyat berkumpul bersama dibawah suatu gelar rakyat dengan konstitusi yang sama. 1. Membanggakan pribadi bangsa dan sejarah kepahlawanan pada suatu Negara. 2. Pembelaan dari kaum patriot dalam melawan pihak asing. 3. Kebangkitan pada tradisi masa lalu sebagai bagian mengagungkan tradisi lama karena nasionalisme memiliki hubungan kepercayaan dengan kebiasaan kuno. 4. Mengubah fakta sejarah untuk kemuliaan dan kehebatan negaranya. 5. Ada spesial lambang nasionalisme yang diberikan untuk sebuah kesucian. Bendera, lambang nasionalisme dan lagu nasionalisme merupakan hal yang suci untuk semua umat manusia sebagai kewajiban untuk pengorbanan pribadi. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku, ras dan agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia, tinggi ataupun rendahnya rasa nasionalisme Indonesia ditimbulkan banyak faktor yang mempengaruhi. Faktor yang berpengaruh terhadap tinggi atau rendahnya rasa nasionalisme tersebut antara lain pengaruh budaya-budaya barat yang dengan sangat mudahnya masuk dan mempengaruhi budaya Indonesia yang jati dirinya adalah budaya timur. Adapula faktor ekonomi yang mempengaruhi rasa nasionalisme bangsa Indonesai. Terlepas dari faktor-faktor tersebut sebenarnya dalam sejarah bangsa menyebutkan bahwa rasa nasionalisme pada jaman penjajahan lebih tinggi dari pada saat ini, memang tidak bisa dipungkiri hal tersebut membuat bangsa Indonesia dapat terlepas dari penjajahn Belanda yang tentu saja dulu bisa dibilang dipelopori oleh Bung Karno.
  • 7. Nasionalisme sendiri banyak jenisnya. Di Indonesia sendiri saat ini lebih mengarah pada jenis nasionalisme kontrarevolusioner yang transparan dapat dilihat oleh kaum awam, karena elite politik kita selalu saja merasa dirinya benar dan apabila melihat sesuatu tidak sesuai dengan kepentingannya mereka tidak akan sungkan untuk melawan musuhnya. Selama ini nasionalisme yang digunakan oleh penguasa adalah jenis nasionalisme artikuaris, yaitu nasionalisme yang selalu mengkaitkan dengan sejarah kejayaan masa lalu tanpa melihat keterkaitan dengan masa sekarang terlebih masa depan. Nasionalisme yang selalu mengagung-agungkan sejarah dan kebudayaan bangsa, namun pelaksanaanya pada keadaan aktual justru nol atau sebaliknya, menginjak-injak budaya dan sejarah bangsa serta memanfaatkannya untuk kepentingan kekuasaan. Maka, jual beli ideologi dan penghianatan atas kepercayaan rakyat tidak terhindarkan. Hubungan antara nilai-nilai antik yang dimuliakan itu dan tingkah laku sosial-politik kian serba tidak jelas, seringkali sambil membanggakan kebudayaan bangsa, dengan mudahnya mencabut nyawa orang. Atau sambil menyerukan toleransi, tanpa malu-malu menculik orang-orang yang berbeda pendapat. Dan sambil berkotbah mengenai tepo sliro, tapi mencuri uang milik rakyat, merampas tanah penduduk Dalam penjelasan UUD 1945 dinyatakan bahwa pembukaan UUD mengandung empat pokok pikiran, yakni : pokok pikiran persatuan yang merupakan dasar Negara, pokok pikiran keadilan sosial yang merupakan tujuan Negara, pokok pikiran kedaulatan rakyat yang merupakan system Negara, dan pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang merupakan fundamen moral Negara. Pokok pikiran tentang dasar Negara, tujuan Negara, dan system Negara yang ketiga-tiganya menjadi satu kesatuan sebagai fundamen politik Negara, dijiwai oleh fundamen moral Negara, yang artinya politik Negara Indonesia tidak boleh bertentangan dengan hokum Tuhan, hokum kodrat dan hukumetik, sebagai perwujudan dari fundamen moral Negara, sebagaimana dibicarakan dalam kajian Pancasila sebagai Yuridis kenegaraan.
  • 8. Dalam pokok pikiran persatuan sebagai inti dasar Negara yang sekaligus merupakan dasar yang utama ialah untuk mewujudkan nasionalisme Indonesia atau disebut juga dengan nasionalisme Pancasila. Sebagai pokok pikiran keadilan social sebagai tujuan Negara untuk mewujudkan sosialisme Pancasila sebagai dasar ekonomi Pancasila.Dan antara keduanya, dari dasar Negara untuk mewujudkan tujuan Negara, ada suatu system tertentu yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut, yakni dengan demokrasi Pancasila sebagai sistem Negara. Nasionalisme merupakan suatu bentuk ideologi, demikian pendapat James G. Kellas (1998: 4). Sebagai suatu ideologi, nasionalisme membangun kesadaran rakyat sebagai suatu bangsa serta memberi seperangkat sikap dan program tindakan. Tingkah laku seorang nasionalis didasarkan pada perasaan menjadi bagian dari suatu komunitas bangsa. Sedangkan nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang sejak awal anti kolonialisme dan anti imperialisme. Pembentukan Indonesia sebagai nation selain faktor kesamaan geografis, bahasa, kohesifitas ekonomi, dan yang paling pokok adalah make up psikologis sebagai bangsa terjajah Pengalaman penderitaan bersama sebagai kaum terjajah melahirkan semangat solidaritas sebagai satu komunitas yang mesti bangkit dan hidup menjadi bangsa merdeka. Semangat tersebut oleh para pejuang kemerdekaan dihidupi tidak hanya dalam batas waktu tertentu, tetapi terus-menerus hingga kini dan masa mendatang. Makna Nasionalisme secara politis merupakan kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau menghilangkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan negara lain.
  • 9. Kita tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain. Jadi Nasionalisme dapat juga diartikan: Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Pada prinsipnya nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: 1. Menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan 2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan Bangsa dan Negara 3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia tidak rendah diri 4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa 5. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia 6. Mengembangkan sikap tenggang rasa 7. Tidak semena-mena terhadap orang lain 8. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan 9. Senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan 10. Berani membela kebenaran dan keadilan
  • 10. 11. Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat manusia. 12. Menganggap pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warganegara, etnis, budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme mencampuradukkan sebahagian atau semua elemen tersebut. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku, ras dan agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia, tinggi ataupun rendahnya rasa nasionalisme Indonesia ditimbulkan banyak faktor yang mempengaruhi. Faktor yang berpengaruh terhadap tinggi atau rendahnya rasa nasionalisme tersebut antara lain pengaruh budaya-budaya barat yang dengan sangat mudahnya masuk dan mempengaruhi budaya Indonesia yang jati dirinya adalah budaya timur. Adapula faktor ekonomi yang mempengaruhi rasa nasionalisme bangsa Indonesai. Terlepas dari faktor-faktor tersebut sebenarnya dalam sejarah bangsa menyebutkan bahwa rasa nasionalisme pada jaman penjajahan lebih tinggi dari pada saat ini, memang tidak bisa dipungkiri hal tersebut membuat bangsa Indonesia dapat terlepas dari penjajahn Belanda yang tentu saja dulu bisa dibilang dipelopori oleh Bung Karno. Dalam penjelasan UUD 1945 dinyatakan bahwa pembukaan UUD mengandung empat pokok pikiran, yakni : pokok pikiran persatuan yang merupakan dasar Negara, pokok pikiran keadilan sosial yang merupakan tujuan Negara, pokok pikiran kedaulatan rakyat yang merupakan system Negara, dan pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang merupakan fundamen moral Negara. Pokok pikiran tentang dasar Negara, tujuan Negara, dan system Negara yang ketiga-tiganya menjadi satu kesatuan sebagai fundamen politik Negara, dijiwai oleh fundamen moral Negara, yang artinya politik Negara Indonesia tidak
  • 11. boleh bertentangan dengan hokum Tuhan, hokum kodrat dan hukumetik, sebagai perwujudan dari fundamen moral Negara, sebagaimana dibicarakan dalam kajian Pancasila sebagai Yuridis kenegaraan. Dalam pokok pikiran persatuan sebagai inti dasar Negara yang sekaligus merupakan dasar yang utama ialah untuk mewujudkan nasionalisme Indonesia atau disebut juga dengan nasionalisme Pancasila. Sebagai pokok pikiran keadilan social sebagai tujuan Negara untuk mewujudkan sosialisme Pancasila sebagai dasar ekonomi Pancasila.Dan antara keduanya, dari dasar Negara untuk mewujudkan tujuan Negara, ada suatu system tertentu yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut, yakni dengan demokrasi Pancasila sebagai sistem Negara. Di kalangan masyarakat timbul pandangan yang pesimistik. Tapi di samping itu terdapat pandangan optimistik yang cukup kuat juga, nasionalisme Indonesia bisa “sehat”, sebab sebagian besar rakyat Indonesia masih teguh jiwa patriotismenya, cinta bangsa dan tanah air Indonesia. Tapi hal itu sulit akan terjadi apabila tidak didasari oleh upaya-upaya serius oleh penyelenggara negara untuk: 1. Pembangunan ekonomi di semua daerah secara merata dan realisasi otonomi daerah secara luas. 2. Penegakan demokrasi yang tidak anarki, supremasi hukum yang berkeadilan dan demokrasi. 3. Penggalakan kehidupan bersuasana toleransi, aman-damai dan rukun dalam masyarakat yang multi agama, suku, etnik dan budaya. Tingkat Nasionalisme Masyarakat Indonesia Dalam hal ini memang susah untuk mengukur tingkat Nasionalisme bangsa Indonesia secara matematis. Akan tetapi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya kita dapat juga mengira-ngira bagaimana tingkat Nasionalisme yang dimiliki bangsa Indonesia saat ini. Faktor ekonomi dan budaya yang telah dibahas diatas memang sangat berperan dalam rasa Nasionalisme Bangsa Indonesai karena bagaimana akan bisa
  • 12. membanggakan bangsa dan Negara ini jika kemiskinan masih banyak, pengangguran masih numpuk, tingkat kriminalitas makin tinggi. Orang pun akan memikirkan dua kali jika mugkin ditanyakan apakah anda cinta dengan bangsa dan Negara ini?. Tapi tentunya pendapat orang berbeda tergantung dari pemikiran mereka, akan tetapi sebagain masyarakat indonesiakan masih berada di garis kemiskinan. Dengan kata lain pemikiran itu mungkin saja bisa dibenarkan. Contoh lainnya yang bisa dibilang mengurangi dan mengotori rasa nasionalisme adalah dimana banyaknya kasus korupsi bahkan kolusi dan nepotisme yang jelas sekali membuat Negara ini tetap dalam keadaan terpuruk. Bagaimana mungkin orang yang benar mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi dapat menguras harta yang bukan haknya. Harta yang seharusnya untuk kemakmuran masyarakat. Apalagi kasus-kasus yang menyangkut para elit politik dan orang nomor sekian di Indonesia. Itu sudah menodai nasionalisme. Tapi rasa optimis ini akan terus ada karena dari gejala situasi saat ini. Sebagai contoh pengakuan budaya batik oleh Negara tetangga menimbulkan rasa persatuan dan nasionalisme sebab kita pun tidak mau budaya bangsa yang asli kita miliki menjadi hilang begitu saja menjadi milik orang. Rasa tersebut timbul dari rasa senasib untuk memiliki bangsa Indonesia ini. Akan tetapi jika rasa itu tidak di imbangi dengan rasa penghormatan terhadap bangsa dan Negara lain maka akan menimbulkan sikap cauvinisme. Menegakan Kembali Ideal Nasionalisme Indonesia Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 adalah Proklamasi Kebangsaan Indonesia yang merupakan ikrar tentang eksistensi nasion dan nasionalisme Indonesia yang telah tumbuh puluhan tahun dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Perjuangan bangsa Indonesia tersebut pada tanggal 17 Agustus 1945 mencapai titik kulminasi dengan dikumandangkannya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno-Hatta. Hal itu membuktikan bahwa nasionalisme Indonesia sudah merupakan faktor penentu perkembangan sejarah Indonesia – sejarah berdirinya negara Republik Indonesia.
  • 13. Substansi Nasionalisme Indonesia mempunyai dua unsur: Pertama, kesadaran mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri atas banyak suku, etnik, dan agama. Kedua, kesadaran bersama bangsa Indonesia dalam menghapuskan segala bentuk penjajahan dan penindasan dari bumi Indonesia. Semangat dari dua substansi tersebutlah yang kemudian tercermin dalam Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan dalam Pembukaan UUD 1945. Dalam pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dengan jelas dinyatakan “atas nama bangsa Indonesia”, sedang dalam Pembukaan UUD 1945 secara tegas dikatakan, "Segala bentuk penjajahan dan penindasan di dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." Kegagalan atas upaya tersebut di atas akan mempercepat berlanjutnya proses penipisian kesadaran nasionalisme Indonesia, yang akan berakibat semaraknya gerakan disintegrasi bangsa dan negara. Inilah tugas berat pemerintahan dewasa ini. Maka adalah tugas kita semua untuk membantu pemerintahan dalam memperbaiki kerusakan-kerusakan negara dewasa ini.
  • 14. BAB 3 PENUTUP 3.1 SIMPULAN Rasa Nasionalisme di Indonesia telah ada dari jaman perjuangan melawan para penjajah hanya tahun demi tahun mengalami penipisan karena adanya banyak faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya faktor perekonomian yang mana menimbulkan banyak masalah pengangguran, kemiskinan dan lain- lain. Rasa Nasionalisme itu harus kita pupuk ulang agar tidak hilang ditelan masa. Negara Indonesia sendiri menganut Nasionalisme Pancasila yang mana dalam Nasionalisme ini kita tidak hanya mencintai Bangsa dan Negara Indonesia sendiri tapi juga menghormati Negara dan bangsa lainnya 3.2 SARAN Untuk dapat memupuk kembali semangat nasionalisme bangsa Indonesia, salah satunya bisa juga dengan lebih menekankan pada pembenahan bidang perekonomian terlebih dahulu supaya tingkat kemiskinan kita berkurang. Karena jika kita sudah menjadi bangsa yang Adil dan Sejahtera Niscaya Rasa Nasionalisme kita pun akan tinggi dan Rakyat semakin bangga dengan bangsa dan Negara Indonesia tercinta ini.
  • 15. Daftar Pustaka Wakum,Dorus.2013. SEJARAH ITU ADA, INDONESIA DAN PAPUA BARAT SAMA-SAMA DIJAJAH OLEH BELANDA DAN JEPANG (Sebuah Refleksi 1 Desember 2012).Yokyakarta:SCK Hasan,Tengku.1989.NASIONALISME INDONESIA. ACEH: NATIONAL LIBERATION FRONT Hartono,Rudi.2013.Menyelamatkan Nasionalisme Indonesia.Jakarta:PRD