Dokumen tersebut membahas tentang nasionalisme dan perkembangan gerakan nasionalisme di Indonesia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan beberapa bentuk nasionalisme seperti nasionalisme etnis, budaya, dan kewarganegaraan serta tahapan perkembangan nasionalisme di Indonesia meliputi periode awal, nasionalisme politik, radikal, dan bertahan.
2. NASIONALISME
• Nasionalisme adalah satu paham
yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah
negara (dalam bahasa Inggris
"nation") dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia.
3. • Para nasionalis menganggap negara adalah
berdasarkan beberapa "kebenaran politik" (political
legitimacy).
• Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas
budaya", debat liberalisme yang menganggap
kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak
rakyat, atau gabungan kedua teori itu.
4. Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah
masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot.
Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup
bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak
beranjak dari situ. Saat itu, naluri
mempertahankan diri sangat berperan dan
mendorong mereka untuk mempertahankan
negerinya, tempatnya hidup dan
menggantungkan diri.
6. Nasionalisme kewarganegaraan (atau
nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme
dimana negara memperoleh kebenaran politik
dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak
rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini mula-mula
dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau
dan menjadi bahan-bahan tulisan. Antara
tulisan yang terkenal adalah buku berjudul Du
Contract Sociale (atau dalam Bahasa Indonesia
"Mengenai Kontrak Sosial").
7. Nasionalisme etnis adalah sejenis
nasionalisme di mana negara memperoleh
kebenaran politik dari budaya asal atau etnis
sebuah masyarakat. Dibangun oleh Johann
Gottfried von Herder, yang memperkenalkan
konsep Volk (bahasa Jerman untuk "rakyat").
8. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme
organik, nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari
nasionalisme etnis dimana negara memperoleh
kebenaran politik secara semulajadi ("organik") hasil
dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme.
Nasionalisme romantik adalah bergantung kepada
perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme
romantik; kisah tradisi yang telah direka untuk konsep
nasionalisme romantik. Misalnya "Grimm Bersaudara"
yang dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi kisah-kisah
yang berkaitan dengan etnis Jerman.
9. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana
negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama
dan bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan
sebagainya. Contoh yang terbaik ialah rakyat Tionghoa yang
menganggap negara adalah berdasarkan kepada budaya.
Unsur ras telah dibelakangkan di mana golongan Manchu
serta ras-ras minoritas lain masih dianggap sebagai rakyat
negara Tiongkok. Kesediaan dinasti Qing untuk
menggunakan adat istiadat Tionghoa membuktikan
keutuhan budaya Tionghoa. Malah banyak rakyat Taiwan
menganggap diri mereka nasionalis Tiongkok sebab
persamaan budaya mereka tetapi menolak RRC karena
pemerintahan RRT berpaham komunisme.
10. Nasionalisme kenegaraan ialah variasi
nasionalisme kewarganegaraan, selalu
digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan
nasionalistik adalah kuat sehingga diberi lebih
keutamaan mengatasi hak universal dan
kebebasan. Kejayaan suatu negeri itu selalu
kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat
demokrasi. Penyelenggaraan sebuah 'national
state' adalah suatu argumen yang ulung, seolah-olah
membentuk kerajaan yang lebih baik dengan
tersendiri.
11. Nasionalisme agama ialah sejenis
nasionalisme dimana negara memperoleh
legitimasi politik dari persamaan agama.
Walaupun begitu, lazimnya nasionalisme
etnis adalah dicampuradukkan dengan
nasionalisme keagamaan.
12.
13. Golongan terpelajar dalam masyarakat
Indonesia saat itu termasuk dalam kelompok
elite sebab masih sedikit penduduk pribumi
yang dapat memperoleh pendidikan.
Kesempatan memperoleh pendidikan
merupakan sebuah kesempatan yang istimewa
bagi rakyat Indonesia. Mereka memperoleh
pendidikan melalui sekolah-sekolah yang
didirikan kolonial yang dirasa memiliki kualitas
baik.
14. • Dengan pendidikan model barat yang mereka miliki,
golongan terpelajar dipandang sebagai orang yang
memiliki pandangan yang luas sehingga tidak sekedar
dikenal saja tetapi mereka dianggap memiliki kepekaan
yang tinggi. Sebab selain memperoleh pelajaran di kelas
mereka akan membentuk kelompok kecil untuk saling
bertukar ide menyatakan pemikiran mereka mengenai
negara Indonesia melalui diskusi bersama. Meskipun
mereka berasal dari daerah yang berbeda tetapi mereka
merasa senasip sepenanggunagan untuk mengatasi
bersama adanya penjajahan, kapitalisme, kemerosotan
moral, peneterasi budaya, dan kemiskinan rakyat
Indonesia.
15. Hingga akhirnya mereka membentuk perkumpulan yang
selanjutnya menjadi Oragnisasi Pergerakan Nasional.
Mereka membentu organisasi-organisasi modern yang
berwawasan nasional. Mereka berusaha menanamkan
pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa,
menanamkan rasa nasionalisme, menanamkan
semangat untuk memprioritaskan segalanya demi
kepentingan nasional daripada kepentingan pribadi
melalui organisadi tersebut. Selanjutnya melalui
organisasi pergerakan nasional tersebut mereka
melakukan gerakan untuk melawan penjajahan yang
selanjutnya membawa Indonesia pada kemerdekaan.
16. Golongan profesional merupakan mereka yang memiliki
profesi tertentu seperti guru, dan dokter.Keanggotaan
golongan ini hanya terbatas pada orang seprofesinya.
Golongan profesional ini lebih banyak ada dan
mengembangkan profesinya didaerah perkotaan.
Golongan profesional pada masa kolonial memiliki
hubungan yang dekat dengan rakyat, sehingga mereka
dapat mengetahui keberadaan rakyat Indonesia pada
saat itu. Sehingga golongan ini dapat menggerakkan
kekuatan rakyat untuk menentang kekuasaan
pemerintah kolonial Belanda.
17. Peran Guru
• Guru merupakan ujung tombak perjuangan bangsa Indonesia
untuk mencapai kemerdekaannya dan berjuang memajukan
bangsa Indonesia dari keterbelakangan.
• Guru memberikan pendidikan dan pengajaran kepada generasi
penerus bangsa melalui lembaga-lembaga pendidikan yang ada
baik itu sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial maupun
sekolah yang didirikan oleh tokoh-tokoh bangsa Indonesia.
• Melalui pendidikan tersebut guru dapat menanamkan rasa
kebangsaan/ rasa nasionalisme yang tinggi. Sehingga anak-anak
kaum pribumi dapat menyadari dan tekanan dari pemerintah
kolonial Belanda.
• Guru telah membangun dan membangkitkan kesadaran nasional
bangsa Indonesia.
• Guru telah mendidik dan melahirkan tokoh-tokoh pejuang yang
dapat diandalkan dalam memperjuangkan kebebasan bangsa
Indonesia dari cengkeraman kaum penjajah.
18. Pers sudah mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-19,
dan masuknya pers di Indonesia memberikan pengaruh
yang cukup besar bagi bangsa Indonesia. Wujud
perkembangan pers dapat dilihat dalam bentuk surat
kabar maupun majalah. Awalnya surat kabar yang
beredar hanya digunakan untuk orang-orang asing
tetapi karena untuk mengejar pelanggan dari
masyarakat pribumi maka muncul surat kabar yang di
modali orang Cina tetapi menggunakan bahasa Melayu.
19. Peran Media
• Melalui surat kabar terdapat pendidikan politik, sebab melalui surat
kabar tersebut ternyata dimuat isu-isu mengenai masalah politik
yang sedang berkembang sehingga secara tidak langsung melalui
surat kabar tersebut telah memberikan pendidikan politik kepada
masyarakat Indonesia.
• Melalui Surat kabar/ majalah mempunyai fungsi sosial dasar yaitu
memperluas pengetahuan bagi para pembacanya dan dapat
membentuk pendapat (opini) umum.
• Pendidikan sosial politik dapat disalurkan melalui tulisan-tulisan di
surat kabar dan media masa sehingga menumbuhkan pemikiran
dan pandangan kritis pembaca yang dapat membangkitkan
kesadaran bersama bagi bangsa Indonesia.
• Surat kabar merupakan media komunikasi cetak yang paling
potensial untuk memuat berita, wawasan dan polemik (tukar
pikiran melalui surat kabar), bahkan ide dan pemikiran secara
struktural dapat dikomunikasikan kepada masyarakat luas.
21. Periode Awal Perkembangan
Dalam periode ini gerakan nasionalisme diwarnai
dengan perjuangan untuk memperbaiki situasi sosial
dan budaya. Organisasi yang muncul pada periode ini
adalah Budi Utomo, Sarekat Dagang Indonesia,
Sarekat Islam, dan Muhammadiyah.
22. Periode Nasionalisme Politik
Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia mulai
bergerak dalam bidang politik untuk mencapai
kemerdekaan Indonesia. Organisasi yang muncul pada
periode ini adalah Indische Partij dan Gerakan Pemuda.
23. Periode Radikal
Dalam periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia
ditujukan untuk mencapai kemerdekaan baik itu secara
kooperatif maupun non kooperatif (tidak mau
bekerjasama dengan penjajah). Organisasi yang
bergerak secara non kooperatif, seperti Perhimpunan
Indonesia, PKI, PNI.
24. Periode Bertahan
ini, gerakan nasionalisme di Indonesia lebih bersikap
moderat dan penuh pertimbangan. Diwarnai dengan
sikap pemerintah Belanda yang sangat reaktif sehingga
organisasi-organisasi pergerakan lebih berorientasi
bertahan agar tidak dibubarkan pemerintah Belanda.
Organisasi dan gerakan yang berkembang pada periode
ini adalah Parindra, GAPI, Gerindo.
25. IDEOLOGI
Ideologi adalah seperangkat
ide asasi tentang manusia
dan seluruh realitas yang
dijadikan pedoman dan
cita-cita hidup.
26.
27. Ideologi secara Fungsional
Ideologi secara fungsional adalah seperangkat
gagasan tentang kebaikan bersama atau
tentang masyarakat dan negara yang dianggap
paling baik.
Ideologi secara fungsional terbagi menjadi
dua yaitu
1. Ideologi yang Doktoriner
2. Ideologi yang Pragmatis
28. Ideologi Doktoriner
Ideologi yang doktoriner bagaimana ajaran-ajaran
yang terkandung di dalam ideologi itu
dirumuskan secara sistematis dan
pelaksananya diawasi secara ketat oleh aparat
partai atau aparat pemerintahan.
Contohnya adalah komunisme.
29. Ideologi Pragmatis
ideologi pragmatis apabila ajaran-ajaran yang
terkandung di dalam ideologi tersebut
tidak dirumuskan secara sistematis dan
terinci.
Ideologi itu disosialisasikan secara fungsional
melalui kehidupan keluarga, sistem
pendidikan, sistem ekonomi, kehidupan
agama, dan sistem politik.
30. Ideologi dimaknai sebagai keseluruhan
pandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan yang
ingin mereka wujudkan dalam kenyataan
hidup yang nyata. Ideologi dalam artian ini
sangat diperlukan, karena dianggap mampu
membangkitkan kesadaran akan
kemerdekaan.
31. Fungsi Ideologi
• Fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri
kelompok atau bangsa.
• Ideologi memiliki kecenderungan untuk
“memisahkan” kita dari mereka.
• Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita.
Apabila dibandingkan dengan agama, agama
juga berfungsi mempersatukan orang dari berbagai
pandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi.
32. Model-model ketahanan nasional
• Model AstaGatra merupakan perangkat hubungan
bidang kehidupan manusia dan budaya yang
berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan
segala kekayaan alam yang dapat dicapai
menggunakan kemampuannya.
• Tri Gatra : komponen strategi trigatra yaitu gatra
geografi, sumber kekayaan alam dan penduduk.
• Panca Gatra : gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan
33. Model AstaGatra ini menyimpulkan adanya 8 unsur
aspek kehidupan nasional :
Gatra letak dan kedudukan geografi
Gatra keadaan dan kekayaan alam
Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Gatra ideologi
Gatra politik
Gatra ekonomi
Gatra sosial budaya
Gatra pertahanan keamanan
34. Model Alfred Thayer Mahan : Menurut bukunya,
The Influence Seapower on H, mengatakan bahwa
kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi
apabila bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur
sebagai berikut :
– Letak geografi
– Bentuk atau wujud bumi
– Luas wilayah
– Jumlah penduduk
– Watak nasional atau bangsa
– Sifat pemerintahan
35. Model Cline : Hubungan antar negara pada
hakekatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatu
negara terhadap negara lainnya termasuk di
dalamnya persepsi atau sistem penangkalan dari
negara lainnya. Model ini menyatakan bahwa negara
akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia
memiliki potensi geografi besar atau atau negara
secara fisik yang wilayahnya besar dan memiliki
sumber daya manusia yang besar juga.
36. Model Morgenthau : Model ini bersifat
deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra
cukup banyak. Morgenthau menekankan
pentingnya kekuatan nasional dibina
dalam kaitannya dengan negara lain.
Artinya, ia menganggap pentingnya
perjuangan mendapatkan power
position dalam satu kawasan sehingga
muncul strategi ke arah balance.
37. KONSTITUSI
Pengertian konstitusi tidak lepas dari yang namanya
hukum maupun perundang-undangan yang berlaku
dalam suatu negara. Konstitusi atau undang-undang
dasar yang dalam bahasa latinnya asalah constitutio
merupakan sebuah norma sistem politik dan hukum
bentukan pada pemerintah negara biasanya di
kondifisikan sebagai dokumen tertulis.
38. Perbedaan Konstitusi dan Perundang-undangan
• Konstitusi mencakup pengertian yang lebih
luas dan konstitusi memuat peraturan tertulis
dan lisan
• Jika undang- undang dasar peraturan tertulis
saja
39. Pengertian konstitusi menurut para ahli
1. Menurut K. C. Wheare, kosnstitusi adalah keseluruhan sistem
ketatanegaraan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang
membentuk mengatur / memerintah dalam pemerintahan suatu
negara.
2. Menurut herman heller, konstitusi mempunyai arti luas daripada UUD.
Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis tetapi juga sosiologis dan politis.
3. Menurut Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaan yang
terdapat dalam masyarakat seperti golongan yang mempunyai
kedudukan nyata didalam masyarakat misalnya kepala negara angkatan
perang, partai politik, dsb.
4. Menurut L. J Van Apeldoorn, kostitusi memuat baik peraturan tertulis
maupun peraturan tak tertulis
5. Menurut Koernimanto Soetopawiro, istilah konstitusi berasal dari
bahasa latin yang berarti bersama dengan dan statute yang berarti
membuat sesuatu agar berdiri. Jadi konstitusi berarti menetapkan
secara bersama .
40. Menurut carl schmitt membagi kostitusi dalam 4 pengertian
o Konstitusi dalam arti absolut mempunyai 4 sub pengertian
1. Konstitusi sebagai kesatuan oraganisasi yang mencakup hukum dan
semua organisasi yang ada di dalam negara.
2. Konstitusi sebagai bentuk negara.
3. Konstitusi sebagai faktir integrasi.
4. Konstitusi sebagai sistem tertutup dari norma hukum yang tertinggi di
dalam negara.
o Konstitusi dalam arti relatif dibagi menjadi 2 pengertian yaitu konstitusi
sebagai tntutan dari golongan borjius agar haknya dapat dijamin oleh
penguasa dan konstitusi sebagai sebuah konstitusi dalam ari formil
(konstitusi dapat berupa tertulis) dan konstitusi dalam arti materi
(konstitusi yang di lihat dari segi isinya).
o Konstitusi dalam arti posotif adalah sebagai sebuah keputusan pollitik
yang tertinggi sehingga mampu mengubah tantanan kehidupan
kenegaraan.
o Konstitusi dalam arti ideal yaitu konstitusi yang membuat adanya
jaminan atas hak asasi serta perlindungan
41. Fungsi Konstitusi
• Konstitusi berfungsi sebagai dokumen nasional (national
document)yang mengandung perjanjian luhur. Berisi kesepakatan-kesepakatan
tentang politik, hukum, pendidikan, budaya, ekonomi,
kesejahteraan dan aspek fundamental yang menjadi tujuan Negara.
• Konstitusi sebagai piagam kelahiran (a birth certificate of new
state).
• Konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi.
• Konstitusi sebagai identitas nasional dan lambang persatuan.
• Konstitusi sebagai alat mebatasi kekuasaan.
• Konstitusi sebagai pelindungan HAM dan kebebasaan warga
Negara.
42. Budaya Politik
Budaya Politik
Pengertian
Ciri - ciri
Macam-macam budaya
Faktor penyebab berkembang
Budaya politik yang berkembang di masyarakat
43. Pengertian Budaya Politik
Secara etimologi kebudayaan berasal kata ‘budaya’ yang
dalam bahasa Sansekerta’Bodhya’ yang berarti akal budi.
BahasaInggris Culture atau Cultuur dalam Bahasa Belanda.
Kata Culture sendiri berasal dari bahasa Latin Colere yaitu
mengolah atau mengerjakan. Arti kebudayaan secara
etimologi adalah suatu hasil dari budi dan atau daya,
cipta,karya,karsa,pikiran dan adat istiadat manusia yang
secara sadar maupun tidak, dapat diterima sebagai suatu
perilaku yang beradab.
44. Ciri – ciri Budaya Politik
₪ Adanya pengaturan kekuasaan
₪ Proses pembuatan kebijakan pemerintah
₪ Adanya kegiatan dari partai-partai politik
₪ Perilaku dari aparat-aparat Negara
₪ Adanya budaya politik menyangkut masalah legitimasi
₪ Adanya gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang
memerintah
₪ Menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat
45. Macam-macam Budaya Politik
Berdasarkan sikap :
Sikap yang ditujukan
budaya poltik militan = sikap politik seseorang yang
menghendaki perubahan atau tindakan secara cepat, jika
perlu dengan cara kekerasan.
budaya politik toleransi = budaya politik yang pemikirannya
berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai
Sikap tradisi dan perubahan:
budaya politik yang memiliki sikap mental absolute =
memiliki nilai-nilai dan kepercayaan yang dianggap selalu
sempurna dan tak dapat diubah lagi.
budaya politik yang memiliki sikap mental akomodatif =
terbuka dan sedia menerima apa saja yang dianggap
berharga, dapat melepaskan ikatan tradisi bersedia menilai
kembali tradisi berdasarkan perkembangan masa kini.
46. Berdasarkan Almond, Mochtar Masoed, dan Collin Mac, Andrews
a) Budaya politik parochial = tingkat partisipasi politiknya sangat
rendah, yang disebabkan faktor kognitif (misalnya tingkat
pendidikan relatif rendah).
b) Budaya politik kaula = masyarakat bersangkutan sudah relatif
maju (baik sosial maupun ekonominya) tetapi masih bersifat
pasif.
c) Budaya politik partisipan = budaya politik yang ditandai
dengan kesadaran politik sangat tinggi.
47. Faktor Penyebab berkembangnya Budaya Politik
1) Tingkat pendidikan masyarakat sebagai kunc utama
perkembangan budaya politik masyarakat
2) Tingkat ekonomi masyarakat, semakin tinggi tingkat
ekonomi/sejahtera masyarakat maka partisipasi masyarakat
pun semakin besar
3) Reformasi politik/political will (semangat merevisi dan
mengadopsi system politik yang lebih baik)
4) Supremasi hukum (adanya penegakan hukum yang
adil,independen,dan Bebas)
5) Media komunikasi yang independen (berfungsi sebagai
control sosial,bebas,dan mandiri)
48. Budaya Politik yang Berkembang Di Masyarakat
Menurut Rusadi Kantaprawira, budaya politik indonesia adalah
parokial kaula dan partisipan. Namun, dalam pelaksanaanya
adalah politik parokial kaula. Hal ini karena adanya isolasi
kebudayaan luar, pengaruh penjajahan, feodalisme, bapakisme
dan ikatan primordial. Seharusnya, budaya politik masyarakat
indonesia sesuai dengan etika politik demokrasi pancasila seperti
politik partisipan