Keterampilan membuka pelajaran merupakan kemampuan dasar guru untuk mempersiapkan siswa secara mental dan memusatkan perhatian mereka pada pelajaran yang akan diberikan. Keterampilan ini meliputi upaya menarik perhatian siswa, membangkitkan motivasi, memberikan acuan, dan membuat kaitan dengan pengetahuan sebelumnya. Pelaksanaannya harus mengikuti prinsip kebermaknaan dan kesinambungan untuk mencapai tuju
1. 1
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR |BAB 5
KEGIATAN | BELAJAR | 1 |
Keterampilan Membuka Pelajaran
PENDAHULUAN
Membuka pelajaran merupakan keterampilan dasar mengajar yang harus
dikuasai guru saat guru mengajar dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran apapun. Apabila keterampilan tersebut dilakukan dengan baik
dan sesuai dengan prosedur pelaksanaannya, maka akan berpengaruh
terhadap kualitas proses dan hasil pembelajaran di Sekolah. Kegiatan
membuka pelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan yang harus ditempuh
guru dan siswa pada setiap kali pelaksanaan sebuah pembelajaran.
Kegiatan membuka pelajaran bertujuan untuk menciptakan suasana awal
pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik. Efisien waktu dalam kegiatan membuka dalam
kegiatan pembelajaran relatif singkat sekitar antara 5-10 menit. Dalam waktu
yang sangat singkat tersebut guru diharapkan dapat menciptakan kondisi awal
pembelajaran dengan baik sehingga dalam kegiatan inti pembelajaran siswa
sudah siap untuk mengikuti pelajaran dengan seksama.
2. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari keterampilan membuka pelajaran mahasiswa semester
6 dapat menguasai konsep dan mempraktekkan keterampilan membuka
pelajaran.
Sub Capaian Pembelajaran
1. Menjelaskan Pengertian Keterampilan
Membuka Pelajaran
2. Mengemukakan Tujuan
Mengembangkan Keterampilan
Membuka Pelajaran
3. Mengemukakan Prinsip-Prinsip
Keterampilan Membuka
4. Mensimulasikan Komponen
Keterampilan Membuka Pelajaran
Pokok Materi
1. Pengertian Keterampilan
Membuka
2. Manfaat Keterampilan
Membuka
3. Komponen Keterampilan
Membuka
4. Prinsip Keterampilan
Membuka
PENGERTIAN: Keterampilan membuka pelakaran
merupakan keterampilan yang berikaitan dengan usaha
guru dalam memulai kegiatan pembelajaran. Membuka
pelajaran sendiri adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menciptakan suasana “siap” baik fisik maupun mental dan
untuk menumbuhkan perhatian siswa agar terpusat ke
dalam proses pembelajaran. Guru harus membuka
pelajaran dengan memperkenalkan hal-hal yang akan
dipelajari untuk mempersiapkan mental dan perhatian
peserta didik agar terpusat pada materi pelajaran.
Kegiatan membuka pelajaran tidak hanya dilakukan di
bagian awal pelajaran, akan tetapi dilakukan juga pada
awal tiap penggal kegiatan atau setiap beralih pada
pembahasan baru selama pelajaran berlangsung guna
menciptakan suasana siap mental dan terfokusnya
perhatian peserta didik terhadap materi yang diajarkan.
Misalnya, pada suatu kegiatan pembelajaran dibahas
beberapa topik/pokok bahasan dalam satu tema. Pada
awal setiap topik/pokok bahasan guru dapat melakukan
kegiatan membuka pelajaran.
3. 3
MANFAAT: Aktifitas siswa dari awal sampai akhir harus
memiliki makna (meaningful leaning). Keterampilan
membuka pelajaran bermanfaat bagi guru dalam
mengarahkan siswa pada kondisi belajar dan pembelajaran
yang kondusif.
Secara lebih rinci, keterampilan membuka pelajaran dalam pembelajaran
dapat memberi manfaat untuk:
1. Menyiapkan mental siswa memasuki kegiatan inti pembelajaran;
2. Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa (attention) dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran;
3. Memberikan gambaran yang jelas tentang aktivitas belajar yang akan
dilakukan dan batas-batas tugas yang harus dikerjakan siswa;
4. Menyadarkan siswa akan adanya keterkaitan antara pengalaman yang
sudah dimiliki dengan tema yang akan dipelajarinya.
Kegiatan membuka pembelajaran sangat penting dilakukan oleh guru untuk
memberikan permulaan yang baik kepada peserta didik. Dimana pada
akhirnya kegiatan ini akan memberikan dampak pada pemerolehan
kompetensi siswa.
KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBUKA
PELAJARAN: Untuk melaksanakan keterampilan
membuka pelajaran, guru perlu menguasai beberapa
komponen keterampilan membuka pelajaran. Sehingga
guru dapat melaksanakan kegiatan membuka pelajaran
secara lebih optimal dan mampu mengarahkan siswa
untuk mampu mengikuti kegiatan inti pembelajaran.
Menumbuhkan Perhatian Siswa; Perhatian (attention) merupakan salah
satu prinsip yang diperlukan dalam belajar. Perhatian pada hakikatnya
adalah pemusatan energi psikis pada suatu objek yang dipelajari. Tanpa
perhatian yang baik maka proses dan hasil belajar dipastikan tidak akan
tercapai dengan memuaskan. Kegiatan menarik perhatian siswa merupakan
langkah awal dalam membuka peiajaran. Jika ingin berhasil dalam menarik
perhatian siswa, guru bisa melakukannya dengan berbagai cara, di
antaranya:
1. Variasi gaya mengajar guru, seperti intonasi suara, suara dari rendah
ke tinggi (atau sebaliknya), mengubah posisi guru (berpindah dari
depan ke tengah atau belakang), atau dengan mengoptimalkan
gerakan tubuh dan mimik muka.
4. 4
2. Variasi sumber dan media belajar. Media pembelajaran yang tepat dan
dapat menarik perhatian siswa, Guru dapat menggunakan media
visual, audio, audio-visual, benda-benda konkret untuk menarik
perhatian peserta didik dan mengundang keinginan siswa untuk
bertanya.
Membangkitkan Motivasi Siswa; Beberapa cara yang dapat dilakukan
guru untuk membangkitkan motivasi siswa;
1. Memperlihatkan sikap hangat dan antusias
Kehangatan dan keantusiasan yang ditunjukkan guru merupakan awal
munculnya keinginan siswa untuk belajar. Sikap hangat bersahabat dan
penuh semangat yang tercermin dari penampilan guru di depan kelas,
akan sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya motivasi siswa
yang akan mengikuti kegiatan inti pembelajaran.
2. Menimbulkan rasa ingin tahu (curiosity)
Rasa ingin tahu merupakan alasan yang cukup ampuh bagi siswa dalam
mempelajari suatu materi. Rasa ingin tahu akan mendorong siswa
untuk berbuat sesuatu agar rasa ingin tahunya terpenuhi. Dalam hal
ini, guru harus mampu membangkitkan rasa ingin tahu siswa pada saat
memulai kegiatan pembelajaran atau pada setiap penggal awal
pembelajaran. Beberapa cara bisa dilakukan guru, misalnya dengan
mengemukakan cerita atau dongeng yang mengundang pertanyaan,
menunjukkan sesuatu yang baru, atau memperlihatkan gambar yang
menarik, dan kemudian diikuti oleh pertanyaan-pertanyaan.
3. Mengemukakan ide yang bertentangan
Ide atau gagasan guru yang bertentangan biasanya menggugah siswa
untuk bertanya atau mengajukan pendapatnya. Oleh karena itu, guru
harus kreatif mencari ide atau gagasan yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari dan yang langsung berkaitan dengan materi yang
akan dibahas.
4. Memperhatikan minat siswa
Minat siswa terhadap satu materi yang dipelajari sangat berkaitan erat
dengan keinginannya untuk mempelajari materi tersebut dan
mengikuti kegiatan pembelajaran yang dirancang. Oleh karena itu,
dalam memilih materi atau merancang kegiatan, guru harus selalu
memperhatikan minat siswa. Perbedaan minat peserta didik dapat guru
lakukan dengan melihat minat-minat umu sesuai dengan faktor-faktor
yang mempengaruhinya seperti usia, adat istiadat, lingkungan, budaya
dan status sosial peserta didik.
5. 5
Memberi Acuan; Pemberian acuan kepada peserta didik yaitu usaha
seorang guru memberi kejelasan terhadap pelajaran yang akan dipelajari
serta cara yang ditempuh untuk mempelajari materi tersebut. Usaha yang
dapat dilakukan guru yaitu:
1. Mengemukakan tujuan dan batas
Siswa perlu mendapatkan gambaran yang jelas tentang kompetensi apa
yang akan dicapai melalui pembahasan materi dalam pembelajaran.
Dalam hal ini, guru harus sejak awal pembelajaran mengemukakan
tujuan atau kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa, beserta ruang
lingkup materi yang akan dibahas dan batas-batas tugas yang harus
dikerjakan siswa. Dalam penyampaiannya perlu disesuaikan dengan
bahasa yang dapat dipahami siswa.
2. Menjelaskan langkah pembelajaran
Penjelasan tentang langkah-langkah atau strategi yang harus dilakukan
siswa yanga kan membuat kegiatan pembelajaran menjadi Iebih
terarah. Misalnya, ketika siswa kelas 6 (enam) akan melakukan suatu
percobaan, terlebih dahulu guru menuliskan langkah-langkah yang
harus dilakukan siswa agar percobaan tersebut berlangsung dengan
benar.
3. Mengingatkan inti materi /tema yang akan dipelajari
Hal ini dapat dilakukan guru dengan mengingatkan siswa untuk
menemukan hal-hal positif dan negatif dan materi yang akan dibahas.
Dengan mengingatkan hal-hal tersebut, siswa akan mendapatkan
gambaran yang jelas tentang apa yang perlu diperhatikannya ketika
mengikuti kegiatan pembelajaran.
4. Mengajukan pertanyaan
Guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada awal pelajaran
atau sebelum menjelaskan materi. dengan tujuan untuk
mempersiapkan siswa mengantisipasi bahan ajar atau tema yang akan
dibahas
Membuat Kaitan; Membuat kaitan adalah menghubungkan pengetahuan
lama dengan pengetahuan baru dikaitkan dengan pengalaman, minat serta
kebutuhan peserta didik untuk mempermudah pemahaman. Upaya guru
untuk mengaitkan bahan pelajaran yang sudah disampaikan dengan bahan
pelajaran yang akan disampaikan disebut apersepsi (apperception) yang
dilakukan pada kegiatan awal pembelajaran. Membuat kaitan juga dapat
dilakukan dengan cara mengulas sepintas garis besar isi pelajaran yang
telah lalu, mengaitkan materi pelajaran dengan lingkungan peserta didik dan
menghubungkan bahan pelajaran yang sejenis.
6. 6
PRINSIP-PRINSIP: Penerapan keterampilan membuka
pelajaran harus mengikuti prinsip-prinsip tertentu agar
proses dan hasilnya dapat dicapai secara efektif dan
efisien. Prinsip tersebut adalah prinsip kebermaknaan dan
prinsip kesinambungan. Makna dan kedua prinsip
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut;
1. Prinsip kebermaknaan; Setiap kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan untuk membuka pelajaran dalam pembelajaran terpadu
haruslah memiliki nilai kebermaknaan yang tinggi (meaningful),
terutama bagi seluruh siswa. Kegiatan atau aktivitas tersebut harus
relevan dengan tema yang akan dibahas dan kompetensi dasar yang
harus dikuasai siswa. Oleh karena itu, bahan ajar dan
kegiatan/pengalaman belajar yang ditetapkan harus sesuai dengan
karakteristik dan perkembangan siswa.
2. Prinsip kesinambungan dan keutuhan; Keterampilan membuka
pelajaran merupakan bagian yang utuh dari keseluruhan kemampuan
yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan pembelajaran, bukan
merupakan kegiatan yang lepas-lepas dan berdiri sendiri. Oleh karena
itu, guru hendaknya selalu menjaga agar terjadi kesinambungan dan
keutuhan dan satu keterampilan mengajar dengan keterampilan
mengajar yang lainnya. Dalam hal ini, guru perlu menyusun Iangkah-
langkah kegiatan pembelajaran yang tepat dan berkesinambungan
dengan minat, pengalaman, dan kemampuan siswa, serta jelas
kaitannya antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Misalnya,
ketika memulai pelajaran guru menceritakan tentang suatu kejadian
atau peristiwa kepada seluruh siswa di kelas, dan meneruskan atau
mengaitkan cerita tersebut dengan tema yang akan dibahas, karena
cerita tersebut memang telah secara sengaja dikaitkan dengan topik
inti dalam tema tersebut.
7. 7
RANGKUMAN: Keterampilan membuka pelajaran
merupakan kemampuan dasar guru yang harus dimiliki
untuk mempersiapkan mental dan memusatkan
perhatian serta minat peserta didik terhadap pelajaran
yang akan dipelajari. Keterampilan membuka ini tidak
hanya di bagian awal pelajaran saja melainkan selama
kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung.
Pelaksanaan kegiatan membuka pelajaran dalam
pembelajaran terpadu dilakukan dengan mengacu pada
dua prinsip, yaitu (1) prinsip kebermaknaan dan (2)
prinsip kesinambungan dan keutuhan.
Scan Disini
LATIHAN: Untuk memperdalam pemahaman anda
mengenai materi diatas, kerjakanlah latihan berikut:
1) Lakukan diskusi dengan teman-teman untuk
mengidentifikasi bentuk-bentuk kegiatan lainnya
dalam membuka pembelajaran sehingga ada
memiliki kegiatan yang bervariasi dan cocok dengan
situasi dan kondisi yang ada dilingkungan Anda.
2) Rancanglah suatu skenario kegiatan membuka
dalam pembelajaran dengan memanfaatkan
perbendahaaran kegiatan yang telah Anda dan
teman-teman Anda hasilkan pada diskusi diatas.
Tetapkan tema yang akan dibahas berserta
langkah-langkah kegiatannya.
3) Minta salah satu teman untuk mensimulasikan
kegiatan membuka berdasarkan skenario kegiatan
yang sudah disusun. Coba amati dengan seksama
dan catatlah kekurangan dan kelebihannya
kemudian akhiri dengan diskusi mengenai langkah-
langkah kegiatan membuka pelajaran yang tepat
dalam pelaksanaan pembelajaran di Sekolah.
8. 8
DAFTAR PUSTAKA:
Asep Herry Hernawan, dkk. (2014). Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Cepi Riyana, dkk. (2009). Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan dan Penilaian. Jakarta : CV Wahana Prima.
Barnawi & Arifin, M. 2015. Micro Teacing Teori & Praktik Pengajaran Yang
Efektif dan Kreatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Barnawi dan Arifin. 2015. Micro Teaching. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Eldarni & Zuliarni. 2017. Micro Teaching. Jogjakarta: Media Akademi
Khakiim, U., Degeng., Widiati, U. 2016. Pelaksanaan Membuka dan Menutup
Pelajaran Oleh Guru Kelas 1 SD. Jurnal Pendidikan Teori Penelitian dan
Pengembangan. 1(9). 1730