SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di era globalisasi seperti ini semua aspek kehidupan dituntut untuk terus
maju dan berkembang dengan cepat. Peningkatan sumber daya manusia
juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan merupakan ujung
tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperan
aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya
pengembangan tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang tepat
agar anak didik dapat merima didikan dengan baik.
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukannya interaksi antara
guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai
dengan target dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi
positif yang terjadi antara guru dan murid. Dalam interaksi ini, sangat
perlu bagi guru untuk membuat interaksi antara kedua belah pihak berjalan
dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini selain agar
mencapai target dari guru itu sendiri, siswa juga menjadi menyenangkan
dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih merasa bersahabat dengan
guru yang mengajar.
Sehingga dalam mengajar diperlukan pendekatan dalam pembelajaran ,
pendidik harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana.
Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan
perbuatan. Setiap pendidik tidak selalu memiliki suatu pandangan yang
sama dalam hal mendidik anak didik. Hal ini akan mempengaruhi
pendekatan yang pendidik ambil dalam pengajaran
2
1.2 TUJUAN PENULISAN
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini yaitu peserta diskusi
dapat:
1. Mengetahui pengertian pendekatan, strategi, dan metode pembelejaran.
2. Mengetahui jenis-jenis Metode pembelajaran dan penerapannya.
3. Menjelaskan jenis-jenis pendekatan dalam pembelajaran.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PENDEKATAN, STRATEGI DAN METODE
DALAM PEMBELAJARAN
2.2.1 Pendekatan
Pendekatan (approach) pembelajaran adalah cara yang ditempuh
guru dalam pelaksanaan agar konsep yang disajikan bisa
beradaptasi dengan sisiwa. Pendekatan pembelajaran dapat
diartikan juga sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu:
1) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada siswa (student centered approach), dimana pada
pendekatan jenis ini guru melakukan pendekatan dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif
dalam proses pembelajaran,
2) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada guru (teacher centered approach), dimana pada
pendekatan jenis ini guru menjadi subjek utama dalam proses
pembelajaran
4
2.2.2 Metode
Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat
dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur
pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Teknik dan
taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran.
2.2.3 Strategi
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu (J.R. David dalam Sanjaya, 2008:126).
Selanjutnya dijelaskan strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Kemp dalam
Sanjaya, 2008:126).
Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan
makna yang selalu sama. Dalam konteks pengajaran strategi bisa
diartikan sebagai suatu pola umum tindakan guru-peserta didik
dalam manifestasi aktivitas pengajaran (Ahmad Rohani, 2004 : 32).
Sementara itu, Joyce dan Weil lebih senang memakai istilah
model-model mengajar daripada menggunakan strategi pengajaran
(Joyce dan Weil dalam Rohani, 2004:33)
Nana Sudjana menjelaskan bahwa strategi mengajar (pengajaran)
adalah “taktik” yang digunakan guru dalam melaksanakan proses
belajar mengajar (pengajaran) agar dapat mempengaruhi para siswa
(peserta didik) mencapai tujuan pengajaran secara lebih efektif dan
efisien (Nana Sudjana dalam Rohani, 2004:34)
5
2.2.4 Jenis Metode Pembelajaran dan Penerapannya
a) Metode proyek. Metode ini bertitik tolak dari suatu masalah
kemudian di bahas dari berbagai segi yng berhubungan
sehingga pemecahanya secara kompresif dan bermakna.
b) Metode ekseperimen metode ini mengedepankan aktivitas
percobaan sehingga siswa mwngalami dan membuktikan
sendiri sesuatu yng di pelajari
c) Metode tuga/resitasi dalam metode ini guru memberikan tugas
tertentu agar sisiwa mau belajar.
d) Metode diskusi, alam metode ini siswa dihadapkan pada suatu
pemasalahan yang bisa berupa pernyataan atau pernyataan
yang bersifat problematis untuk di bahas dan di pecahkan
bersama
e) Metode demonstrasi,metode ini mengedepankan peragaan atau
mempertunjukan kepada siswasuatu proses situasi atau benda
tertenttu yang sedang di pelajari baik sebenarnya, atau tiruan
yang sering di sertai penjelasan lisan
f) Metode problem solving, metode ini mengedepankan metode
berfikir untuk menyelesaikan masalah dan di dukung dengan
data-data yang di temukan
g) Metode karya wisata,metode ini mengajak siswa keluar kelas
dan meninjau objek-objek yng sesuai dengan kepentingan
pembelajaran
h) Metode tanya jawab,metode ini menggunakan sejumlah
pertanyaan yang harus di jawab oleh sisiwa
i) Metode latihan, metode ini di maksudkan untuk
menanamkansesuatu yang baik atau kebiasaan-kebiasaan
tertentu
j) Metode ceramah
6
2.2 FUNGSI PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
Fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah :
1. Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode
pembelajaran yang akan digunakan.
2. Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.
3. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.
4. Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul, dan
5. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.
2.3 JENIS-JENIS PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Individual
Pendekatan individual adalah suatu pendekatan yang melayani
perbedaan-perbedaan perorangan siswa sedemikian rupa, sehingga
dengan penerapan pendekatan individual memungkinkan
berkembangnya potensi masing-masing siswa secara optimal. Dasar
pemikiran dari pendekatan individual ini ialah adanya pengakuan
terhadap perbedaan individual masing-masing siswa. Sebagai individu
anak mempunyai kebutuhan dasar baik fisik maupun kebutuan anak
untuk diakui sebagai pribadi, kebutuhan untuk dihargai dan
menghargai orang lain, kebutuhan rasa aman, dan juga sebgai makhluk
sosial, anak mempunyai kebutuhan untuk menyesuaikan dengan
lingkungan baik dengan temannya ataupun dengan guru dan orang
tuanya.
Ciri-ciri pendekatan individual :
a) Guru melakukan pendekatan secara pribadi kepada setiap siswa di
kelas dan memberikan kesempatan kepada anak didik sebagai
individu untuk akatif, kreatif, dan mandiri dalam belajar.
b) Guru harus peka melihat perbedaan sifat-sifat dari semua anak
didik secara individual.
c) Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pembimbing di kelas.
Para peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai, bagaimana dan
apa yang mereka pelajari.
7
d) Guru harus mampu mennyajikan pelajaran yang menarik di depan
kelas. Menarik dalam pengertian mengasyikkan, mudah ditangkap
dan dipahami serta tidak membosankan siswa. Pengajaran
individual dilakukan untuk membantu siswa dalam menuntaskan
belajar mereka.
Oleh karena itu, pendekatan individual dapat mengefektifkan proses
belajar mengajar, interaksi guru dan siswa berjalan dengan baik, dan
terjadinya hubungan pribadi yang menyenangkan antara siswa dan
guru. Secara tidak langsung hal yang disebut diatas merupakan
keuntungan dari pengajaran dengan pendekatan individual
2. Pendekatan Kelompok
Anak didik dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dalam kelompok,
akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan. Yang
mempunyai kelebihan dengan ikhlas mau membantu mereka yang
memponyai kekurangan. Sebaliknya, mereka yang mempunyai
kekurangan dengan rela hati mau belajar dari mereka yang mempunyai
kelebihan. Tanpa ada rasa minder. Persaingan yang positif pun terjadi
dikelas dalam rangka untuk mencapai prestasi belajr yang optimal.
Inilah yang diharapkan, yakni anak didik yang aktif, kreatif, dan
mandiri.
Ketika guru akan menggunakan pendekatan kelompok, maka guru
harus sudah mempertimbangkan bahwa hal itu tidak bertentangan
dengan tujuan, fasilitas belajar pendukung, metode yang akan dipakai
sudah dikuasai, dan bahan yang akn diberikan kepada anak didik
memang cocok didekati dengan pendekatan kelompok. Karena itu,
pendekatan kelompok tidak bisa dilakukan secara sembarangan, tetapi
harus mempertimbangkan hah-hal yang ikut mempengaruhi
penggunaannya.
8
3. Pendekatan Bervariasi
Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik bervariasi, maka
pendekatan yang digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan
bervariasi pula. Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa
permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar
bermacam-macam. Kasus yang biasanya muncul dalam penagajaran
dengan berbagai motif, sehingga diperlukan variasi teknik pemecahan
untuk setiap kasus. Maka kiranya pendekatan bervariasi ini sebagai
alat yang dapat guru gunakan untuk kepentingan pengajaran.
4. Pendekatan Edukatif
Cukup banyak sikap dan perbuatan yang harus guru lakukan untuk
menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak didik. Salah satu
contohnya, misalnya, ketika lonceng tanda masuk kelas telah berbunyi,
anak-anak jangan dibiarkan masuk dulu, tetapi suruhlah mereka
berbaris di depan pintu masuk dan perintahkanlah ketua kelas untuk
mengatur barisan. Semua anak perempuan berbaris dalam kelompok
sejenisnya. Demikian juga semua anak laki-laki, berbaris dalam
kelompok sejenisnya. Jadi, berisan dibentuk menjadi dua dengan
pandangan terarah kepintu masuk. Di sisi pintu masuk guru berdiri
sambil mengontrol bagaimana anak-anak berbarisdi depan pintu masuk
kelas. Semua anak di persilahkan masuk oleh ketua kelas. Mereka pun
satu persatu masuk kelas, mereka satu persatu menyalami guru. Semua
anak-anak masuk dan pelajaran pun dimulai.
Kasus yang terjadi di sekolah biasanya tidak hanya satu, tetapi
bermacam-macam jenis dan tigkat kesukarannya. Hal ini menghendaki
pendekatan yang tepat. Berbagai kasus yang terjadi selain dapat
didekati dengan pendekatan individual, pendekatan kelompok, dan
juga pendekatan kelompok. Namun yang penting untuk di ingat adalah
bahwa pendekatan individual harus bedampingan dengan pendekatan
edukatif. Pendekatan kelompok harus berdampingan dengan
9
pendekatan edukatif, dan pendekatan bervariasi harus berdampingan
dengan pendekatan edukatif. Dengan demikian, semua pendekatan
yang dilakukan oleh guru harus bernilai edukatif, dengan tujuan
mendidik.
5. Pendekatan Keagamaan
Pendekatan agama dapat membantu guru untuk memperkecil kerdilnya
jiwa agama didalam diri siswa, agar nilai-nilai agamanya tidak
dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi diyakini, dipahami,dihayati dan
diamalkan secara hayat siswa dikandung badan.
6. Pendekatan Kebermaknaan
Pendekatan kebermaknaan adalah pendekatan yang memasukkan
unsur-unsur terpenting yaitu pada bahasa dan makna. Misalnya
pendekatan dalam rangka penguasaan bahasa Inggris.
2.4 TIPE-TIPE PENDEKATAN
a. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual sudah lama dikembangkan oleh John Dewey
pada tahun 1916, yaitu sebagai filosofi belajar yang menekankan pada
pengembangan minat dan pengalaman siswa. Kontekstual (Contextual
Teaching and Learning) dikembangkan oleh The Washington State
Consortium for Contextual Teaching and Learning, yang bergerak
dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Salah satu kegiatannya
adalah melatih dan memberi kesempatan kepada guru-guru dari enam
propinsi di Indonesia untuk belajar pendekatan kontekstual di Amerika
Serikat melalui Direktorat PLP Depdiknas.
Pendekatan kontekstual lahir karena kesadaran bahwa kelas-kelas di
Indonesia tidak produktif.
10
b. Quantum Teaching
Apalagi dalam Quantum Teaching ada istilah ‘bawalah dunia mereka
ke dunia kita, dan hantarlah dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini
menunjukkan, betapa pengajaran dengan Quantum Teaching tidak
hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari
itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional
yang baik dalam dan ketika belajar.
Asas utama quantum teaching
asas utama quantum teaching adalah “bawalah dunia mereka kedunia
kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Dari asas utama ini,
dapat disimpulkan bahwa langkah awal yang harus dilakukan dalam
pengajaran yaitu mencoba memasuki dunia yang dialami oleh peserta
didik. Cara yang dilakukan seorang pendidik meliputi: untuk apa
mengajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang
diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, musik, seni, rekreasi atau
akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, maka dapat membawa
mereka kedalam dunia kita dan memberi mereka pemahaman
mengenai isi dunia itu. “Dunia kita” dipeluas mencakup tidak hanya
para siswa, tetapi juga guru. Akhirnya dengan pengertian yang lebih
luas dan penguasaan lebih mendalam, siswa dapat membawa apa yang
mereka pelajari kedalam dunia mereka dan menerapkannya pada
situasi baru.
Prinsip-prinsip quantum teaching
Prinsip-prinsip quantum teaching adalah struktur chort dasar dari
simfoni. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
 Segalanya berbicara;
 Segalanya bertujuan;
 Pengalaman sebelum pemberian nama;
 Akui setiap usaha; dan
 Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan.
11
Model quantum teaching
Quantum teaching mempunyai dua bagian penting yaitu dalam seksi
konteks dan dalam seksi isi. Dalam seksi konteks, akan menemukan
semua bagian yang dibutuhkan untuk mengubah: suasana yang
memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang mendukung,
dan rancangan belajar yang dinamis. Sedangkan dalam seksi isi, akan
menemukan keterampailan penyampaian untuk kurikulum apapun,
disamping strategi yang dibutuhkan siswa untuk bertanggung jawab
atas apa yang mereka pelajari: penyanjian yang prima, fasilitas yang
luwes, keterampilan belajar untuk belajar, dan keterampilan hidup.
Kerangka Rancangan Belajar Quantum Teaching TANDUR:
1. Tumbuhkan
Manfaatkan kehidupan pelajar.dengan menyertakan diri mereka,
pikat mereka, Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah
Manfaatnya BAgiKu” (AMBAK). Dengan menyertakan
pertanyaan, pantomime, lakon pendek dan lucu, drama, video,
cerita.
2. Alami
Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti
semua pelajar. Unsur ini memberi pengalaman kepada siswa, dan
memanfaatkan hasrat alami otak untuk menjelajah. Pengalaman
membuat anda dapat mengajar “melalui pintu belakang” untuk
memanfaatkan pengetahuan dan keingintahuan mereka.
3. Namai
Penamaan adalah saatnya untuk mengajarkan konsep, keterampilan
berpikir, dan strategi belajar. Misalnya dengan menggunakan
susunan gambar, warna, alat Bantu, kertas tulis, dan poster di
12
dinding. Dari situ guru membuat mereka penasaran, penuh
pertanyaan mengenai pengalaman mereka.
4. Demonstrasikan
Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk menunjukan bahwa
mereka tahu.misalnya dengan sandiwara, video, permainan, rap,
lagu, penjabaran dalam grafik.
5. Ulangi
Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan,.
pengulangan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa
“Aku tahu bahwa aku memang tahu ini
6. Rayakan
Pengertian QT adalah pengubahan belajar yang meriah dengan
segala nuansanya atau segala macam usaha interaksi yang ada
mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi
kesuksesan siswa.
b. Strategi QT antara lain guru sebisa mungkin memasuki dunia
anak murid atau menggunakan prinsip bawalah dunia mereka ke
dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka, serta
menggunakan langkah-langkah kerangka rancangan belajar QT
dengan menanam, yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai,
Demonstrasikan, Ulangi dan rayakan
c. Pendekatan Multiple Intelligences
Menurut Gardner, Intelegensi (kecerdasan) diartikan sebagai
kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk
dalam suatu setting yang beragam dan dalam situasi yang nyata (1983,
13
1993). Menurutnya suatu kemampuan disebut intelegensia
(kecerdasan) jika:
1) Menunjukkan suatu kemahiran dan keterampilan seseorang dalam
memecahkan persoalan dan kesulitan yang ditemukan dalam
hidupnya,
2) Ada unsur pengetahuan dan keahlian,
3) Bersifat universal harus berlaku bagi banyak orang,
4) Kemampuan itu dasarnya adalah unsur biologis, yaitu karena otak
seseorang, bukan sesuatu yang terjadi karena latihan atau training,
5) Kemampuan itu sudah ada sejak lahir, meski di dalam pendidikan
dapat dikembangkan.
Adapun pokok-pokok pikiran yang dikemukakan Gardner adalah:
1) Manusia memiliki kemampuan meningkatkan dan memperkuat
kecerdasannya,
2) Kecerdasan selain dapat berubah dapat juga diajarkan kepada
orang lain,
3) Kecerdasan merupakan realitas majemuk yang muncul di bagian-
bagian yang berbeda pada sistem otak atau pikiran manusia,
4) Pada tingkat tertentu, kecerdasan ini merupakan suatu kesatuan
yang utuh, maknanya, dalam memecahkan masalah atau tugas
tertentu, seluruh macam kecerdasan manusia bekerja secara
bersama-sama.
Ada sembilan kecerdasan yang patut diperhitungkan secara sungguh-
sungguh sebagai cara berpikir yang penting, yaitu:
a. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata
b. Kecerdasan Logis-Matematis
Kecerdasan logis-matematis adalah kecerdasan dalam hal angka
dan logika. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan
pemogram komputer
14
c. Kecerdasan Spasial
Kecerdasan spasial mencakup berpikir dalam gambar, serta
kemampuan untuk mencerap, mengubah, dan menciptakan kembali
berbagai macam aspek dunia visual-spasial
d. Kecerdasan Musikal
Ciri utama kecerdasan ini adalah kemampuan untuk mencerap,
menghargai, dan menciptakan irama dan melodi
e. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan dan kepekaan terhadap
alam sekitar. Kemampuan yang tinggi untuk membedakan berbagai
jenis tumbuhan secara mendalam.
f. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
Adalah kecerdasan fisik, kecerdasan ini mencakup bakat dalam
mengendalikan gerak tubuh dan keterampilan dalam menangani
benda.
g. Kecerdasan Antarpribadi
Ini adalah kemampuan untuk memahami dan bekerja sama dengan
orang lain.
h. Kecerdasan Intrapribadi (Dalam diri sendiri)
Orang yang kecerdasan intrapribadinya sangat baik dapat dengan
mudah mengakses perasaannya sendiri, membedakan berbagai
macam keadaan emosi, dan menggunakan pemahamannya sendiri
untuk memperkaya dan membimbing hidupnya.
i. Kecerdasan Eksistensialis
Kecerdasan eksistensialis adalah kecerdasan yang cenderung
memandang masalah-masalah dari sudut pandang yang lebih luas
dan menyeluruh serta menanyakan ”untuk apa” dan ”apa dasar”
dari segala sesuatu.
d. Pendekatan E-learning
15
Pendekatan e-learning atau electronic learning merupakan salah satu
pendekatan pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan
perangkat elektronik, khususnya perangkat komputer. Karena itu maka
e-learning sering disebut juga ’online course’.
Edukasi.net memberikan beberapa keuntungan bagi guru dan siswa
antara lain:
 Memperoleh sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum
 menyelengarakan diskusi antara guru dan siswa; siswa dengan
siswa lain melalui forum diskusi
 menerima atau mengirim informasi melaui milis
 men-download materi pelajaran yang diperlukan
 mengakses sumber belajar dimana saja dan kapan saja
e. Pendekatan belajar aktif
Pendekatan Belajar Aktif adalah pendekatan dalam pengelolaan
sistem pembelajaran melalui cara-cara belajar yang aktif menuju
belajar yang mandiri.
Pembelajaran aktif (Active Learning) dimaksudkan untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimilki oleh anak
didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang
memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di
samping itu pembelajaran aktif (Active Learning) juga dimaksudkan
untuk menjaga perhatian siswa atau anak didik agar tetap tertuju pada
proses pembelajaran.
Yang perlu menjadi acuan dalam setiap kondisi adalah tujuan
intruksional yang akan dicapai dalam proses belajar aktif.
16
Strategi yang dapat digunakan guru untuk mencapai tujuan tersebut
antara lain adalah :
1. Refleksi
2. Pertanyaan Siswa (Anak didik)
3. Rangkuman
4. Pemetaan Kognitif
Dari hasil gambar di atas, terlihat bahwa seorang siswa sudah melalui
proses belajar aktif jika ia mampu menunjukkan keterampilan
 berpikir kompleks,
 memproses informasi berkomunikasi efektif
 bekerja sama
 berkolaborasi, berdaya nalar yang efektif
f. Pendekatan Belajar Kooperatif
Pendekatan belajar kooperatif sangat dikenal pada tahun 1990-an
(Duffy & Cunningham, 1996). Oxford Dictionary (1992)
mendefinisikan kooperasi (cooperation) sebagai ”bersedia untuk
membantu” (to be of assistance or be willing to assist ).
Tiga konsep yang melandasi metode kooperatif:
1. Team rewards: Tim akan mendapat hadiah bila mereka mencapai
kriteria tertentu yang ditetapkan.
2. Individual accountability: Keberhasilan tim bergantung dari hasil
belajar individual dari semua anggota tim. Pertanggung jawaban
berpusat pada kegiatan anggota tim dalam membantu belajar satu
sama lain & memastikan bahwa setiap anggota siap untuk kuis atau
penilaian lainnya tanpa bantuan teman sekelompoknya.
3. Equal opportunities for success: Setiap siswa memberikan
kontribusi kepada timnya dengan cara memperbaiki hasil
17
belajarnya sendiri yang terdahulu. Kontribusi dari semua anggota
kelompok dinilai.
Pendekatan belajar kooperatif menganut 4 prinsip utama yaitu:
1. saling ketergantungan positif: Arti ketergantungan dalam hal ini
adalah keberhasilan kelompok merupakan hasil kerja keras seluruh
anggotanya. Setiap anggota berperan aktif dan mempunyai andil
yang sama terhadap keberhasilan kelompok.
2. tanggungjawab perseorangan: tanggung jawab perseorangan
muncul ketika seorang anggota kelompok bertugas untuk
menyajikan yang terbaik di hadapan guru dan teman sekelas
lainnya. Anggota yang tidak bertugas, dapat melakukan
pengamatan terhadap situasi kelas, kemudian mencatat hasilnya
agar dapat didiskusikan dalam kelompoknya.
3. interaksi tatap muka: Bertatap muka merupakan satu kesempatan
yang baik bagi anggota kelompok untuk berinteraksi memecahkan
masalahbersama, disamping membahas materi pelajaran. Anggota
dilatih untuk menjelaskan masalah belajar masing-masing, juga
diberi kesempatan untuk mengajarkan apa yang dfikuasainya
kepada teman satu kelompok.
4. komunikasi antar anggota: Model belajar kooperatif juga
menghendaki agar para anggota dibekali dengan berbagai
ketrampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam
kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi.
Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para
anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka
untuk mengutarakan pendapatnya. Setiap siswa memperoleh
kesempatan berlatih mengenai cara-cara berkomunikasi secara
efektif seperti bagaimana pendapat orang lain tanpa menyinggung
perasaan orang tersebut.
5. evaluasi proses secara kelompok: Perlu dijadwalkan waktu khusus
bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan
18
hasil kerjasama mereka agar selanjutnya bisa bekerjasama dengan
lebih efektif.
g. Pendekatan Belajar Berbasis Masalah
Belajar berbasis masalah adalah alah satu bentuk pembelajaran yang
berlandaskan pada paradigma konstruktivisme, yang berorientasi pada
proses belajar siswa (student-centered learning)
PBL mempunyai banyak variasi diantaranya terdapat lima bentuk
belajar berbasis masalah:
1. Permasalahan sebagai pemandu: Masalah menjadi acuan konkrit
yang harus menjadi perhatian pemelajar. Bacaan diberikan sejalan
dengan masalah. Masalah menjadi kerangka berpikir pemelajar
dalam mengerjakan tugas.
2. Permasalahan sebagai kesatuan & alat evaluasi: Masalah
disajikan setelah tugas2 & penjelasan diberikan. Tujuannya
memberikan kesempatan bagi pemelajar untuk menerpakan
pengetahuannya untuk memecahkan masalah.
3. Permasalahan sebagai contoh: Masalah dijadikan contoh & bagian
dari bahan belajar. Masalah digunakan untuk menggambarkan
teori, konsep atau prinsip & dibahas antara pemelajar & guru.
4. Permasalahan sebagai fasilitasi proses belajar: Masalah dijadikan
alat untuk melatih pemelajar bernalar & berpikir kritis.
5. Permasalahan sebagai stimulus belajar: Masalah merangsang
pemelajar untuk mengembangkan ketrampilan mengumpulkan &
menganalisis data yang berkaitan dengan masalah dan ketrampilan
metakognitif.
Definisi pendekatan belajar berbasis masalah (problem based learning)
adalah suatu lingkungan belajar di mana masalah mengendalikan
proses belajar mengajar. Hal ini berarti sebelum pelajar belajar, mereka
diberikan umpan berupa masalah. Masalah diajukan agar pelajar
19
mengetahui bahawa mereka harus mempelajari beberapa pengetahuan
baru sebelum mereka memecahkan masalah tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendekatan pembelajaran dapat berarti titik tolak atau sudut pandang terhadap
proses pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru
dan peserta didik di dalam perwujudan kegiatan pembelajaran, yang berusaha
meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik
siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar.
Berdasarkan tinjauan diatas, jenis-jenis pendekatan dalam pembelajaran dibagi
menjadi :
1. Pendekatan Individual
2. Pendekatan Kelompok
3. Pendekatan Bervariasi
4. Pendekatan Edukatif
5. Pendekatan Keagamaan
6. Pendekatan Kebermaknaan
20

More Related Content

What's hot

Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran Langsung
Rose Lind
 
Makalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranMakalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaran
PENJAGA HATI
 
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Harsidi Side
 
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
endik baulu
 
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
Sofyan Saputra
 

What's hot (20)

Makalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaranMakalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaran
 
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
makalah PAIKEM
makalah PAIKEMmakalah PAIKEM
makalah PAIKEM
 
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaranMetode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
 
Ppt konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalam
Ppt konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalamPpt konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalam
Ppt konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalam
 
Konsep Dasar Pembelajaran
Konsep Dasar PembelajaranKonsep Dasar Pembelajaran
Konsep Dasar Pembelajaran
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran Langsung
 
Makalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranMakalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaran
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
 
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
 
Konsep pengayaan
Konsep pengayaan Konsep pengayaan
Konsep pengayaan
 
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarMakalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
 
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
 
A
AA
A
 
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisionalKaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 

Similar to Makalah pendekatan sbm

Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum PembelajarannnnnnTuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
20080210965
 
Makalah metode pembelajaran pkn sd
                Makalah metode pembelajaran pkn sd                Makalah metode pembelajaran pkn sd
Makalah metode pembelajaran pkn sd
etto kono
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
33335
 
Teknik2 mengajar
Teknik2 mengajarTeknik2 mengajar
Teknik2 mengajar
baharnizam
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
suryo1
 
Kaedah mengajar nismaliza
Kaedah mengajar nismalizaKaedah mengajar nismaliza
Kaedah mengajar nismaliza
cikgunis
 
Pemilihan media dr int
Pemilihan media dr intPemilihan media dr int
Pemilihan media dr int
mardyansofian
 

Similar to Makalah pendekatan sbm (20)

Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum PembelajarannnnnnTuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
Kegiatan pembelajaran (7)
Kegiatan pembelajaran (7)Kegiatan pembelajaran (7)
Kegiatan pembelajaran (7)
 
Berbagai Pendekatan Belajar Mengajar.pptx
Berbagai Pendekatan Belajar Mengajar.pptxBerbagai Pendekatan Belajar Mengajar.pptx
Berbagai Pendekatan Belajar Mengajar.pptx
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstektual
 
Slide pertemuan ke 2
Slide pertemuan ke 2Slide pertemuan ke 2
Slide pertemuan ke 2
 
Makalah metode pembelajaran pkn sd
                Makalah metode pembelajaran pkn sd                Makalah metode pembelajaran pkn sd
Makalah metode pembelajaran pkn sd
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Teknik-teknik mengajar
Teknik-teknik mengajarTeknik-teknik mengajar
Teknik-teknik mengajar
 
Teknik2 mengajar
Teknik2 mengajarTeknik2 mengajar
Teknik2 mengajar
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
2.docx
2.docx2.docx
2.docx
 
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayuTugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
 
Konsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaranKonsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaran
 
PPT_Pengertian_pendekatan_metode_model_d.pptx
PPT_Pengertian_pendekatan_metode_model_d.pptxPPT_Pengertian_pendekatan_metode_model_d.pptx
PPT_Pengertian_pendekatan_metode_model_d.pptx
 
Kaedah mengajar nismaliza
Kaedah mengajar nismalizaKaedah mengajar nismaliza
Kaedah mengajar nismaliza
 
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan PembelajaranKegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
 
Pemilihan media dr int
Pemilihan media dr intPemilihan media dr int
Pemilihan media dr int
 

Recently uploaded

Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 

Recently uploaded (20)

Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 

Makalah pendekatan sbm

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era globalisasi seperti ini semua aspek kehidupan dituntut untuk terus maju dan berkembang dengan cepat. Peningkatan sumber daya manusia juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat merima didikan dengan baik. Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukannya interaksi antara guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai dengan target dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi antara guru dan murid. Dalam interaksi ini, sangat perlu bagi guru untuk membuat interaksi antara kedua belah pihak berjalan dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini selain agar mencapai target dari guru itu sendiri, siswa juga menjadi menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih merasa bersahabat dengan guru yang mengajar. Sehingga dalam mengajar diperlukan pendekatan dalam pembelajaran , pendidik harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap pendidik tidak selalu memiliki suatu pandangan yang sama dalam hal mendidik anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang pendidik ambil dalam pengajaran
  • 2. 2 1.2 TUJUAN PENULISAN Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini yaitu peserta diskusi dapat: 1. Mengetahui pengertian pendekatan, strategi, dan metode pembelejaran. 2. Mengetahui jenis-jenis Metode pembelajaran dan penerapannya. 3. Menjelaskan jenis-jenis pendekatan dalam pembelajaran.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN PENDEKATAN, STRATEGI DAN METODE DALAM PEMBELAJARAN 2.2.1 Pendekatan Pendekatan (approach) pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan sisiwa. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan juga sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: 1) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru melakukan pendekatan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, 2) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru menjadi subjek utama dalam proses pembelajaran
  • 4. 4 2.2.2 Metode Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. 2.2.3 Strategi Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (J.R. David dalam Sanjaya, 2008:126). Selanjutnya dijelaskan strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Kemp dalam Sanjaya, 2008:126). Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang selalu sama. Dalam konteks pengajaran strategi bisa diartikan sebagai suatu pola umum tindakan guru-peserta didik dalam manifestasi aktivitas pengajaran (Ahmad Rohani, 2004 : 32). Sementara itu, Joyce dan Weil lebih senang memakai istilah model-model mengajar daripada menggunakan strategi pengajaran (Joyce dan Weil dalam Rohani, 2004:33) Nana Sudjana menjelaskan bahwa strategi mengajar (pengajaran) adalah “taktik” yang digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar (pengajaran) agar dapat mempengaruhi para siswa (peserta didik) mencapai tujuan pengajaran secara lebih efektif dan efisien (Nana Sudjana dalam Rohani, 2004:34)
  • 5. 5 2.2.4 Jenis Metode Pembelajaran dan Penerapannya a) Metode proyek. Metode ini bertitik tolak dari suatu masalah kemudian di bahas dari berbagai segi yng berhubungan sehingga pemecahanya secara kompresif dan bermakna. b) Metode ekseperimen metode ini mengedepankan aktivitas percobaan sehingga siswa mwngalami dan membuktikan sendiri sesuatu yng di pelajari c) Metode tuga/resitasi dalam metode ini guru memberikan tugas tertentu agar sisiwa mau belajar. d) Metode diskusi, alam metode ini siswa dihadapkan pada suatu pemasalahan yang bisa berupa pernyataan atau pernyataan yang bersifat problematis untuk di bahas dan di pecahkan bersama e) Metode demonstrasi,metode ini mengedepankan peragaan atau mempertunjukan kepada siswasuatu proses situasi atau benda tertenttu yang sedang di pelajari baik sebenarnya, atau tiruan yang sering di sertai penjelasan lisan f) Metode problem solving, metode ini mengedepankan metode berfikir untuk menyelesaikan masalah dan di dukung dengan data-data yang di temukan g) Metode karya wisata,metode ini mengajak siswa keluar kelas dan meninjau objek-objek yng sesuai dengan kepentingan pembelajaran h) Metode tanya jawab,metode ini menggunakan sejumlah pertanyaan yang harus di jawab oleh sisiwa i) Metode latihan, metode ini di maksudkan untuk menanamkansesuatu yang baik atau kebiasaan-kebiasaan tertentu j) Metode ceramah
  • 6. 6 2.2 FUNGSI PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN Fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah : 1. Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode pembelajaran yang akan digunakan. 2. Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran. 3. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai. 4. Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul, dan 5. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan. 2.3 JENIS-JENIS PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN 1. Pendekatan Individual Pendekatan individual adalah suatu pendekatan yang melayani perbedaan-perbedaan perorangan siswa sedemikian rupa, sehingga dengan penerapan pendekatan individual memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing siswa secara optimal. Dasar pemikiran dari pendekatan individual ini ialah adanya pengakuan terhadap perbedaan individual masing-masing siswa. Sebagai individu anak mempunyai kebutuhan dasar baik fisik maupun kebutuan anak untuk diakui sebagai pribadi, kebutuhan untuk dihargai dan menghargai orang lain, kebutuhan rasa aman, dan juga sebgai makhluk sosial, anak mempunyai kebutuhan untuk menyesuaikan dengan lingkungan baik dengan temannya ataupun dengan guru dan orang tuanya. Ciri-ciri pendekatan individual : a) Guru melakukan pendekatan secara pribadi kepada setiap siswa di kelas dan memberikan kesempatan kepada anak didik sebagai individu untuk akatif, kreatif, dan mandiri dalam belajar. b) Guru harus peka melihat perbedaan sifat-sifat dari semua anak didik secara individual. c) Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pembimbing di kelas. Para peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai, bagaimana dan apa yang mereka pelajari.
  • 7. 7 d) Guru harus mampu mennyajikan pelajaran yang menarik di depan kelas. Menarik dalam pengertian mengasyikkan, mudah ditangkap dan dipahami serta tidak membosankan siswa. Pengajaran individual dilakukan untuk membantu siswa dalam menuntaskan belajar mereka. Oleh karena itu, pendekatan individual dapat mengefektifkan proses belajar mengajar, interaksi guru dan siswa berjalan dengan baik, dan terjadinya hubungan pribadi yang menyenangkan antara siswa dan guru. Secara tidak langsung hal yang disebut diatas merupakan keuntungan dari pengajaran dengan pendekatan individual 2. Pendekatan Kelompok Anak didik dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dalam kelompok, akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan. Yang mempunyai kelebihan dengan ikhlas mau membantu mereka yang memponyai kekurangan. Sebaliknya, mereka yang mempunyai kekurangan dengan rela hati mau belajar dari mereka yang mempunyai kelebihan. Tanpa ada rasa minder. Persaingan yang positif pun terjadi dikelas dalam rangka untuk mencapai prestasi belajr yang optimal. Inilah yang diharapkan, yakni anak didik yang aktif, kreatif, dan mandiri. Ketika guru akan menggunakan pendekatan kelompok, maka guru harus sudah mempertimbangkan bahwa hal itu tidak bertentangan dengan tujuan, fasilitas belajar pendukung, metode yang akan dipakai sudah dikuasai, dan bahan yang akn diberikan kepada anak didik memang cocok didekati dengan pendekatan kelompok. Karena itu, pendekatan kelompok tidak bisa dilakukan secara sembarangan, tetapi harus mempertimbangkan hah-hal yang ikut mempengaruhi penggunaannya.
  • 8. 8 3. Pendekatan Bervariasi Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik bervariasi, maka pendekatan yang digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi pula. Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar bermacam-macam. Kasus yang biasanya muncul dalam penagajaran dengan berbagai motif, sehingga diperlukan variasi teknik pemecahan untuk setiap kasus. Maka kiranya pendekatan bervariasi ini sebagai alat yang dapat guru gunakan untuk kepentingan pengajaran. 4. Pendekatan Edukatif Cukup banyak sikap dan perbuatan yang harus guru lakukan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak didik. Salah satu contohnya, misalnya, ketika lonceng tanda masuk kelas telah berbunyi, anak-anak jangan dibiarkan masuk dulu, tetapi suruhlah mereka berbaris di depan pintu masuk dan perintahkanlah ketua kelas untuk mengatur barisan. Semua anak perempuan berbaris dalam kelompok sejenisnya. Demikian juga semua anak laki-laki, berbaris dalam kelompok sejenisnya. Jadi, berisan dibentuk menjadi dua dengan pandangan terarah kepintu masuk. Di sisi pintu masuk guru berdiri sambil mengontrol bagaimana anak-anak berbarisdi depan pintu masuk kelas. Semua anak di persilahkan masuk oleh ketua kelas. Mereka pun satu persatu masuk kelas, mereka satu persatu menyalami guru. Semua anak-anak masuk dan pelajaran pun dimulai. Kasus yang terjadi di sekolah biasanya tidak hanya satu, tetapi bermacam-macam jenis dan tigkat kesukarannya. Hal ini menghendaki pendekatan yang tepat. Berbagai kasus yang terjadi selain dapat didekati dengan pendekatan individual, pendekatan kelompok, dan juga pendekatan kelompok. Namun yang penting untuk di ingat adalah bahwa pendekatan individual harus bedampingan dengan pendekatan edukatif. Pendekatan kelompok harus berdampingan dengan
  • 9. 9 pendekatan edukatif, dan pendekatan bervariasi harus berdampingan dengan pendekatan edukatif. Dengan demikian, semua pendekatan yang dilakukan oleh guru harus bernilai edukatif, dengan tujuan mendidik. 5. Pendekatan Keagamaan Pendekatan agama dapat membantu guru untuk memperkecil kerdilnya jiwa agama didalam diri siswa, agar nilai-nilai agamanya tidak dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi diyakini, dipahami,dihayati dan diamalkan secara hayat siswa dikandung badan. 6. Pendekatan Kebermaknaan Pendekatan kebermaknaan adalah pendekatan yang memasukkan unsur-unsur terpenting yaitu pada bahasa dan makna. Misalnya pendekatan dalam rangka penguasaan bahasa Inggris. 2.4 TIPE-TIPE PENDEKATAN a. Pendekatan Kontekstual Pendekatan kontekstual sudah lama dikembangkan oleh John Dewey pada tahun 1916, yaitu sebagai filosofi belajar yang menekankan pada pengembangan minat dan pengalaman siswa. Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dikembangkan oleh The Washington State Consortium for Contextual Teaching and Learning, yang bergerak dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Salah satu kegiatannya adalah melatih dan memberi kesempatan kepada guru-guru dari enam propinsi di Indonesia untuk belajar pendekatan kontekstual di Amerika Serikat melalui Direktorat PLP Depdiknas. Pendekatan kontekstual lahir karena kesadaran bahwa kelas-kelas di Indonesia tidak produktif.
  • 10. 10 b. Quantum Teaching Apalagi dalam Quantum Teaching ada istilah ‘bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan hantarlah dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar. Asas utama quantum teaching asas utama quantum teaching adalah “bawalah dunia mereka kedunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Dari asas utama ini, dapat disimpulkan bahwa langkah awal yang harus dilakukan dalam pengajaran yaitu mencoba memasuki dunia yang dialami oleh peserta didik. Cara yang dilakukan seorang pendidik meliputi: untuk apa mengajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, musik, seni, rekreasi atau akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, maka dapat membawa mereka kedalam dunia kita dan memberi mereka pemahaman mengenai isi dunia itu. “Dunia kita” dipeluas mencakup tidak hanya para siswa, tetapi juga guru. Akhirnya dengan pengertian yang lebih luas dan penguasaan lebih mendalam, siswa dapat membawa apa yang mereka pelajari kedalam dunia mereka dan menerapkannya pada situasi baru. Prinsip-prinsip quantum teaching Prinsip-prinsip quantum teaching adalah struktur chort dasar dari simfoni. Prinsip-prinsip tersebut adalah:  Segalanya berbicara;  Segalanya bertujuan;  Pengalaman sebelum pemberian nama;  Akui setiap usaha; dan  Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan.
  • 11. 11 Model quantum teaching Quantum teaching mempunyai dua bagian penting yaitu dalam seksi konteks dan dalam seksi isi. Dalam seksi konteks, akan menemukan semua bagian yang dibutuhkan untuk mengubah: suasana yang memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang mendukung, dan rancangan belajar yang dinamis. Sedangkan dalam seksi isi, akan menemukan keterampailan penyampaian untuk kurikulum apapun, disamping strategi yang dibutuhkan siswa untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka pelajari: penyanjian yang prima, fasilitas yang luwes, keterampilan belajar untuk belajar, dan keterampilan hidup. Kerangka Rancangan Belajar Quantum Teaching TANDUR: 1. Tumbuhkan Manfaatkan kehidupan pelajar.dengan menyertakan diri mereka, pikat mereka, Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaatnya BAgiKu” (AMBAK). Dengan menyertakan pertanyaan, pantomime, lakon pendek dan lucu, drama, video, cerita. 2. Alami Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar. Unsur ini memberi pengalaman kepada siswa, dan memanfaatkan hasrat alami otak untuk menjelajah. Pengalaman membuat anda dapat mengajar “melalui pintu belakang” untuk memanfaatkan pengetahuan dan keingintahuan mereka. 3. Namai Penamaan adalah saatnya untuk mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi belajar. Misalnya dengan menggunakan susunan gambar, warna, alat Bantu, kertas tulis, dan poster di
  • 12. 12 dinding. Dari situ guru membuat mereka penasaran, penuh pertanyaan mengenai pengalaman mereka. 4. Demonstrasikan Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk menunjukan bahwa mereka tahu.misalnya dengan sandiwara, video, permainan, rap, lagu, penjabaran dalam grafik. 5. Ulangi Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan,. pengulangan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa “Aku tahu bahwa aku memang tahu ini 6. Rayakan Pengertian QT adalah pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya atau segala macam usaha interaksi yang ada mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. b. Strategi QT antara lain guru sebisa mungkin memasuki dunia anak murid atau menggunakan prinsip bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka, serta menggunakan langkah-langkah kerangka rancangan belajar QT dengan menanam, yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan rayakan c. Pendekatan Multiple Intelligences Menurut Gardner, Intelegensi (kecerdasan) diartikan sebagai kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang beragam dan dalam situasi yang nyata (1983,
  • 13. 13 1993). Menurutnya suatu kemampuan disebut intelegensia (kecerdasan) jika: 1) Menunjukkan suatu kemahiran dan keterampilan seseorang dalam memecahkan persoalan dan kesulitan yang ditemukan dalam hidupnya, 2) Ada unsur pengetahuan dan keahlian, 3) Bersifat universal harus berlaku bagi banyak orang, 4) Kemampuan itu dasarnya adalah unsur biologis, yaitu karena otak seseorang, bukan sesuatu yang terjadi karena latihan atau training, 5) Kemampuan itu sudah ada sejak lahir, meski di dalam pendidikan dapat dikembangkan. Adapun pokok-pokok pikiran yang dikemukakan Gardner adalah: 1) Manusia memiliki kemampuan meningkatkan dan memperkuat kecerdasannya, 2) Kecerdasan selain dapat berubah dapat juga diajarkan kepada orang lain, 3) Kecerdasan merupakan realitas majemuk yang muncul di bagian- bagian yang berbeda pada sistem otak atau pikiran manusia, 4) Pada tingkat tertentu, kecerdasan ini merupakan suatu kesatuan yang utuh, maknanya, dalam memecahkan masalah atau tugas tertentu, seluruh macam kecerdasan manusia bekerja secara bersama-sama. Ada sembilan kecerdasan yang patut diperhitungkan secara sungguh- sungguh sebagai cara berpikir yang penting, yaitu: a. Kecerdasan Linguistik Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata b. Kecerdasan Logis-Matematis Kecerdasan logis-matematis adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemogram komputer
  • 14. 14 c. Kecerdasan Spasial Kecerdasan spasial mencakup berpikir dalam gambar, serta kemampuan untuk mencerap, mengubah, dan menciptakan kembali berbagai macam aspek dunia visual-spasial d. Kecerdasan Musikal Ciri utama kecerdasan ini adalah kemampuan untuk mencerap, menghargai, dan menciptakan irama dan melodi e. Kecerdasan Naturalis Kecerdasan naturalis adalah kemampuan dan kepekaan terhadap alam sekitar. Kemampuan yang tinggi untuk membedakan berbagai jenis tumbuhan secara mendalam. f. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani Adalah kecerdasan fisik, kecerdasan ini mencakup bakat dalam mengendalikan gerak tubuh dan keterampilan dalam menangani benda. g. Kecerdasan Antarpribadi Ini adalah kemampuan untuk memahami dan bekerja sama dengan orang lain. h. Kecerdasan Intrapribadi (Dalam diri sendiri) Orang yang kecerdasan intrapribadinya sangat baik dapat dengan mudah mengakses perasaannya sendiri, membedakan berbagai macam keadaan emosi, dan menggunakan pemahamannya sendiri untuk memperkaya dan membimbing hidupnya. i. Kecerdasan Eksistensialis Kecerdasan eksistensialis adalah kecerdasan yang cenderung memandang masalah-masalah dari sudut pandang yang lebih luas dan menyeluruh serta menanyakan ”untuk apa” dan ”apa dasar” dari segala sesuatu. d. Pendekatan E-learning
  • 15. 15 Pendekatan e-learning atau electronic learning merupakan salah satu pendekatan pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat komputer. Karena itu maka e-learning sering disebut juga ’online course’. Edukasi.net memberikan beberapa keuntungan bagi guru dan siswa antara lain:  Memperoleh sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum  menyelengarakan diskusi antara guru dan siswa; siswa dengan siswa lain melalui forum diskusi  menerima atau mengirim informasi melaui milis  men-download materi pelajaran yang diperlukan  mengakses sumber belajar dimana saja dan kapan saja e. Pendekatan belajar aktif Pendekatan Belajar Aktif adalah pendekatan dalam pengelolaan sistem pembelajaran melalui cara-cara belajar yang aktif menuju belajar yang mandiri. Pembelajaran aktif (Active Learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimilki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif (Active Learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa atau anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. Yang perlu menjadi acuan dalam setiap kondisi adalah tujuan intruksional yang akan dicapai dalam proses belajar aktif.
  • 16. 16 Strategi yang dapat digunakan guru untuk mencapai tujuan tersebut antara lain adalah : 1. Refleksi 2. Pertanyaan Siswa (Anak didik) 3. Rangkuman 4. Pemetaan Kognitif Dari hasil gambar di atas, terlihat bahwa seorang siswa sudah melalui proses belajar aktif jika ia mampu menunjukkan keterampilan  berpikir kompleks,  memproses informasi berkomunikasi efektif  bekerja sama  berkolaborasi, berdaya nalar yang efektif f. Pendekatan Belajar Kooperatif Pendekatan belajar kooperatif sangat dikenal pada tahun 1990-an (Duffy & Cunningham, 1996). Oxford Dictionary (1992) mendefinisikan kooperasi (cooperation) sebagai ”bersedia untuk membantu” (to be of assistance or be willing to assist ). Tiga konsep yang melandasi metode kooperatif: 1. Team rewards: Tim akan mendapat hadiah bila mereka mencapai kriteria tertentu yang ditetapkan. 2. Individual accountability: Keberhasilan tim bergantung dari hasil belajar individual dari semua anggota tim. Pertanggung jawaban berpusat pada kegiatan anggota tim dalam membantu belajar satu sama lain & memastikan bahwa setiap anggota siap untuk kuis atau penilaian lainnya tanpa bantuan teman sekelompoknya. 3. Equal opportunities for success: Setiap siswa memberikan kontribusi kepada timnya dengan cara memperbaiki hasil
  • 17. 17 belajarnya sendiri yang terdahulu. Kontribusi dari semua anggota kelompok dinilai. Pendekatan belajar kooperatif menganut 4 prinsip utama yaitu: 1. saling ketergantungan positif: Arti ketergantungan dalam hal ini adalah keberhasilan kelompok merupakan hasil kerja keras seluruh anggotanya. Setiap anggota berperan aktif dan mempunyai andil yang sama terhadap keberhasilan kelompok. 2. tanggungjawab perseorangan: tanggung jawab perseorangan muncul ketika seorang anggota kelompok bertugas untuk menyajikan yang terbaik di hadapan guru dan teman sekelas lainnya. Anggota yang tidak bertugas, dapat melakukan pengamatan terhadap situasi kelas, kemudian mencatat hasilnya agar dapat didiskusikan dalam kelompoknya. 3. interaksi tatap muka: Bertatap muka merupakan satu kesempatan yang baik bagi anggota kelompok untuk berinteraksi memecahkan masalahbersama, disamping membahas materi pelajaran. Anggota dilatih untuk menjelaskan masalah belajar masing-masing, juga diberi kesempatan untuk mengajarkan apa yang dfikuasainya kepada teman satu kelompok. 4. komunikasi antar anggota: Model belajar kooperatif juga menghendaki agar para anggota dibekali dengan berbagai ketrampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapatnya. Setiap siswa memperoleh kesempatan berlatih mengenai cara-cara berkomunikasi secara efektif seperti bagaimana pendapat orang lain tanpa menyinggung perasaan orang tersebut. 5. evaluasi proses secara kelompok: Perlu dijadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan
  • 18. 18 hasil kerjasama mereka agar selanjutnya bisa bekerjasama dengan lebih efektif. g. Pendekatan Belajar Berbasis Masalah Belajar berbasis masalah adalah alah satu bentuk pembelajaran yang berlandaskan pada paradigma konstruktivisme, yang berorientasi pada proses belajar siswa (student-centered learning) PBL mempunyai banyak variasi diantaranya terdapat lima bentuk belajar berbasis masalah: 1. Permasalahan sebagai pemandu: Masalah menjadi acuan konkrit yang harus menjadi perhatian pemelajar. Bacaan diberikan sejalan dengan masalah. Masalah menjadi kerangka berpikir pemelajar dalam mengerjakan tugas. 2. Permasalahan sebagai kesatuan & alat evaluasi: Masalah disajikan setelah tugas2 & penjelasan diberikan. Tujuannya memberikan kesempatan bagi pemelajar untuk menerpakan pengetahuannya untuk memecahkan masalah. 3. Permasalahan sebagai contoh: Masalah dijadikan contoh & bagian dari bahan belajar. Masalah digunakan untuk menggambarkan teori, konsep atau prinsip & dibahas antara pemelajar & guru. 4. Permasalahan sebagai fasilitasi proses belajar: Masalah dijadikan alat untuk melatih pemelajar bernalar & berpikir kritis. 5. Permasalahan sebagai stimulus belajar: Masalah merangsang pemelajar untuk mengembangkan ketrampilan mengumpulkan & menganalisis data yang berkaitan dengan masalah dan ketrampilan metakognitif. Definisi pendekatan belajar berbasis masalah (problem based learning) adalah suatu lingkungan belajar di mana masalah mengendalikan proses belajar mengajar. Hal ini berarti sebelum pelajar belajar, mereka diberikan umpan berupa masalah. Masalah diajukan agar pelajar
  • 19. 19 mengetahui bahawa mereka harus mempelajari beberapa pengetahuan baru sebelum mereka memecahkan masalah tersebut. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pendekatan pembelajaran dapat berarti titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta didik di dalam perwujudan kegiatan pembelajaran, yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar. Berdasarkan tinjauan diatas, jenis-jenis pendekatan dalam pembelajaran dibagi menjadi : 1. Pendekatan Individual 2. Pendekatan Kelompok 3. Pendekatan Bervariasi 4. Pendekatan Edukatif 5. Pendekatan Keagamaan 6. Pendekatan Kebermaknaan
  • 20. 20