3. KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
• Keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan
keterampilan untuk mengembalikan kondisi
belajar yang optimal apabila terdapat gangguan
dalam proses belajar baik yang bersifat gangguan
kecil dan sementara maupun gangguan yang
berkelanjutan ( Depdikbud; 1985; 3).
• Tujuan keterampilan mengelola kelas ini tidak
hanya penting bagi guru sebagai manajer di
dalam kelas tetapi penting pula untuk siswa.
4. TUJUAN KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
(UNTUK SISWA)
• Mendorong siswa mengembangkan tanggung
jawab individu terhadap tingkah lakunya, serta
sadar untuk mengendalikan dirinya.
• Membantu siswa agar mengerti akan arah
tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib
kelas dan melihat atau merasakan teguran guru
sebagai suatu peringatan dan bukan
kelemahan.
• Menimbulkan rasa berkewibawaan melibatkan
diri dalam tugas serta bertingkah laku yang
wajar sesuai aktivitas-aktivitas di kelas.
5. TUJUAN KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
(UNTUK GURU)
• Mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam memelihara kelancaran
penyajian dan langkah-langkah proses belajar mengajar secara efektif.
• Memeiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa dan mengembangkan
kompetensinya dalam memberikan pengarahan yang jelas kepada siswa.
• Memberi respon secara efektif terhadap tingkah laku siswa yang
menimbulkan
gangguan kecil atau ringan, serta memahami dan menguasai seperangkat
kemungkinan strategi yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah
penyimpangan perilaku siswa yang berlebihan atau terus menerus melawan di
kelas.
6. KETERAMPILAN PENCIPTAAN DAN
PEMELIHARAAN KONDISI BELAJAR OPTIMAL
(MENUNJUKAN SIKAP TANGGAP)
Guru memperlihatkan sikap positif
terhadap setiap perilaku siswa yang
muncul dan memberikan tanggapan atas
perilaku tersebut, dengan maksud tidak
menyudutkan kondisi siswa, perasaan
tertekan dan memunculkan perilaku
susulan yang kurang baik.
7. KETERAMPILAN PENCIPTAAN DAN
PEMELIHARAAN KONDISI BELAJAR OPTIMAL
(MEMBAGI PERHATIAN)
Perhatian guru tidak hanya terfokus pada
satu orang siswa atau satu kelompok
siswa, yang dapat menimbulkan
kecemburuan, tapi perhatian harus
terbagi merata kepada setiap anak yang
berada di dalam kelas
8. KETERAMPILAN PENCIPTAAN DAN PEMELIHARAAN
KONDISI BELAJAR OPTIMAL
(MEMUSAT PERHATIAN KELOMPOK)
Kelompok informal maupun kelompok
yang sengaja dibentuk untuk kepentingan
pembelajaran di kelas, memerlukan
perhatian guru untuk mengatur dan
mengarahkan perilakunya, terutama
ketika kelompok terpusat pada tugas yang
harus diselesaikannya.
9. KETERAMPILAN PENCIPTAAN DAN PEMELIHARAAN
KONDISI BELAJAR OPTIMAL
(MEMBERI PETUNJUK-PETUNJUK YANG JELAS)
Agar kelompok atau individu mampu
memusatkan perhatian terhadap
tugas-tugas yang diberikan oleh guru,
maka berkewajiban memaparkan
petunjuk pelaksanaan secara
bertahap dan jelas.
10. KETERAMPILAN PENCIPTAAN DAN
PEMELIHARAAN KONDISI BELAJAR OPTIMAL
(MENEGUR)
• Guru harus mampu memberikan
teguran yang sesuai dengan tugas dan
perkembangan siswa.
• Sifat teguran tidak merupakan hal yang
memberikan efek ketakutan, melainkan
menyadarkan siswa menyadari
kesalahan yang dilakukannya,
11. KETERAMPILAN PENCIPTAAN DAN
PEMELIHARAAN KONDISI BELAJAR OPTIMAL
(MEMBERIKAN PENGUATAN)
• Penguatan dapat berupa reward yang
bersifat moril atau bersifat materil tetapi
tidak berlebihan.
• Tujuannya agar prestasi yang dicapai
dan perilaku siswa yang baik dapat
dipertahankan bahkan mungkin
ditingkatkan.
12. KETERAMPILAN PENGENDALIAN KONDISI
BELAJAR OPTIMAL
(MODIFIKASI TINGKAH LAKU)
• Memodifikasi tingkah laku dimaksudkan
menyesuaikan bentuk-bentuk tingkah laku ke
dalam tuntutan kegiatan pembelajaran, sehingga
tidak muncul prototype pada diri siswa tentang
peniruan prilaku yang kurang baik.
• Mengajarkan perilaku baru dengan contoh dan
pembiasaan
• Meningkatkan perilaku baik dengan penguatan
• Mengurangi perilaku buruk dengan hukuman
13. KETERAMPILAN PENCIPTAAN DAN PEMELIHARAAN
KONDISI BELAJAR OPTIMAL
(PENGELOLAAN KELOMPOK) )
Kelompok kecil, kelompok informal
dan kelompok belajar di kelas
harus dikelola dengan baik oleh
guru sebagai dari pencapaian
tujuan pembelajaran dan strategi
yang diterapkan oleh guru itu
sendiri.
14. GURU DAPAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN
PEMECAHAN MASALAH KELOMPOK
• Memperlancar tugas-tugas : mengusahakan
terjadinya kerjasama yang baik dalam
pelaksanaan tugas (Meningkatkan kerjasama dan
keterlibatan)
• Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok :
memelihara dan memulihkan semangat anak
didik dan menangani konflik yang timbul
(Menangani konflik dan memperkecil masalah
yang timbul
15. MENEMUKAN DAN MEMECAHKAN PERILAKU YANG
MENIMBULKAN MASALAH
• Permasalahan memiliki sifat perennial
(akan selalu ada)
• Guru harus dapat menditeksi
permasalahan yang mungkin muncul
dan secara cepat mengambil langkah
penyelesaian sebagai solusi terhadap
masalah.
• Pengabaian yang direncanakan
• Campur tangan dengan isyarat
• Mengawasi secara ketat
16. • Mengakui perasaan negatif peserta
didik
• Mendorong peserta didik untuk
mengungkapkan perasaannya
• Menjauhkan benda-benda yang
dapat mengganggu konsentrasi
• Menyusun kembali program belajar
• Menghilangkan ketegangan dengan
humor
• Mengekang secara fisik.
17. HAL-HAL YANG HARUS
DIHINDARI • Campur tangan yang berlebihan dari guru
terhadap perilaku siswa, akan memberikan
dampak yang kurang baik.
• Campur tangan sebatas peran guru sebagai
pendidik di kelas.
• Kesenyapan di kelas tidak merupakan kegiatan
yang berjalan cukup lama, karena dapat
menimbulkan perilaku yang berlebihan dari
siswa, untuk berinteraksi dengan temannya.
• Ketidak tetapan memulai dan mengakhiri
kegiatan, baik kegiatan awal maupun kegiatan
akhir merupakan hal yang krusial bagi guru.
18. • Penyimpangan perilaku siswa baik
secara individu maupun kelompok
kaitannya dengan pelaksanaan
pembelajaran.
• Bertele-tele, kalimat atau kegiatan
yang dilakukan oleh guru, akan
menimbulkan kebosanan dan ketidak
nyamanan bagi siswa.
• Pengulangan penjelasan yang tidak
perlu, banyak hal yang baru bagi
siswa yang dapat disampaikan dan
19. PENGELOLAAN TEMPAT
BELAJAR • Tempat belajar sepeti ruang kelas merupakan
tempat yang menarik, hal ini sangat disarankan
dalam PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif
dan Menyenangkan).
• Misalkan hasil karya siswa sebaiknya dipajang
supaya menjadi motivasi untuk bekerja lebih baik
lagi, hal itu juga bisa membantu guru pada
kegiatan KBM , karena bisa dijadikan rujukan
untuk membahas suatu masalah.
20. PENGELOLAAN SISWA
• Pengelolaan siswa biasanya dilakukan
secara individual,kelompok
kecil,berpasangan atau klasikal.
• Dalam hal ini guru harus bisa memahami
bahwa setiap siswa memiliki karakteristik
yang berbeda pada setiap anak, sedangkn
dalam poses belajar yang optimal itu dapat
dicapai bila siswa akif dibawah bimbingan
guru yang aktif pula. Alasan itu lah yang
menyebabkan lahirlah konsep CBSA.
21. • Arti CBSA itu sendiri merupakan
suatu konsep dalam
mengembangkan keaktifan proses
belajar mengajar baik siswa maupun
guru.
• Konsep ini bersumber dari teori
kurikulum yang berpusat pada anak
(Child Centered Curriculum).
• Berdasarkan teori Gestalt (Insightful
learning theori), belajar pada
hakekatnya merupakan hasil dari
22.
23.
24. Thank You
Kingsoft Office
published by www.Kingsoftstore.com @Kingsoft_Office
kingsoftstore