Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pemeliharaan sarana dan prasarana secara proaktif. Pemeliharaan proaktif bertujuan mengantisipasi kerusakan dengan merevisi desain atau menambah komponen untuk memperpanjang umur peralatan. Pemeliharaan proaktif juga efektif, meminimalkan kegagalan, dan mengurangi pemeliharaan.
1. Irwan Haribudiman, S.Par., M.Sc.
Program Studi Manajemen Resort & Leisure
Universitas Pendidikan Indonesia
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
SARANA DAN PRASARANA
2. • Secara harfiah proactive adalah gabungan dari dua suku kata
yakni pro & aktif
• Pro berarti setuju
• Aktif berarti giat, mampu beraksi dan bereaksi
Oleh karena itu pro active dapat dipahami sebagai lebih aktif
DEFINISI
3. • Pemeliharaan Proaktif adalah aksi praoperasional untuk eliminasi
potensi sumber kerusakan. Proaktif mengacu pada suatu kegiatan
pemeliharaan yang bertujuan mengantisipasi terjadinya
kegagalan. Revisi desain ataupun penambahan komponen dalam
rangka memperpanjang umur suatu peralatan merupakan salah
satu contoh dalam kategori pemeliharaan secara proaktif.
Tipe maintenance ini akan menuntun pada perbaikan:
• desain,
• workmanship,
• instalasi,
• prosedur
• dan scheduling maintenance yang lebih baik.
Pemeliharaan Proaktif
4. KARAKTERISTIK & SIFAT
• Karakteristik dari proactive maintenance adalah continous
improvement dan menggunakan feedback serta komunikasi
untuk memastikan bahwa usaha improvement yang dilakukan
benar-benar membawa hasil yang positif. Analisa root-cause
failure dan predictive analysis diterapkan antara lain untuk
mendapatkan maintenance yang efektif, menyusun interval
kegiatan maintenance, dan memperoleh life cycle.
Sifatnya:
• Efektif
• Minimize failures
• Mengurangi pemeliharaan
5. RCFA secara berkonsentrasi secara proaktif mencari penyebab
terjadinya kegagalan. Bedanya dengan Failed Item Analysis
adalah RCFA melakukan kegiatan proactive sebelum dan juga
bisa sesudah terjadinya kegagalan, sedangkan Failed Item
Analysis mutlak setelah terjadi kegagalan.
•Tujuan utama dari RCFA adalah mencari penyebab terjadinya
ketidakefisienan dan ketidakekonomisan, mengkoreksi penyebab
kegagalan (tidak hanya berkonsentrasi pada efeknya saja),
membangkitkan semangat untuk melakukan improvement secara
continue, dan menyediakan data untuk mencegah terjadinya
kegagalan.
ROOT CAUSE FAILURE ANALYSIS (RCFA)
9. Reliability Driven terdiri dari dua suku kata, yakni reliability dan
driven. Reliability berarti Handal Dan Driven yakni mengemudi. Bila
diartikan secara harfiah maka berarti pengemudi yang handal.
Dalam kenyataannya reliability driven dapat didefinisikan sebagai
tujuan kegiatan yang pelaksanaannya Mencakup desain pemilihan
material, penggantian komponen untuk menghilangkan sumber
kerusakan dan lain sebagainya.
Reliability
Seperti yang telah diungkapakan di awal bahwa reliability atau
kehandalan adalah peluang sebuah komponen, sub-sistem atau
sistem melakukan fungsinya dengan baik, seperti yang
dipersyaratkan, dalam kurun waktu tertentu dan dalam kondisi
operasi tertentu pula.
Reliability Driven
10. Reliability mengandung komponen-komponen yang tidak
terpisahkan diantaranya:
1.peluang dan ketidakpastian
2.melakukan fungsi dengan baik
3.pada waktu tertentu
4.kehandalan setiap komponen
Paling efektif
Eliminasi kerusakan
Minimalisasi pemeliharaan
KOMPONEN & SIFAT RD
11. Penangan bahan (material handling) adalah kegiatan mengangkat,
mengangkut dan meletakkan bahan-bahan/barang-barang dalam proses
produksi, kegiatan dimana dimulai dari sejak bahan-bahan masuk atau
diterima di lokasi sampai pada barang jadi/produk akan dikeluarkan atau
digunakan.
•Sifat jasa pariwisata yakni produksi dan konsumsi dilakukan pada saat
yang sama, sehingga setiap kegiatan harus benar-benar dilaksanakan
dengan baik.
Ungkapan
Pada perusahaan yang maju (apapun), pekerjaan material handling
merupakan sebagian besar dari kegiatan perusahaan dan memakan biaya
lebih dari lima puluh persen (50%) dari seluruh biaya produksi.
Material handling
12. Dalam mencari faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan
kualitas hasil kerja maka, ada lima faktor penyebab utama yang
signifikan yang perlu diperhatikan, yaitu:
•Manusia (man).
•Metode kerja (work method).
•Mesin atau peralatan kerja lainnya (machine/equipment).
•Bahan baku (raw material).
•Lingkungan kerja (work environment).
faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan
kualitas hasil kerja