2. Manajemen Operasional
Menurut Heizer dan Render, manajemen operasional adalah
bentuk pengelolaan menyeluruh serta optimal pada aspek
tenaga kerja, barang-barang (mesin, peralatan, dan bahan
mentah), atau faktor produksi lain yang bisa dijadikan produk
barang dan jasa yang lazim diperdagangkan.
Operation Management didefinisikan sebagai sebuah proses
berkesinambungan dan efektif dalam menggunakan semua
fungsi manajemen untuk mengintegrasikan beragam sumber
daya secara efisien demi terwujudnya tujuan perusahaan.
3. Perbedaan antara Konsumen Eksternal dan
Internal
Internal
• Pelanggan internal dapat diartikan sebagai
kelompok atau orang yang berada dalam
perusahaan dan memiliki pengaruh pada
performa dari pekerjaan yang ia lakukan.
Eksternal
• Merupakan kelompok ataupun orang yang
berada di luar perusahaan yang menerima
produk. Konsumen eksternal pada setiap
perusahaan merupakan masyarakat umum yang
menerima produk atau jasa dari perusahaan.
4. Perbedaan antara Supplier Eksternal dan
Internal
Internal
• Supplier internal dapat diartikan sebagai kelompok atau orang yang berada
dalam perusahaan yang mana mengatur dan mendistribusikan suatu barang
Eksternal
• Merupakan kelompok ataupun orang yang berada di luar perusahaan yang
mendistribusikan produk. Supplier eksternal pada setiap perusahaan
merupakan masyarakat umum yang mendistribusikan produk atau jasa dari
perusahaan.
5. Perbedaan Proses operasi di perusahaan
manufaktur dan jasa
Perusahaan Manufaktur
• Dalam hasil produksi berupa barang fisik yang dapat
dilihat dan disentuh oleh calon pembeli
• Perusahaan manufaktur memiliki persediaan barang,
karena dalam produksi perusahaan manufaktur
memproduksi barangnya terlebih dahulu baru
menjualnya, sehingga terdapat adanya persediaan
barang di perusahaan manufaktur
• Perusahaan manufaktur bisa memproduksi barang
tanpa melihat pesanan pelanggan atau perkiraan
pesanan pelanggan
• Perusahaan manufaktur harus mempunyai lokasi fisik
untuk menjualkan produk atau memproduksi produk
yang ia pasarkan
Perusahaan jasa
• Perusahaan jasa tidak menghasilkan produk yang
secara fisik melainkan konsultasi, pemeliharaan,
pelatihan atau segala hal yang tidak berwujud
(intangible)
• Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, ia hanya
menyediakan layanan yang diinginkan oleh calon
pembeli atau pengguna jasa tersebut
• Perusahaan jasa juga menghasilkan layanan yang
disesuaikan dengan permintaan pelanggan
• Perusahaan jasa tidak memerlukan lokasi fisik
6. Proyek
proyek adalah rencana pekerjaan dengan suatu target pencapaian tertentu yang diselesaikan
dalam rentang waktu tertentu.
Proyek dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dan membuahkan hasil atau
manfaat (output) yang diinginkan.
Beberapa contoh proyek adalah pengembangan perangkat lunak, pembuatan produk atau jasa,
pembangunan gedung, pembangunan infrastruktur umum, kegiatan social bencana alam, dan lain
lain.
7. Hubungan antara kualitas, waktu dan biaya dalam
pelaksanaan sebuah proyek
Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja dan merupakan salah satu faktor
terpenting dalam menanganli suatu proyek, karena setiap proyek mempunyai batas waktu
dalam penyelesaiannya
Biaya merupakan suatu hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa proyek yang
dilaksanakan tersebut di bawah biaya tertentu.
Mutu atau kualitas adalah sifat dan karakteristik produk atau jasa yang membuatnya
memenuhi kebutuhan pelanggan atau pemakai (customers).
Setiap proyek tentu diharapkan bisa berjalan dengan baik dan mencapai hasil sesuai
perencanaan. Untuk proyek-proyek yang merupakan pesanan konsumen, tentunya pihak
kontraktor ingin agar proyek mencapai hasil sesuai harapan konsumen. Namun tak bisa
dipungkiri ada beberapa hal tak terduga yang bisa saja terjadi dan proyek yang sedang
dikerjakan tidak berjalan sesuai dengan perencanaan. Untuk mencegah hal itu, dibutuhkan
pengendalian kualitas, waktu dan biaya dalam pelaksanaan sebuah proyek.
8. Project life cycle
Project life cycle adalah siklus kehidupan dari
sebuah projek sejak projek itu ditentukan dan
direncanakana hingga projek memasuki tahap
diakhiri dan dievaluasi. Untuk mencapai kesuksesan
projek, seorang projek manager akan menerapkan
tahapan dari project life cycle. Secara umum
terdapat 5 tahapan dalam project life cycle, yaitu:
Define
Project
Goal
Plan
Project
Execute
Project
Plan
Close
Project
Evaluate
Project
9. Dimensi pada Manajemen Kualitas
Dimensi Performance
Dimensi ini menyangkut karakteristik fungsi produk.
Dimensi Features
Dimensi yang menyangkut karakteristik pelengkap
Dimensi Keandalan
Dimensi ini menyangkut kemungkinan tingkat kegagalan pemakaian.
Dimensi Conformance
Dimensi ini melihat kualitas produk dari sisi apakah bentuk, ukuran, warna, berat dan lain-lain sesuai dengan yang diinginkan dan apakah pengoperasiannya sesuai dengan
standard tertentu ataukah tidak.
Dimensi daya tahan
Dimensi ini berkaitan dengan seberapa lama produk dapat terus digunakan selama jangka waktu tertentu.
Dimensi Serviceability
Dimensi ini melihat kualitas barang dari kemudahan untuk pengoperasian produk dan kemudahan perbaikan maupun ketersediaan komponen pengganti.
Dimensi Estetika
Dimensi ini melihat kualitas suatu barang dari penampilan, corak, rasa, daya tarik, bau, selera, dan beberapa faktor lainnya mungkin menjadi aspek penting dalam kualitas.
Dimensi Perceived
Dimensi ini berbicara tentang kualitas dari sisi persepsi konsumen.