Teen Principles of Material Handling _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
1. The 10 Principles of
Material Handling
The Key to Greater Productivity, Customer
Service, and Profitability
2. 1. PLANNING PRINCIPLE
2. STANDARDIZATION PRINCIPLE
3. WORK PRINCIPLE
4. ERGONOMIC PRINCIPLE
5. UNIT LOAD PRINCIPLE
6. SPACE UTILIZATION
7. SYSTEM PRINCIPLE
8. AUTOMATION PRINCIPLE
9. ENVIRONMENTAL PRINCIPLE
10. LIFE CYCLE COST PRINCIPLE
The Ten Principles of
Material Handling
3. PLANNING PRINCIPLE
All material handling should be the result
of a deliberate plan where the needs,
performance objectives and functional
specification of the proposed methods are
completely defined at the outset.
1
Semua penanganan material harus la merupakan
hasil dari rencana yang disengaja di mana
kebutuhan, tujuan kinerja dan spesifikasi
fungsional dari metode yang diusulkan
sepenuhnya sdh didentifikasi sejak awal.
Definition: A plan is a prescribed course of
action that is defined in advance of
implementation. In its simplest form a
material handing plan defines the material
(what) and the moves (when and where);
together they define the method (how and
who).
Definition: Rencana adalah tindakan yang
ditentukan yang didefinisikan sebelum
implementasi. Dalam bentuk yang paling
sederhana adalah rencana penyerahan material
mendefinisikan materi (apa) dan gerakan (kapan
dan di mana); serta metode (bagaimana dan
siapa).
4. PLANNING PRINCIPLE …
Key Points
The plan should be developed in
consultation between the planner(s) and all
who will use and benefit from the equipment
to be employed.
Success in planning large scale material
handling projects generally requires a team
approach involving suppliers, consultants
when appropriate, and end user specialists
from management, engineering, computer
and information systems, finance and
operations.
Rencana tersebut harus dikembangkan melalui
konsultasi antara perencana dan semua yang akan
menggunakan dan mendapat manfaat dari
peralatan yang akan digunakan.
Keberhasilan dalam merencanakan proyek-proyek
penanganan material skala besar umumnya
memerlukan pendekatan tim yang melibatkan
pemasok, konsultan bila perlu, dan spesialis
pengguna akhir dari manajemen, teknik,
komputer dan sistem informasi, keuangan dan
operasi.
5. The material handling plan should reflect
the strategic objectives of the organization
as well as the more immediate needs.
The plan should document existing methods
and problems, physical and economic
constraints, and future requirements and
goals.
The plan should promote concurrent
engineering of product, process design,
process layout, and material handling
methods, as opposed to independent and
sequential design practices.
PLANNING PRINCIPLE …
Key Points
Rencana penanganan material harus
mencerminkan tujuan strategis organisasi serta
kebutuhan yang lebih mendesak.
Rencana tersebut harus mendokumentasikan
metode dan masalah yang ada, kendala fisik dan
ekonomi, serta persyaratan dan tujuan masa
depan.
Rencana tersebut harus mempromosikan rekayasa
produk, desain proses, tata letak proses, dan
metode penanganan material secara bersamaan,
yang bertentangan dengan praktik desain
independen dan berurutan.
6. STANDARDIZATION PRINCIPLE
Material handling methods, equipment,
controls and software should be
standardized within the limits of achieving
overall performance objectives and without
sacrificing needed flexibility , modularity
and throughput.
2
Definition: Standardization means less
variety and customization in the methods
and equipment employed.
Metode penanganan material, peralatan,
kontrol, dan perangkat lunak harus
distandarisasi dalam batas pencapaian
tujuan kinerja keseluruhan, dan tanpa
mengorbankan fleksibilitas, modularitas,
dan throughput yang diperlukan.
Definition: Standarisasi berarti lebih
sedikit variasi dan penyesuaian dalam
metode dan peralatan yang digunakan.
7. STANDARDIZATION PRINCIPLE …
Key Points
The planner should select methods and
equipment that can perform a variety of
tasks under a variety of operating
conditions and in anticipation of changing
future requirements.
Standardization applies to sizes of
containers and other load forming
components as well as operating procedures
and equipment.
Standardization, flexibility and modularity
must not be incompatible
Perencana harus memilih metode dan peralatan
yang dapat melakukan berbagai tugas dalam
berbagai kondisi operasi dan untuk
mengantisipasi perubahan persyaratan di masa
depan.
Standarisasi berlaku untuk ukuran wadah dan
komponen pembentuk beban lainnya, serta
prosedur pengoperasian dan peralatan.
8. WORK PRINCIPLE
Material handling work should be
minimized without sacrificing productivity
or the level of service required of the
operation.
3
Definition: The measure of work is
material handling flow (volume, weight or
count per unit of time) multiplied by the
distance moved.
Definition: Ukuran pekerjaan adalah aliran
penanganan material (volume, berat atau
jumlah per unit waktu) dikalikan dengan
jarak perpindahan.
Pekerjaan penanganan material harus
diminimalkan, namun tidak mengorbankan
produktivitas atau tingkat layanan operasi yang
diperlukan.
9. WORK PRINCIPLE …
Key Points
Simplifying processes by reducing,
combining, shortening or eliminating
unnecessary moves will reduce work.
Consider each pickup and set-down, or
placing material in and out of storage, as
distinct moves and components of the
distance moved.
Sederhanakan proses dengan mengurangi,
menggabungkan, memperpendek atau
menghilangkan gerakan yang tidak perlu.
Pertimbangkan setiap pickup dan set-down,
atau penempatan material masuk dan keluar
dari penyimpanan, karena adanya perbedaan
gerakan dan komponen jarak perpindahan.
10. WORK PRINCIPLE …
Key Points
Process methods, operation sequences and
process/equipment layouts should be
prepared that support the work
minimization objective.
Where possible, gravity should be used to
move materials or to assist in their
movement while respecting consideration of
safety and the potential for product
damage.
The shortest distance between two points is
a straight line.
Metode proses, urutan operasi dan tata letak
peralatan harus disiapkan agar mendukung
tujuan minimalisasi pekerjaan.
Jika memungkinkan, gravitasi harus digunakan
untuk memindahkan material atau untuk
membantu pergerakannya, sambil tetap
memperhatikan pertimbangan keamanan dan
potensi kerusakan produk.
11. ERGONOMIC PRINCIPLE
Human capabilities and limitations must be
recognized and respected in the design of
material handling tasks and equipment to
ensure safe and effective operations.
4
Definition: Ergonomics is the science that
seeks to adapt work or working conditions
to suit the abilities of the worker.
Definition: Ergonomi adalah ilmu yang
berupaya menyesuaikan pekerjaan atau
kondisi kerja agar sesuai dengan kemampuan
pekerja.
Kemampuan dan keterbatasan manusia harus
perhatikan dalam mendesain tugas dan
peralatan yang akan digunakan dalam
penanganan material, guna memastikan operasi
yang aman dan efektif.
12. ERGONOMIC PRINCIPLE …
Key Points
Equipment should be selected that
eliminates repetitive and strenuous manual
labor and which effectively interacts with
human operators and users.
The ergonomic principle embraces both
physical and mental tasks.
The material handling workplace and the
equipment employed to assist in that work
must be designed so they are safe for
people.
Peralatan harus dipilih : yang dapat
menghilangkan pekerjaan yang berulang dan
berat bagi tenaga kerja manual, dan yang
secara efektif sesuai dengan operator manusia
dan pengguna.
Prinsip ergonomis mencakup tugas-tugas fisik
dan mental.
Tempat kerja penanganan material dan
peralatan yang digunakan untuk membantu
pekerjaan itu harus dirancang agar aman bagi
manusia.
13. UNIT LOAD PRINCIPLE
Unit loads shall be appropriately sized and
configured in a way which achieves the
material flow and inventory objectives at
each stage in the supply chain.
5
Definition: A unit load is one that can be
stored or moved as a single entity at one
time, such as a pallet, container or tote,
regardless of the number of individual items
that make up the load.
Definition: Satuan muatan adalah satuan yang
dapat disimpan atau dipindahkan sebagai satu
kesatuan pada satu waktu, seperti palet,
wadah atau jinjing, terlepas dari jumlah item
individual yang menyusun beban.
Beban unit harus berukuran tepat dan
dikonfigurasikan sedemikian rupa sehingga
mencapai aliran material dan tujuan inventaris
pada setiap tahap dalam rantai pasokan.
14. UNIT LOAD PRINCIPLE …
Key Points
Less effort and work is required to collect
and move many individual items as a single
load than to move many items one at a time.
Load size and composition may change as
material and product moves through stages
of manufacturing and the resulting
distribution channels.
Large unit loads are common both pre and
post manufacturing in the form of raw
materials and finished goods.
Dibutuhkan sedikit usaha dan pekerjaan untuk
mengumpulkan dan memindahkan sedemikian
banyak item sebagai satu beban daripada
memindahkan banyak item secara satu per satu.
Ukuran dan komposisi muatan dapat berubah
ketika material dan produk bergerak melalui
tahapan produksi dan pemilihan saluran distribusi.
Unit muatan umumnya berukuran besar, baik pra
dan pasca pembuatan, dalam bentuk bahan baku
dan barang jadi.
15. UNIT LOAD PRINCIPLE …
Key Points
During manufacturing, smaller unit loads,
including as few as one item, yield less in-
process inventory and shorter item
throughput times.
Smaller unit loads are consistent with
manufacturing strategies that embrace
operating objectives such as flexibility,
continuous flow and just-in-time delivery.
Unit loads composed of a mix of different
items are consistent with just-in-time and/or
customized supply strategies so long as item
selectivity is not compromised.
Beban unit yang lebih kecil tetap harus konsisten
dengan strategi produksi yang mencakup tujuan
operasi seperti fleksibilitas, aliran kontinu dan
ketepatan waktu pengiriman.
Beban unit yang terdiri dari campuran item yang
berbeda tetap harus konsisten dengan strategi
persediaan just-in-time dan / atau kustomisasi
selama selektivitas item tidak terganggu.
16. SPACE UTILIZATION
Effective and efficient use must be made of
all available space.
6
Definition: Space in material handling is
three dimensional and therefore is counted
as cubic space.
Definition: Ruang dalam penanganan material
adalah tiga dimensi dan karenanya dihitung
sebagai ruang kubik.
semua ruang yang tersedia harus digunakan
seefektif dan seefisien mungkin.
17. SPACE UTILIZATION …
Key Points
In work areas, cluttered and unorganized
spaces and blocked aisles should be
eliminated.
In storage areas, the objective of
maximizing storage density must be
balanced against accessibility and
selectivity.
When transporting loads within a facility
the use of overhead space should be
considered as an option.
Di area kerja, harus dijaga agar ruang tidak
berantakan dan terorganisir dengan baik, serta
lorong tidak tersumbat.
Di area penyimpanan, agar tujuan
memaksimalkan kepadatan penyimpanan
tercapai, maka harus dijaga keseimbangan
aksesibilitas dan selektivitas.
18. SYSTEM PRINCIPLE
Material movement and storage activities
should be fully integrated to form a
coordinated, operational system which
spans receiving, inspection, storage,
production, assembly, packaging, unitizing,
order selection, shipping, transportation
and the handling of returns.
7
Definition: A system is a collection of
interacting and/or interdependent entities
that form a unified whole.
Definition: Suatu sistem adalah kumpulan dari
entitas yang saling berinteraksi dan / atau
saling tergantung yang membentuk satu
kesatuan yang utuh.
Gerakan material dan kegiatan penyimpanan
harus sepenuhnya terintegrasi untuk
membentuk sistem operasional yang
terkoordinasi yang mencakup penerimaan,
inspeksi, penyimpanan, produksi, perakitan,
pengemasan, pemersatuan, pemilihan pesanan,
pengiriman, transportasi dan penanganan
19. SYSTEM PRINCIPLE …
Key Points
Systems integration should encompass the
entire supply chain including reverse
logistics. It should include suppliers,
manufacturers, distributors and customers.
Inventory levels should be minimized at all
stages of production and distribution while
respecting considerations of process
variability and customer service.
Integrasi sistem harus mencakup seluruh rantai
pasokan. Ini harus mencakup pemasok,
produsen, distributor, dan pelanggan.
Tingkat persediaan harus diminimalkan pada
semua tahap produksi dan distribusi dengan
tetap memperhatikan pertimbangan variabilitas
proses dan layanan pelanggan.
20. SYSTEM PRINCIPLE …
Key Points
Information flow and physical material flow
should be integrated and treated as
concurrent activities.
Methods should be provided for easily
identifying materials and products, for
determining their location and status
within facilities and within the supply
chain and for controlling their movement.
Customer requirements and expectations
regarding quantity, quality, and on-time
delivery should be met without exception.
Aliran informasi dan aliran materi fisik harus
diintegrasikan dan diperlakukan sebagai kegiatan
bersamaan.
Metode harus disediakan untuk mengidentifikasi
bahan dan produk dengan mudah, untuk
menentukan lokasi dan status mereka dalam
fasilitas dan dalam rantai pasokan dan untuk
mengendalikan pergerakan mereka.
Persyaratan dan harapan pelanggan terkait
kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu
pengiriman harus dipenuhi tanpa kecuali.
21. AUTOMATION PRINCIPLE
Material handling operations should be mechanized
and/or automated where feasible to improve
operational efficiency, increase responsiveness,
improve consistency and predictability, decrease
operating costs and to eliminate repetitive or
potentially unsafe manual labor.
8
Definition: Automation is a technology concerned with
the application of electro-mechanical devices,
electronics and computer-based systems to operate
and control production and service activities. It
suggests the linking of multiple mechanical operations
to create a system that can be controlled by
programmed instructions.
Definition: Otomasi adalah teknologi yang berkaitan
dengan penerapan perangkat elektro-mekanis, elektronik,
dan sistem berbasis komputer untuk mengoperasikan dan
mengendalikan kegiatan produksi dan layanan. Ini
menyarankan menghubungkan beberapa operasi mekanis
untuk menciptakan sistem yang dapat dikontrol oleh
instruksi yang diprogram.
Operasi penanganan material harus dilakukan secara
mekanis dan / atau otomatis jika memungkinkan untuk
meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan daya
tanggap, meningkatkan konsistensi dan prediktabilitas,
mengurangi biaya operasi dan untuk menghilangkan tenaga
kerja manual yang berulang atau berpotensi tidak aman.
22. AUTOMATION PRINCIPLE …
Key Points
Pre-existing processes and methods should
be simplified and/or re-engineered before
any efforts at installing mechanized or
automated systems.
Computerized material handling systems
should be considered where appropriate for
effective integration of material flow and
information management.
Proses dan metode yang sudah ada sebelumnya
harus disederhanakan dan / atau direkayasa
ulang sebelum upaya memasang sistem mekanis
atau otomatis.
Sistem penanganan material yang
terkomputerisasi harus dipertimbangkan jika
sesuai untuk integrasi dengan aliran material
yang efektif dan manajemen informasi.
23. AUTOMATION PRINCIPLE …
Key Points
All items expected to be handled
automatically must have features that
accommodate mechanized and automated
handling.
Treat all interface issues as critical to
successful automation, including equipment
to equipment, equipment to load, equipment
to operator, and control communications.
Semua item yang diharapkan ditangani secara
otomatis harus memiliki fitur yang
mengakomodasi penanganan mekanis dan
otomatis.
Perlakukan semua masalah antarmuka sebagai
hal penting untuk otomatisasi yang sukses,
termasuk peralatan ke peralatan, peralatan
pemuatan, peralatan operator, dan peralatan
kontrol komunikasi.
24. ENVIRONMENTAL PRINCIPLE
Environmental impact and energy consumption
should be considered as criteria when
designing or selecting alternative equipment
and material handling systems.
9
Definition: Environmental consciousness
stems from a desire not to waste natural
resources and to predict and eliminate the
possible negative effects of our daily actions
on the environment.
Definition: Kesadaran lingkungan berasal dari
keinginan untuk tidak menyia-nyiakan sumber
daya alam dan untuk memprediksi dan
menghilangkan kemungkinan dampak negatif dari
tindakan kita sehari-hari terhadap lingkungan.
Dampak lingkungan dan konsumsi energi harus
dipertimbangkan sebagai kriteria ketika
merancang atau memilih peralatan alternatif
dan sistem penanganan material.
25. ENVIRONMENTAL PRINCIPLE …
Key Points
Containers, pallets and other products used
to form and protect unit loads should be
designed for reusability when possible
and/or biodegradability as appropriate.
Systems design should accommodate the
handling of spent dunnage, empty
containers and other by-products of
material handling.
Wadah, palet, dan produk lain yang digunakan
untuk membentuk dan melindungi muatan unit
harus dirancang untuk dapat digunakan kembali
jika memungkinkan dan / atau kemampuan
biodegradasi yang sesuai.
Desain sistem harus mengakomodasi
penanganan barang bekas, wadah kosong, dan
produk sampingan lainnya dalam penanganan
material.
26. ENVIRONMENTAL PRINCIPLE
Key Points
Materials specified as hazardous have
special needs with regard to spill
protection, combustibility and other risks.
Bahan yang ditentukan sebagai bahan
berbahaya dan memiliki kebutuhan khusus
harus mendapat perlakuan khusus berkaitan
dengan perlindungan tumpahan, kemampuan
terbakar dan risiko lainnya.
27. LIFE CYCLE COST PRINCIPLE
A thorough economic analysis should
account for the entire life cycle of all
material handling equipment and resulting
systems.
10
Definition: Life cycle costs include all
cash flows that will occur between the time
the first dollar is spent to plan or procure a
new piece of equipment, or to put in place a
new method, until that method and/or
equipment is totally replaced.
Definition: Biaya siklus hidup mencakup semua
arus kas yang akan terjadi antara beban biaya
waktu pertama dikeluarkan dalama perencanaan
atau membeli peralatan baru, atau menerapkan
metode baru tersebut, sampai metode dan / atau
peralatan tersebut diganti total.
Analisis ekonomi yang menyeluruh harus
memperhitungkan seluruh siklus hidup semua
peralatan penanganan material dan sistem yang
dihasilkan.
28. LIFE CYCLE PRINCIPLE …
Key Points
Life cycle costs include capital investment,
installation, setup and equipment
programming, training, system testing and
acceptance, operating (labor, utilities, etc.),
maintenance and repair, reuse value, and
ultimate disposal.
A plan for preventive and predictive
maintenance should be prepared for the
equipment, and the estimated cost of
maintenance and spare parts should be
included in the economic analysis.
Biaya siklus hidup meliputi investasi modal,
pemasangan, pengaturan dan pemrograman
peralatan, pelatihan, pengujian dan penerimaan
sistem, pengoperasian (tenaga kerja, utilitas,
dll.), pemeliharaan dan perbaikan, nilai
penggunaan kembali, dan pembuangan akhir.
Rencana pemeliharaan preventif dan prediktif
harus disiapkan untuk peralatan, perkiraan
biaya pemeliharaan dan suku cadang harus
dimasukkan dalam analisis ekonomi.
29. LIFE CYCLE PRINCIPLE
Key Points
A long-range plan for replacement of the
equipment when it becomes obsolete should
be prepared.
Although measurable cost is a primary
factor, it is certainly not the only factor in
selecting among alternatives. Other factors
of a strategic nature to the organization
and which form the basis for competition in
the market place should be considered and
quantified whenever possible.