SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MANAJEMEN OPERASI LANJUTAN
TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE
Disusun oleh:
Afdi Choiri 12010111130019
Evi Teja Kusumah 12010111130046
Ferhat Husein 12010111130108
Krisnhoe Winda Pinasti 12010111130090
Faizal Taufik Ibrahim 12010111140231
Disusun guna memenuhi tugas Manajemen Operasi Lanjutan kelas B
Dosen pengampu:
Dr. H. Susilo Toto Rahardjo, S. E., M. T. dan Drs. Bambang Munas Dwiyanto, S.E.
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEORO
SEMARANG
2013
Total Productive Maintenance
A. Sejarah Total Productive Maintenance
1) Definisi TPM
Total Productive Maintenance adalah konsep pemeliharaan yang
melibatkan seluruh pekerja yang bertujuan mencapai efektivitas pada seluruh
sistem produksi melalui partisipasi dan kegiatan pemeliharaan yang produktif,
proaktif, dan terencana. (Suzuki Kyoshi, 1999)
2) Awal Mula TPM
TPM merupakan konsep inovatif dari orang-orang Jepang. Asal mula dari
TPM bermula pada tahun 1951 dimana pemeliharaan pencegahan pertama kali
diperkenalkan di Jepang. Bagaimanapun juga konsep dari pemeliharaan
pencegahan diambil dari Amerika Serikat yang kemudian berkembang menjadi
suatu sistem baru khas Jepang yang dikenal sebagai sistem Total Productive
Maintenance yang kita kenal seperti sekarang ini. Total Productive Maintenance
berkembang dari filosofi yang dibawa oleh Dr. W. Edward Deming yang
mempopulerkannya di Jepang setelah perang dunia ke-2 dengan pendekatan
pemanfaatan data untuk melakukan control kualitas dalam produksi, dan lambat
laun pendekatan pemanfaatan data juga dilakukan untuk melakukan kegiatan
pemeliharaan dalam produksi.
. Perusahaan yang pertama kali mengimplementasikan penggunaan Total
Productive Maintenance adalah Nippondenso ( bagian dari Toyota) , yang
dipelopori oleh Seiichi Nakajima yang memperkenalkan penerapan pemeliharaan
pencegahan secara luas di tahun 1960an. Pemeliharaan pencegahan adalah konsep
yang dimana, operator operator memproduksi barang dengan menggunakan mesin
dan kelompok pemeliharaan didedikasikan untuk pekerjaan pemeliharaan mesin
tersebut. Namun dengan tingginya tingkat otomasi Nippondenso, pemeliharaan
menjadi masalah karena begitu banyak personil pemeliharaan yang lebih
dibutuhkan. Jadi manajemen memutuskan bahwa banyak pemeliharaan rutin atas
peralatan akan dilakukan oleh operator sendiri. (Autonomous Maintenance, salah
satu fitur dari TPM yang lebih efektif untuk digunakan sebagai operator
(dibandingkan dengan seorang insinyur yang sangat terampil) adalah di tingkat
pembayaran yang lebih rendah. Ini tidak untuk mengurangi biaya, namun operator
memiliki pemahaman yang lebih baik bagaimana peralatan bekerja pada setiap hari,
dapat mengetahui apakah masalah muncul, dapat mengetahui apakah kualitas
menurun dan melalui pembelajaran terus-menerus, dimungkinkan untuk mengikuti
jalur karir untuk bekerja lebih baik. Kelompok pemeliharaan kemudian terfokus
hanya pada masalah yang lebih kompleks dan pekerjaan proyek untuk peningkatan
jangka panjang.
Kelompok pemeliharaan melakukan modifikasi peralatan yang akan
meningkatkan keandalannya. Modifikasi ini kemudian dibuat atau dimasukkan ke
dalam peralatan baru. Pekerjaan kelompok pemeliharaan dengan dukungan dan
masukan dari operator dan insinyur produksi kemudian membuat perubahan yang
mengarah pada pencegahan pemeliharaan dan peningkatan kualitas melalui cacat
yang lebih sedikit dan penurunan tingkat rongsokan. Jadi pemeliharaan preventif
bersama dengan pencegahan pemeliharaan serta peningkatan kemampuan
perawatan dikelompokkan sebagai pemeliharaan produktif. Tujuan pemeliharaan
produktif adalah untuk memaksimalkan keefektifan alat dan pabrik untuk mencapai
biaya siklus hidup peralatan produksi yang optimum.
Nippondenso telah memiliki lingkaran kualitas yang melibatkan karyawan
dalam perubahan. Oleh karena itu, saat ini semua karyawan mengambil bagian
dalam melaksanakan pemeliharaan produktif. Berdasarkan perkembangan ini
Nippondenso dianugerahi penghargaan sebagai pabrik yang berbeda dalam
mengembangkan dan mengimplementasikan TPM oleh Japanese Institute of Plant
Engineers (JIPE). Jadi Nippondenso dari kelompok Toyota menjadi perusahaan
pertama yang mendapatkan sertifikasi TPM. Setelah sukses di Jepang,
konsep TPM ini dibawa ke Amerika pada tahun 1970 dan diterapkan pada
perusahaan besar seperti Ford Motor, Boeing, Kodak, dan Motorolla.
Seiichi Nakajima-lah yang kemudian mempopulerkan dan
mengkampanyekan Total Productive Maintenance dengan menulis berbagai buku
dan artikel pada akhir tahun 80an dan terus berkembang di awal tahun 90an.
B. Kunci Kesuksesan Total Productive Maintenance
Konsep TPM mencakup semua hal yang berhubungan dengan
Maintenance termasuk implementasinya di lapangan. Pada TPM mengikut sertakan
pekerja dari bagian produksi untuk ambil bagian dalam kegiatan maintenance
tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kerusakan semaksimal mungkin.
Dengan TPM diharapkan akan terjadi kerjasama yang baik antara bagian
maintenance dan Produksi. Kegiatan TPM mencakup :
1) Operator mesin ikut bertanggung jawab terhadap kondisi mesinnya dan sebisa
mungkin harus dapat ikut ambil bagian dalam kegiatan maintenance awal
seperti misalnya memberikan pelumasan, membersihkan mesin dan daerah
sekitar serta berperan serta aktif dalam inspeksi karena yang pertama kali
mengetahui kondisi mesin tersebut adalah operator.
2) Teknisi-teknisi maintenance hanya akan bertugas pada masalah-masalah serius
seperti misalnya apabila ada trouble dan repair.
3) Dibentuknya staff teknik khusus untuk menganalisa siklus kualitas dari masalah
yang timbul, memberikan ide pengembangan yang menguntungkan serta dapat
memberikan pandangan tentang maintenance yang berkualitas.
Pada dasarnya kunci keberhasilan dari TPM adalah motivasi dan
pelatihan-pelatihan pada staffnya secara berkesinambungan. Obyek utama dalam
TPM adalah :
1) Pengurangan waktu tunda antara kesiapan mesin sampai dengan waktu
produksi.
2) Peningkatan kesiapan perlengkapan, menambah sebagian waktu produksi.
3) Penjagaan umur peralatan produksi agar bisa panjang.
4) Mengikutsertakan pemakai mesin dalam kegiatan maintenance didukung
dengan teknisi-teknisi maintenance.
5) Membuat rutinitas yang didasarkan pada kondisi preventive maintenance.
6) Meningkatkan tingkat pemeliharaan pada perlengkapan dengan menggunakan
sistem yang handal untuk mandiagnosa masalah dengan mempertimbangkan
pada perancangan dasarnya.
C. Delapan Pendukung Utama Total Productive Maintenance
1) Perawatan Terencana
Perawatan terencana adalah aktivitas perawatan atau perbaikan yang
pelaksanaan perawatannya dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
dengan mempersiapkan semua kebutuhan yang dibutuhkan dalam perawatan
seperti metode, peralatan, dan suku cadang. Dalam perawatan terencana, aktivitas
perawatan melibatkan operator yang diberi porsi (kecil dan sederhana) yang
realistis.
2) Focus Improvement
Focus improvement merupakan perbaikan yang terfokus pada suatu
masalah tertentu yang dilakukan oleh kelompok.
3) Skill up Training
Skill up training meliputi kegiatan:
 Penjelasan umum seputar spesifikasi mesin;
 Cara pengoprasian mesin dan komponen utama dalam bekerja;
Diagram Focus Improvement
 Program pemeriksaan rutin oleh operator;
 Program preventive maintenance dasar berikut jadwal;
 Kondisi operasional mesin dalam keadaan normal;Kemungkinan-kemungkinan
failure yang terjadi pada mesin;
 Memotivasi operator untuk menaruh perhatian pribadi terhadap operasi normal
mesin (bunyi, panas, kecepatan, indikator gauge, dan lain-lain).
4) Perawatan Rutin
Perawatan rutin meliputi :
 Persiapan pengalihan pekerjaan perawatan dari bagian Perawatan kepada
operator secara terencana;
 Standar baku prosedur perawatan yang meliputi tempat atau bagian, metode,
alat, dan periode atau waktu;
 Melengkapi peralatan atau mesin dengan petunjuk visual kontrol dan sarana
penunjang;
 Perangkat monitoring atau supervisi langsung.
5) Quality Maintenance
Quality maintenance meruapakan kegiatan menata dan memelihara
peralatan atau mesin dalam kondisi prima untuk mencapai zero defect.
Diagram Quality Maintenance
6) Maintenance Prefention Design
Maintenance prefention design merupakan jenis analisa atau aktivitas
yang menitikberatkan pada menemukan kerusakan mesin atau cacat produk
selama masa peninjauan design dan penetapan spesifikasi dengan menggunakan
teknik-teknik prefentive maintenance.
7) Dokumen dan Stabilisasi
Dokumen dan stabilisasi merupakan prosedur standar, form, catatan, dan
informasi dihimpun dalam standar system control quality (ISO). Manfaat
dokumen dan stabilisasi adalah:
 Sejarah atau riwayat mesin yang berisikan data aktivitas PM dan data inspeksi,
tabulasi breakdown dan penggantian sparepart, improvement dan modifikasi
yang telah dilakukan;
 Penjadwalan penyediaan sparepart;
 Biaya perawatan;
 Penjadwalan pemeriksaan rutin berkelanjutan;
 Pertimbangan investasi.
8) Environmental Safety
Environmental safety merupakan kegiatan membangun sistem
pengawasan dan proteksi lingkungan yang terintegrasi mengacu pada:
 Pencegahan kecelakaan akibat kecerobohan pelaksana (manusia);
 Isolasi dan eliminasi bahaya dari mesin atau proses;
 Penerapan K3.
D. Implementasi Total Productive Maintenance
Perusahaan yang telah sukses umumnya memiliki perencanaan implementasi TPM yang
terdiri atas 12 langkah berikut:
Langkah 1 – Pengumuman program TPM. Top management harus menciptakan
lingkungan yang akan mendukung berjalannya program TPM. Tanpa dukungan manajemen, akan
ada skeptisme dan resistensi yang kemungkinan bisa melumpuhkan inisiatif.
Langkah 2 – Adakan program pelatihan secara formal. Program ini akan
memberikan informasi dan mengedukasi setiap karyawan di perusahaan tentang aktifitas
TPM, manfaat, serta pentingnya kontribusi setiap orang untuk mensukseskannya. Pelatihan
ini dapat diberikan oleh praktisi intern (jika ada) atau oleh konsultan outsource.
Langkah 3 – Ciptakan struktur organisasi pendukung. Tim ini akan
memelihara dan memastikan berjalannya TPM segera setelah program dimulai. Aktifitas
berbasis-tim sangat penting untuk kesuksesan TPM. Tim ini umumnya terdiri atas orang-
orang dari setiap level organisasi – mulai dari manajemen hingga shop floor. Tim inilah
yang akan melakukan komunikasi dan memastikan setiap orang bekerja dengan tujuan
yang sama.
Langkah 4 – Tentukan aturan dasar TPM dan target-target kuantitatif.
Lakukan analisa terhadap keadaan saat ini dan tentukan target yang SMART: Specific,
Measurable, Attainable, Realistic dan Time-based. Lihat juga Delapan Pilar TPM.
Langkah 5 – Buat master deployment plan yang mendetail. Perencanaan ini
akan mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan, kapan pelatihan harus diadakan,
kapan dilakukan restorasi dan perbaikan mesin, sistem manajemen dan
teknologi maintenance.
Langkah 6 – Kick-off TPM. Implementasi dimulai pada tahap ini.
Langkah 7 – Tingkatkan efektifitas setiap mesin yang ada. Tim project akan
menganalisa setiap mesin dan melakukan perbaikan yang diperlukan.
Langkah 8 – Adakan program autonomous maintenance oleh operator.
Pembersihan dan inspeksi rutin yang dilakukan operator akan membantu menstabilkan
kondisi mesin dan mencegah kerusakan/penurunan performa.
Langkah 9 – Adakah program preventive maintenance yang terencana. Buat
jadwal untuk melakukan perawatan untuk mencegah kerusakan di setiap mesin yang ada.
Langkah 10 – Berikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
maintenance dan operasional. Bagian maintenance dapat menjadi narasumber dan
pengajar yang memberikan pelatihan, saran, dan informasi mengenai mesin kepada tim.
Langkah 11 – Kembangkan program early equipment management. Buat
prinsip-prinsip perawatan untuk pencegahan pada proses perancangan mesin.
Langkah 12 – Continuous improvement. Seperti yang dilakukan dalam setiap
inisiatif Lean, organisasi harus mengembangkan pola pikir continuous improvement untuk
‘mengawetkan’ semua perbaikan dan hasil dari perbaikan yang telah didapat.
Aspek penting dalam implementasi TPM
1. Kegiatan – kegiatan yang memaksimalkan ke-efektifan dari peralatan.
2. Perawatan yang mandiri oleh para operator.
3. Kegiatan – kegiatan kelompok kecil pimpinan
Harapan hasil dari implementasi TPM
1.Hasil hasil yang nyata dan terukur
Perusahaan yang telah mengimplementasikan TPM dengan baik memiliki tingkat
kerusakan peralatan, kecelakaan kerja, produk cacat, keluhan konsumen, serta biaya
produksi yang rendah.
2. Mengubah lingkungan kerja
Dengan TPM perusahaan yang sebelumnya tidak teratur ( kotor ), penuh dengan
sisa-sisa material produksi, kebocoran-kebocoran aliran, peralatan berkarat dan lainnya
berubah menjadi lingkugan kerja yang bersih dan nyaman.
3.Mengubah pekerja.
Dalam melakukan aktivitas TPM, pekerja menjadi lebih termotivasi, lebih
terlibat dan lebih berpengetahuan dan terampil dalam melakukan pekerjaannya. TPM
membantu operator mengenal lebih jauh peralatan kerjanya, memperluas tanggungjawab
dan kebanggaan atas tempat kerjanya.
E. Manfaat Total Productive Maintenance
1) Biaya produksi rendah karena rugi dan pekerjaan yang tidak memberi nilai tambah
dapat dikurangi. Akibat kapasitas yang meningkat disertai dengan persediaan yang
rendah, maka secara otomatis akan mengakibatkan biaya operasi lebih rendah.
Tidak perlu penyimpanan bahan baku dan tidak perlu adanya biaya tambahan
karena proses pengerjaan ulang.
2) Peningkatan produktivitas dengan menggunakan prinsip-prinsip TPM akan
meminimalkan kerugian-kerugian pada perusahaan sehingga menuju zero losses.
Jika biaya operasi lebih rendah, maka dari rumus produktivitas adalah
output/input akan diperoleh bahwa produktivitas akan lebih besar (dengan
catatan output konstan). Tentunya produktivitas akan lebih besar lagi jika output
semakin besar.
3) Meningkatkan kualitas dengan TPM, meminimalkan kerusakan pada
mesin/peralatan dan downtime mesin dengan metode terfokus. Selain itu akan
tercipta cost advantage, artinya dengan kualitas yang sama baik, harga dapat
ditetapkan menjadi lebih murah.
4) Waktu delivery ke konsumen dapat ditepati, karena produksi yang tanpa gangguan
akan lebih mudah untuk dilaksanakan.
5) Mengurangi persediaan. Karena tidak perlu ada tumpukan bahan baku yang harus
disiapkan untuk melakukan produksi ulang.
6) Kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja lebih baik.
7) Dengan adanya perbaikan yang terus-menerus, maka tidak aka nada pengerjaan
ulang / proses ulang, sehingga kapasitas akan meningkat
8) Meningkatkan motivasi kerja, karena hak dan tanggung jawab didelegasikan oleh
setiap orang.

More Related Content

What's hot

Bab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlBab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlVarindo Megatek
 
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASI
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASITOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASI
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASILisa Fransisca
 
Fmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsepFmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsepdodi mulya
 
Kuliah 1 total productive maintenance (tpm)
Kuliah 1 total productive maintenance (tpm)Kuliah 1 total productive maintenance (tpm)
Kuliah 1 total productive maintenance (tpm)Sulistyo Pratomo
 
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran LangsungPengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran LangsungYesica Adicondro
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitasharis fadilah
 
Material-handling.ppt
Material-handling.pptMaterial-handling.ppt
Material-handling.pptBkkKramat
 
Pengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungPengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungDeni Irawan
 
Konsep Kaizen
Konsep KaizenKonsep Kaizen
Konsep Kaizenmasruhan
 
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmRizky Akbar
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan BahanMercu Buana University
 
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 

What's hot (20)

Metode perawatan mesin
Metode perawatan mesinMetode perawatan mesin
Metode perawatan mesin
 
Bab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlBab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance control
 
10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan
 
Just in time (jit)
Just in time (jit)Just in time (jit)
Just in time (jit)
 
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASI
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASITOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASI
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASI
 
Fmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsepFmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsep
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Kuliah 1 total productive maintenance (tpm)
Kuliah 1 total productive maintenance (tpm)Kuliah 1 total productive maintenance (tpm)
Kuliah 1 total productive maintenance (tpm)
 
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran LangsungPengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
 
Material-handling.ppt
Material-handling.pptMaterial-handling.ppt
Material-handling.ppt
 
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESINANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
 
7. line balancing
7. line balancing7. line balancing
7. line balancing
 
Pengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungPengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsung
 
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrikPp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
 
Biq built in quality
Biq built in quality Biq built in quality
Biq built in quality
 
Konsep Kaizen
Konsep KaizenKonsep Kaizen
Konsep Kaizen
 
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
 
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
 

Similar to Total productive maintenance

Konsep Dasar TPM (Total Productive Maintenance) _Training "TOTAL PRODUCTIVE M...
Konsep Dasar TPM (Total Productive Maintenance) _Training "TOTAL PRODUCTIVE M...Konsep Dasar TPM (Total Productive Maintenance) _Training "TOTAL PRODUCTIVE M...
Konsep Dasar TPM (Total Productive Maintenance) _Training "TOTAL PRODUCTIVE M...Kanaidi ken
 
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinPeranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinakbarali_
 
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa MakalahYesica Adicondro
 
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiriEdi Sutanto
 
Manajemen perawatan fasilitas total productive maintenance
Manajemen perawatan fasilitas total productive maintenanceManajemen perawatan fasilitas total productive maintenance
Manajemen perawatan fasilitas total productive maintenanceDede Faishal
 
Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Novia Putri
 
New microsoft office word document (2)
New microsoft office word document (2)New microsoft office word document (2)
New microsoft office word document (2)Syad Bakrie
 
Landasan teori manajemen pemeliharaanunikom b
Landasan teori manajemen pemeliharaanunikom b Landasan teori manajemen pemeliharaanunikom b
Landasan teori manajemen pemeliharaanunikom b Tri Mordianto
 
Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...
Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...
Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...Hamid Abdillah
 
13. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Total Productive Maintenance...
13. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Total Productive Maintenance...13. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Total Productive Maintenance...
13. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Total Productive Maintenance...Irwan Haribudiman
 
Pemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjonoPemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjonoEko Supriyadi
 
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesinAgus Witono
 
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesinFarras Japstyle
 
Total-Productive-Maintenance-TPM.pptx
Total-Productive-Maintenance-TPM.pptxTotal-Productive-Maintenance-TPM.pptx
Total-Productive-Maintenance-TPM.pptxssuser631590
 
Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA...
Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA...Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA...
Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA...Kanaidi ken
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanResty Wahyu Pertiwi
 

Similar to Total productive maintenance (20)

Konsep Dasar TPM (Total Productive Maintenance) _Training "TOTAL PRODUCTIVE M...
Konsep Dasar TPM (Total Productive Maintenance) _Training "TOTAL PRODUCTIVE M...Konsep Dasar TPM (Total Productive Maintenance) _Training "TOTAL PRODUCTIVE M...
Konsep Dasar TPM (Total Productive Maintenance) _Training "TOTAL PRODUCTIVE M...
 
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinPeranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
 
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
 
Manajemen perawatan fasilitas total productive maintenance
Manajemen perawatan fasilitas total productive maintenanceManajemen perawatan fasilitas total productive maintenance
Manajemen perawatan fasilitas total productive maintenance
 
Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14
 
New microsoft office word document (2)
New microsoft office word document (2)New microsoft office word document (2)
New microsoft office word document (2)
 
Landasan teori manajemen pemeliharaanunikom b
Landasan teori manajemen pemeliharaanunikom b Landasan teori manajemen pemeliharaanunikom b
Landasan teori manajemen pemeliharaanunikom b
 
11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan
 
Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...
Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...
Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...
 
13. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Total Productive Maintenance...
13. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Total Productive Maintenance...13. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Total Productive Maintenance...
13. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Total Productive Maintenance...
 
PPT Maintenance.pptx
PPT Maintenance.pptxPPT Maintenance.pptx
PPT Maintenance.pptx
 
Pemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjonoPemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjono
 
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
 
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
 
Total-Productive-Maintenance-TPM.pptx
Total-Productive-Maintenance-TPM.pptxTotal-Productive-Maintenance-TPM.pptx
Total-Productive-Maintenance-TPM.pptx
 
Maintenance Practices
Maintenance PracticesMaintenance Practices
Maintenance Practices
 
Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA...
Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA...Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA...
Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA...
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 

More from Yesica Adicondro

Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Yesica Adicondro
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriYesica Adicondro
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriYesica Adicondro
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Yesica Adicondro
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Yesica Adicondro
 
Makalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamMakalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamYesica Adicondro
 
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramMakalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramYesica Adicondro
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTMakalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTYesica Adicondro
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkMakalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkYesica Adicondro
 
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Yesica Adicondro
 
Makalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaMakalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaYesica Adicondro
 
Business process reengineering PPT
Business process reengineering PPTBusiness process reengineering PPT
Business process reengineering PPTYesica Adicondro
 
Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Yesica Adicondro
 
Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Yesica Adicondro
 
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkAnalisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkYesica Adicondro
 

More from Yesica Adicondro (20)

Strategi Tata Letak
Strategi Tata LetakStrategi Tata Letak
Strategi Tata Letak
 
Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
 
Makalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamMakalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garam
 
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramMakalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang Garam
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTMakalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkMakalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilink
 
Dmfi leaflet indonesian
Dmfi leaflet indonesianDmfi leaflet indonesian
Dmfi leaflet indonesian
 
Dmfi booklet indonesian
Dmfi booklet indonesian Dmfi booklet indonesian
Dmfi booklet indonesian
 
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
 
Makalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaMakalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi Indonesia
 
Business process reengineering PPT
Business process reengineering PPTBusiness process reengineering PPT
Business process reengineering PPT
 
Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah
 
PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard
 
Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard
 
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkAnalisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
 
analisis PPT PT Japfa
analisis PPT PT Japfaanalisis PPT PT Japfa
analisis PPT PT Japfa
 

Recently uploaded

KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 

Recently uploaded (16)

KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 

Total productive maintenance

  • 1. MANAJEMEN OPERASI LANJUTAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE Disusun oleh: Afdi Choiri 12010111130019 Evi Teja Kusumah 12010111130046 Ferhat Husein 12010111130108 Krisnhoe Winda Pinasti 12010111130090 Faizal Taufik Ibrahim 12010111140231 Disusun guna memenuhi tugas Manajemen Operasi Lanjutan kelas B Dosen pengampu: Dr. H. Susilo Toto Rahardjo, S. E., M. T. dan Drs. Bambang Munas Dwiyanto, S.E. FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEORO SEMARANG 2013
  • 2. Total Productive Maintenance A. Sejarah Total Productive Maintenance 1) Definisi TPM Total Productive Maintenance adalah konsep pemeliharaan yang melibatkan seluruh pekerja yang bertujuan mencapai efektivitas pada seluruh sistem produksi melalui partisipasi dan kegiatan pemeliharaan yang produktif, proaktif, dan terencana. (Suzuki Kyoshi, 1999) 2) Awal Mula TPM TPM merupakan konsep inovatif dari orang-orang Jepang. Asal mula dari TPM bermula pada tahun 1951 dimana pemeliharaan pencegahan pertama kali diperkenalkan di Jepang. Bagaimanapun juga konsep dari pemeliharaan pencegahan diambil dari Amerika Serikat yang kemudian berkembang menjadi suatu sistem baru khas Jepang yang dikenal sebagai sistem Total Productive Maintenance yang kita kenal seperti sekarang ini. Total Productive Maintenance berkembang dari filosofi yang dibawa oleh Dr. W. Edward Deming yang mempopulerkannya di Jepang setelah perang dunia ke-2 dengan pendekatan pemanfaatan data untuk melakukan control kualitas dalam produksi, dan lambat laun pendekatan pemanfaatan data juga dilakukan untuk melakukan kegiatan pemeliharaan dalam produksi. . Perusahaan yang pertama kali mengimplementasikan penggunaan Total Productive Maintenance adalah Nippondenso ( bagian dari Toyota) , yang dipelopori oleh Seiichi Nakajima yang memperkenalkan penerapan pemeliharaan pencegahan secara luas di tahun 1960an. Pemeliharaan pencegahan adalah konsep yang dimana, operator operator memproduksi barang dengan menggunakan mesin dan kelompok pemeliharaan didedikasikan untuk pekerjaan pemeliharaan mesin tersebut. Namun dengan tingginya tingkat otomasi Nippondenso, pemeliharaan menjadi masalah karena begitu banyak personil pemeliharaan yang lebih dibutuhkan. Jadi manajemen memutuskan bahwa banyak pemeliharaan rutin atas peralatan akan dilakukan oleh operator sendiri. (Autonomous Maintenance, salah satu fitur dari TPM yang lebih efektif untuk digunakan sebagai operator
  • 3. (dibandingkan dengan seorang insinyur yang sangat terampil) adalah di tingkat pembayaran yang lebih rendah. Ini tidak untuk mengurangi biaya, namun operator memiliki pemahaman yang lebih baik bagaimana peralatan bekerja pada setiap hari, dapat mengetahui apakah masalah muncul, dapat mengetahui apakah kualitas menurun dan melalui pembelajaran terus-menerus, dimungkinkan untuk mengikuti jalur karir untuk bekerja lebih baik. Kelompok pemeliharaan kemudian terfokus hanya pada masalah yang lebih kompleks dan pekerjaan proyek untuk peningkatan jangka panjang. Kelompok pemeliharaan melakukan modifikasi peralatan yang akan meningkatkan keandalannya. Modifikasi ini kemudian dibuat atau dimasukkan ke dalam peralatan baru. Pekerjaan kelompok pemeliharaan dengan dukungan dan masukan dari operator dan insinyur produksi kemudian membuat perubahan yang mengarah pada pencegahan pemeliharaan dan peningkatan kualitas melalui cacat yang lebih sedikit dan penurunan tingkat rongsokan. Jadi pemeliharaan preventif bersama dengan pencegahan pemeliharaan serta peningkatan kemampuan perawatan dikelompokkan sebagai pemeliharaan produktif. Tujuan pemeliharaan produktif adalah untuk memaksimalkan keefektifan alat dan pabrik untuk mencapai biaya siklus hidup peralatan produksi yang optimum. Nippondenso telah memiliki lingkaran kualitas yang melibatkan karyawan dalam perubahan. Oleh karena itu, saat ini semua karyawan mengambil bagian dalam melaksanakan pemeliharaan produktif. Berdasarkan perkembangan ini Nippondenso dianugerahi penghargaan sebagai pabrik yang berbeda dalam mengembangkan dan mengimplementasikan TPM oleh Japanese Institute of Plant Engineers (JIPE). Jadi Nippondenso dari kelompok Toyota menjadi perusahaan pertama yang mendapatkan sertifikasi TPM. Setelah sukses di Jepang, konsep TPM ini dibawa ke Amerika pada tahun 1970 dan diterapkan pada perusahaan besar seperti Ford Motor, Boeing, Kodak, dan Motorolla. Seiichi Nakajima-lah yang kemudian mempopulerkan dan mengkampanyekan Total Productive Maintenance dengan menulis berbagai buku dan artikel pada akhir tahun 80an dan terus berkembang di awal tahun 90an.
  • 4. B. Kunci Kesuksesan Total Productive Maintenance Konsep TPM mencakup semua hal yang berhubungan dengan Maintenance termasuk implementasinya di lapangan. Pada TPM mengikut sertakan pekerja dari bagian produksi untuk ambil bagian dalam kegiatan maintenance tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kerusakan semaksimal mungkin. Dengan TPM diharapkan akan terjadi kerjasama yang baik antara bagian maintenance dan Produksi. Kegiatan TPM mencakup : 1) Operator mesin ikut bertanggung jawab terhadap kondisi mesinnya dan sebisa mungkin harus dapat ikut ambil bagian dalam kegiatan maintenance awal seperti misalnya memberikan pelumasan, membersihkan mesin dan daerah sekitar serta berperan serta aktif dalam inspeksi karena yang pertama kali mengetahui kondisi mesin tersebut adalah operator. 2) Teknisi-teknisi maintenance hanya akan bertugas pada masalah-masalah serius seperti misalnya apabila ada trouble dan repair. 3) Dibentuknya staff teknik khusus untuk menganalisa siklus kualitas dari masalah yang timbul, memberikan ide pengembangan yang menguntungkan serta dapat memberikan pandangan tentang maintenance yang berkualitas. Pada dasarnya kunci keberhasilan dari TPM adalah motivasi dan pelatihan-pelatihan pada staffnya secara berkesinambungan. Obyek utama dalam TPM adalah : 1) Pengurangan waktu tunda antara kesiapan mesin sampai dengan waktu produksi. 2) Peningkatan kesiapan perlengkapan, menambah sebagian waktu produksi. 3) Penjagaan umur peralatan produksi agar bisa panjang. 4) Mengikutsertakan pemakai mesin dalam kegiatan maintenance didukung dengan teknisi-teknisi maintenance. 5) Membuat rutinitas yang didasarkan pada kondisi preventive maintenance.
  • 5. 6) Meningkatkan tingkat pemeliharaan pada perlengkapan dengan menggunakan sistem yang handal untuk mandiagnosa masalah dengan mempertimbangkan pada perancangan dasarnya. C. Delapan Pendukung Utama Total Productive Maintenance 1) Perawatan Terencana Perawatan terencana adalah aktivitas perawatan atau perbaikan yang pelaksanaan perawatannya dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan mempersiapkan semua kebutuhan yang dibutuhkan dalam perawatan seperti metode, peralatan, dan suku cadang. Dalam perawatan terencana, aktivitas perawatan melibatkan operator yang diberi porsi (kecil dan sederhana) yang realistis. 2) Focus Improvement Focus improvement merupakan perbaikan yang terfokus pada suatu masalah tertentu yang dilakukan oleh kelompok. 3) Skill up Training Skill up training meliputi kegiatan:  Penjelasan umum seputar spesifikasi mesin;  Cara pengoprasian mesin dan komponen utama dalam bekerja; Diagram Focus Improvement
  • 6.  Program pemeriksaan rutin oleh operator;  Program preventive maintenance dasar berikut jadwal;  Kondisi operasional mesin dalam keadaan normal;Kemungkinan-kemungkinan failure yang terjadi pada mesin;  Memotivasi operator untuk menaruh perhatian pribadi terhadap operasi normal mesin (bunyi, panas, kecepatan, indikator gauge, dan lain-lain). 4) Perawatan Rutin Perawatan rutin meliputi :  Persiapan pengalihan pekerjaan perawatan dari bagian Perawatan kepada operator secara terencana;  Standar baku prosedur perawatan yang meliputi tempat atau bagian, metode, alat, dan periode atau waktu;  Melengkapi peralatan atau mesin dengan petunjuk visual kontrol dan sarana penunjang;  Perangkat monitoring atau supervisi langsung. 5) Quality Maintenance Quality maintenance meruapakan kegiatan menata dan memelihara peralatan atau mesin dalam kondisi prima untuk mencapai zero defect. Diagram Quality Maintenance
  • 7. 6) Maintenance Prefention Design Maintenance prefention design merupakan jenis analisa atau aktivitas yang menitikberatkan pada menemukan kerusakan mesin atau cacat produk selama masa peninjauan design dan penetapan spesifikasi dengan menggunakan teknik-teknik prefentive maintenance. 7) Dokumen dan Stabilisasi Dokumen dan stabilisasi merupakan prosedur standar, form, catatan, dan informasi dihimpun dalam standar system control quality (ISO). Manfaat dokumen dan stabilisasi adalah:  Sejarah atau riwayat mesin yang berisikan data aktivitas PM dan data inspeksi, tabulasi breakdown dan penggantian sparepart, improvement dan modifikasi yang telah dilakukan;  Penjadwalan penyediaan sparepart;  Biaya perawatan;  Penjadwalan pemeriksaan rutin berkelanjutan;  Pertimbangan investasi. 8) Environmental Safety Environmental safety merupakan kegiatan membangun sistem pengawasan dan proteksi lingkungan yang terintegrasi mengacu pada:  Pencegahan kecelakaan akibat kecerobohan pelaksana (manusia);  Isolasi dan eliminasi bahaya dari mesin atau proses;  Penerapan K3. D. Implementasi Total Productive Maintenance Perusahaan yang telah sukses umumnya memiliki perencanaan implementasi TPM yang terdiri atas 12 langkah berikut:
  • 8. Langkah 1 – Pengumuman program TPM. Top management harus menciptakan lingkungan yang akan mendukung berjalannya program TPM. Tanpa dukungan manajemen, akan ada skeptisme dan resistensi yang kemungkinan bisa melumpuhkan inisiatif. Langkah 2 – Adakan program pelatihan secara formal. Program ini akan memberikan informasi dan mengedukasi setiap karyawan di perusahaan tentang aktifitas TPM, manfaat, serta pentingnya kontribusi setiap orang untuk mensukseskannya. Pelatihan ini dapat diberikan oleh praktisi intern (jika ada) atau oleh konsultan outsource. Langkah 3 – Ciptakan struktur organisasi pendukung. Tim ini akan memelihara dan memastikan berjalannya TPM segera setelah program dimulai. Aktifitas berbasis-tim sangat penting untuk kesuksesan TPM. Tim ini umumnya terdiri atas orang- orang dari setiap level organisasi – mulai dari manajemen hingga shop floor. Tim inilah yang akan melakukan komunikasi dan memastikan setiap orang bekerja dengan tujuan yang sama. Langkah 4 – Tentukan aturan dasar TPM dan target-target kuantitatif. Lakukan analisa terhadap keadaan saat ini dan tentukan target yang SMART: Specific, Measurable, Attainable, Realistic dan Time-based. Lihat juga Delapan Pilar TPM. Langkah 5 – Buat master deployment plan yang mendetail. Perencanaan ini akan mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan, kapan pelatihan harus diadakan, kapan dilakukan restorasi dan perbaikan mesin, sistem manajemen dan teknologi maintenance. Langkah 6 – Kick-off TPM. Implementasi dimulai pada tahap ini. Langkah 7 – Tingkatkan efektifitas setiap mesin yang ada. Tim project akan menganalisa setiap mesin dan melakukan perbaikan yang diperlukan.
  • 9. Langkah 8 – Adakan program autonomous maintenance oleh operator. Pembersihan dan inspeksi rutin yang dilakukan operator akan membantu menstabilkan kondisi mesin dan mencegah kerusakan/penurunan performa. Langkah 9 – Adakah program preventive maintenance yang terencana. Buat jadwal untuk melakukan perawatan untuk mencegah kerusakan di setiap mesin yang ada. Langkah 10 – Berikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan maintenance dan operasional. Bagian maintenance dapat menjadi narasumber dan pengajar yang memberikan pelatihan, saran, dan informasi mengenai mesin kepada tim. Langkah 11 – Kembangkan program early equipment management. Buat prinsip-prinsip perawatan untuk pencegahan pada proses perancangan mesin. Langkah 12 – Continuous improvement. Seperti yang dilakukan dalam setiap inisiatif Lean, organisasi harus mengembangkan pola pikir continuous improvement untuk ‘mengawetkan’ semua perbaikan dan hasil dari perbaikan yang telah didapat. Aspek penting dalam implementasi TPM 1. Kegiatan – kegiatan yang memaksimalkan ke-efektifan dari peralatan. 2. Perawatan yang mandiri oleh para operator. 3. Kegiatan – kegiatan kelompok kecil pimpinan Harapan hasil dari implementasi TPM 1.Hasil hasil yang nyata dan terukur Perusahaan yang telah mengimplementasikan TPM dengan baik memiliki tingkat kerusakan peralatan, kecelakaan kerja, produk cacat, keluhan konsumen, serta biaya produksi yang rendah. 2. Mengubah lingkungan kerja
  • 10. Dengan TPM perusahaan yang sebelumnya tidak teratur ( kotor ), penuh dengan sisa-sisa material produksi, kebocoran-kebocoran aliran, peralatan berkarat dan lainnya berubah menjadi lingkugan kerja yang bersih dan nyaman. 3.Mengubah pekerja. Dalam melakukan aktivitas TPM, pekerja menjadi lebih termotivasi, lebih terlibat dan lebih berpengetahuan dan terampil dalam melakukan pekerjaannya. TPM membantu operator mengenal lebih jauh peralatan kerjanya, memperluas tanggungjawab dan kebanggaan atas tempat kerjanya. E. Manfaat Total Productive Maintenance 1) Biaya produksi rendah karena rugi dan pekerjaan yang tidak memberi nilai tambah dapat dikurangi. Akibat kapasitas yang meningkat disertai dengan persediaan yang rendah, maka secara otomatis akan mengakibatkan biaya operasi lebih rendah. Tidak perlu penyimpanan bahan baku dan tidak perlu adanya biaya tambahan karena proses pengerjaan ulang. 2) Peningkatan produktivitas dengan menggunakan prinsip-prinsip TPM akan meminimalkan kerugian-kerugian pada perusahaan sehingga menuju zero losses. Jika biaya operasi lebih rendah, maka dari rumus produktivitas adalah output/input akan diperoleh bahwa produktivitas akan lebih besar (dengan catatan output konstan). Tentunya produktivitas akan lebih besar lagi jika output semakin besar. 3) Meningkatkan kualitas dengan TPM, meminimalkan kerusakan pada mesin/peralatan dan downtime mesin dengan metode terfokus. Selain itu akan tercipta cost advantage, artinya dengan kualitas yang sama baik, harga dapat ditetapkan menjadi lebih murah.
  • 11. 4) Waktu delivery ke konsumen dapat ditepati, karena produksi yang tanpa gangguan akan lebih mudah untuk dilaksanakan. 5) Mengurangi persediaan. Karena tidak perlu ada tumpukan bahan baku yang harus disiapkan untuk melakukan produksi ulang. 6) Kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja lebih baik. 7) Dengan adanya perbaikan yang terus-menerus, maka tidak aka nada pengerjaan ulang / proses ulang, sehingga kapasitas akan meningkat 8) Meningkatkan motivasi kerja, karena hak dan tanggung jawab didelegasikan oleh setiap orang.