Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ejaan bahasa Indonesia dan unsur-unsur yang terkait dengan ejaan bahasa Indonesia seperti huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan penggunaan tanda baca.
2. Ejaan adalah penggambaran
bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb)
dengan kaidah tulisan (huruf)
yang di standarisasikan dan
mempunyai makna.
1. Pengertian Ejaan Bahsa
Indonesia
EJAAN BAHASA
INDONESIA
5. b. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal
dalam bahasa Indonesia terdiri atas
lima huruf yaitu :
A
E I
UO
6. c. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan
konsonan dalam bahasa
Indonesia terdiri atas huruf-
huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m,
n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
7. d. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan
dengan ai, au, dan oi.
Contoh penggunaan diftong
ai pada awal, tengah dan
akhir adalah sebagai berikut
ain, malaikat, pandai.
Sedangkan pada diftong au
seperti aula, saudara,
harimau
8. f. Nama Diri
Penulisan nama – nama sungai,
gunung. Jalan, kota, orang,
badan hukum, dan sebagainya
disesuaikan dengan EYD.
Contoh
Danau Singkarang
Jalan Diponegoro
Gunung Sibayak
Sungai Citarum
Medan
Sanggup Barus
Universitas Negeri Medan
9. 3. Penulisan Huruf
nnama
HURUF BESAR
ATAU KAPITAL
Dipakai
sebagai huruf
pertama
Nama
orang
Nama
bangsa
dan suku
Nama buku,
majalah, Koran
Kata
petunjuk
kekerabatanKata awal
kalimat
Petikan langsung
10. HURUF MIRING
Dipakai
Menuliskan nama buku, majalah dan
surat kabar yang dikutip dalam
karangan
Menuliskan
nama –
nama ilmiah
atau
ungkapan
asing
Menegaskan
atau
mengkhususkan
huruf, bagian
kata atau
kelompok kata
11. 4. Penulisan Kata
1. Kata dasar
2. Kata turunan
3. Kata ulang
4. Gabungankata
5. Kata gantiku,kau, mudan nya
6. Katadepandi,ke, dan dari
7. Kata si dan sang
8. Partikel
9. Singkatan dan akronim
10 Angka dan bilangan
12. 5. Penulisan Unsur Serapan
Berdasarkan taraf integritasnya unsure serapan dalam
bahasa Indonesia dibagi menjadi dua golongan:
13. 6.. Pemakaian Tanda Baca
1.TANDA TITIK
dipakai
Dibelakang atau
huruf dalam suatu
bagan, ikhitsar, atau
dafrat
Untuk memisahkan
angka jam, menit,
detik yang
menunjukkan
waktu
Pada akhir
singkatan gelar,
jabatan, pangkat,
dan sapaan
Pada akhir singkatan
nama orang
14. 2. TANDA KOMA
Dipakai
Untuk
memisahkan
petikan
langsung dari
bagian baris
dalam kalimat
Di antara
tempat dan
alamat, tempat
dan tanggal
ditulis
berurutan
Di antara tempat
penerbitan, nama penerbit,
dan tahun penerbitan
Untuk mengapit
keterngan tambahan
dan keterangan
aposisi
Di antara
unsure –
unsure
pemerincian
pembilangan
Untuk memisahkan
kalimat dari induk
kalimat
15. TANDA HUBUNG dipakai
•Memperjelas hubungan bagian – bagian ungkapan
•Merangaikan se- dengan kata berhuruf kapital, ke-
dengan angka, angka dengan –an, singkatan huruf kapital
dengan imbuhan
•Merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing
•Menyabungkan suku – suku kata dasar yang terpisah oleh
pergantian baris
•Menyambungkan awalan dengan bagian kata di
belakangnya; akhhirnya dengan kata di depannya pada
pergantian baris
•Menyambung unsur – unsur kata ualang
•Menyambungkan huruf kata yang di eja satu – satu,
bagian – bagian suku kata
16. TANDA PISAH dipakai
•Menegaskan adanya oposisi atau
keterangan yang lain sehingga kalimat
menjadi lebih jelas
•Di antara dua bilangan atau tanggal berarti
“sampai denga” atau di antara dua nama
kota yang bearti “ke” atau “sampai”
•Membatasi penyisipan kata atau kalimat
yang member penjelasan khusus di luar
bangunan kalimat
17. TANDA KURUNG dipakai
• Mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan
• Mengapit keterangan atau pejelasan yang
bukan bagian integral pokok pembicaraan
• Mengapit angka atau huruf yang merinci atau
seri keterangan
18. TANDA PETIK
dipakai
1. mengapit latihan ilmiyah yang masih kurang
dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus
2. mengapit petikan langsung yang berasal
dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis
lain
3. mengapit judul syair, karangan dan bab
buku, apabila dipakai dalam kalimat