HEMATOLOGI DAN ONKOLOGI

1. DITA HASNI

2. Drugs used in coagulation
Cytotoxic drugs
Antianemia agent

4. Anticoagulant  for treatment tromboembolic
disease
Antiplatelet  for prophylaxis of
trhomboembolic disease
Fibrinolyric  for rapid dissolution of
trhomboemboly
Coagulant

5. Pathway to Thrombosis

8. Anticoagulants
Parenteral
anticoagulants
Indirect Thrombin
Inhibitor
Heparin
(unfractionated)
Low molecular
weight Heparin
Direct Thrombin
Inhibitor
Lepirudin
Bivalirudin
Oral
anticoagulants
Vitamin K
antagonist
Dicumarol
Warfarin
Direct Factor Xa
inhibitor Rivaroxaban
Oral Direct
thrombin Inhibitor
Dabigatran
etexilate

9. • Mekanisme Kerja  menghambat vitamin K yang berperan sebagai
co-faktor dalam sintesis faktor II, VII,IX dan X.
• Rute pemberian  Oral
• Indikasi  Sebagai profilaksis dan pengobatan trombosis vena
dalam dan emboli paru, profilaksis embolisasi pada atrial fibrilasi.
• Kontraindikasi  trombosis serebral, oklusi arteri perifer, ulkus
peptik, hipertensi dan kehamilan.
• Efek samping  perdarahan.

10. • MEKANISME KERJA:
• Heparin  mengaktifkan antitrombin III Menginaktifkan trombin
dan faktor X  membatasi pembekuan darah.
• LMWH aktivitas mirip heparin.
• Rute pemberian  intravena, subkutan
• Indikasi  Pengobatan Trombosisi Vena Dalam dan emboli paru
• Kontraindikasi  hemofilia, trombositopenia dan ulkus peptik
• Efek samping  perdarahan, trombositopenia
• Catatan: heparin mempunyai onset kerja cepat sehingga digunakan
pada kasus gawat darurat.

11. • Mekanisme Kerja  berasal dari lintah bekerja dengan
menginaktifkan trombin
• Rute Pemberian  subkutan, intravena
• Indikasi  profilaksis Deep Vein Trombosis (DVT) Pada pasien yang
menjalani pergantian tulang panggul dan lutut
• Kontraindikasi  perdarahan aktif, gangguan ginjal atau hepar.
• Efek samping  perdarahan, reaksi hipersensitivitas

12. Antithromboticdrugs
Thromboxan
synthesis inhibitor
aspirin
Platelet cAMP
enhancer
Dipyridamole
P2Y12 receptor
blockers
Ticlopidine
Clopidogrel
GP IIb/IIIa
antagonist
Abciximab
eptifibatide

13. • Mekanisme Kerja  menghambat enzim siklooksigenase  reduksi
dalam pembentukan tromboxan dan prostaglandin.
• Rute pemberian  oral
• Indikasi  Pencegahan dan pengobatan infark miokard dan stroke
iskemik
• Kontraindikasi  anak dibawah 12 tahun dapat menyebbkan
sindrom rey, hemofilia, ulkus peptik
• Efek samping  bronkospasme, perdarahan gastrointestinal.

14. • Mekanisme Kerja inhibisi enzim fosfodiesterase yang berperan
untuk hidrolisis cAMP peningkatan kadar cAMP penurunan
kadar kalsium  inhibisi agregasi trombosit
• Rute pemberian  oral
• Indikasi  profilaksis trombosis akibat katup jantung prostetik
• Efek samping  hipotensi, mual, diare, sakit kepala.

15. • Mekanisme Kerja menghambat aktivasi reseptor glikoprotein
IIB/IIIA pada permukaan trombosit/platelet, yang diperlukan untuk
agregasi
• Rute pemberian  oral
• Indikasi  pencegahan sekunder kejadian kardiovaskular dan
serebrovaskular
• Efek samping  perdarahan, gangguan abdominal, mual dan
muntah.

16. • Mekanisme Kerja  berikatan dan menginaktifkan reseptor
GPIIB/IIIA mencegah agregasi trombosit
• Rute pemberian  Intravena
• Indikasi  pencegahan komplikasi jantung iskemia pada pasien
yang menjalani intervensi koroner perkutaneus.
•  pencegahan jangka pendek infark miokard pada pasien dengan
angina tidak stabil
• Kontraindikasi  perdarahan aktif
• Efek samping  perdarahan, mual, muntah, hipotensi

17. Fibrinolytics
streptokinase
urokinase
Alteplase
Reteplase
Tenecteplase

18. • Mekanisme Kerja  membentuk kompleks dengan plasminogen dan
mengaktifkan nya menjadi plasmin, suatu enzim fibrinolitik.
• Rute Pemberian  Intravena
• Indikasi  Trombosis Vena yang mengancam nyawa, emboli paru,
tromboembolisme arterial, infark miokard akut.
• Kontraindikasi  perdarahan yang baru terjadi,diseksi aorta.
• Efek samping  mual, muntah dan perdarahan.

19. • Mekanisme Kerja  aktivator tissue plasminogen
• Rute pemberian  intravena
• Indikasi  infark miokard, emboli paru
• Kontraindikasi  perdarahan yang baru terjadi,diseksi aorta
• Efek samping  mual, muntah dan perdarahan.

20. Koagulan
Vitamin K
Protamin
Faktor
Pembekuan
Desmopressin
Asam
Traneksamat
Aprotinin
Ethamsylate
Pengobatan Gangguan Perdarahan

21. • Mekanisme Kerja  diperlukan untuk post transkripsi γ-karboksilasi
residu asam glutamate dari protrombin (Faktor II) dan faktor
pembekuan VII ,IX, dan X oleh hepar.
• Rute Pemberian  Oral, Intramuskular, Intravena
• Indikasi  antidotum antioagulan oral, pasien dengan defisiensi
vitamin K, Sebagai profilaksis hipoprotrombinemia pada bayi baru
lahir.
• Efek samping  anemia hemolitik dan hiperbilirubinemia pada bayi
baru lahir

22. • Mekanisme Kerja  membentuk kompleks inaktif dengan heparin
dan digunakan pada pasien dengan pengobatan heparin telah
menyebabkan perdarahan.
• Rute Pemberian  Intravena
• Indikasi  Perdarahan karena heparinisasi
• Efek samping  mual, muntah, kemerahan pada muka, hipotensi

23. • Defisiensi faktor pembekuan dapat digantikan dengan pemberian
plasma segar.
• Faktor VIII dan IX tersedia dalam bentuk freeze-dried concentrate
• Mekanisme Kerja  semua faktor pembekuan diperlukan untuk
koagulasi darah yang normal.
• Rute pemberian  intravena
• Indikasi  hemofilia
• Efek samping  reaksi alergi.

24. • Mekanisme Kerja  menyebabkan pelepasan faktor VIII. Juga
memiliki efek antidiuretik.
• Rute pemberian  parenteral
• Indikasi  defisisensi faktor VIII yang ringan dan untuk pengobatan
diabetes insipidus.
• Efek samping  retensi cairan, hiponatremia, sakit kepala, mual dan
muntah

25. • Mekanisme Kerja  menghambat aktivasi plasminogen sehingga
mencegah fibrinolisis
• Rute pemberian  oral, intravena
• Indikasi  perdarahan gastrontestinal dan kondisi terjadi perdarahan
atau risiko perdarahan seperti hemofilia, menoragia dan ekstraksi
gigi.
• Kontraindikasi  penyakit tromboemboli
• Efek samping  mual dan muntah, diare.

26. • Mekanisme Kerja  menghambat enzim proteolitik plasmin dan
kalikrein sehingga menghambat fibrinolisis
• Rute Pemberian  intravena
• Indikasi  digunakan jika ada risiko kehilangan darah setelah
operasi jantung terbuka.
• Efek samping  alergi, tromboflebitis lokal

27. • Mekanisme Kerja  memperbaiki adhesi trombosit yang abnormal
• Rute Pemberian  Oral, Intravena
• Indikasi  Untuk mengurangi perdarahan Kapiler dan perdarahan
periventrikular pada bayi prematur
• Kontraindikasi  porfiria
• Efek samping  Mual, sakit kepala, ruam

28. Cytotoxic drugs

30. Alkilator Antimetabolit
Antibiotik
sitotoksik
Inhibitor Mitosis Senyawa Platinum
Obat sitotoksik
lainnya

32. Mekanisme Kerja  memiliki gugus alkil reaktif yang membentuk ikatan
kovalen dengan asam nukleat  mencegah replikasi atau pecahnya
ikatan DNA
Rute pemberian  siklofosfamid per oral dan intravena, klorambusil per
oral
Indikasi  Siklofosfamid untuk leukemia, limfoma dan beberapa tumor
solid. Klorambusil untuk leukemia,limfoma dan kanker ovarium.
Efek samping  sitotoksisitas umum.
Metabolit siklofosfamid yang dikeluarkan lewat urine,akrolein, dapat
menyebabkan sistitis hemoragik serius.

33. Antagonis
asam folat
• metotreksat
antipirimidin
• Flurourasil
• Sitarabin
Antipurin • Merkaptopurin

34. Metrotreksat Antagonis kompetitif terhadap dihidrofolat reduktase dan
mencegah regenerasi senyawa tetrahidrofolat yang esensial untuk
sintesis purin dan timidilat  menghambat sintesis DNA
Flurourasil  dikonversi menjadi fluorodeoksiuridin monofosfat,
nukleotida pirimidin tiruan yang menghambat timidilat sintetase,
mencegah sintesis DNA.
Sitarabin  dikonversi menjadi bentuk trifosfat yang menghambat DNA
Polimerase.
Merkaptopurin  dikonversi menjadi nukleotida purin tiruan yang
mengganggu sintesis DNA

35. • Mekanisme Kerja
• Aktinomisin D mencegah transkripsi dengan cara mengganggu
RNA Polimerase
• Doksorubisin  menghambat transkripsi dan replikasi DNA dengan
cara menghambat topoisomerase II.
• Bleomisin  memecah untai DNA
• Indikasi leukemia akut,limfoma dan tumor solid.
• Efek samping  Toksisitas Umum
• Doksorubisin kardiotoksisitas
• Bleomisin  fibrosis paru

36. • Mekanisme Kerja  Penghambat mitosis bekerja dengan mengikat
tubulin dan menghambat polimerasi mikrotubulus yang penting untuk
membentuk spindel mitosis  mencegah mitosis  menghentikan
pembelahan sel pada metafase
• Indikasi Leukemia akut, limfoma dan beberapa tumor solid
• Efek samping  Sitotoksisitas Umum

37. • Mekanisme Kerja Ikatan dengan subunit DNA, menghambat
sintesis DNA, transkripsi dan fungsi. Dapat bekerja pada siklus sel
manapun.
• Indikasi 
• Cisplatin umumnya digunakan pada kanker paru,serviks,kandung
kemih, testikular dan ovarium.
• Karboplatin  kanker paru dan ovarium stadium lanjut
• Oksalipatin  kanker kolorektal
• Efek samping  sitotoksisitas

38. Mekanisme Kerja  Menghambat
sintesis DNA dan RNA dengan
mekanisme belum jelas
Prokarbazin
Mekanisme Kerja  Inhibibisi pada
ribonukleotida reduktase dan
pembentuksn deoksirubonukleotida
Hidroksiurea

42. • Mekanisme Kerja  suplementasi diet besi meningkatkan besi
serum dan penyimpanan besi di hati dan tulang. Besi yang adekuat
diperlukan untuk eritropoesis yang normal dan untuk protein yang
mengandung besi.
• Rute pemberian  oral
• Indikasi  anemia defisiensi besi
• Efek samping  iritasi gastrointestinal, mual, nyeri epigastrium.
• Catatan : overdosis besi dapat menyebabkan hemokromatosis.
Desferoksamin dapat diberikan sebagai obat kelating besi 
ekskresi besi melalui urine.

43. • Mekanisme Kerja  diperlukan untuk sintesis DNA dan eritropoesis
• Rute pemberian  intramuskular , oral.
• Indikasi  anemia pernisiosa, anemia megaloblastik makrositik
• Kontraindikasi  tidak ada
• Efek samping  gatal, demam, menggigil, kemerahan pada muka,
mual
• Catatan terapeutik : pengobatan inisial memerlukan injeksi tiap
minggu secara reguler tapi ketika serum B12 sudah normal, injeksi
harus diberikan setiap 3 bulan sekali.

44. • Mekanisme Kerja  diperlukan untuk sintesis DNA dan eritropoesis
yang efektif
• Rute pemberian  oral
• Indikasi  anemia megaloblastik makrositik, pencegahan kerusakan
neural tube pada kehamilan.
• Kontraindikasi  Tidak ada

45. Mekanisme Kerja  bekerja di sum sum tulang tuk stimulasi
pembelahan stem cell  produksi sel dari red cell lineage
Rute pemberian parenteral
Indikasi anemia pada gagal ginjal, anemia e.c. kemoterapi kanker.
Kontraindikasi  Hipertensi tidak terkontrol
Efek samping Peningkatan tekanan darah dan jumlah trombosit
Catatan : sering disalahgunakan oleh para atlet karena dapat
meningkatkan kinerja <-- konsentrasi hemoglobin yang meningkat

47. Drugs used to affect coagulation

48. CYTOTOXIC DRUGS

49. ferous
Folic acid
B12
erytrophoeitin