Wanita yang mengalami proses kelahiran bayinya secara total pasif, selama kehamilannya wanita ini sama sekali tidak menyadari keadaan dirinya dan merasa tidak bertanggung jawab pada segala sesuatu yang terjadi pada dirinya. Ia Cuma tahu bahwa perutnya secara kebetulan ketempatan satu buah janin yang kelak akan lahir dari dirinya. Selanjutnya alam yang harus bertanggung jawab akan kelahiran bayinya kelak. Wanita tersebut tidaktahu bagaimana ia seharusnya bersikap dan bertingkah laku, ia merasa tidak perlu mengetahui secara detail keadaan dirinya yang tengah hamil karena menganggap sesuatu yang tidak berguna atau itu urusan suaminya/ibunya dan bisa mengganggu ketenangan batinnya. Secara membuta ia mengikuti saja semua sugesti dan instruksi orang lain dan bagikan anak kecil yang masih senang bermain-main ia memusatkan segenap minat pada upaya menghilangkan semua bentuk ketakutan dan bentuk kesalahan jasmaniah. Tingkah laku wanita total pasif selama kehamilannya sangat khas yaitu :
v Selalu bergantung dan menempel pada ibunya.
v Ia menyuruh suaminya sebanyak mungkin melakukan semua tugasnya.
v Pada umumnya semua tingkah lakunya sangat infantil, kekanak-kanakan.
v Tetap saja ia bersikap sangat pasif.
v Di tengah kelincahan dan kegembiraannya dan kondisi perutnya yang semakin membesar penampakkan dirinya menyerupai seorang gadis cilik yang tengah bermain dengan bonekanya.
v Jika kehamilannya semakin tua wanita ini jadi sangat tidak sabaran dan menjadi semakin pasif, ia banyak mengeluh dan mendesak lingkungannya agar kelahiran bayinya bisa dipercepat.
v Wanita ini mengalami kehamilan dan kelahiran bayinya sebagai suatu peristiwa magis yang menakjubkan. Otomatis ia menyatakan kepada dunia luar adanya sesuatu benda yang diinjeksikan ke dalam rahimnya melalui coitus secara sadar atau tidak sadar.
v Sama sekali ia tidak merasa bertanggung jawab akan mati atau hidupnya benda yang dititipkan di rahimnya itu.
v Semua sikap bermusuhan terhadap ibunya sendiri menjadi lenyap, sebab sejak kehamilannya wanita itu ingin menyerahkan semua tanggung jawab sendiri kepada ibunya.
v Ia mengharapkan agar ibunya bersedia terus menerus menunggui dirinya di saat hamil dan melahirkan bayinya untuk memberikan atensi pada kelahiran janinnya.
0 KOMENTAR
Beranda
Langganan: Postingan (Atom)
LUV U ;)
Cuteki gadgets
SEARCH
ABOUT ME
UNKNOWN
LIHAT PROFIL LENGKAPKU
VISIT MY WORDPRESS
Visit My Wordpress
ANGELICA LEE
Beranda
Psikologi
Emosi Pada Saat Hamil dan Proses Melahirkan
Somatic dan Psikis Yang Mempengaruhi Kelahiran
Reaksi Wanita Hiper Masculine Dalam Mengahadapi Kelahiran
Kegelisahan dan Ketakutan Menjelang Kelahiran Bayi
Reaksi Wanita Total Pasif dalam Menghadapi Kelahiran
MASA NIFAS
Fase Honeymoon
Bounding attachment
Taking in
Theme Images
Theme Videos
My Images
My Videos
Angelica Lee. Diberdayakan oleh Blogger.
Cuteki kawaii
TOTAL TAYANGAN HALAMAN
0 30
1 0
2 20
3 0
4 0
5 0
6 0
7 10
8 0
9 0
10 20
11 0
12 70
13 20
14 0
15 0
16 0
17 10
18 30
19 10
20 20
21 0
22 10
2
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit kardiovaskular dan obat-obat yang digunakan untuk mengobatinya. Jenis penyakit kardiovaskular yang dijelaskan meliputi gagal jantung, infark miokard, angina, aritmia, dan shock jantung beserta gejala dan pengobatannya. Berbagai macam obat seperti nitrogliserin, beta blocker, dan antiaritmia digunakan untuk mengobati kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat kardiovaskuler untuk penyakit jantung dan pembuluh darah seperti infark miokard, gagal jantung, angina, aritmia, dan hipertensi. Jenis-jenis obat yang dibahas meliputi trombolitik, antiaritmia, vasodilator, beta-blocker, ACE inhibitor, dan diuretik.
Wanita yang mengalami proses kelahiran bayinya secara total pasif, selama kehamilannya wanita ini sama sekali tidak menyadari keadaan dirinya dan merasa tidak bertanggung jawab pada segala sesuatu yang terjadi pada dirinya. Ia Cuma tahu bahwa perutnya secara kebetulan ketempatan satu buah janin yang kelak akan lahir dari dirinya. Selanjutnya alam yang harus bertanggung jawab akan kelahiran bayinya kelak. Wanita tersebut tidaktahu bagaimana ia seharusnya bersikap dan bertingkah laku, ia merasa tidak perlu mengetahui secara detail keadaan dirinya yang tengah hamil karena menganggap sesuatu yang tidak berguna atau itu urusan suaminya/ibunya dan bisa mengganggu ketenangan batinnya. Secara membuta ia mengikuti saja semua sugesti dan instruksi orang lain dan bagikan anak kecil yang masih senang bermain-main ia memusatkan segenap minat pada upaya menghilangkan semua bentuk ketakutan dan bentuk kesalahan jasmaniah. Tingkah laku wanita total pasif selama kehamilannya sangat khas yaitu :
v Selalu bergantung dan menempel pada ibunya.
v Ia menyuruh suaminya sebanyak mungkin melakukan semua tugasnya.
v Pada umumnya semua tingkah lakunya sangat infantil, kekanak-kanakan.
v Tetap saja ia bersikap sangat pasif.
v Di tengah kelincahan dan kegembiraannya dan kondisi perutnya yang semakin membesar penampakkan dirinya menyerupai seorang gadis cilik yang tengah bermain dengan bonekanya.
v Jika kehamilannya semakin tua wanita ini jadi sangat tidak sabaran dan menjadi semakin pasif, ia banyak mengeluh dan mendesak lingkungannya agar kelahiran bayinya bisa dipercepat.
v Wanita ini mengalami kehamilan dan kelahiran bayinya sebagai suatu peristiwa magis yang menakjubkan. Otomatis ia menyatakan kepada dunia luar adanya sesuatu benda yang diinjeksikan ke dalam rahimnya melalui coitus secara sadar atau tidak sadar.
v Sama sekali ia tidak merasa bertanggung jawab akan mati atau hidupnya benda yang dititipkan di rahimnya itu.
v Semua sikap bermusuhan terhadap ibunya sendiri menjadi lenyap, sebab sejak kehamilannya wanita itu ingin menyerahkan semua tanggung jawab sendiri kepada ibunya.
v Ia mengharapkan agar ibunya bersedia terus menerus menunggui dirinya di saat hamil dan melahirkan bayinya untuk memberikan atensi pada kelahiran janinnya.
0 KOMENTAR
Beranda
Langganan: Postingan (Atom)
LUV U ;)
Cuteki gadgets
SEARCH
ABOUT ME
UNKNOWN
LIHAT PROFIL LENGKAPKU
VISIT MY WORDPRESS
Visit My Wordpress
ANGELICA LEE
Beranda
Psikologi
Emosi Pada Saat Hamil dan Proses Melahirkan
Somatic dan Psikis Yang Mempengaruhi Kelahiran
Reaksi Wanita Hiper Masculine Dalam Mengahadapi Kelahiran
Kegelisahan dan Ketakutan Menjelang Kelahiran Bayi
Reaksi Wanita Total Pasif dalam Menghadapi Kelahiran
MASA NIFAS
Fase Honeymoon
Bounding attachment
Taking in
Theme Images
Theme Videos
My Images
My Videos
Angelica Lee. Diberdayakan oleh Blogger.
Cuteki kawaii
TOTAL TAYANGAN HALAMAN
0 30
1 0
2 20
3 0
4 0
5 0
6 0
7 10
8 0
9 0
10 20
11 0
12 70
13 20
14 0
15 0
16 0
17 10
18 30
19 10
20 20
21 0
22 10
2
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit kardiovaskular dan obat-obat yang digunakan untuk mengobatinya. Jenis penyakit kardiovaskular yang dijelaskan meliputi gagal jantung, infark miokard, angina, aritmia, dan shock jantung beserta gejala dan pengobatannya. Berbagai macam obat seperti nitrogliserin, beta blocker, dan antiaritmia digunakan untuk mengobati kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat kardiovaskuler untuk penyakit jantung dan pembuluh darah seperti infark miokard, gagal jantung, angina, aritmia, dan hipertensi. Jenis-jenis obat yang dibahas meliputi trombolitik, antiaritmia, vasodilator, beta-blocker, ACE inhibitor, dan diuretik.
Anemia merupakan penyakit yang ditandai dengan penurunan jumlah eritrosit atau hemoglobin di dalam darah. Dokumen menjelaskan definisi, epidemiologi, fisiologi eritrosit, manifestasi klinis, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan berbagai jenis anemia.
Anemia merupakan penyakit yang ditandai dengan penurunan jumlah eritrosit atau hemoglobin di dalam darah. Dokumen menjelaskan definisi, epidemiologi, fisiologi eritrosit, manifestasi klinis, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, diagnosis dan penatalaksanaan berbagai jenis anemia seperti anemia defisiensi besi, anemia penyakit kronis, anemia megaloblastik, dan anemia hemolitik.
- Idiopathic trombositopenic purpura (ITP) adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan trombositopenia akibat antibodi yang menghancurkan trombosit. Gejalanya berupa perdarahan kulit dan mukosa. Diagnosis didasarkan pada hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan penurunan jumlah trombosit. Pengobatannya meliputi tindakan suportif, kortikosteroid, imunoglobulin intravena, dan transfusi trombosit. Pro
Dokumen tersebut membahas klasifikasi obat antihipertensi yang terdiri dari diuretik, ACE inhibitor, angiotensin receptor blocker, dan calcium channel blocker beserta mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi, efek samping dan interaksinya.
Dokumen tersebut membahas interaksi antara obat-obat anti-inflamasi nonsteroid (AINS) dengan obat-obat lain. AINS diklasifikasikan menjadi penghambat siklooksigenase dan penghambat nonsiklooksigenase. AINS seperti aspirin, ibuprofen, dan naproksen dapat berinteraksi dengan obat-obat lain seperti antikoagulan, diuretik, dan antihipertensi sehingga meningkatkan risiko efek samping.
Farmakoterapi pada pasien dengan kondisi patologis penyakitajengninda
Dokumen tersebut membahas tentang farmakoterapi pada pasien dengan kondisi patologis penyakit hati. Hati memainkan peran penting dalam homeostasis tubuh melalui berbagai fungsi. Penyakit hati dapat disebabkan oleh faktor genetik, infeksi, toksin, dan lainnya. Penyakit hati dapat mempengaruhi farmakokinetika obat karena perubahan fungsi metabolisme hati. Prinsip penatalaksanaan obat pada pasien penyakit hat
Kuliah obat kardiovaskular, ACE Inhibitors atau Penghambat Enzim Konversi Angiotensin, untuk mahasiswa fakultas kedokteran. ACE Inhibitors adalah salah satu obat terpenting dalam bidang kardiovaskular. Terutama digunakan untuk hipertensi dan gagal jantung.
Dokumen tersebut merangkum beberapa poin penting tentang farmakologi obat hipertensi, termasuk kelompok obat antihipertensi (diuretik, simpatoplegia, vasodilator, penghambat angiotensin), mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi dan efek samping masing-masing kelompok obat, serta penggunaan obat pada masalah khusus seperti kehamilan, lanjut usia, diabetes, dan penyakit ginjal.
Anemia merupakan penyakit yang ditandai dengan penurunan jumlah eritrosit atau hemoglobin di dalam darah. Dokumen menjelaskan definisi, epidemiologi, fisiologi eritrosit, manifestasi klinis, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan berbagai jenis anemia.
Anemia merupakan penyakit yang ditandai dengan penurunan jumlah eritrosit atau hemoglobin di dalam darah. Dokumen menjelaskan definisi, epidemiologi, fisiologi eritrosit, manifestasi klinis, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, diagnosis dan penatalaksanaan berbagai jenis anemia seperti anemia defisiensi besi, anemia penyakit kronis, anemia megaloblastik, dan anemia hemolitik.
- Idiopathic trombositopenic purpura (ITP) adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan trombositopenia akibat antibodi yang menghancurkan trombosit. Gejalanya berupa perdarahan kulit dan mukosa. Diagnosis didasarkan pada hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan penurunan jumlah trombosit. Pengobatannya meliputi tindakan suportif, kortikosteroid, imunoglobulin intravena, dan transfusi trombosit. Pro
Dokumen tersebut membahas klasifikasi obat antihipertensi yang terdiri dari diuretik, ACE inhibitor, angiotensin receptor blocker, dan calcium channel blocker beserta mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi, efek samping dan interaksinya.
Dokumen tersebut membahas interaksi antara obat-obat anti-inflamasi nonsteroid (AINS) dengan obat-obat lain. AINS diklasifikasikan menjadi penghambat siklooksigenase dan penghambat nonsiklooksigenase. AINS seperti aspirin, ibuprofen, dan naproksen dapat berinteraksi dengan obat-obat lain seperti antikoagulan, diuretik, dan antihipertensi sehingga meningkatkan risiko efek samping.
Farmakoterapi pada pasien dengan kondisi patologis penyakitajengninda
Dokumen tersebut membahas tentang farmakoterapi pada pasien dengan kondisi patologis penyakit hati. Hati memainkan peran penting dalam homeostasis tubuh melalui berbagai fungsi. Penyakit hati dapat disebabkan oleh faktor genetik, infeksi, toksin, dan lainnya. Penyakit hati dapat mempengaruhi farmakokinetika obat karena perubahan fungsi metabolisme hati. Prinsip penatalaksanaan obat pada pasien penyakit hat
Kuliah obat kardiovaskular, ACE Inhibitors atau Penghambat Enzim Konversi Angiotensin, untuk mahasiswa fakultas kedokteran. ACE Inhibitors adalah salah satu obat terpenting dalam bidang kardiovaskular. Terutama digunakan untuk hipertensi dan gagal jantung.
Dokumen tersebut merangkum beberapa poin penting tentang farmakologi obat hipertensi, termasuk kelompok obat antihipertensi (diuretik, simpatoplegia, vasodilator, penghambat angiotensin), mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi dan efek samping masing-masing kelompok obat, serta penggunaan obat pada masalah khusus seperti kehamilan, lanjut usia, diabetes, dan penyakit ginjal.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
4. Eritropoisis
• Eritropoisis adalah proses pembentukan eritrosit
yang distimulasi oleh eritropoietin (EPO) ,dibuat oleh
ginjal untuk pemasakan Eritrosit
• Kalau tidak tersedia menyebabkan anemia
• Diobati dengan Epoetin-alfa(EPO,eprex)
• Salah digunakan sebagai doping menyebabkan
stimulasi pembentukan eritrosit dan fibrin serta
pemasukan oksigen ke otot.
5. Eritrosit
• Dibentuk disumsum tulang punggung akan membentuk :
• 1. besi untuk sintesis Hb (zat warna darah)
• 2. Vit B12 dan Folat untuk sintesa DNA
• 3. Vit lain B6,B1,B2, C dan E
• 4. Logam kobal
• 5. Androgen dan tiroksin
• Zat-zat ini diserap dari makanan dan ditimbun dalam
jaringan dihati dan sumsum tulang
6. • Lekosit untuk daya tahan tubuh
• Trombosit adalah pelat darah yang berperan untuk
pembekuan darah
• Plasma merupakan komponen cairan darah yang
mengandung fibrinogen dan enzim plasmin
terbentuk fibrin dan sisinya serum
7. PROSES HEMATOPOEISIS
Proses hematopoeisis memerlukan:
1. Sel induk hematopoisis (hematopoeitic-
stem cell)
2. Lingkungan mikro (microenvironment)
3. Bahan pembentuk darah
4. Mekanisme regulasi
7
8. Bahan Pembentuk darah
Bahan Pembentuk darah:
As folat, vit B12
Fe
Co, Mg, Cu, Zn
As amino
vitamin: vitamin B komplek, Vitamin C
8
9. Antianemia
• Anemia adalah menurunnya jumlah
hemoglobin dalam sel darah merah sehingga
oksigenasi ke jaringan dan organ terganggu.
• Kadar Hb dipengaruhi umur, jenis kelamin, geofrafis
dan metode pemeriksaan.
10. PENYEBAB TERJADINYA ANEMIA :
1. TERJADI PENDARAHAN DLM JUMLAH BANYAK
2. PEMUSNAHAN ABNORMAL SEL DARAH
3. GANGGUAN PADA JARINGAN HEMOPOETIK
4. KURANGNYA FAKTOR PEMBEKUAN DARAH
KEKURANGAN ZAT BESI ANEMIA HIPOKROM
KEKURANGAN VIT B 12 &
ASAM FOLAT
ANEMIA HIPERKROM /
MEGALOBLASTER .
11. ANTIANEMIA
HEMATINIKA : ADALAH OBAT OBAT YANG BERISI BAHAN BAHAN
PEMBENTUKAN DARAH DAN DIGUNAKAN UNTUK
PENDERITA ANEMIA KARENA KEKURANGAN
UNSUR PEMBENTUK DAN KATALISATOR .
SEL DARAH MERAH DIBENTUK DALAM SUM SUM TULANG , DIANTARA
NYA PADA EPIPHYSIS TULANG PANJANG , SUM SUM TULANG PIPIH DAN SUM SUM
TULANG PENDEK .
DALAM PROSES PEMBENTUKANNYA DIPERLUKAN :
-Fe ( ZAT BESI )
- VIT B12
- ASAM FOLAT
12. BAHAN BAHAN HEMATINIKA
1. ZAT BESI ( Fe )
MERUPAKAN UNSUR INTI DALAM PEMBENTUKAN HAEM ,
IKATAN HAEM DENGAN PROTEIN
BERPRAN SEBAGAI PENYALUR ZAT ASAM DARI Hb DAN
MENDORONG SUM SUM TULANG UNTUK MENGHASILKAN
SEL SEL DARAH .
ABSORBSI AKAN MENINGKAT DALAM SUASANA ASAM ( VIT C )
DAN AKAN MENURUN BILA PEMBERIAN BERSAMA ANTASIDA ,
TETRASIKLIN DAN MAKANAN .
HAEMOGLOBIN .
2. VITAMIN B12 & ASAM FOLAT .
UNTUK SINTESA DNA
DEFISIENSI SALAH SATU VITAMIN DIATAS
PRODUKSI DAN MATURASI ERITROSIT
GANGGUAN
ANEMIA MEGA –
LOBLASTER .
13. Antitrombosit, Trombolitik dan Antikoagulan
- Obat yang mencegah pembekuan darah.
- Untuk Pencegahan dan Pengobatan Tromboemboli
Tromboemboli:
Negara Industri : Penyebab kematian utama Profilaksis
Merupakan Penyulit atau Menyertai Penyakit Lain:
- Gagal Jantung
- Diabetes Melitus
- Varises Vena
- Kerusakan Arteri
Faktor Timbulnya Tromboemboli:
- Trauma
- Kebiasaan Merokok
- Pembedahan
- Imobilisasi
- Kehamilan
- Estrogen
14. ANTITROMBOSIT
Obat yang menghambat agregasi trombosit
terhambatnya pembentukan trombus yang terutama sering
ditemukan pada sistem arteri.
C/: Aspirin, Sulfinpirazon, Dipiridamol dan Dekstran,
Prostaksiklin, PGI2 dan Tiklopidin
Asam Asetil Salisilat
Mekanisme Kerja: 1- 3 g / hari
Asetilasi protein membran trombosit dan protein plasma ,
terutama kerja enzim siklooksigenase sintesis
Tromboksan A2 Postaksiklin , maka diberikan Dosis
rendah
Aspirin : 325 mg – 1 g / hari
15. Indikasi: Infark miokard akut
- Mencegah kambuh miokard infark yang fatal / nonfatal
- Mengurangi kekambuhan Transient ischemic attacks
- Stroke karena penyumbatan
- Kematian akibat gangguan pembuluh darah
16. SULFINPIRAZON:
Mekanisme Kerja: Memperpanjang waktu hidup trombosit (yang
diperpendek secara patologis)
Indikasi:
• Pada prevensi sekunder infark miokard akut , kematian mendadak
menurun dan mengurangi kekambuhan
• Tidak efektif infark miokard akut penderita angina tak stabil
Efek Samping:
• - Gangguan GIT, ruam kulit, diskrasia darah, nefritis
intertisial akut, kolik ginjal, gagal ginjal akut
Interaksi :
Warfarin efek meningkat bersama Sulfinpirazon
Dosis:
Prevensi sekunder setelah infark miokard akut 800 mg/hari
17. DIPIRIDAMOL
Mekanisme Kerja:
Memperkuat kerja penghambatan agregasi yang dimiliki adenosin &
prostaglandin E, disamping itu menghambat fosfodiesterase trombosit
pembebasan mediator trombosit ditekan
Menghambat ambilan dan metabolisme adenosin oleh eritrosit dan
sel endotel pembuluh darah, dengan demikian meningkatkan kadarnya
dalam plasma. Adenosin menghambat fungsi trombosit dengan
merangsang adenilat siklase dan merupakan vasodilator.
Memperbesar efek antiagregasi Prostasiklin
Dosis normal : 10 % mengalami Flushing dan sakit kepala
Maka diberi : Kombinasi Dosis digunakan Kecil
Dipiridamol + Aspirin :
Infark miokard akut untuk Prevensi sekunder dan pasien TIA untuk
mencegah Stroke
Dipiridamol + Antikoagulan Oral
18. Efek Samping:
- Sakit kepala
-Pusing
- Sinkop
- Gangguan TGI
Farmakokinetik:
Bioavailabilitas bervariasi
90% berikatan dengan Protein Plasma
Mengalami siklus enetro hepatik
t1/2 : 1- 12 jam
Dosis:
- Profiklaksis Jangka Panjang Katup Jantung buatan : 400 mg/ hari
bersama Warfarin
- Mencegah aktivasi trombosit selama operasi by pass : 400 mg
dimulai 2 hari sebelum operasi
19. Dekstran
Sebagai profilaksis untuk pasien dengan kecenderungan komplikasi
tromboemboli (ex. pada waktu melahirkan, fraktur femur,
pembedahan).
Mekanisme Kerja:
Menghambat perlengketan trombosit dan mencegah bendungan
pada pembuluh darah dengan mempengaruhi aliran darah
Na-EPOPROSTENOL (PROSTASIKLIN, PGI2)
Manfaat dan keamanan ??
Mekanisme Kerja:
- Menghambat agregasi trombosit
- Vasodilatasi
Efek Samping:
Flushing, sakit kepala, nausea, muntah,gelisah, cemas, hipotensi,
refleks takikardia
20. TIKLOPIDIN HCL
Manfaat dan keamanan ??
Mekanisme Kerja:
Diduga perubahan pada membran trombosit
Hasil Penelitian:
Mengurangi kambuhnya
- Stroke
- Infark miokard
- Kematian pasien yang baru menderita Stroke karena tromboemboli
Efek Samping:
- Gangguan TGI - Leukopenia
- Komplikasi Perdarahan - Agranulositosis
- Urtikaria - Ikterus kolestatik
- Ruam kulit - LDL & VLDL kolesterol meningkat
- Gangguan Fungsi Hati
21. TROMBOLITIK
Kerja Melarutkan Trombus yang sudah terbentuk
Digunakan pada saat trombus sudah terbentuk. Obat ini bekerja dengan
cara berdifusi ke dalam bekuan darah dan mengaktifkan plasminogen yang
digunakan untuk menghancurkan gumpalan-gumpalan pada kondisi seperti
trombosis vena, emboli paru, trombosis retina, juga infark miokard.
Indikasi:
- Infark miokard akut
-Trombosis Vena
- - Emboli Paru
- - Tromboemboli Arteri
- Melarutkan bekuan darah pada katup jantung buatan dan
kateter Vena
22. • STREPTOKINASE:
Pengobatan fase dini emboli paru akut dan infark miokard akut
Mekanisme Kerja:
• Mengaktifasi plasminogen dengan cara tidak langsung yaitu:
• Dengan bergabung terlebih dulu dengan plasminogen untuk
membentuk kompleks aktivator mengkatalisis perubahan
plasminogen bebas menjadi plasmin.
• Umumnya Pasein memiliki antibodi terhadap Streptokinase akibat
terinfeksi Streptokokus
Dosis : 1 juta IU tidak efektif tidak digunakan.
Kinetik: t ½ bifasik : Fase cepat 11-13 menit, lambat 23 menit
23. UROKINASE
• Diisolasi dari Urin Manusia
• Langsung mengaktifkan Plasminogen
Indikasi:
- Emboli Paru,
- Tromboemboli Vena
- Tromboemboli Arteri
Urokinase + Heparin insidens Perdarahan 45 %
Heparin insiden Perdarahan 27 %
KI:
- Usia >> 50 thn
- Sejarah penyakit kardiopulmonal
Kinetik:
Infus, iv, bersihan cepat oleh hati, t1/2 20 menit,
Ekskresi: Empedu dan Urin
24. ANTIKOAGULAN
• Mencegah pembekuan darah menghambat
pembentukan atau menghambat fungsi beberapa faktor
pembekuan darah.
• Untuk mencegah terbentuk dan meluasnya trombus dan
emboli, juga mencegah bekunya darah in vitro pada
pemeriksaan laboratorium / tranfusi.
• Antikoagulan Oral dan Heparin menghambat pembentukan
fibrin sebagai pencegahan untuk mengurangi insiden
tromboemboli terutama pada vena
25. • Juga bermanfaat: Pengobatan trombosis arteri karena mempengaruhi
pembentukan fibrin yang diperlukan untuk mempertahankan
gumpalan trombosit.
• ANTIKOAGULAN DIKELOMPOKAN:
1. Heparin: Antikoagulan yang bekerja langsung
2. Antikoagulan oral: Antikoagulan yang bekerja tidak langsung
A. Derivat 4 –Hidroksikumarin: Dikumoral, Warfarin
B. Derivat Indan-1,3-dion: Anisindion;
3. Antikoagulan bekerja mengikat ion Kalsium (faktor pembekuan
darah)
26. • HEPARIN
• Heparin: satu-satunya antikoagulan diberikan parenteral dan pilihan
bila diperlukan efek cepat pada:
- Emboli paru-paru,
- Trombosis vena dalam
- Infark miokard akut.
• Juga digunakan:
- Pencegahan tromboemboli vena selama operasi
- Untuk mempertahankan sirkulasi ekstrakorporal
selama operasi jantung terbuka.
- Heparin juga diindikasikan untuk wanita hamil yang
memerlukan antikoagulan.
27. Heparin
Dosis tepat sangat penting,
Diperlukan monitoring terus-menerus.
Pemberian parenteral dapat menimbulkan nyeri dan hematome di area infeksi.
Heparin: molekul besar sulit menembus plasenta, tidak masuk ke ASI
(tidak mempengaruhi janin dalam kandungan).
Efek samping:
- Perdarahan.
- Alergi
- Osteoporosis terapi lebih dari 6 bulan
- Trombositopenia
- Rambut rontok
- Raksi anafilaktik , Shock
KI:
Peminum alkohol karena mengganggu fungsi hepar.
Antagonis: Heparin adalah Protamin Sulfat.
Interaksi:
Fenilbutazon, Kortikosteroid, Kloramfenikol dapat meningkatkan respon
antikoagulan oral.
28. ANTIKOAGULAN ORAL:
Berguna untukpencegahan dan pengobatan Tromboemboli.
Umumnya digunakan dalam jangka panjang.
Terhadap Trombosis vena, efek Antikoagulan oral sama dengan
Heparin, tetapi
Tromboemboli arteri, antikoagulan oral kurang efektif.
Antikoagulan oral pada dasarnya merupakan antagonis vitamin K.
Indikasi:
Penyakit dengan kecenderungan timbulnya Tromboemboli, seperti:
- Infark miokard,
- Penyakit jantung rematik,
- Serangan iskemia selintas,
- Trombosis vena,
- Emboli paru.
29. KUMARIN: (Antagonis Vit K)
Derivat 4-Hidroksi kumarin : Dikumarol
Mekanisme Kerja:
- Menghambat sisntesis Protrombin juga faktor VII, IX dan X dalam
hati Antikoagulan tak langsung
- Mencegah γ-karboksilasi asam Glutamat menjadi prazat faktor
pembekuan
Efek Samping:
Resiko pendarahan kadang-kadang
Eksatem, Dermatitis kadang-kadang
Rambut rontok kadang-kadang
Nekrosa kulit/kumarin kadang-kadang
nekrosa
32. Kontra Indikasi:
• As. Asetilsalisilat
• Indometasin
• Oksifenilbutazon
• Fenilbutazon
• Sulfinpirazon
WARFARIN
• Pemberian: intra muskular atau intravena.
• Pasien Hipotiroid yang diberikan warfarin bersama Levotiroksin, hati-
hati berefek kelainan kardiovaskular.
• Natrium Warfarin: Oral, Intravena
33. ANTIKOAGULAN PENGIKAT ION KALSIUM
Natrium Sitrat dalam darah akan mengikat Kalsium menjadi
kompleks kalsium sitrat. Banyak digunakan dalam darah untuk
transfusi, karena tidak tosik. Tetapi dosis terlalu tinggi pada transfusi
darah sampai 1.400 ml dapat menyebabkan depresi jantung.
Asam oksalat dan senyawa oksalat lainnya digunakan untuk
antikoagulan di luar tubuh (in vitro), sebab terlalu toksis untuk
penggunaan in vivo (di dalam tubuh).
Natrium Edetat mengikat Kalsium menjadi kompleks dan bersifat
sebagai Antikoagulan.
Untuk mengatasi perdarahan akibat penggunaan antikoagulan
digunakan:
-Protamin Sulfat
34. Komplikasi dan efek yang tidak diinginkan pada terapi dengan
antikoagulan
Komplikasi yang berbahaya akibat terapi dengan antikoagulan
adalah pendarahan, biasa penyebabnya adalah dosis tinggi (perlu
kontrol terapi)
Tingkat Bahaya:
1. Bahaya ringan : hematoma kulit, pendarahan subkonjuktiva,
mikrohemorogi
2. Bahaya berat : pendarahan didaerah operasi makrohematurien,
hematoma otot
3. Membahayakan hidup : intrakranial, intraspinal,
gastrointestinal, pendarahan pada mata, anak ginjal, laring
35. KI pada penggunaan Antikoagulan:
KI relatif :
• Pendarahan laten dari GIT
• Penyakit kardiovaskuller sistim
- Hipertoni
- Trombosil serebral selama minggu pertama dari 2 minggu
• Diabetes melitus dengan renopati III & IV
• >60 tahun
• Penyakit hati (berlaku hanya untuk derivat kumarin)
- alcut hepatitis
- sirosis hati
- kerusakan hati
Alergi
36. KI Absolut
• Akut pakreatitis
• Setelah operasi prostat, selama minggu pertama
postoperasi
• Setelah operasi SSP atau mata, selama minggu pertama
postoperasif
• Selama 6 bulan setelah pendarahan serebral
• Perdaran GI, Endokaretitis
OBAT ANTIKOAGULAN
Janin sangat rentan terhadap antikoagulan warfarin. Cacat bawaan
terjadi pada 25% bayi yang terpapar oleh obat ini selama trimester
pertama. Bisa terjadi perdarahan abnormal pada ibu maupun janin.
Ibu hamil memiliki resiko membentuk bekuan darah, lebih baik
diberikan heparin. Tetapi pemakaian jangka panjang selama
kehamilan bisa menyebabkan penurunan jumlah trombosit atau
pengeroposan tulang (osteoporosis) pada ibu.
37. HEMOSTATIK
Zat atau obat untuk menghentikan pendahrahan
1. HEMOSTATIK LOKAL:
Pembagian
Hemostatik Serap (Absorbable Hemostatics)
Menghentikan Perdarahan dengan pembentukan suatu
bekuan buatan / memberikan jala serat-serat yang
mempermudah pembukuan bila diletakkan langsung pada
permukaan yang berdarah. Berguna untuk mengatasi
perdarahan yang berasal dari pembuluh darah kecil saja
- Spon gelatin, Oksisel (selulosa Oksida), Busa Fibrin
Insani (human fibrin foam)
38. ASTRINGEN
Bekerja lokal dengan mengendapkan protein darah sehingga perdarahan
dapat dihentikan.
Dinamakan styptic, antara lain feri klorida, nitras argenti, asam tenat
Untuk menghentikan perdarahan kapiler
KOAGULAN
Penggunaan lokal menimbulkan hemostasis dengan dua cara, yaitu
- mempercepat perubahan protrombin menjadi trombin
- secara langsung mengumpulkan fibrinogen.
VASOKONSTRIKTOR
Epinefrin dan norepinefrin berefek vasokonstriksi, dapat digunakan untuk
menghentikan perdarahan kapiler suatu permukaan.
39. 2. Hemostatik Sistemik
Memberikan transfusi darah, sering dapat menghentikan perdarahan
dengan segera. Terjadi karena penderita mendapatkan semua faktor
pembekuan darah yang terdapat dalam transfusi.
Faktor Antihemofilik (Faktor VIII) dan Cryoprecipitated
antihemophilic factor
Kedua zat ini bermanfaat untuk mencegah atau mengatasi
perdarahan pada penderita hemofilia A (defisiensi faktor VIII yang
sifatnya heriditer) dan pada penderita yang darahnya mengandung
inhibitor faktor VIII.
Cryoprecipitated antihemophilic factor didapat dari plasma donor
tunggal dan kaya akan faktor VIII, fibrinogen dan protein plasma lain.
40. Efek samping
Reaksi hipersensitivitas , Hepatitis virus, anemia hemolitik,
hiperfibrinogenemia, menggigil dan demam.
Posologi
Kadar faktor antihemofilik 20-30% dari normal yang diberikan
IV biasanya diperlukan untuk mengatasi perdarahan pada
penderita hemofilia.
KOMPLEKS FAKTOR IX
Sedian mengandung faktor II, VII, IX dan X, serat sejumlah
kecil
protein plasma lain, digunakan untuk:
- pengobatan hemofilia B, atau
- bila diperlukan faktor-faktor yang terdapat dalam sedian untuk
mencegah perdarahan,
Jangan diberikan pada penderita nonhemofilia.
41. Efek Samping
Trombosis
Demam
Menggigil
Sakit kepala
Flushing
Reaksi hipersensitivitas berat
Posologi
Kebutuhan tergantung keadaan penderita.
Lakukan pemeriksaan pembekuan sebelum dan selama pengobatan
untuk menentukan dosis.
DESMOPRESIN
Merupakan vasopresin sintetik , dapat meningkatkan kadar
faktor VIII dan vWf untuk sementara. Peningkatan kadar faktor
pembekuan tersebut paling besar terjadi 1-2 jam dan menetap sampai
dengan 6 jam.
42. Efek samping :
Sakit kepala, mual, flushing, sakit & pembengkakkan di tempat suntikan
FIBRINOGEN INSANI
Sedian ini hanya digunakan bila dapat ditentukan kadar fibrinogen
dalam darah penderita, dan daya pembekuan sebenarnya.
VITAMIN K
Sebagai Hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk dapat menimbulkan
efek, sebab vitamin K harus merangsang pembentukan
faktor-faktor pembekuan darah lebih dahulu.
ASAM AMINOKAPROAT
Penghambat bersaing dari aktivator plasminogen dan penghambat plasmin.
Plasmin berperan menghancurkan fibrinogen, fibrin dan faktor pembekuan
darah lain.
Farmakokinetik :
Absorpsi baik per oral dan dapat diberikan IV. Ekskresi cepat melalui urin,
sebagian besar dalam bentuk asal. Kadar puncak ± 2 jam , dosis tunggal.
43. Indikasi :
Mengatasi hematuria yang berasal dari kandung kemih, prostat atau uretra.
Efek samping :
Pruritus, eritema, ruam kulit, hipotensi dispepsia, mual, diare, inhibisi
eyakulasi, eritema konyungtiva, dan hidung tersumbat. yang paling berbahaya
trombosis umum.
Teratogenisitas :
Tidak didapatkan abnormalitas yang bermakna, meskipun asam aminokaproat
sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan trimester pertama dan kedua,
kecuali memang benar- benar diperlukan.
Posologi :
Dosis dewasa dimulai dengan 5-6 g per oral atau infus IV secara lambat, lalu 1
g tiap jam atau 6 g tiap 6 jam bila fungsi ginjal normal.
44. ASAM TRANEKSAMAT
Indikasi dan mekanisme kerja sama dengan asam aminokaproat
tetapi 10 kali lebih poten dan efek samping lebih ringan.
Farmakokinetik :
Cepat diasorpsi dari saluran cerna.
Posologi :
Dosis yang dianjurkan 0,5-1 g, diberikan 2-3 kali sehari secara IV
Lambat, sekurang-kurangnya dalm waktu 5 menit.