DIAGNOSA BANDING PENURUNAN KESADARAN MANAJEMEN
Dipresentasikan oleh Jofizal Jannis | Neurologist| National Brain Centre
pada PIT VI IDI Kota Bogor | 10 Nopember 2013
IDIOPATIK THROMBOSITOPENIK PURPURA (ITP)
Trombositopenia adalah suatu kekurangan trombosit, yang merupakan bagian dari pembekuan darah. Pada orang normal jumlah trombosit di dalam sirkulasi berkisar antara 150.000 -450000/ul, rata-rata berumur 7-10 hari kira-kira 1/3 dari jumlah trombosit di dalam sirkulasidarah mengalami penghancuran di dalam limpa oleh karena itu untuk mempertahankan jumlah trombosit supaya tetap normal di produksi 150.000 - 450000 sel trombosit perhari. Jika jumlah trombosit kurang dari 30.000/mL, bisa terjadi perdarahan abnormal meskipun biasanya gangguan baru timbul jika jumlah trombosit mencapai kurang dari 10.000/mL.(Sudoyo, dkk ,2006).
Trombositopenia dapat bersifat kongenital atau di dapat, dan terjadi akibat penurunan reproduksi trombosit, seperti pada anemiaaplastik, mielofibrosis, terapi radiasi atau leukimia, peningkatan penghancuran trombosit, seperti pada infeksi tertentu ; toksisitas obat, atau koagulasi intravaskuler, diseminasi (DIC); distribusi abnormal atau sekuestrasi pada limpa ; atau trombositopenia dilusional setelah hemoragi atau tranfusi sel darah merah. (Sandara, 2003).Trombositipenia didefinisikan juga sebagai jumlah trombosit kurang dari 100.000/mm3.
Focused Assessment Sonography in Trauma (FAST) is one of the important procedure to assess trauma patient. Fast, high sensitivity and specifity makes it essential as a adjunct in Emergency Department (ED)
Shock dan Resusitasi Cairan
Akan mendiskusikan tentang
1. Konsep cairan dan elektrolit
2. Terapi cairan
3. Macam-macam shock, penyebab, penanganan dan resusitasi cairan
4. Initial assessment pada kasus shock
5. Contoh kasus
Untuk diskusi tentang slide ini atau ingin komunikasi bisa ke eri_yanuar2004@yahoo.com
DIAGNOSA BANDING PENURUNAN KESADARAN MANAJEMEN
Dipresentasikan oleh Jofizal Jannis | Neurologist| National Brain Centre
pada PIT VI IDI Kota Bogor | 10 Nopember 2013
IDIOPATIK THROMBOSITOPENIK PURPURA (ITP)
Trombositopenia adalah suatu kekurangan trombosit, yang merupakan bagian dari pembekuan darah. Pada orang normal jumlah trombosit di dalam sirkulasi berkisar antara 150.000 -450000/ul, rata-rata berumur 7-10 hari kira-kira 1/3 dari jumlah trombosit di dalam sirkulasidarah mengalami penghancuran di dalam limpa oleh karena itu untuk mempertahankan jumlah trombosit supaya tetap normal di produksi 150.000 - 450000 sel trombosit perhari. Jika jumlah trombosit kurang dari 30.000/mL, bisa terjadi perdarahan abnormal meskipun biasanya gangguan baru timbul jika jumlah trombosit mencapai kurang dari 10.000/mL.(Sudoyo, dkk ,2006).
Trombositopenia dapat bersifat kongenital atau di dapat, dan terjadi akibat penurunan reproduksi trombosit, seperti pada anemiaaplastik, mielofibrosis, terapi radiasi atau leukimia, peningkatan penghancuran trombosit, seperti pada infeksi tertentu ; toksisitas obat, atau koagulasi intravaskuler, diseminasi (DIC); distribusi abnormal atau sekuestrasi pada limpa ; atau trombositopenia dilusional setelah hemoragi atau tranfusi sel darah merah. (Sandara, 2003).Trombositipenia didefinisikan juga sebagai jumlah trombosit kurang dari 100.000/mm3.
Focused Assessment Sonography in Trauma (FAST) is one of the important procedure to assess trauma patient. Fast, high sensitivity and specifity makes it essential as a adjunct in Emergency Department (ED)
Shock dan Resusitasi Cairan
Akan mendiskusikan tentang
1. Konsep cairan dan elektrolit
2. Terapi cairan
3. Macam-macam shock, penyebab, penanganan dan resusitasi cairan
4. Initial assessment pada kasus shock
5. Contoh kasus
Untuk diskusi tentang slide ini atau ingin komunikasi bisa ke eri_yanuar2004@yahoo.com
Wanita yang mengalami proses kelahiran bayinya secara total pasif, selama kehamilannya wanita ini sama sekali tidak menyadari keadaan dirinya dan merasa tidak bertanggung jawab pada segala sesuatu yang terjadi pada dirinya. Ia Cuma tahu bahwa perutnya secara kebetulan ketempatan satu buah janin yang kelak akan lahir dari dirinya. Selanjutnya alam yang harus bertanggung jawab akan kelahiran bayinya kelak. Wanita tersebut tidaktahu bagaimana ia seharusnya bersikap dan bertingkah laku, ia merasa tidak perlu mengetahui secara detail keadaan dirinya yang tengah hamil karena menganggap sesuatu yang tidak berguna atau itu urusan suaminya/ibunya dan bisa mengganggu ketenangan batinnya. Secara membuta ia mengikuti saja semua sugesti dan instruksi orang lain dan bagikan anak kecil yang masih senang bermain-main ia memusatkan segenap minat pada upaya menghilangkan semua bentuk ketakutan dan bentuk kesalahan jasmaniah. Tingkah laku wanita total pasif selama kehamilannya sangat khas yaitu :
v Selalu bergantung dan menempel pada ibunya.
v Ia menyuruh suaminya sebanyak mungkin melakukan semua tugasnya.
v Pada umumnya semua tingkah lakunya sangat infantil, kekanak-kanakan.
v Tetap saja ia bersikap sangat pasif.
v Di tengah kelincahan dan kegembiraannya dan kondisi perutnya yang semakin membesar penampakkan dirinya menyerupai seorang gadis cilik yang tengah bermain dengan bonekanya.
v Jika kehamilannya semakin tua wanita ini jadi sangat tidak sabaran dan menjadi semakin pasif, ia banyak mengeluh dan mendesak lingkungannya agar kelahiran bayinya bisa dipercepat.
v Wanita ini mengalami kehamilan dan kelahiran bayinya sebagai suatu peristiwa magis yang menakjubkan. Otomatis ia menyatakan kepada dunia luar adanya sesuatu benda yang diinjeksikan ke dalam rahimnya melalui coitus secara sadar atau tidak sadar.
v Sama sekali ia tidak merasa bertanggung jawab akan mati atau hidupnya benda yang dititipkan di rahimnya itu.
v Semua sikap bermusuhan terhadap ibunya sendiri menjadi lenyap, sebab sejak kehamilannya wanita itu ingin menyerahkan semua tanggung jawab sendiri kepada ibunya.
v Ia mengharapkan agar ibunya bersedia terus menerus menunggui dirinya di saat hamil dan melahirkan bayinya untuk memberikan atensi pada kelahiran janinnya.
0 KOMENTAR
Beranda
Langganan: Postingan (Atom)
LUV U ;)
Cuteki gadgets
SEARCH
ABOUT ME
UNKNOWN
LIHAT PROFIL LENGKAPKU
VISIT MY WORDPRESS
Visit My Wordpress
ANGELICA LEE
Beranda
Psikologi
Emosi Pada Saat Hamil dan Proses Melahirkan
Somatic dan Psikis Yang Mempengaruhi Kelahiran
Reaksi Wanita Hiper Masculine Dalam Mengahadapi Kelahiran
Kegelisahan dan Ketakutan Menjelang Kelahiran Bayi
Reaksi Wanita Total Pasif dalam Menghadapi Kelahiran
MASA NIFAS
Fase Honeymoon
Bounding attachment
Taking in
Theme Images
Theme Videos
My Images
My Videos
Angelica Lee. Diberdayakan oleh Blogger.
Cuteki kawaii
TOTAL TAYANGAN HALAMAN
0 30
1 0
2 20
3 0
4 0
5 0
6 0
7 10
8 0
9 0
10 20
11 0
12 70
13 20
14 0
15 0
16 0
17 10
18 30
19 10
20 20
21 0
22 10
2
Kuliah obat kardiovaskular, ACE Inhibitors atau Penghambat Enzim Konversi Angiotensin, untuk mahasiswa fakultas kedokteran. ACE Inhibitors adalah salah satu obat terpenting dalam bidang kardiovaskular. Terutama digunakan untuk hipertensi dan gagal jantung.
2. Hemostasis (koagulan)& Antikoagulan
• Hemostasis :
Proses penghentian perdarahan dari pembuluh darah yang terluka
• Proses hemostasis terganggu:
• << = perdarahan th/ hemostatik
• >> = thrombosis th/ antikoagulan, antitrombotik, trombolitik
• Trombosis :
Pembentukan bekuan darah (clot) yang tak diinginkan dari dalam
pembuluh darah/ jantung
3. Trombus intravaskular
Trombus arteri (putih) Trombus vena (merah)
Terdiri dari Trombosit saling melekat
(agregasi)
Jala fibrin (dilekati eritrosit)
Bahaya Iskemia lokal Emboli
Terapi Antitrombotik
(penghambat agregasi
trombosit)
Antikoagulan
Trombolitik
4. Proses pembentukan clot (bekuan darah)
• Vasokonstriksi pembuluh darah
• Aktivasi trombosit (platelet)
Trombosit menempel pada kolagen yang terekspose di lap.subendotel (adhesi)
Pelepasan granule intraseluler berisi mediator kimia: adenosin
difosfat(ADP), serotonin (5- HT) cAMP Ca+2 :
Aktivasi sintesis Tromboxane A2
Aktivasi reseptor glikoprotein IIb/IIIa
Trombosit saling menempel satu sama lain (agregasi trombosit)
Terbentuk sumbat trombosit (platelet plug) tidak stabil
• Pembentukan bekuan darah
aktivasi coagulation cascade (fibrin) stabil
9. A. Heparin & related products
• Antithrombin III (ATIII):
• Antikoagulan endogen
• menghambat clotting factor protease : thrombin (IIa), IXa, Xa
• Mekanisme kerja:
• Berikatan dg antithrombin III (ATIII) menyebabkan inaktivasi thrombin &
beberapa faktor koagulasi (terutama faktor Xa)
• Terikatnya heparin dg ATIII meningkatkan aktivitas katalitik ATIII 1000
kali
• Efek antikoagulan cepat
• Monitor: aPTT (activated partial thromboplastin time)
10. A. Heparin & related products
Heparin
• Polimer polisakarida tersulfasi (hewan)
• BM 15.000 – 20.000 (tiap batch bervariasi)
• Asam
• Parentral : IV/SC (IM : hematom)
Low molecular weight heparin (LMWH): enoxaparin
• BM 2.000 – 6.000
•Bioavailabilitas lebih besar, masa kerja lebih panjang (1-2x/hari, SC)
Fondaparinux
• Small sintetik, pentasakarida aktif (1x/hari, SC)
11. A. Heparin & related products
• LMWH, Fondaparinux
• Mekanisme kerja = heparin
• Rantai lebih pendek (tidak mengikat thrombin)
• Fondaparinux mempunyai spesifisisitas tinggi terhadap ATIII sehingga lebih efisien
menginaktivasi faktor Xa
• No monitor, kecuali:
• gagal ginjal (clearence berkurang)
• obesitas
• kehamilan
• Antidotum protamin sulfat :
• LMWH : tidak lengkap sempurna
• Fondaparinux : tidak efektif
20. C. Direct Thrombin inhibitor
• Protein yang disintesis Hirudo medicinalis
• Sediaan:
Parenteral: Lepirudin (dihentikan 2012), desirudin, bivalirudin,
argatroban
Oral : Dabigatran etexilate mesylate (Pradaxa)
• Mekanisme kerja:
Berikatan langsung dengan active site thrombin
Bivalirudin: menghambat aktivasi platelet
21. C. Direct Thrombin inhibitor
Dabigatran etexilate mesylate
• Per oral : bioavailabilitas 3-7%; t1/2: 12-17 jam
• Substrat P-glikoprotein
• Gangguan fungsi ginjal mengurangi clearence obat
• Keuntungan:
• Profil farmakokinetik dapat diprediksi (fixed dose)
• No monitor (kecuali argatroban: monitor aPTT)
• Mula kerja cepat
• Efek samping:
23. D. Direct oral Factor Xa inhibitors
Rivaroxaban (Xarelto), apixaban, edoxaban
• Farmakokinetik:
Mula kerja cepat, t1/2 lebih pendek dari warfarin
Fixed dose
• Mekanisme kerja;
Menghambat faktor Xa bebas & yang terikat dalam clot
• No monitor
24. D. Direct oral Factor Xa inhibitors
• Indikasi
Pencegahan stroke embolik pada AF (non-valvular AF)
Pencegahan tromboemboli vena pasca operasi lutut & panggul
Terapi venous thromboembolic disease
• Efek samping
Perdarahan
Tidak ada antidotum
25. Trombolytic
Klasifikasi:
• Recombinant human tissue plasminogen activator (t-PA) :
Alteplase
Reteplase
Tenecteplase
(Reteplase & tenecteplase waktu paruh lebih panjang)
• Streptokinase :
Disintesis dari Streptococcus
Tidak selektif terhadap fibrin yang terikat plasminogen
• Intravena
26. Trombolytic
Mekanisme kerja:
• Plasmin :
Enzim fibrinolytic endogen yang mendegradasi clot
Mengkonversi plasminogen (precursor inaktif) menjadi plasmin
• Tissue plasminogen activator
Bekerja mengkonversi plasminogen menjadi plasmin secara langsung
Sifat selektif; plasminogen terikat fibrin (clot)
• Streptokinase
• Mekanisme kerja tidak selektif
38. Hemostasis
A.
B.
• Penyebab tidak adekuatnya pembekuan darah :
Defisiensi vitamin K
Genetik (hemofilia):
Drug induced
Trombositopenia
• Terapi :
Vitamin K1
Clotting factors & Desmopresin
39. Hemostasis
A. Vitamin K1 (phytonadione)
• Larut lemak
• Defisiensi vit. K : lansia, newborn
• Indikasi:
Defisiensi vitamin K (oral/parenteral)
Antidotum warfarin (dosis besar)
40. Hemostasis
B. Clotting Factors
• Faktor VIII (Hemofilia A)
• Faktor IX (Hemofilia B)
Desmopresin asetat
• Agonis reseptor vasopressin V2
• Faktor von Wilebrand & faktor VIII
• Indikasi:
Hemofilia A ringan & Von Wilebrand disease (elective surgery)