10. Asiklovir
Distribusi secara luas ke dalam cairan tubuh,
termasuk cairan vesikular, cairan mata, dan LCS.
T½: 2,5-3 jam
Ekskresi: ginjal
Efek Samping: Gangguan fungsi ginjal dan SSP.
Efek teratogenik: belum terbukti.
10
11. Kegunaan klinis
Sediaan : oral, intravena, topikal
Varisela Zoster → ↓ lesi & demam dlm 24 jam
Dosis:
anak 20 mg/kg : 4 dosis (selama 5 hari), max 800
mg/dosis
dewasa : 5 x 800 mg p.o.
11
12. Herpes:
Genital : 5 x 200 mg atau 6 x 400 mg p.o
Zoster : 5 x 800 mg p.o (selama 7 hari)
+ prednison → nyeri ↓.
Keratitis herpetik : krim ophalmic 3%
Herpes labialis : krim 5%
Ensefalitis herpes simpleks : 10mg/kg setiap 8 jam iv
CMV
Profilaksis : 3 x 200 mg atau 2 x 800 mg
12
13. Valasiklovir
Mekanisme kerja: → asiklovir
T ½ : 2-3 jam
Ekskresi: ginjal
Efek samping: → asiklovir
Sediaan : oral
13
14. Kegunaan klinis
Herpes
Genital: 2 x 500 mg (10 hari)
Zoster: 3 x 1000 mg (7 hari)
Profilaksis CMV: 4 x 2 gr
14
15. Gansiklovir
Analog guanosine asiklis yang memerlukan
trifosforilasi untuk aktivasi menghambat DNA
virus. Fosforilasi dikatalisis oleh kinase protein
CMV.
T ½ : 2-4 jam
Ekskresi: ginjal
Efek samping:
mielosupresi,
dosis tinggi → karsinogenik & embriotoksik (hewan)
Sediaan : oral & intravena.
15
16. Kegunaan klinis
CMV
Aktivasinya > 100 x asiklovir
Retinitis CMV pada AIDS
IV:
Induksi: 5mg/kg/12 jam (14-21 hari)
Rumatan: 5mg/kg/hari
Oral: 1 g/ 12 jam
Implan intraokuler: 1 implan/5-8 bulan
CMV pd penerima transplantasi: 3 x 1000 mg p.o (3 bulan)
16
21. Sidofovir
Analog nukleotida cytosine yang
fosforilasinya tidak bergantung pada enzim
virus
T ½ intrasel panjang: 17-65 jam
Ekskresi: ginjal
E.S: Nefrotoksisitas
21
24. Amantadin dan Rimantadin
Rimantadin : amin trisiklik turunan amantadin.
4-10 x lebih aktif dari amantadin
Ekskresi: ginjal
E.S:
Gangguan GI dan SSP.
Teratogenik (binatang).
24
25. Kegunaan klinis
Pengobatan:
200 mg/hari (5 hari)
↓ durasi demam dan keluhan sistemik (2 hari
pertama)
Profilaksis musiman: 200 mg/ hari (1-2 dosis)
Perlindungan 70-90%
25
26. Oseltamivir dan Zanamivir
Neuroaminidase inhibitor yang menghambat
penetrasi virus ke permukaan sel inang.
Resistensi: jarang
Indikasi: influenza A & B
E.S: Gangguan saluran nafas & saluran cerna
26
27. Kegunaan klinis
Terapi
Oseltamivir: 75 mg 2
kali sehari, selama 5
hari p.o
Zanamivir: diberikan
secara inhalasi 10
mg 2 kali sehari
selama 5 hari
Profilaksis
Oseltamivir: 75 mg
sekali sehari selama
7-10 hari
Zanamivir: inhalasi
sekali sehari selama
10 hari.
27
29. Lamivudin
Analog nukleosida yang menghambat DNA
polimerase HBV.
T ½ : 9 jam
Ekskresi: ginjal
Indikasi: HBV wild type dan precore variant
E.S: umumnya ditoleransi dengan baik.
29
30. Kegunaan klinis
Dosis:
Dewasa: 100 mg/ hari
Anak: 1 mg/kg/hari, max 100mg/hari
HBeAg (-) → 1 th
HBeAg (+) → > 1 th
30
31. Interferon
Sitokin yang berefek antivirus,
immunomodulaor, dan antiproliferatif.
Sediaan rekombinan yg digunakan secara
klinis → IFN α
E.S:
sindrom mirip influenza,
Mielosupresi
Neurotoksik
Ggn autoimun.
31
33. Kegunaan klinis
HBV
IFN α:
Dewasa 5-10 juta unit/hari,
anak 6 juta unit/m2 tiga kali sehari (4-6 bulan)
PegIFN α-2a: 180 mg sekali seminggu (24 minggu).
PegIFN α -2a lebih unggul dari IFN α
HCV
IFN α : 3 juta unit, 3 kali seminggu (6 bulan)
PegIFN α -2a : 180μg s.c (48 minggu) → respon lebih
baik.
33
34. Ribavirin
Analog guanosine yang menghambat proses capping,
elongasi mRNA, dan sintesis ribonukleoprotein.
Kombinasi dengan Interferon.
Indikasi: HCV
Dosis:
oral 800-100 mg/hari
aerosol 20 mg/ml
E.S: Anemia hemolitik, ggn mental
34
35. Entecavir
Analog deoksiguanosin yang menghambat
HBV polimerase.
Dosis:
0,5 mg/hari p.o
Pada pasien gagal terapi lamivudin → 1 mg/hari
35
36. Adefovir
Analog nukleotida asiklik
penghambat kuat replikasi HBV
sebagai DNA chain terminator
meningkatkan aktivitas sel NK dan IFN
Dosis: 10 mg/hari p.o
36