SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
SANKSI RIDDAH DALAM PERSPEKTIF FIQH JINAYAH
Sang Saka Nuswantara
UIN Salatiga
sangsakanuswantara@gmail.com
A. Pendahuluan
Kontroversi di Hukum Islam tentang penerapan sanksi hukum riddah, terletak pada
sanksinya, apakah dijatuhi hukuman mati ataukah tidak. Kontroversi ini dipicu oleh
perbedaan dalam beristinbat hukum, karenametode dan pendekatan yang mereka gunakan
dalam berijtihãd itu berbeda, sehingga produk hukumnya pun saling bertentangan.
Sebagian ulama mengkategorikan riddah sebagai jarimah hudûd yang hukumannya sudah
dipastikan hukuman mati, sedangkan ulama lain menyatakan riddah itu bukan sebagai
jarimah hudûd yang tidak mesti dijatuhi hukuman mati.
Silang pendapat ini mengakibatkan kesulitan dalam implementasi penerapan sanksi riddah
dalam sebuah negara. Proses hukum yang dapat diberlakukan bagi seluruh warga negara
yang pluralistik itu menjadi suatu keniscayaan, karena itu perlu ada solusi yang dapat
memuaskan semua pihak. Dengan demikian, negara mampu menegakkan supremasi
hukum yang benar-benar menghasilkan rasa keadilan pada masyarakat.1
Inilah yang menyebabkan kita mesti memahami kembali konsep riddah dalam Alquran,
karena walaupun riddah dikecam oleh Alquran dengan kata-kata yang keras, namun Alquran
tidak menetapkan sanksi duniawi yang tegas bagi pelakunya.2
Dalam Islam, seperti yang tertera dalam kitab-kitab fikih klasik, sanksi bagi orang yang
murtad adalah hukuman mati.1 Sa’id Ramadan al-Buti2, menjelaskan bahwa meskipun semua
kitab fikih klasik memberikan sanksi hukuman mati bagi pelaku riddah, namun tidak
ditemukan dalil al-Qur’an yang secara jelas— eksplisit—menegaskan sanksi hukuman dunia
1
Syafe’i, Z. (2016). Kontekstualisasi Hukum Islam Tentang Konversi Agama (Riddah) di Indonesia. Al Qalam,
33(1), 160-191.
2
Rodin, D. (2014). Riddah dan Kebebasan Beragama dalam Alquran. Ahkam Journal of Sharia, 14(2), 12442.
bagi orang yang keluar dari Islam, selain bahwa orang tersebut akan mendapatkan sanksi yang
pedih di akhirat.
Pada mulanya, riddah adalah keluar dari Islam menuju kepada kekafiran, kemudian
berkembang kepada segala perbuatan berupa pengingkaran terhadap ajaran-ajaran Islam, atau
penghinaan terhadap Allah dan Rasul-Nya, bahkan pandanganpandangan yang keras terhadap
Islam, dianggap sebagai kesesatan dan dinyatakan sebagai riddah, dan pelakunya disebut
Murtad.
Perdebatan apakah riddah termasuk hudud ataukah mengarahkan pada perlunya
kepastian hukuman bagi orang murtad, karena jika ancaman hukumannya adalah ‘dibunuh’,
dianggap tidak sesuai dengan penegasan al-Qur’an tentang kebebasan beragama dan intoleran,
dan karena alasan ini pula Islam dicap negatif karena bertentangan dengan Deklarasi Universal
HAM pasal 18.
Di samping itu, banyak ulama yang mempertanyakan relevansi dan validitas sanksi
tersebut. Di antara mereka adalah: Shams ad-Din ash-Sharakhsi yang menyatakan bahwa
riddah tidak tepat dikenakan sanksi hukuman di dunia. Walaupun konversi agama merupakan
dosa besar, namun itu urusan dirinya dengan Tuhannya, dan hukumannya ditunda sampai hari
pembalasan. Pendapatnya ini sama dengan para mufassir ketika menafsirkan ayat 217 al-
Baqarah tentang riddah.
B. Pembahasan
1. Pengertian Riddah
Istilah riddah berakar dari kata radda, yang secara etimologi berarti: berbalik kembali.
Kata ‚ ‫الاسالم‬ ‫عي‬ ‫ّرد‬‫ة‬ ‛ berarti berbalik/keluar dari Islam.3
Sedangkan secara terminologi riddah
berarti: kembali kepada kekafiran dari keadaan beriman. Riddah semakna dengan kata irtidad,
yang merupakan masdar dari kata kerja intransitif irtadda yang berakar dari kata radda; ّ ‫رد‬ -ّّ
ّ
ّ‫ة‬
–
‫يد‬
‫رد‬
,
ّّ
ّّ
–
‫اررت‬
‫ارر‬
‫تادا‬
–
.
‫يرت‬ Riddah dan irtidad, kedua-keduanya berarti ‚kembali ke
jalan dari mana seseorang datang‛, akan tetapi riddah dipergunakan secara khusus dalam
3
Ibrahim Anis dkk., al-Wasit , (Mesir: t.p., 1992), I: 337
pengertian kembali kepada kekafiran, sedangkan irtidad dipergunakan untuk makna tersebut
dan juga makna-makna lainnya.4
Sedangkan menurut terminology istilah riddah mempunyai arti yaitu: berbalik kepada
kekufuran dari keadaan beriman. (al-Asfahani) Istilah riddah adalah istilah yang lebih cocok
untuk menunjukkan kembalinya seseorang kepada kekufuran, danisim fa’ildari kata riddah
adalah murtad (pelaku riddah), sehingga dikenal dengan istilah murtad dalam bahasa
Indonesia. Dalam literatur pembahasan fikih, pengertian riddah adalah kembali (kepada
kekufuran) dari Islam atau memisahkan diri dari agama Islam yang dianutnya.5
2. Pendapat Ulama Tentang Sanksi bagi Pelaku jarimah Riddah
a) Ibn Abdul Barr,Ibn Qudamah, Ibn Dakik al Aid, Ibn DHazm, dan Imam al Nawawi
menyatakang bahwa ada konsensusi bagi pelaku jarimah riddah adalah dihukum
dengan hukuman mati. Kesimpulan ini didasarkan pada fakta sejarah bahwa
khalifah pertama, Abu Bakar, berperang melawan orang-orang murtad pada
masa sahabat. Tetapi Umarr Juga, sebagai sahabat utama Nabi SAW. Seperti
yang dinyatakan bahwa hukuman bagi pelaku jarimah riddah adalah penjara.
Hal ini berkaitan ketika Umar dihadapkan dengan salah satu kasus orang yang
murtad yang dibawa kehadapannya, Umar berpandangan bahwa pelaku jarimah
riddah harus diajak kembali kepada agama Islam. Tetapi apabila ia tidak
mau kembali ke agama Islam, maka ia diberi sanksi masuk penjara sampai
ia mau kembali kepada agama Islam. Menurut Abd al-Razzaq, Anas suatu
hari membawa kepada Umar bahwa ada enam orang murtad dan membelot
bergabung dengan pasukan musuh. Anas bertanya, apakah ada sanksi lain selain
hukuman mati? Umar menjawab, “Ya, aku akan membawa mereka kembali
masuk kedalam agama Islam. Jika mereka mau menerima ajakan saya, aku akan
memasukkan mereka ke dalam penjara.
b) Ibn Taimiyah (Taimiyah) membagi murtad menjadi dua macam, yaitu: pertama
riddahmughallazhah(murtad berat). Kedua, riddah mukhaffafah (murtad ringan).
Riddah mughallazhah ialah kemurtadan yang diiringi dengan aksi permusuhan dan
4
Azizah, I. (2015). Sanksi Riddah Perspektif Al-Shariâh. Al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam, 5(2),
588-611.
5
Mardika, A. (2021). SANKSI JARIMAH RIDDAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM. NUSANTARA:
Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(8), 2549-2555.
perang melawan Islam. Sedangkan riddah mukhaffafah ialah kemurtadan tanpa
diiringi dengan aksi yang menunjukkan permusuhan atau provokasi terhadap agama
Islam. Meskipun kedua bentuk murtad tersebut dapat dijatuhi hukuman mati,
namun dalam ranah implementasi terdapat perbedaan.6
Murtad dalam bentuk pertama dijatuhi hukuman mati, tanpa menunggu
orang yang murtad itu kembali kepada agama Islam. Sedangkan murtad dalam
bentuk kedua, yang bersangkutan diminta untuk bertaubat, dengan cara memberi
penjelasan untuk meluruskan pemahamannya terhadap hal-hal yang menyebabkan
dirinya murtad. Jika yang bersangkutan bertaubat maka ia terbebas dari
hukuman.mati. Akan tetapi, apabila setelah proses penyadaran tersebut dilakukan
dan telah lewat waktu tiga hari, sedangkan yang bersangkutan belum juga-
bertaubat-dari-kemurtadannya maka kepadanya dijatuhi hukuman-mati.7
Diantara hadist nabi yang menjelaskan hukuman mati bagi pelaku riddah adalah
hadist yang diriyawatkan oleh Imam Bukhari yang berbunyi:
‫هنيدلدبنمهولتقاف‬
“Barang siapa yang mengganti agamanya, maka bunuhlah dia’’.(HR. Bukhari).
c) Dr. Muhammad Abid al-Jabiri. Menjelaskan bahwa kandungan makna riddah di
bagi menjadi dua bentuk, yaitu:
-Bentuk Pertama
Murtad hanya meninggalkan keyakinan, tanpa meyebarkan provokasi kepada
Muslim lainnya untuk meninggalkan agama Islam serta tidak melakukan
permusuhan kepada agama Islam dan pemeluknya. Menurut Wal-Jabiri, hukuman
untuk bentuk kemurtadan yang pertama adalah sanksi di hari kiamat
kelak, karena belum didapatkan satu dalilpun yang menunjukkan bahwa
hukuman untuk pelakuriddahdi dunia.8
6
Taimiyah, B. I. (2021). Maqashid Syariah Ibnu Taimiyah. Panorama Maqashid Syariah, 82.
7
Afani, M. M. (2019). Hukuman Mati Bagi Orang Yang Murtad (Doctoral dissertation, UIN AR-RANIRY).
8
Pahrudin, A. HADIS TENTANG MEMBUNUH ORANG MURTAD DALAM PERSFEKTIF FIKIH DAN MAKNA HADIS.
Dalil yang dipakai oleh al-Jabiri, antara lain:
‫ن‬
‫ن‬ۡ‫ِي‬‫ذ‬‫ال‬
‫ا‬ ۡ
‫و‬ُ‫ن‬‫م‬ٰ‫ا‬
‫م‬ُ‫ث‬
‫ا‬ ۡ
‫و‬ُ‫ر‬‫ف‬‫ك‬
‫م‬ُ‫ث‬
‫ا‬ ۡ
‫و‬ُ‫ن‬‫م‬ٰ‫ا‬
‫م‬ُ‫ث‬
‫ا‬ ۡ
‫و‬ُ‫ر‬‫ف‬‫ك‬
‫م‬ُ‫ث‬
‫ا‬ ۡ
‫ُو‬‫د‬‫ا‬‫د‬ ۡ
‫از‬
‫ا‬ً‫ر‬ۡ‫ف‬ُ‫ك‬
ۡ‫م‬‫ل‬
ِ‫ن‬ُ‫ك‬‫ي‬
ُ ٰ
‫اّلل‬
‫ر‬ِ‫ف‬ۡ‫ـغ‬‫ي‬ِ‫ل‬
ۡ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬
‫ل‬‫و‬
ۡ‫م‬ُ‫ه‬‫ِي‬‫د‬ ۡ‫ـه‬‫ي‬ِ‫ل‬
ً‫ل‬ۡ‫ي‬ِ‫ب‬‫س‬
Artinya :
’’Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian
beriman (pula), kemudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya,
maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan
tidak (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus’’.(Q.S. al-Nisa: 137).
ّ
‫ن‬َ‫م‬
َّ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬
ّ
ِ ٰ
‫اّلل‬ِ‫ب‬
ّ
‫ن‬ِ‫م‬
ِّ‫د‬‫ع‬َ‫ب‬
ّ
‫ه‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬‫ِي‬‫ا‬
َّ
‫ِّل‬‫ا‬
ّ
‫ن‬َ‫م‬
ّ
َ‫ه‬ ِ
‫ر‬‫ك‬ُ‫ا‬
ّ
‫ُه‬‫ب‬‫ل‬َ‫ق‬َ‫و‬
ّ
‫ن‬ِٕ‫ى‬َ‫م‬‫ط‬ُ‫م‬
ِّ‫ان‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫اّل‬ِ‫ب‬
ّ
‫ن‬ِ‫ك‬ٰ‫ل‬َ‫و‬
ّ
‫َن‬‫م‬
َّ‫ح‬َ‫َر‬‫ش‬
ِّ
‫ر‬‫ف‬ُ‫ك‬‫ال‬ِ‫ب‬
‫ا‬ً‫ر‬‫د‬َ‫ص‬
ّ
‫م‬ِ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬
ّ
‫َب‬‫ض‬َ‫غ‬
َّ‫ن‬ِّ‫م‬
ّ
ِ ٰ
‫اّلل‬
ّۗ
ّ
‫ُم‬‫ه‬َ‫ل‬َ‫و‬
ّ
‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬
ّ
‫م‬‫ي‬ِ‫َظ‬‫ع‬
Artinya :
“ Barangsiapa kafir kepada Allah setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan
Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam
beriman (dia tidak berdosa), tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk
kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan mereka akan mendapat azab
yang besar”. (Q.S. an Nahl: 106)
Ayat-ayat tersebut diatas menerangkan sangat jelas hukuman bagi pelaku
riddahadalah laknat dari Allah serta amal-amalnya juga dihapuskan, dan di
akhirat kelak mendapatkan siksa neraka. Tidak terdapat satu ayat al-Quran
pun yang mengisyaratkan hukuman mati terhadap pelaku riddahdi dunia.
Bentuk Kedua, murtad dengan sikap melawa terhadap pemerintahan Islam
dan umat Islam. Hukuman setara dengan pelaku pemberontakan dan
penentangan terhadap Negara Islam dan Masyarakat Islam, seperti dibahas dalam
buku-buku fikih klasik. Sanksi yang diberikan kepadanya menurut pada
besar dan kecilnya kejahatan yang dilakukan. Maka dari itu, para ahli
ilmu fikih sepakat bahwa hukuman terhadap orang yang murtad dengan
disertai pemberontakan fisik adalah eksekusi mati. Menurut sebahagian ulama,
para pelaku jarimah riddahyang tidak sempat melakukan pemberontakan diberi
waktu untuk bertaubat dan kembali kepada Islam, dan jika ia kembali memeluk
Islam maka dilepaskan dari sanksi mati.
Jadi, dari beberapa pendapat ulama di atas bisa disimpulkan bahwa faktor
terpenting yang menentukan hukuman mati bagi orang yang murtad adalah
permusuhannya dan penyebarannya fitnah terhadap agama. Jika tidak ada
permusuhan terhadap agama maka hukumannya sebagaimana keputusan
hakim karena hukuman riddah masuk dalam ranah hukuman ta’zir, bukan
hukuman had.9
C. Penutup
Istilah riddah berakar dari kata radda, yang secara etimologi berarti: berbalik kembali.
Kata ‚ ‫رد‬ّ‫ة‬
‫عي‬
‫اّلسالم‬ ‛ berarti berbalik/keluar dari Islam. Riddah berarti kembali kepada
kekafiran dari keadaan beriman. Riddah semakna dengan kata irtidad, yang merupakan masdar
dari kata kerja intransitif irtadda yang berakar dari kata radda; ّ ‫رد‬
-
ّّ
ّ
ّ‫ة‬
–
‫يد‬
‫رد‬
,
ّّ
ّّ
–
‫اررت‬
‫اررتادا‬
– . ‫يرت‬ Riddah dan irtidad, kedua-keduanya berarti ‚kembali ke jalan dari mana seseorang
datang‛, akan tetapi riddah dipergunakan secara khusus dalam pengertian kembali kepada
kekafiran, sedangkan irtidad dipergunakan untuk makna tersebut dan juga makna-makna
lainnya.
Sedangkan menurut terminology istilah riddah mempunyai arti yaitu: berbalik kepada
kekufuran dari keadaan beriman. (al-Asfahani) Istilah riddah adalah istilah yang lebih cocok
untuk menunjukkan kembalinya seseorang kepada kekufuran, danisim fa’ildari kata riddah
adalah murtad (pelaku riddah), sehingga dikenal dengan istilah murtad dalam bahasa
Indonesia.
9
Ali, M. I. Sanksi Penistaan Agama dalam Hukum Positif Hukum Islam (Bachelor's thesis, Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Faktor terpenting yang menentukan hukuman mati bagi orang yang murtad adalah
permusuhannya dan penyebarannya fitnah terhadap agama. Jika tidak ada permusuhan
terhadap agama maka hukumannya sebagaimana keputusan hakim karena hukuman
riddah masuk dalam ranah hukuman ta’zir, bukan hukuman had.
DAFTAR PUSTAKA
Afani, M. M. (2019). Hukuman Mati Bagi Orang Yang Murtad (Doctoral dissertation, UIN AR-
RANIRY).
Ali, M. I. Sanksi Penistaan Agama dalam Hukum Positif Hukum Islam (Bachelor's thesis, Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Azizah, I. (2015). Sanksi Riddah Perspektif Al-Shariâh. Al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan
Islam.
Ibrahim Anis dkk., al-Wasit , (Mesir: t.p., 1992).
Mardika, A. (2021). SANKSI JARIMAH RIDDAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM.
NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial.
Pahrudin, A. HADIS TENTANG MEMBUNUH ORANG MURTAD DALAM PERSFEKTIF FIKIH DAN
MAKNA HADIS
Rodin, D. (2014). Riddah dan Kebebasan Beragama dalam Alquran. Ahkam Journal of Sharia.
Syafe’i, Z. (2016). Kontekstualisasi Hukum Islam Tentang Konversi Agama (Riddah) di Indonesia. Al
Qalam.
Taimiyah, B. I. (2021). Maqashid Syariah Ibnu Taimiyah. Panorama Maqashid Syariah.

More Related Content

Similar to 23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf

Makalah fiqh jinayah
Makalah fiqh jinayahMakalah fiqh jinayah
Makalah fiqh jinayahSalim Anshori
 
Fiqh kel 2
Fiqh kel 2Fiqh kel 2
Fiqh kel 2Ltfltf
 
Ijtihad dan Madzhab .pdf
Ijtihad dan Madzhab .pdfIjtihad dan Madzhab .pdf
Ijtihad dan Madzhab .pdfZukét Printing
 
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan QazafMakalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan QazafAZA Zulfi
 
Ijtihad dan Madzhab.docx
Ijtihad dan Madzhab.docxIjtihad dan Madzhab.docx
Ijtihad dan Madzhab.docxZukét Printing
 
Surah al kahfi 18 ppt
Surah al kahfi 18 pptSurah al kahfi 18 ppt
Surah al kahfi 18 pptDavi Conan
 
metode ijma' dalam pandangan modern.pptx
metode ijma' dalam pandangan modern.pptxmetode ijma' dalam pandangan modern.pptx
metode ijma' dalam pandangan modern.pptxAbdullahMasudAlwaqi
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaDodyk Fallen
 
PPT Fikih Jinayah. Kelompok 1.pptx
PPT Fikih Jinayah. Kelompok 1.pptxPPT Fikih Jinayah. Kelompok 1.pptx
PPT Fikih Jinayah. Kelompok 1.pptxRINIRISDAYANTI0125
 
33. 33020210170_Apriliana M.pdf
33. 33020210170_Apriliana M.pdf33. 33020210170_Apriliana M.pdf
33. 33020210170_Apriliana M.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
Mafahim yajibantusahah ina
Mafahim yajibantusahah inaMafahim yajibantusahah ina
Mafahim yajibantusahah inaAndi Siswanto
 
Majalah Kiblat Edisi Dzulhijjah Mendadak ISIS
Majalah Kiblat Edisi Dzulhijjah Mendadak ISISMajalah Kiblat Edisi Dzulhijjah Mendadak ISIS
Majalah Kiblat Edisi Dzulhijjah Mendadak ISISBuku Islam
 

Similar to 23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf (20)

Makalah fiqh jinayah
Makalah fiqh jinayahMakalah fiqh jinayah
Makalah fiqh jinayah
 
ijma dan qiyas
ijma dan qiyas ijma dan qiyas
ijma dan qiyas
 
Fiqh kel 2
Fiqh kel 2Fiqh kel 2
Fiqh kel 2
 
Hukum makan katak
Hukum makan katakHukum makan katak
Hukum makan katak
 
Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
Sumber Ajaran Agama Islam
Sumber Ajaran Agama IslamSumber Ajaran Agama Islam
Sumber Ajaran Agama Islam
 
Pemahaman bid'ah
Pemahaman bid'ahPemahaman bid'ah
Pemahaman bid'ah
 
117280918 makalah-pelaku-dosa-besar
117280918 makalah-pelaku-dosa-besar117280918 makalah-pelaku-dosa-besar
117280918 makalah-pelaku-dosa-besar
 
Ijtihad dan Madzhab .pdf
Ijtihad dan Madzhab .pdfIjtihad dan Madzhab .pdf
Ijtihad dan Madzhab .pdf
 
Ayat
AyatAyat
Ayat
 
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan QazafMakalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
 
Ijtihad dan Madzhab.docx
Ijtihad dan Madzhab.docxIjtihad dan Madzhab.docx
Ijtihad dan Madzhab.docx
 
Surah al kahfi 18 ppt
Surah al kahfi 18 pptSurah al kahfi 18 ppt
Surah al kahfi 18 ppt
 
metode ijma' dalam pandangan modern.pptx
metode ijma' dalam pandangan modern.pptxmetode ijma' dalam pandangan modern.pptx
metode ijma' dalam pandangan modern.pptx
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
 
PPT Fikih Jinayah. Kelompok 1.pptx
PPT Fikih Jinayah. Kelompok 1.pptxPPT Fikih Jinayah. Kelompok 1.pptx
PPT Fikih Jinayah. Kelompok 1.pptx
 
33. 33020210170_Apriliana M.pdf
33. 33020210170_Apriliana M.pdf33. 33020210170_Apriliana M.pdf
33. 33020210170_Apriliana M.pdf
 
Mafahim yajibantusahah ina
Mafahim yajibantusahah inaMafahim yajibantusahah ina
Mafahim yajibantusahah ina
 
Majalah Kiblat Edisi Dzulhijjah Mendadak ISIS
Majalah Kiblat Edisi Dzulhijjah Mendadak ISISMajalah Kiblat Edisi Dzulhijjah Mendadak ISIS
Majalah Kiblat Edisi Dzulhijjah Mendadak ISIS
 

More from RINIRISDAYANTI0125

kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptxkelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptxRINIRISDAYANTI0125
 
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdfRINIRISDAYANTI0125
 
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf
12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf
12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
11.33020210066_Rosita Fitriani.pdf
11.33020210066_Rosita Fitriani.pdf11.33020210066_Rosita Fitriani.pdf
11.33020210066_Rosita Fitriani.pdfRINIRISDAYANTI0125
 

More from RINIRISDAYANTI0125 (20)

kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptxkelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
 
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
 
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf
 
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
 
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
 
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
 
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
 
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
 
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
 
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
 
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
 
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
 
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
 
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
 
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
 
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
 
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
 
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
 
12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf
12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf
12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf
 
11.33020210066_Rosita Fitriani.pdf
11.33020210066_Rosita Fitriani.pdf11.33020210066_Rosita Fitriani.pdf
11.33020210066_Rosita Fitriani.pdf
 

Recently uploaded

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasMuhamadIlham361836
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 

23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf

  • 1. SANKSI RIDDAH DALAM PERSPEKTIF FIQH JINAYAH Sang Saka Nuswantara UIN Salatiga sangsakanuswantara@gmail.com A. Pendahuluan Kontroversi di Hukum Islam tentang penerapan sanksi hukum riddah, terletak pada sanksinya, apakah dijatuhi hukuman mati ataukah tidak. Kontroversi ini dipicu oleh perbedaan dalam beristinbat hukum, karenametode dan pendekatan yang mereka gunakan dalam berijtihãd itu berbeda, sehingga produk hukumnya pun saling bertentangan. Sebagian ulama mengkategorikan riddah sebagai jarimah hudûd yang hukumannya sudah dipastikan hukuman mati, sedangkan ulama lain menyatakan riddah itu bukan sebagai jarimah hudûd yang tidak mesti dijatuhi hukuman mati. Silang pendapat ini mengakibatkan kesulitan dalam implementasi penerapan sanksi riddah dalam sebuah negara. Proses hukum yang dapat diberlakukan bagi seluruh warga negara yang pluralistik itu menjadi suatu keniscayaan, karena itu perlu ada solusi yang dapat memuaskan semua pihak. Dengan demikian, negara mampu menegakkan supremasi hukum yang benar-benar menghasilkan rasa keadilan pada masyarakat.1 Inilah yang menyebabkan kita mesti memahami kembali konsep riddah dalam Alquran, karena walaupun riddah dikecam oleh Alquran dengan kata-kata yang keras, namun Alquran tidak menetapkan sanksi duniawi yang tegas bagi pelakunya.2 Dalam Islam, seperti yang tertera dalam kitab-kitab fikih klasik, sanksi bagi orang yang murtad adalah hukuman mati.1 Sa’id Ramadan al-Buti2, menjelaskan bahwa meskipun semua kitab fikih klasik memberikan sanksi hukuman mati bagi pelaku riddah, namun tidak ditemukan dalil al-Qur’an yang secara jelas— eksplisit—menegaskan sanksi hukuman dunia 1 Syafe’i, Z. (2016). Kontekstualisasi Hukum Islam Tentang Konversi Agama (Riddah) di Indonesia. Al Qalam, 33(1), 160-191. 2 Rodin, D. (2014). Riddah dan Kebebasan Beragama dalam Alquran. Ahkam Journal of Sharia, 14(2), 12442.
  • 2. bagi orang yang keluar dari Islam, selain bahwa orang tersebut akan mendapatkan sanksi yang pedih di akhirat. Pada mulanya, riddah adalah keluar dari Islam menuju kepada kekafiran, kemudian berkembang kepada segala perbuatan berupa pengingkaran terhadap ajaran-ajaran Islam, atau penghinaan terhadap Allah dan Rasul-Nya, bahkan pandanganpandangan yang keras terhadap Islam, dianggap sebagai kesesatan dan dinyatakan sebagai riddah, dan pelakunya disebut Murtad. Perdebatan apakah riddah termasuk hudud ataukah mengarahkan pada perlunya kepastian hukuman bagi orang murtad, karena jika ancaman hukumannya adalah ‘dibunuh’, dianggap tidak sesuai dengan penegasan al-Qur’an tentang kebebasan beragama dan intoleran, dan karena alasan ini pula Islam dicap negatif karena bertentangan dengan Deklarasi Universal HAM pasal 18. Di samping itu, banyak ulama yang mempertanyakan relevansi dan validitas sanksi tersebut. Di antara mereka adalah: Shams ad-Din ash-Sharakhsi yang menyatakan bahwa riddah tidak tepat dikenakan sanksi hukuman di dunia. Walaupun konversi agama merupakan dosa besar, namun itu urusan dirinya dengan Tuhannya, dan hukumannya ditunda sampai hari pembalasan. Pendapatnya ini sama dengan para mufassir ketika menafsirkan ayat 217 al- Baqarah tentang riddah. B. Pembahasan 1. Pengertian Riddah Istilah riddah berakar dari kata radda, yang secara etimologi berarti: berbalik kembali. Kata ‚ ‫الاسالم‬ ‫عي‬ ‫ّرد‬‫ة‬ ‛ berarti berbalik/keluar dari Islam.3 Sedangkan secara terminologi riddah berarti: kembali kepada kekafiran dari keadaan beriman. Riddah semakna dengan kata irtidad, yang merupakan masdar dari kata kerja intransitif irtadda yang berakar dari kata radda; ّ ‫رد‬ -ّّ ّ ّ‫ة‬ – ‫يد‬ ‫رد‬ , ّّ ّّ – ‫اررت‬ ‫ارر‬ ‫تادا‬ – . ‫يرت‬ Riddah dan irtidad, kedua-keduanya berarti ‚kembali ke jalan dari mana seseorang datang‛, akan tetapi riddah dipergunakan secara khusus dalam 3 Ibrahim Anis dkk., al-Wasit , (Mesir: t.p., 1992), I: 337
  • 3. pengertian kembali kepada kekafiran, sedangkan irtidad dipergunakan untuk makna tersebut dan juga makna-makna lainnya.4 Sedangkan menurut terminology istilah riddah mempunyai arti yaitu: berbalik kepada kekufuran dari keadaan beriman. (al-Asfahani) Istilah riddah adalah istilah yang lebih cocok untuk menunjukkan kembalinya seseorang kepada kekufuran, danisim fa’ildari kata riddah adalah murtad (pelaku riddah), sehingga dikenal dengan istilah murtad dalam bahasa Indonesia. Dalam literatur pembahasan fikih, pengertian riddah adalah kembali (kepada kekufuran) dari Islam atau memisahkan diri dari agama Islam yang dianutnya.5 2. Pendapat Ulama Tentang Sanksi bagi Pelaku jarimah Riddah a) Ibn Abdul Barr,Ibn Qudamah, Ibn Dakik al Aid, Ibn DHazm, dan Imam al Nawawi menyatakang bahwa ada konsensusi bagi pelaku jarimah riddah adalah dihukum dengan hukuman mati. Kesimpulan ini didasarkan pada fakta sejarah bahwa khalifah pertama, Abu Bakar, berperang melawan orang-orang murtad pada masa sahabat. Tetapi Umarr Juga, sebagai sahabat utama Nabi SAW. Seperti yang dinyatakan bahwa hukuman bagi pelaku jarimah riddah adalah penjara. Hal ini berkaitan ketika Umar dihadapkan dengan salah satu kasus orang yang murtad yang dibawa kehadapannya, Umar berpandangan bahwa pelaku jarimah riddah harus diajak kembali kepada agama Islam. Tetapi apabila ia tidak mau kembali ke agama Islam, maka ia diberi sanksi masuk penjara sampai ia mau kembali kepada agama Islam. Menurut Abd al-Razzaq, Anas suatu hari membawa kepada Umar bahwa ada enam orang murtad dan membelot bergabung dengan pasukan musuh. Anas bertanya, apakah ada sanksi lain selain hukuman mati? Umar menjawab, “Ya, aku akan membawa mereka kembali masuk kedalam agama Islam. Jika mereka mau menerima ajakan saya, aku akan memasukkan mereka ke dalam penjara. b) Ibn Taimiyah (Taimiyah) membagi murtad menjadi dua macam, yaitu: pertama riddahmughallazhah(murtad berat). Kedua, riddah mukhaffafah (murtad ringan). Riddah mughallazhah ialah kemurtadan yang diiringi dengan aksi permusuhan dan 4 Azizah, I. (2015). Sanksi Riddah Perspektif Al-Shariâh. Al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam, 5(2), 588-611. 5 Mardika, A. (2021). SANKSI JARIMAH RIDDAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(8), 2549-2555.
  • 4. perang melawan Islam. Sedangkan riddah mukhaffafah ialah kemurtadan tanpa diiringi dengan aksi yang menunjukkan permusuhan atau provokasi terhadap agama Islam. Meskipun kedua bentuk murtad tersebut dapat dijatuhi hukuman mati, namun dalam ranah implementasi terdapat perbedaan.6 Murtad dalam bentuk pertama dijatuhi hukuman mati, tanpa menunggu orang yang murtad itu kembali kepada agama Islam. Sedangkan murtad dalam bentuk kedua, yang bersangkutan diminta untuk bertaubat, dengan cara memberi penjelasan untuk meluruskan pemahamannya terhadap hal-hal yang menyebabkan dirinya murtad. Jika yang bersangkutan bertaubat maka ia terbebas dari hukuman.mati. Akan tetapi, apabila setelah proses penyadaran tersebut dilakukan dan telah lewat waktu tiga hari, sedangkan yang bersangkutan belum juga- bertaubat-dari-kemurtadannya maka kepadanya dijatuhi hukuman-mati.7 Diantara hadist nabi yang menjelaskan hukuman mati bagi pelaku riddah adalah hadist yang diriyawatkan oleh Imam Bukhari yang berbunyi: ‫هنيدلدبنمهولتقاف‬ “Barang siapa yang mengganti agamanya, maka bunuhlah dia’’.(HR. Bukhari). c) Dr. Muhammad Abid al-Jabiri. Menjelaskan bahwa kandungan makna riddah di bagi menjadi dua bentuk, yaitu: -Bentuk Pertama Murtad hanya meninggalkan keyakinan, tanpa meyebarkan provokasi kepada Muslim lainnya untuk meninggalkan agama Islam serta tidak melakukan permusuhan kepada agama Islam dan pemeluknya. Menurut Wal-Jabiri, hukuman untuk bentuk kemurtadan yang pertama adalah sanksi di hari kiamat kelak, karena belum didapatkan satu dalilpun yang menunjukkan bahwa hukuman untuk pelakuriddahdi dunia.8 6 Taimiyah, B. I. (2021). Maqashid Syariah Ibnu Taimiyah. Panorama Maqashid Syariah, 82. 7 Afani, M. M. (2019). Hukuman Mati Bagi Orang Yang Murtad (Doctoral dissertation, UIN AR-RANIRY). 8 Pahrudin, A. HADIS TENTANG MEMBUNUH ORANG MURTAD DALAM PERSFEKTIF FIKIH DAN MAKNA HADIS.
  • 5. Dalil yang dipakai oleh al-Jabiri, antara lain: ‫ن‬ ‫ن‬ۡ‫ِي‬‫ذ‬‫ال‬ ‫ا‬ ۡ ‫و‬ُ‫ن‬‫م‬ٰ‫ا‬ ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬ ۡ ‫و‬ُ‫ر‬‫ف‬‫ك‬ ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬ ۡ ‫و‬ُ‫ن‬‫م‬ٰ‫ا‬ ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬ ۡ ‫و‬ُ‫ر‬‫ف‬‫ك‬ ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬ ۡ ‫ُو‬‫د‬‫ا‬‫د‬ ۡ ‫از‬ ‫ا‬ً‫ر‬ۡ‫ف‬ُ‫ك‬ ۡ‫م‬‫ل‬ ِ‫ن‬ُ‫ك‬‫ي‬ ُ ٰ ‫اّلل‬ ‫ر‬ِ‫ف‬ۡ‫ـغ‬‫ي‬ِ‫ل‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬ ‫ل‬‫و‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬‫ِي‬‫د‬ ۡ‫ـه‬‫ي‬ِ‫ل‬ ً‫ل‬ۡ‫ي‬ِ‫ب‬‫س‬ Artinya : ’’Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman (pula), kemudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus’’.(Q.S. al-Nisa: 137). ّ ‫ن‬َ‫م‬ َّ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ ّ ِ ٰ ‫اّلل‬ِ‫ب‬ ّ ‫ن‬ِ‫م‬ ِّ‫د‬‫ع‬َ‫ب‬ ّ ‫ه‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬‫ِي‬‫ا‬ َّ ‫ِّل‬‫ا‬ ّ ‫ن‬َ‫م‬ ّ َ‫ه‬ ِ ‫ر‬‫ك‬ُ‫ا‬ ّ ‫ُه‬‫ب‬‫ل‬َ‫ق‬َ‫و‬ ّ ‫ن‬ِٕ‫ى‬َ‫م‬‫ط‬ُ‫م‬ ِّ‫ان‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫اّل‬ِ‫ب‬ ّ ‫ن‬ِ‫ك‬ٰ‫ل‬َ‫و‬ ّ ‫َن‬‫م‬ َّ‫ح‬َ‫َر‬‫ش‬ ِّ ‫ر‬‫ف‬ُ‫ك‬‫ال‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ً‫ر‬‫د‬َ‫ص‬ ّ ‫م‬ِ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ّ ‫َب‬‫ض‬َ‫غ‬ َّ‫ن‬ِّ‫م‬ ّ ِ ٰ ‫اّلل‬ ّۗ ّ ‫ُم‬‫ه‬َ‫ل‬َ‫و‬ ّ ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ّ ‫م‬‫ي‬ِ‫َظ‬‫ع‬ Artinya : “ Barangsiapa kafir kepada Allah setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan mereka akan mendapat azab yang besar”. (Q.S. an Nahl: 106) Ayat-ayat tersebut diatas menerangkan sangat jelas hukuman bagi pelaku riddahadalah laknat dari Allah serta amal-amalnya juga dihapuskan, dan di akhirat kelak mendapatkan siksa neraka. Tidak terdapat satu ayat al-Quran pun yang mengisyaratkan hukuman mati terhadap pelaku riddahdi dunia. Bentuk Kedua, murtad dengan sikap melawa terhadap pemerintahan Islam dan umat Islam. Hukuman setara dengan pelaku pemberontakan dan penentangan terhadap Negara Islam dan Masyarakat Islam, seperti dibahas dalam buku-buku fikih klasik. Sanksi yang diberikan kepadanya menurut pada
  • 6. besar dan kecilnya kejahatan yang dilakukan. Maka dari itu, para ahli ilmu fikih sepakat bahwa hukuman terhadap orang yang murtad dengan disertai pemberontakan fisik adalah eksekusi mati. Menurut sebahagian ulama, para pelaku jarimah riddahyang tidak sempat melakukan pemberontakan diberi waktu untuk bertaubat dan kembali kepada Islam, dan jika ia kembali memeluk Islam maka dilepaskan dari sanksi mati. Jadi, dari beberapa pendapat ulama di atas bisa disimpulkan bahwa faktor terpenting yang menentukan hukuman mati bagi orang yang murtad adalah permusuhannya dan penyebarannya fitnah terhadap agama. Jika tidak ada permusuhan terhadap agama maka hukumannya sebagaimana keputusan hakim karena hukuman riddah masuk dalam ranah hukuman ta’zir, bukan hukuman had.9 C. Penutup Istilah riddah berakar dari kata radda, yang secara etimologi berarti: berbalik kembali. Kata ‚ ‫رد‬ّ‫ة‬ ‫عي‬ ‫اّلسالم‬ ‛ berarti berbalik/keluar dari Islam. Riddah berarti kembali kepada kekafiran dari keadaan beriman. Riddah semakna dengan kata irtidad, yang merupakan masdar dari kata kerja intransitif irtadda yang berakar dari kata radda; ّ ‫رد‬ - ّّ ّ ّ‫ة‬ – ‫يد‬ ‫رد‬ , ّّ ّّ – ‫اررت‬ ‫اررتادا‬ – . ‫يرت‬ Riddah dan irtidad, kedua-keduanya berarti ‚kembali ke jalan dari mana seseorang datang‛, akan tetapi riddah dipergunakan secara khusus dalam pengertian kembali kepada kekafiran, sedangkan irtidad dipergunakan untuk makna tersebut dan juga makna-makna lainnya. Sedangkan menurut terminology istilah riddah mempunyai arti yaitu: berbalik kepada kekufuran dari keadaan beriman. (al-Asfahani) Istilah riddah adalah istilah yang lebih cocok untuk menunjukkan kembalinya seseorang kepada kekufuran, danisim fa’ildari kata riddah adalah murtad (pelaku riddah), sehingga dikenal dengan istilah murtad dalam bahasa Indonesia. 9 Ali, M. I. Sanksi Penistaan Agama dalam Hukum Positif Hukum Islam (Bachelor's thesis, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
  • 7. Faktor terpenting yang menentukan hukuman mati bagi orang yang murtad adalah permusuhannya dan penyebarannya fitnah terhadap agama. Jika tidak ada permusuhan terhadap agama maka hukumannya sebagaimana keputusan hakim karena hukuman riddah masuk dalam ranah hukuman ta’zir, bukan hukuman had.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Afani, M. M. (2019). Hukuman Mati Bagi Orang Yang Murtad (Doctoral dissertation, UIN AR- RANIRY). Ali, M. I. Sanksi Penistaan Agama dalam Hukum Positif Hukum Islam (Bachelor's thesis, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Azizah, I. (2015). Sanksi Riddah Perspektif Al-Shariâh. Al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam. Ibrahim Anis dkk., al-Wasit , (Mesir: t.p., 1992). Mardika, A. (2021). SANKSI JARIMAH RIDDAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. Pahrudin, A. HADIS TENTANG MEMBUNUH ORANG MURTAD DALAM PERSFEKTIF FIKIH DAN MAKNA HADIS Rodin, D. (2014). Riddah dan Kebebasan Beragama dalam Alquran. Ahkam Journal of Sharia. Syafe’i, Z. (2016). Kontekstualisasi Hukum Islam Tentang Konversi Agama (Riddah) di Indonesia. Al Qalam. Taimiyah, B. I. (2021). Maqashid Syariah Ibnu Taimiyah. Panorama Maqashid Syariah.