SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
KORUPSI
• Istilah korupsi berasal dari
bahasa latin “corrumpere”,
“corruptio” atau “corruptus”
• Dari bahasa latin tersebut
kemudian diadopsi oleh
beberapa bangsa di dunia
• Beberapa bangsa di dunia
memiliki istilah tersendiri
mengenai korupsi
Korupsi secara EtimologiKorupsi secara Etimologi
Etimologi…(cont’d)Etimologi…(cont’d)
Bahasa inggris Bahasa perancis Bahasa belanda
Corruption,
Corrupt
Corruption Corruptie,
Korruptie
Jahat, rusak,
curang
Rusak
Istilah “korupsi” yang dipakai di indonesia
merupakan turunan dari bahasa belanda
• Korup = busuk, palsu, suap (kamus
besar bahasa indonesia, 1991)
• Korup = suka menerima uang
sogok, menyelewengkan
uang/barang milik perusahaan atau
negara, menerima uang dengan
menggunakan jabatan untuk
kepentingan pribadi (kamus hukum,
2002)
• Korup = kebejatan, ketidakjujuran,
tidak bermoral, penyimpangan dari
kesucian (the lexicon webster
dictionary, 1978)
Beberapa terminologi korupsiBeberapa terminologi korupsi
o David M. Chalmers:
Tindakan-tindakan manipulasi dan
keputusan mengenai keuangan yang
membahayakan ekonomi (financial
manipulations and decision injurious to
the economy are often libeled corrupt).
o J.J. Senturia:
Penyalahgunaan kekuasaan
pemerintahan untuk keuntungan
pribadi (the misuse of public power for
private profit).
Terminologi … (cont’d)Terminologi … (cont’d)
o Syed Husein Alatas:
Tindakan yang meliputi
penyuapan (bribery), pemerasan
(extortion) dan nepotisme.
o Transparency International:
Penyalahgunaan kekuasaan (a
misuse of power), kekuasaan
yang dipercayakan (a power that
is entrusted), dan keuntungan
pribadi (a private benefit) baik
sebagai pribadi, anggota
keluarga, maupun kerabat dekat
lainnya.
Terminologi … (cont’d)Terminologi … (cont’d)
ExtortionExtortion
BriberyBribery
3 tingkatan KORUPSI3 tingkatan KORUPSI
Material benefit
(Mendapatkan keuntungan material yang
bukan haknya melalui kekuasaan)
Abuse of power
(Penyalahgunaan kekuasaan)
Betrayal of trust
(Pengkhianatan kepercayaan)
Pengkhianatan terhadap kepercayaan
(betrayal of trust)
• penghianatan merupakan
bentuk korupsi paling
sederhana
• Semua orang yang berkhianat
atau mengkhianati
kepercayaan atau amanat yang
diterimanya adalah koruptor.
• Amanat dapat berupa apapun,
baik materi maupun non materi
(ex: pesan, aspirasi rakyat)
• Anggota DPR yang tidak
menyampaikan aspirasi
rakyat/menggunakan aspirasi
untuk kepentingan pribadi
merupakan bentuk korupsi
Penyalahgunaan kekuasaan
(abuse of power)
• Abuse of power merupakan korupsi
tingkat menengah
• Merupakan Segala bentuk
penyimpangan yang dilakukan
melalui struktur kekuasaan, baik
pada tingkat negara maupun
lembaga-lembaga struktural lainnya,
termasuk lembaga pendidikan,
tanpa mendapatkan keuntungan
materi.
Penyalahgunaan kekuasan untuk mendapatkan
keuntungan material (material benefit)
• Penyimpangan kekuasaan untuk
mendapatkan keuntungan material
baik bagi dirinya sendiri maupun
orang lain.
• Korupsi pada level ini merupakan
tingkat paling membahayakan
karena melibatkan kekuasaan dan
keuntungan material.
• Ini merupakan bentuk korupsi yang
paling banyak terjadi di indonesia
Unsur-unsur yang dapat
menentukan sesuatu
dapat dianggap sebagai
korupsi
1.1. Secara melawan hukumSecara melawan hukum
2.2. Memperkaya diriMemperkaya diri
sendiri/orang lainsendiri/orang lain
3.3. Merugikan keuangan/Merugikan keuangan/
perekonomian negaraperekonomian negara
MERUGIKAN KEUANGAN/ PEREKONOMIANMERUGIKAN KEUANGAN/ PEREKONOMIAN
NEGARANEGARA
1.1. Korupsi menghambat pembangunan &Korupsi menghambat pembangunan &
kegiatan usaha di Indonesiakegiatan usaha di Indonesia
2.2. Setiap kegiatan perekonomian harusSetiap kegiatan perekonomian harus
melewati “pintu-pintu” korupsimelewati “pintu-pintu” korupsi
3.3. Perkembangan kegiatan usaha terhambat,Perkembangan kegiatan usaha terhambat,
pengangguran makin banyak, harga barangpengangguran makin banyak, harga barang
& jasa menjadi melambung& jasa menjadi melambung
4.4. Pendidikan dan kesehatan sangat mahalPendidikan dan kesehatan sangat mahal
Salah satu hal mengapa di indonesiaSalah satu hal mengapa di indonesia
korupsi semakin sulit diberantaskorupsi semakin sulit diberantas
• Karena korupsi sudah “mendarahKarena korupsi sudah “mendarah
daging”, sehingga perilaku korupsidaging”, sehingga perilaku korupsi
sudah menjadi hal yang biasa dansudah menjadi hal yang biasa dan
bukan lagi dianggap sebagaibukan lagi dianggap sebagai
“penyakit”yang harus segera“penyakit”yang harus segera
disembuhkan.disembuhkan.
• Dengan demikian, semakinDengan demikian, semakin
sulitnya membedakan manasulitnya membedakan mana
perilaku korupsi dan mana yangperilaku korupsi dan mana yang
bukan korupsibukan korupsi
• Ibarat maling teriak malingIbarat maling teriak maling
Fraud
I. Sudah ada tuntutan
hokum (prosecution)
II. Sudah ditemukan
belum ada tuntutan
hukum
III. Fraud belum
ditemukan
Tindakan melawan hukum
FOSA
COSA
ACFE = Association of certified fraud examiners
17
KLASIFIKASI FRAUD
18
Corruption
HUKUMPIDANA
TINDAKPIDANA KHUSUS
- Tindak Pidana Korupsi
- Tindak Pidana Pencucian Uang
- Tindak Pidana HAM Berat
- Tindak Pidana Terorisme
- Tindak Pidana Narkotika
- Tindak Pidana Lingkungan Hidup
- Tindak Pidana Perdagangan Orang
- Tindak Pidana Anak
- Tindak Pidana Kehutanan
- Dll.
 Tindak pidana korupsi merupakan kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang
merusak dan mengancam sendi-sendi kehidupan bangsa. Pelbagai peraturan peraturan
perundang-undangan yang dimaksudkan untuk memberantas korupsi telah diterbitkan.
Namun, praktik korupsi masih terus berulang dan semakin kompleks dalam realisasinya.
 Pada tahun 2010, menurut data Pacific Economic and Risk Consultansy, Indonesia
menempati urutan teratas sebagai negara terkorup di Asia. Jika dilihat dalam kenyataan
sehari-hari korupsi hampir terjadi disetiap tingkatan dan aspek kehidupan masyarakat.
Mulai dari mengurus Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Proyek Pengadaan Barang/Jasa di
instansi pemerintah, sampai proses penegakkan hukum.
 Tanpa disadari, korupsi muncul dari kebiasaan yang dianggap lumrah dan wajar oleh
masayarakat umum, seperti memberi hadiah kepada Pejabat / Pegawai Negeri atau
keluarganya sebagai imbal jasa sebuah pelayanan. Kebiasaan itu dipandang lumrah
sebagai kebiasaan dari budaya ketimuran. Kebiasaan koruptif ini lama-lama menjadi
bibit-bibit korupsi yang nyata.
 Kebiasaan berperilaku koruptif yang terus berlangsung di kalangan masyarakat salah satunya disebabkan karena masih
kurangnya pemahaman mereka terhadap pengertian korupsi. Selama ini, kosakata korupsi sudah populer di Indonesia. Hampir
semua orang pernah mendengar kata korupsi. Dari mulai rakyat yang tinggal di pedalaman, mahasiswa, pegawai negeri, orang
swasta, aparat penegak hukum sampai pejabat negara. Namun jika ditanya kepada mereka apa itu korupsi, jenis perbuatan
apa saja yang bisa dikategorikan tindak pidana korupsi? Hampir dipastikan sangat sedikit yang bisa menjawab secara benar
bentuk / jenis korupsi sebagaimana dimaksud oleh undang-undang.
 Pengertian korupsi sebenarnya telah dimuat secara tegas di dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Sebagian besar pengertian korupsi didalam undang-undang tersebut dirujuk dari Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang lahir sebelum negara ini merdeka. Namun hingga saat ini pemahaman
masyarakat terhadap pengertian korupsi masih sangat kurang.
 Menjadi lebih memahami pengertian korupsi juga bukan sesuatu hal yang mudah. Berdasarkan Undang-Undang No. 31
Tahun 1999 jo Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, kebiasaan berperilaku
koruptif yang selama ini dianggap sebgai hal wajar dan lumrah dapat dinyatakan sebagai Tindak Pidana Korupsi. Seperti
Gratifikasi (pemberian hadiah) kepada penyelenggara negara dan berhubungan dengan jabatannya, jika tidak dilaporkan ke
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat menjadi salah satu bentuk Tindak Pidana Korupsi.
 Mengetahui bentuk / jenis perbuatan yang bisa dikategorikan sebagai korupsi
adalah upaya dini untuk mencegah agar seseorang tidak melakukan korupsi.
 Korupsi bersasal bahasa latin “Corruptio,” atau “Corruptos”
Kata tersebut kemudian diadopsi ke dalam beberapa bahasa, diantaranya yaitu :
Bahasa Inggris : Corruption ( Corrupt )
Bahasa Belanda : Corruptie
Bahasa Indonesia : Korupsi
 Korupsi secara harfiah bisa berarti :
1. Kejahatan, kebusukan, dapat disuap, tidak bermoral, kebejatan, dan ketidakjujuran
2. Perbuatan yg buruk (penggelapan, uang, penerimaan uang sogok, dsb)
3. Perbuatan yg kenyataan menimbulkan keadaan yg bersifat buruk
 Menurut perspektif hukum, definisi korupsi secara gamblang dalam 30 buah Pasal dalam UU No.31 Tahun
1999 jo UU No.20 Tahun 2001. Berdasarkan pasal-pasal tersebut, korupsi dirumuskan ke dalam 7 (tujuh)
bentuk / jenis tindak pidana korupsi. Pasal-pasal tersebut menerangkan secara terperinci mengenai
perbuatan yang bisa dikenakan pidana penjara karena korupsi.
1. Kerugian keuangan
negara
2. Suap - Menyuap
3. Penggelapan dalam
jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan curang
6. Benturan kepentingan
dalam pengadaan
7. Gratifikasi
25
KORUPSI
UU NO 31 TH 1999
JO
UU NO 20 TH 2001
KERIGIAN
KEUANGAN
NEGARA
Ps 2 & 3
SUAP
MENYUAP
Ps
5,6,11,12,13
PENGGELAPAN
DLM JABATAN
Ps 8, 9,
Ps 10.a,b c
PERBUATAN
PEMERASAN
Ps 12, e,g, f
PERBUATAN CURANG
Ps 7 ayat (1) a,b,C,d
Ps 7 (2)
Ps 12.b
Benturan
Kepentingan
Ps 12 i
Gratifikasi
Ps 12 c
TPK UU No 31 th 1999 Jo UU No 20 Th
2001
LgS
Sejarah Pemberantasan Korupsi
 Tahun Kegiatan Utama Lingkup Dasar Hukum
 1957 Operasi Militer (Kegiatan tidak terstruktur) PRT/PM/06/1957
 1967 Tim Pemberantasan Korupsi (Represif) Keppres 228 Tahun 1967
 1977 Opstib (Penertiban Sistem) Inpres 9 Tahun 1977
 1987 Pemsus Restitusi Pajak (Kebenaran restitusi) Surat MENKEU S-1234/MK.04/1987
 1997-19981997-1998  Krisis Moneter & EkonomiKrisis Moneter & Ekonomi
 1999 KPKPN (Preventif) UU 28 Tahun 1999
 1999 TGTPK (Represif) PP 19 Tahun 2000
PELAJARANPELAJARAN
 Tidak memadai pada komponen pencegahan, walaupun mandat yang diberikan mencakup
pencegahan
 Diarahkan hanya untuk penghukuman, tidak cukup perhatian pada upaya pelacakan aset
(hasil korupsinya)
 Sistem manajemen SDM tidak diarahkan untuk mendukung kinerja
 Sistem manajemen keuangan tidak diarahkan untuk mendukung kinerja
 2003 KPK (Penindakan & Pencegahan) UU 30 Tahun 20022003 KPK (Penindakan & Pencegahan) UU 30 Tahun 2002
 Tugas: Koordinasi, Supervisi, Penindakan, Pencegahan, Monitor (Represif) Keppres 11 Tahun
2005
Sekilas KPK:
Beberapa gambaran:
• Lembaga Negara Independen bebas pengaruh dari
eksekutif, legislatif, yudikatif dan kekuatan lainnya
• Bertanggung jawab kepada publik
• Yurisdiksi hanya pada tindak
pidana korupsi
Gambaran lain:
• 5 Pimpinan (saat ini: 4 pimpinan)
• 4 Penasihat (saat ini: 2 Penasihat)
• 700 Pegawai
Mekanisme Anti Korupsi KPK
(UU No. 30/2002)
Tugas KPK
Pasal 6
Koordinasi
Pasal 7
Supervisi
Pasal 8
Penyelidikan,
Penyidikan,
Penuntutan
Pasal 11
Pencegahan
Pasal 13
Monitor
Pasal 14
1. Kejaksaan
2. Kepolisian
3. BPK
4. Inspektorat Jenderal
5. Lain-lain
1. Kejaksaan
2. Kepolisian
3. BPK
4. Inspektorat Jenderal
5. Lain-lain
1. Lembaga yang memberikan
pelayanan publik
1. Semua kewenangan yang
diberikan kepada penegak
hukum lainnya oleh UU
1. Kewenangan tertentu yang
tidak diberikan kepada
penegak hukum lain
LgS
Struktur Organisasi
Komisi Pemberantasan Korupsi
Visi dan Misi KPK
Visi:
• Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan Indonesia yang bebas
dari korupsi
Misi:
• Pendobrak dan pendorong Indonesia yang bebas dari korupsi
• Menjadi pemimpin dan penggerak perubahan untuk mewujudkan
Indonesia yang bebas dari korupsi
Prinsip Utama:
• Kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum
dan proporsionalitas
Nilai-nilai Dasar
• Integritas, Profesionalisme, Inovasi, Religiusitas, Transparansi,
Kepemimpinan, Produktiitas
31
GUNUNG ES KORUPSI
TINDAK PIDANA KORUPSI
TPK
CORRUPTION HAZARDS (CH)
POTENSI MASALAH
PENYEBAB KORUPSI
(PMPK)
Korupsi sbg
Kejahatan terjadi,
apabila terdapat :
• Desire to Act
• Ability to Act
• Opportunity
• Suitable Target
Korupsi sbg
Kejahatan terjadi,
apabila terdapat :
• Desire to Act
• Ability to Act
• Opportunity
• Suitable Target
Kelemahan bangsa
• Kesisteman
• Kesejahteraan /
Pengghasilan
• Mental / moral
• Internal, sosial,
self control
• Budaya ketaatan
hukum
Kelemahan bangsa
• Kesisteman
• Kesejahteraan /
Pengghasilan
• Mental / moral
• Internal, sosial,
self control
• Budaya ketaatan
hukum
lokasi :
• pemasok
anggaran
• pengguna
anggaran,
• disparitas
pendapatan
Manusia
berjiwa koruptor
Barang
• asset negara,
•barang sitaan
Kegiatan :
• proyek
pembangunan
• pengadaan
barang / jasa
• perijinan /
pelayanan publik
lokasi :
• pemasok
anggaran
• pengguna
anggaran,
• disparitas
pendapatan
Manusia
berjiwa koruptor
Barang
• asset negara,
•barang sitaan
Kegiatan :
• proyek
pembangunan
• pengadaan
barang / jasa
• perijinan /
pelayanan publik
Koordinasi
(Pasal 7)
TUGAS
KPK
(Pasal 6)
Supervisi
(Pasal 8)
Penyelidikan,
Penyidikan &
Penuntutan
(Pasal 11)
Pencegahan
(Pasal 13)
Monitoring
(Pasal 14)
Tugas KPK (Pasal 6)
UU No. 30 Tahun
2002
Aparat
Pemerintah
Sektor Swasta Masyarakat
ey Success Factor
Commitment
Can Do Spirit
Penegakan Hukum
Peran Serta
Good Corporate
Governance
Good
Governance
PENCEGAHAN KORUPSI
PENCEGAHAN KORUPSI
• Pendidikan atau pelatihan calon pejabat
pusat dan daerah
• Peningkatan internal control
• Antifraud control
Fraud Preventive
FRAU
D
ACTIVE
CONTROL
PASIVE
CONTROL
Anti Fraud Control
38
Fraud Prevention
Korupsi

More Related Content

What's hot

pendidikan anti korupsin .Faktor2 penyebap korupsi
pendidikan anti korupsin .Faktor2 penyebap korupsipendidikan anti korupsin .Faktor2 penyebap korupsi
pendidikan anti korupsin .Faktor2 penyebap korupsiharjunode
 
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsiBab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsinatal kristiono
 
Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiPendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiLexi Pakasi
 
Anti Korupsi Latsar CPNS
Anti Korupsi Latsar CPNSAnti Korupsi Latsar CPNS
Anti Korupsi Latsar CPNSMuslihin Hilim
 
Upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiUpaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiDini Islamiana
 
Percepatan pemberantasan korupsi
Percepatan pemberantasan korupsiPercepatan pemberantasan korupsi
Percepatan pemberantasan korupsiGreg Tae
 
TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)
TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)
TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)Robby Firmansyah
 
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia revisi
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia  revisi Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia  revisi
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia revisi Marlinda
 
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaTugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaSiti Nurjannah
 
UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA
UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIAUPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA
UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIAMarlinda
 
Akar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannyaAkar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannyaEry Arifullah
 
Korupsi dan pendidikan anti korupsi
Korupsi dan pendidikan anti korupsiKorupsi dan pendidikan anti korupsi
Korupsi dan pendidikan anti korupsiSetyo Susilo
 
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannya
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannyaPKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannya
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannyaIdris Miaus
 
Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsi
Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsiTata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsi
Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsiAnggita Dewi
 

What's hot (20)

pendidikan anti korupsin .Faktor2 penyebap korupsi
pendidikan anti korupsin .Faktor2 penyebap korupsipendidikan anti korupsin .Faktor2 penyebap korupsi
pendidikan anti korupsin .Faktor2 penyebap korupsi
 
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsiBab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
 
Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiPendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi
 
Anti Korupsi Latsar CPNS
Anti Korupsi Latsar CPNSAnti Korupsi Latsar CPNS
Anti Korupsi Latsar CPNS
 
Upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiUpaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan Korupsi
 
Percepatan pemberantasan korupsi
Percepatan pemberantasan korupsiPercepatan pemberantasan korupsi
Percepatan pemberantasan korupsi
 
Anti korupsi ta
Anti korupsi taAnti korupsi ta
Anti korupsi ta
 
Korupsi
KorupsiKorupsi
Korupsi
 
TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)
TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)
TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)
 
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia revisi
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia  revisi Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia  revisi
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia revisi
 
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaTugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
 
UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA
UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIAUPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA
UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA
 
Akar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannyaAkar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannya
 
Korupsi dan pendidikan anti korupsi
Korupsi dan pendidikan anti korupsiKorupsi dan pendidikan anti korupsi
Korupsi dan pendidikan anti korupsi
 
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannya
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannyaPKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannya
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannya
 
[PKN Korupsi
[PKN Korupsi[PKN Korupsi
[PKN Korupsi
 
Pendidikan anti korupsi
Pendidikan anti korupsiPendidikan anti korupsi
Pendidikan anti korupsi
 
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSILANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
 
Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsi
Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsiTata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsi
Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsi
 
Kpk lengkap
Kpk lengkapKpk lengkap
Kpk lengkap
 

Similar to Korupsi

Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunanMakalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunanMuhammad Iqbal
 
Makalah kewarga negaraan
Makalah kewarga negaraanMakalah kewarga negaraan
Makalah kewarga negaraanjellysihite
 
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesia
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesiaPenyebab kegagalan birokrasi di indonesia
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesiaMendeko Jo
 
PEN PENANG KORUPSI ke-1 _ 26 Maret 2022.pptx
PEN PENANG KORUPSI ke-1 _ 26 Maret 2022.pptxPEN PENANG KORUPSI ke-1 _ 26 Maret 2022.pptx
PEN PENANG KORUPSI ke-1 _ 26 Maret 2022.pptxdampitv
 
BE & GG, M, Yusuf Ar Rasyid, Hapzi Ali, corruption and fraud ,universitas mer...
BE & GG, M, Yusuf Ar Rasyid, Hapzi Ali, corruption and fraud ,universitas mer...BE & GG, M, Yusuf Ar Rasyid, Hapzi Ali, corruption and fraud ,universitas mer...
BE & GG, M, Yusuf Ar Rasyid, Hapzi Ali, corruption and fraud ,universitas mer...yusuf Arrasyid
 
HUKUM ACARA PIDANA KEL. 2 universitas bung karno
HUKUM ACARA PIDANA KEL. 2 universitas bung karnoHUKUM ACARA PIDANA KEL. 2 universitas bung karno
HUKUM ACARA PIDANA KEL. 2 universitas bung karnossuserfa9ff91
 
BAHASA INDONESIA.pptx
BAHASA INDONESIA.pptxBAHASA INDONESIA.pptx
BAHASA INDONESIA.pptxwallzui321
 
Pendidikan Anti Korupsi_Kel.3.pptx
Pendidikan Anti Korupsi_Kel.3.pptxPendidikan Anti Korupsi_Kel.3.pptx
Pendidikan Anti Korupsi_Kel.3.pptxnurhayati267460
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...Nadiatur Rakhma
 
Bahan tayang antikorupsi 2
Bahan tayang antikorupsi 2Bahan tayang antikorupsi 2
Bahan tayang antikorupsi 2rickygunawan84
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiSeptian Muna Barakati
 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiPengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiAfida Zahara
 

Similar to Korupsi (20)

Bab i,234
Bab i,234Bab i,234
Bab i,234
 
Anti korupsi
Anti korupsiAnti korupsi
Anti korupsi
 
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunanMakalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
 
Makalah kewarga negaraan
Makalah kewarga negaraanMakalah kewarga negaraan
Makalah kewarga negaraan
 
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesia
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesiaPenyebab kegagalan birokrasi di indonesia
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesia
 
PEN PENANG KORUPSI ke-1 _ 26 Maret 2022.pptx
PEN PENANG KORUPSI ke-1 _ 26 Maret 2022.pptxPEN PENANG KORUPSI ke-1 _ 26 Maret 2022.pptx
PEN PENANG KORUPSI ke-1 _ 26 Maret 2022.pptx
 
BE & GG, M, Yusuf Ar Rasyid, Hapzi Ali, corruption and fraud ,universitas mer...
BE & GG, M, Yusuf Ar Rasyid, Hapzi Ali, corruption and fraud ,universitas mer...BE & GG, M, Yusuf Ar Rasyid, Hapzi Ali, corruption and fraud ,universitas mer...
BE & GG, M, Yusuf Ar Rasyid, Hapzi Ali, corruption and fraud ,universitas mer...
 
HUKUM ACARA PIDANA KEL. 2 universitas bung karno
HUKUM ACARA PIDANA KEL. 2 universitas bung karnoHUKUM ACARA PIDANA KEL. 2 universitas bung karno
HUKUM ACARA PIDANA KEL. 2 universitas bung karno
 
281669604 makalah-kasus-korupsi
281669604 makalah-kasus-korupsi281669604 makalah-kasus-korupsi
281669604 makalah-kasus-korupsi
 
BAHASA INDONESIA.pptx
BAHASA INDONESIA.pptxBAHASA INDONESIA.pptx
BAHASA INDONESIA.pptx
 
Pendidikan Anti Korupsi_Kel.3.pptx
Pendidikan Anti Korupsi_Kel.3.pptxPendidikan Anti Korupsi_Kel.3.pptx
Pendidikan Anti Korupsi_Kel.3.pptx
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
 
Buku saku korupsi
Buku saku korupsiBuku saku korupsi
Buku saku korupsi
 
Buku Saku Korupsi
Buku Saku KorupsiBuku Saku Korupsi
Buku Saku Korupsi
 
Bahan tayang antikorupsi 2
Bahan tayang antikorupsi 2Bahan tayang antikorupsi 2
Bahan tayang antikorupsi 2
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiPengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
 

Korupsi

  • 2. • Istilah korupsi berasal dari bahasa latin “corrumpere”, “corruptio” atau “corruptus” • Dari bahasa latin tersebut kemudian diadopsi oleh beberapa bangsa di dunia • Beberapa bangsa di dunia memiliki istilah tersendiri mengenai korupsi Korupsi secara EtimologiKorupsi secara Etimologi
  • 3. Etimologi…(cont’d)Etimologi…(cont’d) Bahasa inggris Bahasa perancis Bahasa belanda Corruption, Corrupt Corruption Corruptie, Korruptie Jahat, rusak, curang Rusak Istilah “korupsi” yang dipakai di indonesia merupakan turunan dari bahasa belanda
  • 4. • Korup = busuk, palsu, suap (kamus besar bahasa indonesia, 1991) • Korup = suka menerima uang sogok, menyelewengkan uang/barang milik perusahaan atau negara, menerima uang dengan menggunakan jabatan untuk kepentingan pribadi (kamus hukum, 2002) • Korup = kebejatan, ketidakjujuran, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian (the lexicon webster dictionary, 1978) Beberapa terminologi korupsiBeberapa terminologi korupsi
  • 5. o David M. Chalmers: Tindakan-tindakan manipulasi dan keputusan mengenai keuangan yang membahayakan ekonomi (financial manipulations and decision injurious to the economy are often libeled corrupt). o J.J. Senturia: Penyalahgunaan kekuasaan pemerintahan untuk keuntungan pribadi (the misuse of public power for private profit). Terminologi … (cont’d)Terminologi … (cont’d)
  • 6. o Syed Husein Alatas: Tindakan yang meliputi penyuapan (bribery), pemerasan (extortion) dan nepotisme. o Transparency International: Penyalahgunaan kekuasaan (a misuse of power), kekuasaan yang dipercayakan (a power that is entrusted), dan keuntungan pribadi (a private benefit) baik sebagai pribadi, anggota keluarga, maupun kerabat dekat lainnya. Terminologi … (cont’d)Terminologi … (cont’d) ExtortionExtortion BriberyBribery
  • 7. 3 tingkatan KORUPSI3 tingkatan KORUPSI Material benefit (Mendapatkan keuntungan material yang bukan haknya melalui kekuasaan) Abuse of power (Penyalahgunaan kekuasaan) Betrayal of trust (Pengkhianatan kepercayaan)
  • 8. Pengkhianatan terhadap kepercayaan (betrayal of trust) • penghianatan merupakan bentuk korupsi paling sederhana • Semua orang yang berkhianat atau mengkhianati kepercayaan atau amanat yang diterimanya adalah koruptor. • Amanat dapat berupa apapun, baik materi maupun non materi (ex: pesan, aspirasi rakyat) • Anggota DPR yang tidak menyampaikan aspirasi rakyat/menggunakan aspirasi untuk kepentingan pribadi merupakan bentuk korupsi
  • 9. Penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) • Abuse of power merupakan korupsi tingkat menengah • Merupakan Segala bentuk penyimpangan yang dilakukan melalui struktur kekuasaan, baik pada tingkat negara maupun lembaga-lembaga struktural lainnya, termasuk lembaga pendidikan, tanpa mendapatkan keuntungan materi.
  • 10. Penyalahgunaan kekuasan untuk mendapatkan keuntungan material (material benefit) • Penyimpangan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan material baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. • Korupsi pada level ini merupakan tingkat paling membahayakan karena melibatkan kekuasaan dan keuntungan material. • Ini merupakan bentuk korupsi yang paling banyak terjadi di indonesia
  • 11. Unsur-unsur yang dapat menentukan sesuatu dapat dianggap sebagai korupsi 1.1. Secara melawan hukumSecara melawan hukum 2.2. Memperkaya diriMemperkaya diri sendiri/orang lainsendiri/orang lain 3.3. Merugikan keuangan/Merugikan keuangan/ perekonomian negaraperekonomian negara
  • 12. MERUGIKAN KEUANGAN/ PEREKONOMIANMERUGIKAN KEUANGAN/ PEREKONOMIAN NEGARANEGARA 1.1. Korupsi menghambat pembangunan &Korupsi menghambat pembangunan & kegiatan usaha di Indonesiakegiatan usaha di Indonesia 2.2. Setiap kegiatan perekonomian harusSetiap kegiatan perekonomian harus melewati “pintu-pintu” korupsimelewati “pintu-pintu” korupsi 3.3. Perkembangan kegiatan usaha terhambat,Perkembangan kegiatan usaha terhambat, pengangguran makin banyak, harga barangpengangguran makin banyak, harga barang & jasa menjadi melambung& jasa menjadi melambung 4.4. Pendidikan dan kesehatan sangat mahalPendidikan dan kesehatan sangat mahal
  • 13. Salah satu hal mengapa di indonesiaSalah satu hal mengapa di indonesia korupsi semakin sulit diberantaskorupsi semakin sulit diberantas • Karena korupsi sudah “mendarahKarena korupsi sudah “mendarah daging”, sehingga perilaku korupsidaging”, sehingga perilaku korupsi sudah menjadi hal yang biasa dansudah menjadi hal yang biasa dan bukan lagi dianggap sebagaibukan lagi dianggap sebagai “penyakit”yang harus segera“penyakit”yang harus segera disembuhkan.disembuhkan. • Dengan demikian, semakinDengan demikian, semakin sulitnya membedakan manasulitnya membedakan mana perilaku korupsi dan mana yangperilaku korupsi dan mana yang bukan korupsibukan korupsi • Ibarat maling teriak malingIbarat maling teriak maling
  • 14. Fraud I. Sudah ada tuntutan hokum (prosecution) II. Sudah ditemukan belum ada tuntutan hukum III. Fraud belum ditemukan
  • 16. FOSA COSA ACFE = Association of certified fraud examiners
  • 20. - Tindak Pidana Korupsi - Tindak Pidana Pencucian Uang - Tindak Pidana HAM Berat - Tindak Pidana Terorisme - Tindak Pidana Narkotika - Tindak Pidana Lingkungan Hidup - Tindak Pidana Perdagangan Orang - Tindak Pidana Anak - Tindak Pidana Kehutanan - Dll.
  • 21.  Tindak pidana korupsi merupakan kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang merusak dan mengancam sendi-sendi kehidupan bangsa. Pelbagai peraturan peraturan perundang-undangan yang dimaksudkan untuk memberantas korupsi telah diterbitkan. Namun, praktik korupsi masih terus berulang dan semakin kompleks dalam realisasinya.  Pada tahun 2010, menurut data Pacific Economic and Risk Consultansy, Indonesia menempati urutan teratas sebagai negara terkorup di Asia. Jika dilihat dalam kenyataan sehari-hari korupsi hampir terjadi disetiap tingkatan dan aspek kehidupan masyarakat. Mulai dari mengurus Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Proyek Pengadaan Barang/Jasa di instansi pemerintah, sampai proses penegakkan hukum.  Tanpa disadari, korupsi muncul dari kebiasaan yang dianggap lumrah dan wajar oleh masayarakat umum, seperti memberi hadiah kepada Pejabat / Pegawai Negeri atau keluarganya sebagai imbal jasa sebuah pelayanan. Kebiasaan itu dipandang lumrah sebagai kebiasaan dari budaya ketimuran. Kebiasaan koruptif ini lama-lama menjadi bibit-bibit korupsi yang nyata.
  • 22.  Kebiasaan berperilaku koruptif yang terus berlangsung di kalangan masyarakat salah satunya disebabkan karena masih kurangnya pemahaman mereka terhadap pengertian korupsi. Selama ini, kosakata korupsi sudah populer di Indonesia. Hampir semua orang pernah mendengar kata korupsi. Dari mulai rakyat yang tinggal di pedalaman, mahasiswa, pegawai negeri, orang swasta, aparat penegak hukum sampai pejabat negara. Namun jika ditanya kepada mereka apa itu korupsi, jenis perbuatan apa saja yang bisa dikategorikan tindak pidana korupsi? Hampir dipastikan sangat sedikit yang bisa menjawab secara benar bentuk / jenis korupsi sebagaimana dimaksud oleh undang-undang.  Pengertian korupsi sebenarnya telah dimuat secara tegas di dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Sebagian besar pengertian korupsi didalam undang-undang tersebut dirujuk dari Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang lahir sebelum negara ini merdeka. Namun hingga saat ini pemahaman masyarakat terhadap pengertian korupsi masih sangat kurang.  Menjadi lebih memahami pengertian korupsi juga bukan sesuatu hal yang mudah. Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, kebiasaan berperilaku koruptif yang selama ini dianggap sebgai hal wajar dan lumrah dapat dinyatakan sebagai Tindak Pidana Korupsi. Seperti Gratifikasi (pemberian hadiah) kepada penyelenggara negara dan berhubungan dengan jabatannya, jika tidak dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat menjadi salah satu bentuk Tindak Pidana Korupsi.  Mengetahui bentuk / jenis perbuatan yang bisa dikategorikan sebagai korupsi adalah upaya dini untuk mencegah agar seseorang tidak melakukan korupsi.
  • 23.  Korupsi bersasal bahasa latin “Corruptio,” atau “Corruptos” Kata tersebut kemudian diadopsi ke dalam beberapa bahasa, diantaranya yaitu : Bahasa Inggris : Corruption ( Corrupt ) Bahasa Belanda : Corruptie Bahasa Indonesia : Korupsi  Korupsi secara harfiah bisa berarti : 1. Kejahatan, kebusukan, dapat disuap, tidak bermoral, kebejatan, dan ketidakjujuran 2. Perbuatan yg buruk (penggelapan, uang, penerimaan uang sogok, dsb) 3. Perbuatan yg kenyataan menimbulkan keadaan yg bersifat buruk  Menurut perspektif hukum, definisi korupsi secara gamblang dalam 30 buah Pasal dalam UU No.31 Tahun 1999 jo UU No.20 Tahun 2001. Berdasarkan pasal-pasal tersebut, korupsi dirumuskan ke dalam 7 (tujuh) bentuk / jenis tindak pidana korupsi. Pasal-pasal tersebut menerangkan secara terperinci mengenai perbuatan yang bisa dikenakan pidana penjara karena korupsi.
  • 24. 1. Kerugian keuangan negara 2. Suap - Menyuap 3. Penggelapan dalam jabatan 4. Pemerasan 5. Perbuatan curang 6. Benturan kepentingan dalam pengadaan 7. Gratifikasi
  • 25. 25 KORUPSI UU NO 31 TH 1999 JO UU NO 20 TH 2001 KERIGIAN KEUANGAN NEGARA Ps 2 & 3 SUAP MENYUAP Ps 5,6,11,12,13 PENGGELAPAN DLM JABATAN Ps 8, 9, Ps 10.a,b c PERBUATAN PEMERASAN Ps 12, e,g, f PERBUATAN CURANG Ps 7 ayat (1) a,b,C,d Ps 7 (2) Ps 12.b Benturan Kepentingan Ps 12 i Gratifikasi Ps 12 c TPK UU No 31 th 1999 Jo UU No 20 Th 2001
  • 26. LgS Sejarah Pemberantasan Korupsi  Tahun Kegiatan Utama Lingkup Dasar Hukum  1957 Operasi Militer (Kegiatan tidak terstruktur) PRT/PM/06/1957  1967 Tim Pemberantasan Korupsi (Represif) Keppres 228 Tahun 1967  1977 Opstib (Penertiban Sistem) Inpres 9 Tahun 1977  1987 Pemsus Restitusi Pajak (Kebenaran restitusi) Surat MENKEU S-1234/MK.04/1987  1997-19981997-1998  Krisis Moneter & EkonomiKrisis Moneter & Ekonomi  1999 KPKPN (Preventif) UU 28 Tahun 1999  1999 TGTPK (Represif) PP 19 Tahun 2000 PELAJARANPELAJARAN  Tidak memadai pada komponen pencegahan, walaupun mandat yang diberikan mencakup pencegahan  Diarahkan hanya untuk penghukuman, tidak cukup perhatian pada upaya pelacakan aset (hasil korupsinya)  Sistem manajemen SDM tidak diarahkan untuk mendukung kinerja  Sistem manajemen keuangan tidak diarahkan untuk mendukung kinerja  2003 KPK (Penindakan & Pencegahan) UU 30 Tahun 20022003 KPK (Penindakan & Pencegahan) UU 30 Tahun 2002  Tugas: Koordinasi, Supervisi, Penindakan, Pencegahan, Monitor (Represif) Keppres 11 Tahun 2005
  • 27. Sekilas KPK: Beberapa gambaran: • Lembaga Negara Independen bebas pengaruh dari eksekutif, legislatif, yudikatif dan kekuatan lainnya • Bertanggung jawab kepada publik • Yurisdiksi hanya pada tindak pidana korupsi Gambaran lain: • 5 Pimpinan (saat ini: 4 pimpinan) • 4 Penasihat (saat ini: 2 Penasihat) • 700 Pegawai
  • 28. Mekanisme Anti Korupsi KPK (UU No. 30/2002) Tugas KPK Pasal 6 Koordinasi Pasal 7 Supervisi Pasal 8 Penyelidikan, Penyidikan, Penuntutan Pasal 11 Pencegahan Pasal 13 Monitor Pasal 14 1. Kejaksaan 2. Kepolisian 3. BPK 4. Inspektorat Jenderal 5. Lain-lain 1. Kejaksaan 2. Kepolisian 3. BPK 4. Inspektorat Jenderal 5. Lain-lain 1. Lembaga yang memberikan pelayanan publik 1. Semua kewenangan yang diberikan kepada penegak hukum lainnya oleh UU 1. Kewenangan tertentu yang tidak diberikan kepada penegak hukum lain
  • 30. Visi dan Misi KPK Visi: • Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi Misi: • Pendobrak dan pendorong Indonesia yang bebas dari korupsi • Menjadi pemimpin dan penggerak perubahan untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi Prinsip Utama: • Kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum dan proporsionalitas Nilai-nilai Dasar • Integritas, Profesionalisme, Inovasi, Religiusitas, Transparansi, Kepemimpinan, Produktiitas
  • 31. 31 GUNUNG ES KORUPSI TINDAK PIDANA KORUPSI TPK CORRUPTION HAZARDS (CH) POTENSI MASALAH PENYEBAB KORUPSI (PMPK) Korupsi sbg Kejahatan terjadi, apabila terdapat : • Desire to Act • Ability to Act • Opportunity • Suitable Target Korupsi sbg Kejahatan terjadi, apabila terdapat : • Desire to Act • Ability to Act • Opportunity • Suitable Target Kelemahan bangsa • Kesisteman • Kesejahteraan / Pengghasilan • Mental / moral • Internal, sosial, self control • Budaya ketaatan hukum Kelemahan bangsa • Kesisteman • Kesejahteraan / Pengghasilan • Mental / moral • Internal, sosial, self control • Budaya ketaatan hukum lokasi : • pemasok anggaran • pengguna anggaran, • disparitas pendapatan Manusia berjiwa koruptor Barang • asset negara, •barang sitaan Kegiatan : • proyek pembangunan • pengadaan barang / jasa • perijinan / pelayanan publik lokasi : • pemasok anggaran • pengguna anggaran, • disparitas pendapatan Manusia berjiwa koruptor Barang • asset negara, •barang sitaan Kegiatan : • proyek pembangunan • pengadaan barang / jasa • perijinan / pelayanan publik
  • 32. Koordinasi (Pasal 7) TUGAS KPK (Pasal 6) Supervisi (Pasal 8) Penyelidikan, Penyidikan & Penuntutan (Pasal 11) Pencegahan (Pasal 13) Monitoring (Pasal 14) Tugas KPK (Pasal 6) UU No. 30 Tahun 2002
  • 33. Aparat Pemerintah Sektor Swasta Masyarakat ey Success Factor Commitment Can Do Spirit Penegakan Hukum Peran Serta Good Corporate Governance Good Governance
  • 35. PENCEGAHAN KORUPSI • Pendidikan atau pelatihan calon pejabat pusat dan daerah • Peningkatan internal control • Antifraud control
  • 38. 38

Editor's Notes

  1. Sesuai dengan UU, KPK mempunyai fungsi supervisi, koordinasi, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, pencegahan dan monitoring. Inpres 5 / 2004 Presiden menginstruksikan beberapa langkah didalam percepatan pemberantasan korupsi. Didalam Inpress secara jelas disebutkan bahwa semua kegiatan harus di koordinasikan dengan KPK, maka didalam pembahasan RAN, KPK selalu berpartisipasi aktip. Untuk itulah KPK pagi hari ini berada disini didalam acara konsultasi dan kampanye publik mengenai RAN. Termasuk pemberantasan tim yang dibentuk Presiden, KPK pun melakukan peran dan fungsinya sebagai supervisi dan koordinasi. Tim terpadu juga ber koordinasi dengan KPK.
  2. Subjek pemberantasan korupsi adalah aparat pemerintahan, sektor swasta dan peran serta masyarakat. Pemberantasan Korupsi: Pencegahan dan Penindakan Pada sesi berikutnya nanti Dirjen Pajak, BPN, Depdagri, BKPM. Akan menyampaikan pemaparan akan apa yang telah dilakukan. Yang jauh lebih penting apa yang masing masing akan kita lakukan setelah pertemuan ini. Untuk aparat pemerintah khususnya departemen yang memberikan paparan. Rakyat, laporkan kalau didalam pengelolaan masih berjalan seperti yang dulu dulu. Namun keinginan berubah juga harus dimiliki oleh semua pihak. Hilangkan black labeling, namun sebaliknya aparat juga tidak usah terlalu sensitip. Jadikanlah suara rakyat menjadi masukan buat kita semua, Sudah saatnya kita berubah, bukan untuk dilayani, rakyatpun juga mempunyai hak untuk suatu kehidupan yang lebih baik.