SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
Download to read offline
CREAM & PASTEL PALETTE
HEALTHCARE CENTER
CHARACTERS
Here is where your presentation begins
TATALAKSANA PENGOBATAN TBC
RO PADUAN JANGKA 6 BULAN
Disampaikan oleh
Prof. Dr. dr. Arto Yuwono Soeroto, Sp.PD-KP
tbindonesia.or.id
tbc.indonesia TB Indonesia
dalam pertemuan
Sosialisasi Update Petunjuk Teknis Penatalaksanaan TBC RO di Indonesia 2023
Jakarta, 30 Desember 2023
KASUS 1
• Tn N (44 tahun), keluhan batuk berdahak sejak 1 bulan tanpa disertai darah.
• Demam hilang timbul, berat badan dirasakan menurun, keringat malam, dan
sesak saat beraktivitas.
• Pasien memiliki riwayat diabetes melitus sejak 4 tahun yang lalu dan
hepatitis kronik
• Pemeriksaan laboratorium darah rutin, sebagai berikut Hemoglobin
12.8g/dL, Hematokrit 41.5%, Eritrosit 4.65jt/µL, Leukosit 9200/µL, Trombosit
509000/µL, serta HbA1c 13.6% dan GDS 295mg/dL.
• Hasil pemeriksaan dahak dengan TCM: MTB detected High, Rifampicin
Resistance DETECTED
• Hasil LPA (line probe assay) sensitif terhadap second line injectable dan dan
resistan terhadap Fluorokuinolon.
• Diagnosis TB Tn N (44 tahun) adalah?
a. TB RR
b. TB MDR
c. TB Pre XDR
d. TB XDR
e. TB Poli DR
Definitions: Update 2022
Drug-susceptibility status:
• Drug-sensitive TB (DS-TB): TB disease caused by a strain of Mycobacterium tuberculosis complex
that is susceptible to any TB medicines.
• Drug-resistant TB (DR-TB): TB disease caused by a strain of Mycobacterium tuberculosis complex
that is resistant to any TB medicines.
• Rifampicin-resistant TB (RR-TB): TB disease caused by a strain of M. tuberculosis complex that is resistant to
rifampicin. These strains may be susceptible or resistant to isoniazid (i.e., multi drug resistant TB [MDR-TB]), or
resistant to other first-line or second-line TB medicines.
• Multidrug-resistant TB (MDR-TB): TB disease caused by a strain of M. tuberculosis complex that is resistant to
rifampicin and isoniazid.
• MDR/RR-TB: refers to either multidrug-resistant TB (MDR-TB) or rifampicin-resistant TB (RR-TB).
• Pre-extensively drug-resistant TB (pre-XDR-TB): TB disease caused by a strain of M. tuberculosis complex that is
resistant to rifampicin (and may also be resistant to isoniazid), and that is also resistant to at least one
fluoroquinolone (either levofloxacin or moxifloxacin).
• Extensively drug-resistant TB (XDR-TB): TB disease caused by a strain of M. tuberculosis complex that is resistant to
rifampicin (and may also be resistant to isoniazid), and that is also resistant to at least one fluoroquinolone
(levofloxacin or moxifloxacin) and to at least one other “Group A” drug (bedaquiline or linezolid).
• Rifampicin-susceptible, isoniazid-resistant TB (Hr-TB): TB disease caused by a strain of M. tuberculosis complex
that is resistant to isoniazid but susceptible to rifampicin
PRINSIP PENGOBATAN TB RO
▪ Semua pasien yang sudah terkonfirmasi sebagai TBC RR/ MDR harus dapat mengakses pengobatan
secara cepat, sesuai standar dan bermutu
▪ Paduan pengobatan TBC RO OAT tersebut disesuaikan dengan pola resistansi obat berdasarkan hasil
uji kepekaan M. tuberculosis dan kondisi klinis pasien, dan ditetapkan oleh tim ahli klinis TBC RO
▪ Semua pasien TBC RO perlu menjalani berbagai pemeriksaan awal, pemeriksaan pemantauan
pengobatan (selama pengobatan berlangsung sampai pengobatan selesai), dan pemeriksaan pasca
pengobatan
▪ Pengobatan TBC RO harus bisa dimulai secara rawat jalan (ambulatory) dalam waktu 7 hari setelah
diagnosis pasien ditegakkan. Bila >7 hari hasil LPA belum tersedia, pengobatan harus segera dimulai
berdasarkan kriteria pasien
KASUS 2
• Tn Z (48 tahun) dengan keluhan batuk berdahak sejak 4 bulan yang lalu disertai darah
yang hilang timbul
• Demam hilang timbul sejak 3 bulan SMRS, serta penurunan berat badan sebanyak 4kg
(42kg ke 38kg) dalam 2 bulan terakhir.
• Pernah didiagnosis TB paru sebelumnya pada tahun 2020 dan menjalani pengobatan
dengan OAT lini ke-1 selama 6 bulan yang tidak diketahui hasil pengobatannya.
• Riwayat DM sejak 5 tahun yang lalu dan rutin mengonsumsi Metformin 2x500 mg
tablet, serta memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol sejak 5 tahun yang lalu.
• Pemeriksaan laboratorium darah rutin, sebagai berikut Hemoglobin 10.3g/dL,
Hematokrit 34.6%, Leukosit 9000/µL, Trombosit 814000/µL, serta HbA1c 6.3% dan
GDS 98mg/dL.
• Hasil TCM dahak: MTB detected, Rifampicin Resistance DETECTED
• Hasil LPA resistan terhadap Levofloxacin dan Moxifloxacin.
KASUS 2
• Apa paduan OAT MDR yang disarankan untuk pasien ini?
a. BPaLM
b. BPaL
c. Paduan 9 bulan variasi Linezolid
d. Paduan 9 bulan variasi Etionamid
e. Paduan jangka panjang (LTR/Individual)
Pengobatan TB RO di Indonesia
● Sejak Agustus 2020, paduan pengobatan TB
RO → All-oral regimen
● Paduan pengobatan TB RO dibagi menjadi:
✓ Paduan jangka pendek (9-11 bulan)
✓ Paduan jangka panjang (18-24 bulan)
Pengobatan TBC RO di Indonesia
Mulai tahun 2023, pengobatan TBC resistan obat yang tersedia
di Indonesia:
1) Paduan pengobatan 6 bulan, terdiri dari:
a. Paduan BPaLM
b. Paduan BPaL
c. Paduan pengobatan TBC monoresistan INH (TBC Hr)
2) Paduan pengobatan 9 bulan
a. Paduan mengandung/variasi etionamid
b. Paduan mengandung/variasi linezolid
3) Paduan pengobatan jangka panjang (18–24 bulan)
9
PENGELOMPOKAN OBAT
Grup A
Levofloksasin / Moxifloksasin
Bedaquiline
Linezolid
Lfx / Mfx
Bdq
Lzd
Grup B
Clofazimine
Sikloserin atau
Terizidone
Cfz
Cs
Trd
Grup C
Etambutol
Delamanid
Pirazinamid
Imipenem–silastatin
Meropenem
Amikasin atau
Streptomisin
Etionamid atau
Protionamid
p-aminosalicylic acid
E
Dlm
Z
Ipm-Cln
Mpm
Amk
S
Eto
Pto
PAS
Alur Pengobatan TBC RO
di Indonesia
2023
11
Paduan Pengobatan TBC RO berdasarkan Pola
Resistansi dan Kondisi Pasien
Paduan
pengobatan
TB RR/MDR
(FQ sensitif)
TB Pre-
XDR
TB XDR
TB paru
lesi luas
TB ekstra-
paru
Usia
<14 tahun
BPaL/M Bisa (BPaLM)
Bisa
(BPaL)
Tidak Bisa
Bisa, kecuali TB
ekstra-paru
berat**
Tidak
9 bulan Bisa Tidak Tidak Tidak
Bisa, kecuali TB
ekstra-paru
berat**
Bisa
Jangka panjang Bisa*/Tidak
Bisa*/Tid
ak
Bisa Bisa Bisa Bisa
Faktor lain
yang perlu
diperhatikan
- Intoleransi obat atau efek samping
- Riwayat pengobatan sebelumnya, paparan OAT, pertimbangan
efektivitas obat, kontak erat dengan pasien TBC RO
- Pilihan pasien
Prinsip perubahan paduan pengobatan
pasien TBC RO
❑ Pasien yang memulai paduan BPaL/M dapat pindah ke paduan oral 9 bulan bila toksisitas terhadap linezolid
terjadi di awal pengobatan dengan paduan BPaL/M.
❑ Pasien TB RR/MDR dalam paduan 9 bulan yang kemudian diketahui resistan terhadap fluorokuinolon (menjadi
TBC pre-XDR), harus diubah paduannya dan dapat diberikan paduan BPaL bila bdq/lzd digunakan <1 bulan dan
tidak terdapat bukti resistansi terhadap OAT pada paduan BPaL, serta memenuhi kriteria eligibilitas lain.
❑ Pasien yang memulai pengobatan dengan paduan jangka panjang namun memenuhi syarat untuk mendapatkan
paduan pengobatan 9 bulan dapat pindah ke paduan 9 bulan dalam satu bulan pertama pengobatan.
❑ Pasien yang pernah mendapatkan paduan pengobatan 9 bulan kemungkinan besar telah terpapar obat-obatan
utama selama >1 bulan. Apabila pasien tersebut kembali berobat, maka paduan oral 9 bulan masih dapat
dipertimbangkan sebagai pilihan pengobatan jika tidak terdapat resistansi terhadap Bdq, flurokuinolon, Cfz, INH
dosis tinggi, dan Eto/Lzd, serta memenuhi kriteria lain untuk paduan pengobatan 9 bulan. Pasien dapat diberikan
paduan pengobatan jangka panjang terlebih dahulu sambil menunggu hasil uji kepekaan obat tersedia.
13
14
Paduan Pengobatan BPaLM
Pengobatan TBC Resistan Obat dengan Paduan BPaLM
Kriteria pasien yang boleh mendapat paduan pengobatan
BPaLM:
● TB RR/MDR
● Dewasa dan remaja >14 tahun tanpa memandang status HIV
● TB paru terkonfirmasi atau TB ekstraparu, kecuali TB yang
melibatkan sistem saraf pusat, osteoartikular dan
diseminata/milier
● Tidak sedang hamil dan wanita menyusui karena hasil studi
yang masih terbatas
15
● Belum pernah mendapatkan pengobatan dengan Bdq,
Pretomanid, Lzd atau Dlm >1 bulan.
➢ Jika pernah → paduan BPaLM dapat diberikan bila ada bukti tidak adanya
resistansi
Sambil menunggu hasil DST, pengobatan pasien ditentukan oleh kondisi klinis pasien:
• Bila kondisi klinis baik dan pasien dapat menunggu hasil DST → tunggu sampai
pasien layak diberikan paduan BPaL/M – edukasi PPI
• Bila kondisi pasien tidak memungkinkan untuk menunggu hasil DST → paduan
jangka panjang 16
Kriteria pasien yang dapat diberikan paduan
pengobatan BPaLM (lanjutan):
Cara Pemberian Bedaquiline pada Pasien dengan Riwayat Penggunaan Bdq
Lama pemberian Bdq
sebelumnya
Lama penghentian Bdq /
mangkir
Cara pemberian Bdq
1-2 minggu
(saat dosis awal)
≤ 2 minggu
Selesaikan dosis awal Bdq 400mg/hari hingga 14 hari
terpenuhi, kemudian dilanjutkan dengan Bdq 200 mg/hari 3
kali seminggu sampai akhir pengobatan
1 -2 minggu
(saat dosis awal)
> 2 minggu
400 mg/hari selama 7 hari, kemudian dilanjutkan dengan
Bdq 200 mg/hari 3 kali seminggu sampai akhir pengobatan
≥ 3 minggu ≤ 2 minggu
Tidak perlu dosis awal, langsung lanjutkan dengan
Bdq 200 mg/hari 3 kali seminggu sampai akhir pengobatan
≥ 3 minggu > 2 minggu – < 6 bulan
400 mg/hari selama 7 hari, kemudian dilanjutkan dengan
Bdq 200 mg/hari 3 kali seminggu sampai akhir pengobatan
≥ 3 minggu > 6 bulan
Pasien diberikan Bdq dari awal bila hasil uji kepekaan Bdq
masih sensitif
17
● Pasien TBC RR/MDR yang tidak memenuhi kriteria di atas → paduan
jangka pendek 9 bulan
● Pasien TBC RR/MDR yang hamil atau menyusui → paduan jangka Panjang
atau paduan 9 bulan variasi LZD
● Hasil uji kepekaan obat Florokuinolon→ untuk menentukan penggunaan
Moksifloksasin.
● Jika terdapat resistansi florokuinolon (pasien TB pre-XDR):
○ Paduan tanpa obat Mfx (Moxifloxacin)
○ → paduan BPaL
● Jika hasil DST resistansi terhadap Bdq, Lzd atau Pretomanid → pasien
dinyatakan “gagal pengobatan”
Pengobatan TBC Resistan Obat dengan Paduan BPaLM
18
Jenis dan dosis OAT pada paduan BPaL/M
19
Jenis obat (Sediaan) Dosis OAT
Bedaquiline / Bdq
(Tablet 100 mg)
400 mg 1 kali/hari selama 2 minggu pertama setiap
hari,
dilanjutkan dengan 200 mg 3 kali /minggu
Pretomanid / Pa
(Tablet 200 mg)
200 mg 1 kali/hari setiap hari
Linezolid / Lzd
(Tablet 600 mg)
600 mg 1 kali/hari setiap hari
Moksifloksasin / Mfx
(Tablet 400 mg)
400 mg 1 kali/hari setiap hari
KASUS 3
• Seorang laki-laki berusia 28 tahun dengan keluhan batuk sejak 6 bulan yang
lalu tanpa disertai darah.
• Keluhan disertai dengan penurunan berat badan sebanyak 10 kg dalam 6
bulan, keringat malam sejak 2 bulan.
• Pasien memiliki riwayat pengobatan OAT kategori 1 tahun 2018 selama 6
bulan dengan hasil pengobatan sembuh.
• Tidak ada komorbid. Pemeriksaan laboratorium darah rutin, sebagai berikut
Hemoglobin 14.1g/dL, Hematokrit 41.6%, Leukosit 7700/µL, Trombosit
463000/µL.
• Hasil pemeriksaan dahak dengan TCM: MTB detected Medium, Rifampicin
Resistance DETECTED.
KASUS 3
• Hasil LPA sensitif terhadap
semua pengobatan.
• Pasien didiagnosis TB paru RR
(rifampicin-resistant). Pasien ini
lalu mendapat paduan BPaLM.
• Pada saat pengobatan minggu
ke 7 pasen mengeluh gangguan
penglihatan berat dengan visus
20/100 dan hanya dapat
membaca sampai baris ke 2
pada Snellen chart
KASUS 3
• Apa tindakan yang terbaik bagi pasen ini
a. Hentikan Bedaquilline, Pretomanid dan Linezolid
b. Paduan BPaLM dianggap gagal dan pasen mendapat paduan individual
(LTR)
c. Paduan BPaLM dianggap gagal dan pasen mendapat paduan STR
mengandung Linezolid
d. Paduan BPaLM dianggap gagal dan pasen mendapat padua STR
mengandung Etionamid
e. Hentikan Linezolid namun obat lain tetap diberikan
Modifikasi Paduan BPaL/M
Prinsip penyesuaian pengobatan TBC RO paduan BPaL/M:
1. Perubahan dosis untuk Bdq, Pretomanid, dan Mfx tidak diperbolehkan.
2. Penggantian Mfx menjadi levofloksasin tidak direkomendasikan.
3. Bila hanya Mfx yang perlu dihentikan, pengobatan dapat dilanjutkan
sebagai paduan BPaL.
4. Linezolid dapat dihentikan sementara atau permanen, atau dosisnya
dapat dikurangi dengan beberapa kondisi sebagai berikut:
a. Penurunan dosis atau penghentian sementara Lzd sedangkan Bdq, Pa, dan
Mfx dilanjutkan), hanya dapat dilakukan setelah total 9 (sembilan) minggu
pertama pemberian Lzd dengan dosis 600 mg/hari diselesaikan.
b. Penurunan dosis Lzd atau penghentian sementara Lzd tunggal → hanya dapat
dilakukan setelah total 9 minggu pertama pemberian Lzd dengan dosis 600
mg/hari diselesaikan. 23
24
Modifikasi Paduan BPaL/M lanjutan
• Penghentian permanen Lzd, sedangkan Bdq, Pa, dan Mfx
dilanjutkan, diperbolehkan jika:
b. Hanya diperbolehkan untuk pasien yang mengalami toksisitas
signifikan, derajat 1-2 dosis diturunkan menjadi 300 mg/hari
c. Jika Lzd dihentikan di akhir masa pegobatan dengan sisa durasi
>8 minggu paduan BpaL/M dapat diselesaikan tanpa obat Lzd
d. Respon terhadap pengobatan harus dipantau secara ketat
• Bila tidak memenuhi kondisi di atas, paduan pengobatan BPaL harus
dihentikan → pasien dinyatakan “gagal pengobatan”
● Penghentian semua komponen paduan
BPaL dalam 9 (sembilan) minggu
pertama ini tidak boleh lebih dari 14
hari (baik berturut-turut maupun tidak).
Setelah itu, ketiga obat pada paduan
BPaL harus dimulai kembali, termasuk
Lzd 600 mg/ hr
● Jika penghentian Lzd terjadi lebih dari 14
hari, maka pasien dinyatakan “gagal
pengobatan” dan selanjutnya pasien
diobati dengan paduan jangka panjang.
Modifikasi Paduan BPaL/M lanjutan
25
• Penghentian tunggal Lzd dalam 9
(sembilan) minggu pertama
pengobatan dengan paduan BPaL
tidak diperkenankan.
• Jika perlu penghentian tunggal Lzd
dalam 9 (sembilan) minggu
pertama pengobatan, maka semua
komponen dalam paduan BPaL/M
harus dihentikan.
● Perlu dilakukan penggantian untuk dosis yang terlewat oleh
pasien → (tambahan hari disesuaikan dengan jumlah hari
mangkir).
● Bila Lzd dihentikan namun obat lain pada paduan BPaL/M tetap
diteruskan →
○ Risiko munculnya resistansi terhadap obat lain pada paduan, terutama pada pasien
BPaL (penghentian Lzd mengakibatkan hanya tersisa 2 obat efektif).
26
Modifikasi Paduan BPaL/M lanjutan
Durasi Pengobatan BPaLM
27
WaktuKonversi
BiakanSputum
DurasiPengobatanBPaLM
Bulan1–4pengobatan 26minggu
Bulan5–6pengobatan 26minggu
Tidakadakonversibiakan
hinggaakhirpengobatan
(bulan6)
Pasiendinyatakan“gagalpengobatan”
BPaLM,laludipindahkankepaduan
pengobatanTBCROjangkapanjang
Pasien yang tidak mengalami konversi biakan pada bulan ke-4 hingga akhir pengobatan
merupakan kasus kegagalan bakteriologis.
• Obat ditelan dengan makanan
setiap hari selama 26 minggu
• Menelan obat pada waktu yang
sama setiap harinya.
○ Dilakukan oleh tim ahli klinis dan didiskusikan dengan pasien.
○ Pemberian paduan pengobatan BPaL/M dapat dihentikan karena hal-hal
berikut:
1. Pasien putus berobat (loss to follow-up)
2. Terjadinya toksisitas atau intoleransi obat
3. Kegagalan pengobatan (respon klinis maupun bakteriologis buruk)
4. Resistansi terhadap obat pada paduan BPaL/M
5. Kehamilan selama pengobatan
○ Pasien perlu dirujuk ke rumah sakit untuk penentuan paduan pengobatan TBC RO
yang akan diberikan selanjutnya.
Penghentian Pengobatan dengan Paduan BPaL/M
28
PADUAN
PENGOBATAN BPaL
29
Kriteria pasien paduan BPaL:
■ Pasien TB RR/MDR yang resistan terhadap fluorokuinolon (TB pre-XDR)
● Pasien dewasa dan remaja >14 tahun tanpa memandang status HIV
● Pasien dengan TB paru terkonfirmasi atau TB ekstraparu, kecuali TB yang
melibatkan sistem saraf pusat, osteoartikular dan diseminata/milier
● Pasien belum pernah mendapatkan pengobatan dengan Bdq, Pretomanid, Lzd
atau Dlm >1 bulan.
○ Bila pasien pernah mendapatkan obat-obatan tsb >1 bulan, paduan BPaL dapat
diberikan bila ada bukti tidak adanya resistansi terhadap obat tsb.
● Tidak dapat diberikan pada pasien hamil dan wanita menyusui karena hasil studi
yang masih terbatas
Pengobatan TBC Resistan Obat dengan Paduan BPaL
30
Jenis dan dosis OAT pada paduan BPaL
Jenis obat (Sediaan) Dosis OAT
Bedaquiline / Bdq
(Tablet 100 mg)
400 mg 1 kali/hari selama 2 minggu pertama
setiap hari,
dilanjutkan dengan 200 mg 3 kali /minggu
Pretomanid / Pa
(Tablet 200 mg)
200 mg 1 kali/hari setiap hari
Linezolid / Lzd
(Tablet 600 mg)
600 mg 1 kali/hari setiap hari
31
Prinsip mengenai hal-hal berikut:
● Modifikasi paduan BPaL
● Ketentuan pemberian paduan BPaL
pada pasien yang pernah mendapatkan
paduan mengandung Bdq, Lzd
● Penghentian pengobatan dengan
paduan BPaL
Pengobatan TBC Resistan Obat dengan Paduan BPaL (2)
32
Mengikuti prinsip yang
sama dengan paduan
BPaLM
▪ Durasi standar pengobatan BPaL ialah 6 bulan (26 minggu).
▪ Bila hasil biakan dahak bulan ke-4 masih positif → pengobatan BPaL
diperpanjang 3 bulan (harus terjadi perbaikan kondisi klinis),
sehingga total durasi pengobatan menjadi 9 bulan (39 minggu).
▪ Perpanjangan durasi pengobatan BPaL menjadi 9 bulan harus
dengan pengawasan ketat menelan obat dan efek samping, terutama
pada pasien yang banyak mangkir/tidak teratur mendapatkan Lzd.
▪ Pertimbangkan untuk mengganti paduan pengobatan ke paduan
jangka panjang (rujuk pasien ke RS), daripada memperpanjang
durasi pengobatan BPaL.
Durasi Pengobatan BPaL
33
● Pasien yang pernah mangkir pengobatan > 7 hari dan
memerlukan perpanjangan durasi pengobatan untuk melengkapi
dosis obat yang terlewat, harus menyelesaikan pengobatan dalam
waktu:
○ 8 bulan (bila total durasi BPaL 6 bulan); atau
○ 10 bulan (bila total durasi BPaL 9 bulan).
Durasi Pengobatan BPaL (2)
34
Durasi Pengobatan BPaL
Pasien yang tidak mengalami konversi biakan pada bulan ke-4 hingga akhir pengobatan merupakan kasus kegagalan bakteriologis.
Waktu Konversi Kultur
Sputum
Durasi Pengobatan BPaL
Bulan 1 – 4 pengobatan 26 minggu
Bulan 5 – 6 pengobatan 39 minggu
Tidak ada konversi hingga
akhir pengobatan (bulan 9)
Pasien dinyatakan “gagal pengobatan”
BPaL, lalu dipindahkan ke paduan
pengobatan TBC RO jangka panjang
35
36
Paduan Pengobatan Monoresistan INH/TBC Hr
Paduan TBC Monoresistan INH (TBC Hr)
• Pasien TBC Hr dapat ditata laksana di instalasi rawat jalan TBC di rumah
sakit maupun Puskesmas
• Semua OAT untuk pengobatan TBC Hr harus ditelan setiap hari dengan
PMO anggota keluarga pasien
• Rumah sakit / Puskesmas dapat membekali obat TBC Hr 2 minggu
untuk 1 bulan pertama, selanjutnya obat dapat diberikan setiap bulan.
37
PADUAN PENGOBATAN
6 R-(H)-Z-E-Lfx
KDT
Lepasan R-Z-E-Lfx
Rifampisin Bersifat bakterisidal dan memiliki efek sterilisasi yang
sangat baik
Isoniazid Bersifat bakterisidal yang efektif membunuh kuman
yang sedang aktif bereplikasi
Pirazinamid Bakterisidal dan diketahui berperan dalam
memperpendek durasi pengobatan TBC
Etambutol Bakteriostatik yang bekerja dengan menghambat
pembentukan dinding sel bakteri
Levofloxacin • Kombinasi rifampisin dan Mfx akan menyebabkan
konsentrasi Mfx berkurang signifkan dibandingkan
dengan kombinasi rifampisin dan Lfx,
• Efek pemanjangan interval QT dari Lfx lebih
rendah dibandingkan Mfx
Kondisi yang menyebabkan pengobatan TBC
Monoresistan INH dapat diberikan tanpa levofloksasin
antara lain:
01 Tendinitis berat
02
Pemanjangan interval QT yang
berlanjut ke disritmia fatal
03 Insomnia berat
04 Mual muntah berat
Bila pengobatan TBC Monoresistan INH
tidak dapat menggunakan Lfx,
pemberian INH dosis tinggi pada
paduan R-H-Z-E dapat
dipertimbangkan
Perlu dirujuk ke Fasyankes TBC
RO
Durasi pemberian obat pada pengobatan TBC Monoresistan INH
No Nama Obat
Total Durasi
Pemberian
1 Rifampisin 6 bulan
2 Isoniazid 6 bulan
3 Etambutol 6 bulan
4 Pirazinamid 6 bulan
5 Levofloksasin 6 bulan
Pemanjangan durasi pengobatan
TBC Monoresistan INH menjadi 9–12
bulan:
1. TBC paru lesi luas
2. TBC milier
3. TBC paru konversi lambat (lebih dari 2 bulan, untuk
konversi BTA maupun kultur)
4. TBC ekstraparu berat (TBC meningitis, TBC tulang, TBC
spondilitis, TBC perikarditis, dan TBC abdomen)
Paduan TBC Hr
• Bila pengobatan TBC Hr tidak dapat menggunakan Lfx
• Pemberian INH dosis tinggi pada paduan R-H-Z-E dapat
dipertimbangkan bila diketahui resistansi INH dosis rendah (mutasi
gen inhA) ,
• Inj aminoglikosida (streptomisin, kanamicyn, amikasin) dan kapreomisin
tidak boleh ditambahkan pada paduan pengobatan TBC Hr.
• Semua obat pada pengobatan TBC Hr diberikan setiap hari→ 6 bulan.
41
TERIMA KASIH
44
45
MTB positif Rif Resisten
Pemeriksaan Awal
untuk Pengobatan
TBC Hr
46
Pemantauan Pengobatan TBC Hr
47
Pemeriksaan Pemantauan
Paduan TBC Hr
• Pemanjangan durasi pengobatan TBC Monoresistan INH menjadi 9–12 bulan
dapat dipertimbangkan pada kasus tertentu seperti:
• TBC paru lesi luas
• TBC milier
• TBC paru konversi lambat (lebih dari 2 bulan, untuk konversi BTA maupun kultur)
• TBC ekstraparu berat (TBC meningitis, TBC tulang, TBC spondilitis, TBC perikarditis,
dan TBC abdomen)
• Perlu diperhatikan bahwa pemanjangan durasi pengobatan dapat meningkatkan
risiko toksisitas.
48
Paduan TBC Hr
• Paduan pengobatan TBC Hr: kombinasi R-H-Z-E-Lfx selama 6 bulan
• Bila OAT lepasan tersedia di fasyankes, dapat diberikan paduan tanpa
INH (R-Z-E-Lfx).
• Bila Lfx tidak dapat diberikan karena intoleransi berat (KTD serius) atau
terdapat kontra indikasi (selain resistansi FQ), beri paduan R-H-Z-E
tanpa Lfx selama 6 bulan.
49
• Kondisi yang menyebabkan pengobatan TBC Hr dapat diberikan tanpa
Lfx a.l.:
1.Tendinitis berat,
2.Pemanjangan interval QT yang berlanjut ke disritmia fatal,
3.Insomnia berat,
4.Mual muntah berat yang sudah dilakukan tata laksana
medikamentosa efek samping yang adekuat namun tidak ada
perbaikan klinis.
50
▪ Pasien mendapatkan BPaLM selama maksimal 6 bulan atau 26
minggu.
▪ Durasi pengobatan BPaLM tidak dapat diperpanjang, kecuali
bila pasien berpindah ke paduan BPaL.
▪ Pada pasien yang pernah mangkir pengobatan > 7 hari dan
memerlukan perpanjangan durasi pengobatan untuk melengkapi
dosis yang terlewat → pasien harus menyelesaikan
pengobatan dalam waktu 7 bulan setelah memulai
pengobatan.
Durasi Pengobatan BPaLM
51
Prinsip pemberian Bdq dan Pa pada paduan BPaL/M
● Tidak boleh dilakukan penyesuaian dosis untuk obat Bdq dan Pa
kapan pun selama masa pengobatan, kecuali pengurangan dosis
rutin Bdq dari 400 mg setiap hari selama 14 hari pertama pengobatan
menjadi 200 mg tiga (3) kali seminggu.
● Pemberian Bdq maupun Pa tidak dapat dihentikan secara permanen
selama pengobatan.
● Jika Bdq atau Pa perlu dihentikan secara permanen, maka paduan
BPaL/M harus dihentikan →pasien dinyatakan “gagal pengobatan”
52
● Pengurangan dosis Lzd menjadi 300 mg/hari dapat dilakukan bila:
○ Terjadi toksisitas yang signifikan akibat Lzd setelah pemberian dosis 600 mg/hari
selama min. 9 minggu.
○ Selanjutnya→ dosis Lzd 300 mg/hari diberikan sampai akhir pengobatan.
● Bila Lzd perlu dihentikan di akhir masa pengobatan (sisa durasi
pengobatan < 8 minggu), paduan BPaL/M dapat diselesaikan tanpa
obat Lzd hanya bila : BIAKAN SUDAH KONVERSI
53
Kriteria Terduga TBC Resistan Obat
Semua orang yang mempunyai gejala TBC dengan satu atau lebih riwayat
pengobatan atau kriteria berikut:
1. Pasien TBC SO, baik anak maupun dewasa (dengan atau tanpa HIV) yang
tidak menunjukan perbaikan secara klinis (gejala atau radiologis) maupun
bakteriologis pada akhir bulan ke-2, satu bulan sebelum akhir pengobatan,
dan akhir pengobatan.
2. Anak maupun dewasa yang memiliki gejala TBC dengan ≥ 1 kriteria berikut
− Kontak erat dengan pasien TBC RO.
− Kontak erat dengan pasien TBC SO yang meninggal akibat TBC, gagal
pengobatan TBC atau tidak patuh dalam pengobatan TBC. → low risk
− Memiliki riwayat pengobatan TBC SO/RO sebelumnya.
KLASIFIKASI TBC RO
Lokasi anatomis
penyakit
• TBC paru : TBC
paru tidak berat
dan TBC paru
ekstensif atau lesi
luas)
• TBC ekstraparu
(TBC ekstraparu
berat)
Riwayat
pengobatan TBC
sebelumnya
• Kasus baru
• Kasus relaps
• Kasus
pengobatan ulang
lainnya
Status HIV
• HIV positif
• HIV negative
• HIV Tidak
diketahui
Status kepekaan
obat
• TBC sensitif obat
(TBC SO)
• TBC resistan obat
(TBC RO)
Pola resistansi
obat
• TBC Resistan
Obat (TBC-RO)
• TBC resistan
rifampisin (TBC
RR)
• TBC
monoresistan
isoniazid (TBC Hr)
• TBC MDR
• TBC pre-XDR
• TBC XDR

More Related Content

What's hot

5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docx
5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docx5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docx
5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docxAhmadJazuli36
 
354327216 sop-alur-pelayanan-igd
354327216 sop-alur-pelayanan-igd354327216 sop-alur-pelayanan-igd
354327216 sop-alur-pelayanan-igdArief Q-yer
 
(Lamp 1.7) standar pelayanan poli kes. jiwa
(Lamp 1.7) standar pelayanan poli kes. jiwa(Lamp 1.7) standar pelayanan poli kes. jiwa
(Lamp 1.7) standar pelayanan poli kes. jiwaArmin Kobain
 
4. TATA CARA PENGINPUTAN DAN PENGENALAN FITUR ASPAK 2019.pdf
4. TATA CARA PENGINPUTAN DAN PENGENALAN FITUR ASPAK 2019.pdf4. TATA CARA PENGINPUTAN DAN PENGENALAN FITUR ASPAK 2019.pdf
4. TATA CARA PENGINPUTAN DAN PENGENALAN FITUR ASPAK 2019.pdfCandraWiaya1
 
Agenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutuAgenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutudr.Ade Adra
 
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGs
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGsPeran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGs
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGsditjenyankes
 
4m plus--pencegahan demam berdarah dengue
4m plus--pencegahan demam berdarah dengue4m plus--pencegahan demam berdarah dengue
4m plus--pencegahan demam berdarah dengueRuth Kristina
 
329966349 sop-rujukan-internal
329966349 sop-rujukan-internal329966349 sop-rujukan-internal
329966349 sop-rujukan-internalRobi Siswara
 
SOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxSOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxrida90
 
405977187-FORMULIR-SBAR-docx.docx
405977187-FORMULIR-SBAR-docx.docx405977187-FORMULIR-SBAR-docx.docx
405977187-FORMULIR-SBAR-docx.docxadibudi8
 
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTUKONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTUArdhi25
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmKlinikSubanmedika
 
Juknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCTJuknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCTIrene Susilo
 
7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx
7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx
7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docxPUJIRAHAYU182817
 
#2 Paparan Kebijakan Sisrute 7-8 April 2022.pdf
#2 Paparan Kebijakan Sisrute 7-8 April 2022.pdf#2 Paparan Kebijakan Sisrute 7-8 April 2022.pdf
#2 Paparan Kebijakan Sisrute 7-8 April 2022.pdfiwan ridwan
 

What's hot (20)

5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docx
5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docx5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docx
5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docx
 
354327216 sop-alur-pelayanan-igd
354327216 sop-alur-pelayanan-igd354327216 sop-alur-pelayanan-igd
354327216 sop-alur-pelayanan-igd
 
(Lamp 1.7) standar pelayanan poli kes. jiwa
(Lamp 1.7) standar pelayanan poli kes. jiwa(Lamp 1.7) standar pelayanan poli kes. jiwa
(Lamp 1.7) standar pelayanan poli kes. jiwa
 
Sop poli umum
Sop poli umumSop poli umum
Sop poli umum
 
4. TATA CARA PENGINPUTAN DAN PENGENALAN FITUR ASPAK 2019.pdf
4. TATA CARA PENGINPUTAN DAN PENGENALAN FITUR ASPAK 2019.pdf4. TATA CARA PENGINPUTAN DAN PENGENALAN FITUR ASPAK 2019.pdf
4. TATA CARA PENGINPUTAN DAN PENGENALAN FITUR ASPAK 2019.pdf
 
RTL
RTLRTL
RTL
 
Agenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutuAgenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutu
 
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGs
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGsPeran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGs
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGs
 
Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015
Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015
Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015
 
4m plus--pencegahan demam berdarah dengue
4m plus--pencegahan demam berdarah dengue4m plus--pencegahan demam berdarah dengue
4m plus--pencegahan demam berdarah dengue
 
329966349 sop-rujukan-internal
329966349 sop-rujukan-internal329966349 sop-rujukan-internal
329966349 sop-rujukan-internal
 
SOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxSOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docx
 
405977187-FORMULIR-SBAR-docx.docx
405977187-FORMULIR-SBAR-docx.docx405977187-FORMULIR-SBAR-docx.docx
405977187-FORMULIR-SBAR-docx.docx
 
Struktur kode ina cbgs
Struktur kode ina cbgsStruktur kode ina cbgs
Struktur kode ina cbgs
 
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTUKONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
 
Teks mc
Teks mcTeks mc
Teks mc
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukm
 
Juknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCTJuknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCT
 
7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx
7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx
7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx
 
#2 Paparan Kebijakan Sisrute 7-8 April 2022.pdf
#2 Paparan Kebijakan Sisrute 7-8 April 2022.pdf#2 Paparan Kebijakan Sisrute 7-8 April 2022.pdf
#2 Paparan Kebijakan Sisrute 7-8 April 2022.pdf
 

Similar to 2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf

PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...
PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...
PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...linda399806
 
Tata Laksana TB RO.ppt
Tata Laksana TB RO.pptTata Laksana TB RO.ppt
Tata Laksana TB RO.pptkurnia537765
 
TB-RESISTEN-OBAT.pptx
TB-RESISTEN-OBAT.pptxTB-RESISTEN-OBAT.pptx
TB-RESISTEN-OBAT.pptxssuser25e9281
 
Penyakit TB.ppt
Penyakit TB.pptPenyakit TB.ppt
Penyakit TB.pptBankSoal8
 
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
TB paru  dr.lingga RSPH.pptTB paru  dr.lingga RSPH.ppt
TB paru dr.lingga RSPH.pptlinggagumelar2
 
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTA
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTAREVISI 2 PENGOBATAN KUSTA
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTAzara larasati
 
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdf
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdfDiagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdf
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdfmarthafitri86
 
Fathiyah_WS_Infection.ppt
Fathiyah_WS_Infection.pptFathiyah_WS_Infection.ppt
Fathiyah_WS_Infection.pptdickywahyudi44
 
V5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdf
V5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdfV5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdf
V5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdfarwan28
 
sop-pelayanan-kusta.pdf
sop-pelayanan-kusta.pdfsop-pelayanan-kusta.pdf
sop-pelayanan-kusta.pdfAhmatHabi
 
Summary interna mdr tb
Summary interna mdr tbSummary interna mdr tb
Summary interna mdr tbwirawicaksana
 
Dosis Obat Anti Tuberkulosis berdasarkan Berat badan
Dosis Obat Anti Tuberkulosis berdasarkan Berat badanDosis Obat Anti Tuberkulosis berdasarkan Berat badan
Dosis Obat Anti Tuberkulosis berdasarkan Berat badansisiliafitriapurnani
 
TB-2021-Sosialisasi SE Alur dan Pengobatan TBC_3 Mei 2021.pdf
TB-2021-Sosialisasi SE Alur dan Pengobatan TBC_3 Mei 2021.pdfTB-2021-Sosialisasi SE Alur dan Pengobatan TBC_3 Mei 2021.pdf
TB-2021-Sosialisasi SE Alur dan Pengobatan TBC_3 Mei 2021.pdfPutraBams
 
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...maharanimariam
 
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxTeraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxhasbi63
 
Perubahan Alur Diagnosa dan Pengobatan TBC.pptx
Perubahan Alur Diagnosa dan Pengobatan TBC.pptxPerubahan Alur Diagnosa dan Pengobatan TBC.pptx
Perubahan Alur Diagnosa dan Pengobatan TBC.pptxHerlanNanda
 
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdfWorkshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdfTaufiqurrokhman Rofii
 

Similar to 2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf (20)

DT TB RO.pptx
DT TB RO.pptxDT TB RO.pptx
DT TB RO.pptx
 
PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...
PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...
PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...
 
Tata Laksana TB RO.ppt
Tata Laksana TB RO.pptTata Laksana TB RO.ppt
Tata Laksana TB RO.ppt
 
TB-RESISTEN-OBAT.pptx
TB-RESISTEN-OBAT.pptxTB-RESISTEN-OBAT.pptx
TB-RESISTEN-OBAT.pptx
 
Penyakit TB.ppt
Penyakit TB.pptPenyakit TB.ppt
Penyakit TB.ppt
 
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
TB paru  dr.lingga RSPH.pptTB paru  dr.lingga RSPH.ppt
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
 
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTA
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTAREVISI 2 PENGOBATAN KUSTA
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTA
 
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdf
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdfDiagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdf
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdf
 
Fathiyah_WS_Infection.ppt
Fathiyah_WS_Infection.pptFathiyah_WS_Infection.ppt
Fathiyah_WS_Infection.ppt
 
V5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdf
V5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdfV5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdf
V5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdf
 
sop-pelayanan-kusta.pdf
sop-pelayanan-kusta.pdfsop-pelayanan-kusta.pdf
sop-pelayanan-kusta.pdf
 
Summary interna mdr tb
Summary interna mdr tbSummary interna mdr tb
Summary interna mdr tb
 
Dosis Obat Anti Tuberkulosis berdasarkan Berat badan
Dosis Obat Anti Tuberkulosis berdasarkan Berat badanDosis Obat Anti Tuberkulosis berdasarkan Berat badan
Dosis Obat Anti Tuberkulosis berdasarkan Berat badan
 
TB-2021-Sosialisasi SE Alur dan Pengobatan TBC_3 Mei 2021.pdf
TB-2021-Sosialisasi SE Alur dan Pengobatan TBC_3 Mei 2021.pdfTB-2021-Sosialisasi SE Alur dan Pengobatan TBC_3 Mei 2021.pdf
TB-2021-Sosialisasi SE Alur dan Pengobatan TBC_3 Mei 2021.pdf
 
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
 
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxTeraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
 
Perubahan Alur Diagnosa dan Pengobatan TBC.pptx
Perubahan Alur Diagnosa dan Pengobatan TBC.pptxPerubahan Alur Diagnosa dan Pengobatan TBC.pptx
Perubahan Alur Diagnosa dan Pengobatan TBC.pptx
 
Pengobatan paru
Pengobatan paruPengobatan paru
Pengobatan paru
 
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdfWorkshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
 
Nusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tbNusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tb
 

More from wisnukuncoro11

pnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung disease
pnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung disease
pnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung diseasewisnukuncoro11
 
arus puncak ekspirasi.pptx
arus puncak ekspirasi.pptxarus puncak ekspirasi.pptx
arus puncak ekspirasi.pptxwisnukuncoro11
 
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptxpenatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptxwisnukuncoro11
 
4. FARMAKOTERAPI ASMA DAN PPOK.pptx
4. FARMAKOTERAPI ASMA DAN PPOK.pptx4. FARMAKOTERAPI ASMA DAN PPOK.pptx
4. FARMAKOTERAPI ASMA DAN PPOK.pptxwisnukuncoro11
 
Practical Update In Asthma Exacerbation Management copy.pptx
Practical Update In Asthma Exacerbation Management copy.pptxPractical Update In Asthma Exacerbation Management copy.pptx
Practical Update In Asthma Exacerbation Management copy.pptxwisnukuncoro11
 
6_Massive_Pleural_Effusion_dr_Widiraharjo.pptx
6_Massive_Pleural_Effusion_dr_Widiraharjo.pptx6_Massive_Pleural_Effusion_dr_Widiraharjo.pptx
6_Massive_Pleural_Effusion_dr_Widiraharjo.pptxwisnukuncoro11
 
Tiara Pakasi utk PULSE 7.pdf
Tiara Pakasi utk PULSE 7.pdfTiara Pakasi utk PULSE 7.pdf
Tiara Pakasi utk PULSE 7.pdfwisnukuncoro11
 
Penyakit Jamur Paru- release.pdf
Penyakit Jamur Paru- release.pdfPenyakit Jamur Paru- release.pdf
Penyakit Jamur Paru- release.pdfwisnukuncoro11
 
5_Complication_of_mechanical_ventilation_dr_Sofyan_Budi_Raharjo.pdf
5_Complication_of_mechanical_ventilation_dr_Sofyan_Budi_Raharjo.pdf5_Complication_of_mechanical_ventilation_dr_Sofyan_Budi_Raharjo.pdf
5_Complication_of_mechanical_ventilation_dr_Sofyan_Budi_Raharjo.pdfwisnukuncoro11
 
1_Nutrition_in_critical_care_dr_Daniel_Maranata.pdf
1_Nutrition_in_critical_care_dr_Daniel_Maranata.pdf1_Nutrition_in_critical_care_dr_Daniel_Maranata.pdf
1_Nutrition_in_critical_care_dr_Daniel_Maranata.pdfwisnukuncoro11
 
1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdf
1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdf1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdf
1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdfwisnukuncoro11
 
kegawatdaruratan paru.ppt
kegawatdaruratan paru.pptkegawatdaruratan paru.ppt
kegawatdaruratan paru.pptwisnukuncoro11
 

More from wisnukuncoro11 (19)

pnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung disease
pnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung disease
pnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung disease
 
arus puncak ekspirasi.pptx
arus puncak ekspirasi.pptxarus puncak ekspirasi.pptx
arus puncak ekspirasi.pptx
 
kolaborasi TB HIV.ppt
kolaborasi TB HIV.pptkolaborasi TB HIV.ppt
kolaborasi TB HIV.ppt
 
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptxpenatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
 
4. FARMAKOTERAPI ASMA DAN PPOK.pptx
4. FARMAKOTERAPI ASMA DAN PPOK.pptx4. FARMAKOTERAPI ASMA DAN PPOK.pptx
4. FARMAKOTERAPI ASMA DAN PPOK.pptx
 
Practical Update In Asthma Exacerbation Management copy.pptx
Practical Update In Asthma Exacerbation Management copy.pptxPractical Update In Asthma Exacerbation Management copy.pptx
Practical Update In Asthma Exacerbation Management copy.pptx
 
Haemoptysis.pptx
Haemoptysis.pptxHaemoptysis.pptx
Haemoptysis.pptx
 
6_Massive_Pleural_Effusion_dr_Widiraharjo.pptx
6_Massive_Pleural_Effusion_dr_Widiraharjo.pptx6_Massive_Pleural_Effusion_dr_Widiraharjo.pptx
6_Massive_Pleural_Effusion_dr_Widiraharjo.pptx
 
Tiara Pakasi utk PULSE 7.pdf
Tiara Pakasi utk PULSE 7.pdfTiara Pakasi utk PULSE 7.pdf
Tiara Pakasi utk PULSE 7.pdf
 
Penyakit Jamur Paru- release.pdf
Penyakit Jamur Paru- release.pdfPenyakit Jamur Paru- release.pdf
Penyakit Jamur Paru- release.pdf
 
laten tb.pptx
laten tb.pptxlaten tb.pptx
laten tb.pptx
 
5_Complication_of_mechanical_ventilation_dr_Sofyan_Budi_Raharjo.pdf
5_Complication_of_mechanical_ventilation_dr_Sofyan_Budi_Raharjo.pdf5_Complication_of_mechanical_ventilation_dr_Sofyan_Budi_Raharjo.pdf
5_Complication_of_mechanical_ventilation_dr_Sofyan_Budi_Raharjo.pdf
 
1_Nutrition_in_critical_care_dr_Daniel_Maranata.pdf
1_Nutrition_in_critical_care_dr_Daniel_Maranata.pdf1_Nutrition_in_critical_care_dr_Daniel_Maranata.pdf
1_Nutrition_in_critical_care_dr_Daniel_Maranata.pdf
 
1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdf
1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdf1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdf
1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdf
 
kegawatdaruratan paru.ppt
kegawatdaruratan paru.pptkegawatdaruratan paru.ppt
kegawatdaruratan paru.ppt
 
kegawatan paru.ppt
kegawatan paru.pptkegawatan paru.ppt
kegawatan paru.ppt
 
pnemoni 10.ppt
pnemoni 10.pptpnemoni 10.ppt
pnemoni 10.ppt
 
pnemoni anak.pptx
pnemoni anak.pptxpnemoni anak.pptx
pnemoni anak.pptx
 
pnemoni2.pptx
pnemoni2.pptxpnemoni2.pptx
pnemoni2.pptx
 

Recently uploaded

KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfInnesKana26
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorritch4
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...buktifisikskp23
 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxPPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxAprianiMy
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )masqiqu340
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptxjannenapitupulu18
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdfTaufikTito
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxrisyadmaulana1
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxZullaiqahNurhali2
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxZullaiqahNurhali2
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSStakasli
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptDIGGIVIO2
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdfsonyaawitan
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxPPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxAhmadArul1
 

Recently uploaded (20)

KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxPPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxPPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
 

2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf

  • 1. CREAM & PASTEL PALETTE HEALTHCARE CENTER CHARACTERS Here is where your presentation begins TATALAKSANA PENGOBATAN TBC RO PADUAN JANGKA 6 BULAN Disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Arto Yuwono Soeroto, Sp.PD-KP tbindonesia.or.id tbc.indonesia TB Indonesia dalam pertemuan Sosialisasi Update Petunjuk Teknis Penatalaksanaan TBC RO di Indonesia 2023 Jakarta, 30 Desember 2023
  • 2. KASUS 1 • Tn N (44 tahun), keluhan batuk berdahak sejak 1 bulan tanpa disertai darah. • Demam hilang timbul, berat badan dirasakan menurun, keringat malam, dan sesak saat beraktivitas. • Pasien memiliki riwayat diabetes melitus sejak 4 tahun yang lalu dan hepatitis kronik • Pemeriksaan laboratorium darah rutin, sebagai berikut Hemoglobin 12.8g/dL, Hematokrit 41.5%, Eritrosit 4.65jt/µL, Leukosit 9200/µL, Trombosit 509000/µL, serta HbA1c 13.6% dan GDS 295mg/dL. • Hasil pemeriksaan dahak dengan TCM: MTB detected High, Rifampicin Resistance DETECTED • Hasil LPA (line probe assay) sensitif terhadap second line injectable dan dan resistan terhadap Fluorokuinolon.
  • 3. • Diagnosis TB Tn N (44 tahun) adalah? a. TB RR b. TB MDR c. TB Pre XDR d. TB XDR e. TB Poli DR
  • 4. Definitions: Update 2022 Drug-susceptibility status: • Drug-sensitive TB (DS-TB): TB disease caused by a strain of Mycobacterium tuberculosis complex that is susceptible to any TB medicines. • Drug-resistant TB (DR-TB): TB disease caused by a strain of Mycobacterium tuberculosis complex that is resistant to any TB medicines. • Rifampicin-resistant TB (RR-TB): TB disease caused by a strain of M. tuberculosis complex that is resistant to rifampicin. These strains may be susceptible or resistant to isoniazid (i.e., multi drug resistant TB [MDR-TB]), or resistant to other first-line or second-line TB medicines. • Multidrug-resistant TB (MDR-TB): TB disease caused by a strain of M. tuberculosis complex that is resistant to rifampicin and isoniazid. • MDR/RR-TB: refers to either multidrug-resistant TB (MDR-TB) or rifampicin-resistant TB (RR-TB). • Pre-extensively drug-resistant TB (pre-XDR-TB): TB disease caused by a strain of M. tuberculosis complex that is resistant to rifampicin (and may also be resistant to isoniazid), and that is also resistant to at least one fluoroquinolone (either levofloxacin or moxifloxacin). • Extensively drug-resistant TB (XDR-TB): TB disease caused by a strain of M. tuberculosis complex that is resistant to rifampicin (and may also be resistant to isoniazid), and that is also resistant to at least one fluoroquinolone (levofloxacin or moxifloxacin) and to at least one other “Group A” drug (bedaquiline or linezolid). • Rifampicin-susceptible, isoniazid-resistant TB (Hr-TB): TB disease caused by a strain of M. tuberculosis complex that is resistant to isoniazid but susceptible to rifampicin
  • 5. PRINSIP PENGOBATAN TB RO ▪ Semua pasien yang sudah terkonfirmasi sebagai TBC RR/ MDR harus dapat mengakses pengobatan secara cepat, sesuai standar dan bermutu ▪ Paduan pengobatan TBC RO OAT tersebut disesuaikan dengan pola resistansi obat berdasarkan hasil uji kepekaan M. tuberculosis dan kondisi klinis pasien, dan ditetapkan oleh tim ahli klinis TBC RO ▪ Semua pasien TBC RO perlu menjalani berbagai pemeriksaan awal, pemeriksaan pemantauan pengobatan (selama pengobatan berlangsung sampai pengobatan selesai), dan pemeriksaan pasca pengobatan ▪ Pengobatan TBC RO harus bisa dimulai secara rawat jalan (ambulatory) dalam waktu 7 hari setelah diagnosis pasien ditegakkan. Bila >7 hari hasil LPA belum tersedia, pengobatan harus segera dimulai berdasarkan kriteria pasien
  • 6. KASUS 2 • Tn Z (48 tahun) dengan keluhan batuk berdahak sejak 4 bulan yang lalu disertai darah yang hilang timbul • Demam hilang timbul sejak 3 bulan SMRS, serta penurunan berat badan sebanyak 4kg (42kg ke 38kg) dalam 2 bulan terakhir. • Pernah didiagnosis TB paru sebelumnya pada tahun 2020 dan menjalani pengobatan dengan OAT lini ke-1 selama 6 bulan yang tidak diketahui hasil pengobatannya. • Riwayat DM sejak 5 tahun yang lalu dan rutin mengonsumsi Metformin 2x500 mg tablet, serta memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol sejak 5 tahun yang lalu. • Pemeriksaan laboratorium darah rutin, sebagai berikut Hemoglobin 10.3g/dL, Hematokrit 34.6%, Leukosit 9000/µL, Trombosit 814000/µL, serta HbA1c 6.3% dan GDS 98mg/dL. • Hasil TCM dahak: MTB detected, Rifampicin Resistance DETECTED • Hasil LPA resistan terhadap Levofloxacin dan Moxifloxacin.
  • 7. KASUS 2 • Apa paduan OAT MDR yang disarankan untuk pasien ini? a. BPaLM b. BPaL c. Paduan 9 bulan variasi Linezolid d. Paduan 9 bulan variasi Etionamid e. Paduan jangka panjang (LTR/Individual)
  • 8. Pengobatan TB RO di Indonesia ● Sejak Agustus 2020, paduan pengobatan TB RO → All-oral regimen ● Paduan pengobatan TB RO dibagi menjadi: ✓ Paduan jangka pendek (9-11 bulan) ✓ Paduan jangka panjang (18-24 bulan)
  • 9. Pengobatan TBC RO di Indonesia Mulai tahun 2023, pengobatan TBC resistan obat yang tersedia di Indonesia: 1) Paduan pengobatan 6 bulan, terdiri dari: a. Paduan BPaLM b. Paduan BPaL c. Paduan pengobatan TBC monoresistan INH (TBC Hr) 2) Paduan pengobatan 9 bulan a. Paduan mengandung/variasi etionamid b. Paduan mengandung/variasi linezolid 3) Paduan pengobatan jangka panjang (18–24 bulan) 9
  • 10. PENGELOMPOKAN OBAT Grup A Levofloksasin / Moxifloksasin Bedaquiline Linezolid Lfx / Mfx Bdq Lzd Grup B Clofazimine Sikloserin atau Terizidone Cfz Cs Trd Grup C Etambutol Delamanid Pirazinamid Imipenem–silastatin Meropenem Amikasin atau Streptomisin Etionamid atau Protionamid p-aminosalicylic acid E Dlm Z Ipm-Cln Mpm Amk S Eto Pto PAS
  • 11. Alur Pengobatan TBC RO di Indonesia 2023 11
  • 12. Paduan Pengobatan TBC RO berdasarkan Pola Resistansi dan Kondisi Pasien Paduan pengobatan TB RR/MDR (FQ sensitif) TB Pre- XDR TB XDR TB paru lesi luas TB ekstra- paru Usia <14 tahun BPaL/M Bisa (BPaLM) Bisa (BPaL) Tidak Bisa Bisa, kecuali TB ekstra-paru berat** Tidak 9 bulan Bisa Tidak Tidak Tidak Bisa, kecuali TB ekstra-paru berat** Bisa Jangka panjang Bisa*/Tidak Bisa*/Tid ak Bisa Bisa Bisa Bisa Faktor lain yang perlu diperhatikan - Intoleransi obat atau efek samping - Riwayat pengobatan sebelumnya, paparan OAT, pertimbangan efektivitas obat, kontak erat dengan pasien TBC RO - Pilihan pasien
  • 13. Prinsip perubahan paduan pengobatan pasien TBC RO ❑ Pasien yang memulai paduan BPaL/M dapat pindah ke paduan oral 9 bulan bila toksisitas terhadap linezolid terjadi di awal pengobatan dengan paduan BPaL/M. ❑ Pasien TB RR/MDR dalam paduan 9 bulan yang kemudian diketahui resistan terhadap fluorokuinolon (menjadi TBC pre-XDR), harus diubah paduannya dan dapat diberikan paduan BPaL bila bdq/lzd digunakan <1 bulan dan tidak terdapat bukti resistansi terhadap OAT pada paduan BPaL, serta memenuhi kriteria eligibilitas lain. ❑ Pasien yang memulai pengobatan dengan paduan jangka panjang namun memenuhi syarat untuk mendapatkan paduan pengobatan 9 bulan dapat pindah ke paduan 9 bulan dalam satu bulan pertama pengobatan. ❑ Pasien yang pernah mendapatkan paduan pengobatan 9 bulan kemungkinan besar telah terpapar obat-obatan utama selama >1 bulan. Apabila pasien tersebut kembali berobat, maka paduan oral 9 bulan masih dapat dipertimbangkan sebagai pilihan pengobatan jika tidak terdapat resistansi terhadap Bdq, flurokuinolon, Cfz, INH dosis tinggi, dan Eto/Lzd, serta memenuhi kriteria lain untuk paduan pengobatan 9 bulan. Pasien dapat diberikan paduan pengobatan jangka panjang terlebih dahulu sambil menunggu hasil uji kepekaan obat tersedia. 13
  • 15. Pengobatan TBC Resistan Obat dengan Paduan BPaLM Kriteria pasien yang boleh mendapat paduan pengobatan BPaLM: ● TB RR/MDR ● Dewasa dan remaja >14 tahun tanpa memandang status HIV ● TB paru terkonfirmasi atau TB ekstraparu, kecuali TB yang melibatkan sistem saraf pusat, osteoartikular dan diseminata/milier ● Tidak sedang hamil dan wanita menyusui karena hasil studi yang masih terbatas 15
  • 16. ● Belum pernah mendapatkan pengobatan dengan Bdq, Pretomanid, Lzd atau Dlm >1 bulan. ➢ Jika pernah → paduan BPaLM dapat diberikan bila ada bukti tidak adanya resistansi Sambil menunggu hasil DST, pengobatan pasien ditentukan oleh kondisi klinis pasien: • Bila kondisi klinis baik dan pasien dapat menunggu hasil DST → tunggu sampai pasien layak diberikan paduan BPaL/M – edukasi PPI • Bila kondisi pasien tidak memungkinkan untuk menunggu hasil DST → paduan jangka panjang 16 Kriteria pasien yang dapat diberikan paduan pengobatan BPaLM (lanjutan):
  • 17. Cara Pemberian Bedaquiline pada Pasien dengan Riwayat Penggunaan Bdq Lama pemberian Bdq sebelumnya Lama penghentian Bdq / mangkir Cara pemberian Bdq 1-2 minggu (saat dosis awal) ≤ 2 minggu Selesaikan dosis awal Bdq 400mg/hari hingga 14 hari terpenuhi, kemudian dilanjutkan dengan Bdq 200 mg/hari 3 kali seminggu sampai akhir pengobatan 1 -2 minggu (saat dosis awal) > 2 minggu 400 mg/hari selama 7 hari, kemudian dilanjutkan dengan Bdq 200 mg/hari 3 kali seminggu sampai akhir pengobatan ≥ 3 minggu ≤ 2 minggu Tidak perlu dosis awal, langsung lanjutkan dengan Bdq 200 mg/hari 3 kali seminggu sampai akhir pengobatan ≥ 3 minggu > 2 minggu – < 6 bulan 400 mg/hari selama 7 hari, kemudian dilanjutkan dengan Bdq 200 mg/hari 3 kali seminggu sampai akhir pengobatan ≥ 3 minggu > 6 bulan Pasien diberikan Bdq dari awal bila hasil uji kepekaan Bdq masih sensitif 17
  • 18. ● Pasien TBC RR/MDR yang tidak memenuhi kriteria di atas → paduan jangka pendek 9 bulan ● Pasien TBC RR/MDR yang hamil atau menyusui → paduan jangka Panjang atau paduan 9 bulan variasi LZD ● Hasil uji kepekaan obat Florokuinolon→ untuk menentukan penggunaan Moksifloksasin. ● Jika terdapat resistansi florokuinolon (pasien TB pre-XDR): ○ Paduan tanpa obat Mfx (Moxifloxacin) ○ → paduan BPaL ● Jika hasil DST resistansi terhadap Bdq, Lzd atau Pretomanid → pasien dinyatakan “gagal pengobatan” Pengobatan TBC Resistan Obat dengan Paduan BPaLM 18
  • 19. Jenis dan dosis OAT pada paduan BPaL/M 19 Jenis obat (Sediaan) Dosis OAT Bedaquiline / Bdq (Tablet 100 mg) 400 mg 1 kali/hari selama 2 minggu pertama setiap hari, dilanjutkan dengan 200 mg 3 kali /minggu Pretomanid / Pa (Tablet 200 mg) 200 mg 1 kali/hari setiap hari Linezolid / Lzd (Tablet 600 mg) 600 mg 1 kali/hari setiap hari Moksifloksasin / Mfx (Tablet 400 mg) 400 mg 1 kali/hari setiap hari
  • 20. KASUS 3 • Seorang laki-laki berusia 28 tahun dengan keluhan batuk sejak 6 bulan yang lalu tanpa disertai darah. • Keluhan disertai dengan penurunan berat badan sebanyak 10 kg dalam 6 bulan, keringat malam sejak 2 bulan. • Pasien memiliki riwayat pengobatan OAT kategori 1 tahun 2018 selama 6 bulan dengan hasil pengobatan sembuh. • Tidak ada komorbid. Pemeriksaan laboratorium darah rutin, sebagai berikut Hemoglobin 14.1g/dL, Hematokrit 41.6%, Leukosit 7700/µL, Trombosit 463000/µL. • Hasil pemeriksaan dahak dengan TCM: MTB detected Medium, Rifampicin Resistance DETECTED.
  • 21. KASUS 3 • Hasil LPA sensitif terhadap semua pengobatan. • Pasien didiagnosis TB paru RR (rifampicin-resistant). Pasien ini lalu mendapat paduan BPaLM. • Pada saat pengobatan minggu ke 7 pasen mengeluh gangguan penglihatan berat dengan visus 20/100 dan hanya dapat membaca sampai baris ke 2 pada Snellen chart
  • 22. KASUS 3 • Apa tindakan yang terbaik bagi pasen ini a. Hentikan Bedaquilline, Pretomanid dan Linezolid b. Paduan BPaLM dianggap gagal dan pasen mendapat paduan individual (LTR) c. Paduan BPaLM dianggap gagal dan pasen mendapat paduan STR mengandung Linezolid d. Paduan BPaLM dianggap gagal dan pasen mendapat padua STR mengandung Etionamid e. Hentikan Linezolid namun obat lain tetap diberikan
  • 23. Modifikasi Paduan BPaL/M Prinsip penyesuaian pengobatan TBC RO paduan BPaL/M: 1. Perubahan dosis untuk Bdq, Pretomanid, dan Mfx tidak diperbolehkan. 2. Penggantian Mfx menjadi levofloksasin tidak direkomendasikan. 3. Bila hanya Mfx yang perlu dihentikan, pengobatan dapat dilanjutkan sebagai paduan BPaL. 4. Linezolid dapat dihentikan sementara atau permanen, atau dosisnya dapat dikurangi dengan beberapa kondisi sebagai berikut: a. Penurunan dosis atau penghentian sementara Lzd sedangkan Bdq, Pa, dan Mfx dilanjutkan), hanya dapat dilakukan setelah total 9 (sembilan) minggu pertama pemberian Lzd dengan dosis 600 mg/hari diselesaikan. b. Penurunan dosis Lzd atau penghentian sementara Lzd tunggal → hanya dapat dilakukan setelah total 9 minggu pertama pemberian Lzd dengan dosis 600 mg/hari diselesaikan. 23
  • 24. 24 Modifikasi Paduan BPaL/M lanjutan • Penghentian permanen Lzd, sedangkan Bdq, Pa, dan Mfx dilanjutkan, diperbolehkan jika: b. Hanya diperbolehkan untuk pasien yang mengalami toksisitas signifikan, derajat 1-2 dosis diturunkan menjadi 300 mg/hari c. Jika Lzd dihentikan di akhir masa pegobatan dengan sisa durasi >8 minggu paduan BpaL/M dapat diselesaikan tanpa obat Lzd d. Respon terhadap pengobatan harus dipantau secara ketat • Bila tidak memenuhi kondisi di atas, paduan pengobatan BPaL harus dihentikan → pasien dinyatakan “gagal pengobatan”
  • 25. ● Penghentian semua komponen paduan BPaL dalam 9 (sembilan) minggu pertama ini tidak boleh lebih dari 14 hari (baik berturut-turut maupun tidak). Setelah itu, ketiga obat pada paduan BPaL harus dimulai kembali, termasuk Lzd 600 mg/ hr ● Jika penghentian Lzd terjadi lebih dari 14 hari, maka pasien dinyatakan “gagal pengobatan” dan selanjutnya pasien diobati dengan paduan jangka panjang. Modifikasi Paduan BPaL/M lanjutan 25 • Penghentian tunggal Lzd dalam 9 (sembilan) minggu pertama pengobatan dengan paduan BPaL tidak diperkenankan. • Jika perlu penghentian tunggal Lzd dalam 9 (sembilan) minggu pertama pengobatan, maka semua komponen dalam paduan BPaL/M harus dihentikan.
  • 26. ● Perlu dilakukan penggantian untuk dosis yang terlewat oleh pasien → (tambahan hari disesuaikan dengan jumlah hari mangkir). ● Bila Lzd dihentikan namun obat lain pada paduan BPaL/M tetap diteruskan → ○ Risiko munculnya resistansi terhadap obat lain pada paduan, terutama pada pasien BPaL (penghentian Lzd mengakibatkan hanya tersisa 2 obat efektif). 26 Modifikasi Paduan BPaL/M lanjutan
  • 27. Durasi Pengobatan BPaLM 27 WaktuKonversi BiakanSputum DurasiPengobatanBPaLM Bulan1–4pengobatan 26minggu Bulan5–6pengobatan 26minggu Tidakadakonversibiakan hinggaakhirpengobatan (bulan6) Pasiendinyatakan“gagalpengobatan” BPaLM,laludipindahkankepaduan pengobatanTBCROjangkapanjang Pasien yang tidak mengalami konversi biakan pada bulan ke-4 hingga akhir pengobatan merupakan kasus kegagalan bakteriologis. • Obat ditelan dengan makanan setiap hari selama 26 minggu • Menelan obat pada waktu yang sama setiap harinya.
  • 28. ○ Dilakukan oleh tim ahli klinis dan didiskusikan dengan pasien. ○ Pemberian paduan pengobatan BPaL/M dapat dihentikan karena hal-hal berikut: 1. Pasien putus berobat (loss to follow-up) 2. Terjadinya toksisitas atau intoleransi obat 3. Kegagalan pengobatan (respon klinis maupun bakteriologis buruk) 4. Resistansi terhadap obat pada paduan BPaL/M 5. Kehamilan selama pengobatan ○ Pasien perlu dirujuk ke rumah sakit untuk penentuan paduan pengobatan TBC RO yang akan diberikan selanjutnya. Penghentian Pengobatan dengan Paduan BPaL/M 28
  • 30. Kriteria pasien paduan BPaL: ■ Pasien TB RR/MDR yang resistan terhadap fluorokuinolon (TB pre-XDR) ● Pasien dewasa dan remaja >14 tahun tanpa memandang status HIV ● Pasien dengan TB paru terkonfirmasi atau TB ekstraparu, kecuali TB yang melibatkan sistem saraf pusat, osteoartikular dan diseminata/milier ● Pasien belum pernah mendapatkan pengobatan dengan Bdq, Pretomanid, Lzd atau Dlm >1 bulan. ○ Bila pasien pernah mendapatkan obat-obatan tsb >1 bulan, paduan BPaL dapat diberikan bila ada bukti tidak adanya resistansi terhadap obat tsb. ● Tidak dapat diberikan pada pasien hamil dan wanita menyusui karena hasil studi yang masih terbatas Pengobatan TBC Resistan Obat dengan Paduan BPaL 30
  • 31. Jenis dan dosis OAT pada paduan BPaL Jenis obat (Sediaan) Dosis OAT Bedaquiline / Bdq (Tablet 100 mg) 400 mg 1 kali/hari selama 2 minggu pertama setiap hari, dilanjutkan dengan 200 mg 3 kali /minggu Pretomanid / Pa (Tablet 200 mg) 200 mg 1 kali/hari setiap hari Linezolid / Lzd (Tablet 600 mg) 600 mg 1 kali/hari setiap hari 31
  • 32. Prinsip mengenai hal-hal berikut: ● Modifikasi paduan BPaL ● Ketentuan pemberian paduan BPaL pada pasien yang pernah mendapatkan paduan mengandung Bdq, Lzd ● Penghentian pengobatan dengan paduan BPaL Pengobatan TBC Resistan Obat dengan Paduan BPaL (2) 32 Mengikuti prinsip yang sama dengan paduan BPaLM
  • 33. ▪ Durasi standar pengobatan BPaL ialah 6 bulan (26 minggu). ▪ Bila hasil biakan dahak bulan ke-4 masih positif → pengobatan BPaL diperpanjang 3 bulan (harus terjadi perbaikan kondisi klinis), sehingga total durasi pengobatan menjadi 9 bulan (39 minggu). ▪ Perpanjangan durasi pengobatan BPaL menjadi 9 bulan harus dengan pengawasan ketat menelan obat dan efek samping, terutama pada pasien yang banyak mangkir/tidak teratur mendapatkan Lzd. ▪ Pertimbangkan untuk mengganti paduan pengobatan ke paduan jangka panjang (rujuk pasien ke RS), daripada memperpanjang durasi pengobatan BPaL. Durasi Pengobatan BPaL 33
  • 34. ● Pasien yang pernah mangkir pengobatan > 7 hari dan memerlukan perpanjangan durasi pengobatan untuk melengkapi dosis obat yang terlewat, harus menyelesaikan pengobatan dalam waktu: ○ 8 bulan (bila total durasi BPaL 6 bulan); atau ○ 10 bulan (bila total durasi BPaL 9 bulan). Durasi Pengobatan BPaL (2) 34
  • 35. Durasi Pengobatan BPaL Pasien yang tidak mengalami konversi biakan pada bulan ke-4 hingga akhir pengobatan merupakan kasus kegagalan bakteriologis. Waktu Konversi Kultur Sputum Durasi Pengobatan BPaL Bulan 1 – 4 pengobatan 26 minggu Bulan 5 – 6 pengobatan 39 minggu Tidak ada konversi hingga akhir pengobatan (bulan 9) Pasien dinyatakan “gagal pengobatan” BPaL, lalu dipindahkan ke paduan pengobatan TBC RO jangka panjang 35
  • 37. Paduan TBC Monoresistan INH (TBC Hr) • Pasien TBC Hr dapat ditata laksana di instalasi rawat jalan TBC di rumah sakit maupun Puskesmas • Semua OAT untuk pengobatan TBC Hr harus ditelan setiap hari dengan PMO anggota keluarga pasien • Rumah sakit / Puskesmas dapat membekali obat TBC Hr 2 minggu untuk 1 bulan pertama, selanjutnya obat dapat diberikan setiap bulan. 37
  • 38. PADUAN PENGOBATAN 6 R-(H)-Z-E-Lfx KDT Lepasan R-Z-E-Lfx Rifampisin Bersifat bakterisidal dan memiliki efek sterilisasi yang sangat baik Isoniazid Bersifat bakterisidal yang efektif membunuh kuman yang sedang aktif bereplikasi Pirazinamid Bakterisidal dan diketahui berperan dalam memperpendek durasi pengobatan TBC Etambutol Bakteriostatik yang bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri Levofloxacin • Kombinasi rifampisin dan Mfx akan menyebabkan konsentrasi Mfx berkurang signifkan dibandingkan dengan kombinasi rifampisin dan Lfx, • Efek pemanjangan interval QT dari Lfx lebih rendah dibandingkan Mfx
  • 39. Kondisi yang menyebabkan pengobatan TBC Monoresistan INH dapat diberikan tanpa levofloksasin antara lain: 01 Tendinitis berat 02 Pemanjangan interval QT yang berlanjut ke disritmia fatal 03 Insomnia berat 04 Mual muntah berat Bila pengobatan TBC Monoresistan INH tidak dapat menggunakan Lfx, pemberian INH dosis tinggi pada paduan R-H-Z-E dapat dipertimbangkan Perlu dirujuk ke Fasyankes TBC RO
  • 40. Durasi pemberian obat pada pengobatan TBC Monoresistan INH No Nama Obat Total Durasi Pemberian 1 Rifampisin 6 bulan 2 Isoniazid 6 bulan 3 Etambutol 6 bulan 4 Pirazinamid 6 bulan 5 Levofloksasin 6 bulan Pemanjangan durasi pengobatan TBC Monoresistan INH menjadi 9–12 bulan: 1. TBC paru lesi luas 2. TBC milier 3. TBC paru konversi lambat (lebih dari 2 bulan, untuk konversi BTA maupun kultur) 4. TBC ekstraparu berat (TBC meningitis, TBC tulang, TBC spondilitis, TBC perikarditis, dan TBC abdomen)
  • 41. Paduan TBC Hr • Bila pengobatan TBC Hr tidak dapat menggunakan Lfx • Pemberian INH dosis tinggi pada paduan R-H-Z-E dapat dipertimbangkan bila diketahui resistansi INH dosis rendah (mutasi gen inhA) , • Inj aminoglikosida (streptomisin, kanamicyn, amikasin) dan kapreomisin tidak boleh ditambahkan pada paduan pengobatan TBC Hr. • Semua obat pada pengobatan TBC Hr diberikan setiap hari→ 6 bulan. 41
  • 42.
  • 44. 44
  • 45. 45 MTB positif Rif Resisten
  • 47. Pemantauan Pengobatan TBC Hr 47 Pemeriksaan Pemantauan
  • 48. Paduan TBC Hr • Pemanjangan durasi pengobatan TBC Monoresistan INH menjadi 9–12 bulan dapat dipertimbangkan pada kasus tertentu seperti: • TBC paru lesi luas • TBC milier • TBC paru konversi lambat (lebih dari 2 bulan, untuk konversi BTA maupun kultur) • TBC ekstraparu berat (TBC meningitis, TBC tulang, TBC spondilitis, TBC perikarditis, dan TBC abdomen) • Perlu diperhatikan bahwa pemanjangan durasi pengobatan dapat meningkatkan risiko toksisitas. 48
  • 49. Paduan TBC Hr • Paduan pengobatan TBC Hr: kombinasi R-H-Z-E-Lfx selama 6 bulan • Bila OAT lepasan tersedia di fasyankes, dapat diberikan paduan tanpa INH (R-Z-E-Lfx). • Bila Lfx tidak dapat diberikan karena intoleransi berat (KTD serius) atau terdapat kontra indikasi (selain resistansi FQ), beri paduan R-H-Z-E tanpa Lfx selama 6 bulan. 49
  • 50. • Kondisi yang menyebabkan pengobatan TBC Hr dapat diberikan tanpa Lfx a.l.: 1.Tendinitis berat, 2.Pemanjangan interval QT yang berlanjut ke disritmia fatal, 3.Insomnia berat, 4.Mual muntah berat yang sudah dilakukan tata laksana medikamentosa efek samping yang adekuat namun tidak ada perbaikan klinis. 50
  • 51. ▪ Pasien mendapatkan BPaLM selama maksimal 6 bulan atau 26 minggu. ▪ Durasi pengobatan BPaLM tidak dapat diperpanjang, kecuali bila pasien berpindah ke paduan BPaL. ▪ Pada pasien yang pernah mangkir pengobatan > 7 hari dan memerlukan perpanjangan durasi pengobatan untuk melengkapi dosis yang terlewat → pasien harus menyelesaikan pengobatan dalam waktu 7 bulan setelah memulai pengobatan. Durasi Pengobatan BPaLM 51
  • 52. Prinsip pemberian Bdq dan Pa pada paduan BPaL/M ● Tidak boleh dilakukan penyesuaian dosis untuk obat Bdq dan Pa kapan pun selama masa pengobatan, kecuali pengurangan dosis rutin Bdq dari 400 mg setiap hari selama 14 hari pertama pengobatan menjadi 200 mg tiga (3) kali seminggu. ● Pemberian Bdq maupun Pa tidak dapat dihentikan secara permanen selama pengobatan. ● Jika Bdq atau Pa perlu dihentikan secara permanen, maka paduan BPaL/M harus dihentikan →pasien dinyatakan “gagal pengobatan” 52
  • 53. ● Pengurangan dosis Lzd menjadi 300 mg/hari dapat dilakukan bila: ○ Terjadi toksisitas yang signifikan akibat Lzd setelah pemberian dosis 600 mg/hari selama min. 9 minggu. ○ Selanjutnya→ dosis Lzd 300 mg/hari diberikan sampai akhir pengobatan. ● Bila Lzd perlu dihentikan di akhir masa pengobatan (sisa durasi pengobatan < 8 minggu), paduan BPaL/M dapat diselesaikan tanpa obat Lzd hanya bila : BIAKAN SUDAH KONVERSI 53
  • 54. Kriteria Terduga TBC Resistan Obat Semua orang yang mempunyai gejala TBC dengan satu atau lebih riwayat pengobatan atau kriteria berikut: 1. Pasien TBC SO, baik anak maupun dewasa (dengan atau tanpa HIV) yang tidak menunjukan perbaikan secara klinis (gejala atau radiologis) maupun bakteriologis pada akhir bulan ke-2, satu bulan sebelum akhir pengobatan, dan akhir pengobatan. 2. Anak maupun dewasa yang memiliki gejala TBC dengan ≥ 1 kriteria berikut − Kontak erat dengan pasien TBC RO. − Kontak erat dengan pasien TBC SO yang meninggal akibat TBC, gagal pengobatan TBC atau tidak patuh dalam pengobatan TBC. → low risk − Memiliki riwayat pengobatan TBC SO/RO sebelumnya.
  • 55. KLASIFIKASI TBC RO Lokasi anatomis penyakit • TBC paru : TBC paru tidak berat dan TBC paru ekstensif atau lesi luas) • TBC ekstraparu (TBC ekstraparu berat) Riwayat pengobatan TBC sebelumnya • Kasus baru • Kasus relaps • Kasus pengobatan ulang lainnya Status HIV • HIV positif • HIV negative • HIV Tidak diketahui Status kepekaan obat • TBC sensitif obat (TBC SO) • TBC resistan obat (TBC RO) Pola resistansi obat • TBC Resistan Obat (TBC-RO) • TBC resistan rifampisin (TBC RR) • TBC monoresistan isoniazid (TBC Hr) • TBC MDR • TBC pre-XDR • TBC XDR