SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
PENYAKIT
TUBERKULOSIS
Dr. Lingga Ramot Gumelar, SP.PD
RS Permata Hati Tangerang
Situasi TB dunia
3. Indonesia
845.000
5. Indonesia
25.000
9. Indonesia
21.000
Tuberculosis – the deadliest infectious
disease
MDR
Undiagnosed TB
Undiagnosed TB
Untreated TB
All cases of TB
Fakta tentang TB di dunia:
•10.4 juta kasus per tahun
•1.8 juta kematian per tahun
•Penyebab kematian
tersering pada HIV
•>4 juta belum terdiagnosis
dan mendapat terapi
Fakta tentang TB resisten di dunia:
•600.000 kasus Rifampicin resistant
•<25% terdiagnosis
WHO Global TB report 2017
DEFINISI TUBERKULOSIS
Penyakit infeksi kronik yang disebabkan basil
Mycobacterium tuberculosis ditandai dengan
pembentukan granuloma dan adanya reaksi
hipersensitifitas tipe lambat.
Paru
Jaringan ekstra paru
Melalui aliran darah, limfe dan saluran cerna
MTb
PENULARAN
 Penularan MTb terjadi melalui udara (airborne) yang menye
bar melalui partikel percik renik (droplet nuclei) saat seseora
ng batuk, bersin, berbicara, berteriak atau bernyanyi.
Penularan Tuberkulosis
 Percik renik ini berukuran 1- 5
mikron dan dapat bertahan di udara
selama beberapa jam dan akhirnya
tertiup angin.
 Infeksi  bila seseorang menghirup percik renik yang mengandung
M.Tb dan akhirnya sampai di alveoli.
 Gejala timbul beberapa saat setelah infeksi, umumnya setelah
respons imun terbentuk 2-10 minggu setelah infeksi.
 Sejumlah kuman tetap dorman
bertahun tahun yang disebut
dengan infeksi laten.
Penularan Tuberkulosis
PERJALANAN PENYAKIT TUBERKULOSIS
INFEKSI
TERPAJAN TB MATI
KRONIS/
TB RESISTEN
OBAT
Risiko menjadi TB bila
dengan HIV:
• 5-10% setiap tahun
• >30% lifetime
Jumlah kasus TB BTA+
Faktor lingkungan :
§Ventilasi
§Kepadatan
§Dalam ruangan
Faktor Perilaku
HIV(+)
§ Malnutrisi
§ Penyakit DM,
immunosupresan
10%
§ Keterlambatan diagnosis
dan pengobatan
§ Tatalaksana tak memadai
§ Kondisi kesehatan
Konsentrasi Kuman
Lama kontak
transmisi
SEMBUH
Penemuan Pasien TB di RS
PENEMUAN KASUS TB DI RS
KLINIS TERDUGA TB
MCU
PERSIAPAN KEMOTERAPI
RAJAL DENGAN KOMORBID
DM, HIV, DLL
PERIOPERATIF
RUANG TINDAKAN, mis: Inhalasi,
Spirometri, ,Bronkoskopi,Pungsi
pleura, WSD
dll
PENJARINGAN
MELALUI
PENAPISAN
BATUK OLEH
PETUGAS
REGISTRASI
PASIEN IGD
RANAP DENGAN KOMORBID
DM, HIV, DLL
PERSIAPAN TRANSPLANTASI
DAN
LAIN2
Penemuan dini pasien terduga TB melalui
intensifikasi penemuan secara pasif intensif
AKTIF MELAKUKAN INVESTIGASI KONTAK
DIAGNOSIS ?
Batuk > 2 minggu
Gejala Konstitusional
• Demam
• Nafsu makan menurun
• Penurunan berat badan
• Lemah
• Lelah
• Keringat malam
Riwayat Medis
• HIV
• DM
• Kegananasan
• immunocompromise
Faktor risiko infeksi
• Kontak dengan penderita
TB Aktif
• Lingkungan padat
penduduk
• Tunawisma
• malnutrisi
Pasien diduga menderita tuberkulosis paru bila
ditemukan gejala klinis berikut :
 Batuk 2 minggu atau lebih, gejala respirasi lain
seperti sesak, nyeri dada, batuk darah
 Gejala sistemik seperti menurunnya nafsu
makan, penurunan berat badan, demam,
keringat malam, lemah.
 Radiologis yang sesuai gambaran TB
Semua pasien terduga TB harus dilakukan
pemeriksaan bakteriologis  Dx. TB:
 Apusan sputum bakteri tahan asam (BTA)
 Tes cepat molekuler (TCM), M.Tb/RIF
 Kultur M. Tb dan uji kepekaan obat
DIAGNOSIS TB
Tes Cepat Molekuler : GeneXpert
• Mendeteksi M.tb & Rifampisin
resistance
• Dapat digunakan di berbagai
fasyankes (laboratorium perifer)
• Sensitivitas
– Smear-positive: 95–100%
– Smear-negative: ~30-70%
• Spesifisitas: ~98%
Perbandingan Sensitivitas Pemeriksaan Lab
TB
Jenis Pemeriksaan
Kebutuhan
Koloni
Pooled
Sensitifity
Pooled
Specificity
Mikroskopis BTA
5.000 -
10.000 cfu /
ml
70.8 % 94.9 %
Tes Cepat
Molekuler
(GeneXpert)
TCM TB
untuk
diagnosis TB
Paru
dewasa*
131 cfu / ml
88%
(84.92)
99%
(98.99)
TCM TB
untuk
mendeteksi
Rif Resistan
**
95%
(90.97)
98%
(97.99)
WHO Xpert MTB/RIF- Policy Update 2013,
Oct 2013
* Berdasarkan 27 studies, 9558 partisipan
** Berdasarkan 24 studies, 2414 spesimen, 555 rif res spesimen
Gambaran Radiologi
Distribusi
• Segmen apikal / posterior lobus atas
• Segmen superior lobus bawah
• Isolated segmen anterior  Jarang
Pola kelainan yang dicurigai
TB ~ Reaktivasi TB post
primer
Releven TB Paru
• Bayangan berawan nodular (infiltrat/eksudatif, terutama di segme
n apikal lobus atas paru
• Kaseosa
• Kavitas non sklerotik, terutama bila >1
• Bercak milier
• Campuran
Relevan Bekas TB Paru
• Fibrotik
• Kalsifikasi
• Kavitas sklerotik
• Tuberculoma
• Fibrotoraks dan penebalan pleura
GAMBARAN RADIOLOGI
Definisi TB resisten obat
Multi-drug
resistant
Rifampicin
Isoniazid
Extensively
drug resistant
Rifampicin
Isoniazid
Fluoroquinolne
Amikacin or
kanamycin or
capreomycin
Pre-XDR
Rifampicin
Isoniazid
Fluoroquinolne
Amikacin or
kanamycin or
capreomycin
or
Drug
Sensitive
Rifampicin
Isoniazid
20
1. Pasien TB gagal pengobatan kategori 2
2. Pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi
3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak
standar
4. Pasien TB gagal pengobatan kategori 1
5. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tidak konversi
6. Pasien TB kambuh/relaps
7. Pasien TB yang kembali setelah lalai/default
8. Suspek TB yang kontak erat dengan pasien TB MDR
9. Pasien ko-infeksi TB HIV yang tidak respon terhadap OAT
10. Kriteria 10 bukan terduga TB RO tetapi penegakan diagnosany
a dengan TCM : pasien ODHA, ibu hamil dan menyusui, anak,
DM, malnutrisi, BTA negatif, lesi luas, TB ekstraparu.
KRITERIA TERDUGA TB RO Segera rujuk
pemeriksaan TCM
(utamakan rujukan
specimen)
TATALAKSANA TUBERKULOSIS
Pengobatan TB memiliki beberapa tujuan diantaranya :
1. Menyembuhkan pasien & memperbaiki produktivitas
serta kualitas hidup
2. Mencegah terjadinya kematian oleh karena TB atau
dampak buruk selanjutnya
3. Mencegah terjadinya kekambuhan TB
4. Menurunkan resiko penularan
5. Mencegah terjadi dan penularan TB resistan obat
Prinsip Pengobatan TB sensitif obat:
Pengobatan yg adekuat harus memenuhi prinsip :
• Diberikan paduan OAT yg mengandung minimal 4
macam obat untuk mencegah terjadinya resistensi
• Diberikan dalam dosis yg tepat
• Ditelan secara teratur & diawasi secara langsung oleh
Pengawas Menelan Obat (PMO) sampai selesai
pengobatan
• Diberikan dalam jangka waktu yg cukup, terbagi dalam
tahap awal untuk menjamin konversi serta tahap lanjutan
untuk mencegah kekambuhan
Regimen berdasar kategori
(WHO / Depkes RI)
Kategori Kriteria
penderita
Regimen pengobatan
Fase awal Fase lanjutan
I Kasus baru TB 2 RHZE
2 RHZE *
4 RH
4 R3H3*
II Kasus BTA positif
 Kambuh
 Gagal
 Putus berobat
2 RHZES / 1 RHZE
2 RHZES / 1 RHZE*
5 RHE
5 R3H3E3*
IV Kasus kronik Obat-obat sekunder (MDR)
* Yang diterapkan di Indonesia
Regimen saat ini
Kategori Kriteria penderita Regimen pengobatan
Fase awal Fase lanjutan
I Kasus baru TB
Kasus lama TB, tidak
MDR
2 RHZE 4 RH
IV Kasus MDR Obat-obat MDR
BEBERAPA CATATAN
• Pada penderita DM diperhatikan:
– Etambutol, karena menyebabkan gangguan pada mata
– Rifamfisin karena menurunkan efektifitas sulfonilurea
• Kehamilan dengan TB
– Streptomisin, karena dapat menyebabkan gangguan pendenga
ran pada janin
• Menyusui dengan TB
– Semua obat aman
BEBERAPA CATATAN
• Gagal ginjal dengan TB
– Streptomisin dan kanamisin dihindari
– Etambutol, waktu paruhnya akan memanjang sehingga terjadi a
kumulasi
• Penyakit hati dengan TB
– Rifampisin dihindari
– Regimen dianjurkan: 2SHE/10HE atau 2RHSE/6RH
• Kontrasepsi
– Rifampisin menurunkan khasiat hormonal kontrasepsi
EVALUASI
Klinis
• Periodik tiap bulan
• Evaluasi efek samping
obat ada/tidak
• Klinis meliputi keluhan,
peningkatan/ penurunan
BB, pemfis
Bakteriologis (0-2-3-6/8 bulan
pengobatan
•Mendeteksi ada/tidaknya konversi
dahak
•Dilakukan pemeriksaan mikroskopis
: sebelum pengobatan
dimulai, setelah 2 bulan pengobatan,
pada bulan ke-3 jika bulan ke-2
masih positif, dan akhir pengobatan.
•Pemeriksaan biakan dan uji
kepekaan
Radiologis ( 0-2-6/8 bulan
pengobatan)
•Sebelum pengobatan
•Setelah 2 bulan pengobatan
•Pada akhir pengobatan
Isbaniah F, et al. Tuberkulosis pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia. PDPI 2021;18-24.
EVALUAS
I
Sputum BTA positif pada akhir fase intensif mengindikasikan beberapa hal
berikut ini:
1.Supervisi yang kurang baik pada fase inisial dan ketaatan pasien yang buruk
2.Kualitas OAT yang buruk
3.Dosis OAT dibawah kisaran yang direkomendasikan
4.Resolusi lambat karena pasien memiliki kavitas besar dan jumlah kuman yang
banyak
5.Adanya penyakit komorbid yang mengganggu ketaatan pasien atau respons
terapi.
6.Penyebab TB pada pasien adalah M. tuberculosis resistan obat yang tidak
memberikan respons terhadap terapi OAT lini pertama.
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana
Tuberkulosis. 2019 (33)
Definisi Hasil Pengobatan
Alur Pengobatan
TB Resistan Obat
2019
7. Bukan TB esktraparu
pada ODHA
8. Bukan kondisi tertentu
yang menyebabkan hasil
pengobatan buruk
(unfavorable outcome)*
Paduan jangka
panjang tanpa
obat suntik
TIDAK
Prinsip Pengobatan TB resisten obat :
• Pasien mendapatkan obat injeksi maupun obat oral SETIAP HARI*
• Pasien tidak diperbolehkan membawa pulang obat; obat harus
diberikan dengan pengawasan langsung Pengawas Menelan Obat
(PMO).
• Bila tidak terjadi konversi BTA pada bulan ke-4, tahap awal
diperpanjang sampai 5-6 bulan.
• Bila pada bulan ke-6 tidak terjadi konversi BTA  pengobatan
gagal pasien diobati dengan paduan individual mengandung obat
baru.
• Pasien yang mendapatkan paduan jangka pendek dan tanpa
penyulit sangat dianjurkan untuk melanjutkan pengobatan di
fasyankes terdekat dengan tempat tinggal pasien.
*Satuan bulan pengobatan= 30 hari
Terima Kasih

More Related Content

Similar to TB paru dr.lingga RSPH.ppt

2. Algoritma Pemeriksaan TB dengan TCM_WSTCM TB 1 2021(1).pdf
2. Algoritma Pemeriksaan TB dengan TCM_WSTCM TB 1 2021(1).pdf2. Algoritma Pemeriksaan TB dengan TCM_WSTCM TB 1 2021(1).pdf
2. Algoritma Pemeriksaan TB dengan TCM_WSTCM TB 1 2021(1).pdfAgnesTamrin
 
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularTBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularSissi Syifa Meidia
 
PPT TBC Kelompok 7.pptx
PPT TBC Kelompok 7.pptxPPT TBC Kelompok 7.pptx
PPT TBC Kelompok 7.pptxMahesaVee
 
174989355-power-point-TB-paru.ppt
174989355-power-point-TB-paru.ppt174989355-power-point-TB-paru.ppt
174989355-power-point-TB-paru.pptAndrewHukom1
 
PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...
PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...
PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...linda399806
 
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdfWorkshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdfTaufiqurrokhman Rofii
 
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...ssuser8d0437
 
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptxMI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptxzakinaoctaviano
 
MATERI TB -HIV KECAMATAN 2023.pptx
MATERI TB -HIV KECAMATAN 2023.pptxMATERI TB -HIV KECAMATAN 2023.pptx
MATERI TB -HIV KECAMATAN 2023.pptxAchmadNurAfifudin
 
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptx
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptxInformasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptx
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptxBankSoal8
 
Materi-Penyuluhan-TB.ppt
Materi-Penyuluhan-TB.pptMateri-Penyuluhan-TB.ppt
Materi-Penyuluhan-TB.pptsoleha8
 

Similar to TB paru dr.lingga RSPH.ppt (20)

2. Algoritma Pemeriksaan TB dengan TCM_WSTCM TB 1 2021(1).pdf
2. Algoritma Pemeriksaan TB dengan TCM_WSTCM TB 1 2021(1).pdf2. Algoritma Pemeriksaan TB dengan TCM_WSTCM TB 1 2021(1).pdf
2. Algoritma Pemeriksaan TB dengan TCM_WSTCM TB 1 2021(1).pdf
 
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularTBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
 
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularTBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
 
Tatalaksana TBC-1.pdf
Tatalaksana TBC-1.pdfTatalaksana TBC-1.pdf
Tatalaksana TBC-1.pdf
 
TB Paru (dewasa)
TB Paru (dewasa)TB Paru (dewasa)
TB Paru (dewasa)
 
PPT TBC Kelompok 7.pptx
PPT TBC Kelompok 7.pptxPPT TBC Kelompok 7.pptx
PPT TBC Kelompok 7.pptx
 
174989355-power-point-TB-paru.ppt
174989355-power-point-TB-paru.ppt174989355-power-point-TB-paru.ppt
174989355-power-point-TB-paru.ppt
 
PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...
PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...
PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...
 
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdfWorkshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
 
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...
 
Manajemen askep tb
Manajemen askep tbManajemen askep tb
Manajemen askep tb
 
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptxMI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
 
MATERI TB -HIV KECAMATAN 2023.pptx
MATERI TB -HIV KECAMATAN 2023.pptxMATERI TB -HIV KECAMATAN 2023.pptx
MATERI TB -HIV KECAMATAN 2023.pptx
 
TB - MDR
TB - MDRTB - MDR
TB - MDR
 
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptx
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptxInformasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptx
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptx
 
Askep pernapasan tbc
Askep pernapasan tbcAskep pernapasan tbc
Askep pernapasan tbc
 
Materi-Penyuluhan-TB.ppt
Materi-Penyuluhan-TB.pptMateri-Penyuluhan-TB.ppt
Materi-Penyuluhan-TB.ppt
 
Tuberculosis
TuberculosisTuberculosis
Tuberculosis
 
TBC
TBCTBC
TBC
 
DIAGNOSIS TB MDR.ppt
DIAGNOSIS TB MDR.pptDIAGNOSIS TB MDR.ppt
DIAGNOSIS TB MDR.ppt
 

Recently uploaded

fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersaAgusSupriyanto987244
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorariniastuti020
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxulfahyus
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiariniastuti020
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungariniastuti020
 
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptxZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptxadibmuhammad14
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxrosintauli1
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxDocApizz
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxcholiftiara1
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkklinikrizkiasyifa
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptrosintauli1
 

Recently uploaded (15)

fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptxZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
 

TB paru dr.lingga RSPH.ppt

  • 1. PENYAKIT TUBERKULOSIS Dr. Lingga Ramot Gumelar, SP.PD RS Permata Hati Tangerang
  • 2. Situasi TB dunia 3. Indonesia 845.000 5. Indonesia 25.000 9. Indonesia 21.000
  • 3. Tuberculosis – the deadliest infectious disease MDR Undiagnosed TB Undiagnosed TB Untreated TB All cases of TB Fakta tentang TB di dunia: •10.4 juta kasus per tahun •1.8 juta kematian per tahun •Penyebab kematian tersering pada HIV •>4 juta belum terdiagnosis dan mendapat terapi Fakta tentang TB resisten di dunia: •600.000 kasus Rifampicin resistant •<25% terdiagnosis WHO Global TB report 2017
  • 4.
  • 5. DEFINISI TUBERKULOSIS Penyakit infeksi kronik yang disebabkan basil Mycobacterium tuberculosis ditandai dengan pembentukan granuloma dan adanya reaksi hipersensitifitas tipe lambat. Paru Jaringan ekstra paru Melalui aliran darah, limfe dan saluran cerna MTb
  • 7.  Penularan MTb terjadi melalui udara (airborne) yang menye bar melalui partikel percik renik (droplet nuclei) saat seseora ng batuk, bersin, berbicara, berteriak atau bernyanyi. Penularan Tuberkulosis  Percik renik ini berukuran 1- 5 mikron dan dapat bertahan di udara selama beberapa jam dan akhirnya tertiup angin.
  • 8.  Infeksi  bila seseorang menghirup percik renik yang mengandung M.Tb dan akhirnya sampai di alveoli.  Gejala timbul beberapa saat setelah infeksi, umumnya setelah respons imun terbentuk 2-10 minggu setelah infeksi.  Sejumlah kuman tetap dorman bertahun tahun yang disebut dengan infeksi laten. Penularan Tuberkulosis
  • 9. PERJALANAN PENYAKIT TUBERKULOSIS INFEKSI TERPAJAN TB MATI KRONIS/ TB RESISTEN OBAT Risiko menjadi TB bila dengan HIV: • 5-10% setiap tahun • >30% lifetime Jumlah kasus TB BTA+ Faktor lingkungan : §Ventilasi §Kepadatan §Dalam ruangan Faktor Perilaku HIV(+) § Malnutrisi § Penyakit DM, immunosupresan 10% § Keterlambatan diagnosis dan pengobatan § Tatalaksana tak memadai § Kondisi kesehatan Konsentrasi Kuman Lama kontak transmisi SEMBUH
  • 11. PENEMUAN KASUS TB DI RS KLINIS TERDUGA TB MCU PERSIAPAN KEMOTERAPI RAJAL DENGAN KOMORBID DM, HIV, DLL PERIOPERATIF RUANG TINDAKAN, mis: Inhalasi, Spirometri, ,Bronkoskopi,Pungsi pleura, WSD dll PENJARINGAN MELALUI PENAPISAN BATUK OLEH PETUGAS REGISTRASI PASIEN IGD RANAP DENGAN KOMORBID DM, HIV, DLL PERSIAPAN TRANSPLANTASI DAN LAIN2 Penemuan dini pasien terduga TB melalui intensifikasi penemuan secara pasif intensif AKTIF MELAKUKAN INVESTIGASI KONTAK
  • 12. DIAGNOSIS ? Batuk > 2 minggu Gejala Konstitusional • Demam • Nafsu makan menurun • Penurunan berat badan • Lemah • Lelah • Keringat malam Riwayat Medis • HIV • DM • Kegananasan • immunocompromise Faktor risiko infeksi • Kontak dengan penderita TB Aktif • Lingkungan padat penduduk • Tunawisma • malnutrisi
  • 13. Pasien diduga menderita tuberkulosis paru bila ditemukan gejala klinis berikut :  Batuk 2 minggu atau lebih, gejala respirasi lain seperti sesak, nyeri dada, batuk darah  Gejala sistemik seperti menurunnya nafsu makan, penurunan berat badan, demam, keringat malam, lemah.  Radiologis yang sesuai gambaran TB Semua pasien terduga TB harus dilakukan pemeriksaan bakteriologis  Dx. TB:  Apusan sputum bakteri tahan asam (BTA)  Tes cepat molekuler (TCM), M.Tb/RIF  Kultur M. Tb dan uji kepekaan obat DIAGNOSIS TB
  • 14. Tes Cepat Molekuler : GeneXpert • Mendeteksi M.tb & Rifampisin resistance • Dapat digunakan di berbagai fasyankes (laboratorium perifer) • Sensitivitas – Smear-positive: 95–100% – Smear-negative: ~30-70% • Spesifisitas: ~98%
  • 15. Perbandingan Sensitivitas Pemeriksaan Lab TB Jenis Pemeriksaan Kebutuhan Koloni Pooled Sensitifity Pooled Specificity Mikroskopis BTA 5.000 - 10.000 cfu / ml 70.8 % 94.9 % Tes Cepat Molekuler (GeneXpert) TCM TB untuk diagnosis TB Paru dewasa* 131 cfu / ml 88% (84.92) 99% (98.99) TCM TB untuk mendeteksi Rif Resistan ** 95% (90.97) 98% (97.99) WHO Xpert MTB/RIF- Policy Update 2013, Oct 2013 * Berdasarkan 27 studies, 9558 partisipan ** Berdasarkan 24 studies, 2414 spesimen, 555 rif res spesimen
  • 16. Gambaran Radiologi Distribusi • Segmen apikal / posterior lobus atas • Segmen superior lobus bawah • Isolated segmen anterior  Jarang Pola kelainan yang dicurigai TB ~ Reaktivasi TB post primer
  • 17. Releven TB Paru • Bayangan berawan nodular (infiltrat/eksudatif, terutama di segme n apikal lobus atas paru • Kaseosa • Kavitas non sklerotik, terutama bila >1 • Bercak milier • Campuran Relevan Bekas TB Paru • Fibrotik • Kalsifikasi • Kavitas sklerotik • Tuberculoma • Fibrotoraks dan penebalan pleura GAMBARAN RADIOLOGI
  • 18.
  • 19.
  • 20. Definisi TB resisten obat Multi-drug resistant Rifampicin Isoniazid Extensively drug resistant Rifampicin Isoniazid Fluoroquinolne Amikacin or kanamycin or capreomycin Pre-XDR Rifampicin Isoniazid Fluoroquinolne Amikacin or kanamycin or capreomycin or Drug Sensitive Rifampicin Isoniazid 20
  • 21. 1. Pasien TB gagal pengobatan kategori 2 2. Pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi 3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak standar 4. Pasien TB gagal pengobatan kategori 1 5. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tidak konversi 6. Pasien TB kambuh/relaps 7. Pasien TB yang kembali setelah lalai/default 8. Suspek TB yang kontak erat dengan pasien TB MDR 9. Pasien ko-infeksi TB HIV yang tidak respon terhadap OAT 10. Kriteria 10 bukan terduga TB RO tetapi penegakan diagnosany a dengan TCM : pasien ODHA, ibu hamil dan menyusui, anak, DM, malnutrisi, BTA negatif, lesi luas, TB ekstraparu. KRITERIA TERDUGA TB RO Segera rujuk pemeriksaan TCM (utamakan rujukan specimen)
  • 22. TATALAKSANA TUBERKULOSIS Pengobatan TB memiliki beberapa tujuan diantaranya : 1. Menyembuhkan pasien & memperbaiki produktivitas serta kualitas hidup 2. Mencegah terjadinya kematian oleh karena TB atau dampak buruk selanjutnya 3. Mencegah terjadinya kekambuhan TB 4. Menurunkan resiko penularan 5. Mencegah terjadi dan penularan TB resistan obat
  • 23. Prinsip Pengobatan TB sensitif obat: Pengobatan yg adekuat harus memenuhi prinsip : • Diberikan paduan OAT yg mengandung minimal 4 macam obat untuk mencegah terjadinya resistensi • Diberikan dalam dosis yg tepat • Ditelan secara teratur & diawasi secara langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) sampai selesai pengobatan • Diberikan dalam jangka waktu yg cukup, terbagi dalam tahap awal untuk menjamin konversi serta tahap lanjutan untuk mencegah kekambuhan
  • 24. Regimen berdasar kategori (WHO / Depkes RI) Kategori Kriteria penderita Regimen pengobatan Fase awal Fase lanjutan I Kasus baru TB 2 RHZE 2 RHZE * 4 RH 4 R3H3* II Kasus BTA positif  Kambuh  Gagal  Putus berobat 2 RHZES / 1 RHZE 2 RHZES / 1 RHZE* 5 RHE 5 R3H3E3* IV Kasus kronik Obat-obat sekunder (MDR) * Yang diterapkan di Indonesia
  • 25. Regimen saat ini Kategori Kriteria penderita Regimen pengobatan Fase awal Fase lanjutan I Kasus baru TB Kasus lama TB, tidak MDR 2 RHZE 4 RH IV Kasus MDR Obat-obat MDR
  • 26.
  • 27. BEBERAPA CATATAN • Pada penderita DM diperhatikan: – Etambutol, karena menyebabkan gangguan pada mata – Rifamfisin karena menurunkan efektifitas sulfonilurea • Kehamilan dengan TB – Streptomisin, karena dapat menyebabkan gangguan pendenga ran pada janin • Menyusui dengan TB – Semua obat aman
  • 28. BEBERAPA CATATAN • Gagal ginjal dengan TB – Streptomisin dan kanamisin dihindari – Etambutol, waktu paruhnya akan memanjang sehingga terjadi a kumulasi • Penyakit hati dengan TB – Rifampisin dihindari – Regimen dianjurkan: 2SHE/10HE atau 2RHSE/6RH • Kontrasepsi – Rifampisin menurunkan khasiat hormonal kontrasepsi
  • 29. EVALUASI Klinis • Periodik tiap bulan • Evaluasi efek samping obat ada/tidak • Klinis meliputi keluhan, peningkatan/ penurunan BB, pemfis Bakteriologis (0-2-3-6/8 bulan pengobatan •Mendeteksi ada/tidaknya konversi dahak •Dilakukan pemeriksaan mikroskopis : sebelum pengobatan dimulai, setelah 2 bulan pengobatan, pada bulan ke-3 jika bulan ke-2 masih positif, dan akhir pengobatan. •Pemeriksaan biakan dan uji kepekaan Radiologis ( 0-2-6/8 bulan pengobatan) •Sebelum pengobatan •Setelah 2 bulan pengobatan •Pada akhir pengobatan Isbaniah F, et al. Tuberkulosis pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia. PDPI 2021;18-24.
  • 30. EVALUAS I Sputum BTA positif pada akhir fase intensif mengindikasikan beberapa hal berikut ini: 1.Supervisi yang kurang baik pada fase inisial dan ketaatan pasien yang buruk 2.Kualitas OAT yang buruk 3.Dosis OAT dibawah kisaran yang direkomendasikan 4.Resolusi lambat karena pasien memiliki kavitas besar dan jumlah kuman yang banyak 5.Adanya penyakit komorbid yang mengganggu ketaatan pasien atau respons terapi. 6.Penyebab TB pada pasien adalah M. tuberculosis resistan obat yang tidak memberikan respons terhadap terapi OAT lini pertama. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. 2019 (33)
  • 32. Alur Pengobatan TB Resistan Obat 2019 7. Bukan TB esktraparu pada ODHA 8. Bukan kondisi tertentu yang menyebabkan hasil pengobatan buruk (unfavorable outcome)* Paduan jangka panjang tanpa obat suntik TIDAK
  • 33. Prinsip Pengobatan TB resisten obat : • Pasien mendapatkan obat injeksi maupun obat oral SETIAP HARI* • Pasien tidak diperbolehkan membawa pulang obat; obat harus diberikan dengan pengawasan langsung Pengawas Menelan Obat (PMO). • Bila tidak terjadi konversi BTA pada bulan ke-4, tahap awal diperpanjang sampai 5-6 bulan. • Bila pada bulan ke-6 tidak terjadi konversi BTA  pengobatan gagal pasien diobati dengan paduan individual mengandung obat baru. • Pasien yang mendapatkan paduan jangka pendek dan tanpa penyulit sangat dianjurkan untuk melanjutkan pengobatan di fasyankes terdekat dengan tempat tinggal pasien. *Satuan bulan pengobatan= 30 hari

Editor's Notes

  1. 16