SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BUKU PANDUAN
VALIDASI DAN ANALISA DATA
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)
RUMAH SAKIT ISLAM “SULTAN HADLIRIN” JEPARA
2017
Disusun :
PANITIA MUTU & KESELAMATAN PASIEN (PMKP)
RUMAH SAKIT ISLAM “SULTAN HADLIRIN” JEPARA
Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara
Jl. Raya Jepara-Bangsri KM.3
Telepon (0291) 591507, Fax (0291) 4295554
Email : rsi_jepara@yahoo.co.id
JEPARA - 5943
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM “SULTAN HADLIRIN” JEPARA
NOMOR : _________________________
TENTANG
PEMBERLAKUAN BUKU PANDUAN VALIDASI DAN ANALISA DATA MUTU
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DIREKTUR
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan
membantu menfokuskan upaya perbaikan;
b. Bahwa agar dapat memastikan data mutu yang telah dikumpulkan
benar dan bermanfaat;
c. Bahwa berdasarkan maksud tersebut diatas, maka perlu ditetapkan
Panduan Validasi dan Analisis Data Mutu Rumah Sakit Islam
Sultan Hadlirin Jepara dengan Keputusan Direktur.
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4431);
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 1441 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
3. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072).
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM “SULTAN
HADLIRIN” TENTANG PEMBERLAKUAN BUKU PANDUAN
VALIDASI DAN ANALISIS DATA MUTU RUMAH SAKIT
ISLAM “SULTAN HADLIRIN” JEPARA.
KEDUA : Panduan Validasi dan Analisis Data Mutu Rumah Sakit Islam “Sultan
Hadlirin” Jepara sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU
tercantum dalam lampiran Keputusan ini.
KETIGA : Panduan Validasi dan Analisis Data Mutu Utama Rumah Sakit Islam
“Sultan Hadlirin” Jepara sebagaimana dimaksud dalam diktum
KEDUA harus dijadikan acuan untuk setiap tenaga kesehatan dalam
melaksanakan tugasnya.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI : Jepara
PADA TANGGAL : 9 Agustus 2017
DIREKTUR
RUMAH SAKIT ISLAM
“SULTAN HADLIRIN” JEPARA
Dr. H. GUNAWAN W.S, DTMH, M.KES
DAFTAR ISI
BAB I. DEFINISI............................................................................................................... 1
BAB II. RUANG LINGKUP ............................................................................................ 2
BAB III. TATA LAKSANA ............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9
1
BAB I
DEFINISI VALIDASI DATA
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek yang diukur
dengan data yang dapat dilaporkan oleh pengumpul data. Dengan demikian, data yang valid
adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh pengumpul data dengan data
yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diukur.
Menurut Azwar (1986) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Bailey
(98;1987) mengatakan: “The validity of measuring instrument may be defined as the extent to
which difference in scores on it reflects true differences among individuals on the characteristic
that we seek to measure, rather than constant or random errors”. Berdasarkan penuturan
Bailey di atas, validasi mengandung dua unsur, yaitu: (1) bahwa instrumen pengukuran adalah
mengukur secara aktual konsep dalam pertanyaan, dan bukan berupa konsep lain; dan (2) bahwa
konsep dapat diukur secara akurat.
Dengan demikian, data yang valid dapat diperoleh melalui alat ukur yang valid (alat ukur
yang betul-betul dapat mengukur objek yang diukur) dan proses pengumpulan data yang benar
(menggunakan teknik pengukuran yang sama oleh dua orang yang berbeda, yaitu pengumpul
data dan validator).
Yang dimaksud validasi data dalam panduan ini adalah membandingkan hasil data yang
dikumpulkan oleh pengumpul data (orang pertama) dengan hasil data yang dikumpulkan oleh
validator (orang kedua). Apabila tingkat keakuratannya ± 90%, maka data yang dikumpulkan
dapat dikatakan akurat (valid).
2
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari Panduan Validasi data meliputi definisi yang menjelaskan kerangka
teori dari validasi data, ruang lingkup, tata laksana yang merupakan cara atau langkah-langkah
validasi data dan dokumentasi dari validasi data.
A. Dilaksanakan validasi data bila:
1. Indikator baru diterapkan. Khususnya indikator klinis yang dimaksudkan untuk
membantu rumah sakit melakukan evaluasi & meningkatkan proses atau hasil klinis
yang penting;
2. Agar diketahui publik. Data dimuat di website rumah sakit atau dengan cara lain;
3. Terdapat perubahan pada indikator yang ada. Seperti cara pengumpulan data diubah
atau proses abstraksi data, atau abstraktor diganti;
4. Data yang berasal dari indikator yang ada telah diubah tanpa ada penjelasan;
5. Sumber data telah diubah. Seperti kalau sebagian dari rekam medis pasien digantikan
dengan format elektronik sehingga sumber data sekarang berupa kertas maupun
elektronik;
6. Subyek dari pengumpulan data telah diubah. Seperti perubahan umur rata-rata pasien,
komorbiditas, perubahan protokol riset, penerapan pedoman praktek yang baru, atau
teknologi baru dan metodologi baru pengobatan diperkenalkan/ dilaksanakan.
B. Data-data Rumah Sakit Islam "Sultan Hadlirin" Jepara yang harus di validasi adalah data-
data yang digunakan oleh Instalasi Rekam Medik dalam membuat laporan. Laporan Rekam
Medik (RM) terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1. Laporan eksternal (laporan yang diharuskan oleh pemerintah), yaitu laporan mortalitas,
morbiditas, imunisasi, surveillans dan lain-lain.
2. Laporan internal, yaitu laporan produktivitas rumah sakit dan mutu pelayanan yang
menjadi laporan kinerja rumah sakit. Laporan internal sangat penting karena menjadi
laporan Direktur Rumah Sakit kepada Pemilik dan acuan dalam menentukan target
kinerja rumah sakit untuk tahun berikutnya.
C. Seluruh laporan yang dihasilkan oleh Rekam Medik sudah melalui beberapa tahapan
validasi, yaitu:
1. Memvalidasi data jumlah pasien yang terdapat dalam sistem informasi rumah sakit
dengan data manual yang diperiksa berdasarkan berkas RM pasien. Petugas RM harus
memeriksa status pembayaran pasien, apabila belum membayar berarti tidak
dimasukkan dalam jumlah pasien pada hari tersebut;
2. Memvalidasi data pasien rujukan dari luar (bidan, dokter kerja sama) yang terdapat
dalam sistem informasi rumah sakit dengan surat rujukannya dari bidan atau dokter
3
pengirim. Apabila data pasien tidak dapat dilengkapi dengan surat rujukan maka tidak
dimasukkan dalam data pasien rujukan;
3. Data-data laporan kasus survei (morbiditas) yang terdapat dalam sistem informasi
rumah sakit harus divalidasi dengan data diagnosa yang tertulis di berkas RM, untuk
melihat kesesuaian antara diagnosa, jenis kelamin, data pasien;
4. Semua laporan yang sudah divalidasi oleh petugas RM akan diperiksa kembali oleh
Kepala Instalasi RM. Apabila sudah dapat dipertanggung jawabkan/akuntabilitasnya,
maka laporan tersebut dapat di publikasikan.
D. Validasi data dilakukan dengan menelusuri ke lapangan untuk melihat bagaimana data
dikumpulkan dan dicatat. Apabila diperlukan, dilakukan pengumpulan data kembali oleh
individu yang berbeda.
E. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan melalui empat (4 cara), yaitu:
1. Dengan diri sendiri (internal) dalam waktu tertentu;
2. Dengan rumah sakit lain yang tipenya sama;
3. Dengan standar, seperti yang ditetapkan oleh badan akreditasi, ikatan professional atau
menggunakan ketentuan yang ditetapkan dalam undang-undang atau peraturan;
4. Dengan praktik-praktik yang diakui di kepustakaan sebagai pedoman praktek yang lebih
baik atau paling baik.
4
BAB III
TATA LAKSANA
A. LANGKAH-LANGKAH VALIDASI DATA :
1. Nilai kebutuhan validasi
2. Tentukan jumlah sampel untuk validasi data mutu. Penggunaan 100 % sampel hanya
diperlukan apabila jumlah rekor, kasus, atau data lainnya sangat kecil, yaitu kurang
dari 100. Dan memakai 30 % apabila lebih dari 100.
3. Pastikan alat ukur validasi yang sesuai.
4. Lakukan pengumpulan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalam
pengumpulan data orisinil, dengan menggunakan objek data yang sama dan cara ukur
yang sama.
5. Hitungan keakuratan dilakukan dengan membandingkan hasil data orang pertama
dengan orang kedua. Hasil data orang kedua harus ≥ 90% dari hasil data orang pertama
untuk dikatakan sebagai data valid.
6. Lakukan koreksi apabila unsur datanya tidak sama, alasan-alasannya (misalnya,
definisi data yang tidak jelas) harus dicatat dan tindakan korektif harus
didokumentasikan.
7. Identifikasi tindakan korektif, dengan mereview kembali teknis pengukuran yang telah
dilaksanakan.
B. LANGKAH-LANGKAH ANALISA DATA :
1. Pastikan jumlah sampel sesuai teknik yang telah ditentukan dan diverifikasi.
2. Lakukan entri data ke dalam program entri untuk membuat master tabel sebagai data
record dalam proses input hard copy menjadi soft copy
3. Lakukan distribusi data kedalam grafik distribusi (control chart) untuk mendapatkan
interpretasi data secara umum dan setiap bagiannya.
4. Sajikan penguraian hasil data atas berbagai bagiannya dan menelaah bagian itu sendiri
serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman
arti keseluruhan data.
5. Bandingkan data dengan rumah sakit lain dan standar - standar nasional/ internasional
yang ada (bechmarking).
6. Proses analisis data dilakukan setiap bulan setelah data terkumpul.
C. POPULASI DAN SAMPEL
Secara umum, sampel yang baik adalah yang dapat mewakili sebanyak mungkin
karakteristik populasi. Dalam bahasa pengukuran, artinya sampel harus valid, yaitu bisa
mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Kalau yang ingin diukur adalah tekanan darah
pada pasien hipertensi sedangkan yang dijadikan sampel adalah pasien-pasien bukan
dengan hipertensi, maka sampel tersebut tidak valid, karena tidak mengukur sesuatu yang
5
seharusnya diukur (tekanan darah pada pasien dengan hipertensi). Sampel yang valid
ditentukan oleh dua pertimbangan.
Pertama, akurasi atau ketepatan, yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan)
dalam sampel. Dengan kata lain, makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel,
makin akurat sampel tersebut.
Kedua, presisi. Kriteria kedua dari sampel yang baik adalah memiliki tingkat presisi
estimasi. Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan
karakteristik populasi. Contoh: dari 300 perawat yang bekerja di Rumah Sakit Islam
"Sultan Hadlirin" Jepara, diambil sampel 50 orang. Setelah dilakukan pengamatan
terhadap sampel tersebut, ternyata dari 50 perawat, 45 orang (90%) melaksanakan hand
hygiene pada lima saat (five moment). Namun berdasarkan laporan harian, dari 300
perawat, 255 orang (85%) melaksanakan hand hygiene pada lima saat (five moment).
Artinya di antara laporan harian yang dihitung berdasarkan populasi dengan hasil
pengamatan yang dihasilkan dari sampel, pat perbedaan 5%. Makin kecil tingkat perbedaan
di antara rata-rata populasi dengan rata-rata sampel, maka makin tinggi tingkat presisi
sampel tersebut.
D. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Dalam
pengambilan sampel terdapat dua teknik sampling yaitu probability sampling dan non-
probability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang
sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan non-
probability sampling kurang atau tidak bisa memberi peluang sama kepada anggota
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik sampling dengan probability sampling meliputi, simple random sampling,
systematic sampling, stratified random sampling, dan cluster sampling.
1. Simple random sampling adalah proses memilih satuan sampling sedemikian rupa
sehingga setiap satuan sampling dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk terpilih dalam sampel.
2. Systematic sampling adalah cara pengambilan sampel di mana hanya anggota sampel
pertama yang dipilih secara random. Sedangkan anggota sampel berikutnya dipilih
secara sistematis menurut pola tertentu. Contoh, populasi (N) = 1000 dan sampel (n) =
300. Maka 1000/300=3.33≈3, artinya pengambilan data pada tiap kelipatan 3. Seperti
dari pengambilan data sampel ke-3…ke-6…ke-9…dan seterusnya hingga 300 sampel.
3. Stratified random sampling adalah cara pengambilan sampel di mana populasi
distratifikasi menjadi beberapa lapisan berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria dimaksud
dapat berupa variable diukur, bisa juga variable yang dekat dengan variable yang
diukur.
6
Teknik sampling dengan nonprobability sampling antara lain : snow ball sampling,
purposive sampling, dan sampling jenuh.
1. Snow ball sampling adalah cara pengambilan sampel yang pada awalnya
menggunakan responden terbatas, kemudian terus meningkat berdasarkan informasi
dari responden sebelumnya.
2. Purposive sampling adalah cara pengambilan sampel yang didasarkan atas
pertimbangan tertentu, terutama pertimbangan yang diberikan oleh sekelompok pakar.
3. Sampling jenuh adalah cara pengambilan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang
dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang
sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus.
E. Menentukan Ukuran Sample
1. Menurut Gay dan Dehl (1996):
a. untuk penelitian deskriptif, minimal sampelnya 10% dari populasi. Sementara itu,
jika populasinya besar maka minimal diambil sampel sebesar 20% dari populasi;
b. penelitian korelasional, paling sedikit 30 elemen populasi;
c. penelitian perbandingan kausal, 30 elemen per kelompok, dan;
d. untuk penelitian eksperimen 15 elemen per kelompok.
2. Menurut Joint Commission International (JCI) versi 2012
a. Pengumpul data dapat menggunakan tabel sebagai berikut:
b. Untuk validasi data menggunakan tabel sebagaai berikut:
7
F. Alur Validasi Data Internal
Dari gambar alur di atas, langkah-langkah validasi data internal sebagai dapat
dijelaskan berikut:
1. Kebutuhan dalam persiapan validasi data papan kerja, format pemantauan, alat tulis,
alat dokumentasi foto atau rekaman video
2. Perlu ada penetapan yang menjadi orang pertama dalam pengambilan data dengan orang
kedua yang tidak ada hubungan dengan orang pertama, dengan kata lain tidak ada
pengaruh atau tidak terlibat data orang kedua dengan pertama. Misalkan orang pertama
mengambil sumber data, maka orang kedua mengambil dari sumber data pula, bukan
mengambil data dari orang pertama, walaupun orang pertama mengambil data bisa
secara keseluruhan. Dalam proses pengambilan data dapat dengan upaya lain agar tidak
terjadi bias, tergantung dari kondisi di lapangan.
3. Menetukan ukuran sampel untuk validasi data. Penggunaan 100% sampel hanya
diperlukan apabila jumlah rekor, kasus, atau data lainnya sangat kecil. Seperti yang
dijelaskan sebelumnya dalam menentukan sampel.
4. Berdasarkan butir 2 di atas, melakukan pengumpulan ulang data oleh orang kedua yang
tidak terlibat dalam pengumpulan data orisinil, dengan menggunakan objek data yang
sama dan cara ukur yang sama.
5. Menghitung keakuratan dilakukan dengan membandingkan hasil data orang pertama
dengan orang kedua. Hasil data keakuratan yang diterima adalah ≥ 90%.
Jumlah kesamaan data
X 100%
Jumlah seluruh data
6. Melakukan koreksi apabila unsur datanya tidak sama, alasanalasannya (misalnya,
definisi data yang tidak jelas) harus dicatat dan tindakan korektif harus
didokumentasikan
Data
(Obyek/Subyek)
Koreksi
Kembali
Orang
Pertama
Orang
Kedua
Validasi
Data
Analisis
Data
Pengambilan data sampel
(diharapakan 100%)
Pengambilan data sampel
(diharapakan 100%)
Jika tidak valid
Jika valid
8
7. Mengidentifikasi tindakan korektif, dengan mereview kembali teknis pengukuran yang
telah dilaksanakan
8. Menganalisis data setelah divalidasi dengan perhitungan menggunakan metoda statistik.
Sehingga dapat menghasilkan sebuah gambaran dalam pengambilan keputusan.
Kegiatan validasi data di RSI Sultan Hadlirin dilakukan ketika:
1. Suatu ukuran baru diterapkan (khususnya, ukuran klinis yang dimaksudkan untuk
membantu rumah sakit mengevaluasi dan meningkatkan proses atau hasil klinis yang
penting);
2. Data akan ditampilkan kepada publik lewat situs web rumah sakit atau cara lain;
3. Adanya perubahan pada suatu ukuran yang telah dibuat pada suatu ukuran indikator
yang telah ada;
4. Sumber data berubah, misalnya jika ada bagian dari catatan pasien yang diubah ke
format elektronik sehingga sumber datanya menjadi elektronik dan kertas; atau
5. Subjek pengumpulan data berubah, misalnya perubahan dalam rata-rata umur pasien,
perubahan protokol penelitian, penerapan practice guidelines (pedoman praktik) baru,
atau pemakaian teknologi dan metodologi pengobatan/perawatan baru.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Bailey, Kenneth D. 1987, Methods of Social Research, 3rd ed. London: Free Press.
2. Joint Commission International. 2012, Joint Commission International Accreditation
Standard for Hospitals (including Standards for Academic Medical Center Hospitals), 4th
Ed, USA.
3. Kementerian Kesehatan RI. 2011, Standar Akreditasi Ruamh Sakit, Jakarta.
4. Silalahi, Ulber. 2010, Metode Penelitian Sosial, Edisi 2. PT Refika Aditama: Jakarta
5. Sugiyono. 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta:
Bandung

More Related Content

What's hot

Laporan hasil validasi iak RSUD dr. Abdul Aziz 2020
Laporan hasil validasi iak RSUD dr. Abdul Aziz 2020Laporan hasil validasi iak RSUD dr. Abdul Aziz 2020
Laporan hasil validasi iak RSUD dr. Abdul Aziz 2020RSUDdrABDULAZIZ
 
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docxSuMarni41
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmKlinikSubanmedika
 
Trend analisis capaian indikator mutu
Trend analisis capaian indikator mutuTrend analisis capaian indikator mutu
Trend analisis capaian indikator mutuArmin Kobain
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
 
Sk penanggung jawab data pmkp
Sk penanggung jawab data pmkpSk penanggung jawab data pmkp
Sk penanggung jawab data pmkpistirizky1
 
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan PasienKomunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan PasienIqumMarpaung
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas renjanaera
 
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasZakiah dr
 
SOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docxSOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docxIinUnique
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsidenindahwaodeindawd
 
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan PasienIndikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan PasienIrmawan Nugroho
 
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmContoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmNovieta Parman
 
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...Kanaidi ken
 
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docxREGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docxindra178180
 
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdfBab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdfssuserc3081c
 

What's hot (20)

Laporan hasil validasi iak RSUD dr. Abdul Aziz 2020
Laporan hasil validasi iak RSUD dr. Abdul Aziz 2020Laporan hasil validasi iak RSUD dr. Abdul Aziz 2020
Laporan hasil validasi iak RSUD dr. Abdul Aziz 2020
 
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
 
Keselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di PuskesmasKeselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di Puskesmas
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukm
 
Trend analisis capaian indikator mutu
Trend analisis capaian indikator mutuTrend analisis capaian indikator mutu
Trend analisis capaian indikator mutu
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
Sk penanggung jawab data pmkp
Sk penanggung jawab data pmkpSk penanggung jawab data pmkp
Sk penanggung jawab data pmkp
 
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
 
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan PasienKomunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
 
Bab 3 UKP.pptx
Bab 3 UKP.pptxBab 3 UKP.pptx
Bab 3 UKP.pptx
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas
 
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
 
SOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docxSOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docx
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
 
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan PasienIndikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
 
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmContoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
 
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...
 
FMEA di Puskesmas
FMEA di PuskesmasFMEA di Puskesmas
FMEA di Puskesmas
 
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docxREGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
 
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdfBab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
 

Similar to 5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docx

pedoman_pengelolaan_data_dan_informasi_2019.pdf
pedoman_pengelolaan_data_dan_informasi_2019.pdfpedoman_pengelolaan_data_dan_informasi_2019.pdf
pedoman_pengelolaan_data_dan_informasi_2019.pdfCcoddottGgandhullMae
 
3. SOP VALIDASI 2023.docx
3. SOP VALIDASI 2023.docx3. SOP VALIDASI 2023.docx
3. SOP VALIDASI 2023.docxEKAPUSPITA23
 
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatan
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatanDokumen keperawatan, manfaat proses keperawatan
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatanMarlina Arby
 
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda.pptx
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda.pptxPPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda.pptx
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda.pptxPatenPisan1
 
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda (1).pptx
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda (1).pptxPPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda (1).pptx
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda (1).pptxShintaDinyanti1
 
2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx
2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx
2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docxMadediahsukmaMahatri
 
PEDOMAN SISTEM MANAJEMAN DATA 2022.pdf
PEDOMAN SISTEM MANAJEMAN DATA 2022.pdfPEDOMAN SISTEM MANAJEMAN DATA 2022.pdf
PEDOMAN SISTEM MANAJEMAN DATA 2022.pdfGDganendra
 
2. SOP PENGUMPULAN DATA 2023.docx
2. SOP PENGUMPULAN DATA 2023.docx2. SOP PENGUMPULAN DATA 2023.docx
2. SOP PENGUMPULAN DATA 2023.docxEKAPUSPITA23
 
Perekam medis dan informasi kesehatan
Perekam medis dan informasi kesehatanPerekam medis dan informasi kesehatan
Perekam medis dan informasi kesehataniyandri tiluk wahyono
 
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Standar praktikkeperawatan ppni
Standar praktikkeperawatan ppniStandar praktikkeperawatan ppni
Standar praktikkeperawatan ppniFredy Akbar K
 
Profil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahProfil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahfitrielita1
 
Profil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahProfil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahfitrielita1
 
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptMeningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptkomitemutu5
 
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdfDR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdfRuthNapitupulu2
 
Contoh manual mutu puskesmas
Contoh manual mutu puskesmasContoh manual mutu puskesmas
Contoh manual mutu puskesmasdewisintawati2
 

Similar to 5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docx (20)

pedoman_pengelolaan_data_dan_informasi_2019.pdf
pedoman_pengelolaan_data_dan_informasi_2019.pdfpedoman_pengelolaan_data_dan_informasi_2019.pdf
pedoman_pengelolaan_data_dan_informasi_2019.pdf
 
3. SOP VALIDASI 2023.docx
3. SOP VALIDASI 2023.docx3. SOP VALIDASI 2023.docx
3. SOP VALIDASI 2023.docx
 
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatan
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatanDokumen keperawatan, manfaat proses keperawatan
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatan
 
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda.pptx
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda.pptxPPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda.pptx
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda.pptx
 
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda (1).pptx
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda (1).pptxPPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda (1).pptx
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda (1).pptx
 
2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx
2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx
2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx
 
PEDOMAN SISTEM MANAJEMAN DATA 2022.pdf
PEDOMAN SISTEM MANAJEMAN DATA 2022.pdfPEDOMAN SISTEM MANAJEMAN DATA 2022.pdf
PEDOMAN SISTEM MANAJEMAN DATA 2022.pdf
 
2. SOP PENGUMPULAN DATA 2023.docx
2. SOP PENGUMPULAN DATA 2023.docx2. SOP PENGUMPULAN DATA 2023.docx
2. SOP PENGUMPULAN DATA 2023.docx
 
Perekam medis dan informasi kesehatan
Perekam medis dan informasi kesehatanPerekam medis dan informasi kesehatan
Perekam medis dan informasi kesehatan
 
Kelompok 9 ANALISIS BEBAN KERJA
Kelompok 9 ANALISIS BEBAN KERJAKelompok 9 ANALISIS BEBAN KERJA
Kelompok 9 ANALISIS BEBAN KERJA
 
Ppt data dan yankes
Ppt data dan yankesPpt data dan yankes
Ppt data dan yankes
 
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
INM_Ed 270323_Papay.pptx
INM_Ed 270323_Papay.pptxINM_Ed 270323_Papay.pptx
INM_Ed 270323_Papay.pptx
 
Standar praktikkeperawatan ppni
Standar praktikkeperawatan ppniStandar praktikkeperawatan ppni
Standar praktikkeperawatan ppni
 
Profil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahProfil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedah
 
Profil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahProfil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedah
 
PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNIT
PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNITPENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNIT
PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNIT
 
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptMeningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
 
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdfDR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
 
Contoh manual mutu puskesmas
Contoh manual mutu puskesmasContoh manual mutu puskesmas
Contoh manual mutu puskesmas
 

Recently uploaded

MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 

Recently uploaded (18)

MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 

5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docx

  • 1. BUKU PANDUAN VALIDASI DAN ANALISA DATA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP) RUMAH SAKIT ISLAM “SULTAN HADLIRIN” JEPARA 2017 Disusun : PANITIA MUTU & KESELAMATAN PASIEN (PMKP) RUMAH SAKIT ISLAM “SULTAN HADLIRIN” JEPARA Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara Jl. Raya Jepara-Bangsri KM.3 Telepon (0291) 591507, Fax (0291) 4295554 Email : rsi_jepara@yahoo.co.id JEPARA - 5943
  • 2. SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM “SULTAN HADLIRIN” JEPARA NOMOR : _________________________ TENTANG PEMBERLAKUAN BUKU PANDUAN VALIDASI DAN ANALISA DATA MUTU BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DIREKTUR Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan membantu menfokuskan upaya perbaikan; b. Bahwa agar dapat memastikan data mutu yang telah dikumpulkan benar dan bermanfaat; c. Bahwa berdasarkan maksud tersebut diatas, maka perlu ditetapkan Panduan Validasi dan Analisis Data Mutu Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara dengan Keputusan Direktur. Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1441 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072). MEMUTUSKAN Menetapkan : KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM “SULTAN HADLIRIN” TENTANG PEMBERLAKUAN BUKU PANDUAN VALIDASI DAN ANALISIS DATA MUTU RUMAH SAKIT ISLAM “SULTAN HADLIRIN” JEPARA.
  • 3. KEDUA : Panduan Validasi dan Analisis Data Mutu Rumah Sakit Islam “Sultan Hadlirin” Jepara sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU tercantum dalam lampiran Keputusan ini. KETIGA : Panduan Validasi dan Analisis Data Mutu Utama Rumah Sakit Islam “Sultan Hadlirin” Jepara sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA harus dijadikan acuan untuk setiap tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya. KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. DITETAPKAN DI : Jepara PADA TANGGAL : 9 Agustus 2017 DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM “SULTAN HADLIRIN” JEPARA Dr. H. GUNAWAN W.S, DTMH, M.KES
  • 4. DAFTAR ISI BAB I. DEFINISI............................................................................................................... 1 BAB II. RUANG LINGKUP ............................................................................................ 2 BAB III. TATA LAKSANA ............................................................................................. 7 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9
  • 5. 1 BAB I DEFINISI VALIDASI DATA Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek yang diukur dengan data yang dapat dilaporkan oleh pengumpul data. Dengan demikian, data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh pengumpul data dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diukur. Menurut Azwar (1986) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Bailey (98;1987) mengatakan: “The validity of measuring instrument may be defined as the extent to which difference in scores on it reflects true differences among individuals on the characteristic that we seek to measure, rather than constant or random errors”. Berdasarkan penuturan Bailey di atas, validasi mengandung dua unsur, yaitu: (1) bahwa instrumen pengukuran adalah mengukur secara aktual konsep dalam pertanyaan, dan bukan berupa konsep lain; dan (2) bahwa konsep dapat diukur secara akurat. Dengan demikian, data yang valid dapat diperoleh melalui alat ukur yang valid (alat ukur yang betul-betul dapat mengukur objek yang diukur) dan proses pengumpulan data yang benar (menggunakan teknik pengukuran yang sama oleh dua orang yang berbeda, yaitu pengumpul data dan validator). Yang dimaksud validasi data dalam panduan ini adalah membandingkan hasil data yang dikumpulkan oleh pengumpul data (orang pertama) dengan hasil data yang dikumpulkan oleh validator (orang kedua). Apabila tingkat keakuratannya ± 90%, maka data yang dikumpulkan dapat dikatakan akurat (valid).
  • 6. 2 BAB II RUANG LINGKUP Ruang lingkup dari Panduan Validasi data meliputi definisi yang menjelaskan kerangka teori dari validasi data, ruang lingkup, tata laksana yang merupakan cara atau langkah-langkah validasi data dan dokumentasi dari validasi data. A. Dilaksanakan validasi data bila: 1. Indikator baru diterapkan. Khususnya indikator klinis yang dimaksudkan untuk membantu rumah sakit melakukan evaluasi & meningkatkan proses atau hasil klinis yang penting; 2. Agar diketahui publik. Data dimuat di website rumah sakit atau dengan cara lain; 3. Terdapat perubahan pada indikator yang ada. Seperti cara pengumpulan data diubah atau proses abstraksi data, atau abstraktor diganti; 4. Data yang berasal dari indikator yang ada telah diubah tanpa ada penjelasan; 5. Sumber data telah diubah. Seperti kalau sebagian dari rekam medis pasien digantikan dengan format elektronik sehingga sumber data sekarang berupa kertas maupun elektronik; 6. Subyek dari pengumpulan data telah diubah. Seperti perubahan umur rata-rata pasien, komorbiditas, perubahan protokol riset, penerapan pedoman praktek yang baru, atau teknologi baru dan metodologi baru pengobatan diperkenalkan/ dilaksanakan. B. Data-data Rumah Sakit Islam "Sultan Hadlirin" Jepara yang harus di validasi adalah data- data yang digunakan oleh Instalasi Rekam Medik dalam membuat laporan. Laporan Rekam Medik (RM) terdiri dari 2 jenis, yaitu: 1. Laporan eksternal (laporan yang diharuskan oleh pemerintah), yaitu laporan mortalitas, morbiditas, imunisasi, surveillans dan lain-lain. 2. Laporan internal, yaitu laporan produktivitas rumah sakit dan mutu pelayanan yang menjadi laporan kinerja rumah sakit. Laporan internal sangat penting karena menjadi laporan Direktur Rumah Sakit kepada Pemilik dan acuan dalam menentukan target kinerja rumah sakit untuk tahun berikutnya. C. Seluruh laporan yang dihasilkan oleh Rekam Medik sudah melalui beberapa tahapan validasi, yaitu: 1. Memvalidasi data jumlah pasien yang terdapat dalam sistem informasi rumah sakit dengan data manual yang diperiksa berdasarkan berkas RM pasien. Petugas RM harus memeriksa status pembayaran pasien, apabila belum membayar berarti tidak dimasukkan dalam jumlah pasien pada hari tersebut; 2. Memvalidasi data pasien rujukan dari luar (bidan, dokter kerja sama) yang terdapat dalam sistem informasi rumah sakit dengan surat rujukannya dari bidan atau dokter
  • 7. 3 pengirim. Apabila data pasien tidak dapat dilengkapi dengan surat rujukan maka tidak dimasukkan dalam data pasien rujukan; 3. Data-data laporan kasus survei (morbiditas) yang terdapat dalam sistem informasi rumah sakit harus divalidasi dengan data diagnosa yang tertulis di berkas RM, untuk melihat kesesuaian antara diagnosa, jenis kelamin, data pasien; 4. Semua laporan yang sudah divalidasi oleh petugas RM akan diperiksa kembali oleh Kepala Instalasi RM. Apabila sudah dapat dipertanggung jawabkan/akuntabilitasnya, maka laporan tersebut dapat di publikasikan. D. Validasi data dilakukan dengan menelusuri ke lapangan untuk melihat bagaimana data dikumpulkan dan dicatat. Apabila diperlukan, dilakukan pengumpulan data kembali oleh individu yang berbeda. E. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan melalui empat (4 cara), yaitu: 1. Dengan diri sendiri (internal) dalam waktu tertentu; 2. Dengan rumah sakit lain yang tipenya sama; 3. Dengan standar, seperti yang ditetapkan oleh badan akreditasi, ikatan professional atau menggunakan ketentuan yang ditetapkan dalam undang-undang atau peraturan; 4. Dengan praktik-praktik yang diakui di kepustakaan sebagai pedoman praktek yang lebih baik atau paling baik.
  • 8. 4 BAB III TATA LAKSANA A. LANGKAH-LANGKAH VALIDASI DATA : 1. Nilai kebutuhan validasi 2. Tentukan jumlah sampel untuk validasi data mutu. Penggunaan 100 % sampel hanya diperlukan apabila jumlah rekor, kasus, atau data lainnya sangat kecil, yaitu kurang dari 100. Dan memakai 30 % apabila lebih dari 100. 3. Pastikan alat ukur validasi yang sesuai. 4. Lakukan pengumpulan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalam pengumpulan data orisinil, dengan menggunakan objek data yang sama dan cara ukur yang sama. 5. Hitungan keakuratan dilakukan dengan membandingkan hasil data orang pertama dengan orang kedua. Hasil data orang kedua harus ≥ 90% dari hasil data orang pertama untuk dikatakan sebagai data valid. 6. Lakukan koreksi apabila unsur datanya tidak sama, alasan-alasannya (misalnya, definisi data yang tidak jelas) harus dicatat dan tindakan korektif harus didokumentasikan. 7. Identifikasi tindakan korektif, dengan mereview kembali teknis pengukuran yang telah dilaksanakan. B. LANGKAH-LANGKAH ANALISA DATA : 1. Pastikan jumlah sampel sesuai teknik yang telah ditentukan dan diverifikasi. 2. Lakukan entri data ke dalam program entri untuk membuat master tabel sebagai data record dalam proses input hard copy menjadi soft copy 3. Lakukan distribusi data kedalam grafik distribusi (control chart) untuk mendapatkan interpretasi data secara umum dan setiap bagiannya. 4. Sajikan penguraian hasil data atas berbagai bagiannya dan menelaah bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan data. 5. Bandingkan data dengan rumah sakit lain dan standar - standar nasional/ internasional yang ada (bechmarking). 6. Proses analisis data dilakukan setiap bulan setelah data terkumpul. C. POPULASI DAN SAMPEL Secara umum, sampel yang baik adalah yang dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi. Dalam bahasa pengukuran, artinya sampel harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Kalau yang ingin diukur adalah tekanan darah pada pasien hipertensi sedangkan yang dijadikan sampel adalah pasien-pasien bukan dengan hipertensi, maka sampel tersebut tidak valid, karena tidak mengukur sesuatu yang
  • 9. 5 seharusnya diukur (tekanan darah pada pasien dengan hipertensi). Sampel yang valid ditentukan oleh dua pertimbangan. Pertama, akurasi atau ketepatan, yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sampel. Dengan kata lain, makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat sampel tersebut. Kedua, presisi. Kriteria kedua dari sampel yang baik adalah memiliki tingkat presisi estimasi. Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik populasi. Contoh: dari 300 perawat yang bekerja di Rumah Sakit Islam "Sultan Hadlirin" Jepara, diambil sampel 50 orang. Setelah dilakukan pengamatan terhadap sampel tersebut, ternyata dari 50 perawat, 45 orang (90%) melaksanakan hand hygiene pada lima saat (five moment). Namun berdasarkan laporan harian, dari 300 perawat, 255 orang (85%) melaksanakan hand hygiene pada lima saat (five moment). Artinya di antara laporan harian yang dihitung berdasarkan populasi dengan hasil pengamatan yang dihasilkan dari sampel, pat perbedaan 5%. Makin kecil tingkat perbedaan di antara rata-rata populasi dengan rata-rata sampel, maka makin tinggi tingkat presisi sampel tersebut. D. Teknik Sampling Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Dalam pengambilan sampel terdapat dua teknik sampling yaitu probability sampling dan non- probability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan non- probability sampling kurang atau tidak bisa memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampling dengan probability sampling meliputi, simple random sampling, systematic sampling, stratified random sampling, dan cluster sampling. 1. Simple random sampling adalah proses memilih satuan sampling sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih dalam sampel. 2. Systematic sampling adalah cara pengambilan sampel di mana hanya anggota sampel pertama yang dipilih secara random. Sedangkan anggota sampel berikutnya dipilih secara sistematis menurut pola tertentu. Contoh, populasi (N) = 1000 dan sampel (n) = 300. Maka 1000/300=3.33≈3, artinya pengambilan data pada tiap kelipatan 3. Seperti dari pengambilan data sampel ke-3…ke-6…ke-9…dan seterusnya hingga 300 sampel. 3. Stratified random sampling adalah cara pengambilan sampel di mana populasi distratifikasi menjadi beberapa lapisan berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria dimaksud dapat berupa variable diukur, bisa juga variable yang dekat dengan variable yang diukur.
  • 10. 6 Teknik sampling dengan nonprobability sampling antara lain : snow ball sampling, purposive sampling, dan sampling jenuh. 1. Snow ball sampling adalah cara pengambilan sampel yang pada awalnya menggunakan responden terbatas, kemudian terus meningkat berdasarkan informasi dari responden sebelumnya. 2. Purposive sampling adalah cara pengambilan sampel yang didasarkan atas pertimbangan tertentu, terutama pertimbangan yang diberikan oleh sekelompok pakar. 3. Sampling jenuh adalah cara pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus. E. Menentukan Ukuran Sample 1. Menurut Gay dan Dehl (1996): a. untuk penelitian deskriptif, minimal sampelnya 10% dari populasi. Sementara itu, jika populasinya besar maka minimal diambil sampel sebesar 20% dari populasi; b. penelitian korelasional, paling sedikit 30 elemen populasi; c. penelitian perbandingan kausal, 30 elemen per kelompok, dan; d. untuk penelitian eksperimen 15 elemen per kelompok. 2. Menurut Joint Commission International (JCI) versi 2012 a. Pengumpul data dapat menggunakan tabel sebagai berikut: b. Untuk validasi data menggunakan tabel sebagaai berikut:
  • 11. 7 F. Alur Validasi Data Internal Dari gambar alur di atas, langkah-langkah validasi data internal sebagai dapat dijelaskan berikut: 1. Kebutuhan dalam persiapan validasi data papan kerja, format pemantauan, alat tulis, alat dokumentasi foto atau rekaman video 2. Perlu ada penetapan yang menjadi orang pertama dalam pengambilan data dengan orang kedua yang tidak ada hubungan dengan orang pertama, dengan kata lain tidak ada pengaruh atau tidak terlibat data orang kedua dengan pertama. Misalkan orang pertama mengambil sumber data, maka orang kedua mengambil dari sumber data pula, bukan mengambil data dari orang pertama, walaupun orang pertama mengambil data bisa secara keseluruhan. Dalam proses pengambilan data dapat dengan upaya lain agar tidak terjadi bias, tergantung dari kondisi di lapangan. 3. Menetukan ukuran sampel untuk validasi data. Penggunaan 100% sampel hanya diperlukan apabila jumlah rekor, kasus, atau data lainnya sangat kecil. Seperti yang dijelaskan sebelumnya dalam menentukan sampel. 4. Berdasarkan butir 2 di atas, melakukan pengumpulan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalam pengumpulan data orisinil, dengan menggunakan objek data yang sama dan cara ukur yang sama. 5. Menghitung keakuratan dilakukan dengan membandingkan hasil data orang pertama dengan orang kedua. Hasil data keakuratan yang diterima adalah ≥ 90%. Jumlah kesamaan data X 100% Jumlah seluruh data 6. Melakukan koreksi apabila unsur datanya tidak sama, alasanalasannya (misalnya, definisi data yang tidak jelas) harus dicatat dan tindakan korektif harus didokumentasikan Data (Obyek/Subyek) Koreksi Kembali Orang Pertama Orang Kedua Validasi Data Analisis Data Pengambilan data sampel (diharapakan 100%) Pengambilan data sampel (diharapakan 100%) Jika tidak valid Jika valid
  • 12. 8 7. Mengidentifikasi tindakan korektif, dengan mereview kembali teknis pengukuran yang telah dilaksanakan 8. Menganalisis data setelah divalidasi dengan perhitungan menggunakan metoda statistik. Sehingga dapat menghasilkan sebuah gambaran dalam pengambilan keputusan. Kegiatan validasi data di RSI Sultan Hadlirin dilakukan ketika: 1. Suatu ukuran baru diterapkan (khususnya, ukuran klinis yang dimaksudkan untuk membantu rumah sakit mengevaluasi dan meningkatkan proses atau hasil klinis yang penting); 2. Data akan ditampilkan kepada publik lewat situs web rumah sakit atau cara lain; 3. Adanya perubahan pada suatu ukuran yang telah dibuat pada suatu ukuran indikator yang telah ada; 4. Sumber data berubah, misalnya jika ada bagian dari catatan pasien yang diubah ke format elektronik sehingga sumber datanya menjadi elektronik dan kertas; atau 5. Subjek pengumpulan data berubah, misalnya perubahan dalam rata-rata umur pasien, perubahan protokol penelitian, penerapan practice guidelines (pedoman praktik) baru, atau pemakaian teknologi dan metodologi pengobatan/perawatan baru.
  • 13. 9 DAFTAR PUSTAKA 1. Bailey, Kenneth D. 1987, Methods of Social Research, 3rd ed. London: Free Press. 2. Joint Commission International. 2012, Joint Commission International Accreditation Standard for Hospitals (including Standards for Academic Medical Center Hospitals), 4th Ed, USA. 3. Kementerian Kesehatan RI. 2011, Standar Akreditasi Ruamh Sakit, Jakarta. 4. Silalahi, Ulber. 2010, Metode Penelitian Sosial, Edisi 2. PT Refika Aditama: Jakarta 5. Sugiyono. 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta: Bandung