SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Amilosa adalah bagian dari pati yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan
terutama pada padi-padian, biji-bijian dan umbi-umbian. Perbandingan antara
amilosa dan amilopektin dapat menentukan tekstur pera atau tidaknya nasi, cepat
atau tidaknya mengeras, lengket atau tidaknya nasi, warna dan kilap. Pada beras,
semakin kecil kandungan amilosa, nasi yang dihasilkan akan semakin pulen.
Semakin tinggi kadar amilosa volume nasi yang diperoleh makin besar tanpa
kecenderungan mengempes, hal ini dikarenakan amilosa mempunyai kemampuan
retrogadasi yang lebih besar. Berdasarkan kadar amilosa, beras diklasifikasikan
menjadi ketan atau beras beramilosa sangat rendah (<10%), beras beramilosa
rendah (10-20%), beras beramilosa sedang (20-24%), dan beras beramilosa tinggi
(>25%).
Analisa kadar amilosa dilakukan dengan menggunakan metode
spektrofotometri. Sebelum melakukan analisa kadar amilosa, terlebih dahulu
dilakukan persiapan contoh. Contoh dalam bentuk beras putih dibuat tepung
dengan mesin blender. Selanjutnya, dilakukan pembuatan larutan. Contoh yang
telah dihaluskan dilarutkan dengan larutan KOH dan diencerkan dengan air
suling. Lalu dilakukan pengenceran dengan faktor pengenceran 100/10. Setelah
itu ditambahkan larutan HCl dan pereaksi B. Untuk standarisasi amilosa
dilakukan pembuatan kurva standar yang menunjukkan hubungan antara nilai
penyerapan cahaya dengan konsentrasi amilosa. Pembuatan standar dilakukan
dengan pembuatan larutan amilosa dengan perbandingan amilisa dan amilopektin
1: 4, kemudian dilarutkan dengan KOH dan diencerkan dengan air suling. Lalu
selanjutnya dikerjakan seperti pada penetapan contoh. Larutan contoh dan larutan
standar yang telah dibuat, langsung diukur absorban dengan menggunakan
spektofotometri pada panjang gelombang 589 nm. Dari hasil pengukuran
absorban dapat dilakukan perhitungan kadar amilosa yang terkandung dalam
contoh. Beras yang mempunyai kadar amilosa rendah, menunjukkan bahwa nasi
yang berkadar amilosa rendah ini tergolong nasi yang apabila dimasak
menghasilkan nasi yang lengket, mengkilap, tidak mengembang, dan tetap
menggumpal setelah dingin.
B. Tujuan
Untuk mengetahui materi amilosa
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AMILOSA
Amilosa adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk
putih, tawar dan tidak berbau. Amilosa sering disebut juga dengan sebutan “pati”.
Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan
kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan
dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Amilosa mempunyai Rumus Molekul (C6H10O5)n, Densitas 1.5 g/cm3.Dalam air
dingin amilum tidak akan larut tetapi apabila suspensi dalam air dipanaskan akan
terjadi suatu larutan koloid yang kental, memberikan warna ungu pekat pada tes
iodin dan dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan
glukosa.
Pada uji bleaching tepung terigu, untuk mendapatkan tepung yang putih
dilakukan bleaching, yang berhubungan dengan oksidasi karoten. Cara uji;
melarutkan terigu sebanyak 14.17 g dalam 50 ml petroleum ether kemudian
mengendapkan, terigu yang tidak di bleaching akan menyebabkan cairan
supernatan berwarna kuning, sedangkan yg dibleaching tidak menimbulkan
warna. tepung gandum biasanya berwarna krem, karena adanya zat warna
xantofil. Warna tepung akan memutih selama penyimpanan, tetapi ini merupakan
proses yang lambat. Karena konsumen lebih menyukai tepung yang berwarna
putih, maka digunakan bahan pemutih tepung. Bahan pemutih tepung yang paling
sering digunakan adalah Benzil Peroksida. Semua tepung dapat disediakan
sebagai tepung yang dipucatkan atau tidak dipucatkan. Bila tepung gandum lunak
ingn dipucatkan, pada umumnya dilakukan dengan klor yang memiliki pengaruh
pengerasan terhadap gluten yang terbatas; besarnya pengaruh pengerasan
berbanding langsung dengan jumlah klor yang digunakan. Sebagai pedoman
tepung yang dipucatkan dengan klor tidak dianjurkan untuk memproduksi kue
keringan, kecuali hanya digunakan untuk jenis kue keringan lunak, dimana jumlah
yang relatif besar dari bahan yang mengempukkan dan menahan air digunakan,
seperti misalnya gula, sortening dan kuning telur.
B. SUMBER AMILOSA
Amilosa yang diperdagangkan dapat diperoleh dari berbagai bagian tanaman,
misalnya endosperma biji tanaman gandum, jagung dan padi ; dari umbi kentang ;
umbi akar Manihot esculenta (pati tapioka); batang Metroxylon sagu (pati sagu);
dan rizom umbi tumbuhan bersitaminodia yang meliputi Canna edulis, Maranta
arundinacea, dan Curcuma angustifolia (pati umbi larut)
Tanaman dengan kandungan amilum yang digunakan di bidang farmasi adalah
Zea mays (jagung), Oryza sativa (beras), Solanum tuberosum (kentang), Triticum
aesticum (gandum), Maranta arundinacea (garut), Ipomoea batatas (ketela
rambat), Manihot utilissima (ketela pohon).
C. Struktur Amilosa
Kandungan pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin,
dalam komposisi yang berbeda-beda.
D. Sifat-sifat Amilosa
Amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk
putih, tawar dan tidak berbau yang mempunyai Rumus Molekul (C6H10O5)n,
Densitas 1.5 g/cm3.
Dalam air dingin amilum tidak akan larut tetapi apabila suspensi dalam air
dipanaskan akan terjadi suatu larutan koloid yang kental, memberikan warna ungu
pekat pada tes iodin dan dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sehingga
menghasilkan glukosa.
Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan
kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan
dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Kandungan pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin,
dalam komposisi yang berbeda-beda.
Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat
lengket. Pati digunakan sebagai bahan untuk memekatkan makanan cair seperti
sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat,
campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika.
E. Kegunaan Amilosa
digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair
seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen
perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika.
Diatas disebutkan bahwa amilum sering dicampuradukan dengan kanji. Biasanya
kanji dijual dalam bentuk tepung serbuk berwarna putih yang dibuat dari ubi kayu
sebelum dicampurkan dengan air hangat untuk digunakan.
Kanji juga digunakan sebagai pengeras pakaian dengan menyemburkan larutan
kanji cair ke atas pakaian sebelum disetrika. Kanji juga digunakan sebagai bahan
perekat atau lem.
Selain itu, serbuk kanji juga digunakan sebagai penyerap kelembapan, sebagai
contoh, serbuk kanji disapukan pada bagian kelangkang bayi untuk mengurangi
gatal-gatal. Kanji lebih efektif dibandingkan bedak bayi karena kanji menyerap
kelembapan dan menjaga agar pelapis senantiasa kering. Tes kanji dilakukan
untuk mengetes adanya iodin.
Leucoplasts: untuk monoterpene sintesis; leucoplasts kadang-kadang lebih khusus
berdiferensiasi menjadi plastida:
a. Amyloplasts :untuk pati penyimpanan
b. Statoliths :untukmendeteksi gravitasi
c. Elaioplasts :untuk menyimpan lemak
d. Proteinoplasts :untuk menyimpan dan memodifikasi protein
Lamela adalah lapisan pada amilum. Lamela terbentuk karena pemadatan
molekul dan perbedaan kadar air pada awal pertumbuhan amilum.
Pada butir kentang jangka waktu pembentukan lapisan-lapisan bergantung pada
faktor-faktor endogen.
Amilosa merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat non protoplasmik
yang ada di dalam plastida. Perkembangan amilum dimulai dengan terbentuknya
hilus/hilum, kemudian diikuti oleh pembentukan lamela yang semakin banyak.
Kandungan amilum umbi kentang semakin meningkat dari minggu ke –13.
Kandungan klorofil mengalami peningkatan maksimal pada usia 7 minggu setelah
itu mengalami penurunan. Amilum pada kentang merupakan amilum setengah
majemuk diadelf. Amilum setengah majemuk diadelf adalah butir amilum yang
mempunyai lebih dari satu hilum yang masing-masing dikelilingi lamela dan di
luarnya dikelilingi lamela bersama
Dalam bahasa sehari-hari (bahkan kadang-kadang di khazanah ilmiah), istilah
“pati” kerap dicampuradukkan dengan “tepung” serta “kanji“. “Pati” (bahasa
Inggris starch) adalah penyusun (utama) tepung. Tepung bisa jadi tidak murni
hanya mengandung pati, karena ter-/dicampur dengan protein, pengawet, dan
sebagainya. Tepung beras mengandung pati beras, protein, vitamin, dan lain-lain
bahan yang terkandung pada butir beras. Orang bisa juga mendapatkan tepung
yang merupakan campuran dua atau lebih pati. Kata ‘tepung lebih berkaitan
dengan komoditas ekonomis. Kerancuan penyebutan pati dengan kanji tampaknya
terjadi karena penerjemahan. Kata ‘to starch’ dari bahasa Inggris memang berarti
‘menganji’ (‘memberi kanji’) dalam bahasa Melayu/Indonesia, karena yang
digunakan memang tepung kanji.
Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair
seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen
perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika.
Simpulan dari penelitian ini adalah amilum kentang bertypeeksentrik. Struktur
anatomi amilum selalu mengalami perkembangan,kandungan amillum semakin
meningkat dan kandungan klorofil maksimal pada umur 7 minggu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Amilosa adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk
putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh
tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis)
dalam jangka panjang (Kimball, 1983)
Pati adalah suatu polisakarida yang mengandung amilosa dan amilopektin.
Amilosa merupakan polisakarida berantai lurus bagian dari butir-butir pati yang
terdiri atas molekul-molekul glukosa -1,4-glikosidik . Amilosa merupakan bagian
dari pati yang larut dalam air, yang mempunyai berat molekul antara 50.000-
200.000, dan bila ditambah dengan iodium akan memberikan warna biru.
B. SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Poedjadi, Anna, 1994, Dasar-DasarBiokimia, Universitas Indonesia.
Jakarta.
2. Rahmat, MiftaNur, 2010, Ulasan Sekilas Mengenai KLT, Kendari: Zam-
zam Office.
3. Sitompul, S., 2004, Analisis Amilum dalam Tepung jagung dan kentang,
Buletin Tekhnik Pertanian, Vol. 9, Nomor 1.
4. Sumber : Dra. Emma S. Wirakusumah, M.Sc., 2001 (Buah dan Sayur
untuk Terapi)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………….....…........ i
DAFTAR ISI ………………………………………………………...... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………….. ………........... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 1
C. Tujuan.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
4.1 Kesimpulan ………………………………........................................... 7
4.2 Saran........................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 8
MAKALAH INDIVIDU
KIMIA AMILOSA
DISUSUN OLEH :
NAMA : HARLIANTI
Nim : 91301009
JURUSAN : PERIKANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA
( STIP WUNA )
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan atas rahmat dan hidayah yang telah Allah
berikan kepada Saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktu yang telah diberikan untuk menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisi tentang “AMILOSA”
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat membantu. mahasiswa dalam
proses pembelajaran.
Saya menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
sebab itu keritik dan saran dari saudara atau saudari sangat saya harapkan untuk
kesempurnaan makalah pada kemudian hari.
Raha, Juni 2014
Penulis

More Related Content

What's hot

PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makananPENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makananpsychologica
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalErnalia Rosita
 
Zenia ika, kulit_singkong_untuk_putu
Zenia ika, kulit_singkong_untuk_putuZenia ika, kulit_singkong_untuk_putu
Zenia ika, kulit_singkong_untuk_putuZenia Ika Savitri
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherErnalia Rosita
 
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURT
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURTBIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURT
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURTDiah Rachmawati P
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Ernalia Rosita
 
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt Mitha Ye Es
 

What's hot (19)

PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makananPENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
 
laporan youghurt
laporan youghurtlaporan youghurt
laporan youghurt
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
 
Zenia ika, kulit_singkong_untuk_putu
Zenia ika, kulit_singkong_untuk_putuZenia ika, kulit_singkong_untuk_putu
Zenia ika, kulit_singkong_untuk_putu
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie Basah
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka Apel
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
 
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURT
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURTBIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURT
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURT
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
 
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
 

Similar to Makalah amilosa 2

BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docxBAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docxmuhammadsabir463751
 
Ketan - Ilmu Bahan Makanan
Ketan - Ilmu Bahan MakananKetan - Ilmu Bahan Makanan
Ketan - Ilmu Bahan MakananForza Angg
 
Karakterisasi Glukomanan dari Tanaman Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) ...
Karakterisasi Glukomanan dari Tanaman Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) ...Karakterisasi Glukomanan dari Tanaman Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) ...
Karakterisasi Glukomanan dari Tanaman Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) ...Agus Supriyanto
 
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongIntegrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongBBPP_Batu
 
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptxvivianleviana0
 
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Emma Femi
 
Teknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempeTeknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempeNuruliswati
 
makalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempemakalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempeAncela Rebeka
 
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan ConfectionaryAcara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan ConfectionaryMelina Eka
 
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuPengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuFirlita Nurul Kharisma
 

Similar to Makalah amilosa 2 (20)

Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2
 
Makalah amilosa
Makalah amilosaMakalah amilosa
Makalah amilosa
 
Makalah amilosa
Makalah amilosaMakalah amilosa
Makalah amilosa
 
Makalah amilosa
Makalah amilosaMakalah amilosa
Makalah amilosa
 
Makalah amilun
Makalah amilunMakalah amilun
Makalah amilun
 
Makalah amilun
Makalah amilunMakalah amilun
Makalah amilun
 
Makalah amilun
Makalah amilunMakalah amilun
Makalah amilun
 
Makalah amilun
Makalah amilunMakalah amilun
Makalah amilun
 
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docxBAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
 
Ketan - Ilmu Bahan Makanan
Ketan - Ilmu Bahan MakananKetan - Ilmu Bahan Makanan
Ketan - Ilmu Bahan Makanan
 
Karakterisasi Glukomanan dari Tanaman Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) ...
Karakterisasi Glukomanan dari Tanaman Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) ...Karakterisasi Glukomanan dari Tanaman Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) ...
Karakterisasi Glukomanan dari Tanaman Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) ...
 
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongIntegrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
 
5. serealia dan kacang kacangan
5. serealia dan kacang kacangan5. serealia dan kacang kacangan
5. serealia dan kacang kacangan
 
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
 
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
 
Teknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempeTeknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempe
 
makalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempemakalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempe
 
Pembuatan amilum
Pembuatan amilumPembuatan amilum
Pembuatan amilum
 
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan ConfectionaryAcara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
 
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuPengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 

Recently uploaded (20)

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 

Makalah amilosa 2

  • 1. BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Amilosa adalah bagian dari pati yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan terutama pada padi-padian, biji-bijian dan umbi-umbian. Perbandingan antara amilosa dan amilopektin dapat menentukan tekstur pera atau tidaknya nasi, cepat atau tidaknya mengeras, lengket atau tidaknya nasi, warna dan kilap. Pada beras, semakin kecil kandungan amilosa, nasi yang dihasilkan akan semakin pulen. Semakin tinggi kadar amilosa volume nasi yang diperoleh makin besar tanpa kecenderungan mengempes, hal ini dikarenakan amilosa mempunyai kemampuan retrogadasi yang lebih besar. Berdasarkan kadar amilosa, beras diklasifikasikan menjadi ketan atau beras beramilosa sangat rendah (<10%), beras beramilosa rendah (10-20%), beras beramilosa sedang (20-24%), dan beras beramilosa tinggi (>25%). Analisa kadar amilosa dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri. Sebelum melakukan analisa kadar amilosa, terlebih dahulu dilakukan persiapan contoh. Contoh dalam bentuk beras putih dibuat tepung dengan mesin blender. Selanjutnya, dilakukan pembuatan larutan. Contoh yang telah dihaluskan dilarutkan dengan larutan KOH dan diencerkan dengan air suling. Lalu dilakukan pengenceran dengan faktor pengenceran 100/10. Setelah itu ditambahkan larutan HCl dan pereaksi B. Untuk standarisasi amilosa dilakukan pembuatan kurva standar yang menunjukkan hubungan antara nilai penyerapan cahaya dengan konsentrasi amilosa. Pembuatan standar dilakukan dengan pembuatan larutan amilosa dengan perbandingan amilisa dan amilopektin 1: 4, kemudian dilarutkan dengan KOH dan diencerkan dengan air suling. Lalu selanjutnya dikerjakan seperti pada penetapan contoh. Larutan contoh dan larutan standar yang telah dibuat, langsung diukur absorban dengan menggunakan spektofotometri pada panjang gelombang 589 nm. Dari hasil pengukuran absorban dapat dilakukan perhitungan kadar amilosa yang terkandung dalam
  • 2. contoh. Beras yang mempunyai kadar amilosa rendah, menunjukkan bahwa nasi yang berkadar amilosa rendah ini tergolong nasi yang apabila dimasak menghasilkan nasi yang lengket, mengkilap, tidak mengembang, dan tetap menggumpal setelah dingin. B. Tujuan Untuk mengetahui materi amilosa
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN AMILOSA Amilosa adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Amilosa sering disebut juga dengan sebutan “pati”. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Amilosa mempunyai Rumus Molekul (C6H10O5)n, Densitas 1.5 g/cm3.Dalam air dingin amilum tidak akan larut tetapi apabila suspensi dalam air dipanaskan akan terjadi suatu larutan koloid yang kental, memberikan warna ungu pekat pada tes iodin dan dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Pada uji bleaching tepung terigu, untuk mendapatkan tepung yang putih dilakukan bleaching, yang berhubungan dengan oksidasi karoten. Cara uji; melarutkan terigu sebanyak 14.17 g dalam 50 ml petroleum ether kemudian mengendapkan, terigu yang tidak di bleaching akan menyebabkan cairan supernatan berwarna kuning, sedangkan yg dibleaching tidak menimbulkan warna. tepung gandum biasanya berwarna krem, karena adanya zat warna xantofil. Warna tepung akan memutih selama penyimpanan, tetapi ini merupakan proses yang lambat. Karena konsumen lebih menyukai tepung yang berwarna putih, maka digunakan bahan pemutih tepung. Bahan pemutih tepung yang paling sering digunakan adalah Benzil Peroksida. Semua tepung dapat disediakan sebagai tepung yang dipucatkan atau tidak dipucatkan. Bila tepung gandum lunak ingn dipucatkan, pada umumnya dilakukan dengan klor yang memiliki pengaruh pengerasan terhadap gluten yang terbatas; besarnya pengaruh pengerasan berbanding langsung dengan jumlah klor yang digunakan. Sebagai pedoman tepung yang dipucatkan dengan klor tidak dianjurkan untuk memproduksi kue keringan, kecuali hanya digunakan untuk jenis kue keringan lunak, dimana jumlah
  • 4. yang relatif besar dari bahan yang mengempukkan dan menahan air digunakan, seperti misalnya gula, sortening dan kuning telur. B. SUMBER AMILOSA Amilosa yang diperdagangkan dapat diperoleh dari berbagai bagian tanaman, misalnya endosperma biji tanaman gandum, jagung dan padi ; dari umbi kentang ; umbi akar Manihot esculenta (pati tapioka); batang Metroxylon sagu (pati sagu); dan rizom umbi tumbuhan bersitaminodia yang meliputi Canna edulis, Maranta arundinacea, dan Curcuma angustifolia (pati umbi larut) Tanaman dengan kandungan amilum yang digunakan di bidang farmasi adalah Zea mays (jagung), Oryza sativa (beras), Solanum tuberosum (kentang), Triticum aesticum (gandum), Maranta arundinacea (garut), Ipomoea batatas (ketela rambat), Manihot utilissima (ketela pohon). C. Struktur Amilosa Kandungan pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. D. Sifat-sifat Amilosa Amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau yang mempunyai Rumus Molekul (C6H10O5)n, Densitas 1.5 g/cm3. Dalam air dingin amilum tidak akan larut tetapi apabila suspensi dalam air dipanaskan akan terjadi suatu larutan koloid yang kental, memberikan warna ungu pekat pada tes iodin dan dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Kandungan pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda.
  • 5. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Pati digunakan sebagai bahan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika. E. Kegunaan Amilosa digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika. Diatas disebutkan bahwa amilum sering dicampuradukan dengan kanji. Biasanya kanji dijual dalam bentuk tepung serbuk berwarna putih yang dibuat dari ubi kayu sebelum dicampurkan dengan air hangat untuk digunakan. Kanji juga digunakan sebagai pengeras pakaian dengan menyemburkan larutan kanji cair ke atas pakaian sebelum disetrika. Kanji juga digunakan sebagai bahan perekat atau lem. Selain itu, serbuk kanji juga digunakan sebagai penyerap kelembapan, sebagai contoh, serbuk kanji disapukan pada bagian kelangkang bayi untuk mengurangi gatal-gatal. Kanji lebih efektif dibandingkan bedak bayi karena kanji menyerap kelembapan dan menjaga agar pelapis senantiasa kering. Tes kanji dilakukan untuk mengetes adanya iodin. Leucoplasts: untuk monoterpene sintesis; leucoplasts kadang-kadang lebih khusus berdiferensiasi menjadi plastida: a. Amyloplasts :untuk pati penyimpanan b. Statoliths :untukmendeteksi gravitasi c. Elaioplasts :untuk menyimpan lemak d. Proteinoplasts :untuk menyimpan dan memodifikasi protein Lamela adalah lapisan pada amilum. Lamela terbentuk karena pemadatan molekul dan perbedaan kadar air pada awal pertumbuhan amilum. Pada butir kentang jangka waktu pembentukan lapisan-lapisan bergantung pada faktor-faktor endogen.
  • 6. Amilosa merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat non protoplasmik yang ada di dalam plastida. Perkembangan amilum dimulai dengan terbentuknya hilus/hilum, kemudian diikuti oleh pembentukan lamela yang semakin banyak. Kandungan amilum umbi kentang semakin meningkat dari minggu ke –13. Kandungan klorofil mengalami peningkatan maksimal pada usia 7 minggu setelah itu mengalami penurunan. Amilum pada kentang merupakan amilum setengah majemuk diadelf. Amilum setengah majemuk diadelf adalah butir amilum yang mempunyai lebih dari satu hilum yang masing-masing dikelilingi lamela dan di luarnya dikelilingi lamela bersama Dalam bahasa sehari-hari (bahkan kadang-kadang di khazanah ilmiah), istilah “pati” kerap dicampuradukkan dengan “tepung” serta “kanji“. “Pati” (bahasa Inggris starch) adalah penyusun (utama) tepung. Tepung bisa jadi tidak murni hanya mengandung pati, karena ter-/dicampur dengan protein, pengawet, dan sebagainya. Tepung beras mengandung pati beras, protein, vitamin, dan lain-lain bahan yang terkandung pada butir beras. Orang bisa juga mendapatkan tepung yang merupakan campuran dua atau lebih pati. Kata ‘tepung lebih berkaitan dengan komoditas ekonomis. Kerancuan penyebutan pati dengan kanji tampaknya terjadi karena penerjemahan. Kata ‘to starch’ dari bahasa Inggris memang berarti ‘menganji’ (‘memberi kanji’) dalam bahasa Melayu/Indonesia, karena yang digunakan memang tepung kanji. Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika. Simpulan dari penelitian ini adalah amilum kentang bertypeeksentrik. Struktur anatomi amilum selalu mengalami perkembangan,kandungan amillum semakin meningkat dan kandungan klorofil maksimal pada umur 7 minggu.
  • 7. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Amilosa adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang (Kimball, 1983) Pati adalah suatu polisakarida yang mengandung amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan polisakarida berantai lurus bagian dari butir-butir pati yang terdiri atas molekul-molekul glukosa -1,4-glikosidik . Amilosa merupakan bagian dari pati yang larut dalam air, yang mempunyai berat molekul antara 50.000- 200.000, dan bila ditambah dengan iodium akan memberikan warna biru. B. SARAN Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA 1. Poedjadi, Anna, 1994, Dasar-DasarBiokimia, Universitas Indonesia. Jakarta. 2. Rahmat, MiftaNur, 2010, Ulasan Sekilas Mengenai KLT, Kendari: Zam- zam Office. 3. Sitompul, S., 2004, Analisis Amilum dalam Tepung jagung dan kentang, Buletin Tekhnik Pertanian, Vol. 9, Nomor 1. 4. Sumber : Dra. Emma S. Wirakusumah, M.Sc., 2001 (Buah dan Sayur untuk Terapi)
  • 9. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………….....…........ i DAFTAR ISI ………………………………………………………...... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………….. ………........... 1 B. Rumusan Masalah................................................................................ 1 C. Tujuan.....................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN BAB III PENUTUP 4.1 Kesimpulan ………………………………........................................... 7 4.2 Saran........................................................................................................ 7 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 8
  • 10. MAKALAH INDIVIDU KIMIA AMILOSA DISUSUN OLEH : NAMA : HARLIANTI Nim : 91301009 JURUSAN : PERIKANAN SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA ( STIP WUNA ) 2014
  • 11. KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan atas rahmat dan hidayah yang telah Allah berikan kepada Saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah diberikan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi tentang “AMILOSA” Dan harapan saya semoga makalah ini dapat membantu. mahasiswa dalam proses pembelajaran. Saya menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu keritik dan saran dari saudara atau saudari sangat saya harapkan untuk kesempurnaan makalah pada kemudian hari. Raha, Juni 2014 Penulis