SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG 
Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu 
sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian 
(Poedjiadi, 2009).Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar 
luas pada kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun 
hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. 
Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang permanen 
untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman 
menahun, dan umbi. Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum 
dan 80% bahan kering umbi kentang (Gunawan,2004). 
Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya 
adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan 
sisanya amilopektin(Poedjiadi, 2009) : 
a) Amilosa 
Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatandengan ikatan α 
1,4 glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka. 
b) Amilopektin 
Terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai 
ikatan 1,4- glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-glikosidik. Adanya 
ikatan 1,6-glikosidikmenyebabkan terjadinya cabang, sehingga 
molekul amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul 
amilopektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas 
lebih 1000 unit glukosa. 
Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) 
dan 80% bagian yang tidak larut air (amilopektin).Hidrolisis amilum oleh 
asammineral menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir 
kuantitatif (Gunawan, 2004).
Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam 
sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan 
bantuan enzim amilase, dalam air ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan 
oleh pankreas. Selain itu, terdapat juga amilase yang bekerja terhadap 
amilum yang terdapat pada makanan kita, yang amilum diubah menjadi 
maltosa dalam bentuk β – maltosa (Poedjiadi, 2009). 
B. TUJUAN 
Untuk mengetahui materi pada amilum
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. PENGERTIAN AMILUM 
Amilum juga disebut dengan pati. Pati yang diperdagangkan diperoleh 
dari berbagai bagian tanaman, misalnya endosperma biji tanaman gandum, 
jagung dan padi; dari umbi kentang; umbi akar Manihot esculenta (pati 
tapioka); batang Metroxylon sagu (pati sagu); dan rhizoma umbi tumbuhan 
bersitaminodia yang meliputi Canna edulis, Maranta arundinacea, dan 
Curcuma angustifolia (pati umbi larut) (Fahn, 1995). 
Dalam dunia farmasi, amilum digunakan sebagai bahan penyusun 
dalam serbuk dan sebagai bahan pembantu dalam pembuatan sediaan 
farmasi yang meliputi bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan 
penghancur. Sementara suspensi amilum dapat diberikan secara oral 
sebagai antidotum terhadap keracunan iodium dam amilum gliserin biasa 
digunakan sebagai emolien dan sebagai basis untuk supositoria (Gunawan, 
2004). 
Sebagai amilum normal, penggunaannya terbatas dalam industri 
farmasi. Hal ini disebabkan karakteristiknya yang tidak mendukung seperti 
daya alir yang kurang baik, tidak mempunyai sifat pengikat sehingga hanya 
digunakan sebagai pengisi tablet bagi bahan obat yang mempunyai daya 
alir baik atau sebagai musilago, bahan pengikat dalam pembuatan tablet 
cara granulasi basah (Anwar, 2004). 
Amilum hidroksi-etil adalah bahan yang semisintetik yang digunakan 
sebagai pengencer plasma (dalam larutan 6%). Ini merupakan pengobatan 
tambahan untuk luka yang disebabkan oleh pendarahan, luka terbakar, 
pembedahan, sepsis, dan trauma lain. Sediaan amilum yang terdapat dalam 
pasaran adalah Volex® (Gunawan, 2004). 
Jika ditinjau dari struktur anatominya, pada butir amilum tampak 
adanya lapisan mengelilingi hilus, yang disebut lamela.Apabila hilum
terletak di pinggir, disebut amilum eksentris. Lapisan dalam amilum 
(lamela) terbentuk karena pemadatan molekul dan perbedaan kadar air pada 
awal pertumbuhan tiap lapisan. Jumlah lamela pada amilum seleria terkait 
dengan jumlah hari selama pertumbuhan amilum.Butir amilum jika dilihat 
dengan mikroskop cahaya terpolarisasi tampak terang.Posisi hilus, bentuk 
dan ukuran butir, maupun penampilannya sebagai amilum tunggal atau 
amilum majemuk memungkinkan untuk mengenali spesies tumbuhan 
dengan melihat tepungnya (Sri Mulyani, 2006). 
Amilum tunggal atau monoadelf adalah butir amilum yang mempunyai 
sebuah hilus yang dikelilingi oleh lamella, misalnya pada ubi jalar, ganyong 
dan garut.Amilum setengah majemuk atau diadelf adalah amilum yang 
mempunyai lebih dari satu hilus yang masing-masing dikelilingi oleh 
lamela, dan di luarnya dikelilingi oleh lamella bersama, misalnya pada 
umbi kentang.Amilum majemuk atau poliadelf adalah butir amilum yang 
mempunyai lebih dari satu hilus, masing dikelilingi oleh lamella, dan 
diuarnya tidak dikelilingi oleh lamella bersama. Misalnya pada padi (Sri 
Mulyani, 2006) 
Sedangkan untuk membuktikan adanya amilum dalam suatu bahan 
makanan, dapat dilakukan dengan melakukan uji iodium.Dimana reaksi 
antara amilosa dan iodium akan membentuk suatu kompleks senyawa 
berwarna dengan warna biru atau hitam (Satyajit, 2009). Amilum adalah 
jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar 
tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian (Poedjiadi, 
2009).Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada 
kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau 
sebagai wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum 
juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk 
tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun, 
dan umbi. Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80% 
bahan kering umbi kentang (Gunawan,2004).
B. BAGIAN BAGIAN AMILUM 
Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer 
dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya 
amilopektin(Poedjiadi, 2009) : 
a) Amilosa 
Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatandengan ikatan α 
1,4 glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka. 
b) Amilopektin 
Terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai 
ikatan 1,4- glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-glikosidik. Adanya 
ikatan 1,6-glikosidikmenyebabkan terjadinya cabang, sehingga 
molekul amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul 
amilopektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas 
lebih 1000 unit glukosa. 
Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) 
dan 80% bagian yang tidak larut air (amilopektin).Hidrolisis amilum oleh 
asammineral menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir 
kuantitatif (Gunawan, 2004). 
Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam 
sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan 
bantuan enzim amilase, dalam air ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan 
oleh pankreas. Selain itu, terdapat juga amilase yang bekerja terhadap 
amilum yang terdapat pada makanan kita, yang amilum diubah menjadi 
maltosa dalam bentuk β – maltosa (Poedjiadi, 2009).
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Amilum merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat non protoplasmik 
yang ada di dalam plastida. Perkembangan amilum dimulai dengan terbentuknya 
hilus/hilum, kemudian diikuti oleh pembentukan lamela yang semakin banyak. 
Kandungan amilum umbi kentang semakin meningkat dari minggu ke –13. 
Kandungan klorofil mengalami peningkatan maksimal pada usia 7 minggu setelah 
itu mengalami penurunan. Amilum pada kentang merupakan amilum setengah 
majemuk diadelf. Amilum setengah majemuk diadelf adalah butir amilum yang 
mempunyai lebih dari satu hilum yang masing-masing dikelilingi lamela dan di 
luarnya dikelilingi lamela bersama 
Dalam bahasa sehari-hari (bahkan kadang-kadang di khazanah ilmiah), istilah 
“pati” kerap dicampuradukkan dengan “tepung” serta “kanji“. “Pati” (bahasa 
Inggris starch) adalah penyusun (utama) tepung. Tepung bisa jadi tidak murni 
hanya mengandung pati, karena ter-/dicampur dengan protein, pengawet, dan 
sebagainya. Tepung beras mengandung pati beras, protein, vitamin, dan lain-lain 
bahan yang terkandung pada butir beras. Orang bisa juga mendapatkan tepung 
yang merupakan campuran dua atau lebih pati. Kata ‘tepung lebih berkaitan 
dengan komoditas ekonomis. Kerancuan penyebutan pati dengan kanji tampaknya 
terjadi karena penerjemahan. Kata ‘to starch’ dari bahasa Inggris memang berarti 
‘menganji’ (‘memberi kanji’) dalam bahasa Melayu/Indonesia, karena yang 
digunakan memang tepung kanji. 
B. SARAN 
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang 
sifatnya membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA 
1. Anwar, E. et al. 2004. Pemanfaatan Maltodekstrin Pati Terigu Sebagai 
Eksipien dalam Formula Sediaan Tablet dan Niosom. Majalah Ilmu 
Kefarmasian. Vol. 1, No. 1, 34-46. 
2. Abubakar dan M. Ilyas, 2005. Mutu Pati Amilum. Seminar Nasional 
Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005. 
3. Astuti, Yeti, 2009, Analisi Amilum, Gramedia, Jakarta. 
4. Girindra, Aisjah, 1993, Biokimia 1, GramediaPustakaUtama, Jakarta. 
5. Juniarso, E., T., Safari, A., dan Pamungkas, R., A., 2007, Pemanfaatan 
Pati (Sardinella Sp.) 
6. Lehninger, Albert l. 1982.Dasar – DasarBiokimiaJilid I. Erlangga. 
Jakarta.
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ……………………………………….....…........ i 
DAFTAR ISI ………………………………………………………...... ii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang ……………………………………….. ………........... 1 
B. Tujuan..................................................................................................... 2 
BAB II PEMBAHASAN 
A. Pengertian amilum................................................................................. 3 
B. Bagian bagian amilum.......................................................................... 5 
BAB III PENUTUP 
4.1 Kesimpulan ………………………………........................................... 6 
4.2 Saran........................................................................................................ 6 
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 7
MAKALAH 
AMILUM 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : NURLIANTI 
NIM : 91301006 
JURUSAN : PERIKANAN 
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA 
( STIP WUNA ) 
2014
KATA PENGANTAR 
Puji dan syukur saya panjatkan atas rahmat dan hidayah yang telah Allah 
berikan kepada Saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada 
waktu yang telah diberikan untuk menyelesaikan makalah ini. 
Makalah ini berisi tentang “AMILUM” 
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat membantu. mahasiswa dalam 
proses pembelajaran. 
Saya menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh 
sebab itu keritik dan saran dari saudara atau saudari sangat saya harapkan untuk 
kesempurnaan makalah pada kemudian hari. 
Raha, Juni 2014 
Penulis

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

C3 titrasi asidimetri
C3 titrasi asidimetriC3 titrasi asidimetri
C3 titrasi asidimetri
 
Pembuatan amilum
Pembuatan amilumPembuatan amilum
Pembuatan amilum
 
kinetika reaksi enzimatis
kinetika reaksi enzimatiskinetika reaksi enzimatis
kinetika reaksi enzimatis
 
Karbohidrat II
Karbohidrat IIKarbohidrat II
Karbohidrat II
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
 
Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)
 
Kinetika enzim
Kinetika enzimKinetika enzim
Kinetika enzim
 
Kompleksasi
KompleksasiKompleksasi
Kompleksasi
 
Makalah Karbohidrat
Makalah KarbohidratMakalah Karbohidrat
Makalah Karbohidrat
 
Protein biokimia
Protein biokimiaProtein biokimia
Protein biokimia
 
Vitamin kel 2
Vitamin kel 2Vitamin kel 2
Vitamin kel 2
 
Acara II Kadar Amilosa
Acara II Kadar AmilosaAcara II Kadar Amilosa
Acara II Kadar Amilosa
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Antibiotik Penicilin
Antibiotik PenicilinAntibiotik Penicilin
Antibiotik Penicilin
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan Lemak
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino protein
 

Viewers also liked

Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanMakalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanSeptian Muna Barakati
 
Makalah bahasa inggris pencemaran lingkungan
Makalah bahasa  inggris pencemaran lingkunganMakalah bahasa  inggris pencemaran lingkungan
Makalah bahasa inggris pencemaran lingkunganSeptian Muna Barakati
 
Makalah manajemen pendidikan sekolah
Makalah manajemen pendidikan sekolahMakalah manajemen pendidikan sekolah
Makalah manajemen pendidikan sekolahSeptian Muna Barakati
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifSeptian Muna Barakati
 
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiMakalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiSeptian Muna Barakati
 
Makalah bahasa inggris permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah bahasa inggris permasalahan pendidikan di indonesiaMakalah bahasa inggris permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah bahasa inggris permasalahan pendidikan di indonesiaSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanSeptian Muna Barakati
 

Viewers also liked (19)

Makalah macam macam imunoglobulin3
Makalah macam macam imunoglobulin3Makalah macam macam imunoglobulin3
Makalah macam macam imunoglobulin3
 
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanMakalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
Makalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinanMakalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinan
 
Makalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantungMakalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantung
 
Makalah pengobatan mata 2
Makalah pengobatan mata 2Makalah pengobatan mata 2
Makalah pengobatan mata 2
 
Makalah bahasa inggris pencemaran lingkungan
Makalah bahasa  inggris pencemaran lingkunganMakalah bahasa  inggris pencemaran lingkungan
Makalah bahasa inggris pencemaran lingkungan
 
Makalah manajemen pendidikan sekolah
Makalah manajemen pendidikan sekolahMakalah manajemen pendidikan sekolah
Makalah manajemen pendidikan sekolah
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Contoh soal
Contoh soalContoh soal
Contoh soal
 
Makalah manajemen koperasi dan ukm
Makalah manajemen koperasi dan ukmMakalah manajemen koperasi dan ukm
Makalah manajemen koperasi dan ukm
 
Makalah maful mutlaq
Makalah maful mutlaqMakalah maful mutlaq
Makalah maful mutlaq
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Makalah makanan khas kabupaten muna
Makalah makanan khas kabupaten munaMakalah makanan khas kabupaten muna
Makalah makanan khas kabupaten muna
 
Makalah mahar dalam perkawinan
Makalah mahar dalam perkawinanMakalah mahar dalam perkawinan
Makalah mahar dalam perkawinan
 
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiMakalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
 
Makalah bahasa inggris permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah bahasa inggris permasalahan pendidikan di indonesiaMakalah bahasa inggris permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah bahasa inggris permasalahan pendidikan di indonesia
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
 

Similar to STRUKTUR AMILUM

Similar to STRUKTUR AMILUM (20)

Makalah amilun
Makalah amilunMakalah amilun
Makalah amilun
 
Makalah amilosa
Makalah amilosaMakalah amilosa
Makalah amilosa
 
Makalah amilosa
Makalah amilosaMakalah amilosa
Makalah amilosa
 
Makalah amilosa
Makalah amilosaMakalah amilosa
Makalah amilosa
 
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awriAktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
 
Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2
 
Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2
 
Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2
 
Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2
 
Acara 4 amilase
Acara 4 amilaseAcara 4 amilase
Acara 4 amilase
 
Karakterisasi Glukomanan dari Tanaman Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) ...
Karakterisasi Glukomanan dari Tanaman Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) ...Karakterisasi Glukomanan dari Tanaman Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) ...
Karakterisasi Glukomanan dari Tanaman Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) ...
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
 
Fistum
FistumFistum
Fistum
 
5. serealia dan kacang kacangan
5. serealia dan kacang kacangan5. serealia dan kacang kacangan
5. serealia dan kacang kacangan
 
Xmia6 phaeophyta
Xmia6 phaeophytaXmia6 phaeophyta
Xmia6 phaeophyta
 
Jenis amilun yang terdapat pada daun tebu
Jenis amilun yang terdapat pada daun tebuJenis amilun yang terdapat pada daun tebu
Jenis amilun yang terdapat pada daun tebu
 
3. kandungan tebu (teori)
3. kandungan tebu (teori)3. kandungan tebu (teori)
3. kandungan tebu (teori)
 
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari patiAktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati
 
TATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptx
TATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptxTATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptx
TATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptx
 
Gizi halomoan
Gizi halomoanGizi halomoan
Gizi halomoan
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

STRUKTUR AMILUM

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian (Poedjiadi, 2009).Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi. Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi kentang (Gunawan,2004). Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin(Poedjiadi, 2009) : a) Amilosa Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatandengan ikatan α 1,4 glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka. b) Amilopektin Terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai ikatan 1,4- glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-glikosidik. Adanya ikatan 1,6-glikosidikmenyebabkan terjadinya cabang, sehingga molekul amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul amilopektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas lebih 1000 unit glukosa. Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yang tidak larut air (amilopektin).Hidrolisis amilum oleh asammineral menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif (Gunawan, 2004).
  • 2. Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam air ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas. Selain itu, terdapat juga amilase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat pada makanan kita, yang amilum diubah menjadi maltosa dalam bentuk β – maltosa (Poedjiadi, 2009). B. TUJUAN Untuk mengetahui materi pada amilum
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN AMILUM Amilum juga disebut dengan pati. Pati yang diperdagangkan diperoleh dari berbagai bagian tanaman, misalnya endosperma biji tanaman gandum, jagung dan padi; dari umbi kentang; umbi akar Manihot esculenta (pati tapioka); batang Metroxylon sagu (pati sagu); dan rhizoma umbi tumbuhan bersitaminodia yang meliputi Canna edulis, Maranta arundinacea, dan Curcuma angustifolia (pati umbi larut) (Fahn, 1995). Dalam dunia farmasi, amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk dan sebagai bahan pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan penghancur. Sementara suspensi amilum dapat diberikan secara oral sebagai antidotum terhadap keracunan iodium dam amilum gliserin biasa digunakan sebagai emolien dan sebagai basis untuk supositoria (Gunawan, 2004). Sebagai amilum normal, penggunaannya terbatas dalam industri farmasi. Hal ini disebabkan karakteristiknya yang tidak mendukung seperti daya alir yang kurang baik, tidak mempunyai sifat pengikat sehingga hanya digunakan sebagai pengisi tablet bagi bahan obat yang mempunyai daya alir baik atau sebagai musilago, bahan pengikat dalam pembuatan tablet cara granulasi basah (Anwar, 2004). Amilum hidroksi-etil adalah bahan yang semisintetik yang digunakan sebagai pengencer plasma (dalam larutan 6%). Ini merupakan pengobatan tambahan untuk luka yang disebabkan oleh pendarahan, luka terbakar, pembedahan, sepsis, dan trauma lain. Sediaan amilum yang terdapat dalam pasaran adalah Volex® (Gunawan, 2004). Jika ditinjau dari struktur anatominya, pada butir amilum tampak adanya lapisan mengelilingi hilus, yang disebut lamela.Apabila hilum
  • 4. terletak di pinggir, disebut amilum eksentris. Lapisan dalam amilum (lamela) terbentuk karena pemadatan molekul dan perbedaan kadar air pada awal pertumbuhan tiap lapisan. Jumlah lamela pada amilum seleria terkait dengan jumlah hari selama pertumbuhan amilum.Butir amilum jika dilihat dengan mikroskop cahaya terpolarisasi tampak terang.Posisi hilus, bentuk dan ukuran butir, maupun penampilannya sebagai amilum tunggal atau amilum majemuk memungkinkan untuk mengenali spesies tumbuhan dengan melihat tepungnya (Sri Mulyani, 2006). Amilum tunggal atau monoadelf adalah butir amilum yang mempunyai sebuah hilus yang dikelilingi oleh lamella, misalnya pada ubi jalar, ganyong dan garut.Amilum setengah majemuk atau diadelf adalah amilum yang mempunyai lebih dari satu hilus yang masing-masing dikelilingi oleh lamela, dan di luarnya dikelilingi oleh lamella bersama, misalnya pada umbi kentang.Amilum majemuk atau poliadelf adalah butir amilum yang mempunyai lebih dari satu hilus, masing dikelilingi oleh lamella, dan diuarnya tidak dikelilingi oleh lamella bersama. Misalnya pada padi (Sri Mulyani, 2006) Sedangkan untuk membuktikan adanya amilum dalam suatu bahan makanan, dapat dilakukan dengan melakukan uji iodium.Dimana reaksi antara amilosa dan iodium akan membentuk suatu kompleks senyawa berwarna dengan warna biru atau hitam (Satyajit, 2009). Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian (Poedjiadi, 2009).Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi. Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi kentang (Gunawan,2004).
  • 5. B. BAGIAN BAGIAN AMILUM Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin(Poedjiadi, 2009) : a) Amilosa Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatandengan ikatan α 1,4 glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka. b) Amilopektin Terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai ikatan 1,4- glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-glikosidik. Adanya ikatan 1,6-glikosidikmenyebabkan terjadinya cabang, sehingga molekul amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul amilopektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas lebih 1000 unit glukosa. Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yang tidak larut air (amilopektin).Hidrolisis amilum oleh asammineral menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif (Gunawan, 2004). Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam air ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas. Selain itu, terdapat juga amilase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat pada makanan kita, yang amilum diubah menjadi maltosa dalam bentuk β – maltosa (Poedjiadi, 2009).
  • 6. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Amilum merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat non protoplasmik yang ada di dalam plastida. Perkembangan amilum dimulai dengan terbentuknya hilus/hilum, kemudian diikuti oleh pembentukan lamela yang semakin banyak. Kandungan amilum umbi kentang semakin meningkat dari minggu ke –13. Kandungan klorofil mengalami peningkatan maksimal pada usia 7 minggu setelah itu mengalami penurunan. Amilum pada kentang merupakan amilum setengah majemuk diadelf. Amilum setengah majemuk diadelf adalah butir amilum yang mempunyai lebih dari satu hilum yang masing-masing dikelilingi lamela dan di luarnya dikelilingi lamela bersama Dalam bahasa sehari-hari (bahkan kadang-kadang di khazanah ilmiah), istilah “pati” kerap dicampuradukkan dengan “tepung” serta “kanji“. “Pati” (bahasa Inggris starch) adalah penyusun (utama) tepung. Tepung bisa jadi tidak murni hanya mengandung pati, karena ter-/dicampur dengan protein, pengawet, dan sebagainya. Tepung beras mengandung pati beras, protein, vitamin, dan lain-lain bahan yang terkandung pada butir beras. Orang bisa juga mendapatkan tepung yang merupakan campuran dua atau lebih pati. Kata ‘tepung lebih berkaitan dengan komoditas ekonomis. Kerancuan penyebutan pati dengan kanji tampaknya terjadi karena penerjemahan. Kata ‘to starch’ dari bahasa Inggris memang berarti ‘menganji’ (‘memberi kanji’) dalam bahasa Melayu/Indonesia, karena yang digunakan memang tepung kanji. B. SARAN Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
  • 7. DAFTAR PUSTAKA 1. Anwar, E. et al. 2004. Pemanfaatan Maltodekstrin Pati Terigu Sebagai Eksipien dalam Formula Sediaan Tablet dan Niosom. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol. 1, No. 1, 34-46. 2. Abubakar dan M. Ilyas, 2005. Mutu Pati Amilum. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005. 3. Astuti, Yeti, 2009, Analisi Amilum, Gramedia, Jakarta. 4. Girindra, Aisjah, 1993, Biokimia 1, GramediaPustakaUtama, Jakarta. 5. Juniarso, E., T., Safari, A., dan Pamungkas, R., A., 2007, Pemanfaatan Pati (Sardinella Sp.) 6. Lehninger, Albert l. 1982.Dasar – DasarBiokimiaJilid I. Erlangga. Jakarta.
  • 8. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………….....…........ i DAFTAR ISI ………………………………………………………...... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………….. ………........... 1 B. Tujuan..................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian amilum................................................................................. 3 B. Bagian bagian amilum.......................................................................... 5 BAB III PENUTUP 4.1 Kesimpulan ………………………………........................................... 6 4.2 Saran........................................................................................................ 6 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 7
  • 9. MAKALAH AMILUM DISUSUN OLEH : NAMA : NURLIANTI NIM : 91301006 JURUSAN : PERIKANAN SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA ( STIP WUNA ) 2014
  • 10. KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan atas rahmat dan hidayah yang telah Allah berikan kepada Saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah diberikan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi tentang “AMILUM” Dan harapan saya semoga makalah ini dapat membantu. mahasiswa dalam proses pembelajaran. Saya menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu keritik dan saran dari saudara atau saudari sangat saya harapkan untuk kesempurnaan makalah pada kemudian hari. Raha, Juni 2014 Penulis