SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
KELOMPOK 9
Nama : Anggita Sarasati
Ina Hafityaningsih
Nurfadilla
PutriDewi Indayani
Siti FatimahNur Hikmah Y.
WiewikAmbarwati
Uji Endotoksin dan
Pirogen
EKSOTOKSIN
• Virulensi mikroorganisme ditentukanolehproduksi toksin,
yaitu substansiracun yang di hasilkan mikroorganisme
tertentu.
• Kemampuanmikroorganisme menghasilkantoksindi sebut
toksigenisitas.
• Istilahtoksemia menunjukkanadanya toksin dalam darah.
• Ada dua tipetoksinyaitu eksotoksin(toksin protein) dan
endotoksin(toksin lipopolisakarida).
• Eksotoksinyaitu protein toksin yang tidaktahan panas ,dan bersifat
antigenikyang menginduksi pembentukan antibodi.
• Antibodi yang terbentuk akibatinduksieksotoksin disebut antitoksin.
• Toksinini bekerja dengan cara menghancurkanbagian tertentu sel inang/
menghambat fungsi metabolik tertentu.
• Mayoritas bakteri penghasil eksotoksin adalah bakteri gram positif.
• Gen pengkode pada eksotoksin terdapat pada plasmid bakteri ataufag.
• Eksotoksinlarut dalam cairantubuh, sehingga eksotoksin mudah terdifusi
dalam darah dan dengan cepat diedarka ke seluruh tubuh.
Tiga tipe Eksotoksin berdasarkan
mekanisme aksinya:
1. Sitotoksin, membunuh sel inang atau
mempengaruhi fungsisel.
2. Neurotoksin, terlibatdalamtransmisinormal impuls
saraf.
3. Enterotoksin, mempengaruhisel – sel padasaluran
pecernaan.
• Daya racun eksotoksindpat diinaktivasi denganpemanasan
ataupaparan formaldehid, iodinataubahankimiawilain.
• Eksotoksin yang di inaktivasi tidak dapat lagi menyebabkan
penyakit, namuntetapdapat mengindukipembentukan
antitoksin.
• Eksotoksin yang di inaktivasi disebut toksoid.
• Endotoksin dihasilkanolehbakterigram negatifpatogen
ataupunnonpatogenselamamasa pertumbuhannyaatau
pada saat sellisis.
• Toksininimerupakan bagiandari membranluar bakterigram
negatifyang tersusunatas lapisanlipopolisakarida (LPS).
• Endotoksin bersifat tahan panas, merupakan antigenlemah,
dan tidakdapat di ubah menjaditoksoid.
ENDOTOKSIN
• Meskipunseluruh bakterigramnegatifmemilikiLPSpadadinding
selnya, LPStidakbersifattoksikhingga dilepaskandari membran
luar dindingsel.
• Padasatbakterigramnegatifmati,disintegrasidindingselnya
mengakibatkanpelepasantoksinLPS.
• Pelepasanendotoksindalamsistemperedaran darah dapat
menyebabkansyok akibatpenurunan tekanandarah dan
kegagalanfungsibanyakorgan.
• Semua endotoksinbersifatpirogen, tetapitidaksemuasenyawa
pirogen itu merupakanendotoksin.
Efek Endotoksin Bagi Tubuh
• demam
• aktivasisistem sitokin
• rusaknya sel-sel endotelial
• permeabilitas pembuluhdarahberubah sehingga
menyebabkan turunnya tekanan darah
Perbedaan endotoksindaneksotoksin
CIRI KHAS ENDOTOKSIN EKSOTOKSIN
Komposisi kimiawi Bagian lipid (lipid A)
pada LPS membran luar
Protein
Sumber Dinding sel bakteri
gram negatif, dihasilkan
pada saat kematian sel
atau otolisis bakteri
Mayoritas pada bakteri
gram positif, di
produksi selama
pertumbuhan sel, pada
beberapa kasus di
produksi setelah lisis
atau kematian sel
Farmakologi (efek pada
inang)
Tidak spesifik Pada jaringan tertentu
Ketahanan terhadap
panas
Tahan panas (heat –
stable), pada suhu 121°
C selama 1 jam
Tidak tahan panas (heat
– labile), inaktif pada
suhu 60 – 80° C, kecuali
toksi Staphlococcus
Imunologi Tidak mudah
dinetralisasi oleh
antitoksin sehingga
toksoid yang efektif
tidak dapat dibuat
sebagai imunisasi
terhadap toksin
Dapat di ubah menjadi
toksoid sebagai
imunitas terhadap
toksin, di netralisasi
oleh antitoksin
Dosis letal Besar Kecil
Toksisitas Rendah tinggi
Penyebab demam Ya tidak
Contoh penyakit Demam tifoid, ISK,
meningitis
Gas gangren,
tetanus,botulisme,
difteri
Perbedaanendotoksin daneksotoksin
LAL-(Limulus amebocytelysate)Test
• The Limulusamebocytelysate (LAL)test adalahujiin vitro
untukdeteksi dan analisis kuantitatifendotoksin bakteri.
• Metode analisis LAL yang dilakukanmencakup teknikgel-clot
dan turbidimetrikinetikdan kromogenik(kolorimetri).
• Lisat diperoleh dari amubosit kepiting landam kuda (Limulus
polyphemus).
• 1956: Penggunaan LAL untuk deteksi endotoksin berawal dari
pengamatan Bang bahwa infeksi bakteri gram negatif pada
Limulus polyphemus menyebabkan koagulasi intravaskular yang
parah.
• 1964: Levin and Bang kemudian menunjukkan bahwa
penggumpalan itu merupakan hasil reaksi antara endotoksin dan
protein yang dapat menggumpal dalam amubosit.
• Solum (1970, 1973) dan Young (1972), melakukan pemurnian dan
karaterisasi protein yang dapat bergumpal dari reaksi LAL dan
menunjukkan bahwa reaksi dengan endotoksin merupakan reaksi
enzimatik.
Limulus polyphemus
(horseshoecrab)
Cara Memperoleh Lysate
• Untuk memperoleh LAL, horseshoe crabs yang berukuran
besar ditangkap, cek kesehatannya,lalu darahnya diambil
denganmenggunakan jarumsuntik.Darah kepitinginilalu
disentrifuga untukmemisahkanamoebocytes dari plasma
cairnya.
• Amoebocyte lalu difreeze-dried dan diproses untuk
digunakan.
MetodeLAL yang direkomendasiolehFDA–
USA
• Metode Gel-Clot : prinsip bahwa LAL menggumpal dengan adanya
endotoksin
• Metode kinetik turbidimetri: menggunakan kecepatan pembentukan gel
untuk menentukan kandungan endotoksin
• Metode Kromogenik: menggunakan substrat kromogenik sintetik,
dengan adanya LAL danendotoksin, menghasilkan warna kuning dan
secara linier ekuivalen dengan konsentrasi endotoksin yang ada
Prinsip LAL Test
• Uji LAL memanfaatkan dasar responimun dari kepiting landam kuda terhadap invasi
bakteri gram negatif.
• Bahan-bahan yang terkandung dalam amubosit kepiting landam kuda terdiri dari berbagai
protein, faktor, kofaktor dan ion-ion yang berinteraksi menyebabkan koagulasi.
• EndotoksinGram negatif mengkatalisis aktivasi proenzim dalam lisat amubosit Limulus.
Kecepatan awal aktivasi ditentukan oleh konsentrasi endotoksin.
• Selanjutnya enzim yang diaktivasi (enzimkoagulase) menghidrolisis ikatan spesifik dalam
suatu protein penggumpal(koagulogen) yang juga terdapat pada lisat amubosit Limulus
menghasilkan koagulin.
• Sekali terhidrolisis, koagulin yang dihasilkan bergabung dengan sendirinya dan
membentuk suatu gumpalan/bekuan seperti gel.
Penetapan Batas Endotoksin
• 1983 : FDA menentukan batas endotoksin berdasarkan
dosis maksimum sediaan obat untuk manusia atau kelinci
• Dan penyesuaian batas endotoksin untuk semua obat
(kecuali intratekal) dari2,5 EU kg-1 sampai 5,0 EU kg-1
• EU = Endotoxin Unit
• Batas deteksi untuk beberapa produk diperoleh dari
monografi USP atau EP. Kalau tidak dinyatakan dalam
farmakope, batas endotoksin harus dihitung dari dosis
maksimum manusia
EL = K/M
• EL = endotoksin limit
• K = konstanta = 5 EU atau IU per kg
berat badan
• M = dosis maksimum untuk manusia per
kg per jam.
Batas EndotoksinDan VolumePer Jam
• Harus diperhatikanbahwabatasendotoksindinyatakanperjam.
Oleh karenaitu konsentrasiyang dibolehkan untukendotoksin
per mililiterinjeksiberagamtergantungpadavolume pemberian
dalamsatujam.
• Suatu dosis tunggalinjeksi1 mlsecara teoritismengandung349
EUper mldan masih diijinkanpadauji endotoksinbakteri,
sedangkaninfusdengan volume 1Lharus mengandungkurang
dari0,349EUperml.
Contoh Perhitungan
Potensi injeksi insulin 100 unit per ml, dosis maksimum 2 unit per
kg dan sensitivitas lisat 0,125 unit/ml, maka
C = 100 unit per ml
K = 0,5 EU per kg
λ = 0,125 unit per ml
M = 2 unit per kg
MVD = 100 x 5 = 1 : 2000
0,125 x 2
• Nilai MVD dapat diperoleh dari MVC
• MVD = potensi sediaan/MVC
LAL Test Untuk Alat Kesehatan
• Kadar endotoksin pada alatkesehatan diperoleh dengan prosedur
ekstraksi, yaitu dengan cara merendam sejumlah alatpada cairan
pengekstraksi biasanya pereaksi airLAL. Nilaibatas 20 EU per alat
dinyatakan dalam addendum USP 1997, jadibatas maksimum
konsentrasi endotoksin yang diijinkandalam cairanhasil ekstraksi (ERL)
dihitung dengan rumus:
• ERL = K x N/V
K = 20 EU
N = jumlah alat
V = total volume larutan ekstraksi
Kelebihan LAL-Test
• Limulus amebocyte lysate (LAL) test adalah metode
alternatifterhadap rabbit pyrogen test yang difokuskanpada
deteksisenyawa pirogen dalam produk, untukmenghindari
penggunaanhewandalam percobaan
• Metode lebih akurat
Metode Gel-Clot
• Pada metode ini, hasilakhir dapat dideteksiberupa spot pada
slide,ataumicroplate
• Perlupembanding,berupa control standard endotoxin(CSE)
• Peralatangelas yang digunakanharus di“de-pirogenasi”
Prinsip Uji Dan Prosedur
• 100 ul CSE dimasukkan ke dalam tabung gelas depirogen (positive control)
• LAL reagent water (negative control)
• Sampel jumlah sama
• + 100 ullysate
• Inkubasi 37°C di atas penangas air selama 1 jam
• Tabung lalu dibalik perlahan (180°) untuk melihat solid clot yang terjadi
Hal Yang Harus DiperhatikanDalam Metode Gel-
Clot
• Untukmembuatalat-alatdepirogen: pemanasanpada180°C,
selama4 jamatau250°Cselama30 menit
• Teknikpengerjaanpada saatmembaliktabungkira-kiraselama2
detik
• pH sampel7,0–8,0.Jika diperlukanpH diatur menggunakan
asamataubasadepirogen
Sensitivitas Lisat Pada Gel-Clot
• Diperlukan untuk menentukan konsentrasi minimum endotoksin yang
menyebabkan terjadinyagel
• Satuan dinyatakan dalam EU atauIU
• Dibuat 1 seri pengenceran endotoksin (dalamEU/mL) dan percobaan dilakukan
rangkap 4 (quadruplicate)
• Titikakhir pengenceran (end-point dilution)ditentukan pada pengenceran
terakhiryang masih memberikanreaksi positif
Metode Kromogenik
• MetodekromogenikmerupakanmetodeLALtestyang paling
banyak digunakansaatinikarena lebih mudahdan murah
• Sesuai untuk jumlahproduk yang diujitidakbanyak dan tidak
sering (infrequent)
• Digunakanuntuk ujisampelserum padauji klinis
Prinsip Uji Dan Prosedur
• Endotoksin akan mengkatalisis aktivasi suatu proenzim
• Enzim yang teraktivasiakanmengkatalisis terpecahnya PNA darisubstrat Ac-Ile-
Glu-Ala-Arg-PNA
• PNA yangdilepaskan diukur secara spektrofotometripada 405nm
• Nilaiabsorbans sebanding dengan jumlahendotoksin, dibandingkan terhadap
endotoksin standard menggunakan kurva standard
Penemuan Baru
• AlternatifterhadapLALsaatinitelahberhasilditelitidiIndia dan
China, yaitu pereaksiTAL,atauTachypleus amoebocytelysate,
fungsinya miripdengan LAL,juga untuk deteksigram-negative
bacteria.
• IlmuwandiSingapur tengahmeneliticloning genpendeteksitoxin
dalamdarah horseshoecrab. Jikagentersebutdapatdikloning,
derivat LALdapatdibuattanpaharus menggunakanhorseshoe
crabs untuk ekstraksidarahnya.
PerhitunganMVD Dan MVC
• MVD=MaximumValidDilution(pengenceran maksimum)
• MVC =MinimumValidConcentration(konsentrasi minimum)
• MVDdan MVCadalahperhitungan yang menunjukkanseberapa
banyak pengenceranyang harus dilakukanuntuk mengatasi
kemungkinaninterferensi,sebelumefekpengenceranmelampaui
kemampuanuji LALyang digunakanuntuk mendeteksi
endotoksindalamsediaanasli
PenggunaanIstilah MVD Dan MVC
• MVD biasanya digunakan untuk sediaan yang berbentuk cairan dimana
pemberiandinyatakan dalam per mililiter
Contoh: dosis tunggal injeksi2 ml dan batas endotoksin dinyatakan dalam EU per
mililiter
• MVC biasanya digunakan untuk sediaan dengan batas endotoksin dinyatakan
dengan EU per mg dan dosis dinyatakan dengan mg/ kg bb
• Penentuan MVD dan MVC tergantungpada sensitivitas lisatyang digunakan (λ)
• Semakinsensitif lisatatau metoda, semakin tinggiMVD atau semakin rendahMVC
Perhitungan MVD
MVD = C x K
λx M
• C = konsentrasi obat
• K = konstanta = 0,5 EU per kg
• M = dosis maksimum manusia
PerhitunganMVC
MVC = λM
K
• λ = sensitifitas dari lisat yaitu nilai terkecil
dari standar untuk pengujian kuantitatif
• K = konstanta = 0,5 EU per kg
• M = dosis maksimum manusia
• Pyro artinyakeadaanataubentuk yang berhubungan
denganpanas / api. Gen artinyamembentuk atau
menghasilkan,jadipyrogen artinya sesuatuyang dapat
menghasilkanpanas / demam.
• Pirogenadalahhasildari mikroorganismeberupa
kompleks lipopolisakarida proteinlipidyang
mengandung gugusanradikalnitrogendanfosfor,
merupakan endotoksindaribakter gram negative dan
jikadi suntikkanke dalamtubuhmanusia danhewan
dalamdosistertentu akan menyebabkan demam.
Pirogen
• Pirogen berasal dari macam – macam sumber, sehingga
susunankimiawinya berbeda – beda dan menyebabkan
aktivitasnya berbeda misalsifatfarmakologis, stabilitas dan
daya keracunannya.
• Gejalaumumyang timbuldenganadanya pirogen adalah
demam setelah beberapa saat penyuntikan,reaksi yang jelas
akan terlihatsetelah45 menitsampai 8 jam penyuntikan.
Sumber pirogen
• Air air yang sudah di simpan
• Peralatan
• Solute atau zat terlarut
• Proses produksi
• Udara kotor
Sifat – sifat pirogen
 kelarutan: larut dalam air, alkohol, tidak larut dalam pelarut
organiklain
 ukuran: 1 – 50 mµ
 stabilitas: dalam keadaankeringdan terlarut stabiltasnya t,
termostabil, dalamlarutansukar dihilangkan dengan
pemanasan , dalamkeadaankering pirogen dapat
dihilangkandenganpemanasantinggidan waktulama tinggi
 berat molekul: 15.000 – 4.000.000
Cara – cara pembebasan pirogen
A. Penyulingan:-penyulingan biasa
-penyulingan khusus
B. Pemanasan:-dalamlarutan
-dalamkeadaankering
C. Penyerapan
pirogendiserapa dengansecara kimia/fisikadenganadsorben
D. Depirogenase
E. Radiasisinargamma
F. Getaran ultrasonik
DAFTAR PUSTAKA
• Anonim,1995.Farmakope Indonesia edisi IV.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Jakarta
• Anonim,1997.Farmakope Indonesia edisi III.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Jakarta
• T.Pratiwi Sylvia,2008,Mikrobiologi Farmasi, Erlangga,
Jakarta
• http://download.fa.itb.ac.id/filenya/Handout%20Kukah/mi
krobiologi%20Analisis%20%28FK3207%29/Uji%20END
OTOKSIN.pdf

More Related Content

What's hot

laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solidDokter Tekno
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULITSurya Amal
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosawulannsftri
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul DeLas Rac
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaArwinAr
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2marwahhh
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotikrula25
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirupsisabihi
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Filania Kanja
 

What's hot (20)

laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
Penggunaan bahasa latin
Penggunaan bahasa latinPenggunaan bahasa latin
Penggunaan bahasa latin
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 

Viewers also liked

Pyrogen and pyrogenicity
Pyrogen and pyrogenicityPyrogen and pyrogenicity
Pyrogen and pyrogenicityUdit Borah
 
Pyrogen testing 112070804005
Pyrogen testing  112070804005Pyrogen testing  112070804005
Pyrogen testing 112070804005Patel Parth
 
Metode analisis kontaminan aflatoksin pd pakan ternak
Metode analisis kontaminan aflatoksin pd pakan ternakMetode analisis kontaminan aflatoksin pd pakan ternak
Metode analisis kontaminan aflatoksin pd pakan ternakNur Eka Oktafiani
 
Kerusakan pada sayuran
Kerusakan pada sayuranKerusakan pada sayuran
Kerusakan pada sayuranChugie Gian
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatNur Kasim
 
SlideShare Background
SlideShare BackgroundSlideShare Background
SlideShare BackgroundHeyday ApS
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
50 Editable Slides Backgrounds part four
50 Editable Slides Backgrounds part four   50 Editable Slides Backgrounds part four
50 Editable Slides Backgrounds part four Ihab Hatoum
 
Sterility test and modern microbiological methods
Sterility test and modern microbiological methodsSterility test and modern microbiological methods
Sterility test and modern microbiological methodsMohammed Fawzy
 
Pyrogen testing
Pyrogen testingPyrogen testing
Pyrogen testingnilesh1208
 
Sterility testing 112070804014
Sterility testing 112070804014Sterility testing 112070804014
Sterility testing 112070804014Patel Parth
 

Viewers also liked (19)

Steril ppt
Steril pptSteril ppt
Steril ppt
 
Water System
Water SystemWater System
Water System
 
Pyrogen and pyrogenicity
Pyrogen and pyrogenicityPyrogen and pyrogenicity
Pyrogen and pyrogenicity
 
KONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURAN
KONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURANKONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURAN
KONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURAN
 
Pyrogen testing 112070804005
Pyrogen testing  112070804005Pyrogen testing  112070804005
Pyrogen testing 112070804005
 
Metode analisis kontaminan aflatoksin pd pakan ternak
Metode analisis kontaminan aflatoksin pd pakan ternakMetode analisis kontaminan aflatoksin pd pakan ternak
Metode analisis kontaminan aflatoksin pd pakan ternak
 
Kerusakan pada sayuran
Kerusakan pada sayuranKerusakan pada sayuran
Kerusakan pada sayuran
 
Water system
Water systemWater system
Water system
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktat
 
SlideShare Background
SlideShare BackgroundSlideShare Background
SlideShare Background
 
Farmakokinetik
FarmakokinetikFarmakokinetik
Farmakokinetik
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
50 Editable Slides Backgrounds part four
50 Editable Slides Backgrounds part four   50 Editable Slides Backgrounds part four
50 Editable Slides Backgrounds part four
 
Lal presentation
Lal presentation Lal presentation
Lal presentation
 
Water for Pharmaceutical Purposes - New USP Requriements
Water for Pharmaceutical Purposes - New USP  RequriementsWater for Pharmaceutical Purposes - New USP  Requriements
Water for Pharmaceutical Purposes - New USP Requriements
 
Sterility test and modern microbiological methods
Sterility test and modern microbiological methodsSterility test and modern microbiological methods
Sterility test and modern microbiological methods
 
Chemiluminescence
ChemiluminescenceChemiluminescence
Chemiluminescence
 
Pyrogen testing
Pyrogen testingPyrogen testing
Pyrogen testing
 
Sterility testing 112070804014
Sterility testing 112070804014Sterility testing 112070804014
Sterility testing 112070804014
 

Similar to endotoksin dan pirogen

pemeriksaan beta HCG dan progesteron
pemeriksaan beta HCG dan progesteronpemeriksaan beta HCG dan progesteron
pemeriksaan beta HCG dan progesterondian lisnawati
 
Petunjuk Mikrobiologi
Petunjuk MikrobiologiPetunjuk Mikrobiologi
Petunjuk Mikrobiologisukarman_far
 
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]Tutor mikrobiologi [compatibility mode]
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]andreei
 
Eliminasi Endotoksin dalam Proses Ekstraksi Plasmid - PT Indogen Intertama.pdf
Eliminasi Endotoksin dalam Proses Ekstraksi Plasmid - PT Indogen Intertama.pdfEliminasi Endotoksin dalam Proses Ekstraksi Plasmid - PT Indogen Intertama.pdf
Eliminasi Endotoksin dalam Proses Ekstraksi Plasmid - PT Indogen Intertama.pdfmarketingIndogen
 
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...marketingIndogen
 
PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas Nadiyayoo
 
Praktikum imunologi by.saras
Praktikum imunologi by.sarasPraktikum imunologi by.saras
Praktikum imunologi by.sarasNheeya Warz
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMAKOLOGI KLINIK UJI TOKSIKOLOGI.docx
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMAKOLOGI KLINIK UJI TOKSIKOLOGI.docxLAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMAKOLOGI KLINIK UJI TOKSIKOLOGI.docx
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMAKOLOGI KLINIK UJI TOKSIKOLOGI.docxIdasariDewi1
 
Tutor imunologi lulut
Tutor imunologi lulutTutor imunologi lulut
Tutor imunologi lulutandreei
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PRODUKSI ENZIM
PRODUKSI ENZIMPRODUKSI ENZIM
PRODUKSI ENZIMmahreni
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)PRAMITHA GALUH
 
Enzim (obat, sasaran obat, diagnosa)
Enzim (obat, sasaran obat, diagnosa)Enzim (obat, sasaran obat, diagnosa)
Enzim (obat, sasaran obat, diagnosa)rizki_yuliani
 

Similar to endotoksin dan pirogen (20)

pemeriksaan beta HCG dan progesteron
pemeriksaan beta HCG dan progesteronpemeriksaan beta HCG dan progesteron
pemeriksaan beta HCG dan progesteron
 
Petunjuk Mikrobiologi
Petunjuk MikrobiologiPetunjuk Mikrobiologi
Petunjuk Mikrobiologi
 
Enzim katalase
Enzim katalaseEnzim katalase
Enzim katalase
 
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]Tutor mikrobiologi [compatibility mode]
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
 
Eliminasi Endotoksin dalam Proses Ekstraksi Plasmid - PT Indogen Intertama.pdf
Eliminasi Endotoksin dalam Proses Ekstraksi Plasmid - PT Indogen Intertama.pdfEliminasi Endotoksin dalam Proses Ekstraksi Plasmid - PT Indogen Intertama.pdf
Eliminasi Endotoksin dalam Proses Ekstraksi Plasmid - PT Indogen Intertama.pdf
 
Farmakologi(1)
Farmakologi(1)Farmakologi(1)
Farmakologi(1)
 
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
 
PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas
 
Praktikum imunologi by.saras
Praktikum imunologi by.sarasPraktikum imunologi by.saras
Praktikum imunologi by.saras
 
penyakit sistem endokrin
penyakit sistem endokrinpenyakit sistem endokrin
penyakit sistem endokrin
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMAKOLOGI KLINIK UJI TOKSIKOLOGI.docx
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMAKOLOGI KLINIK UJI TOKSIKOLOGI.docxLAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMAKOLOGI KLINIK UJI TOKSIKOLOGI.docx
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMAKOLOGI KLINIK UJI TOKSIKOLOGI.docx
 
PPT Imun mukosa.pptx
PPT Imun mukosa.pptxPPT Imun mukosa.pptx
PPT Imun mukosa.pptx
 
uji toksik.pdf
uji toksik.pdfuji toksik.pdf
uji toksik.pdf
 
Tutor imunologi lulut
Tutor imunologi lulutTutor imunologi lulut
Tutor imunologi lulut
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PRODUKSI ENZIM
PRODUKSI ENZIMPRODUKSI ENZIM
PRODUKSI ENZIM
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
Enzim (obat, sasaran obat, diagnosa)
Enzim (obat, sasaran obat, diagnosa)Enzim (obat, sasaran obat, diagnosa)
Enzim (obat, sasaran obat, diagnosa)
 
Rkk26
Rkk26Rkk26
Rkk26
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

endotoksin dan pirogen

  • 1. KELOMPOK 9 Nama : Anggita Sarasati Ina Hafityaningsih Nurfadilla PutriDewi Indayani Siti FatimahNur Hikmah Y. WiewikAmbarwati
  • 3. EKSOTOKSIN • Virulensi mikroorganisme ditentukanolehproduksi toksin, yaitu substansiracun yang di hasilkan mikroorganisme tertentu. • Kemampuanmikroorganisme menghasilkantoksindi sebut toksigenisitas. • Istilahtoksemia menunjukkanadanya toksin dalam darah. • Ada dua tipetoksinyaitu eksotoksin(toksin protein) dan endotoksin(toksin lipopolisakarida).
  • 4. • Eksotoksinyaitu protein toksin yang tidaktahan panas ,dan bersifat antigenikyang menginduksi pembentukan antibodi. • Antibodi yang terbentuk akibatinduksieksotoksin disebut antitoksin. • Toksinini bekerja dengan cara menghancurkanbagian tertentu sel inang/ menghambat fungsi metabolik tertentu. • Mayoritas bakteri penghasil eksotoksin adalah bakteri gram positif. • Gen pengkode pada eksotoksin terdapat pada plasmid bakteri ataufag. • Eksotoksinlarut dalam cairantubuh, sehingga eksotoksin mudah terdifusi dalam darah dan dengan cepat diedarka ke seluruh tubuh.
  • 5. Tiga tipe Eksotoksin berdasarkan mekanisme aksinya: 1. Sitotoksin, membunuh sel inang atau mempengaruhi fungsisel. 2. Neurotoksin, terlibatdalamtransmisinormal impuls saraf. 3. Enterotoksin, mempengaruhisel – sel padasaluran pecernaan.
  • 6. • Daya racun eksotoksindpat diinaktivasi denganpemanasan ataupaparan formaldehid, iodinataubahankimiawilain. • Eksotoksin yang di inaktivasi tidak dapat lagi menyebabkan penyakit, namuntetapdapat mengindukipembentukan antitoksin. • Eksotoksin yang di inaktivasi disebut toksoid.
  • 7. • Endotoksin dihasilkanolehbakterigram negatifpatogen ataupunnonpatogenselamamasa pertumbuhannyaatau pada saat sellisis. • Toksininimerupakan bagiandari membranluar bakterigram negatifyang tersusunatas lapisanlipopolisakarida (LPS). • Endotoksin bersifat tahan panas, merupakan antigenlemah, dan tidakdapat di ubah menjaditoksoid.
  • 8. ENDOTOKSIN • Meskipunseluruh bakterigramnegatifmemilikiLPSpadadinding selnya, LPStidakbersifattoksikhingga dilepaskandari membran luar dindingsel. • Padasatbakterigramnegatifmati,disintegrasidindingselnya mengakibatkanpelepasantoksinLPS. • Pelepasanendotoksindalamsistemperedaran darah dapat menyebabkansyok akibatpenurunan tekanandarah dan kegagalanfungsibanyakorgan. • Semua endotoksinbersifatpirogen, tetapitidaksemuasenyawa pirogen itu merupakanendotoksin.
  • 9. Efek Endotoksin Bagi Tubuh • demam • aktivasisistem sitokin • rusaknya sel-sel endotelial • permeabilitas pembuluhdarahberubah sehingga menyebabkan turunnya tekanan darah
  • 10. Perbedaan endotoksindaneksotoksin CIRI KHAS ENDOTOKSIN EKSOTOKSIN Komposisi kimiawi Bagian lipid (lipid A) pada LPS membran luar Protein Sumber Dinding sel bakteri gram negatif, dihasilkan pada saat kematian sel atau otolisis bakteri Mayoritas pada bakteri gram positif, di produksi selama pertumbuhan sel, pada beberapa kasus di produksi setelah lisis atau kematian sel Farmakologi (efek pada inang) Tidak spesifik Pada jaringan tertentu Ketahanan terhadap panas Tahan panas (heat – stable), pada suhu 121° C selama 1 jam Tidak tahan panas (heat – labile), inaktif pada suhu 60 – 80° C, kecuali toksi Staphlococcus
  • 11. Imunologi Tidak mudah dinetralisasi oleh antitoksin sehingga toksoid yang efektif tidak dapat dibuat sebagai imunisasi terhadap toksin Dapat di ubah menjadi toksoid sebagai imunitas terhadap toksin, di netralisasi oleh antitoksin Dosis letal Besar Kecil Toksisitas Rendah tinggi Penyebab demam Ya tidak Contoh penyakit Demam tifoid, ISK, meningitis Gas gangren, tetanus,botulisme, difteri Perbedaanendotoksin daneksotoksin
  • 12. LAL-(Limulus amebocytelysate)Test • The Limulusamebocytelysate (LAL)test adalahujiin vitro untukdeteksi dan analisis kuantitatifendotoksin bakteri. • Metode analisis LAL yang dilakukanmencakup teknikgel-clot dan turbidimetrikinetikdan kromogenik(kolorimetri).
  • 13. • Lisat diperoleh dari amubosit kepiting landam kuda (Limulus polyphemus). • 1956: Penggunaan LAL untuk deteksi endotoksin berawal dari pengamatan Bang bahwa infeksi bakteri gram negatif pada Limulus polyphemus menyebabkan koagulasi intravaskular yang parah. • 1964: Levin and Bang kemudian menunjukkan bahwa penggumpalan itu merupakan hasil reaksi antara endotoksin dan protein yang dapat menggumpal dalam amubosit. • Solum (1970, 1973) dan Young (1972), melakukan pemurnian dan karaterisasi protein yang dapat bergumpal dari reaksi LAL dan menunjukkan bahwa reaksi dengan endotoksin merupakan reaksi enzimatik.
  • 15. Cara Memperoleh Lysate • Untuk memperoleh LAL, horseshoe crabs yang berukuran besar ditangkap, cek kesehatannya,lalu darahnya diambil denganmenggunakan jarumsuntik.Darah kepitinginilalu disentrifuga untukmemisahkanamoebocytes dari plasma cairnya. • Amoebocyte lalu difreeze-dried dan diproses untuk digunakan.
  • 16. MetodeLAL yang direkomendasiolehFDA– USA • Metode Gel-Clot : prinsip bahwa LAL menggumpal dengan adanya endotoksin • Metode kinetik turbidimetri: menggunakan kecepatan pembentukan gel untuk menentukan kandungan endotoksin • Metode Kromogenik: menggunakan substrat kromogenik sintetik, dengan adanya LAL danendotoksin, menghasilkan warna kuning dan secara linier ekuivalen dengan konsentrasi endotoksin yang ada
  • 17. Prinsip LAL Test • Uji LAL memanfaatkan dasar responimun dari kepiting landam kuda terhadap invasi bakteri gram negatif. • Bahan-bahan yang terkandung dalam amubosit kepiting landam kuda terdiri dari berbagai protein, faktor, kofaktor dan ion-ion yang berinteraksi menyebabkan koagulasi. • EndotoksinGram negatif mengkatalisis aktivasi proenzim dalam lisat amubosit Limulus. Kecepatan awal aktivasi ditentukan oleh konsentrasi endotoksin. • Selanjutnya enzim yang diaktivasi (enzimkoagulase) menghidrolisis ikatan spesifik dalam suatu protein penggumpal(koagulogen) yang juga terdapat pada lisat amubosit Limulus menghasilkan koagulin. • Sekali terhidrolisis, koagulin yang dihasilkan bergabung dengan sendirinya dan membentuk suatu gumpalan/bekuan seperti gel.
  • 18. Penetapan Batas Endotoksin • 1983 : FDA menentukan batas endotoksin berdasarkan dosis maksimum sediaan obat untuk manusia atau kelinci • Dan penyesuaian batas endotoksin untuk semua obat (kecuali intratekal) dari2,5 EU kg-1 sampai 5,0 EU kg-1 • EU = Endotoxin Unit • Batas deteksi untuk beberapa produk diperoleh dari monografi USP atau EP. Kalau tidak dinyatakan dalam farmakope, batas endotoksin harus dihitung dari dosis maksimum manusia
  • 19. EL = K/M • EL = endotoksin limit • K = konstanta = 5 EU atau IU per kg berat badan • M = dosis maksimum untuk manusia per kg per jam.
  • 20. Batas EndotoksinDan VolumePer Jam • Harus diperhatikanbahwabatasendotoksindinyatakanperjam. Oleh karenaitu konsentrasiyang dibolehkan untukendotoksin per mililiterinjeksiberagamtergantungpadavolume pemberian dalamsatujam. • Suatu dosis tunggalinjeksi1 mlsecara teoritismengandung349 EUper mldan masih diijinkanpadauji endotoksinbakteri, sedangkaninfusdengan volume 1Lharus mengandungkurang dari0,349EUperml.
  • 21. Contoh Perhitungan Potensi injeksi insulin 100 unit per ml, dosis maksimum 2 unit per kg dan sensitivitas lisat 0,125 unit/ml, maka C = 100 unit per ml K = 0,5 EU per kg λ = 0,125 unit per ml M = 2 unit per kg MVD = 100 x 5 = 1 : 2000 0,125 x 2 • Nilai MVD dapat diperoleh dari MVC • MVD = potensi sediaan/MVC
  • 22. LAL Test Untuk Alat Kesehatan • Kadar endotoksin pada alatkesehatan diperoleh dengan prosedur ekstraksi, yaitu dengan cara merendam sejumlah alatpada cairan pengekstraksi biasanya pereaksi airLAL. Nilaibatas 20 EU per alat dinyatakan dalam addendum USP 1997, jadibatas maksimum konsentrasi endotoksin yang diijinkandalam cairanhasil ekstraksi (ERL) dihitung dengan rumus: • ERL = K x N/V K = 20 EU N = jumlah alat V = total volume larutan ekstraksi
  • 23. Kelebihan LAL-Test • Limulus amebocyte lysate (LAL) test adalah metode alternatifterhadap rabbit pyrogen test yang difokuskanpada deteksisenyawa pirogen dalam produk, untukmenghindari penggunaanhewandalam percobaan • Metode lebih akurat
  • 24. Metode Gel-Clot • Pada metode ini, hasilakhir dapat dideteksiberupa spot pada slide,ataumicroplate • Perlupembanding,berupa control standard endotoxin(CSE) • Peralatangelas yang digunakanharus di“de-pirogenasi”
  • 25. Prinsip Uji Dan Prosedur • 100 ul CSE dimasukkan ke dalam tabung gelas depirogen (positive control) • LAL reagent water (negative control) • Sampel jumlah sama • + 100 ullysate • Inkubasi 37°C di atas penangas air selama 1 jam • Tabung lalu dibalik perlahan (180°) untuk melihat solid clot yang terjadi
  • 26. Hal Yang Harus DiperhatikanDalam Metode Gel- Clot • Untukmembuatalat-alatdepirogen: pemanasanpada180°C, selama4 jamatau250°Cselama30 menit • Teknikpengerjaanpada saatmembaliktabungkira-kiraselama2 detik • pH sampel7,0–8,0.Jika diperlukanpH diatur menggunakan asamataubasadepirogen
  • 27. Sensitivitas Lisat Pada Gel-Clot • Diperlukan untuk menentukan konsentrasi minimum endotoksin yang menyebabkan terjadinyagel • Satuan dinyatakan dalam EU atauIU • Dibuat 1 seri pengenceran endotoksin (dalamEU/mL) dan percobaan dilakukan rangkap 4 (quadruplicate) • Titikakhir pengenceran (end-point dilution)ditentukan pada pengenceran terakhiryang masih memberikanreaksi positif
  • 28. Metode Kromogenik • MetodekromogenikmerupakanmetodeLALtestyang paling banyak digunakansaatinikarena lebih mudahdan murah • Sesuai untuk jumlahproduk yang diujitidakbanyak dan tidak sering (infrequent) • Digunakanuntuk ujisampelserum padauji klinis
  • 29. Prinsip Uji Dan Prosedur • Endotoksin akan mengkatalisis aktivasi suatu proenzim • Enzim yang teraktivasiakanmengkatalisis terpecahnya PNA darisubstrat Ac-Ile- Glu-Ala-Arg-PNA • PNA yangdilepaskan diukur secara spektrofotometripada 405nm • Nilaiabsorbans sebanding dengan jumlahendotoksin, dibandingkan terhadap endotoksin standard menggunakan kurva standard
  • 30. Penemuan Baru • AlternatifterhadapLALsaatinitelahberhasilditelitidiIndia dan China, yaitu pereaksiTAL,atauTachypleus amoebocytelysate, fungsinya miripdengan LAL,juga untuk deteksigram-negative bacteria. • IlmuwandiSingapur tengahmeneliticloning genpendeteksitoxin dalamdarah horseshoecrab. Jikagentersebutdapatdikloning, derivat LALdapatdibuattanpaharus menggunakanhorseshoe crabs untuk ekstraksidarahnya.
  • 31. PerhitunganMVD Dan MVC • MVD=MaximumValidDilution(pengenceran maksimum) • MVC =MinimumValidConcentration(konsentrasi minimum) • MVDdan MVCadalahperhitungan yang menunjukkanseberapa banyak pengenceranyang harus dilakukanuntuk mengatasi kemungkinaninterferensi,sebelumefekpengenceranmelampaui kemampuanuji LALyang digunakanuntuk mendeteksi endotoksindalamsediaanasli
  • 32. PenggunaanIstilah MVD Dan MVC • MVD biasanya digunakan untuk sediaan yang berbentuk cairan dimana pemberiandinyatakan dalam per mililiter Contoh: dosis tunggal injeksi2 ml dan batas endotoksin dinyatakan dalam EU per mililiter • MVC biasanya digunakan untuk sediaan dengan batas endotoksin dinyatakan dengan EU per mg dan dosis dinyatakan dengan mg/ kg bb • Penentuan MVD dan MVC tergantungpada sensitivitas lisatyang digunakan (λ) • Semakinsensitif lisatatau metoda, semakin tinggiMVD atau semakin rendahMVC
  • 33. Perhitungan MVD MVD = C x K λx M • C = konsentrasi obat • K = konstanta = 0,5 EU per kg • M = dosis maksimum manusia
  • 34. PerhitunganMVC MVC = λM K • λ = sensitifitas dari lisat yaitu nilai terkecil dari standar untuk pengujian kuantitatif • K = konstanta = 0,5 EU per kg • M = dosis maksimum manusia
  • 35. • Pyro artinyakeadaanataubentuk yang berhubungan denganpanas / api. Gen artinyamembentuk atau menghasilkan,jadipyrogen artinya sesuatuyang dapat menghasilkanpanas / demam.
  • 36. • Pirogenadalahhasildari mikroorganismeberupa kompleks lipopolisakarida proteinlipidyang mengandung gugusanradikalnitrogendanfosfor, merupakan endotoksindaribakter gram negative dan jikadi suntikkanke dalamtubuhmanusia danhewan dalamdosistertentu akan menyebabkan demam. Pirogen
  • 37. • Pirogen berasal dari macam – macam sumber, sehingga susunankimiawinya berbeda – beda dan menyebabkan aktivitasnya berbeda misalsifatfarmakologis, stabilitas dan daya keracunannya. • Gejalaumumyang timbuldenganadanya pirogen adalah demam setelah beberapa saat penyuntikan,reaksi yang jelas akan terlihatsetelah45 menitsampai 8 jam penyuntikan.
  • 38. Sumber pirogen • Air air yang sudah di simpan • Peralatan • Solute atau zat terlarut • Proses produksi • Udara kotor
  • 39. Sifat – sifat pirogen  kelarutan: larut dalam air, alkohol, tidak larut dalam pelarut organiklain  ukuran: 1 – 50 mµ  stabilitas: dalam keadaankeringdan terlarut stabiltasnya t, termostabil, dalamlarutansukar dihilangkan dengan pemanasan , dalamkeadaankering pirogen dapat dihilangkandenganpemanasantinggidan waktulama tinggi  berat molekul: 15.000 – 4.000.000
  • 40. Cara – cara pembebasan pirogen A. Penyulingan:-penyulingan biasa -penyulingan khusus B. Pemanasan:-dalamlarutan -dalamkeadaankering C. Penyerapan pirogendiserapa dengansecara kimia/fisikadenganadsorben D. Depirogenase E. Radiasisinargamma F. Getaran ultrasonik
  • 41. DAFTAR PUSTAKA • Anonim,1995.Farmakope Indonesia edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Jakarta • Anonim,1997.Farmakope Indonesia edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Jakarta • T.Pratiwi Sylvia,2008,Mikrobiologi Farmasi, Erlangga, Jakarta • http://download.fa.itb.ac.id/filenya/Handout%20Kukah/mi krobiologi%20Analisis%20%28FK3207%29/Uji%20END OTOKSIN.pdf