SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
No

: 09

Judul

: Uji kualitatif dan kuantitatif Bakteri Coli (Coliform)

Tujuan

: - Untuk menentukan kehadiran bakteri coliform dalam sampel air
- Untuk memperkirakan jumlah bakteri coliform dalam sampel air
dengan metode Jumlah perkiraan terdekat (JPT).

Teori Dasar :
Pemeriksaan air secara mikrobiologis sangat penting dan dapat dilakukan
terhadap semua jenis air yang ada, terutama dilakukan untuk menentukan standar kualitas
air. Mengingat bahwa air merupakan sumber kehidupan yang utama bagi semua makhluk
hidup.
Pencemar biologis yang mungkin terdapat dalam air, minuman atau makanan,
terutama adalah mikroorganisme penyebab penyakit (patogen), penghasil racun atau yang
dikenal sebagai pencemar.
Pemeriksaan air secara mikrobiologis baik secara kualitatif maupun secara
kuantitatif dapat dipakai sebagai pengukur derajat pencemaran. Selain adanya
mikroorganisme dalam air, juga adanya bahan organik perlu mendapat perhatian sebab
jumlah bahan organik yang mencemari air sangat mempengaruhi kesuburan pertumbuhan
mikroorganisme.
Bakteri golongan coliform dinyatakan sebagai bakteri indikator pencemaran air.
Kehadirannya dalam air terutama air sumber MCK sangat tidak diharapkan. Dalam
pemeriksaan bakteri golongan coliform ada dua macam, yaitu bakteri golongan coliform
non fekal dan bakteri coliform fekal. Coliform non fekal berasal dari hewan atau tanaman
yang sudah mati, misalnya Enterobacter aerogenes. Sedangkan coliform fekal berasal
dari kotoran manusia dan hewan, misalnya Escherichia coli.
Untuk mengetahui jumlah coliform dalam suatu sampel dapat digunakan metode
Jumlah perkiraan terdekat (JPT) bakteri coliform. Prinsip dari metode ini adalah
fermentasi laktosa selama 24 jam oleh bakteri coliform yang akan menghasilkan asam
dan gas yang tertangkap oleh tabung Durham dalam tabung uji. Bakteri coliform memilki
kemampuan menguraikan laktosa sebagai sumber karbon sedangkan kelompok mikroba
usus yang lain tidak. Sebagai indikator adanya proses penguraian laktosa menjadi asam,
maka ke dalam medium ditambahkan indikator bromcressol purple (Bcp) yang berwarna
ungu dalam keadaan netral dan berwarna kuning dalam suasana asam.
Uji kualitatif coliform secara lengkap terdiri dari tiga tahap, yaitu uji penduga, uji
penguat, dan uji lengkap. Hasil pengujian uji lengkap, selain membuktikan uji pertama
juga dapat menentukan jenis bakteri coliform yang terdapat dalam sampel.
Alat dan Bahan :
-

Tabung reaksi

-

Tabung Durham

-

Autoklaf

-

Inkubator

-

Lampu bunsen

-

Beaker gelas dan kaca pengaduk

-

Gelas ukur

-

Pipet volume

-

Akuades

-

Medium kaldu laktosa

-

Indikator Brom cressol purple (Bcp)

-

Sampel (air ledeng, air sumur, makanan, minuman)

Cara Kerja :
- Menyiapkan medium kaldu laktosa (kaldu 1000 ml, pepton 10 gr, NaCl 5 gr, laktosa 5
gr dan indikator Bcp sebanyak 0,01 gram) larutkan semua bahan dan panaskan, atur
agar pH 7 – 7,2. kemudian masukkan medium ke dalam tabung reaksi masing-masing
10 ml bersama tabung Durham yang terbalik dan berisi media (tidak boleh ada
gelembung udara dalam tabung Durham), tutup rapat semua tabung dengan kapas.
Sterilkan menggunakan autoklaf pada suhu 121 0C selama 15 menit, angkat dan
dinginkan.
-

Memasukkan sampel masing-masing sebanyak 10 ml ke dalam 3 tabung medium
kaldu laktosa, 1 ml sampel masing-masing ke dalam 3 tabung medium laktosa, 0,1 ml
sampel ke dalam 3 tabung medium kaldu laktosa serta 1 ml akuades steril ke dalam 1
tabung medium kaldu laktosa untuk kontrol. Pengisian tabung dilakukan secara
aseptik.
-

Inkubasikan pada suhu 37 0C selama 24-48 jam.
Mengamati semua tabung, bila terbentuk gas dan asam berarti hasilnya positif.
Adanya asam dan gas disebabkan karena fermentasi laktosa oleh bakteri coliform,
asam dilihat dari perubahan warna ungu menjadi kuning dan gas dapat dilihat dalam
tabung Durham berupa gelembung udara.
Banyaknya kandungan bakteri coliform dapat dilihat dengan menghitung tabung yang
menunjukkan reaksi positif dan lihat tabel MPN/JPT (Most Probable Number/Jumlah
Perkiraan Terdekat). Bila inkubasi 1 X 24 jam negatif, inkubasi lanjutkan 2 X 24 jam.
Langkah-langkah tersebut di atas disebut Presumtive Test atau uji dugaan.

Uji Ketetapan (Confirmed test)
Hasil dari uji dugaan kemudian dilanjutkan dengan uji ketetapan. Dari tabung yang
positif gas dan asam (terutama pada inkubasi 1 X 24 jam), tanamkan suspensi pada
medium EMB agar (Eosin Metilen Blue agar) secara aseptik dengan menggunakan
jarum inokulasi.
Inkubasikan pada suhu 370C selama 1 X 24 jam.
Koloni bakteri E. coli (Coliform fekal) tumbuh berwarna merah kehijuan dengan kilat
metalik atau koloni merah muda atau merah muda dengan lendir untuk kelompok
coliform lainnya.

Uji Kelengkapan (Completed Test)
Pengujian dilanjutkan dengan uji kelengkapan untuk menentukan golongan bakteri
coliform.
Dari koloni yang berwarna tadi diinokulasikan ke dalam medium kaldu laktosa dan
medium KNA agar miring, dengan jarum inokulasi secara aseptik. Inkubasikan pada
suhu 37 0C selama 1 X 24 jam.
Bila hasilnya positif (gas dan asam) sama seperti uji dugaan maka benar sampel
mengandung bakteri coliform.
Dari KNA agar miring buat pewarnaan Gram, bakteri coliform menunjukkan hasil
Gram negatif bentuk batang. Untuk membedakan bakteri golongan coliform dari
golongan coliform fekal, buat pekerjaan di atas secara duplo (rangkap dua), satu seri
inkubasikan pada suhu 370C (golongan coli) dan satu seri inkubasikan pada suhu
420C (golongan coliform non fekal).
Bakteri golongan coliform non fekal tidak dapat tumbuh baik pada suhu 420C,
sedangkan golongan coli fekal dapat tumbuh baik pada suhu 420C.

Prosedur Pengambilan Sampel dari Air Ledeng.

Keterangan Gambar :
A. Pilih sebuah kran yang cukup sering digunakan (air dari kran yang jarang
digunakan sudah berubah komposisinya). Lepaskan bagian untuk aerasi atau
penyaring kalau ada.
B. Bakar ujung kran dan bagian dalamnya dengan nyala api (lampu spirtus atau
bunsen) selama ½ - 5 menit, jangan memegang atau membersihkan kran tersebut
sesudah dibakar (sebelum sampel diambil).
C. Biarkan air ke luar dari kran dengan debit tinggi selama ± 5 menit.
D. Kecilkan debit kran dan biarkan mengalir selama satu menit.
E – G. Siapkan botol tertutup yang steril ; isi botol tersebut dengan sampel
air kran sampai ¾ volume bersih. Bagian dalam botol dan tutup tidak boleh
disentuh kecuali oleh sampel sendiri.

BAGAN PENENTUAN JPT BAKTERI COLI
Tabel JPT per 100 ml sampel dengan menggunakan tiga tabung dari setiap pengenceran.
Jumlah tabung

Jumlah tabung

yang positif

JPT /

yang positif

JPT /

dalam pengenceran

100 ml

dalam pengenceran

100 ml

10 ml
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1 ml
0
0
0
0
1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3
0
0
0
0
1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3

0,1 ml
0
1
2
3
0
1
2
3
0
1
2
3
0
1
2
3
0
1
2
3
0
1
2
3
0
1
2
3
0
1
2
3

10 ml
3,0
6,0
9,0
3,0
6,1
9,2
12,0
6,2
9,3
12,0
16,0
9,4
13,0
16,0
19,0
3,6
7,2
11,0
15,0
7,3
11,0
15,0
19,0
11,0
15,0
20,0
24,0
16,0
20,0
24,0
29,0

2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

1 ml
0
0
0
0
1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3
0
0
0
0
1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3

0,1 ml
0
1
2
3
0
1
2
3
0
1
2
3
0
1
2
3
0
1
2
3
0
1
2
3
0
1
2
3
0
1
2
3

9,1
14,0
20,0
25,0
15,0
21,0
27,0
34,0
21,0
28,0
35,0
42,0
23,0
33,0
44,0
53,0
23,0
33,0
64,0
35,0
43,0
75,0
120,0
160,0
93,0
150,0
210,0
230,0
240,0
460,0
1100,0
1200,0
TABEL PENGAMATAN

Tabung
Presumtive test
1

2

3

4

5

6

7

8

9

Asam

Gas

Confirmed test

warna kolori

Tabung 1

Tabung 2

Tabung 3

Completed test

Tabung 1

Tabung 2

Tabung 3

kaldu laktosa

pewarnaan Gram

10
Penentuan Coliform

Tabung
Suhu 370C
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Asam

Gas

Suhu 420C

Asam

Gas

Pertanyaan :
1. Mengapa Escherichia coli (Coliform fekal) dijadikan sebagai indikator tercemar
tidaknya suatu makanan atau minuman oleh limbah domestik ?
2. Mengapa digunakan medium kaldu laktosa untuk mengetahui adanya bakteri
coliform ?
3. Jelaskan mengapa medium EMB agar yang digunakan dalam Confirmed test (uji
ketetapan) disebut medium selektif diferensial ?
No

: 10

Judul

: UJI sensitivitas antimikroba dengan metode Difusi agar (tes
Resistensi )

Tujuan

: Untuk mempelajari aktivitas antimikroba dan menentukan
resisten

tidaknya

suatu

bakteri

terhadap beberapa macam

antibiotika dan desinfektan.
Teori Dasar :
Banyaknya senyawa baik senyawa organik maupun senyawa anorganik yang
dapat membunuh mikroorganisme (antimikroba). Senyawa antimikroba ada yang
termasuk kelompok antibiotika, desinfektan, dan antiseptik.
Antibiotika adalah suatu substansi yang dihasilkan mikroorganisme yang dalam
jumlah amat sedikit menunjukkan kegaiatan antimikroba.
Desinfektan adalah suatu zat kimia yang dapat mematikan sel vegetatif, tetapi
belum tentu mematikan bentuk-bentuk spora mikroorgaisme.
Antiseptik adalah suatu substansi untuk melawan infeksi atau mencegah
pertumbuhan atau kerja mikroorganisme dengan cara menghancurkannya ataupun
menghambat pertumbuhannya serta aktifitasnya. Istilah desinfektan dibedakan dari
antiseptik dalam hal penggunaanya. Untuk desinfektan biasanya digunakan pada bendabenda atau materi tidak hidup, sedangkan antiseptik digunakan untuk jaringan hidup.
Dapat dilakukan evaluasi laboratoris terhadap efektifitas daya hambat zat-zat
antimikroba

(antibiotika,

desinfektan,

dan

antiseptik),

terhadap

pertumbuhan

mikroorganisme dengan berbagai cara, diantaranya dengan resistensi tes. Metode difusi
agar (Metode Kirby-Bauer) banyak digunakan

untuk menentukan kepekaan suatu

bahan/obat antimikroba yang diisolasi dari proses infeksi. Metode ini merupkan metode
cepat untuk menentukan obat yang tepat (manjur) dengan mengukur diameter zona
hambat sekitar cakram kertas yang merupakan hasil difusi obat/bahan antimikroba ke
dalam medium.
Pada resistensi tes, cakram kertas yang telah diresapi antibiotika, desinfektan
atau antiseptik diletakkan pada permukaan cawan yang telah diinokulasi dengan bakteri.
Setelah diinkubasi dilakukan pengamatan terhadap adanya zona penghambatan (daerah
jernih) di sekeliling cakram kertas. Ini menunjukkan organisme itu dihambat
pertumbuhannya (sensitif) oleh senyawa antibiotika, desinfektan atau antiseptik yang
merembes dari cakram kertas ke dalam agar. Apabila tidak terdapat zona penghambatan
artinya bakteri tersebut resisten terhadap antibiotika, desinfektan, atau antiseptik.

Alat dan Bahan :
- Cawan petri steril
- Cotton buds steril
- Beaker glass
- Gelas ukur 10 ml
- Pinset 5 buah
- Inkubator
- Penggaris
- Agar diri Kaldu Nutrisi Agar (KNA) 3 tabung
- Nutrien broth (NB)
- Aquadest steril
- Desinfketan berbagai merk
- Beberapa macam antibiotika konsentrasi 500 mg/10 ml = 50 mg/ml
- Cakram kertas (disks) atau potongan kertas saring diameter 0,6 cm
- Biakan murni bakteri dalam medium cair (Nutrient broth)

Cara Kerja :
- Siapkan medium cair (NB) untuk pembiakan bakteri uji (misalnya bakteri patogen
tertentu yang ada di laboratorium). Inokulasikan sebanyak 1 ose bakteri uji kedalam
100 mL medium cair (NB). Inkubasikan selama 12-24 jam pada shaker inkubator
dengan kecepatan 150 rpm. Biakan cair ini di kerjakan sehari sebelum praktikum.
- Cairkan medium agar diri (KNA) dengan memanaskanya pada penangas air.
- Masukkan 1 mL biakan bakteri uji yang telah diaktivasi ke dalam cawan Petri steril.
- Tuangkan agar diri KNA 450C pada cawan petri tersebut dan homogenkan secara
merata dengan cara memutar cawan di atas meja searah jarum jam dan sebaliknya
sehingga bakteri uji tercampur merata dan biarkan membeku .
-

Rendam cakram kertas dalam bahan desinfektanl berbagai merk, biarkan 2
menit.Pabila bahan desinfektan yang digunakan terlalu pekat dapat dicairkan dengan
mensuspensikannya dengan akuades.

-

Letakkan cakram kertas yang telah direndam dalam desinfektan dalam lempeng agar
yang sudah diinokulasi dengan bakteri.

-

Beri tanda bagian luar dari dasar cawan petri sesuai dengan merk bahan desinfektan
yang digunakan. Jangan lupa tambahkan satu cakram kertas yang direndam dalam
akuades steril sebagi kontrol.

-

Inkubasikan selama 24 jam suhu 22 – 37 0C.

-

Untuk antibiotika dalam kapsul/kaplet larutkan dalam aquades steril, rendam cakram
kertas dalam larutan antibiotik selama 2 menit, kemudian letakkan di atas lempeng
agar yang telah diinokulasi bakteri. Beri tanda bagian luar dasar cawan petri sesuai
dengan macam antibiotik, inkubasikan selama 24 jam, 22 – 37 0C.

-

Amati pertumbuhan koloni pada lempeng agar, ukurlah diameter zona penghambatan
untuk tiap macam antibiotik dan bahan desinfektan yang digunakan.

- Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan !
.Cakram kertas yang diresapi antibiotik atau desinfektan diletakkan di
atas lempeng agar yang telah diinokulasi bakteri.

Setelah diinkubasi, diukur diameter zona penghambatannya.

Tabel Pengamatan
Nama Bakteri Uji

: …………………………………………

Senyawa Antimikroba

………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….

Diameter Zona Penghambatan

Keterangan
Pertanyaan
1.

Apakah efektifitas daya hambat antibiotika, desinfektan atau antiseptik sama
untuk setiap species mikroorganisme ?

2.

Pada fase pertumbuhan yang mana dari mikroorganisme yang paling sensitif
terhadap senyawa antimikroba ?

3.

Apakah besarnya daerah hambatan menunjukkan tingkat efektifitas dari senyawa
antimikroba ?

4.

Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi sensitivitas bahan antimikroba yang
digunakan ?

5.

Bagiamanakah hubungan antara ukuran diameter zona hambat dengan resistensi
bakteri terhadap obat antibiotik atau agen kemoteurapeutik lain ?

More Related Content

What's hot

Modul praktek s1
Modul praktek s1Modul praktek s1
Modul praktek s1Dedi Kun
 
Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...
Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...
Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...UNESA
 
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_afia deifitita
 
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiPenanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiIsponi Umayah
 
Lapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanLapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanJo Sugiharto
 
04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasiSyahrir Ghibran
 
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur Gali
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur GaliPengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur Gali
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur GaliHesty Kartika Dewi
 
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran Industri
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran IndustriPengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran Industri
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran IndustriNovita Anggraini
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikrobaMifta Rahmat
 
Sensitivitas tes, pewarnaan bta & Identifikasi strepto staphylo
Sensitivitas tes, pewarnaan bta & Identifikasi strepto staphyloSensitivitas tes, pewarnaan bta & Identifikasi strepto staphylo
Sensitivitas tes, pewarnaan bta & Identifikasi strepto staphyloListiana Dewi
 
Isolasi bakteri pada sampel urin
Isolasi bakteri pada sampel urinIsolasi bakteri pada sampel urin
Isolasi bakteri pada sampel urinElka Simbolon
 
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriPharmacist
 

What's hot (20)

Parameter biologi
Parameter biologiParameter biologi
Parameter biologi
 
Modul praktek s1
Modul praktek s1Modul praktek s1
Modul praktek s1
 
Bakteri pada minuman
Bakteri pada minumanBakteri pada minuman
Bakteri pada minuman
 
Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...
Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...
Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...
 
Analisa bod
Analisa bodAnalisa bod
Analisa bod
 
Pengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebarPengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebar
 
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
 
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiPenanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
 
Lapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanLapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawan
 
04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi
 
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur Gali
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur GaliPengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur Gali
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur Gali
 
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran Industri
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran IndustriPengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran Industri
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran Industri
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
 
Laporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagenLaporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagen
 
Sensitivitas tes, pewarnaan bta & Identifikasi strepto staphylo
Sensitivitas tes, pewarnaan bta & Identifikasi strepto staphyloSensitivitas tes, pewarnaan bta & Identifikasi strepto staphylo
Sensitivitas tes, pewarnaan bta & Identifikasi strepto staphylo
 
Isolasi mikroba
Isolasi mikrobaIsolasi mikroba
Isolasi mikroba
 
Sterilisi farmasi
Sterilisi farmasiSterilisi farmasi
Sterilisi farmasi
 
Isolasi bakteri pada sampel urin
Isolasi bakteri pada sampel urinIsolasi bakteri pada sampel urin
Isolasi bakteri pada sampel urin
 
Laporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteriLaporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteri
 
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteri
 

Viewers also liked

Viewers also liked (9)

Laporan akhir praktikum mikrobiologi
Laporan akhir praktikum mikrobiologiLaporan akhir praktikum mikrobiologi
Laporan akhir praktikum mikrobiologi
 
Ekspor impor kopi
Ekspor impor kopiEkspor impor kopi
Ekspor impor kopi
 
petunjuk praktikum mikrobiologi
petunjuk praktikum mikrobiologipetunjuk praktikum mikrobiologi
petunjuk praktikum mikrobiologi
 
Praktek Mikrobiologi Yang Benar Pada Lab Mikrobiologi Dengan Persyaratan BioS...
Praktek Mikrobiologi Yang Benar Pada Lab Mikrobiologi Dengan Persyaratan BioS...Praktek Mikrobiologi Yang Benar Pada Lab Mikrobiologi Dengan Persyaratan BioS...
Praktek Mikrobiologi Yang Benar Pada Lab Mikrobiologi Dengan Persyaratan BioS...
 
WHO Good Practices for Microbiology Labs.
WHO Good Practices for Microbiology Labs.WHO Good Practices for Microbiology Labs.
WHO Good Practices for Microbiology Labs.
 
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
GMP Training
GMP TrainingGMP Training
GMP Training
 
Analisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makananAnalisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makanan
 

Similar to UJI SENSITIVITAS

Pemeriksaan Mikrobiologi Minuman 24.pptx
Pemeriksaan Mikrobiologi Minuman 24.pptxPemeriksaan Mikrobiologi Minuman 24.pptx
Pemeriksaan Mikrobiologi Minuman 24.pptxAdrielChandraAng
 
Analisis Mikrobiologi Air_2017.ppt
Analisis Mikrobiologi Air_2017.pptAnalisis Mikrobiologi Air_2017.ppt
Analisis Mikrobiologi Air_2017.pptIsabellaAmalia
 
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptxPPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptxZulhajjaNur08
 
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdfKelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdfMaretaWindi
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdfPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdfMettaAlawiyah
 
Pembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tanggaPembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tanggaMuhamad Ihsan
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiGuide_Consulting
 
Laporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranLaporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranReza Fahlevi
 
Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)itatriewahyuni
 
PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas Nadiyayoo
 

Similar to UJI SENSITIVITAS (20)

Pemeriksaan Mikrobiologi Minuman 24.pptx
Pemeriksaan Mikrobiologi Minuman 24.pptxPemeriksaan Mikrobiologi Minuman 24.pptx
Pemeriksaan Mikrobiologi Minuman 24.pptx
 
Analisis Mikrobiologi Air_2017.ppt
Analisis Mikrobiologi Air_2017.pptAnalisis Mikrobiologi Air_2017.ppt
Analisis Mikrobiologi Air_2017.ppt
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptxPPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
 
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdfKelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
 
PENETAPAN ALT
PENETAPAN ALTPENETAPAN ALT
PENETAPAN ALT
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdfPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
 
Pembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tanggaPembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tangga
 
Tes urin
Tes urinTes urin
Tes urin
 
Materi mpp
Materi mppMateri mpp
Materi mpp
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Uji potensi antibiotik
Uji potensi antibiotikUji potensi antibiotik
Uji potensi antibiotik
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Laporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranLaporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceran
 
Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)
 
Paper agung
Paper agungPaper agung
Paper agung
 
PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 

UJI SENSITIVITAS

  • 1. No : 09 Judul : Uji kualitatif dan kuantitatif Bakteri Coli (Coliform) Tujuan : - Untuk menentukan kehadiran bakteri coliform dalam sampel air - Untuk memperkirakan jumlah bakteri coliform dalam sampel air dengan metode Jumlah perkiraan terdekat (JPT). Teori Dasar : Pemeriksaan air secara mikrobiologis sangat penting dan dapat dilakukan terhadap semua jenis air yang ada, terutama dilakukan untuk menentukan standar kualitas air. Mengingat bahwa air merupakan sumber kehidupan yang utama bagi semua makhluk hidup. Pencemar biologis yang mungkin terdapat dalam air, minuman atau makanan, terutama adalah mikroorganisme penyebab penyakit (patogen), penghasil racun atau yang dikenal sebagai pencemar. Pemeriksaan air secara mikrobiologis baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif dapat dipakai sebagai pengukur derajat pencemaran. Selain adanya mikroorganisme dalam air, juga adanya bahan organik perlu mendapat perhatian sebab jumlah bahan organik yang mencemari air sangat mempengaruhi kesuburan pertumbuhan mikroorganisme. Bakteri golongan coliform dinyatakan sebagai bakteri indikator pencemaran air. Kehadirannya dalam air terutama air sumber MCK sangat tidak diharapkan. Dalam pemeriksaan bakteri golongan coliform ada dua macam, yaitu bakteri golongan coliform non fekal dan bakteri coliform fekal. Coliform non fekal berasal dari hewan atau tanaman yang sudah mati, misalnya Enterobacter aerogenes. Sedangkan coliform fekal berasal dari kotoran manusia dan hewan, misalnya Escherichia coli. Untuk mengetahui jumlah coliform dalam suatu sampel dapat digunakan metode Jumlah perkiraan terdekat (JPT) bakteri coliform. Prinsip dari metode ini adalah fermentasi laktosa selama 24 jam oleh bakteri coliform yang akan menghasilkan asam dan gas yang tertangkap oleh tabung Durham dalam tabung uji. Bakteri coliform memilki kemampuan menguraikan laktosa sebagai sumber karbon sedangkan kelompok mikroba usus yang lain tidak. Sebagai indikator adanya proses penguraian laktosa menjadi asam,
  • 2. maka ke dalam medium ditambahkan indikator bromcressol purple (Bcp) yang berwarna ungu dalam keadaan netral dan berwarna kuning dalam suasana asam. Uji kualitatif coliform secara lengkap terdiri dari tiga tahap, yaitu uji penduga, uji penguat, dan uji lengkap. Hasil pengujian uji lengkap, selain membuktikan uji pertama juga dapat menentukan jenis bakteri coliform yang terdapat dalam sampel. Alat dan Bahan : - Tabung reaksi - Tabung Durham - Autoklaf - Inkubator - Lampu bunsen - Beaker gelas dan kaca pengaduk - Gelas ukur - Pipet volume - Akuades - Medium kaldu laktosa - Indikator Brom cressol purple (Bcp) - Sampel (air ledeng, air sumur, makanan, minuman) Cara Kerja : - Menyiapkan medium kaldu laktosa (kaldu 1000 ml, pepton 10 gr, NaCl 5 gr, laktosa 5 gr dan indikator Bcp sebanyak 0,01 gram) larutkan semua bahan dan panaskan, atur agar pH 7 – 7,2. kemudian masukkan medium ke dalam tabung reaksi masing-masing 10 ml bersama tabung Durham yang terbalik dan berisi media (tidak boleh ada gelembung udara dalam tabung Durham), tutup rapat semua tabung dengan kapas. Sterilkan menggunakan autoklaf pada suhu 121 0C selama 15 menit, angkat dan dinginkan. - Memasukkan sampel masing-masing sebanyak 10 ml ke dalam 3 tabung medium kaldu laktosa, 1 ml sampel masing-masing ke dalam 3 tabung medium laktosa, 0,1 ml sampel ke dalam 3 tabung medium kaldu laktosa serta 1 ml akuades steril ke dalam 1
  • 3. tabung medium kaldu laktosa untuk kontrol. Pengisian tabung dilakukan secara aseptik. - Inkubasikan pada suhu 37 0C selama 24-48 jam. Mengamati semua tabung, bila terbentuk gas dan asam berarti hasilnya positif. Adanya asam dan gas disebabkan karena fermentasi laktosa oleh bakteri coliform, asam dilihat dari perubahan warna ungu menjadi kuning dan gas dapat dilihat dalam tabung Durham berupa gelembung udara. Banyaknya kandungan bakteri coliform dapat dilihat dengan menghitung tabung yang menunjukkan reaksi positif dan lihat tabel MPN/JPT (Most Probable Number/Jumlah Perkiraan Terdekat). Bila inkubasi 1 X 24 jam negatif, inkubasi lanjutkan 2 X 24 jam. Langkah-langkah tersebut di atas disebut Presumtive Test atau uji dugaan. Uji Ketetapan (Confirmed test) Hasil dari uji dugaan kemudian dilanjutkan dengan uji ketetapan. Dari tabung yang positif gas dan asam (terutama pada inkubasi 1 X 24 jam), tanamkan suspensi pada medium EMB agar (Eosin Metilen Blue agar) secara aseptik dengan menggunakan jarum inokulasi. Inkubasikan pada suhu 370C selama 1 X 24 jam. Koloni bakteri E. coli (Coliform fekal) tumbuh berwarna merah kehijuan dengan kilat metalik atau koloni merah muda atau merah muda dengan lendir untuk kelompok coliform lainnya. Uji Kelengkapan (Completed Test) Pengujian dilanjutkan dengan uji kelengkapan untuk menentukan golongan bakteri coliform. Dari koloni yang berwarna tadi diinokulasikan ke dalam medium kaldu laktosa dan medium KNA agar miring, dengan jarum inokulasi secara aseptik. Inkubasikan pada suhu 37 0C selama 1 X 24 jam. Bila hasilnya positif (gas dan asam) sama seperti uji dugaan maka benar sampel mengandung bakteri coliform.
  • 4. Dari KNA agar miring buat pewarnaan Gram, bakteri coliform menunjukkan hasil Gram negatif bentuk batang. Untuk membedakan bakteri golongan coliform dari golongan coliform fekal, buat pekerjaan di atas secara duplo (rangkap dua), satu seri inkubasikan pada suhu 370C (golongan coli) dan satu seri inkubasikan pada suhu 420C (golongan coliform non fekal). Bakteri golongan coliform non fekal tidak dapat tumbuh baik pada suhu 420C, sedangkan golongan coli fekal dapat tumbuh baik pada suhu 420C. Prosedur Pengambilan Sampel dari Air Ledeng. Keterangan Gambar :
  • 5. A. Pilih sebuah kran yang cukup sering digunakan (air dari kran yang jarang digunakan sudah berubah komposisinya). Lepaskan bagian untuk aerasi atau penyaring kalau ada. B. Bakar ujung kran dan bagian dalamnya dengan nyala api (lampu spirtus atau bunsen) selama ½ - 5 menit, jangan memegang atau membersihkan kran tersebut sesudah dibakar (sebelum sampel diambil). C. Biarkan air ke luar dari kran dengan debit tinggi selama ± 5 menit. D. Kecilkan debit kran dan biarkan mengalir selama satu menit. E – G. Siapkan botol tertutup yang steril ; isi botol tersebut dengan sampel air kran sampai ¾ volume bersih. Bagian dalam botol dan tutup tidak boleh disentuh kecuali oleh sampel sendiri. BAGAN PENENTUAN JPT BAKTERI COLI
  • 6.
  • 7. Tabel JPT per 100 ml sampel dengan menggunakan tiga tabung dari setiap pengenceran. Jumlah tabung Jumlah tabung yang positif JPT / yang positif JPT / dalam pengenceran 100 ml dalam pengenceran 100 ml 10 ml 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ml 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 0,1 ml 0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 10 ml 3,0 6,0 9,0 3,0 6,1 9,2 12,0 6,2 9,3 12,0 16,0 9,4 13,0 16,0 19,0 3,6 7,2 11,0 15,0 7,3 11,0 15,0 19,0 11,0 15,0 20,0 24,0 16,0 20,0 24,0 29,0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 ml 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 0,1 ml 0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 9,1 14,0 20,0 25,0 15,0 21,0 27,0 34,0 21,0 28,0 35,0 42,0 23,0 33,0 44,0 53,0 23,0 33,0 64,0 35,0 43,0 75,0 120,0 160,0 93,0 150,0 210,0 230,0 240,0 460,0 1100,0 1200,0
  • 8. TABEL PENGAMATAN Tabung Presumtive test 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Asam Gas Confirmed test warna kolori Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Completed test Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 kaldu laktosa pewarnaan Gram 10
  • 9. Penentuan Coliform Tabung Suhu 370C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Asam Gas Suhu 420C Asam Gas Pertanyaan : 1. Mengapa Escherichia coli (Coliform fekal) dijadikan sebagai indikator tercemar tidaknya suatu makanan atau minuman oleh limbah domestik ? 2. Mengapa digunakan medium kaldu laktosa untuk mengetahui adanya bakteri coliform ? 3. Jelaskan mengapa medium EMB agar yang digunakan dalam Confirmed test (uji ketetapan) disebut medium selektif diferensial ?
  • 10. No : 10 Judul : UJI sensitivitas antimikroba dengan metode Difusi agar (tes Resistensi ) Tujuan : Untuk mempelajari aktivitas antimikroba dan menentukan resisten tidaknya suatu bakteri terhadap beberapa macam antibiotika dan desinfektan. Teori Dasar : Banyaknya senyawa baik senyawa organik maupun senyawa anorganik yang dapat membunuh mikroorganisme (antimikroba). Senyawa antimikroba ada yang termasuk kelompok antibiotika, desinfektan, dan antiseptik. Antibiotika adalah suatu substansi yang dihasilkan mikroorganisme yang dalam jumlah amat sedikit menunjukkan kegaiatan antimikroba. Desinfektan adalah suatu zat kimia yang dapat mematikan sel vegetatif, tetapi belum tentu mematikan bentuk-bentuk spora mikroorgaisme. Antiseptik adalah suatu substansi untuk melawan infeksi atau mencegah pertumbuhan atau kerja mikroorganisme dengan cara menghancurkannya ataupun menghambat pertumbuhannya serta aktifitasnya. Istilah desinfektan dibedakan dari antiseptik dalam hal penggunaanya. Untuk desinfektan biasanya digunakan pada bendabenda atau materi tidak hidup, sedangkan antiseptik digunakan untuk jaringan hidup. Dapat dilakukan evaluasi laboratoris terhadap efektifitas daya hambat zat-zat antimikroba (antibiotika, desinfektan, dan antiseptik), terhadap pertumbuhan mikroorganisme dengan berbagai cara, diantaranya dengan resistensi tes. Metode difusi agar (Metode Kirby-Bauer) banyak digunakan untuk menentukan kepekaan suatu bahan/obat antimikroba yang diisolasi dari proses infeksi. Metode ini merupkan metode cepat untuk menentukan obat yang tepat (manjur) dengan mengukur diameter zona hambat sekitar cakram kertas yang merupakan hasil difusi obat/bahan antimikroba ke dalam medium. Pada resistensi tes, cakram kertas yang telah diresapi antibiotika, desinfektan atau antiseptik diletakkan pada permukaan cawan yang telah diinokulasi dengan bakteri. Setelah diinkubasi dilakukan pengamatan terhadap adanya zona penghambatan (daerah
  • 11. jernih) di sekeliling cakram kertas. Ini menunjukkan organisme itu dihambat pertumbuhannya (sensitif) oleh senyawa antibiotika, desinfektan atau antiseptik yang merembes dari cakram kertas ke dalam agar. Apabila tidak terdapat zona penghambatan artinya bakteri tersebut resisten terhadap antibiotika, desinfektan, atau antiseptik. Alat dan Bahan : - Cawan petri steril - Cotton buds steril - Beaker glass - Gelas ukur 10 ml - Pinset 5 buah - Inkubator - Penggaris - Agar diri Kaldu Nutrisi Agar (KNA) 3 tabung - Nutrien broth (NB) - Aquadest steril - Desinfketan berbagai merk - Beberapa macam antibiotika konsentrasi 500 mg/10 ml = 50 mg/ml - Cakram kertas (disks) atau potongan kertas saring diameter 0,6 cm - Biakan murni bakteri dalam medium cair (Nutrient broth) Cara Kerja : - Siapkan medium cair (NB) untuk pembiakan bakteri uji (misalnya bakteri patogen tertentu yang ada di laboratorium). Inokulasikan sebanyak 1 ose bakteri uji kedalam 100 mL medium cair (NB). Inkubasikan selama 12-24 jam pada shaker inkubator dengan kecepatan 150 rpm. Biakan cair ini di kerjakan sehari sebelum praktikum. - Cairkan medium agar diri (KNA) dengan memanaskanya pada penangas air. - Masukkan 1 mL biakan bakteri uji yang telah diaktivasi ke dalam cawan Petri steril. - Tuangkan agar diri KNA 450C pada cawan petri tersebut dan homogenkan secara merata dengan cara memutar cawan di atas meja searah jarum jam dan sebaliknya sehingga bakteri uji tercampur merata dan biarkan membeku .
  • 12. - Rendam cakram kertas dalam bahan desinfektanl berbagai merk, biarkan 2 menit.Pabila bahan desinfektan yang digunakan terlalu pekat dapat dicairkan dengan mensuspensikannya dengan akuades. - Letakkan cakram kertas yang telah direndam dalam desinfektan dalam lempeng agar yang sudah diinokulasi dengan bakteri. - Beri tanda bagian luar dari dasar cawan petri sesuai dengan merk bahan desinfektan yang digunakan. Jangan lupa tambahkan satu cakram kertas yang direndam dalam akuades steril sebagi kontrol. - Inkubasikan selama 24 jam suhu 22 – 37 0C. - Untuk antibiotika dalam kapsul/kaplet larutkan dalam aquades steril, rendam cakram kertas dalam larutan antibiotik selama 2 menit, kemudian letakkan di atas lempeng agar yang telah diinokulasi bakteri. Beri tanda bagian luar dasar cawan petri sesuai dengan macam antibiotik, inkubasikan selama 24 jam, 22 – 37 0C. - Amati pertumbuhan koloni pada lempeng agar, ukurlah diameter zona penghambatan untuk tiap macam antibiotik dan bahan desinfektan yang digunakan. - Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan !
  • 13. .Cakram kertas yang diresapi antibiotik atau desinfektan diletakkan di atas lempeng agar yang telah diinokulasi bakteri. Setelah diinkubasi, diukur diameter zona penghambatannya. Tabel Pengamatan Nama Bakteri Uji : ………………………………………… Senyawa Antimikroba …………………………. …………………………. …………………………. …………………………. …………………………. …………………………. …………………………. Diameter Zona Penghambatan Keterangan
  • 14. Pertanyaan 1. Apakah efektifitas daya hambat antibiotika, desinfektan atau antiseptik sama untuk setiap species mikroorganisme ? 2. Pada fase pertumbuhan yang mana dari mikroorganisme yang paling sensitif terhadap senyawa antimikroba ? 3. Apakah besarnya daerah hambatan menunjukkan tingkat efektifitas dari senyawa antimikroba ? 4. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi sensitivitas bahan antimikroba yang digunakan ? 5. Bagiamanakah hubungan antara ukuran diameter zona hambat dengan resistensi bakteri terhadap obat antibiotik atau agen kemoteurapeutik lain ?