SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Pengenalan
Resep
Pengertian tentang
Resep
Permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter
gigi, dokter hewan yang diberi izin berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
kepada Apoteker pengelola Apotek untuk
menyiapkan dan atau membuat, meracik serta
menyerahkan obat kepada pasien.
RESEP
• Berbentuk persegi panjang.
• Lebar : 10 - 12 cm
• Panjang : 15 – 20 cm
Jenis Resep
1. Resep standar (Officinalis)
Resep yang tercantum dalam Farmakope dan
buku lain.
2. Resep Magistralis
Resep yang ditulis dokter
3. Resep Medicinal
Resep berupa obat paten, obat jadi, dan obat
generik. Dalam melayanani tidak diracik.
4. Resep obat generik
Penulisan obat dengan nama generik dalam
sediaan dan jumlah tertentu. Tidak diracik.
Dr. Harry Subagio, MSc
JL. Madiun no. 15 Menteng
Jakarta Pusat. Telp. 8515658
DU- 0378/B-40-11/08.89
Jakarta 9-09-2015
R / Sulfadiazin 50 mg
Na.Bic 15 mg
Equal qs
mf pulv. dtd no. XV
S t dd p1 pc
Pro : Lupita
Umur : 4 tahun
Alamat : Jalan Jambu No : 20
v
Invocatio
Inscriptio
Praescriptio
Signatura
þ Subscriptio
1. Inscripstio
Bagian yang memuat nama dokter, alamat
dokter, nomor SIK, tempat dan tanggal
penulisan resep.
2. Invocatio
• Tanda R di bagian kiri setiap penulisan resep
• R/ = recipe = ambilah
3. Praescriptio
• Cara pembuatan atau bentuk sediaan yang dikehendaki,
misalnya : Campur buatlah
(misca fac pulveres = mf pulv)
• Nama obat pokok yang mutlak harus ada beserta jumlahnya
(Remidium Cardinal).
• Bahan yang membantu kerja obat pokok (Remidium Adjuvans)
tidak mutlak perlu ada dalam resep.
• Constitetuens/Vehiculum
Corrigens, yaitu bahan tambahan untuk memperbaiki :
o Kerja zat yang berkhasiat utama (Corrigens Actionis)
 Contoh : Opii Pulvis Compositus terdiri dari beberapa isi :
1. Opii Pulvis 2. Kalii Sulfas 3. Ipeca Radix
= Zat utama = C.Actionis
o Rasa obat yang pahit (Corrigens Saporis)
o Warna (Corrigens Coloris)
o Bau obat (Corrigens Odoris)
o Kelarutan dari obat utama (Corrigens Solubilis)
Kalii
Sulfas
Corrigen Oddoris
Corrigen Saporis
Corrigen Coloris
Corrigen Actionis
3. Signatura terdiri dari :
• Aturan pakai (s = signa )
• Contoh : S t dd p I (tandai tiga kali sehari 1 bungkus)
• Nama pasien dibelakang kata
Pro : Lupita
• Umur : 4 tahun
• Alamat : Jalan Jambu No: 20
• Bila menuliskan untuk pasien dewasa idealnya
dituliskan Nyonya/tuan dan bila untuk hewan
dituliskan dibelakang Pro : harus ditulis jenis hewan,
serta nama pemilik dan alamat pemiliknya
4.Subscriptio
Tanda tangan atau paraf dokter/ dokter gigi/ dokter
hewan yang menuliskan resep tersebut, yang
menjadikan resep tersebut otentik.
Untuk resep yang mengandung injeksi golongan
narkotika harus ditandatangani oleh dokter tidak cukup
hanya dengan paraf dokter.
Resep – resep yang diterima apotek harus disusun
berdasarkan nomor urut resep, tanggal penerimaan
dan disimpan selama 3 ( tiga ) tahun.
KETENTUAN LAIN
DALAM RESEP
Terdapat beberapa ketentuan mengenai resep,
antara lain :
• Resep-resep yang diterima apotek harus
disusun berdasarkan nomor urut resep,
tanggal penerimaan dan disimpan selama tiga
tahun.
• Resep yang sudah tersimpan lebih dari 3
tahun dapat dimusnahkan dengan cara
dibakar oleh apoteker pengelola apotek
bersama seorang petugas apotek.
• Pada pemusnahan resep dibuat berita acara
yang dibuat rangkap empat, ditandatangani
oleh apoteker pengelola apotek dan seorang
petugas apotek.
• Resep yang mengandung Narkotika dan
Psikotropika disimpan terpisah
• Semua penggantian dari obat paten ke obat
generik harus seizin dokter penulis resep,
demikian pula sebaliknya.
• Resep baru dapat diracik setelah diperiksa
kelengkapan resepnya dan dosis obatnya
dihitung terlebih dahulu. Bila dosis obat
terlalu sedikit maupun terlalu banyak harus
dikonsultasikan kepada doker.
• Resep yang diterima oleh apotek harus
diperiksa keasliannya
• Sebelum obat ditimbang atau diambil sediaan
jadinya, dicek kembali nama obat yang diambil
apakah sudah benar atau belum
Tanda khusus dalam resep
Untuk resep yang
memerlukan penanganan
segera, dokter dapat
memberi tanda di bagian
kanan atas resepnya dengan
kata-kata :
1. cito (segera)
2. statim (penting)
3. urgent (sangat penting),
4. P.I.M (periculum in mora
: berbahaya bila ditunda)
CITO
Bila dalam resep terdapat antidotum atau
obat luka bakar
obat dalam resep harus segera disiapkan
karena pasien sangat membutuhkan obat
tersebut.
Obat Luka Bakar Obat Antidotum
• Tanda Iter (Iteratie)
Tanda ini ditulis bila dokter mengghendaki agar
resepnya diulang.
Misalnya Iter 3X, artinya resep tersebut dapat
dilayani 1+3=4X ulang.
Pada resep yang mengandung obat golongan
narkotika tidak boleh tercantum tulisan atau
tanda iter (dapat diulang), m.i (mihi ipsi : untuk
dipakai sendiri), atau u.c (usus cognitus) untuk
pemakaian diketahui).
Copy Resep
Copy Resep (Salinan Resep)
• Bila dalam satu resep terdapat obat yang harus diulang
pengambilannya, atau sebagai bukti untuk biaya penggantian
pengobatan maka harus dibuat kopi resep yang berupa blangko
kopi resep yang dibuat oleh pihak apotek. Copy resep atau salinan
resep dibuat bila :
1. Atas permintaan pasien atau untuk bukti kepada perusahaan
yang menjamin biaya kesehatan pasien
2. Bila ada obat yang harus diulang penggunaannya (ada tanda
Iter)
3. Bila ada obat yang belum ditebus seluruhnya
• Pada copy resep nama obat disalin sesuai dengan resep
aslinya, kecuali ada jenis obat yang namanya atau jumlahnya
diganti sesuai dengan persetujuan doktter maka pada copy
resepnya ditulis nama dan jumlah obat yang sudah diganti.
Selain memuat semua keterangan
yang termuat dalam resep asli, kopi
resep harus pula memuat :
1. Nama dan alamat apotek
2. Nama dan nomor SIK APA
3. Tanda tangan atau paraf APA
4. Tanda det (detur) untuk obat
yang sudah diserahkan,
atau nedet (ne detur) untuk
obat yang belum diserahkan
5. Nomor resep dan tanggal
pembuatan
• Kopi resep atau salinan resep hanya boleh
diperlihatkan kepada :
1. Dokter penulis resep
2. Penderita yang bersangkutan
3. Petugas kesehatan atau petugas lain yang
berwenang menurut peraturan
perundangan yang berlaku.
• Bila ada obat golongan narkotika yang belum
ditebus/diambil seluruhnya, maka sisa obat
dalam copy resep, hanya dapat ditebus pada
apotek yang sama.
ITER 3X
R/ Paracetamol 200 mg
Equal qs
mf cap dtd no. X
S 1 dd cap I vesp.
Pro : Tn. Ang Yu Lie
COPY RESEP I
ITER 3 X
R/ Paracetamol 200 mg
Equal qs
mf cap dtd no. X
S 1 dd cap I vesp.
det orig
Pro : Tn. Ang Yu Lie
Keterangan :
Pasien dapat menerima obat 4X :
1 X resep asli dan 3X mengulang
mengulang dengan menggunakan
copy resep.
Keterangan :
Resep baru ditebus pertama
kali,pada copy resep ditulis detur
original, artinya
baru diberikan resep aslinya pasien
dapat mengulang menebus obat 3X
lagi.
COPY RESEP II
ITER 3X
R/ Paracetamol 200 mg
Equal qs
mf cap dtd no. X
S 1 dd cap I vesp.
detur 2 X
Pro : Tn. Ang Yu Lie
COPY RESEP III
ITER 3 X
R/ Paracetamol 200 mg
Equal qs
Mf cap dtd no. X
S 1 dd cap I vesp.
detur 3 X
Pro : Tn. Ang Yu Lie
COPY RESEP IV
ITER 3X
R/ Paracetamol 200 mg
Equal qs
mf cap dtd no. XXX
S 1 dd cap I vesp.
detur 4 X
Pro : Tn. Ang Yu Lie
Pada saat pasien menebus obat yang
keempat kalinya pada copy resep
ditulis
detur 4 X, copy resep berikutnya sudah
tidak berlaku lagi.
PERMASALAHAN DALAM
MENULIS RESEP
1. Kesalahan dalam penulisan resep, dimana
dokter gagal untuk mengkomunikasikan info
yang penting, seperti :
• Meresepkan obat, dosis atau rute bukan
yang sebenarnya dimaksudkan.
• Menulis resep dengan tidak jelas atau
tidak terbaca.
• Menulis nama obat dengan dengan
menggunakan singkatan atau nomenklatur
yang tidak terstandarisasi.
• Menulis instruksi obat yang ambigu.
• Meresepkan satu tablet yang tersedia lebih
dari satu kekuatan obat tersebut.
• Tidak menuliskan rute pemberian untuk obat
yang dapat diberikan lebih dari satu rute.
• Meresepkan obat untuk diberikan melalui
infus intravena intermitten tanpa
menspefikasi durasi penginfusan.
• Tidak mencantumkan tanda tangan penulis
resep.
2. Kesalahan dalam transkripsi
• Saat datang ke rumah sakit, secara tidak sengaja
tidak meresepkan obat yang digunakan pasien
sebelum ke rumah sakit.
• Meneruskan kesalahan penulisan resep dari dokter
yang sebelumnya ketika menuliskan resep obat
untuk pasien saat datang ke rumah sakit.
• Menyalin instruksi obat dengan tidak benar ketika
menulis ulang di daftar obat pasien.
• Untuk resep yang dibawa pulang tanpa sengaja
berbeda dengan daftar obat yang diresepkan
untuk pasien rawat inap. (Cahyono, 2008)
RESEP SEHAT

More Related Content

What's hot (20)

Basic pharmacokinetics
Basic pharmacokineticsBasic pharmacokinetics
Basic pharmacokinetics
 
Farmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obatFarmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obat
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
Pedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomiPedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomi
 
Metode soap
Metode soapMetode soap
Metode soap
 
Penggunaan bahasa latin
Penggunaan bahasa latinPenggunaan bahasa latin
Penggunaan bahasa latin
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
 
farmasetika dasar
farmasetika dasarfarmasetika dasar
farmasetika dasar
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Pill
PillPill
Pill
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
 
Larutan ( solution )
Larutan ( solution )Larutan ( solution )
Larutan ( solution )
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan Larutan
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat
 
Bentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan ObatBentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan Obat
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
penggolongan obat menurut pemerintah
 penggolongan obat menurut pemerintah penggolongan obat menurut pemerintah
penggolongan obat menurut pemerintah
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 

Similar to RESEP SEHAT

PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptx
PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptxPERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptx
PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptxhipgabisulteng
 
Formulasidasarfarmasi1 181130131112
Formulasidasarfarmasi1 181130131112Formulasidasarfarmasi1 181130131112
Formulasidasarfarmasi1 181130131112zamzami11
 
Formulasi dasar farmasi[1]
Formulasi dasar farmasi[1]Formulasi dasar farmasi[1]
Formulasi dasar farmasi[1]MrZedd
 
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologiperan perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologiNovitaKurniaWulandar
 
Kebijakan standar peresepan rs
Kebijakan standar peresepan rsKebijakan standar peresepan rs
Kebijakan standar peresepan rsLibertiDwiPutri
 
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptxPRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptxrahimatuluthia1
 
Farmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.comFarmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.comCholid Maradanger
 
Cara Resep Obat
Cara Resep ObatCara Resep Obat
Cara Resep ObatHawk Indo
 
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xPertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xssuser72b568
 
PPT FARMASETIKA RESEP DAN KELENGKAPANNYA.pptx
PPT FARMASETIKA RESEP DAN KELENGKAPANNYA.pptxPPT FARMASETIKA RESEP DAN KELENGKAPANNYA.pptx
PPT FARMASETIKA RESEP DAN KELENGKAPANNYA.pptxDela179953
 
Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Lalla Haflah
 
Pelayanan_Kefarmasian_Di_Apotek.pptx
Pelayanan_Kefarmasian_Di_Apotek.pptxPelayanan_Kefarmasian_Di_Apotek.pptx
Pelayanan_Kefarmasian_Di_Apotek.pptxEkaSaputra894652
 
penulisan_resep_ppt.ppt
penulisan_resep_ppt.pptpenulisan_resep_ppt.ppt
penulisan_resep_ppt.pptRiyanUge
 
Materi penulisan resep dr. anwar pasaribu
Materi penulisan resep   dr. anwar pasaribuMateri penulisan resep   dr. anwar pasaribu
Materi penulisan resep dr. anwar pasaribuAnwarPasaribu
 
1 - Pendahuluan.pdf
1 - Pendahuluan.pdf1 - Pendahuluan.pdf
1 - Pendahuluan.pdfSpamhaha
 
Jobdes farmasi
Jobdes farmasiJobdes farmasi
Jobdes farmasierna yanti
 

Similar to RESEP SEHAT (20)

P2. Resep.pdf
P2. Resep.pdfP2. Resep.pdf
P2. Resep.pdf
 
BAB 2_Resep.pptx
BAB 2_Resep.pptxBAB 2_Resep.pptx
BAB 2_Resep.pptx
 
Farmasetika dasar
Farmasetika dasarFarmasetika dasar
Farmasetika dasar
 
PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptx
PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptxPERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptx
PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptx
 
Anisa Ulhusna Putri_2120112274_Pif.pptx
Anisa Ulhusna Putri_2120112274_Pif.pptxAnisa Ulhusna Putri_2120112274_Pif.pptx
Anisa Ulhusna Putri_2120112274_Pif.pptx
 
Formulasidasarfarmasi1 181130131112
Formulasidasarfarmasi1 181130131112Formulasidasarfarmasi1 181130131112
Formulasidasarfarmasi1 181130131112
 
Formulasi dasar farmasi[1]
Formulasi dasar farmasi[1]Formulasi dasar farmasi[1]
Formulasi dasar farmasi[1]
 
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologiperan perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
 
Kebijakan standar peresepan rs
Kebijakan standar peresepan rsKebijakan standar peresepan rs
Kebijakan standar peresepan rs
 
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptxPRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
 
Farmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.comFarmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.com
 
Cara Resep Obat
Cara Resep ObatCara Resep Obat
Cara Resep Obat
 
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xPertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
 
PPT FARMASETIKA RESEP DAN KELENGKAPANNYA.pptx
PPT FARMASETIKA RESEP DAN KELENGKAPANNYA.pptxPPT FARMASETIKA RESEP DAN KELENGKAPANNYA.pptx
PPT FARMASETIKA RESEP DAN KELENGKAPANNYA.pptx
 
Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek
 
Pelayanan_Kefarmasian_Di_Apotek.pptx
Pelayanan_Kefarmasian_Di_Apotek.pptxPelayanan_Kefarmasian_Di_Apotek.pptx
Pelayanan_Kefarmasian_Di_Apotek.pptx
 
penulisan_resep_ppt.ppt
penulisan_resep_ppt.pptpenulisan_resep_ppt.ppt
penulisan_resep_ppt.ppt
 
Materi penulisan resep dr. anwar pasaribu
Materi penulisan resep   dr. anwar pasaribuMateri penulisan resep   dr. anwar pasaribu
Materi penulisan resep dr. anwar pasaribu
 
1 - Pendahuluan.pdf
1 - Pendahuluan.pdf1 - Pendahuluan.pdf
1 - Pendahuluan.pdf
 
Jobdes farmasi
Jobdes farmasiJobdes farmasi
Jobdes farmasi
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

RESEP SEHAT

  • 3. Permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada Apoteker pengelola Apotek untuk menyiapkan dan atau membuat, meracik serta menyerahkan obat kepada pasien. RESEP
  • 4. • Berbentuk persegi panjang. • Lebar : 10 - 12 cm • Panjang : 15 – 20 cm
  • 5. Jenis Resep 1. Resep standar (Officinalis) Resep yang tercantum dalam Farmakope dan buku lain. 2. Resep Magistralis Resep yang ditulis dokter 3. Resep Medicinal Resep berupa obat paten, obat jadi, dan obat generik. Dalam melayanani tidak diracik. 4. Resep obat generik Penulisan obat dengan nama generik dalam sediaan dan jumlah tertentu. Tidak diracik.
  • 6.
  • 7. Dr. Harry Subagio, MSc JL. Madiun no. 15 Menteng Jakarta Pusat. Telp. 8515658 DU- 0378/B-40-11/08.89 Jakarta 9-09-2015 R / Sulfadiazin 50 mg Na.Bic 15 mg Equal qs mf pulv. dtd no. XV S t dd p1 pc Pro : Lupita Umur : 4 tahun Alamat : Jalan Jambu No : 20 v Invocatio Inscriptio Praescriptio Signatura þ Subscriptio
  • 8. 1. Inscripstio Bagian yang memuat nama dokter, alamat dokter, nomor SIK, tempat dan tanggal penulisan resep.
  • 9. 2. Invocatio • Tanda R di bagian kiri setiap penulisan resep • R/ = recipe = ambilah
  • 10. 3. Praescriptio • Cara pembuatan atau bentuk sediaan yang dikehendaki, misalnya : Campur buatlah (misca fac pulveres = mf pulv) • Nama obat pokok yang mutlak harus ada beserta jumlahnya (Remidium Cardinal). • Bahan yang membantu kerja obat pokok (Remidium Adjuvans) tidak mutlak perlu ada dalam resep. • Constitetuens/Vehiculum
  • 11. Corrigens, yaitu bahan tambahan untuk memperbaiki : o Kerja zat yang berkhasiat utama (Corrigens Actionis)  Contoh : Opii Pulvis Compositus terdiri dari beberapa isi : 1. Opii Pulvis 2. Kalii Sulfas 3. Ipeca Radix = Zat utama = C.Actionis o Rasa obat yang pahit (Corrigens Saporis) o Warna (Corrigens Coloris) o Bau obat (Corrigens Odoris) o Kelarutan dari obat utama (Corrigens Solubilis) Kalii Sulfas
  • 12. Corrigen Oddoris Corrigen Saporis Corrigen Coloris Corrigen Actionis
  • 13. 3. Signatura terdiri dari : • Aturan pakai (s = signa ) • Contoh : S t dd p I (tandai tiga kali sehari 1 bungkus) • Nama pasien dibelakang kata Pro : Lupita • Umur : 4 tahun • Alamat : Jalan Jambu No: 20 • Bila menuliskan untuk pasien dewasa idealnya dituliskan Nyonya/tuan dan bila untuk hewan dituliskan dibelakang Pro : harus ditulis jenis hewan, serta nama pemilik dan alamat pemiliknya
  • 14. 4.Subscriptio Tanda tangan atau paraf dokter/ dokter gigi/ dokter hewan yang menuliskan resep tersebut, yang menjadikan resep tersebut otentik. Untuk resep yang mengandung injeksi golongan narkotika harus ditandatangani oleh dokter tidak cukup hanya dengan paraf dokter. Resep – resep yang diterima apotek harus disusun berdasarkan nomor urut resep, tanggal penerimaan dan disimpan selama 3 ( tiga ) tahun.
  • 16. Terdapat beberapa ketentuan mengenai resep, antara lain : • Resep-resep yang diterima apotek harus disusun berdasarkan nomor urut resep, tanggal penerimaan dan disimpan selama tiga tahun. • Resep yang sudah tersimpan lebih dari 3 tahun dapat dimusnahkan dengan cara dibakar oleh apoteker pengelola apotek bersama seorang petugas apotek.
  • 17. • Pada pemusnahan resep dibuat berita acara yang dibuat rangkap empat, ditandatangani oleh apoteker pengelola apotek dan seorang petugas apotek. • Resep yang mengandung Narkotika dan Psikotropika disimpan terpisah • Semua penggantian dari obat paten ke obat generik harus seizin dokter penulis resep, demikian pula sebaliknya.
  • 18. • Resep baru dapat diracik setelah diperiksa kelengkapan resepnya dan dosis obatnya dihitung terlebih dahulu. Bila dosis obat terlalu sedikit maupun terlalu banyak harus dikonsultasikan kepada doker. • Resep yang diterima oleh apotek harus diperiksa keasliannya • Sebelum obat ditimbang atau diambil sediaan jadinya, dicek kembali nama obat yang diambil apakah sudah benar atau belum
  • 20. Untuk resep yang memerlukan penanganan segera, dokter dapat memberi tanda di bagian kanan atas resepnya dengan kata-kata : 1. cito (segera) 2. statim (penting) 3. urgent (sangat penting), 4. P.I.M (periculum in mora : berbahaya bila ditunda) CITO
  • 21. Bila dalam resep terdapat antidotum atau obat luka bakar obat dalam resep harus segera disiapkan karena pasien sangat membutuhkan obat tersebut. Obat Luka Bakar Obat Antidotum
  • 22. • Tanda Iter (Iteratie) Tanda ini ditulis bila dokter mengghendaki agar resepnya diulang. Misalnya Iter 3X, artinya resep tersebut dapat dilayani 1+3=4X ulang. Pada resep yang mengandung obat golongan narkotika tidak boleh tercantum tulisan atau tanda iter (dapat diulang), m.i (mihi ipsi : untuk dipakai sendiri), atau u.c (usus cognitus) untuk pemakaian diketahui).
  • 24. Copy Resep (Salinan Resep) • Bila dalam satu resep terdapat obat yang harus diulang pengambilannya, atau sebagai bukti untuk biaya penggantian pengobatan maka harus dibuat kopi resep yang berupa blangko kopi resep yang dibuat oleh pihak apotek. Copy resep atau salinan resep dibuat bila : 1. Atas permintaan pasien atau untuk bukti kepada perusahaan yang menjamin biaya kesehatan pasien 2. Bila ada obat yang harus diulang penggunaannya (ada tanda Iter) 3. Bila ada obat yang belum ditebus seluruhnya
  • 25. • Pada copy resep nama obat disalin sesuai dengan resep aslinya, kecuali ada jenis obat yang namanya atau jumlahnya diganti sesuai dengan persetujuan doktter maka pada copy resepnya ditulis nama dan jumlah obat yang sudah diganti.
  • 26. Selain memuat semua keterangan yang termuat dalam resep asli, kopi resep harus pula memuat : 1. Nama dan alamat apotek 2. Nama dan nomor SIK APA 3. Tanda tangan atau paraf APA 4. Tanda det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan, atau nedet (ne detur) untuk obat yang belum diserahkan 5. Nomor resep dan tanggal pembuatan
  • 27. • Kopi resep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada : 1. Dokter penulis resep 2. Penderita yang bersangkutan 3. Petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut peraturan perundangan yang berlaku.
  • 28. • Bila ada obat golongan narkotika yang belum ditebus/diambil seluruhnya, maka sisa obat dalam copy resep, hanya dapat ditebus pada apotek yang sama.
  • 29. ITER 3X R/ Paracetamol 200 mg Equal qs mf cap dtd no. X S 1 dd cap I vesp. Pro : Tn. Ang Yu Lie COPY RESEP I ITER 3 X R/ Paracetamol 200 mg Equal qs mf cap dtd no. X S 1 dd cap I vesp. det orig Pro : Tn. Ang Yu Lie Keterangan : Pasien dapat menerima obat 4X : 1 X resep asli dan 3X mengulang mengulang dengan menggunakan copy resep. Keterangan : Resep baru ditebus pertama kali,pada copy resep ditulis detur original, artinya baru diberikan resep aslinya pasien dapat mengulang menebus obat 3X lagi.
  • 30. COPY RESEP II ITER 3X R/ Paracetamol 200 mg Equal qs mf cap dtd no. X S 1 dd cap I vesp. detur 2 X Pro : Tn. Ang Yu Lie COPY RESEP III ITER 3 X R/ Paracetamol 200 mg Equal qs Mf cap dtd no. X S 1 dd cap I vesp. detur 3 X Pro : Tn. Ang Yu Lie COPY RESEP IV ITER 3X R/ Paracetamol 200 mg Equal qs mf cap dtd no. XXX S 1 dd cap I vesp. detur 4 X Pro : Tn. Ang Yu Lie Pada saat pasien menebus obat yang keempat kalinya pada copy resep ditulis detur 4 X, copy resep berikutnya sudah tidak berlaku lagi.
  • 32. 1. Kesalahan dalam penulisan resep, dimana dokter gagal untuk mengkomunikasikan info yang penting, seperti : • Meresepkan obat, dosis atau rute bukan yang sebenarnya dimaksudkan. • Menulis resep dengan tidak jelas atau tidak terbaca. • Menulis nama obat dengan dengan menggunakan singkatan atau nomenklatur yang tidak terstandarisasi.
  • 33. • Menulis instruksi obat yang ambigu. • Meresepkan satu tablet yang tersedia lebih dari satu kekuatan obat tersebut. • Tidak menuliskan rute pemberian untuk obat yang dapat diberikan lebih dari satu rute. • Meresepkan obat untuk diberikan melalui infus intravena intermitten tanpa menspefikasi durasi penginfusan. • Tidak mencantumkan tanda tangan penulis resep.
  • 34. 2. Kesalahan dalam transkripsi • Saat datang ke rumah sakit, secara tidak sengaja tidak meresepkan obat yang digunakan pasien sebelum ke rumah sakit. • Meneruskan kesalahan penulisan resep dari dokter yang sebelumnya ketika menuliskan resep obat untuk pasien saat datang ke rumah sakit. • Menyalin instruksi obat dengan tidak benar ketika menulis ulang di daftar obat pasien. • Untuk resep yang dibawa pulang tanpa sengaja berbeda dengan daftar obat yang diresepkan untuk pasien rawat inap. (Cahyono, 2008)