SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Beta HCG dan
Progesteron
disusun oleh :
Linda Ayu(32)
Widia Utami(33)
Dian Lisnawati (34)
Meisya Trinita (35)
Salisa Husnul(36)
HCG (Human Chorionic
Gonadotropin)
- Hormon glikoprotein yang biasanya dihasilkan oleh plasenta selama kehamilan
- HCG disekresi syncytiotrophoblast kedalam sirkulasi darah ibu pertama kali saat implantasi
hari keenam sampai ketujuh setelah fertilisasi
- HCG mendukung korpus luteum menghasilkan hormon progesteron untuk
mempertahankan kehamilan
- HCG juga diproduksi oleh cancer pada GIT, UGT, bronchial dan mammae juga limfoma
Sub unit HCG
ALFA HCg => tidak spesifik
karena hampir identik dengan subunit alpha
hormon glikoprotein lainnya, seperti Thyroid
Stimulating Hormone (TSH), Luteinizing
Hormone (LH), dan Follicle Stimulating
Hormone (FSH):
Beta HCg=> Spesifik
Sehingga beta-hCG memungkinkan
deteksi dini kehamilan
Pemeriksaan dilakukan untuk :
Evaluasi mola
hidatidosa
Kehamilan
Chorio-carsinoma
Bahan pemeriksaan: Serum. Jangan gunakan hemolitik, ikterik atau spesimen lipaemic.
Harap dicatat: Sampel yang mengandung natrium azida karena tidak boleh digunakan dalam pengujian
tersebut.
Nilai rujukan : < 5 mIU/ml
Meningkat Pada : Menurun Pada :
1. Kehamilan
2. Mola hidatidosa
3. Chorio-carcinoma
4. Teratoma ovarium atau teratoma testis
5. Kehamilan ganda
6. Seminoma, kanker kolon, kanker
gaster,kanker paru, kanker payudara
7. Kehamilan topic
8. Eritroblastis feotalis
1. Absortus mengancam
2. Kematian janin
3. Gestosis
4. Kehamilan ektopik
5. IUFD
Prinsip Pemeriksaan Beta HCG
dengan Elisa metode Sandwich
Antibody Capture
Wells dilapisi dengan antibodi anti-
β-HCG dari tikus (monoclonal)
Sampel
pasien yang mengandung
endogen β-HCG dan / atau HCG
Antibody terkonjugasi
enzim
Enzim HRP (horseradish
peroksidase)
Jumlah peroksidase terikat
sebanding dengan konsentrasi
β-HCG / HCG dalam sampel.
Tambahkan TMB sebagai
substrat, intensitas warna
sebanding dengan
a. Prosedur kerja
1. Diberi penomeran pada mikrowell
2. Dipipet 25 ul standar, control, dan sampel dengan menggunakan
tip disposible kedasar well.
3. Tambahkan 100 ul enzym konjugat.
4. Campurkan selama 10 detik.
5. Inkubasi selama 60 menit disuhu ruang.
6. Keluarkan kelebihan reagen dari mikrowell, beeri 400 ul aquadest
kedalam well selama 5 menit.
7. Tambah 100 ul substrat .
8. Inkubasi 15 menit pada suhu ruang.
9. Beri stopsolution 50 ul.
10. Dibaca OD pada panjang gelombang 450 ± 10 nm.
b. Perhitungan Hasil (kuantitatif)
1. Hitung nilai absorbansi rata-rata untuk setiap set standar, kontrol dan sampel pasien.
2. Buatlah sebuah kurva standar dengan memplot absorbansi rata yang diperoleh dari masing-masing standar
terhadap konsentrasi dengan nilai absorbansi pada vertikal (Y) axis dan konsentrasi pada horisontal (X)
axis.
3. Menggunakan nilai absorbansi rata-rata untuk masing-masing sampel menentukan sesuai konsentrasi
dari kurva standar.
4. Metode Otomatis: Hasil di IFU telah dihitung secara otomatis menggunakan 4 PL (4 Parameter Logistik)
kurva fit.
Parameter Logistik adalah metode yang disukai. fungsi reduksi data lainnya dapat memberikan hasil yang
sedikit berbeda
.5. Konsentrasi sampel dapat dibaca langsung dari kurva standar ini. Sampel dengan konsentrasi lebih tinggi
dari standar tertinggi harus lebih diencerkan atau dilaporkan sebagai> 200 mIU / ml.
Perhitungan Hasil (kualitatif)
C. Perhitungan Hasil (kualitatif)
Untuk analisis kualitatif tingkat β-hCG pengembangan warna
spesimen dibandingkan dengan warna 0 mIU / mL dan 50
standar mIU / mL.
- Jika warna biru kurang intens dibandingkan warna 50 mIU /
mL standar, sampel dianggap sebagai negatif.
- Jika warna biru lebih intens dari atau sama dengan warna 50
mIU / mL standar sampel dianggap sebagai positif.
Progesteron
disekresi oleh korpus luteum dan plasenta .
kegunaan : a. biosintesis steroid pada semua jaringan yang mengeluarkan hormon steroid .
b. Progesteron bertanggung jawab untuk perubahan progestasional di endometrium
dan perubahan siklik dalam leher rahim dan vagina .
– Tujuan pemeriksaan : Tingkat progesteron plasma berguna dalam menyelidiki fungsi luteal
dan pemantauan ovulasi .
Meningkat Pada : Menurun Pada :
1. Kehamilan
2. Ovulasi
3. Kista ovarium
4. Tumor adrenal
5. Tumor ovarium
6. Mola hydatidosa
7. Congenital adrenal hiperplasia
1. Amenorrhoe
2. Absorbsi mengancam
3. Kematian janin
4. Eklamsi
Prinsip
pemeriksaan
progesteron
metode kompetitif
Tambahkan 1μL enzim
konjugat ke 50 uL
volume total dari EIA
penyangga untuk setiap
sumur diuji.
Untuk setiap well
tambahkan 110 uL konjugat
enzim menjadi 5,5 mL
volume total dari EIA
penyangga.Lalu campurkan
keduanya.
.
Progesteron
enzim
konjugat yang
ada direagen
Tambahkan 50 uL
konjugasi enzim yang
telah diencerkan ke
masing-masing well
Tambahkan 50
uL standar (S)
Tutup plate dan
inkubasi pada suhu
kamar 1 jam
Cuci 3kali selama 5
menit (dirotator 5
menit dan cuci lagi
sebanyak 3 kali)
Tambahkan300
uL blocking buffer
Tutup plate dan
inkubasi pada suhu
kamar 1 jam
Remove buffer
Tambah
sampel
Tutup plate dan
inkubasi pada
suhu kamar 1 jam
Cuci 3kali selama 5
menit (dirotator 5
menit dan cuci lagi
sebanyak 3 kali)
150 uL substrat
untuk masing-
masing
dibaca dalam microplate reader pada 650 nm. Jika
panjang gelombang ganda digunakan, ditetapkan W
pada 650 nm dan W pada 490 nm.

More Related Content

What's hot

Enzim pada Organ Hati
Enzim pada Organ HatiEnzim pada Organ Hati
Enzim pada Organ Hatidimar aji
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
 
Pemeriksaan faeses
Pemeriksaan faesesPemeriksaan faeses
Pemeriksaan faesesAmat Rajasa
 
Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi fikri asyura
 
Pemeriksaan agregasi trombosit.
Pemeriksaan agregasi trombosit.Pemeriksaan agregasi trombosit.
Pemeriksaan agregasi trombosit.Dian Jenova
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Rolly Scavengers
 
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
 
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%Dewi Fitriani
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaIrwin Septian
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaRiskymessyana99
 

What's hot (20)

Ppt bilirubin
Ppt bilirubinPpt bilirubin
Ppt bilirubin
 
Bun
BunBun
Bun
 
Enzim pada Organ Hati
Enzim pada Organ HatiEnzim pada Organ Hati
Enzim pada Organ Hati
 
Ti16
Ti16Ti16
Ti16
 
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologi
 
Tutor hema lulut
Tutor hema lulutTutor hema lulut
Tutor hema lulut
 
Th7
Th7Th7
Th7
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
Pewarnaan gram
Pewarnaan gramPewarnaan gram
Pewarnaan gram
 
Pemeriksaan faeses
Pemeriksaan faesesPemeriksaan faeses
Pemeriksaan faeses
 
Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi
 
Pemeriksaan agregasi trombosit.
Pemeriksaan agregasi trombosit.Pemeriksaan agregasi trombosit.
Pemeriksaan agregasi trombosit.
 
Tutor 2
Tutor 2Tutor 2
Tutor 2
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
 
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
 
LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)
 
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
 

Similar to Beta HCG dan Progesteron

Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Jajat Rohmana
 
Infertilitas pak ,ak
Infertilitas  pak ,akInfertilitas  pak ,ak
Infertilitas pak ,akfikri asyura
 
Pamflet penelitian bahan
Pamflet penelitian bahanPamflet penelitian bahan
Pamflet penelitian bahanazizabduldul
 
endotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenendotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenPutri Indayani
 
MEDAN-Ovarian Stimulation IUI 211123 A.pptx
MEDAN-Ovarian Stimulation IUI 211123 A.pptxMEDAN-Ovarian Stimulation IUI 211123 A.pptx
MEDAN-Ovarian Stimulation IUI 211123 A.pptxdrpaulkhomanspog12
 
Tibaru16
Tibaru16Tibaru16
Tibaru16andreei
 
metode-farmakologi-toksikologi.pptx
metode-farmakologi-toksikologi.pptxmetode-farmakologi-toksikologi.pptx
metode-farmakologi-toksikologi.pptxkepkrsuislamklaten
 
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilanBahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilandesiaulia7
 
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilanBahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilandesiaulia7
 
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilanBahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilandesiaulia7
 
Pengaruh lama pencahayaan
Pengaruh lama pencahayaanPengaruh lama pencahayaan
Pengaruh lama pencahayaanuppmstppbogor
 
Pemantauan Kesehatan Janin
Pemantauan Kesehatan JaninPemantauan Kesehatan Janin
Pemantauan Kesehatan JaninUFDK
 

Similar to Beta HCG dan Progesteron (20)

Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2
 
Infertilitas pak ,ak
Infertilitas  pak ,akInfertilitas  pak ,ak
Infertilitas pak ,ak
 
Pamflet penelitian bahan
Pamflet penelitian bahanPamflet penelitian bahan
Pamflet penelitian bahan
 
endotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenendotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogen
 
MEDAN-Ovarian Stimulation IUI 211123 A.pptx
MEDAN-Ovarian Stimulation IUI 211123 A.pptxMEDAN-Ovarian Stimulation IUI 211123 A.pptx
MEDAN-Ovarian Stimulation IUI 211123 A.pptx
 
Ti2
Ti2Ti2
Ti2
 
Tibaru16
Tibaru16Tibaru16
Tibaru16
 
Ti7
Ti7Ti7
Ti7
 
metode-farmakologi-toksikologi.pptx
metode-farmakologi-toksikologi.pptxmetode-farmakologi-toksikologi.pptx
metode-farmakologi-toksikologi.pptx
 
Infertilitas
InfertilitasInfertilitas
Infertilitas
 
Ekstraksi protein
Ekstraksi proteinEkstraksi protein
Ekstraksi protein
 
Pemijahan ikan patin
Pemijahan ikan patinPemijahan ikan patin
Pemijahan ikan patin
 
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilanBahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
 
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilanBahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
 
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilanBahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
 
Pengaruh lama pencahayaan
Pengaruh lama pencahayaanPengaruh lama pencahayaan
Pengaruh lama pencahayaan
 
Steril ppt
Steril pptSteril ppt
Steril ppt
 
Infertilitas
InfertilitasInfertilitas
Infertilitas
 
Pemantauan Kesehatan Janin
Pemantauan Kesehatan JaninPemantauan Kesehatan Janin
Pemantauan Kesehatan Janin
 
INSEMINASI BUATAN upload.pptx
INSEMINASI BUATAN upload.pptxINSEMINASI BUATAN upload.pptx
INSEMINASI BUATAN upload.pptx
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

Beta HCG dan Progesteron

  • 1. Beta HCG dan Progesteron disusun oleh : Linda Ayu(32) Widia Utami(33) Dian Lisnawati (34) Meisya Trinita (35) Salisa Husnul(36)
  • 2. HCG (Human Chorionic Gonadotropin) - Hormon glikoprotein yang biasanya dihasilkan oleh plasenta selama kehamilan - HCG disekresi syncytiotrophoblast kedalam sirkulasi darah ibu pertama kali saat implantasi hari keenam sampai ketujuh setelah fertilisasi - HCG mendukung korpus luteum menghasilkan hormon progesteron untuk mempertahankan kehamilan - HCG juga diproduksi oleh cancer pada GIT, UGT, bronchial dan mammae juga limfoma
  • 3. Sub unit HCG ALFA HCg => tidak spesifik karena hampir identik dengan subunit alpha hormon glikoprotein lainnya, seperti Thyroid Stimulating Hormone (TSH), Luteinizing Hormone (LH), dan Follicle Stimulating Hormone (FSH): Beta HCg=> Spesifik Sehingga beta-hCG memungkinkan deteksi dini kehamilan
  • 4. Pemeriksaan dilakukan untuk : Evaluasi mola hidatidosa Kehamilan Chorio-carsinoma Bahan pemeriksaan: Serum. Jangan gunakan hemolitik, ikterik atau spesimen lipaemic. Harap dicatat: Sampel yang mengandung natrium azida karena tidak boleh digunakan dalam pengujian tersebut. Nilai rujukan : < 5 mIU/ml
  • 5. Meningkat Pada : Menurun Pada : 1. Kehamilan 2. Mola hidatidosa 3. Chorio-carcinoma 4. Teratoma ovarium atau teratoma testis 5. Kehamilan ganda 6. Seminoma, kanker kolon, kanker gaster,kanker paru, kanker payudara 7. Kehamilan topic 8. Eritroblastis feotalis 1. Absortus mengancam 2. Kematian janin 3. Gestosis 4. Kehamilan ektopik 5. IUFD
  • 6. Prinsip Pemeriksaan Beta HCG dengan Elisa metode Sandwich Antibody Capture Wells dilapisi dengan antibodi anti- β-HCG dari tikus (monoclonal) Sampel pasien yang mengandung endogen β-HCG dan / atau HCG Antibody terkonjugasi enzim Enzim HRP (horseradish peroksidase) Jumlah peroksidase terikat sebanding dengan konsentrasi β-HCG / HCG dalam sampel. Tambahkan TMB sebagai substrat, intensitas warna sebanding dengan
  • 7. a. Prosedur kerja 1. Diberi penomeran pada mikrowell 2. Dipipet 25 ul standar, control, dan sampel dengan menggunakan tip disposible kedasar well. 3. Tambahkan 100 ul enzym konjugat. 4. Campurkan selama 10 detik. 5. Inkubasi selama 60 menit disuhu ruang. 6. Keluarkan kelebihan reagen dari mikrowell, beeri 400 ul aquadest kedalam well selama 5 menit. 7. Tambah 100 ul substrat . 8. Inkubasi 15 menit pada suhu ruang. 9. Beri stopsolution 50 ul. 10. Dibaca OD pada panjang gelombang 450 ± 10 nm.
  • 8. b. Perhitungan Hasil (kuantitatif) 1. Hitung nilai absorbansi rata-rata untuk setiap set standar, kontrol dan sampel pasien. 2. Buatlah sebuah kurva standar dengan memplot absorbansi rata yang diperoleh dari masing-masing standar terhadap konsentrasi dengan nilai absorbansi pada vertikal (Y) axis dan konsentrasi pada horisontal (X) axis. 3. Menggunakan nilai absorbansi rata-rata untuk masing-masing sampel menentukan sesuai konsentrasi dari kurva standar. 4. Metode Otomatis: Hasil di IFU telah dihitung secara otomatis menggunakan 4 PL (4 Parameter Logistik) kurva fit. Parameter Logistik adalah metode yang disukai. fungsi reduksi data lainnya dapat memberikan hasil yang sedikit berbeda .5. Konsentrasi sampel dapat dibaca langsung dari kurva standar ini. Sampel dengan konsentrasi lebih tinggi dari standar tertinggi harus lebih diencerkan atau dilaporkan sebagai> 200 mIU / ml. Perhitungan Hasil (kualitatif)
  • 9. C. Perhitungan Hasil (kualitatif) Untuk analisis kualitatif tingkat β-hCG pengembangan warna spesimen dibandingkan dengan warna 0 mIU / mL dan 50 standar mIU / mL. - Jika warna biru kurang intens dibandingkan warna 50 mIU / mL standar, sampel dianggap sebagai negatif. - Jika warna biru lebih intens dari atau sama dengan warna 50 mIU / mL standar sampel dianggap sebagai positif.
  • 10. Progesteron disekresi oleh korpus luteum dan plasenta . kegunaan : a. biosintesis steroid pada semua jaringan yang mengeluarkan hormon steroid . b. Progesteron bertanggung jawab untuk perubahan progestasional di endometrium dan perubahan siklik dalam leher rahim dan vagina . – Tujuan pemeriksaan : Tingkat progesteron plasma berguna dalam menyelidiki fungsi luteal dan pemantauan ovulasi .
  • 11. Meningkat Pada : Menurun Pada : 1. Kehamilan 2. Ovulasi 3. Kista ovarium 4. Tumor adrenal 5. Tumor ovarium 6. Mola hydatidosa 7. Congenital adrenal hiperplasia 1. Amenorrhoe 2. Absorbsi mengancam 3. Kematian janin 4. Eklamsi
  • 13. Tambahkan 1μL enzim konjugat ke 50 uL volume total dari EIA penyangga untuk setiap sumur diuji. Untuk setiap well tambahkan 110 uL konjugat enzim menjadi 5,5 mL volume total dari EIA penyangga.Lalu campurkan keduanya. . Progesteron enzim konjugat yang ada direagen Tambahkan 50 uL konjugasi enzim yang telah diencerkan ke masing-masing well Tambahkan 50 uL standar (S) Tutup plate dan inkubasi pada suhu kamar 1 jam Cuci 3kali selama 5 menit (dirotator 5 menit dan cuci lagi sebanyak 3 kali) Tambahkan300 uL blocking buffer Tutup plate dan inkubasi pada suhu kamar 1 jam Remove buffer Tambah sampel Tutup plate dan inkubasi pada suhu kamar 1 jam Cuci 3kali selama 5 menit (dirotator 5 menit dan cuci lagi sebanyak 3 kali) 150 uL substrat untuk masing- masing dibaca dalam microplate reader pada 650 nm. Jika panjang gelombang ganda digunakan, ditetapkan W pada 650 nm dan W pada 490 nm.