Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai beberapa tes laboratorium klinik, seperti tes deteksi HIV (Western Blot), tes anti-Thyroid Peroxidase (ELISA), tes hCG (immunokromatografi), tes Widal (aglutinasi), dan Direct Coomb's Test (aglutinasi). Dokumen tersebut menjelaskan prinsip, prosedur, dan interpretasi hasil dari masing-masing tes tersebut.
3. Pra Analitik
1. Persiapan Pasien
catat daftar obat yang sedang dikonsumsi
pasien. Obat yang dapat mempengaruhi
tes ini adalah: penisilin, sefalosporin, obat
antihipertensi, dll
2. Persiapan Sampel
hindari sampel hemolisis, sampel darah
dengan antikoagulan natrium sitrat 3.8%.
Tes sebaiknya dilakukan paling lambat 2
jam setelah pengambilan sampel
4. 3. Alat & Bahan
Alat :
Tabung reaksi 75 x 10 mm
Pipet tetes
Sentrifus
Inkubator
Kaca objek
Bahan :
Darah sitrat (1:9)
Larutan NaCl fisiologis (0.9%)
Reagen Coomb’s,
Kontrol positif dan kontrol negatif
5. Analitik
1. Prinsip
Penambahan serum Coomb’s (serum hewan yang
mengandung antibodi spesifik terhadap globulin
manusia) pada eritrosit yang tersensitisasi/eritrosit
yang terbungkus dengan immunoglobulin atau
komplemen akan menimbulkan suatu aglutinasi.
8. 2. Cara Kerja
Masukkan 0,5 ml darah yang akan diperiksa ke dalam tabung
reaksi.
Lakukan pencucian eritrosit empat kali berturut-turut dengan
setiap kali dilakukan sentrifus kemudian plasma dibuang.
Buatlah suspensi eritrosit yang tertinggal dalam tabung setelah
sentrifus terakhir dengan menambah sekian banyak NaCl
fisiologis sampai suspensi eritrosit mempunyai nilai hematokrit
2%.
Ke dalam tabung 75x10 mm, masukkan 1 tetes suspensi tadi
kemudian tambahkan dengan 2 tetes reagen Coomb’s.
Campur kemudian diinkubasikan pada suhu 370C selama 30-50
menit.
Kocok dengan hati-hati tabung tersebut, lihat adanya aglutinasi,
konfirmasikan dengan menggunakan mikroskop pembesaran
10x atau 40x (buat sediaan dengan cara meneteskan satu tetes
suspensi di atas kaca objek).
Jika hasilnya negatif, lakukan sentrifus ulang dengan kecepatan
1000 rpm selama 1 menit.
Periksa kembali adanya aglutinasi seperti langkah 6 di atas.
Bandingkan hasil tes dengan kontrol positif dan kontrol negatif.
9. Pasca Analitik
Nilai Rujukan:
negatif (tidak terbentuk aglutinasi)
Terbentuknya aglutinasi membuktikan adanya
antibodi yang melapisi eritrosit.
Tes Coomb’s positif pada:
• Panyakit hemolitik pada bayi baru lahir
(Autoimmune Hemolytic of the Newborn)
• Anemia hemolitik autoimun (Autoimmune
Hemolytic Anemia)
• Anemia hemolitik karena obat-obatan
• Reaksi transfusi hemolitik
12. Pra Analitik
1. Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus
2. Persiapan Sampel
• Darah vena diambil sesuai prosedur baku,
dibiarkan membeku; kemudian disentrifus untuk
memperoleh serum segar.
• Bila tes akan ditunda, simpanlah serum dalam
lemari pendingin pada suhu 2-8C (48 jam). Bila
menunda > 48 jam, serum harus disimpan dalam
keadaan beku (di bawah 0C).
• Serum yang lipemik, hematik (mengandung darah)
atau tercemar tidak boleh dipakai untuk tes
13. 3. Alat & Bahan
• Kit Tydal (Tulip Diagnostic)
• Lempeng pereaksi (tile / slide)
• Tabung reaksi & Rak tabung
• Pipet 0,08 ml; 0,04 ml; 0,02 ml; 0,01
ml; 0,005 ml 1,0 ml dan 1,9 ml
• Larutan NaCl fisiologis (0.85 %)
• Sentrifus
• Inkubator
14. Analitik
1. Prinsip
Tes ini digunakan untuk mendeteksi ada
tidaknya ANTIBODI terhadap
Salmonella Typhi dan Salmonella
Paratyphi A dan B
15. 2. Cara Kerja
Metode Slide
• Siapkan serum yang akan dites, jika menggunakan serum-
simpan, biarkan serum beberapa saat untuk menyesuaikan
suhu ruangan (18-30C).
• Siapkan lempeng-reaksi, buatkan lima buah lingkaran dengan
3 cm. Pipetkan serum sesuai pola di bawah ini:
• Kocok dengan baik isi botol suspensi antigen kemudian pipet 1
tetes pada setiap lingkaran.
• Serum dan antigen dalam setiap lingkaran dicampur baik
kemudian goyang memutar lempeng pereaksi agar campuran
reaksi merata.
• Setelah satu menit baca hasil reaksi (agglutinasi).
Lingkaran Serum
1 0,08 mL
2 0,04 mL
3 0,02 mL
4 0,01 mL
5 0,005 mL
16. Metode Tabung
• Siapkan 8 tabung reaksi kecil, beri nomor , , , , , , , dan
.
• Pipetkan NaCl 0,85% sebanyak 1.9 mL ke tabung , dan 1 ml
masing-masing ke tabung s/d
• Tambahkankan 0,1 ml serum ke tabung dan campur baik isi
tabung
• Pindahkan 1,0 ml isi tabung ke tabung dan campur baik isi
tabung dan seterus nya ke tabung sampai tabung . Dari
tabung , buang 1,0 ml.. Tabung hanya akan berisi NaCl 0,85%
dan akan dipakai sebagai control.
• Botol reagen dikocok baik kemudian pipetkan 1,0 ml ke setiap
tabung. Campur baik isi setiap tabung.
• Inkubasikan pada suhu 50C selama 4 jam atau pada 37C
semalam.
• Baca hasil reaksi dan laporkan tabung terakhir yang masih
menunjukkan agglutinasi.
Tabung
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengenceran
1:20 1:40 1:80 1:160 1:320 1:640 1:1280 kontrol
17. Pra Analitik
1. Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus
2. Persiapan Sampel
• Semua spesimen urin dapat digunakan untuk tes ini, tetapi untuk hasil yang
optimal dianjurkan urin pertama di pagi hari karena mengandung
konsentrasi hCG tertinggi.
• Spesimen urin dikumpulkan pada wadah yang kering, bersih dan wadah
terbuat dari plastik/kaca.
• Jika spesimen tidak dapat diperiksa segera, simpan dilemari pendingin pada
suhu 2-80C (sampai 72 jam sebelum pemeriksaan). Tidak dianjurkan
menggunakan pengawet. Pada saat akan digunakan, spesimen dibiarkan
beberapa saat untuk menyesuaikan dengan suhu ruangan (20-300C).
• Perhatikan tanggal kadaluarsa dari strip tes yang akan digunakan.
• Hindari strip tes dari sinar matahari langsung, kelembaban dan panas
• Strip tes dapat disimpan di lemari pendingin atau suhu ruangan (2-300C).
18. 3. Alat & Bahan
• Wadah penampung urin
• Urin pertama pagi hari
• Strip tes
19. Analitik
1. Prinsip
merupakan tes kualitatif m’ggunakan
two site sandwich immunoassay.
Membran dilapisi dengan rabit anti hCG
pada bagian tes dan rabit anti-mouse
pada bagian kontrol. Selama tes urin
pasien bereaksi dengan konyugat
colloidal gold monoklonal anti-hCG
20. Sampel : Antigen hCG
Bantalan Konyugat : Colloidal gold monoclonal anti hCG
Garis Tes (T) : Rabit anti hCG
Garis Kontrol (C) : Rabit anti mouse
23. • Negatif: hanya timbul satu
garis berwarna merah pada
kontrol
• Positif: timbul 2 garis merah
(satu pada kontrol dan satu
pada tes)
• Invalid: tidak ada garis
merah pada kontrol maupun
tes atau ada garis merah
pada tes tetapi tidak ada
pada kontrol ulangi tes
dengan strip tes yang baru
25. Serum yg mengandung
antibodi anti-TPO
horseradish peroksidase
(HRP) anti IgG
Tiroid Peroksidase (TPO)
Intensitas warna kuning ini
diukur secara fotometri
pada panjang gelombang
450 nm
28. Interpretasi
• Positif : bila terdeteksi 2 pita dari
p24, gp41, gp120 atau gp160
• Negatif : bila tidak ada pita HIV
spesifik yang terdeteksi
• Indeterminate : bila satu pita saja yang
positif, yaitu p24, gp41, gp120 atau
gp160, p66, p51, p31 atau p17
29. WB (+) : min. dua atau tiga pita selubung bebas,
yaitu p24, gp41 dan gp120 atau gp160