SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
WATER SYSTEM
PENDAHULUAN 
Pengertian Air 
 Menurut WHO 
- Air adalah bahan yang paling banyak digunakan sebagai bahan mentah, 
bahan awal dalam produksi, selama proses dan formulasi dari produk 
farmasi. Air memiliki sifat kimia yang unik karena polaritasnya dan ikatan 
hidrogen yang dimilikinya. Artinya, air memiliki kemampuan untuk 
melarutkan, mengabsorpsi, mengadsorpsi, dan mensuspensikan banyak 
senyawa yang berbeda. Termasuk juga kontaminan yang dapat 
menyebabkan bahaya atau memungkinkan terjadinya reaksi. 
 Menurut GMP 
 Menurut ISPE
PENDAHULUAN 
 Sebagaimana bahan awal yang digunakan 
untuk produksi farmasi, air yang digunakan 
juga harus memenuhi persyaratan GMP 
- Potensi terjadinya pertumbuhan mikroba 
- Sistem air harus tervalidasi atau kualifikasi dengan 
baik 
- Air untuk penggunaan parenteral tidak boleh ada 
kontaminasi pirogen/endotoksin 
- Memerlukan pemenuhan spesifikasi dan pengujian 
secara periodik
PURIFIKASI AIR 
 Kemurnian air dipengaruhi oleh variasi musim, 
dan variasi kualitas air masing-masing regional 
 Harus menghilangkan cemaran dan 
mengkontrol mikroba untuk mencegah 
terjadinya kontaminasi 
 Treatment (penanganan) tergantung pada 
kondisi ar : 
- Hujan 
- Terjadinya erosi 
- Polusi 
- Sedimentasi 
- Dekomposisi
KONTAMINASI 
 Tidak ada benar-benar air murni di alam, masih 
mungkin terdapat kontaminan : 
- Senyawa inorganik 
- Senyawa organik 
- Padatan 
- Gas 
- Mikroorganisme 
- Mineral 
 Kalsium, magnesium, tembaga, aluminium, logam berat, 
arsen, timbal, cadmium, nitrat 
 Besi, mangan, silikat
KONTAMINASI (2) 
MIKROBA 
 Dapat mempengaruhi kualitas produk 
 Dapat membentuk biofilm 
 Dapat membentuk senyawa endotoksin
KONTAMINASI 
Terdapat dua jenis mikroorganisme 
 Planktonik 
- Mikroba yang mengapung dan ikut mengalir 
bersama aliran air 
 Benthik 
- Terdapat dalam bentuk biofilm dan dapat 
menempel pada permukaa. Merupakan sumber dari 
mikroorganisme planktonik
BIOFILM 
Proses pembentukan biofilm 
 Surface conditioning 
- Molekul organik menempel pada permukaan dan 
menetralisir muatan permukaan 
 Proses adhesi bakteri pioneer 
- Bakteri planktonik menempel karena adanya gaya 
elektrostatik maupun fisik, beberapa menempel 
permanen karena mengeluarkan polimer 
ekstraseluler yang lengket. Bakteri pioneer 
biasanya adalah Pseudomonas aeruginosa, yang 
mempunyai flagella.
BIOFILM 
 Pembentukan 'Slime' 
- Polimer ekstraseluler (terdiri dari polisakarida 
bermuatan dan netral) tidak hanya menempelkan 
sel ke permukaan namun juga dapat 'menangkap' 
sisa nutrien dari air, sehingga bakteri pioneer akan 
bereproduksi. 
- Anak hasil reproduksi dari bakteri pioneer akan 
membentuk polimer lagi dan menangkap nutrien 
hingga kembali bereproduksi 
- Hal ini terjadi terus menerus hingga terbentuk 
lapisan yang licin seperti gelatin
BIOFILM 
 Kolonisasi sekunder 
- Selain mengangkap nutrien, polimer ini juga akan 
menangkap mikroba tipe lain, dimana mikroba ini 
akan memetabolisme buangan dari koloni primer 
dan akan menghasilkan buangan yang dapat 
digunakan oleh sel-sel lainnya 
 Biofilm yang berfungsi penuh (fully functioning) 
- Biofil dewasa bersifat kompleks dan kooperatif 
dalam hal metabolisme. 
- Terdapat lapisan anaerob di bawah lapisan aerob. 
- Jika telah mencapai ketebalan tertentu, adanya 
turbulensi akan menyebabkan terlepasnya bagian 
biofilm menjadi planktonik dan membentuk koloni di 
tempat yang baru
PENGGUNAAN AIR DALAM 
PRODUKSI SEDIAAN FARMASI 
Hal-hal yang perlu diperhatikan : 
 Proses yang dilakukan : 
- Pencucian 
- Preparasi 
- Sintesis 
- Produksi 
- Formulasi 
 Bahan yang digunakan 
- Bahan awal 
- Produk jadi 
TINGKAT 
KEMURNIAN 
AIR YANG 
DIGUNAKAN??
JENIS-JENIS AIR MENURUT USP 
Jenis Air Penggunaan Sumber Persyaratan 
Drinking Water 
Digunakan untuk tahap awal preparasi kimia dan tahap awal 
pembersihan dari peralatan produksi farmasi 
Purified Water Drinking Water 
Harus divalidasi 
Sterile Purified Water Merupakan purified water yang dikemas dan disterilkan Purified Water 
Tidak digunakan untuk sediaan parenteral, hanya jika diperlukan 
Water for injection 
Harus divalidasi 
Sterile Water for injection Merupakan water of injection yang dikemas dan disterilkan Water for injection 
Digunakan sebagai pelarut untuk sediaan steril 
Water for injection 
Digunakan sebagai pelarut untuk sediaan steril 
Dapat diperoleh dari berbagai 
sumber, misalnya Air minum 
publik (PAM), sumur, atau 
kombinasinya 
Tidak dibatasi oleh 
kompedia/farmakope, namun 
harus memenuhi syarat dari 
EPA NPDWR atau European 
Union/Japan 
Sebagai bahan tambahan produksi sediaan farmasi, pembersihan 
peralatan tertentu. 
Harus memenuhi 
persyaratan ion dan senyawa 
organik dan harus dilindungi 
dari pertumbuhan mikroba 
Merupakan bahan tambahan yang digunakan untuk produksi sediian 
farmasi steril, pembersihan peralatan steril , dan bahan tambahan 
untuk pembuatan produk ruahan. 
Drinking water yang telah 
dipurifikasi terlebih dahulu dan 
dilakukan reverse osmosis atau 
destilasi 
Harus memenuhi semua 
persyaratan purified water 
dan harus bebas endotoksin 
Bacteriostatic Water for 
injection 
Merupakan Water of injection yang ditambahkan satu atau lebih zat 
pengawet yang sesuai
JENIS-JENIS AIR MENURUT WHO 
Jenis air Sumber Persyaratan 
Dilindungi dari re-kontaminasi 
Dilindungi dari pertumbuhan mikroba 
Memenuhi persyaratan European pharmacopeia 
Potable 
Water/Drinki 
ng Water 
Air publik (PAM) atau 
sumber alam 
Harus memenuhi spesifikasi dari WHO, ISO 
dan agensi nasional/internasional 
Kualitas sumber air menentukan treatment 
yang diperlukan 
Purified 
water 
Potable 
water/drinking water 
Memenuhi persyaratan farmakope-farmakope 
baik secara kemurnian kimia maupun 
mikrobiologi 
Highly 
Purified 
Water 
Potable 
water/drinking water 
Standar kualitas seperti water for injection, 
termasuk batas endotoksin 
Water for 
Injection 
Potable 
water/drinking water 
Tidak steril dan bukan merupakan sediaan final. 
Bebas endotoksin
METODE PURIFIKASI AIR 
Hal-hal yang harus diperhatikan : 
– Hasil (efisiensi) dari sistem 
– Kualitas feed water 
– Reliabilitas dan ketangguhan dari sistem 
penanganan (treatment) 
– Dukungan supplier, pemeliharaan dan biaya 
operasional
SISTEM PURIFIKASI AIR 
 Hal-hal yang harus diperhatikan : 
 Leaching dari kontak dengan bahan 
 Adsorpsi 
 Higienitas dan sanitasi 
 Ketahanan terhadap korosi 
 Kebocoran 
 Pertumbuhan mikroba 
 Toleransi agen pembersih dan sanitasi 
 Kemampuan dan kapabilitas output 
 Instrumen, sensor, kontrol dan poin sampling 
 Ruang yang dibutuhkan untuk instalasi peralatan 
 Akses yang dibutuhkan untuk pemeliharaan 
 Regenerasi dan sanitasi
TAHAP PRE-TREATMENT 
 Filtrasi primer dan multimedia 
 Koagulasi atau flokulasi 
 Desalinasi 
 Softening
raw water in 
air filter 
« S” trap to sewer 
Water is kept 
circulating 
To water 
softener & 
DI plant 
Pretreatment – 
schematic 
drawing 
cartridge 
filter 
5 micrometers 
activated 
carbon 
filter 
spray ball 
break tank 
air break to drain centrifugal pump 
float 
operated 
valve 
sand filter 
excess water recycled 
from deioniser
brine and salt tank 
"soft" by pass valve water to deioniser 
brine 
"hard" water 
in 
zeolite water softener 
-exchanges 
-Ca and Mg for Na 
drain
TAHAP FINAL TREATMENT 
 Filtration 
 Disinfection 
 Reverse Osmosis (RO) dan Deionisasi (DI) 
 Destilasi dan Ultrafiltrasi
6 
5 
3 4 
2 
6 
3 45 
2 
Cationic column Anionic column 
Hygienic pump 
Outlets or storage. 
Ozone generator 
UV light 
HCl NaOH 
Eluates to 
neutralization 
plant 
Drain line 
Air break to sewer 
from water softener 
Water must 
be kept 
circulating 
Typical deionizer schematic 
1 
1 
Return to deionizer 
Cartridge 
filter 5 μm 
Cartridge 
filter 1 μm
Reverse osmosis (RO) theory 
raw water 
High pressure 
Feed 
water 
under 
pressure 
Reject 
water 
Semi-permeable 
membrane 
Permeate 
water 
drain or recycle 
Low pressure 
Purified water
Typical 2-stage RO schematic 
Branch 
Second stage reject water goes back to first stage buffer tank 
Branch 
2nd stage buffer tank 
Cartridge 
filter 1 μm 
First stage filtrate feeds second stage RO 
with excess back to 1st . stage buffer tank 
Second stage RO cartridge 
1st stage reject concentrate 
Air break 
to sewer 
Second stage RO water 
meets Pharmacopoeia 
standards Outlets or storage 
1st stage buffer tank 
Water from softener or de-ioniser 
Hygienic pump 
Water returns to 1st stage buffer tank 
First stage RO cartridge 
High pressure 
pump
PEMBUATAN JENIS-JENIS AIR 
Jenis Air Treatment 
Filtrasi, Softening 
Disinfeksi atau sanitasi 
Pembuangan logam besi 
Presipitasi 
Pengurangan jumlah senyawa inorganik/organik 
Potable Water/Drinking 
Water 
Purified water Disinfeksi dengan UV 
Sanitasi dengan pemanasan 
Sanitasi secara kimia (ozon) 
Highly Purified Water Ion exchange 
Ultrafiltration 
Reverse Osmosis 
Water for Injection 
Destilasi (International and European 
Pharmacopeias)
SPESIFIKASI DESAIN 
Material yang kontak dengan WPU (Water for 
Pharmaceutical Use) 
- Pipa 
- Valve dan fitting 
- Seals 
- Diapraghma dan instrumen 
- Tangki 
- Pompa
SPESIFIKASI DESAIN 
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan : 
 Kompabilitas 
- Terutama dengan suhu dan bahan kimia yang 
digunakan pada sistem 
 Leaching effect 
- Tidak leaching pada rentang temperatur tertentu 
 Ketahanan terhadap korosi 
- PW, HPW dan WFI sangat korosif 
- Sebaiknya menggunakan stainless steel 316 L 
- Melakukan sistem pasivasi setelah instalasi dan 
modifikasi sesuai SOP
SPESIFIKASI DESAIN 
 Penghalusan permukaan 
- Mencegah kontaminasi biofilm dan mikroba 
- Retakan dan permukaan tidak rata berasosiasi 
dengan kontaminasi dan korosi 
- Jika menggunakan stainless steel dapat dihaluskan 
dengan cara mekanis dan electropolishing 
 Sambungan 
- Proses penyambungan dilakukan dengan welding 
(las) dapat dikontrol dengan cara : 
 Kualifikasi operator, dokumentasi, weld logs, inspeksi 
visual dari hasil welding
SPESIFIKASI DESAIN 
 Tangki penyimpanan 
- Desain dan ukuran 
 Merupakan tempat 'buffer' antara generation dan 
penggunaan 
 Avoid ineffeciencies and equipment stress during 
frequent on-off cycles 
 Waktu penyimpanan tidak terlalu lama 
- Kontrol kontaminasi 
 Headspace (selalu dibasahi dengan spray ball/distributor) 
 Nozzles (tidak ada dead zone) 
 Vent filters (tipe, pengujian, pemanasan) 
 Valve bertekanan dan burst discs (desain sanitasi)
SPESIFIKASI DESAIN 
 Pipa dan heat exchangers (distribusi) 
- Loop harus terus bersirkulasi 
- Filtrasi tidak dilakukan pada loop dan 'take-off point' 
- Heat exchangers : 
 Double tube plate, double plate dan frame type 
 Didesain untuk memastikan tidak ada air yang stasis 
- Jika air didinginkan sebelum digunakan: dilakukan 
dalam waktu minimum, dan proses tervalidasi
SPESIFIKASI DESAIN 
 Pompa sirkulasi (circulation pump) 
- Desain sanitasi dengan seals yang baik 
- Stand by pump : 
 Dapat juga digunakan 
 Dikonfigurasi sedemikian rupa agar mencegah air 
terperangkap atau terbentuk dead zone
KONTROL BIOKONTAMINASI 
 Aliran sirkulasi membentuk turbulensi yang 
berkesinambungan 
- Dengan kecepatan yang telah dispesifikasi dan 
dimonitor 
 Menghindari adanya dead legs 
 Pola valve yang higienis : diapraghma 
 Panjang pipa mengikuti jalur yang sependek 
mungkin 
 Pipa untuk sistem suhu ambient, diisolasi dari 
pipa panas.
KONTROL BIOKONTAMINASI 
 Dead legs 
Flow direction arrows 
on pipes are important 
Water scours dead leg 
If D=25mm & distance X is 
greater than 50mm, we have 
a dead leg that is too long 
Dead leg section 
>1.5D 
Sanitary Valve 
D 
X
KONTROL BIOKONTAMINASI 
 Pressure gauges dipisahkan dari membran 
sistem 
 Pipa dipasang dengan kemiringan tertentu – 
memungkinkan untuk self drainage 
 Sistem dijaga pada temperatur tinggi (di atas 
70° C) 
 Menggunakan lampu UV 
- Perhatikan :Kecepatan aliran, life-cycle dari lampu 
 Bahan material yang cocok
KONTROL BIOKONTAMINASI 
 Sanitasi periodik dengan air panas 
 Sanitasi periodik dengan 'super-heated hot 
water' atau uap yang bersih 
- Reliable 
- Monitor suhu selama siklus 
 Sanitasi rutin dengan bahan kimia, misalnya 
ozon 
- Penghilangan agen sebelum air digunakan sangat 
penting

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
Salep mata (1)
Salep mata (1)Salep mata (1)
Salep mata (1)
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
 
Dapar dan larutan 2
Dapar dan larutan 2Dapar dan larutan 2
Dapar dan larutan 2
 
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
 
Farmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik TeofilinFarmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik Teofilin
 
Larutan ( solution )
Larutan ( solution )Larutan ( solution )
Larutan ( solution )
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.pptPENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
Pp 4 percobaan pilot plant
Pp 4 percobaan pilot plantPp 4 percobaan pilot plant
Pp 4 percobaan pilot plant
 

Similar to Water System

Purifikasi Air.ppt
Purifikasi Air.pptPurifikasi Air.ppt
Purifikasi Air.pptShaneYu10
 
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)Luhur Moekti Prayogo
 
Automatic water treatment process
Automatic water treatment processAutomatic water treatment process
Automatic water treatment processFecsolution
 
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...PT BioSeven Fiberglass Indonesia
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersihInha Rusdy
 
Instalasi pengolahan air limbah domestik
Instalasi pengolahan air limbah domestikInstalasi pengolahan air limbah domestik
Instalasi pengolahan air limbah domestikgerry handoyo
 
Pertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.pptPertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.pptAlFharel
 
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
08_Bab VIII Pengolahan Air.pptSriHariatiDongge
 
Materi Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir Sampah
Materi Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir SampahMateri Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir Sampah
Materi Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir SampahHarryPrasadya1
 
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...PT BioSeven Fiberglass Indonesia
 
konsep air bersih-PAPLC
konsep air bersih-PAPLCkonsep air bersih-PAPLC
konsep air bersih-PAPLCNovita Lessy
 
Depot air isi ulang
Depot air isi ulangDepot air isi ulang
Depot air isi ulanghabib fahmi
 
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
PENGERTIAN  DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.pptPENGERTIAN  DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.pptEllySufriadi4
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptwahyufajar30
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptNovriadi10
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptYusufGanteng2
 
Analisa kimia air, makanan dan minuman-Pert 1_Air.pdf
Analisa kimia air, makanan dan minuman-Pert 1_Air.pdfAnalisa kimia air, makanan dan minuman-Pert 1_Air.pdf
Analisa kimia air, makanan dan minuman-Pert 1_Air.pdfAndinikusdiantini1
 

Similar to Water System (20)

Purifikasi Air.ppt
Purifikasi Air.pptPurifikasi Air.ppt
Purifikasi Air.ppt
 
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
 
Seminar iin wahyuni latif
Seminar iin wahyuni latifSeminar iin wahyuni latif
Seminar iin wahyuni latif
 
Automatic water treatment process
Automatic water treatment processAutomatic water treatment process
Automatic water treatment process
 
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
 
Instalasi pengolahan air limbah domestik
Instalasi pengolahan air limbah domestikInstalasi pengolahan air limbah domestik
Instalasi pengolahan air limbah domestik
 
Pertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.pptPertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.ppt
 
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
 
Materi Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir Sampah
Materi Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir SampahMateri Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir Sampah
Materi Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir Sampah
 
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
 
konsep air bersih-PAPLC
konsep air bersih-PAPLCkonsep air bersih-PAPLC
konsep air bersih-PAPLC
 
Bioreaktor
BioreaktorBioreaktor
Bioreaktor
 
Depot air isi ulang
Depot air isi ulangDepot air isi ulang
Depot air isi ulang
 
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
PENGERTIAN  DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.pptPENGERTIAN  DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
 
Biokimia fermentasi
Biokimia fermentasiBiokimia fermentasi
Biokimia fermentasi
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
Analisa kimia air, makanan dan minuman-Pert 1_Air.pdf
Analisa kimia air, makanan dan minuman-Pert 1_Air.pdfAnalisa kimia air, makanan dan minuman-Pert 1_Air.pdf
Analisa kimia air, makanan dan minuman-Pert 1_Air.pdf
 

Recently uploaded

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 

Recently uploaded (8)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 

Water System

  • 2. PENDAHULUAN Pengertian Air  Menurut WHO - Air adalah bahan yang paling banyak digunakan sebagai bahan mentah, bahan awal dalam produksi, selama proses dan formulasi dari produk farmasi. Air memiliki sifat kimia yang unik karena polaritasnya dan ikatan hidrogen yang dimilikinya. Artinya, air memiliki kemampuan untuk melarutkan, mengabsorpsi, mengadsorpsi, dan mensuspensikan banyak senyawa yang berbeda. Termasuk juga kontaminan yang dapat menyebabkan bahaya atau memungkinkan terjadinya reaksi.  Menurut GMP  Menurut ISPE
  • 3. PENDAHULUAN  Sebagaimana bahan awal yang digunakan untuk produksi farmasi, air yang digunakan juga harus memenuhi persyaratan GMP - Potensi terjadinya pertumbuhan mikroba - Sistem air harus tervalidasi atau kualifikasi dengan baik - Air untuk penggunaan parenteral tidak boleh ada kontaminasi pirogen/endotoksin - Memerlukan pemenuhan spesifikasi dan pengujian secara periodik
  • 4. PURIFIKASI AIR  Kemurnian air dipengaruhi oleh variasi musim, dan variasi kualitas air masing-masing regional  Harus menghilangkan cemaran dan mengkontrol mikroba untuk mencegah terjadinya kontaminasi  Treatment (penanganan) tergantung pada kondisi ar : - Hujan - Terjadinya erosi - Polusi - Sedimentasi - Dekomposisi
  • 5. KONTAMINASI  Tidak ada benar-benar air murni di alam, masih mungkin terdapat kontaminan : - Senyawa inorganik - Senyawa organik - Padatan - Gas - Mikroorganisme - Mineral  Kalsium, magnesium, tembaga, aluminium, logam berat, arsen, timbal, cadmium, nitrat  Besi, mangan, silikat
  • 6. KONTAMINASI (2) MIKROBA  Dapat mempengaruhi kualitas produk  Dapat membentuk biofilm  Dapat membentuk senyawa endotoksin
  • 7. KONTAMINASI Terdapat dua jenis mikroorganisme  Planktonik - Mikroba yang mengapung dan ikut mengalir bersama aliran air  Benthik - Terdapat dalam bentuk biofilm dan dapat menempel pada permukaa. Merupakan sumber dari mikroorganisme planktonik
  • 8. BIOFILM Proses pembentukan biofilm  Surface conditioning - Molekul organik menempel pada permukaan dan menetralisir muatan permukaan  Proses adhesi bakteri pioneer - Bakteri planktonik menempel karena adanya gaya elektrostatik maupun fisik, beberapa menempel permanen karena mengeluarkan polimer ekstraseluler yang lengket. Bakteri pioneer biasanya adalah Pseudomonas aeruginosa, yang mempunyai flagella.
  • 9. BIOFILM  Pembentukan 'Slime' - Polimer ekstraseluler (terdiri dari polisakarida bermuatan dan netral) tidak hanya menempelkan sel ke permukaan namun juga dapat 'menangkap' sisa nutrien dari air, sehingga bakteri pioneer akan bereproduksi. - Anak hasil reproduksi dari bakteri pioneer akan membentuk polimer lagi dan menangkap nutrien hingga kembali bereproduksi - Hal ini terjadi terus menerus hingga terbentuk lapisan yang licin seperti gelatin
  • 10. BIOFILM  Kolonisasi sekunder - Selain mengangkap nutrien, polimer ini juga akan menangkap mikroba tipe lain, dimana mikroba ini akan memetabolisme buangan dari koloni primer dan akan menghasilkan buangan yang dapat digunakan oleh sel-sel lainnya  Biofilm yang berfungsi penuh (fully functioning) - Biofil dewasa bersifat kompleks dan kooperatif dalam hal metabolisme. - Terdapat lapisan anaerob di bawah lapisan aerob. - Jika telah mencapai ketebalan tertentu, adanya turbulensi akan menyebabkan terlepasnya bagian biofilm menjadi planktonik dan membentuk koloni di tempat yang baru
  • 11. PENGGUNAAN AIR DALAM PRODUKSI SEDIAAN FARMASI Hal-hal yang perlu diperhatikan :  Proses yang dilakukan : - Pencucian - Preparasi - Sintesis - Produksi - Formulasi  Bahan yang digunakan - Bahan awal - Produk jadi TINGKAT KEMURNIAN AIR YANG DIGUNAKAN??
  • 12. JENIS-JENIS AIR MENURUT USP Jenis Air Penggunaan Sumber Persyaratan Drinking Water Digunakan untuk tahap awal preparasi kimia dan tahap awal pembersihan dari peralatan produksi farmasi Purified Water Drinking Water Harus divalidasi Sterile Purified Water Merupakan purified water yang dikemas dan disterilkan Purified Water Tidak digunakan untuk sediaan parenteral, hanya jika diperlukan Water for injection Harus divalidasi Sterile Water for injection Merupakan water of injection yang dikemas dan disterilkan Water for injection Digunakan sebagai pelarut untuk sediaan steril Water for injection Digunakan sebagai pelarut untuk sediaan steril Dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya Air minum publik (PAM), sumur, atau kombinasinya Tidak dibatasi oleh kompedia/farmakope, namun harus memenuhi syarat dari EPA NPDWR atau European Union/Japan Sebagai bahan tambahan produksi sediaan farmasi, pembersihan peralatan tertentu. Harus memenuhi persyaratan ion dan senyawa organik dan harus dilindungi dari pertumbuhan mikroba Merupakan bahan tambahan yang digunakan untuk produksi sediian farmasi steril, pembersihan peralatan steril , dan bahan tambahan untuk pembuatan produk ruahan. Drinking water yang telah dipurifikasi terlebih dahulu dan dilakukan reverse osmosis atau destilasi Harus memenuhi semua persyaratan purified water dan harus bebas endotoksin Bacteriostatic Water for injection Merupakan Water of injection yang ditambahkan satu atau lebih zat pengawet yang sesuai
  • 13. JENIS-JENIS AIR MENURUT WHO Jenis air Sumber Persyaratan Dilindungi dari re-kontaminasi Dilindungi dari pertumbuhan mikroba Memenuhi persyaratan European pharmacopeia Potable Water/Drinki ng Water Air publik (PAM) atau sumber alam Harus memenuhi spesifikasi dari WHO, ISO dan agensi nasional/internasional Kualitas sumber air menentukan treatment yang diperlukan Purified water Potable water/drinking water Memenuhi persyaratan farmakope-farmakope baik secara kemurnian kimia maupun mikrobiologi Highly Purified Water Potable water/drinking water Standar kualitas seperti water for injection, termasuk batas endotoksin Water for Injection Potable water/drinking water Tidak steril dan bukan merupakan sediaan final. Bebas endotoksin
  • 14. METODE PURIFIKASI AIR Hal-hal yang harus diperhatikan : – Hasil (efisiensi) dari sistem – Kualitas feed water – Reliabilitas dan ketangguhan dari sistem penanganan (treatment) – Dukungan supplier, pemeliharaan dan biaya operasional
  • 15. SISTEM PURIFIKASI AIR  Hal-hal yang harus diperhatikan :  Leaching dari kontak dengan bahan  Adsorpsi  Higienitas dan sanitasi  Ketahanan terhadap korosi  Kebocoran  Pertumbuhan mikroba  Toleransi agen pembersih dan sanitasi  Kemampuan dan kapabilitas output  Instrumen, sensor, kontrol dan poin sampling  Ruang yang dibutuhkan untuk instalasi peralatan  Akses yang dibutuhkan untuk pemeliharaan  Regenerasi dan sanitasi
  • 16. TAHAP PRE-TREATMENT  Filtrasi primer dan multimedia  Koagulasi atau flokulasi  Desalinasi  Softening
  • 17. raw water in air filter « S” trap to sewer Water is kept circulating To water softener & DI plant Pretreatment – schematic drawing cartridge filter 5 micrometers activated carbon filter spray ball break tank air break to drain centrifugal pump float operated valve sand filter excess water recycled from deioniser
  • 18. brine and salt tank "soft" by pass valve water to deioniser brine "hard" water in zeolite water softener -exchanges -Ca and Mg for Na drain
  • 19. TAHAP FINAL TREATMENT  Filtration  Disinfection  Reverse Osmosis (RO) dan Deionisasi (DI)  Destilasi dan Ultrafiltrasi
  • 20. 6 5 3 4 2 6 3 45 2 Cationic column Anionic column Hygienic pump Outlets or storage. Ozone generator UV light HCl NaOH Eluates to neutralization plant Drain line Air break to sewer from water softener Water must be kept circulating Typical deionizer schematic 1 1 Return to deionizer Cartridge filter 5 μm Cartridge filter 1 μm
  • 21. Reverse osmosis (RO) theory raw water High pressure Feed water under pressure Reject water Semi-permeable membrane Permeate water drain or recycle Low pressure Purified water
  • 22. Typical 2-stage RO schematic Branch Second stage reject water goes back to first stage buffer tank Branch 2nd stage buffer tank Cartridge filter 1 μm First stage filtrate feeds second stage RO with excess back to 1st . stage buffer tank Second stage RO cartridge 1st stage reject concentrate Air break to sewer Second stage RO water meets Pharmacopoeia standards Outlets or storage 1st stage buffer tank Water from softener or de-ioniser Hygienic pump Water returns to 1st stage buffer tank First stage RO cartridge High pressure pump
  • 23. PEMBUATAN JENIS-JENIS AIR Jenis Air Treatment Filtrasi, Softening Disinfeksi atau sanitasi Pembuangan logam besi Presipitasi Pengurangan jumlah senyawa inorganik/organik Potable Water/Drinking Water Purified water Disinfeksi dengan UV Sanitasi dengan pemanasan Sanitasi secara kimia (ozon) Highly Purified Water Ion exchange Ultrafiltration Reverse Osmosis Water for Injection Destilasi (International and European Pharmacopeias)
  • 24. SPESIFIKASI DESAIN Material yang kontak dengan WPU (Water for Pharmaceutical Use) - Pipa - Valve dan fitting - Seals - Diapraghma dan instrumen - Tangki - Pompa
  • 25. SPESIFIKASI DESAIN Faktor-faktor yang perlu diperhatikan :  Kompabilitas - Terutama dengan suhu dan bahan kimia yang digunakan pada sistem  Leaching effect - Tidak leaching pada rentang temperatur tertentu  Ketahanan terhadap korosi - PW, HPW dan WFI sangat korosif - Sebaiknya menggunakan stainless steel 316 L - Melakukan sistem pasivasi setelah instalasi dan modifikasi sesuai SOP
  • 26. SPESIFIKASI DESAIN  Penghalusan permukaan - Mencegah kontaminasi biofilm dan mikroba - Retakan dan permukaan tidak rata berasosiasi dengan kontaminasi dan korosi - Jika menggunakan stainless steel dapat dihaluskan dengan cara mekanis dan electropolishing  Sambungan - Proses penyambungan dilakukan dengan welding (las) dapat dikontrol dengan cara :  Kualifikasi operator, dokumentasi, weld logs, inspeksi visual dari hasil welding
  • 27. SPESIFIKASI DESAIN  Tangki penyimpanan - Desain dan ukuran  Merupakan tempat 'buffer' antara generation dan penggunaan  Avoid ineffeciencies and equipment stress during frequent on-off cycles  Waktu penyimpanan tidak terlalu lama - Kontrol kontaminasi  Headspace (selalu dibasahi dengan spray ball/distributor)  Nozzles (tidak ada dead zone)  Vent filters (tipe, pengujian, pemanasan)  Valve bertekanan dan burst discs (desain sanitasi)
  • 28. SPESIFIKASI DESAIN  Pipa dan heat exchangers (distribusi) - Loop harus terus bersirkulasi - Filtrasi tidak dilakukan pada loop dan 'take-off point' - Heat exchangers :  Double tube plate, double plate dan frame type  Didesain untuk memastikan tidak ada air yang stasis - Jika air didinginkan sebelum digunakan: dilakukan dalam waktu minimum, dan proses tervalidasi
  • 29. SPESIFIKASI DESAIN  Pompa sirkulasi (circulation pump) - Desain sanitasi dengan seals yang baik - Stand by pump :  Dapat juga digunakan  Dikonfigurasi sedemikian rupa agar mencegah air terperangkap atau terbentuk dead zone
  • 30. KONTROL BIOKONTAMINASI  Aliran sirkulasi membentuk turbulensi yang berkesinambungan - Dengan kecepatan yang telah dispesifikasi dan dimonitor  Menghindari adanya dead legs  Pola valve yang higienis : diapraghma  Panjang pipa mengikuti jalur yang sependek mungkin  Pipa untuk sistem suhu ambient, diisolasi dari pipa panas.
  • 31. KONTROL BIOKONTAMINASI  Dead legs Flow direction arrows on pipes are important Water scours dead leg If D=25mm & distance X is greater than 50mm, we have a dead leg that is too long Dead leg section >1.5D Sanitary Valve D X
  • 32. KONTROL BIOKONTAMINASI  Pressure gauges dipisahkan dari membran sistem  Pipa dipasang dengan kemiringan tertentu – memungkinkan untuk self drainage  Sistem dijaga pada temperatur tinggi (di atas 70° C)  Menggunakan lampu UV - Perhatikan :Kecepatan aliran, life-cycle dari lampu  Bahan material yang cocok
  • 33. KONTROL BIOKONTAMINASI  Sanitasi periodik dengan air panas  Sanitasi periodik dengan 'super-heated hot water' atau uap yang bersih - Reliable - Monitor suhu selama siklus  Sanitasi rutin dengan bahan kimia, misalnya ozon - Penghilangan agen sebelum air digunakan sangat penting