Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada qada dan qadar. Terdiri dari beberapa bagian yaitu pengertian qada dan qadar, bukti-bukti adanya qada dan qadar meliputi sunatullah, ikhtiar yang berarti usaha maksimal dan tawakal yang berarti berserah diri kepada Allah setelah berusaha. Iman kepada qada dan qadar adalah meyakini bahwa segala yang terjadi telah ditentukan oleh Allah sesuai
4. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
A. Pengertian Iman Kepada Qada dan Qadar
Iman kepada qada dan qadar adalah meyakini
dengan sepenuh hati bahwa segala sesuatu yang terjadi
dialam ini dikuasai oleh suatu hukum yang pasti dan
tetap yang tidak tunduk kepada kemauan manusia.
Segala sesuatu itu meliputi semua kejadian yang
menimpa seluruh makhluk hidup, termasuk manusia dan
benda-benda yang ada di alam semesta. Kejadian itu
bisa berupa hidup atau mati, baik atau buruk, dan
kemunculan atau kemusnahan.
Berikut ini akan diuraikan pengertian qada, qadar
dan hubungan antara keduanya
5. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
A. Pengertian Iman Kepada Qada dan Qadar
1. Qada
Qada mempunyai beberapa arti. Beberapa arti
tersebut dapat dilihat dalam ayat-ayat Al-Qur’an berikut :
a. Qada yang berarti hukum atau keputusan terdapat
pada Surah an-Nisa ayat 65.
b. Qada yang berarti mewujudkan atau menjadikan
terdapat pada Surah Fussilat ayat 12.
c. Qada yang berarti kehendak terdapat pada Surah Ali-
Imran ayat 47.
d. Qada yang berarti perintah terdapat pada Surah al-
Isra ayat 23.
6. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
A. Pengertian Iman Kepada Qada dan Qadar
2. Qadar
Qadar juga mempunyai beberapa arti yang dijelaskan dalam
ayat-ayar Al-Qur’an berikut :
a. Qadar yang berarti mengatur serta menentukan sesuatu
menurut batas-batasnya terdapat pada Surah Fussilat ayat 10.
b. Qadar yang berarti ukuran terdapat pada Surah ar-Ra’ad ayat
17.
c. Qadar yang berarti ketentuan dan kepastian terdapat pada
Surah al-Mursalat ayat 23.
d. Qadar yang berarti kekuasaan dan kemampuan terdapat pada
Surah al-Baqarah ayat 236.
e. Qadar yang berarti perwujudan kehendak Allah Swt. Terdapat
pada semua Makhluk-Nya dalan bentuk-bentuk dan batasan-
batasan tertentu terdapat pada Surah al-Qamar ayat 49.
7. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
A. Pengertian Iman Kepada Qada dan Qadar
3. Hubungan Qada dan Qadar
Qada dan Qadar merupakan satu kesatuan. Qada
merupakan ketentuan, kehendak, dan kemauan Allah
Swt. Sedangkan qadar merupakan perwujudan dari
kehendak itu. Qada berarti bersifat qidam (lebih
dahulu ada), sedangkan qadar bersifat hudus (baru).
Iman ar-Raqib mengatakan bahwa Allah Swt.
Menakdirkan segala sesuatu dengan dua macam cara
yaitu :
1. Memberikan qudrah atau kekuatan
2. Membuat ukuran dan cara-cara tertentu.
Dalam kehidupan sehari-hari, kedua istilah tersebut
lebih populer dengan sebutan takdir.
8. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
A. Pengertian Iman Kepada Qada dan Qadar
Menurut ulama ahlusunah waljamaah, berdasarkan
pelakunya, ada dua macam perbuatan di alam semesta ini :
1. Perbuatan pertama adalah perbuatan yang dilakukan Allah
Swt. Terhadap makhluk-Nya. Contohnya adalah turunnya
hujan, tumbuhnya tanaman, kehidupan, kematian, sehat
dan sakit.
2. Perbuatan yang kedua adalah perbuatan yang dilakukan
oleh semua makhluk. Semua makhluk melakukan segala
perbuatan berdasarkan kehendak dan keinginan yang
diberikan oleh Allah Swt. kepada mereka dengan disertai
memberikan kemampuan dan potensi kepada semua
makhluk untuk melaksanakan kehendak dan keinginan
mereka.
9. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
A. Pengertian Iman Kepada Qada dan Qadar
Syekh Muhammad Saleh al-Usaimin mengemukakan bahwa
takdir itu mempunyai 4 tingkatan yaitu :
1. Al-‘Ilmu atau pengetahuan adalah mengimani dan meyakini
bahwa Allah Swt. Maha Mengetahui atas segala sesuatu.
2. Al-kitabah atau penulisan dalam mengimani bahwa Allah Swt.
Telah menuliskan segala ketetapan dalam Lauh Mahfuz (tempat
pencatatan ketetapan Allah Swt atas makhluk-Nya yang
terpelihara di sisi-Nya).
3. Al-Masyi’ah atau kehendak adalah mengimani bahwa kehendak
Allah Swt. Terhadap segala sesuatu yang terjadi atau tidak
terjadi, baik di langit maupun di bumi
4. Al-Khalqu atau penciptaan adalah mengimani Allah Swt sebagai
pencipta segala sesuatu serta meyakini bahwa semua yang
terjadi dari perbuatan Allah Swt. adalah ciptaan Allah Swt.
10. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
B. Bukti –bukti adanya Qada dan Qadar
Bukti adanya qada dan qadar dapat dilihat pada alam
ini, termasuk pada diri manusia. Kapan dan dimana
manusia lahir, manusia tidak dapat memilihnya. Ketika lahir
kedunia, manusia tidak dapat memilih ibu dan bapak,
tidak bisa memilih bangsa dan tanah air. Bahkan, manusia
juga tidak bisa memilih jenis kelamin laki-laki atau
perempuan serta bentuk dan rupa tubuhnya sendiri.
Semua itu telah ditakdirkan Allah Swt. dan manusia
tinggal menerimanya saja.
Bukti yang lain adalah ketentuan yang berhubungan
dengan soal mati. Datangnya kematian merupakan misteri
bagi semua makhluk. Kematian berada diluar kekuasaan
makhluk dan semua makhluk tinggal menerimanya saja.
11. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
B. Bukti –bukti adanya Qada dan Qadar
Benda-benda dialam ini seperti, matahari, bumi, bulan,
bintang-bintang, dan planet-planet juga menjadi bukti
yang lain. Semua benda itu memiliki takdir yang tidak
dapat dilanggarnya. Bumi bergerak mengikuti matahari
dalam jangka waktu tertentu. Begitu pula planet-planet
dan bintang-bintang lainnya. Semuanya berjalan teratur di
angkasa raya sesuai dengan ketentuan umum yang telah
ditetapkan oleh Allah Swt. Semua itu disebut dengan
sunatullah. Pendek kata, kenyataan bahwa Allah Swt.
menguasai alam ini, tidak terbantah adanya. Segala segi
kehidupan di alam ini membuktikannya sendiri. Oleh
karena itu, semua orang Islam wajib mengimaninya.
12. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
C. Sunatullah
Menurut bahasa, sunatullah berasal dari kata bahasa Arab
sunnah yang bersinonim dengan kata tariqah yang berarti jalan
yang dilalui atau sirah yang berarti jalan hidup. Kemudian, kata
tersebut digabung dengan lafal Allah sehingga menjadi kata
majemuk sunatullah. Sunatullah atau hukum Allah Swt. yang
berlaku atas segenap alam dan berjalan secara tetap dan teratur.
Ayatullah Murtada bependapat bahwa yang dikatakan sunatullah
adalah apa yang disebut oleh ilmu pengetahuan dengan hukum
alam atau hukum sebab akibat. Sunatullah terdiri dari dua macam,
yaitu :
1. Sunatullah qauliyyah adalah sunatullah yang berupa wahyu yang
tertulis dalam bentuk lembaran atau dibukukan, yaitu Al-Qur’an.
2. Sunatullah kauniyyah adalah sunatullah yang tidak tertulis dan
berupa kejadian atau fenomena alam. Contohnya, matahari terbit
di ufuk timur, dan terbenam di ufuk barat.
13. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
C. Sunatullah
Kedua sunatullah tersebut memiliki persamaan, yaitu
1. Kedua-duanya berasal dari Allah Swt.
2. Kedua-duanya dijamin kemutlakannya
3. Kedua-duanya tidak dapat diubah atau diganti dengan hukum
lainnya
Selain memiliki persamaan, keduanya juga mempunyai perbedaan.
Sunatullah yang ada di alam dapat diukur. Untuk mengetahui
sunatullah di alam, manusia dapat melakukan serangkaian kegiatan
penelitian empirik, seperti observasi, pengukuran, perbandingan,
analisis, dan kesimpulan. Hal itu dapat diketahui dengan
menggunakan rumus-rumus statistik.
Lain halnya dengan sunatullah yang ada di dalam Al-Qur’an.
Walaupun hal itu pasti terjadi, tetapi tidak diketahui secara pasti
kapan waktunya. Contohnya adalah kematian seseorang. Sebagaimana
firman Allah dalam Al-Qur’an Surah al-Ahzab ayat 62 :
14. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
C. Sunatullah
Artinya : “Manusia bertanya kepadamu tentang
hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya
pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di
sisi Allah". Dan tahukah kamu (hai Muhammad),
boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat
waktunya.”
15. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
D. Ikhtiar dan Tawakal
Ikhtiar berarti memilih. Menurut istilah, ikhtiar
adalah berusaha secara maksimal dalam mencapai
tujuan dan hasil, serta bergantung sepenuhnya
kepada Kehendak Allah Swt.
Menurut Ibnu Sina, ikhtiar berarti kekuatan
untuk memilih (power of choice). Kekuatan memilih
tersebut berdasarkan atas daya dan pengetahuan
yang diberikan Allah Swt. melalui usaha dan
pemikiran. Dengan demikian, manusia dapat
memilih sesuatu untuk dikerjakan atau tidak
dikerjakan.
16. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
D. Ikhtiar dan Tawakal
Terjadi atau tidak terjadinya sesuatu disebabkan oleh dua
hal, yaitu :
1. Gazi’rah adalah insting atau bakat pembawaan lahir.
Contohnya , perasaan lapar menyebabkan kita makan dan
perasaan mengantuk menyebabkan kita tidur. Gazi’rah
tidak memberikan kesempatan kepada kita untuk memilih,
selain memenuhinya.
2. Ikhtiar adalah usaha secara maksimal sesuai dengan
potensi dan kemampuan yang diberikan Allah Swt.
Contohnya, ketekunan dan keuletan belajar menyebabkan
orang memiliki banyak ilmu. Akan tetapi, mutu ilmu
pengetahuan yang diperoleh itu tergantung pula kepada
kekuatan ikhtiar yang diberikan Allah Swt.
17. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
D. Ikhtiar dan Tawakal
Tegasnya, yang memberikan kekuatan memilih adalah
Allah Swt , sedangkan yang memilih adalah manusia.
Apabila usaha tersebut hasilnya baik, hal itu tentu saja
karena proses usaha yang dilaksanakan juga baik. Demikian
pula sebaliknya, apabila usaha tersebut gagal, hal itu tentu
saja disebabkan proses usaha yang kurang baik pula.
18. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
D. Ikhtiar dan Tawakal
Tawakal adalah berserah diri kepada Allah Swt.
serta berserah diri kepada qada dan qadar-Nya setelah
berusaha semaksimal mungkin. Allah Swt. menjelaskan
hal itu dalam Al-Qur’an Surah Ali-Imran ayat 159 :
Artinya : “... kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakal kepada-Nya.”
.
...
19. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
D. Ikhtiar dan Tawakal
Menurut Muhammad bin Abdul Wahab, tawakal
adalah pekerjaan hati manusia dan puncak
tertinggi keimanan. Sifat ini akan datang dengan
sendirinya jika iman seseorang sudah matang.
Menurut HAMKA, seseorang belum disebut
beriman apabila belum mencapai puncak tawakal.
Tawakal menjadi dasar keimanan semua amal.
Hubungan iman dan tawakal seperti hubungan
badan dan kepala. Iman dan amal tidak dapat
ditegakkan tanpa adanya tawakal.
20. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
D. Ikhtiar dan Tawakal
Menurut Imam al-Ghazali, orang-orang yang bertawakal
terbagi menjadi empat bagian :
1. Orang yang berusaha memperoleh sesuatu yang dapat
membawa manfaat kepadanya.
2. Orang yang berusaha memelihara sesuatu yang
dimilikinya supaya mendapatkan hal-hal yang
bermanfaat.
3. Orang yang berusaha menolak dan menghindarkan diri
dari hal-hal yang menimbulkan mudarat atau bencana.
4. Orang yang berusaha menghilangkan mudarat yang
menimpa dirinya.
21. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
D. Ikhtiar dan Tawakal
Selanjutnya al-Ghazali menjelaskan bahwa dalam
penerapannya, tawakal terbagi atas tiga tingkatan :
1. Tawakal adalah keadaan hati yang senantiasa
tenang dan tentram terhadap apa yang dijanjikan
Allah Swt.
2. Taslim adalah menyerahkan urusan kepada Allah
Swt, karena dia mengetahui segala sesuatu
mengenai dirinya dan keadaanya.
3. Tafwid adalah rida atau rela menerima segala
ketentuan Allah Swt. bagaimana pun bentuk dan
keadaannya.
22. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
D. Ikhtiar dan Tawakal
Artinya : “Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa
kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah
bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah
kepada Allah orang-orang yang beriman harus
bertawakal."
Pengertian tawakal yang diungkapkan al-Ghazali
tersebut terdapat pula dalam firman Allah Swt dalam
Al-Qur’an Surah at- Taubah ayat 51 :
23. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
D. Ikhtiar dan Tawakal
Orang yang bertawal sesuai dengan perintah
Allah Swt. pasti akan memperoleh keutamaan.
Hal itu dijelaskan Allah Swt. dalam Al-Qur’an
Surah at-Talaq ayat 3 berikut ini :
Artinya : “...Dan barang siapa yang bertawakal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan) nya ...”
.
...
.
...
24. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
D. Ikhtiar dan Tawakal
Berdasarkan ayat diatas, Allah Swt akan mencukupkan
segala keperluan orang-orang yang bertawakal. Hal itu
dijabarkan bahwa orang-orang yang bertawakal akan :
1. Mendapatkan limpahan sifat aziz atau kehormanatan
dan kemuliaan
2. Memiliki keberanian dalam menghadapai musibah atau
maut
3. Menghilangkan keluh kesah dan gelisah, serta
mendapatkan ketenangan, ketentraman dan
kegembiraan
25. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
D. Ikhtiar dan Tawakal
4. Mensyukuri karunia Allah Swt. serta memiliki
kesabaran apabila belum memperolehnya
5. Memiliki kepercayaan diri dan keberanian dalam
menghadapi setiap persoalan
6. Mendapatkan pertolongan, perlindungan serta rezeki
yang cukup dari Allah Swt.
7. Mendapatkan kepercayaan dari orang banyak karena
budi pekertinya yang terpuji dan hidupnya yang
bermanfaat bagi orang lain.
26. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
E. Fungsi Iman kepada Qada dan Qadar
Untuk meningkatkan keimanan, seseorang perlu
memahami fungsi iman kepada qada dan qadar berikut
ini :
1. Iman kepada qada dan qadar akan membuat seseorang
makin mantap dalam meyakini bahwa Allah Swt. adalah
Tuhan Yang Maha Esa, Mahakuasa, Maha berkehendak,
Maha Mengetahui, Maha Adil dan Maha Bijaksana.
2. Iman kepada qada dan qadar akan menumbuhkan
kesadaran kepada umat manusia bahwa segala sesuatu
yang ada di alam semesta ini berjalan sesuai dengan
kebijaksanaan dan ketentuan Allah Swt.
27. Kelompok 9
Beranda
Peta Konsep
Video
E. Fungsi Iman kepada Qada dan Qadar
3. Iman kepada qada dan qadar akan mendorong manusia
untuk melakukan penelitian-penelitian terhadap benda-
benda alam dan hukum-hukum Allah Swt. yang
kemudian dirumuskan dalam berbagai teori ilmu
pengetahuan.
4. Iman kepada qada dan qadar akan menumbuhkan sikap
terpuji, sabar, bersyukur, bertawakal, raja’, qanaah,
optimis, dinamis, inovatif dan kreatif.
5. Iman kepada qada dan qadar akan menghilangkan sikap
tercela, seperti sombong, kufur, iri hati, dengki, pesimis
dan statis.