SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
“PENDAHULUAN DALAM AGAMA
ISLAM”
Nama :Anisa Putri Mayang Sari
Nim :1900854211019
Fakultas :Pertanian
Prodi :Agroteknologi
Universitas Batanghari Jambi 2020
KOMPETENSI DASAR
◦ Mahasiswa memehami batasan pengertian kebenaran-kebenaran mutlak dan kebenaran sementara.
◦ Mahasiawa memahami tentang keterbatasan ilmu pengetahuan.
◦ Mahasiswa memahami tentang proses berfikir ilmiah
◦ Mahasiswa memahami proses keimanan
◦ Materi bab ini terdiri atas bahasan 1) pengertian dan ruang lingkup pengertian kebenaran dan proses
mendpatakannya.; 2) keterbatasan ilmu pengetahuan.; 3) proses berpikir ilmiah.; dan 4) proses keimanan.
Perkuliahan dititik beratkan kepada penyampaian pengetahuan dasar tentang kebenaran dan penyikapannya.
Materi tersebut menuntut penyampaian dalam bentukceramah. Untuk melengkapinya, diperlukan kegiatan
kaji pustaka, diskusi, serta pembuatan laporan hasil kaji putstaka dan diskusi.
A. Kebenaran Multak dan Kebenaran
Sementara
◦ Islam datang untuk mengeluarkan manusia dari lalimnya berbagai agama menuju keadilan Islam. Artinya,
seorang muslim yang benar imannya tidak pernah beranggapan apalagi berkeyakinan bahwa semua agama
sama baiknya dan sama benarnya. Ia yakin bahwa Allah ta’aala tuhan semesta alam tidak mungkin
membiarkan manusia dalam kebungungan memilih jalan hidup yang benar untuk menghantarkan dirinya
menuju keselamatan di dunia dan akhirat.
◦ Sedangkan orang yang berfaham pluralisme adalah manusia yang bingung memilih jalan hidup sehingga
untuk gampangnya ia katakan bahwa semua agama sama baiknya dan sama benarnya. Andaikan kita hidup
tanpa petunjuk dari Yang Maha Benar mungkin kita juga akan sependapat dengan logika berfikir seperti itu.
Karena itu berarti bahwa tidak ada fihak manapun di dalam masyarakat yang berhak meng-claim bahwa
agamanyalah yang memiliki monopoli kebenaran
◦ Tetapi Allah ta’aala bantah pandangan seperti ini melalui firman-Nya:
ُ‫َات‬‫و‬َ‫م‬ َّ‫الس‬ ِ‫ت‬َ‫د‬ َ‫س‬َ‫ف‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ء‬‫َا‬‫و‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ُّ‫َق‬‫ح‬ْ‫ال‬ َ‫ع‬َ‫ب‬َّ‫ات‬ ِ‫و‬َ‫َل‬‫و‬ُ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ‫َاْل‬‫و‬
ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ْ‫َل‬‫ب‬ َّ‫ن‬ِ‫يه‬ِ‫ف‬ ْ‫َن‬‫م‬َ‫و‬َ‫ون‬ُ‫ض‬ِ‫ر‬ْ‫ع‬ُ‫م‬
◦ ”Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di
dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari
kebanggaan itu.” (QS Al-Mu’minun ayat 71)
◦ Ayat di atas secara jelas membantah pandangan yang mengatakan bahwa kebenaran bersifat relatif sehingga dapat
berjumlah banyak sesuai jumlah hawa nafsu manusia. Bahkan melalui ayat ini Allah ta’aala menegaskan betapa
dahsyatnya dampak yang bisa timbul dari mengakui kebenaran berbagai fihak secara sekaligus. Digambarkan bahwa
langit dan bumi bakal binasa karenanya. Sebab masing-masing pembela kebenaran tersebut pasti akan
mempertahankan otoritas kebenarannya tanpa bisa menunjukkan dalil atau wahyu Ilahi yang membenarkannya.
Lalu atas dasar apa seorang muslim meng-
claim kebenaran mutlak ajaran Islam?
◦ Tentunya berdasarkan wahyu otentik kitab suci Al-Qur’an. Di dalamnya Allah ta’aala jelas-jelas berfirman:
◦ َ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ن‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫ف‬ َ‫ك‬ِ‫َب‬‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُّ‫َق‬‫ح‬ْ‫ال‬َ‫ين‬ِ‫َر‬‫ت‬ْ‫م‬ُ‫م‬ْ‫ال‬
◦ ”Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.” (QS Al-Baqarah ayat
147)
◦ Jelas bagi seorang mu’min bahwa kebenaran haruslah yang bersumber dari Allah ta’aala Rabbul ’aalamiin. Oleh karenanya kitapun
meyakini sepenuhnya tatkala Allah ta’aala berfirman:
◦ ِ َّ‫اَّلل‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫ين‬ِ‫الد‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ُ‫م‬ َ‫َل‬ ْ‫س‬ِ ْ‫اْل‬
◦ “Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS Ali Imran ayat 19)
◦ َ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫خ‬َ ْ‫اْل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ب‬ْ‫ق‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ن‬‫ي‬ِ‫د‬ ِ‫م‬ َ‫َل‬ ْ‫س‬ِ ْ‫اْل‬ َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ ِ‫َغ‬‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ ْ‫َن‬‫م‬َ‫و‬َ‫ين‬ِ‫ر‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫خ‬ْ‫ال‬
◦ ”Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang rugi.” (QS Ali Imran ayat 85)
◦ Berdasarkan kedua ayat di atas ummat Islam menjadi mantap dalam meyakini bahwa satu-satunya jalan
keselamatan di dunia dan akhirat hanyalah jalan Islam. Yaitu jalan yang telah ditempuh oleh Nabi Muhammad
shollallahu ’alaih wa sallam.
◦ Bukan ummat Islam yang meng-claim kebenaran mutlak ajaran Islam, melainkan Allah ta’aala sendiri yang
meng-claim hal tersebut. Kita hanya meyakini dan mentaati firman Allah ta’aala.
◦ Allah menentukan aneka kebenaran terkait dengan hukum yang harus di patuhi oleh manusuia. Jika segala
hukum Allah tidak ada yang mutlak kebenarannya, akan terjadi kekacauan yang sangat dahsyat. Satu contoh
yang paling sederhana bias dikedepankan. Dulu, pada zaman Nabi Muhammad Saw. Allah telah menetapkan
bahwa hinzir(babi), zina, khamr, dan mencuri adalah sesuatu yang di kenai hokum haram.
◦ Semua yang terjadi di alam ini mengikuti ketentuan pasti(qadr) Allah. Tak ada satu benda pun yang luput dari
penganturan Allah. Pada dasarnya adalah kebenaran mutlak dari Yang Maha Menguasai, Allah Swt. Ketentuan
pasti tadi adalah ketentuan umum yayng tidak bias di ubah oleh siapa pun kecuali hanya oleh Allah. Itulah
sunnnatullah, ketentuan dari Allah
◦ Tataran kebenaran mutlak sangat luas dan sudah pasti universal. Kebenaran firman Allah, ketentuan Allah,
aturan Allah, akan sangat kompatibel dengan kondisi manapun, tempat apa pun, zaman kapan pun!
◦ Dalam tatarann kebenaran ilmiah, tak ada sesuatu pun yang bisa dikategorikan sebagai kebenaran yang
mutlak ilmiah adalah kebenaran temporer yang secara berkala akan digantikan oleh jenis kebenran temuan
lainnya yang lebih baru, selama semua perubahan dan pergantian pola itu bias dipertanggungjawabkan secara
empiris. Nilai empiris menjadi aturan main utama dalam kegiatan ilmiah.
B. Keterbatasan Ilmu Pengetahuan
◦ Allah mmeberikan kebebasan menentukan pilihan ( kafuuraa atau syakuuraa; mengikuti fujur ataupun
menetapkan memilih taqwa) kepada semua manusia. Tetapi, kepada makhluk lain selain manusia dan jin. Allah
menetapkan ketetapan yang pasti, ketetapan yang tidak bias diubah. “Hukum ( yang ada di ) alam” adalah
ketetapan Allah tersebut. Semua tumbuhan mematuhi segala aturan pertumbuhan dan perkembangan yang
telah ditetapkan oleh Allah. Semua binatang tidak pernah menolak mengikuti fitrah kehidupan yang telah di
pastikan oleh Allah. Begitupun para malaikat dan iblis.
◦ Ketika Allah mengajari manusia tentang segala ilmu pengetahuan yang telah disebarNya dalam kuantitas yang
sangat sedikit terdapat pada suraj
◦ َّ‫ّل‬ِ‫إ‬ ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ي‬ِ‫ت‬‫و‬
ُ
‫أ‬ ‫َا‬‫م‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ح‬‫و‬ُّ‫الر‬ ِ‫ل‬ُ‫ق‬ ۖ ِ‫وح‬ُّ‫الر‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ك‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ ْ‫َس‬‫ي‬َ‫و‬ً‫يَل‬ِ‫ل‬َ‫ق‬
◦ Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah
kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".
◦ Ilmu ittu disebar seperti serbuk bunga yang dibawa angina. Oleh karena itu Allah menetapkan, siapa pun bias
mengakses serbuk ilmu itu dan menempelkannya dalam putik bunga pikiran tanpa batas
◦ Ilmu Allah adalah ilmu yang open source, yang bisa dimanfaatkan oleh siapa pun yagng memiliki semangat
pencarian tinggi dan istikomah. Di samping keunggulan yang melengkapinya yaitu dalam bentuk
kesempurnaan penciptaan
◦ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ِ‫ن‬ َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ان‬ َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫اْل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬‫يم‬ِ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬
◦ sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS At-Tiin,[95]: 4)
◦ Allah sengaja menyisakan catatan keberhasilan manusia sebagai bukti kesejahteraan sekaligus salah satu tanda
bukti kebesaran Allah bagi generasi manusia zaman lainnya. Melalui penelitian demi penelitian manusia
menentukan pengembangan subbidang ilmu. Tetapi manusia harus menyadari ketebatasan yang bias dicapai
di dalam melakukan kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan.
◦ Allah memberikan kesempatan kepada para peneliti untuk melakukan proses cloning. Terbukti, domba dan
kucing yang dilaporkan sebagai hasil cloning itu telah lama lahir. Semua keridhoan Allah terkait dengan segala
jenis kegiatan pencarian manusia ada batasnya. Allah, tentu, tidak meluluskan semua proses percobaan dan
pencarian yang dilakukan oleh manusia. Allah menetapkan sulthan (kekuatan, kemampuan, yang di dasari
keridhoan Allah) sebagai bekal penentu keberhasilan pencarian manusia atas segala keingintahuannya sulthan
tsb, seperti dalam ayat 33 surah Ar-Rahmaan di bawah ini:
◦ ِ‫ت‬‫َا‬‫و‬‫َا‬‫م‬ َّ‫الس‬ ِ‫ار‬َ‫ط‬ْ‫ق‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ذ‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫َط‬‫ت‬ ْ‫اس‬ ِ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫َاْل‬‫و‬ ِ‫ن‬ِ‫ج‬ْ‫ال‬ َ‫ر‬ َ‫ش‬ْ‫َع‬‫م‬ ‫َا‬‫ي‬َ‫ّل‬ ۚ ‫وا‬ُ‫ذ‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬‫ا‬َ‫ف‬ ِ‫ْض‬‫ر‬َ ْ‫َاْل‬‫و‬َّ‫ّل‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُ‫ذ‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ت‬‫ان‬َ‫ط‬ْ‫ل‬ ُ‫س‬ِ‫ب‬
◦ Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka
lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
C. Proses Berpikir Ilmiah
◦ Berfikir adalah kegiatan yang ditunjukkan dengan sasaran atau logika, yaitu aktivitas pikiran atau akal budi
manusia. Dengan berfikir dimaksudkan kegiatan akal untuk mengolah pengetahuan yang telah diterima oleh
manusia melalui panca indera, yang ditunjukkan untuk mencapai kebenaran. Dengan demikian istilah berfikir
menunjukkan suatu bentuk kegiatan akal yang khas dan terarah. Hampir sama dengan berfikir adalah
melamun, namun melamun tidak dapat dikatagorikan berfikir, sebab obyek lamunan adalah hal-hal yang ada
diluar jangkauan manusia atau hal-hal yang tertjadi pada masa lalu.
◦ Philip L. Harriman mengungkapkan bahwa berfikir (thingking) adalah mencakup pengertian yang cukup luas,
misalnya angan-angan, pertimbangan, kreativitas, atau situasi yang tidak obyektif yang dirasakan oleh
manusia, maka akan membangkitkan daya fikir.
◦ Dengan kalimat yang sederhana maka dapat didefinisikan bahwa berfikir adalah bicara dengan dirinya sendiri
melalui akal logika yng terkait dengan kehidupan manusia. Kegiatan tersebut berupa mempertimbangkan,
merenungkan, menganalisa, membuktikan sesuatu, menunjukkan alasan-alasan, mencari berbagai hal yang
berhubungan dengan satu sama lain, menarik kesimpulan membahas suatu realita.
◦ Dengan demikian dapat diungkapkan bahwa berfikir melibatkan penggunaan konsep dan lambing sebagai
pengganti obyek dan peristiwa, atau sangat erat hubungannya dengan kondisi psikologis kita sendiri.
◦ Macam-macam berfikir :
◦ 1). Berfikir deduktif, adalah mengambil kesimpulan dari dua pernyataan, yang pertama merupakan pernyataan
umum dan selanjutnya merupakan pernyataan khusus, dalam ilmi Logika disebut silogisme. Berfikir deduktif
adalah berangkat dari konsep-konsep umum dan menarik kesimpulan secara khusus.
◦ 2). Berfikir induktif adalah kebalikan dari konsep pertama, yaitu memulai melakukan pemikiran yang
berangkat dari hal-hal yang khusus dan ditarik kesimpulan secara umum.
◦ 3). Berfikir evaluatif adalah kegiatan berfikir yang kritis, menilai baik-buruknya, manfaat atau mudharatnya,
tepat atau tidaknya suatu gagasan. Dalam berfikir evaluative kita dituntut kritis dan peka akan permasalahan
yang dihadapinya.
◦ 4). Berfikir analogi adalah berkikir yang mengambang, mengira-ngira, yang didasarkan pada pengenalan
kesamaan, umumnya orang menggunakan perbandingan akan obyek tertentu.
◦ Sedangkan berfikir ilmiah adalah melakukan kegiatan berfikir dengan berpedoman pada kaidah-kaidah yang
formal dan baku serta mengedepankan logika (bukan perasaan), sehingga akan dicapai suatu keputusan
berfiiir yang sempurna. Untuk mencapai pemikiran yang ilmiah, maka harus memperhatikan hal-hal berikut
ini:
◦ a). Sistematis
◦ b). Obyektif.
◦ c). Faktual.
◦ d). Metodologis.
D. Proses Berkeimanan
◦ Kebanyakan orang menyatakan bahwa kata iman berasal dari kata kerja amina-ya’manu-amanan yang berarti
percaya. Oleh karena itu, iman yang berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati. Akibatnya,
orang yang percaya kepada Allah dan selainnya seperti yang ada dalam rukun iman, walaupun dalam sikap
kesehariannya tidak mencerminkan ketaatan atau kepatuhan (taqwa) kepada yang telah dipercayainya, masih
disebut orang yang beriman. Hal itu disebabkan karena adanya keyakinan mereka bahwa yang tahu tentang
urusan hati manusia adalah Allah dan dengan membaca dua kalimah syahadat telah menjadi Islam.
◦ Dalam surat al-Baqarah 165 dikatakan bahwa orang yang beriman adalah orang yang amat sangat cinta
kepada Allah (asyaddu hubban lillah). Oleh karena itu beriman kepada Allah berarti amat sangat rindu
terhadap ajaran Allah, yaitu al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Hal itu karena apa yang dikehendaki Allah, menjadi
kehendak orang yang beriman, sehingga dapat menimbulkan tekad untuk mengorbankan segalanya dan kalau
perlu mempertaruhkan nyawa.
◦ Dalam hadits diriwayatkan Ibnu Majah Atthabrani, iman didefinisikan dengan keyakinan dalam hati,
diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan amal perbuatan (Al-Iimaanu ‘aqdun bil qalbi waiqraarun
billisaani wa’amalun bil arkaan). Dengan demikian, iman merupakan kesatuan atau keselarasan antara hati,
ucapan, dan laku perbuatan, serta dapat juga dikatakan sebagai pandangan dan sikap hidup atau gaya hidup.
◦ Istilah iman dalam al-Qur’an selalu dirangkaikan dengan kata lain yang memberikan corak dan warna
tentang sesuatu yang diimani, seperti dalam surat an-Nisa’: 51 yang dikaitkan dengan jibti
(kebatinan/idealisme) dan thaghut (realita/naturalisme). Sedangkan dalam surat al-Ankabut: 52 dikaitkan
dengan kata bathil, yaitu walladziina aamanuu bil baathili. Bhatil berarti tidak benar menurut Allah. Dalam
surat lain iman dirangkaikan dengan kata kaafir atau dengan kata Allah. Sementara dalam al-Baqarah: 4, iman
dirangkaikan dengan kata ajaran yang diturunkan Allah (yu’minuuna bimaa unzila ilaika wamaa unzila min
qablika).
◦ Kata iman yang tidak dirangkaikan dengan kata lain dalam al-Qur’an, mengandung arti positif. Dengan
demikian, kata iman yang tidak dikaitkan dengan kata Allah atau dengan ajarannya, dikatakan sebagai iman
haq. Sedangkan yang dikaitkan dengan selainnya, disebut iman bathil.
◦ Pada dasarnya, proses pembentukan iman juga demikian. Diawali dengan proses perkenalan, kemudian
meningkat menjadi senang atau benci. Mengenal ajaran Allah adalah langkah awal dalam mencapai iman
kepada Allah. Jika seseorang tidak mengenal ajaran Allah, maka orang tersebut tidak mungkin beriman
kepada Allah.
◦ Seseorang yang menghendaki anaknya menjadi mukmin kepada Allah, maka ajaran Allah harus
diperkenalkan sedini mungkin sesuai dengan kemampuan anak itu dari tingkat verbal sampai tingkat
pemahaman. Bagaimana seorang anak menjadi mukmin, jika kepada mereka tidak diperkenalkan al-Qur’an.
◦ Di samping proses pengenalan, proses pembiasaan juga perlu diperhatikan, karena tanpa pembiasaan,
seseorang bisa saja semula benci berubah menjadi senang. Seorang anak harus dibiasakan untuk
melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi hal-hal yang dilarang-Nya, agar kelak setelah
dewasa menjadi senang dan terampil dalam melaksanakan ajaran-ajaran Allah.
◦ Berbuat sesuatu secara fisik adalah satu bentuk tingkah laku yang mudah dilihat dan diukur. Tetapi tingkah
laku tidak terdiri atas perbuatan yang menampak saja. Di dalamnya tercakup juga sikap-sikap mental yang
tidak selalu mudah ditanggapi kecuali secara tidak langsung (misalnya, melalui ucapan atau perbuatan yang
diduga dapat menggambarkan sikap mental tersebut); bahkan secara tidak langsung itu adakalanya cukup sulit
menarik kesimpulan yang teliti. Di dalam tulisan ini dipergunakan istilah tingkah laku dalam arti luas dan
dikaitkan dengan nilai-nilai hidup, yakni seperangkat nilai yang diterima oleh manusia sebagai nilai yang
penting dalam kehidupan yaitu iman. Yang dituju adalah tingkah laku yang merupakan perwujudan nilai-nilai
hidup tertentu, yang disebut tingkah laku terpola.
◦ Dalam keadaan tertentu sifat, arah, dan intensitas tingkah laku dapat dipengaruhi melalui satu campur tangan
secara langsung, yakni dalam bentuk intervensi terhadap interaksi yang terjadi.
“TERIMA KASIH”

More Related Content

What's hot

Hakikat Manusia Menurut Islam Document
Hakikat Manusia Menurut Islam DocumentHakikat Manusia Menurut Islam Document
Hakikat Manusia Menurut Islam DocumentRanihana Kun
 
Falsafah cinta
Falsafah cintaFalsafah cinta
Falsafah cintazzellyzz
 
Makalah Imam Kepada Hari Akhir
Makalah Imam Kepada Hari AkhirMakalah Imam Kepada Hari Akhir
Makalah Imam Kepada Hari AkhirFirdika Arini
 
iman kepada hari akhir dan qadha qadar
iman kepada hari akhir dan qadha qadariman kepada hari akhir dan qadha qadar
iman kepada hari akhir dan qadha qadarDewi Sanusi Noor
 
Qadha dan qadar
Qadha dan qadarQadha dan qadar
Qadha dan qadararinams
 
Iman Kepada Allah Swt2dani Yahya
Iman Kepada Allah Swt2dani YahyaIman Kepada Allah Swt2dani Yahya
Iman Kepada Allah Swt2dani Yahyaiwanmahmudi
 
Tugas Study Islam kelompok 10
Tugas Study Islam kelompok 10Tugas Study Islam kelompok 10
Tugas Study Islam kelompok 1011113034
 
Hikmah beriman kepada hari akhir dan membiasakan perilaku
Hikmah beriman kepada hari akhir dan membiasakan perilakuHikmah beriman kepada hari akhir dan membiasakan perilaku
Hikmah beriman kepada hari akhir dan membiasakan perilakuNurfaisyalAnas
 
Makalah konsep iman takdir dan hari kiamat
Makalah konsep iman takdir dan hari kiamatMakalah konsep iman takdir dan hari kiamat
Makalah konsep iman takdir dan hari kiamatWarnet Raha
 
Apa artinya saya menganut islam fathi yakan
Apa artinya saya menganut islam   fathi yakanApa artinya saya menganut islam   fathi yakan
Apa artinya saya menganut islam fathi yakanRahmat Hidayat
 
Fakta dan fenomena kebenaran sifat sifat asmaul husna 9
Fakta dan fenomena kebenaran sifat sifat asmaul husna 9Fakta dan fenomena kebenaran sifat sifat asmaul husna 9
Fakta dan fenomena kebenaran sifat sifat asmaul husna 9Naila N. K
 

What's hot (20)

Allah s wt
Allah s wtAllah s wt
Allah s wt
 
Qada dan qadar
Qada dan qadarQada dan qadar
Qada dan qadar
 
Asmaul Husna'
Asmaul Husna'Asmaul Husna'
Asmaul Husna'
 
Qadha dan qadar
Qadha dan qadarQadha dan qadar
Qadha dan qadar
 
Takdir
TakdirTakdir
Takdir
 
Hakikat Manusia Menurut Islam Document
Hakikat Manusia Menurut Islam DocumentHakikat Manusia Menurut Islam Document
Hakikat Manusia Menurut Islam Document
 
MAKALAH Materi 2 Kelompok 6
MAKALAH Materi 2 Kelompok 6MAKALAH Materi 2 Kelompok 6
MAKALAH Materi 2 Kelompok 6
 
Falsafah cinta
Falsafah cintaFalsafah cinta
Falsafah cinta
 
Qadha dan qadar
Qadha dan qadarQadha dan qadar
Qadha dan qadar
 
Qadha' dan qadar
Qadha' dan qadarQadha' dan qadar
Qadha' dan qadar
 
Makalah Imam Kepada Hari Akhir
Makalah Imam Kepada Hari AkhirMakalah Imam Kepada Hari Akhir
Makalah Imam Kepada Hari Akhir
 
Kiamat.
Kiamat.Kiamat.
Kiamat.
 
iman kepada hari akhir dan qadha qadar
iman kepada hari akhir dan qadha qadariman kepada hari akhir dan qadha qadar
iman kepada hari akhir dan qadha qadar
 
Qadha dan qadar
Qadha dan qadarQadha dan qadar
Qadha dan qadar
 
Iman Kepada Allah Swt2dani Yahya
Iman Kepada Allah Swt2dani YahyaIman Kepada Allah Swt2dani Yahya
Iman Kepada Allah Swt2dani Yahya
 
Tugas Study Islam kelompok 10
Tugas Study Islam kelompok 10Tugas Study Islam kelompok 10
Tugas Study Islam kelompok 10
 
Hikmah beriman kepada hari akhir dan membiasakan perilaku
Hikmah beriman kepada hari akhir dan membiasakan perilakuHikmah beriman kepada hari akhir dan membiasakan perilaku
Hikmah beriman kepada hari akhir dan membiasakan perilaku
 
Makalah konsep iman takdir dan hari kiamat
Makalah konsep iman takdir dan hari kiamatMakalah konsep iman takdir dan hari kiamat
Makalah konsep iman takdir dan hari kiamat
 
Apa artinya saya menganut islam fathi yakan
Apa artinya saya menganut islam   fathi yakanApa artinya saya menganut islam   fathi yakan
Apa artinya saya menganut islam fathi yakan
 
Fakta dan fenomena kebenaran sifat sifat asmaul husna 9
Fakta dan fenomena kebenaran sifat sifat asmaul husna 9Fakta dan fenomena kebenaran sifat sifat asmaul husna 9
Fakta dan fenomena kebenaran sifat sifat asmaul husna 9
 

Similar to Pendahuluan Dalam Pembelajaran Agama Islam

BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP ) BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP ) downloadbukumafahim
 
Id islam agama_rahmat_keadilan
Id islam agama_rahmat_keadilanId islam agama_rahmat_keadilan
Id islam agama_rahmat_keadilanAbdul Algafur
 
Mk. study pemikiran islam
Mk. study pemikiran islamMk. study pemikiran islam
Mk. study pemikiran islammuhammadrusdi30
 
ISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptx
ISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptxISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptx
ISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptxRifqiAndrian2
 
Psi f5 ma'rifatullah dan taqlid
Psi f5 ma'rifatullah dan taqlidPsi f5 ma'rifatullah dan taqlid
Psi f5 ma'rifatullah dan taqlidKaito Ishikawa
 
Akbar-Konstruksi Pemahaman Ketuhanan.pptx
Akbar-Konstruksi Pemahaman Ketuhanan.pptxAkbar-Konstruksi Pemahaman Ketuhanan.pptx
Akbar-Konstruksi Pemahaman Ketuhanan.pptxSyamsAkbar1
 
Contoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptx
Contoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptxContoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptx
Contoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptxssuser69e404
 
Perkembangan Pikiran Manusia
Perkembangan Pikiran ManusiaPerkembangan Pikiran Manusia
Perkembangan Pikiran ManusiaNaita Novia Sari
 
Pandangan semesta alam
Pandangan semesta alamPandangan semesta alam
Pandangan semesta alamIfwat Arif
 
Makalah 1 kelompok 3. "Konsepsi Tentang Ketuhanan"
Makalah 1 kelompok 3. "Konsepsi Tentang Ketuhanan"Makalah 1 kelompok 3. "Konsepsi Tentang Ketuhanan"
Makalah 1 kelompok 3. "Konsepsi Tentang Ketuhanan"Dian Widdyastutik
 
Pengantar Studi Quran 2023.pdf
Pengantar Studi Quran 2023.pdfPengantar Studi Quran 2023.pdf
Pengantar Studi Quran 2023.pdfLBB. Mr. Q
 
tanda tanda kiamat
tanda tanda kiamattanda tanda kiamat
tanda tanda kiamatEriathul
 
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada allohSeri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada allohIra Rahmawati Madjid
 

Similar to Pendahuluan Dalam Pembelajaran Agama Islam (20)

BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP ) BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
 
Id islam agama_rahmat_keadilan
Id islam agama_rahmat_keadilanId islam agama_rahmat_keadilan
Id islam agama_rahmat_keadilan
 
Mk. study pemikiran islam
Mk. study pemikiran islamMk. study pemikiran islam
Mk. study pemikiran islam
 
ISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptx
ISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptxISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptx
ISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptx
 
Psi f5 ma'rifatullah dan taqlid
Psi f5 ma'rifatullah dan taqlidPsi f5 ma'rifatullah dan taqlid
Psi f5 ma'rifatullah dan taqlid
 
Konsep ilmu YAMC
Konsep ilmu YAMCKonsep ilmu YAMC
Konsep ilmu YAMC
 
Sistem religi dan ilmu gaib
Sistem religi dan ilmu gaibSistem religi dan ilmu gaib
Sistem religi dan ilmu gaib
 
Akbar-Konstruksi Pemahaman Ketuhanan.pptx
Akbar-Konstruksi Pemahaman Ketuhanan.pptxAkbar-Konstruksi Pemahaman Ketuhanan.pptx
Akbar-Konstruksi Pemahaman Ketuhanan.pptx
 
Contoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptx
Contoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptxContoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptx
Contoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptx
 
Perkembangan Pikiran Manusia
Perkembangan Pikiran ManusiaPerkembangan Pikiran Manusia
Perkembangan Pikiran Manusia
 
Kedudukan Ilmu Tauhid
Kedudukan Ilmu TauhidKedudukan Ilmu Tauhid
Kedudukan Ilmu Tauhid
 
Pandangan semesta alam
Pandangan semesta alamPandangan semesta alam
Pandangan semesta alam
 
Makalah 1 kelompok 3. "Konsepsi Tentang Ketuhanan"
Makalah 1 kelompok 3. "Konsepsi Tentang Ketuhanan"Makalah 1 kelompok 3. "Konsepsi Tentang Ketuhanan"
Makalah 1 kelompok 3. "Konsepsi Tentang Ketuhanan"
 
Pengantar Studi Quran 2023.pdf
Pengantar Studi Quran 2023.pdfPengantar Studi Quran 2023.pdf
Pengantar Studi Quran 2023.pdf
 
Aqidah islam
Aqidah islamAqidah islam
Aqidah islam
 
BAB 1: AQIDAH ISLAM
BAB 1: AQIDAH ISLAMBAB 1: AQIDAH ISLAM
BAB 1: AQIDAH ISLAM
 
tanda tanda kiamat
tanda tanda kiamattanda tanda kiamat
tanda tanda kiamat
 
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada allohSeri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh
 
Ilmu dalam agama islam
Ilmu dalam agama islamIlmu dalam agama islam
Ilmu dalam agama islam
 
Buku mafahim bkldk
Buku mafahim bkldkBuku mafahim bkldk
Buku mafahim bkldk
 

Recently uploaded

Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.MeidarLamskingBoangm
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 

Recently uploaded (8)

Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 

Pendahuluan Dalam Pembelajaran Agama Islam

  • 1. “PENDAHULUAN DALAM AGAMA ISLAM” Nama :Anisa Putri Mayang Sari Nim :1900854211019 Fakultas :Pertanian Prodi :Agroteknologi Universitas Batanghari Jambi 2020
  • 2. KOMPETENSI DASAR ◦ Mahasiswa memehami batasan pengertian kebenaran-kebenaran mutlak dan kebenaran sementara. ◦ Mahasiawa memahami tentang keterbatasan ilmu pengetahuan. ◦ Mahasiswa memahami tentang proses berfikir ilmiah ◦ Mahasiswa memahami proses keimanan
  • 3. ◦ Materi bab ini terdiri atas bahasan 1) pengertian dan ruang lingkup pengertian kebenaran dan proses mendpatakannya.; 2) keterbatasan ilmu pengetahuan.; 3) proses berpikir ilmiah.; dan 4) proses keimanan. Perkuliahan dititik beratkan kepada penyampaian pengetahuan dasar tentang kebenaran dan penyikapannya. Materi tersebut menuntut penyampaian dalam bentukceramah. Untuk melengkapinya, diperlukan kegiatan kaji pustaka, diskusi, serta pembuatan laporan hasil kaji putstaka dan diskusi.
  • 4. A. Kebenaran Multak dan Kebenaran Sementara ◦ Islam datang untuk mengeluarkan manusia dari lalimnya berbagai agama menuju keadilan Islam. Artinya, seorang muslim yang benar imannya tidak pernah beranggapan apalagi berkeyakinan bahwa semua agama sama baiknya dan sama benarnya. Ia yakin bahwa Allah ta’aala tuhan semesta alam tidak mungkin membiarkan manusia dalam kebungungan memilih jalan hidup yang benar untuk menghantarkan dirinya menuju keselamatan di dunia dan akhirat. ◦ Sedangkan orang yang berfaham pluralisme adalah manusia yang bingung memilih jalan hidup sehingga untuk gampangnya ia katakan bahwa semua agama sama baiknya dan sama benarnya. Andaikan kita hidup tanpa petunjuk dari Yang Maha Benar mungkin kita juga akan sependapat dengan logika berfikir seperti itu. Karena itu berarti bahwa tidak ada fihak manapun di dalam masyarakat yang berhak meng-claim bahwa agamanyalah yang memiliki monopoli kebenaran
  • 5. ◦ Tetapi Allah ta’aala bantah pandangan seperti ini melalui firman-Nya: ُ‫َات‬‫و‬َ‫م‬ َّ‫الس‬ ِ‫ت‬َ‫د‬ َ‫س‬َ‫ف‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ء‬‫َا‬‫و‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ُّ‫َق‬‫ح‬ْ‫ال‬ َ‫ع‬َ‫ب‬َّ‫ات‬ ِ‫و‬َ‫َل‬‫و‬ُ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ‫َاْل‬‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ْ‫َل‬‫ب‬ َّ‫ن‬ِ‫يه‬ِ‫ف‬ ْ‫َن‬‫م‬َ‫و‬َ‫ون‬ُ‫ض‬ِ‫ر‬ْ‫ع‬ُ‫م‬ ◦ ”Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.” (QS Al-Mu’minun ayat 71) ◦ Ayat di atas secara jelas membantah pandangan yang mengatakan bahwa kebenaran bersifat relatif sehingga dapat berjumlah banyak sesuai jumlah hawa nafsu manusia. Bahkan melalui ayat ini Allah ta’aala menegaskan betapa dahsyatnya dampak yang bisa timbul dari mengakui kebenaran berbagai fihak secara sekaligus. Digambarkan bahwa langit dan bumi bakal binasa karenanya. Sebab masing-masing pembela kebenaran tersebut pasti akan mempertahankan otoritas kebenarannya tanpa bisa menunjukkan dalil atau wahyu Ilahi yang membenarkannya.
  • 6. Lalu atas dasar apa seorang muslim meng- claim kebenaran mutlak ajaran Islam? ◦ Tentunya berdasarkan wahyu otentik kitab suci Al-Qur’an. Di dalamnya Allah ta’aala jelas-jelas berfirman: ◦ َ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ن‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫ف‬ َ‫ك‬ِ‫َب‬‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُّ‫َق‬‫ح‬ْ‫ال‬َ‫ين‬ِ‫َر‬‫ت‬ْ‫م‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ◦ ”Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.” (QS Al-Baqarah ayat 147) ◦ Jelas bagi seorang mu’min bahwa kebenaran haruslah yang bersumber dari Allah ta’aala Rabbul ’aalamiin. Oleh karenanya kitapun meyakini sepenuhnya tatkala Allah ta’aala berfirman: ◦ ِ َّ‫اَّلل‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫ين‬ِ‫الد‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ُ‫م‬ َ‫َل‬ ْ‫س‬ِ ْ‫اْل‬ ◦ “Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS Ali Imran ayat 19) ◦ َ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫خ‬َ ْ‫اْل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ب‬ْ‫ق‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ن‬‫ي‬ِ‫د‬ ِ‫م‬ َ‫َل‬ ْ‫س‬ِ ْ‫اْل‬ َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ ِ‫َغ‬‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ ْ‫َن‬‫م‬َ‫و‬َ‫ين‬ِ‫ر‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ ◦ ”Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS Ali Imran ayat 85)
  • 7. ◦ Berdasarkan kedua ayat di atas ummat Islam menjadi mantap dalam meyakini bahwa satu-satunya jalan keselamatan di dunia dan akhirat hanyalah jalan Islam. Yaitu jalan yang telah ditempuh oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. ◦ Bukan ummat Islam yang meng-claim kebenaran mutlak ajaran Islam, melainkan Allah ta’aala sendiri yang meng-claim hal tersebut. Kita hanya meyakini dan mentaati firman Allah ta’aala. ◦ Allah menentukan aneka kebenaran terkait dengan hukum yang harus di patuhi oleh manusuia. Jika segala hukum Allah tidak ada yang mutlak kebenarannya, akan terjadi kekacauan yang sangat dahsyat. Satu contoh yang paling sederhana bias dikedepankan. Dulu, pada zaman Nabi Muhammad Saw. Allah telah menetapkan bahwa hinzir(babi), zina, khamr, dan mencuri adalah sesuatu yang di kenai hokum haram. ◦ Semua yang terjadi di alam ini mengikuti ketentuan pasti(qadr) Allah. Tak ada satu benda pun yang luput dari penganturan Allah. Pada dasarnya adalah kebenaran mutlak dari Yang Maha Menguasai, Allah Swt. Ketentuan pasti tadi adalah ketentuan umum yayng tidak bias di ubah oleh siapa pun kecuali hanya oleh Allah. Itulah sunnnatullah, ketentuan dari Allah
  • 8. ◦ Tataran kebenaran mutlak sangat luas dan sudah pasti universal. Kebenaran firman Allah, ketentuan Allah, aturan Allah, akan sangat kompatibel dengan kondisi manapun, tempat apa pun, zaman kapan pun! ◦ Dalam tatarann kebenaran ilmiah, tak ada sesuatu pun yang bisa dikategorikan sebagai kebenaran yang mutlak ilmiah adalah kebenaran temporer yang secara berkala akan digantikan oleh jenis kebenran temuan lainnya yang lebih baru, selama semua perubahan dan pergantian pola itu bias dipertanggungjawabkan secara empiris. Nilai empiris menjadi aturan main utama dalam kegiatan ilmiah.
  • 9. B. Keterbatasan Ilmu Pengetahuan ◦ Allah mmeberikan kebebasan menentukan pilihan ( kafuuraa atau syakuuraa; mengikuti fujur ataupun menetapkan memilih taqwa) kepada semua manusia. Tetapi, kepada makhluk lain selain manusia dan jin. Allah menetapkan ketetapan yang pasti, ketetapan yang tidak bias diubah. “Hukum ( yang ada di ) alam” adalah ketetapan Allah tersebut. Semua tumbuhan mematuhi segala aturan pertumbuhan dan perkembangan yang telah ditetapkan oleh Allah. Semua binatang tidak pernah menolak mengikuti fitrah kehidupan yang telah di pastikan oleh Allah. Begitupun para malaikat dan iblis. ◦ Ketika Allah mengajari manusia tentang segala ilmu pengetahuan yang telah disebarNya dalam kuantitas yang sangat sedikit terdapat pada suraj ◦ َّ‫ّل‬ِ‫إ‬ ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ي‬ِ‫ت‬‫و‬ ُ ‫أ‬ ‫َا‬‫م‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ح‬‫و‬ُّ‫الر‬ ِ‫ل‬ُ‫ق‬ ۖ ِ‫وح‬ُّ‫الر‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ك‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ ْ‫َس‬‫ي‬َ‫و‬ً‫يَل‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ ◦ Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".
  • 10. ◦ Ilmu ittu disebar seperti serbuk bunga yang dibawa angina. Oleh karena itu Allah menetapkan, siapa pun bias mengakses serbuk ilmu itu dan menempelkannya dalam putik bunga pikiran tanpa batas ◦ Ilmu Allah adalah ilmu yang open source, yang bisa dimanfaatkan oleh siapa pun yagng memiliki semangat pencarian tinggi dan istikomah. Di samping keunggulan yang melengkapinya yaitu dalam bentuk kesempurnaan penciptaan ◦ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ِ‫ن‬ َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ان‬ َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫اْل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬‫يم‬ِ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ◦ sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS At-Tiin,[95]: 4) ◦ Allah sengaja menyisakan catatan keberhasilan manusia sebagai bukti kesejahteraan sekaligus salah satu tanda bukti kebesaran Allah bagi generasi manusia zaman lainnya. Melalui penelitian demi penelitian manusia menentukan pengembangan subbidang ilmu. Tetapi manusia harus menyadari ketebatasan yang bias dicapai di dalam melakukan kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan.
  • 11. ◦ Allah memberikan kesempatan kepada para peneliti untuk melakukan proses cloning. Terbukti, domba dan kucing yang dilaporkan sebagai hasil cloning itu telah lama lahir. Semua keridhoan Allah terkait dengan segala jenis kegiatan pencarian manusia ada batasnya. Allah, tentu, tidak meluluskan semua proses percobaan dan pencarian yang dilakukan oleh manusia. Allah menetapkan sulthan (kekuatan, kemampuan, yang di dasari keridhoan Allah) sebagai bekal penentu keberhasilan pencarian manusia atas segala keingintahuannya sulthan tsb, seperti dalam ayat 33 surah Ar-Rahmaan di bawah ini: ◦ ِ‫ت‬‫َا‬‫و‬‫َا‬‫م‬ َّ‫الس‬ ِ‫ار‬َ‫ط‬ْ‫ق‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ذ‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫َط‬‫ت‬ ْ‫اس‬ ِ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫َاْل‬‫و‬ ِ‫ن‬ِ‫ج‬ْ‫ال‬ َ‫ر‬ َ‫ش‬ْ‫َع‬‫م‬ ‫َا‬‫ي‬َ‫ّل‬ ۚ ‫وا‬ُ‫ذ‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬‫ا‬َ‫ف‬ ِ‫ْض‬‫ر‬َ ْ‫َاْل‬‫و‬َّ‫ّل‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُ‫ذ‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ت‬‫ان‬َ‫ط‬ْ‫ل‬ ُ‫س‬ِ‫ب‬ ◦ Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
  • 12. C. Proses Berpikir Ilmiah ◦ Berfikir adalah kegiatan yang ditunjukkan dengan sasaran atau logika, yaitu aktivitas pikiran atau akal budi manusia. Dengan berfikir dimaksudkan kegiatan akal untuk mengolah pengetahuan yang telah diterima oleh manusia melalui panca indera, yang ditunjukkan untuk mencapai kebenaran. Dengan demikian istilah berfikir menunjukkan suatu bentuk kegiatan akal yang khas dan terarah. Hampir sama dengan berfikir adalah melamun, namun melamun tidak dapat dikatagorikan berfikir, sebab obyek lamunan adalah hal-hal yang ada diluar jangkauan manusia atau hal-hal yang tertjadi pada masa lalu. ◦ Philip L. Harriman mengungkapkan bahwa berfikir (thingking) adalah mencakup pengertian yang cukup luas, misalnya angan-angan, pertimbangan, kreativitas, atau situasi yang tidak obyektif yang dirasakan oleh manusia, maka akan membangkitkan daya fikir. ◦ Dengan kalimat yang sederhana maka dapat didefinisikan bahwa berfikir adalah bicara dengan dirinya sendiri melalui akal logika yng terkait dengan kehidupan manusia. Kegiatan tersebut berupa mempertimbangkan, merenungkan, menganalisa, membuktikan sesuatu, menunjukkan alasan-alasan, mencari berbagai hal yang berhubungan dengan satu sama lain, menarik kesimpulan membahas suatu realita.
  • 13. ◦ Dengan demikian dapat diungkapkan bahwa berfikir melibatkan penggunaan konsep dan lambing sebagai pengganti obyek dan peristiwa, atau sangat erat hubungannya dengan kondisi psikologis kita sendiri. ◦ Macam-macam berfikir : ◦ 1). Berfikir deduktif, adalah mengambil kesimpulan dari dua pernyataan, yang pertama merupakan pernyataan umum dan selanjutnya merupakan pernyataan khusus, dalam ilmi Logika disebut silogisme. Berfikir deduktif adalah berangkat dari konsep-konsep umum dan menarik kesimpulan secara khusus. ◦ 2). Berfikir induktif adalah kebalikan dari konsep pertama, yaitu memulai melakukan pemikiran yang berangkat dari hal-hal yang khusus dan ditarik kesimpulan secara umum. ◦ 3). Berfikir evaluatif adalah kegiatan berfikir yang kritis, menilai baik-buruknya, manfaat atau mudharatnya, tepat atau tidaknya suatu gagasan. Dalam berfikir evaluative kita dituntut kritis dan peka akan permasalahan yang dihadapinya.
  • 14. ◦ 4). Berfikir analogi adalah berkikir yang mengambang, mengira-ngira, yang didasarkan pada pengenalan kesamaan, umumnya orang menggunakan perbandingan akan obyek tertentu. ◦ Sedangkan berfikir ilmiah adalah melakukan kegiatan berfikir dengan berpedoman pada kaidah-kaidah yang formal dan baku serta mengedepankan logika (bukan perasaan), sehingga akan dicapai suatu keputusan berfiiir yang sempurna. Untuk mencapai pemikiran yang ilmiah, maka harus memperhatikan hal-hal berikut ini: ◦ a). Sistematis ◦ b). Obyektif. ◦ c). Faktual. ◦ d). Metodologis.
  • 15. D. Proses Berkeimanan ◦ Kebanyakan orang menyatakan bahwa kata iman berasal dari kata kerja amina-ya’manu-amanan yang berarti percaya. Oleh karena itu, iman yang berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati. Akibatnya, orang yang percaya kepada Allah dan selainnya seperti yang ada dalam rukun iman, walaupun dalam sikap kesehariannya tidak mencerminkan ketaatan atau kepatuhan (taqwa) kepada yang telah dipercayainya, masih disebut orang yang beriman. Hal itu disebabkan karena adanya keyakinan mereka bahwa yang tahu tentang urusan hati manusia adalah Allah dan dengan membaca dua kalimah syahadat telah menjadi Islam. ◦ Dalam surat al-Baqarah 165 dikatakan bahwa orang yang beriman adalah orang yang amat sangat cinta kepada Allah (asyaddu hubban lillah). Oleh karena itu beriman kepada Allah berarti amat sangat rindu terhadap ajaran Allah, yaitu al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Hal itu karena apa yang dikehendaki Allah, menjadi kehendak orang yang beriman, sehingga dapat menimbulkan tekad untuk mengorbankan segalanya dan kalau perlu mempertaruhkan nyawa.
  • 16. ◦ Dalam hadits diriwayatkan Ibnu Majah Atthabrani, iman didefinisikan dengan keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan amal perbuatan (Al-Iimaanu ‘aqdun bil qalbi waiqraarun billisaani wa’amalun bil arkaan). Dengan demikian, iman merupakan kesatuan atau keselarasan antara hati, ucapan, dan laku perbuatan, serta dapat juga dikatakan sebagai pandangan dan sikap hidup atau gaya hidup. ◦ Istilah iman dalam al-Qur’an selalu dirangkaikan dengan kata lain yang memberikan corak dan warna tentang sesuatu yang diimani, seperti dalam surat an-Nisa’: 51 yang dikaitkan dengan jibti (kebatinan/idealisme) dan thaghut (realita/naturalisme). Sedangkan dalam surat al-Ankabut: 52 dikaitkan dengan kata bathil, yaitu walladziina aamanuu bil baathili. Bhatil berarti tidak benar menurut Allah. Dalam surat lain iman dirangkaikan dengan kata kaafir atau dengan kata Allah. Sementara dalam al-Baqarah: 4, iman dirangkaikan dengan kata ajaran yang diturunkan Allah (yu’minuuna bimaa unzila ilaika wamaa unzila min qablika). ◦ Kata iman yang tidak dirangkaikan dengan kata lain dalam al-Qur’an, mengandung arti positif. Dengan demikian, kata iman yang tidak dikaitkan dengan kata Allah atau dengan ajarannya, dikatakan sebagai iman haq. Sedangkan yang dikaitkan dengan selainnya, disebut iman bathil.
  • 17. ◦ Pada dasarnya, proses pembentukan iman juga demikian. Diawali dengan proses perkenalan, kemudian meningkat menjadi senang atau benci. Mengenal ajaran Allah adalah langkah awal dalam mencapai iman kepada Allah. Jika seseorang tidak mengenal ajaran Allah, maka orang tersebut tidak mungkin beriman kepada Allah. ◦ Seseorang yang menghendaki anaknya menjadi mukmin kepada Allah, maka ajaran Allah harus diperkenalkan sedini mungkin sesuai dengan kemampuan anak itu dari tingkat verbal sampai tingkat pemahaman. Bagaimana seorang anak menjadi mukmin, jika kepada mereka tidak diperkenalkan al-Qur’an. ◦ Di samping proses pengenalan, proses pembiasaan juga perlu diperhatikan, karena tanpa pembiasaan, seseorang bisa saja semula benci berubah menjadi senang. Seorang anak harus dibiasakan untuk melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi hal-hal yang dilarang-Nya, agar kelak setelah dewasa menjadi senang dan terampil dalam melaksanakan ajaran-ajaran Allah.
  • 18. ◦ Berbuat sesuatu secara fisik adalah satu bentuk tingkah laku yang mudah dilihat dan diukur. Tetapi tingkah laku tidak terdiri atas perbuatan yang menampak saja. Di dalamnya tercakup juga sikap-sikap mental yang tidak selalu mudah ditanggapi kecuali secara tidak langsung (misalnya, melalui ucapan atau perbuatan yang diduga dapat menggambarkan sikap mental tersebut); bahkan secara tidak langsung itu adakalanya cukup sulit menarik kesimpulan yang teliti. Di dalam tulisan ini dipergunakan istilah tingkah laku dalam arti luas dan dikaitkan dengan nilai-nilai hidup, yakni seperangkat nilai yang diterima oleh manusia sebagai nilai yang penting dalam kehidupan yaitu iman. Yang dituju adalah tingkah laku yang merupakan perwujudan nilai-nilai hidup tertentu, yang disebut tingkah laku terpola. ◦ Dalam keadaan tertentu sifat, arah, dan intensitas tingkah laku dapat dipengaruhi melalui satu campur tangan secara langsung, yakni dalam bentuk intervensi terhadap interaksi yang terjadi.