Dokumen tersebut membahas mengenai analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit/CVP) sebagai alat perencanaan manajerial untuk memprediksi perubahan biaya dan membantu pengambilan keputusan."
2. TOPIK PEMBAHASAN
01
TITIK IMPAS DALAM
UNIT DAN PENJUALAN
DALAM DOLAR
02
UNIT DAN PENJUALAN DALAM
DOLAR YANG DIBUTUHKAN
UNTUK MERAIH TARGET LABA
03
GRAFIK HUBUNGAN
BIAYA-VOLUME-LABA
04
ANALISIS PRODUK LEBIH DARI
SATU
05
ANALISIS BIAYA-VOLUME-
LABA DAN RISIKO SERTA
KETIDAKPASTIAN
3. •Analisis biaya-volume-laba (cost-volume-
profit) memperikirakan perubahan biaya (baik
biaya variabel maupun tetap). CVP adalah alat
yang sangat baik untuk perencanaan dan
pengambilan keputusan. Bahkan, CVP adalah
salah satu alat yang paling adaptif dan paling luas
penerapannya yang digunakan oleh akuntan
manajerial untuk membantu para manajer dalam
mengambil keputusan yang lebih baik.
Perusahaan-perusahaan menggunakan analisis
CVP untuk meraih tolok ukur yang penting,
seperti
Titik impas
Titik impas
•Titik impas (break-event point) adalah
titik dimana total pendapatan sama
dengan total biaya (yaitu, titik saat laba
sama dengan nol). Perusahaan-
perusahaan baru biasanya mengalami
kerugian (laba operasi yang negative)
di awal kegiatan operasinya dan
memandang periode titik impas mereka
sebagai awal yang signifkan.
4. Dalam analisis CVP, isitilah “biaya” dan “beban” sering digunakan
secara bergantian. Hal ini karena fondasi konseptual dari CVP adalah
analisis titik impas ekonomis dalam jangka pendek.
untuk laporan laba rugi, beban dikelompokkan berdasarkan fungsi;
yaitu, fungsi produksi, fungsi penjualan, dan fungsi administrasi.
Namun, untuk analisis CVP, akan lebih bermanfat mengelompokkan
biaya-biaya ke dalam komponen tetap dan variabel. Biaya variabel
adalah seluruh biaya yang meningkat saat lebih banyak unit yang
terjual, yang terdiri atas:
• bahan baku langsung
• Tenaga kerja langsung
• Overhead variabel
• Biaya penjualan dan administrasi tetap.
•Demikian pula, biaya tetap terdiri atas:
• Overhead tetap
• Beban penjualan dan administrasi tetap
Ingatlah!!!
Laba Operasi = Total Pendapatan-Total Beban
Menggunakan Laba
Operasi dalam
Analisis Biaya-
Volume-Laba
5. Format laporan laba rugi, yang berdasarkan atas pemisahan biaya menjadi komponen
tetap dan variabel disebut dengan laporan laba rugi margin kontribusi (contribution
margin income statement). Tampilan 4.1 memperlihatkan format untuk laporan laba rugi
marin kontribusi.
(tampilan 4.1) laporan laba rugi margin kontribusi
Penjualan $XXX
Total biaya variabel (XXX)
total margin kontribusi $XXX
total biaya tetap (XXX)
laba operasi $XXX
Margin kontribusi (contribution margin) adalah selisih antara penjualan dan beban
variabel. Margin kontribusi adalah jumlah dari pendapatan penjualan yang tersisa
setelah seluruh beban variabel terpenuhi yang dapat digunakan untuk berkontribusi ke
beban tetap dan laba operasi. Margin kontribusi dapat dihitung secara total (seperti
dalam tampilan 4.1) atau per unit.
6. Perhatikan pembahasan soal berikut!
•Diminta:
1. Hitunglah total beban variabel per unit
2. Hitunglah total beban tetap untuk
tahun depan.
3. Susunlah laporan laba rugi margin
kontribusi untuk Whitter untuk tahun
depan.
Solusi:
1. Total beban variable per unit
= Bahan Baku + Tenaga kerja + Overhead + Beban Penjualan
Langsung Langsung Pabrik Variable Variabel
= $180 + $100 + $25 + $20
= $325
2. Total Bahan Tetap = Overhead Pabrik Tetatp + Beban Penjualan dan Admnistrasi tetap
= $15.000 + $30.000 = $45.000
3. Laporan laba rugi margin kontribusi
Whitter Company
Laporan Laba Rugi Margin Kontribusi
Untuk Tahun Depan
Total Per Unit
Penjualan (5400 x 1.000 mesin) $400.000 $400
Total beban variable ($325 x 1..000) 325.000 325
Total margin kontribusi $75.000 $75
Total beban tetap 45.000
Laba operasi $30.000
Apa yang ditujukan oleh laporan laba rugi margin kontribusi Whitter? Pertama, whitter
akan berada di atas ttik impasnya pada tingkat penjualan mesin pemotong rumput sebanyak
1000 unit karena laba operasi sebesar $30.000 , tentu saja Whitter hanaya akan berada pada
titik impas jika total margin kontribusi sama dengan total biaya tetap. Sekarang, mari kita
lihat bagaimana menghitung titik impas.
7. Perhatikan pembahasan soal berikut!
•Diminta:
1. Hitunglah jumlah mesin pemotong rumput yang
harus dijual oleh whitter agar dapat mencapai titik
impas.
Solusi:
1. Jumlah Mesin yang = Total Biaya Tetatp
Mencapai Titik Impas = Harga – Biaya Variabel Per Unit
= $45.000
$400 - $325
= 600
2. Laporan laba rugi margin kontribusi berdasarkan jumlah mesin
pemotong yang terjual 600 unit.
Penjualan ($400 x 600 mesin) $240.000
Total beban variable ($325 x 600) 195.000
Total margin kontribusi $ 45.000
Total beban tetap 45.000
Laba operasi $ 0
Penjualan 600 unit menghasilkan laba sebesar nol.
Mengapa:
Titik impas dalam unit menjelaskan kepada para
manajer mengenai besarnya unit yang harus terjual
untuk menutupi seua biaya. Setiap unit yang
terjual di atas titik impas akan menghasilkan laba.
Informasi:
Merujuk pada informasi yang membahas
mengenai Whitter Company dalam Cornerstone
4.1 ingat Kembali bahwa mesin pemotong rumput
dijual pada harga $400 per unitnya, dan biaya
variable per mesin sebesar $325. total biaya
tetapnya adalah $45.000
8. Menghitung Jumlah Unit yang Terjual untuk Memperoleh Target Laba Operasi
Mengapa:
Jumlah unit yang diperlukan target laba operasi membuat para manajer beralih
dari sebuah titik yang menghasilkan laba nol, ke sebuah titik yang memberikan
laba positif tertentu.
Informasi:
Whitter Company menjual mesin pemotong rumput pada harga $400 per unitnya.
Biaya variable per unit mencapai $325 dan total biaya tetapnya sebesar $45.000
Diminta:
1. Hitunglah jumlah unit yang harus dijual oleh Whitter untuk memperoleh
laba operasi sebesar $37.500
2. Membuat laporan laba margin kontribusi berdasarkan jumlah unit yang telah
dihitung dalam pertanyaan 1
9. 1. Jumlah Unit = Target Laba + Total biaya Tetap
Harga Jual – Biaya Variabel per Unit
= $37.500 + $45.000
$400- $325
= 1.100 unit
2. Laporan laba rugi margin kontribusi berdasarkan penjualan sebanyak 1.100 unit
P e n j u a l a n ( $ 3 0 0 x 1 . 1 0 0 ) $ 4 4 0 . 0 0 0
T o t a l b e b a n v a r i a b l e ( $ 3 2 5 x 1 . . 0 0 0 ) 3 5 7 . 5 0 0
T o t a l m a r g i n k o n t r i b u s i $ 8 2 . 5 0 0
T o t a l b e b a n t e t a p 4 5 . 0 0 0
L a b a o p e r a s i $ 3 7 . 5 0 0
Penjualan sebanyak 1.100 unit memang menghasilkan laba operasi sebesar $37.500
10. •Grafik biaya-volume-laba memperlihatan hubungan di antara
biaya,volume dan laba dengan menggambarkan garis total pendapatan
dan garis total biaya pada grafik.
• kedua garis tersebut diwakili oleh persamaan :
• Pendapatan = Harga Jual per Unit x Jumlah Unit
•Total Biaya = Biaya Variabel per Unit x Jumlah Unit) + Biaya Tetap
•(Contoh Grafik)
12. Hubungan Biaya-Volume-Laba
Ø Dalam panel B: setiap kenaikkan harga jual akan menandakan margin
kontribusi yang lebih tinggi sehingga titik impasya lebih rendah.
Ø Dalam panel C: setiap kenaikan biaya variable per unit akan menandakan
margin kontribusi lebih rendah dan titik impasnya lebih tinggi
Ø Dalam panel D:setiap kenaikan biaya tetap menandakan titik impasnya tinggi
13. Analisis biaya-volume-laba cukup mudah dilakukan jika
hanya terdapat satu jenis
produk namun sebagian besar perusahaan memproduksi dan
menjual beberapa jenis produk
atau jasa.
•Titik impas dalam unit
Pemilik whiittier merasa khawatir menegenai adanya penambahan
lini produk baru dan
Ingin mengetahui berapa jumlah unit dari setiap model yang harus
dijual untuk mencapai
Titik impas.
•Bauran penjualan dan analisis biaya-volume-laba
Mendefinisikan bauran penjualan tertentu membuat perubahan dari
permasalahan produk
yang lebih dari satu menjadi format cvp untuk produk tunggal dapat
dilakukan.
14. Untuk mengilustrasikan titik impas penjualan dalam dolarakan
digunakan contoh yang sama.informasi yang dibutuhkan hanya perkiraan
laporan laba rugi whittier company secara keseluruhan:
Penjualan $ 1.120.000
Total biaya variable 870.000
Margin kontribusi $250.000
Total biaya tetap 96.250
Laba operasi $153.750
15. ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA DAN RISIKO SERTA
KETIDAKPASTIAN
Bagaimana para manajerial menghadapi risiko dan ketidakpastian?
terdapat beberapa jenis metode :
1.Pertama, tentu saja adalah manajemen harus sadar akan sifat
ketidakpastian dari masa depan ,harga ,biaya dan kualitas.
2.Selanjutnya, para manajer bergerak dari pertimbangan akan titik impas
ke apa yang disebut dengan “break-even-band”
3.Berikutnya, para manajer dapat melakukan analisis sensitivitas atau
analisis-what if.
16. ANALISIS SENSITIVIKASI DAN BIAYA-VOLUME-LABA
v Analisis sensitivitas adalah teknik “wtah if” yang memeriksa pengaruh
dari perubahan dalam asumsi-asumsi mendasar pada jawaban.
v Perhitungan pada dasarnya dilakukan secara manual, dan terlalu
banyak variasi membuat perhitungan secara manual tidak lagi praktis.
v Akuntan manajerial harus memperhatikan distribusi biaya dan harga
dari perusahaan juga pengaruh dari perubahan kondisi ekonomi atas
variabel-variabel tersebut.
17. PERSAMAAN PENTING
1. Laba Operasi = (Harga x Jumlah Unit yang Terjual) – (Biaya
Variabel per unit x Jumlah Unit yang Terjual – Total Biaya Tetap
2. Titik Impas dalam Unit = Total Biaya Tetap
Harga Jual – Biaya Variabel per Unit
3. Pendapatan Penjualan = Harga Jual x jumlah Unit yang Terjual
4. Rasio Biaya Variabel = Total Biaya Variabel
Penjualan
5. Rasio Biaya Variabel = Biaya Variabel per Unit
Harga Jual
18. PERSAMAAN PENTING
6 . Rasio Margin Kontribusi = Total Margin Kontribusi
Penjualan
7. Rasio Margin Kontribusi = Margin Kontribusi per Unit
Harga Jual per Unit
8. Titik Impas dalam Penjualan = Total Beban Tetap
Rasio Margin Kontribusi
9. Margin Of Safety = Penjualan – Penjualan pada Titik Impas
10. Degree of Operating Leverage = Total Margin Kontribusi
Laba Operasi
11.. Perubahan Presentase dalam Laba = Degree of Operating Leverage x
Perubahan Presentase dalam Penjualan