SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Download to read offline
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
PAJAK DAERAH DAN
RETRIBUSI DAERAH
PERKEMBANGAN
PENGATURAN PAJAK
DAERAH DAN RETRIBUSI
DAERAH DARI MASA KE
MASA
LINDA GRACE LOUPATTY,SE.,M.AK.,AK
A. MASA SEBELUM
UU NO.22 TAHUN 1999
Dalam UU No. 22 Tahun 1948 diatur mengenai sumber-sumber
pendapatan daerah, yaitu:
 
Pajak daerah, termasuk
juga retribusi.
Hasil perusahaan
daerah
Pajak negara
yang diserahkan
kepada daerah
Lain-lain (seperti:
pinjaman, subsidi, dan
penjualan barang milik
daerah).
1. Konstitusi UUD 1945, Periode Awal Kemerdekaan
(1945-1950)
2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat 1949
(Januari – Agustus 1950)
Saat ini setidaknya terdapat dua UU dan dua UU
Darurat yang mengatur pemerintahan daerah,
yaitu:
A. UU No. 1 Tahun 1950 tentang Jenis
dan Bentuk Peraturan Yang Dikeluarkan
oleh Pemerintah Pusat.
B. UU NIT No. 44 Tahun 1950 tentang
Pemerintahan Daerah Negara Indonesia Timur.
1.UU Drt. No. 10 Tahun 1950
tentang Penyelenggaraan Tugas
Pemerintah di Negara Pasundan oleh
RIS.
1.UU Drt. No. 14 Tahun 1950 tentang
Penyelenggaraan Tugas Pemerintah
di Negara Sumatra Selatan oleh RIS
C
D
3. Konstitusi UUD Sementara (1950-1959)
Peraturan-peraturan dan
ordonansi-ordonansi tersebut, yaitu:
A. UU Pajak Radio No. 12 Tahun 1947
setelah diubah dan ditambah dengan
UU No. 21 Tahun 1948.
B. UU Pajak Pembangunan I No. 14
Tahun 1947 setelah diubah dan
ditambah dengan UU No. 20 Tahun
1948.
C
D
E
UU Drt. No. 12 Tahun
1950 tentang Pajak
Peredaran.
Ordonansi Pajak
Peralihan 1944.
Ordonansi Pajak
Peralihan 1944.
F.
Ordonansi
Pajak Rumah
Tangga
G.
Ordonansi Pajak
Kendaraan
Bermotor 1934
J.
Aturan Bea
Materai 1921 K.
Ordonansi
Successie 1901
L.
Ordonansi Pajak
Kekayaan 1932
H.
Ordonansi Bea Balik
Nama 1924
I.
Ordonansi Pajak
Potong 1936
Keempat jenis pajak daerah tersebut, yaitu :
Pajak atas izin
menangkap ikan di
perairan umum di
dalam wilayahnya.
Pajak sekolah yang
diperuntukkan membiayai
pembangunan rumah
sekolah rakyat, yang
menjadi beban
pemerintah daerah.
Opsen atas
pokok pajak
kekayaan.
Opsen atas
pajak
penjualan
bensin.
Lapangan atau objek yang dapat dikenakan retribusi
daerah dalam UU Drt. ini, ditentukan sebagai :
a.Uang
leges.
b. Uang tol bea-jalan, bea
pangkalan, dan bea
penambangan
C. Bea pembantaian
dan pemeriksaan
d. Uang sempadan
dan izin bangunan e. Retribusi atas
pemakaian tanah.
d. Bea
penguburan.
Dalam peraturan daerah yang dibuat dan disahkannya tersebut,
DPRD dan kepala daerah dapat memberikan sanksi, baik berupa
pidana maupun perdata, dan untuk keperluan tersebut
berkuasa untuk mengangkat pegawai-pegawai yang diberi
tugas untuk menyidik pelanggaran peraturan daerah.
4. Konstitusi UUD 1945, Periode
Orde Lama (1959-1966)
Saat itu terdapat hal-hal yang menarik antara lain
mengenai:
1.A. Kepemimpinan di
daerah:
1.B. Tugas kepala daerah
1.C. Status kepala daerah
5. Konstitusi UUD 1945,
Periode Orde Baru (1967-1998)
1. Pengaturan Pemerintahan Daerah
(Otonomi Daerah)
Pembagian kewenangan atau fungsi (power sharing) antara
pusat dan daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan,
pelayanan masyarakat dan pembangunan menjadi semakin
jelas dengan diberikannya porsi peranan daerah yang lebih
besarjika dibandingkan dengan pusat.
Pembiayaan
Pelaksanaan
Otonomi Daerah
Transfer dana dari pusat ke
daerah (intergovernmental
fiscal transfer) merupakan
satu dari beberapa pilar
pokok desentralisasi fiskal.
A. Realisasi Pengawasan Peraturan
Daerah tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah
2. Pengaturan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah
B. Pengkajian Peraturan Daerah tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah
2. tentang jenis-jenis pajak dan retribusi baru (di luar yang
tercantum dalam peraturan perundang-undangan).
1. tentang pajak dan retribusi yang telah sesuai dengan jenis-jenis
pajak dan retribusi sebagaimana yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan.
3. tentang sumbangan.
peraturan daerah kemudian dikelompokkan
menjadi lima kelompok, yaitu:
5. yang bersifat pengaturan yang
di dalamnya juga memuat pungutan,
tetapi pungutan tersebut
berkaitan dengan jasa di bidang
kepelabuhanan.
4. yang bersifat pengaturan
tetapi di dalamnya tercantum
pula pungutan-pungutan yang
mirip pungutan pajak dan/ atau
retribusi.
c. Pembatalan Peraturan Daerah Oleh
Menteri Keuangan
Peraturan daerah yang termasuk ke dalam matriks “Rekapitulasi Peraturan
Daerah yang Dipertimbangkan untuk Dibatalkan Beserta Alasan
Pembatalannya” merupakan peraturan daerah yang direkomendasikan
Menteri Keuangan kepada Menteri Dalam Negeri untuk dibatalkan setelah
melalui proses pengkajian yang intensif dan mendalam
A. Pengawasan Oleh Pemerintah Pusat
1. Menurut PP No. 20 Tahun 2001 terdapat dua bentuk pengawasan, yaitu:
Pengawasan secara fungsional terhadap
pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah.
Pengawasan secara represif terhadap
kebijakan pemerintahan daerah yang berupa
peraturan daerah
3. Pengawasan Terhadap Pemerintah
Daerah
B. Pengawasan Oleh DPRD
Perda dan menetapkan APBD bersama kepala daerah, juga mempunyai
tugas dan wewenang sebagai berikut:
1 Melaksanakan
pengawasan
2. Memberikan pendapat dan
pertimbangan kepada
pemerintah terhadap rencana
perjanjian internasional
3. Menampung dan
menindaklanjuti aspirasi daerah
dan masyarakat.
C. Pengawasan Oleh Masyarakat
dilaksanakan dalam bentuk :
1. Hak untuk mencari, memperoleh,
dan memberikan informasi
2. Hak untuk mendapatkan
pelayanan yang setara dan adil
dalam pemeliharaan negara
3. Hak menyampaikan saran
dan pendapat secara
bertanggung jawab atas
kebijakan penyelenggara
negara dan
4. Hak untuk memperoleh
perlindungan hukum
4. Penanganan Sengketa Pajak
Daerah
Secara umum, Adam Smith mengajukan beberapa prinsip
bagi pengenaan pajak umum yang baik, disebut dengan
“Smith’s Conons”, yaitu:
Equity,
bahwa beban
pajak harus
sesuai dengan
kemampuan setiap
wajib pajak.
Certainty,
bahwa pajak
hendaknya tegas,
jelas, dan pasti
bagi setiap
wajib pajak.
Economy,
bahwa pajak hendaknya
menimbulkan kerugian
yang minimal
Convenience,
bahwa pajak jangan
sampai terlalu
menekan seorang wajib
pajak
C. PRINSIP PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NO.
22 TAHUN 1999
DAN UNDANG-UNDANG NO. 25 TAHUN 1999
DALAM UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004
DAN UNDANG-UNDANG NO. 33 TAHUN 2004
Pada pokoknya, perubahan substansi pengaturan UU No. 22 Ta hun 1999
yang terdapat dalam UU No. 32 Tahun 2004 dijabarkan pada tabel ini.
D. POKOK-POKOK PERUBAHAN
UU NO. 32 TAHUN 2004
MENJADI UU NO. 23 TAHUN
2014 SEBAGAIMANA TELAH
DIUBAHTERAKHIRDENGAN UU
NO. 9 TAHUN 2015
1. Pembinaan wawasan kebangsaan
dan ketahanan nasional dalam
rangka memantapkan pengamalan
Pancasila, pelaksanaan UUD 1945,
pelestarian Bhinneka Tunggal Ika
serta pemertahanan dan
pemeliharaan keutuhan NKRI.
Adapun urusan umum tersebut meliputi:
2. Pembinaan
persatuan dan
kesatuan
bangsa.
4. Penanganan
konflik sosial
sesuai ketentuan
peraturan perundang
undangan.
3. Pembinaan kerukunan
antarsuku dan intrasuku,
umat beragama, ras, dan
golongan lainnya guna
mewujudkan stabilitas
keamanaan lokal, regional,
nasional.
5. Koordinasi pelaksanaan
tugas antar-instansi
pemerintahan yang ada di
wilayah daerah provinsi
dan daerah kabupaten/kota
6. Pengembangan
kehidupan demokrasi
berdasarkan Pancasila.
7. Pelaksanaan semua
urusan pemerintahan yang
bukan merupakan kewenangan
daerah dan tidak
dilaksanakan oleh instansi
vertikal.
Demikianlah paparan kondisi dan analisis mengenai pengaturan pemerintahan
daerah di Indonesia sejak masa kemerdekaan yang diawali dengan
UU No. 1 Tahun 1945 tentang Komite Nasional Daerah dan UU
No. 22 Tahun 1948 tentang UU Pokok Pemerintahan Daerah
hingga masa reformasi yang ditandai dengan UU No. 22 Tahun
1999 tentang Pemerintahan Daerah, UU No. 32 Tahun 2004,
dan UU No. 23 Tahun 2014 yang terakhir diubah dengan UU No.
9 Tahun 2015 berikut pengaturan mengenai pajak daerah dan
retribusi daerah yang mengiringinya secara konsisten.
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
THANK YOU!

More Related Content

What's hot

Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)Aznil Muhammad
 
Laporan kkn 2021 olivia andriani (c24180027) akuntansi
Laporan kkn 2021 olivia andriani (c24180027) akuntansiLaporan kkn 2021 olivia andriani (c24180027) akuntansi
Laporan kkn 2021 olivia andriani (c24180027) akuntansiolivia454343
 
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerah
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerahPenerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerah
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerahPT. waluh bajarang
 
Presentasi Revaluasi Aset
Presentasi Revaluasi AsetPresentasi Revaluasi Aset
Presentasi Revaluasi AsetPajeg Lempung
 
TINJAUAN UMUM KEUANGAN NEGARA
TINJAUAN UMUM KEUANGAN NEGARATINJAUAN UMUM KEUANGAN NEGARA
TINJAUAN UMUM KEUANGAN NEGARAAry Efendi
 
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...Afifah Asra
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitaskaromah95
 
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Magdalena Palma Renia
 
sistem penganggaran negara
sistem penganggaran negarasistem penganggaran negara
sistem penganggaran negaraAry Efendi
 
Peradilan dalam hukum pajak ppt new
Peradilan dalam hukum pajak ppt newPeradilan dalam hukum pajak ppt new
Peradilan dalam hukum pajak ppt newArif Wiyono
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahDeddi Nordiawan
 
6. transfer-antar-perusahaan-aset-tak-lancar
6. transfer-antar-perusahaan-aset-tak-lancar6. transfer-antar-perusahaan-aset-tak-lancar
6. transfer-antar-perusahaan-aset-tak-lancarmithachristina1
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKsischayank
 

What's hot (20)

Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
 
Laporan kkn 2021 olivia andriani (c24180027) akuntansi
Laporan kkn 2021 olivia andriani (c24180027) akuntansiLaporan kkn 2021 olivia andriani (c24180027) akuntansi
Laporan kkn 2021 olivia andriani (c24180027) akuntansi
 
Pembubaran bumd
Pembubaran bumdPembubaran bumd
Pembubaran bumd
 
Domisili fiskal .
Domisili fiskal .Domisili fiskal .
Domisili fiskal .
 
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerah
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerahPenerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerah
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerah
 
Presentasi Revaluasi Aset
Presentasi Revaluasi AsetPresentasi Revaluasi Aset
Presentasi Revaluasi Aset
 
TINJAUAN UMUM KEUANGAN NEGARA
TINJAUAN UMUM KEUANGAN NEGARATINJAUAN UMUM KEUANGAN NEGARA
TINJAUAN UMUM KEUANGAN NEGARA
 
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitas
 
Makalah pajak daerah
Makalah pajak daerahMakalah pajak daerah
Makalah pajak daerah
 
Makalah retribusi daerah
Makalah retribusi daerahMakalah retribusi daerah
Makalah retribusi daerah
 
Bphtb present
Bphtb presentBphtb present
Bphtb present
 
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
 
Bab 4 apbn & apbd
Bab 4 apbn & apbdBab 4 apbn & apbd
Bab 4 apbn & apbd
 
sistem penganggaran negara
sistem penganggaran negarasistem penganggaran negara
sistem penganggaran negara
 
Peradilan dalam hukum pajak ppt new
Peradilan dalam hukum pajak ppt newPeradilan dalam hukum pajak ppt new
Peradilan dalam hukum pajak ppt new
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
 
6. transfer-antar-perusahaan-aset-tak-lancar
6. transfer-antar-perusahaan-aset-tak-lancar6. transfer-antar-perusahaan-aset-tak-lancar
6. transfer-antar-perusahaan-aset-tak-lancar
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAK
 
Bab06 tagihan-2
Bab06 tagihan-2Bab06 tagihan-2
Bab06 tagihan-2
 

Similar to Pengaturan pajak daerah dan retribusi daerah dari masa ke masa

otonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptxotonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptxHamidMukhlis1
 
Perekonomian Indonesia
Perekonomian IndonesiaPerekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesiadwifebri10
 
PKN - Otonomi Daerah
PKN - Otonomi DaerahPKN - Otonomi Daerah
PKN - Otonomi Daerahtioprayogi
 
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IXMs.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IXFrancisca Paramitha
 
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptxPPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptxYasintadevi1
 
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusMakalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusRafi Mariska
 
presentasi PKN Kelas animasi (yola)
presentasi PKN Kelas animasi (yola)presentasi PKN Kelas animasi (yola)
presentasi PKN Kelas animasi (yola)apotek agam farma
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerahhoseapito
 
OTONOMI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
OTONOMI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAHOTONOMI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
OTONOMI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAHDadang Solihin
 
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lamaPerbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lamanatal kristiono
 
Pemekaran wilayah
Pemekaran wilayahPemekaran wilayah
Pemekaran wilayahLisa SYP
 
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesiaKebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesiaSyaifOer
 

Similar to Pengaturan pajak daerah dan retribusi daerah dari masa ke masa (20)

otonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptxotonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptx
 
Makalah pemekaran
Makalah pemekaranMakalah pemekaran
Makalah pemekaran
 
Makalah pemekaran
Makalah pemekaranMakalah pemekaran
Makalah pemekaran
 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
 
Perekonomian Indonesia
Perekonomian IndonesiaPerekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia
 
PKN - Otonomi Daerah
PKN - Otonomi DaerahPKN - Otonomi Daerah
PKN - Otonomi Daerah
 
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IXMs.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
 
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptxPPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
 
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusMakalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
 
presentasi PKN Kelas animasi (yola)
presentasi PKN Kelas animasi (yola)presentasi PKN Kelas animasi (yola)
presentasi PKN Kelas animasi (yola)
 
Makalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkapMakalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkap
 
SOAL TWK OTONOMI DAERAH (1).pptx
SOAL TWK OTONOMI DAERAH (1).pptxSOAL TWK OTONOMI DAERAH (1).pptx
SOAL TWK OTONOMI DAERAH (1).pptx
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
OTONOMI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
OTONOMI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAHOTONOMI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
OTONOMI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
 
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lamaPerbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Makalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkapMakalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkap
 
Pemekaran wilayah
Pemekaran wilayahPemekaran wilayah
Pemekaran wilayah
 
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesiaKebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
 

More from Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura

More from Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura (20)

SLIDE_8 PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdfSLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_8 PAJAK PROVINSI.pdf
 
SLIDE_7 PAJAK DAERAH (BAGIAN 2).pdf
SLIDE_7   PAJAK  DAERAH  (BAGIAN 2).pdfSLIDE_7   PAJAK  DAERAH  (BAGIAN 2).pdf
SLIDE_7 PAJAK DAERAH (BAGIAN 2).pdf
 
SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
SLIDE_6  PAJAK DAERAH (BAG 1).pdfSLIDE_6  PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
 
SLIDE_5 SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
SLIDE_5  SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdfSLIDE_5  SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
SLIDE_5 SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
 
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES (PROCESS COSTING)
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES  (PROCESS COSTING)HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES  (PROCESS COSTING)
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES (PROCESS COSTING)
 
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIALANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
 
PEMERINTAH DAERAH
PEMERINTAH DAERAHPEMERINTAH DAERAH
PEMERINTAH DAERAH
 
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
 
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGANPELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYAPENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
 
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGANTINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
 
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan KursManajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
 
Instrumen Derivatif
Instrumen DerivatifInstrumen Derivatif
Instrumen Derivatif
 
Penelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
Penelusuran Aset Dan Pemulihan KerugianPenelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
Penelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
 
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN DAN PENIUP PELUIT
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN  DAN PENIUP PELUITWAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN  DAN PENIUP PELUIT
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN DAN PENIUP PELUIT
 
Aspek Keuangan
Aspek KeuanganAspek Keuangan
Aspek Keuangan
 

Recently uploaded

11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 

Recently uploaded (16)

11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 

Pengaturan pajak daerah dan retribusi daerah dari masa ke masa

  • 1. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA LINDA GRACE LOUPATTY,SE.,M.AK.,AK
  • 2. A. MASA SEBELUM UU NO.22 TAHUN 1999
  • 3. Dalam UU No. 22 Tahun 1948 diatur mengenai sumber-sumber pendapatan daerah, yaitu:   Pajak daerah, termasuk juga retribusi. Hasil perusahaan daerah Pajak negara yang diserahkan kepada daerah Lain-lain (seperti: pinjaman, subsidi, dan penjualan barang milik daerah). 1. Konstitusi UUD 1945, Periode Awal Kemerdekaan (1945-1950)
  • 4. 2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat 1949 (Januari – Agustus 1950) Saat ini setidaknya terdapat dua UU dan dua UU Darurat yang mengatur pemerintahan daerah, yaitu: A. UU No. 1 Tahun 1950 tentang Jenis dan Bentuk Peraturan Yang Dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat. B. UU NIT No. 44 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Negara Indonesia Timur.
  • 5. 1.UU Drt. No. 10 Tahun 1950 tentang Penyelenggaraan Tugas Pemerintah di Negara Pasundan oleh RIS. 1.UU Drt. No. 14 Tahun 1950 tentang Penyelenggaraan Tugas Pemerintah di Negara Sumatra Selatan oleh RIS C D
  • 6. 3. Konstitusi UUD Sementara (1950-1959) Peraturan-peraturan dan ordonansi-ordonansi tersebut, yaitu: A. UU Pajak Radio No. 12 Tahun 1947 setelah diubah dan ditambah dengan UU No. 21 Tahun 1948. B. UU Pajak Pembangunan I No. 14 Tahun 1947 setelah diubah dan ditambah dengan UU No. 20 Tahun 1948.
  • 7. C D E UU Drt. No. 12 Tahun 1950 tentang Pajak Peredaran. Ordonansi Pajak Peralihan 1944. Ordonansi Pajak Peralihan 1944.
  • 9. J. Aturan Bea Materai 1921 K. Ordonansi Successie 1901 L. Ordonansi Pajak Kekayaan 1932 H. Ordonansi Bea Balik Nama 1924 I. Ordonansi Pajak Potong 1936
  • 10. Keempat jenis pajak daerah tersebut, yaitu : Pajak atas izin menangkap ikan di perairan umum di dalam wilayahnya. Pajak sekolah yang diperuntukkan membiayai pembangunan rumah sekolah rakyat, yang menjadi beban pemerintah daerah. Opsen atas pokok pajak kekayaan. Opsen atas pajak penjualan bensin.
  • 11. Lapangan atau objek yang dapat dikenakan retribusi daerah dalam UU Drt. ini, ditentukan sebagai : a.Uang leges. b. Uang tol bea-jalan, bea pangkalan, dan bea penambangan C. Bea pembantaian dan pemeriksaan d. Uang sempadan dan izin bangunan e. Retribusi atas pemakaian tanah. d. Bea penguburan.
  • 12. Dalam peraturan daerah yang dibuat dan disahkannya tersebut, DPRD dan kepala daerah dapat memberikan sanksi, baik berupa pidana maupun perdata, dan untuk keperluan tersebut berkuasa untuk mengangkat pegawai-pegawai yang diberi tugas untuk menyidik pelanggaran peraturan daerah. 4. Konstitusi UUD 1945, Periode Orde Lama (1959-1966)
  • 13. Saat itu terdapat hal-hal yang menarik antara lain mengenai: 1.A. Kepemimpinan di daerah: 1.B. Tugas kepala daerah 1.C. Status kepala daerah 5. Konstitusi UUD 1945, Periode Orde Baru (1967-1998)
  • 14.
  • 15. 1. Pengaturan Pemerintahan Daerah (Otonomi Daerah) Pembagian kewenangan atau fungsi (power sharing) antara pusat dan daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan, pelayanan masyarakat dan pembangunan menjadi semakin jelas dengan diberikannya porsi peranan daerah yang lebih besarjika dibandingkan dengan pusat.
  • 16. Pembiayaan Pelaksanaan Otonomi Daerah Transfer dana dari pusat ke daerah (intergovernmental fiscal transfer) merupakan satu dari beberapa pilar pokok desentralisasi fiskal.
  • 17. A. Realisasi Pengawasan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 2. Pengaturan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
  • 18. B. Pengkajian Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 2. tentang jenis-jenis pajak dan retribusi baru (di luar yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan). 1. tentang pajak dan retribusi yang telah sesuai dengan jenis-jenis pajak dan retribusi sebagaimana yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan. 3. tentang sumbangan. peraturan daerah kemudian dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu:
  • 19. 5. yang bersifat pengaturan yang di dalamnya juga memuat pungutan, tetapi pungutan tersebut berkaitan dengan jasa di bidang kepelabuhanan. 4. yang bersifat pengaturan tetapi di dalamnya tercantum pula pungutan-pungutan yang mirip pungutan pajak dan/ atau retribusi.
  • 20. c. Pembatalan Peraturan Daerah Oleh Menteri Keuangan Peraturan daerah yang termasuk ke dalam matriks “Rekapitulasi Peraturan Daerah yang Dipertimbangkan untuk Dibatalkan Beserta Alasan Pembatalannya” merupakan peraturan daerah yang direkomendasikan Menteri Keuangan kepada Menteri Dalam Negeri untuk dibatalkan setelah melalui proses pengkajian yang intensif dan mendalam
  • 21. A. Pengawasan Oleh Pemerintah Pusat 1. Menurut PP No. 20 Tahun 2001 terdapat dua bentuk pengawasan, yaitu: Pengawasan secara fungsional terhadap pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah. Pengawasan secara represif terhadap kebijakan pemerintahan daerah yang berupa peraturan daerah 3. Pengawasan Terhadap Pemerintah Daerah
  • 22. B. Pengawasan Oleh DPRD Perda dan menetapkan APBD bersama kepala daerah, juga mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut: 1 Melaksanakan pengawasan 2. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah terhadap rencana perjanjian internasional 3. Menampung dan menindaklanjuti aspirasi daerah dan masyarakat.
  • 23. C. Pengawasan Oleh Masyarakat dilaksanakan dalam bentuk : 1. Hak untuk mencari, memperoleh, dan memberikan informasi 2. Hak untuk mendapatkan pelayanan yang setara dan adil dalam pemeliharaan negara
  • 24. 3. Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab atas kebijakan penyelenggara negara dan 4. Hak untuk memperoleh perlindungan hukum
  • 25. 4. Penanganan Sengketa Pajak Daerah Secara umum, Adam Smith mengajukan beberapa prinsip bagi pengenaan pajak umum yang baik, disebut dengan “Smith’s Conons”, yaitu: Equity, bahwa beban pajak harus sesuai dengan kemampuan setiap wajib pajak. Certainty, bahwa pajak hendaknya tegas, jelas, dan pasti bagi setiap wajib pajak.
  • 26. Economy, bahwa pajak hendaknya menimbulkan kerugian yang minimal Convenience, bahwa pajak jangan sampai terlalu menekan seorang wajib pajak
  • 27. C. PRINSIP PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NO. 22 TAHUN 1999 DAN UNDANG-UNDANG NO. 25 TAHUN 1999 DALAM UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004 DAN UNDANG-UNDANG NO. 33 TAHUN 2004
  • 28. Pada pokoknya, perubahan substansi pengaturan UU No. 22 Ta hun 1999 yang terdapat dalam UU No. 32 Tahun 2004 dijabarkan pada tabel ini.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32. D. POKOK-POKOK PERUBAHAN UU NO. 32 TAHUN 2004 MENJADI UU NO. 23 TAHUN 2014 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAHTERAKHIRDENGAN UU NO. 9 TAHUN 2015
  • 33. 1. Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan UUD 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan dan pemeliharaan keutuhan NKRI. Adapun urusan umum tersebut meliputi:
  • 34. 2. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa. 4. Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang undangan. 3. Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas keamanaan lokal, regional, nasional.
  • 35. 5. Koordinasi pelaksanaan tugas antar-instansi pemerintahan yang ada di wilayah daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota 6. Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila. 7. Pelaksanaan semua urusan pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan daerah dan tidak dilaksanakan oleh instansi vertikal.
  • 36. Demikianlah paparan kondisi dan analisis mengenai pengaturan pemerintahan daerah di Indonesia sejak masa kemerdekaan yang diawali dengan
  • 37. UU No. 1 Tahun 1945 tentang Komite Nasional Daerah dan UU No. 22 Tahun 1948 tentang UU Pokok Pemerintahan Daerah hingga masa reformasi yang ditandai dengan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, UU No. 32 Tahun 2004, dan UU No. 23 Tahun 2014 yang terakhir diubah dengan UU No. 9 Tahun 2015 berikut pengaturan mengenai pajak daerah dan retribusi daerah yang mengiringinya secara konsisten.
  • 38. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik THANK YOU!