Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi forensik, kriminologi, dan viktimologi;
(2) Kriminologi mempelajari penyebab kejahatan dan reaksi masyarakat terhadapnya, sedangkan viktimologi berfokus pada korban kejahatan dan berbagai aspek yang melibatkan korban;
(3) Dokumen tersebut menjelaskan berbagai teori yang terkait
3. PERHITUNGAN KERUGIAN
Akuntansi berurusan dengan catat
mencatat dan hitung menghitung.
Dalam akuntansi forensik, urusan
hitung menghitung lebih
mengemuka. Dikaitkan
dengan disiplin ilmu, akuntansi
berurusan dengan perhitungan
mengenai kerugian yang dituntut
atau digugat suatu pihak dari
pihak lain
Dalam menyajikan perhitungan
kerugian, akuntan forensik harus
mulai melihat konteks hukum
yang menjadi acuan tuntutan
kerugian.
4. Rosa Agustina menulis
Undang – undang tidak secara lengkap mengatur
mengenai ganti rugi yang timbul dari perbuatan
melawan hukum. Oleh karena itu aturan yang dipakai
untuk ganti rugi adalah dengan secara analogis
menggunakan pengaturan ganti rugi akibat
wanprestasi Pasal 1243-1252 KUHPer.
Kerugian dan Perbuatan Melawan Hukum
5. Makna Perbuatan Melawan
Suatu perbuatan melawan hukum
Melanggar hukum adalah tiap
Seseorang yang sengaja tidak
lanjutan………
Hukum menurut Mariam
Darus Badrulzaman
merumuskan :
yang mengakibatkan kerugian kepada
orang lain, mewajibkanorang yang
karena kesalahan atau kelalaiannya
menerbitkan kerugian itu mengganti
Kerugian tersebut
perbuatan yang melanggar hak.
orang lain atau bertentangan
dengankeputusan yang harus
diindahkan dalam pergaulan
kemasyarakatan terhadap pribadi
atau hartabenda orang lain
melakukan suatu perbuatan yang
wajib dilakukannya, disamakandengan
seseorang yang melakukan suatu
perbuatan terlarang yang melanggar
hukum
6. Untuk menentukan apakah suatu perbuatan dapat digugat
Harus ada hubungan kausal
antara perbuatan dan
kerugian.
Perbuatan tersebut
melawan hukum
01
Harus ada kesalahan pada
pelaku
Harus ada
kerugian
02
03
04
dengan dalil perbuatan melawan hukum diperlukan unsur-unsur:
7. Unsur kerugian perbuatan Melawan Hukum dan
Tort perlu dibuktikan, hal ini penting untuk
menentukan ganti rugi yang akan diberikan akibat
terjadinya sesuatu Perbuatan Melawan Hukum.
Rosa Agustina membandingkan kerugian dalam perbuatan
Besarnya kerugian tidak ditentukan oleh pihak
sendiri, tetapi ditentukan oleh para hakim
ataupengadilan sesuai dengan keadaan para pihak
Tujuan ganti rugi yang diberikan pada dasarnya adalah sedapat mungkin
mengembalikan keadaan seperti semula sebelum terjadinya Perbuatan Melawan
Hukum.Rosa Agustina juga membandingkan tuntutan ganti rugi dan teori klasik
tort law dengan tuntutan gantirugi berdasarkan hubungan kontraktual.
Melawan hukum dan tort, serta mencatat persamaan berikut:
8. Berdasarkan hubungan kontraktual, penggugat
dapat menuntut kehilangan keuntungan
yangdiharapkan atau expectation loss. Teori klasik
ini telah mengalami perubahan, karena sekarang
gugatantort juga dapat diajukan untuk economic
lost.
Hal ini berbeda dengan tuntutan
gantu rugi berdasarkan hubungan
kontraktual dimana ganti rugi
itubertujuan untuk menempatkan di
penggugat pada posisinya seandainya
perjanjian itu terlaksana.
Tort Law memberikan perlindungan hukum
terhadap berbagai kepentingan, seperti
keamanan pribadi,harta benda, dan kepentingan
ekonomi.
Perlindungan tersebut diberikan melalui sistem
kompensasi berupa ganti rugi secara perdata.
Berdasarkan teori klasik tort law ganti rugi diberikan
untuk mengembalikan penggugat kepada posisi ketika
perbuatan melawan hukum itu terjadi.
9. A. Ganti Rugi Menurut Teori Law
Bagan 29.1
Tujuan Ganti Rugi
Perbuatan Melawan Hukum
Posisi sebelum Posisi sesudah
Ganti Rugi
B. Ganti Rugi dalam Hubungan Kontraktual
Posisi HK tidak
dipenuhi
Hubungan Kontraktual (HK)
Posisi HK dipenuhi
Ganti Rugi
10. Bagan 29.2
Perbuatan Melawan Hukum
Kerugian
Hubungan
Kausalitas
Hubungan antara perbuatan melawan hukum, kerugian yang ditimbulkan
clchnys, dan hubungan kausalias antara perbuatan melawan hukum dan
kerugian tersebut dapat digambarkan dalam hubungan segitiga (Bagan
29.2).
11. Beberapa Gagasan Mengenai Kerugian
Sesuai dengan wilayah hukum yang bersangkutan,
Perdata bagian 4 mencakup pasal 1234
Ungkapan “Penggantian Biaya, Kerugian
pemikiran tentang kerugian dan tuntutan ganti rugiakan
berbeda pula. Hukum perdata masuk ranah hukum.
privat, sedangkan hukum administrasi negara dan
hukum pidana masuk dalam ranah hukum public
sampai pasal 1252, selengkapnya berjudul
“Penggantian Biaya, Kerugian dan Bunga
karena Tidak Dipenuhinya Suatu Perikatan”.
dan Bunga” mengandunga makna
“kerugian” yang diungkapkan
12. dalam tiga istilah yaitu Biaya, Kerugin dan Bunga.
“Kerugian Negara/Daerah adalah kekurangan uang,
Kerugian negara/daerah yang
Undang- Undang tentang Perbendaharaan Negara
(Undang-Undang No 1 Tahun 2004) memberikan
definisi tentang kerugian dalam konteks
kerugiannegara/daerah.
surat berharga dan barang, yang nyata dan pasti
jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan
hukum baik sengaja maupun lalai.”
timbul karenan keadaan di luar
kemampuan manusia (force
majeure) tidak dapat dituntut.
Kerugan negara/daerah sebagai
akibat perbuatan melawan
hukum dapat dituntut.
.
•.
13. Makna “Kerugian” yang diterbitkan oleh BPK
Kerugian
Besarnya
Tuntutan atas kerugian (keuangan)
1. Hukum Administrasi Negara (dalam
hal ini Undang-Undang rentang
Perbendaharaan Negara): nilau kerugian
yang dituntut sebesar kerugan yang
terjadi tidak boleh kurang dan tidak
boleh lebih. Sifat kerugiannya adalah
nyata dan pasti (telah terjadi).
2. Hukumn Pidana (dalam hal ini
Undang- Undang tentang
Pemberantasan Pidana Korupsi): nilai
kerugian yang dituntut maksimum
sebesar kerugian yang rerjadi Sifat
kerugianya adalah nyata telah terjiadi
atau berpotensi untuk terjadi.
1 2
dalam arti Kerugian Negara.
Negara
Jumlah
Kerugian
Negara
negara melalui mekanisme berikut:
15. Kata “Kriminologi" menunjukkan
bahwa disiplin ilmu ini berurusan
dengan kejahatan (crime).
Kriminologi meliputi bidang studi yang luas yang meliputi :
law making law breaking societal reactions
16. Macam-macam pendapat dari berbagai disiplin ilmu, ini
tercermin dalam pelbagai mazhah atau schools di bawah ini
6
CLASSICAL SCHOOL
1
4
5
3
2 POSITIVISTS SCHOOL
CONFLICT SCHOOL
BIOLOGICAL THEORIES
PSYCHOLOGICAL THEORIES
SOCIOLOGICAL THEORIES
17. Classical School ini didasarkan atas pandangan
.
CLASSICAL SCHOOL
bahwa masyarakat terdiri atas individu-individu.
Berikut gagasan utama Classical School
2
Hukuman.
Hukuman harus
3
Tindak-tanduk
1
seseorang
merupakan pilihan
orang itu sebagai
warga masyarakat
merupakan pencegah
(deterrent)
dari tindak-tanduk
yang tidak
dikehendaki
sesuai dengan
kejahatan yang dibuat
18. Cesare Lombroso dengan pengikutnya mempelopori mazhab
POSITIVISTS SCHOOL
Pseudocriminals--
pelaku kejahatan
karena terpaksa,
misalnya dalam rangka
bela diri.
Criminaloids--pelaku
kejahatan yang
terdorong oleh penyebab
lingkungan.
Habitual criminals--
mereka yang memilih
menjadi pelaku kejahatan
karena faktor lingkungan
atau faktor biologis.
02
01
03
Positivist School. Lombroso meneliti para penjahat Italia.
Berdasarkan penelitiannya ini, ia merumuskan bahwa
degenerasi menyebabkan kriminalitas. Ia mengelompokkan
para kriminal dalam tiga kategori berikut
19. Conflict School diawali
dengan tulisan Karl
Marx, Das Kapital
(1867-1895).
CONFLICT SCHOOL
sebagai tindakan atau perbuatan
Kejahatan didefinisikan
kelas bawah yang dilarang oleh
kelas atas yang berkuasa
Marx menggambarkan suatu kelas atau
kalangan yang sifatnya seperti benalu,
baik benalu terhadap kelas atas maupun
bawah.
20. BIOLOGICAL THEORIES
Ernst A. Hooten, seorang antropolog, melakukan penelitian kepada
Penghuni tahanan dari penjara.
dan
Masyarakat biasa
Dari penelitiannya Ia menyimpulkan bahwa :
para penjahat mempunyai ciri-ciri fisiologis yang berbeda dari
anggota masyarakat lainnya dan bahwa para penjahat ini
mempunyai tingkat intelegensia yang rendah, dan ini merupakan
indikator faktor turunan yang inferior.
21. PSYCHOLOGICAL THEORIES
Di antara para psikolog ini adalah Sigmund Freud
Freud berpendapat bahwa benturan mental (mental conflict)
Menurut mazhab ini, pikiran para penjahat
merupakan penyebab tingkah laku
mereka. Tingkah laku ini dijelaskan oleh
para psikolog sebagai penyimpangan
mental (mental anomalies).
disebabkan oleh tiga unsur kepribadian yang tidak serasi, yaitu
Id Ego Superego
22. SOCIOLOGICAL THEORIES
Pakar sosiologi terlibat dalam
kriminologi dalam tiga
kelompok atau mazhab
Control Strain
Cultural Deviance
Symbolic intervction
24. Viktimologi merupakan disiplin
ilmu yang pusat perhatian
adalah pada korban (victim)
dan segala aspeknya
Meluasnya cakupan viktimologi ini terlihat dari tahapan disiplin ilmu ini
Pada tahap pertama,
viktimologi
memusatkan perhatian
pada korban
kejahatan.
Tahap kedua sudah lebih luas. Di
samping korban kejahatan,
viktimologi ini juga berkenaan
dengan korban kecelakaan.
Pada tahap sekarang, viktimologi
juga meliputi penelaahan mengenai
korban karena penyalahgunaan
kekuasaan dan korban-korban hak
asasi manusia