SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
PERILAKU BIAYA
Konsep Perilaku Biaya
 Akuntan manajemen harus mampu untuk mengevaluasi setiap jenis biaya
untuk bisa menentukan fungsi biaya (cost function) yang menjelaskan
perilaku biaya.
 Perilaku biaya (cost behavior) adalah cara suatu biaya berubah dalam
hubungannya dengan perubahan dalam penggunaan aktivitas.
 Perilaku biaya menggambarkan apakah biaya input bersifat tetap atau
variabel dalam hubungannya dengan perubahan output aktivitas. Jika biaya
jumlahnya tetap, baik ketika aktivitas meningkat maupun menurun, maka
biaya tersebut merupakan biaya tetap. Sebaliknya, jika biaya itu berubah
secara proporsional sesuai dengan perubahan aktivitas, maka biaya tersebut
merupakan biaya variabel.
Model Perilaku Biaya Aktivitas
Lanjutan…
Manajemen perlu mengidentifikasi biaya dan perilakunya. Berikut
tiga tujuan pentingnya manajemen perusahaan mengetahui perilaku
biaya:
1. Pengendalian biaya
2 Pengestmmasian biaya
3. Pembuatan keputusan.
 Terkait dengan pengendalian biaya, manajemen perlu mengetahui perilaku
bis agar dapat mengendalikan biaya variabel dan/atau biaya tetap. Misalnya,
manaje mengendalikan biaya bahan baku (biaya variabel) dengan memilih
pemasok yang lebih tepat. Pemilihan pemasuk yang tepat, baik tepat dari
sisi jarak, kualifikasi, kualitas, maupus saluran distribusi, dapat menekan
blaya bahan baku. Manajer mengendalikan blaya tetap dengan
meningkatkan kapasitas proshaksi. Oleh karena meningkatnya kapasitas
produk maka biaya tetap per unit menjadi lebih ketil.
 Estimasi biaya merupakan penentuan biaya masa depan berdasarkan data
aktivitas dan biaya masa lalu. Analisis terhadap data aktivitas dan biaya
masa lalu digunakan untuk membuat model estimast. Besbagal model untuk
mengestimasi perilaku biaya akan dijelaskan pada bagian lain di bab ini.
Manajemen dapat menggunakan model estimul tersebut untuk menaksir
jumlah biaya tetaps dan biaya variabel.
Lanjutan…
 Identifikasi perilaku biaya diperlukan dalam pembuatan
keputusan. Misalnya untuk memutuskan apakah perlu menerima
atau menolak pesanan khusus. Jika kapasitas produksi belum
penuh, biaya tetap total tidak akan berubah saat pesanan khusus
diterima. Berdasarkan hal tersebut, saat kapasitas produksi belum
penuh, cukup biaya variabel saja yang perlu dipertimbangkan
dalam pengambilan keputusan terkait pesanan khusus.
 Sebaliknya, jika kapasitas produksi penah, baik biaya variabel
maupun biaya tetap akan bertambah saat pesanan khusus tersebut
diterima. Oleh karena itu, saat kapasitas produkal penuh, kedua
jenis biaya tersebut perlu dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan terkait pesanan khusus.
Basis Aktivitas
 Suatu biaya dikategorikan sebagai biaya variabel atau biaya tetap tergantung pada basis
aktivitas Hasis aktivitas merupakan ukuran yang menyebabkan suatu biaya menjadi
bervariasi atau tidak;Basis aktivitas ini sering disebut sebagai pemicu biaya (cost driver)
 Akuntan manajemen dengan bantuan pihak lain di perusahaan harus mengidentifikasi
hasis aktivitas. Basis aktivitas yang lazim dikenal misalnya jam kerja langsung, Jam
mesin. unit produksi, frekuensi penanganan bahan, unit penjualan, frekuensi pengesetan,
dan frekuensi order.
 Apabila perusahaan menggunakan jam kerja langsung sebagai basis aktivitas, maka
biaya upah buruh adalah biaya variabel karena besarnya total upah buruh bervariasi
berdasarkan total jam kerja mereka. Namun demikian, biaya pemeliharaan mesin
bukanlah biaya variabel apabila menggunakan basis aktivitas jam kerja langsung karena
total biaya pemeliharaan tidak berubah walaupun jam kerja langsung berubah.
Identifikasi pemicu biaya yang tepat diperlukan agar analisis perilaku biaya lebih akurat.
Berdasarkan perilaku biaya yang muncul, kita dapat
membedakan biaya menjadi:
 Biaya Tetap (fixed cost)
Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh perubahan jumlah output.
Misalnya mesin pabrik yang disewa sebesar Rp selama 1 tahun dan memiliki
kapasitas produksi unit/tahun
 Biaya Variabel (variable cost)
Biaya variable adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah, dipengaruhi oleh
perubahan jumlah output. Misalnya mesin pabrik yang digunakan untuk produksi
menggunakan daya listrik 0,1 KWH, tarif 1 KWH Rp Berarti biaya tiap unitnya
Rp200 (0,1 x Rp2000).Biaya Campuran (mixed cost)
 Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan biaya
variable. Misalnya: seorang salesman biasanya dibayar dengan gaji tetap plus
bonus berdasarkan target penjualannya.
Horizon Waktu, Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya dan
Perilaku Biaya
 Untuk dapat menentukan perilaku biaya, kita harus
mempertimbangkan horizon waktu, penggunaan sumber daya dan
pengukuran output aktivitas.
 Horison waktu sangat penting dalam menentukan perilaku biaya
karena biaya dapat berubah dari tetap ke variabel tergantung apakah
keputusan terjadi dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Sumber daya disediakan dengan dua cara, yaitu,
ketika digunakan/diperlukan dan sebelum digunakan
 Sumber daya fleksibel (flexible resources) atau sumber daya yang
tersedia ketika diperlukan adalah sumber daya yang diperoleh dari luar
dan tidak diperlukan adanya komitmen jangka panjang untuk setiap
jumlah tertentu sumber daya. Karena biaya sumber daya yang tersedia
ketika diperlukan sama dengan biaya sumber daya yang digunakan,
maka total biaya akan meningkat ketika kebutuhan sumber daya
meningkat. Secara umum kita dapat memperlakukannya sebagai biaya
variabel. Contoh: penggunaan bahan baku dan energi.
Lanjutan…
 sumber daya terikat (committed resources) atau sumber daya yang
tersedia sebelum penggunaan adalah sumber daya yang diperoleh
dengan menggunakan kontrak eksplisit maupun implisit untuk
mendapatkan kuantitas tertentu sumber daya, tanpa memperhatikan
apakah kuantitas sumber daya tersedia seluruhnya atau tidak, disebut
juga.
 Biaya atas sumber daya ini dapat dikelompokkan menjadi dua: (1)
biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan kapasitas aktivitas jangka
panjang (committed fixed expenses), contoh: pembelian/penyewaan
bangunan dan peralatan, dan (2) biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh kapasitas aktivitas jangka pendek (discretionary fixed
expenses), contoh: tenaga kerja.
Asumsi Linearitas
 Sebenarnya fungsi biaya menurut ekonomika makro adalah non linier –
tidak berbentuk garis lurus. Namun dalam penerapan akuntansi
manajemen, fungsi biaya dikonversi melalui hubungan linier, yakni
tingkat perubahan biaya dianggap konstan di seluruh tingkatan
aktivitas untuk memudahkan penaksiran biaya
Lanjutan…
Biaya Bertahap
 Biaya bertahap (step cost) adalah biaya yang bersifat tetap pada kisaran
aktivitas tertentu dan bersifat variabel antar kisaran aktivitas. Tidak
semua biaya variabel memiliki pola perilaku yang sama. Ada biaya
variabel yang murni berubah secara proporsional sesua perubahan
aktivitas. Namun, ada juga biaya variabel yang tidak sepenuhnya
berubah secara proporsional mengikuti perubahan aktivitas. Terkait
dengan tingkat aktivitas, biaya variabel dikategorikan menjadi:
1. Biaya variabel murni (true variable cost).
2. biaya variabel bertahap (step variable cost).
Lanjutan…
 Biaya Variabel Murni. Biaya variabel murni adalah biaya yang jumlah
totalnya akan berubah sepenuhnya secara proporsional mengikuti
perubahan aktivitas, Biaya bahan baku adalah contoh biaya variabel
murni. Biaya bahan baku benar-benar proporsional dengan jumlah
produksi. Biaya tenaga kerja langsung juga merupakan biaya variabel
murni karena jumlah biaya ini benar-benar proporsional dengan
perubahan unit aktivitas, seperti jumlah produksi.
Lanjutan…
 Biaya Variabel Bertahap. Biaya variabel bertahap adalah biaya yang
jumlah totalnya tidak berubah dalam kisaran aktivitas tertentu dan
berubah sesuai dengan perubahan aktivitas setelah kisaran aktivitas
tersebut dilewati. Misalnya, gaji seorang teknisi yang bertugas
menginspeksi produk adalah Rp100.000.
 Seorang teknisi dapat menginspeksi 10 unit per bulan. Apabila produk
yang diinspeksi hanya 10 unit per bulan, maka cukup seorang teknisi
yang diperlukan dengan biaya Rp100,000. Jika produk yang diinspeksi
18 unit per bulan, maka perusahaan membutuhkan 2 orang teknisi
dengan biaya Rp200.000 Demikian pula, jika ada 26 unit yang akan
diinspeksi, maka diperlukan 3 orang teknisi dengan biaya Rp300.000.
Perilaku Biaya Campuran
 Sangat dimungkinkan bila aktivitas yang dilakukan perusahaan memerlukan adanya
commited resources dan flexible resources secara sekaligus. Hal ini menunjukkan
adanya perilaku biaya campuran.
 Contoh: perusahaan me- lease sebuah mesin fokokopi dalam aktivitas penggandaan
dokumen. Biaya lease Rp. 2.000.000 dibayar tiap tahun. Untuk mengoperasikannya,
perusahaan harus membayar biaya operasi rata-rata Rp. 60 per lembar untuk
menutup biaya toner, kertas dan pemeliharaan. Mesin fotokopi di-lease selama 3
tahun dan memiliki kapasitas produksi 200.000 lembar/tahun.
 Rp. 2.000.000 menggambarkan sumber daya yang harus disediakan di muka dan Rp.
60 menggambarkan biaya perolehan sumber daya ketika digunakan. Perilaku biaya
ini dapat ditunjukkan dengan persamaan: Y = Rp. 2.000.000 + 60X
 Catatan akuntansi seringkali hanya menunjukkan total biaya dan penggunaan
aktivitas pada biaya campuran sehingga perlu untuk memisahkan total biaya menjadi
komponen biaya tetap dan variable.
Metode Pemisahan Biaya Campuran
 Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya
campuran menjadi komponen biaya tetap dan variabel:
1. Metode Tinggi Rendah (high low method), dengan metode tinggi rendah,
kita memilih terlebih dahulu dua titik, titik terendah dan titik tertinggi.
Titik terendah menunjukkan aktivitas terendah dan titik tertinggi
menunjukkkan aktivitas tertinggi. Untuk mencari rumus biaya
digunakan persamaan berikut:
Lanjutan…
Metode tinggi rendah memiliki keunggulan:
1. Objektivitas
2. Dapat mengetahui hubungan biaya dengan cepat hanya berdasarkan
dua titik data.
Kelemahannya adalah jika dua titik tertinggi atau terendah tersebut
merupakan outlier, maka hubungan biaya aktivitas yang diperoleh
menjadi tidak representatif
Lanjutan…
Metode Scatter Plot (scatter plot method)
 Dengan metode scatter plot, kita memplot titik-titik data sehingga
diperoleh hubungan biaya dan aktivitas. Hal ini dilakukan untuk
menilai validitas hubungan linear yang diasumsikan.
 Kemudian dipilih titik untuk menempatkan garis terbaik pada titik-
titik scatter plot, yaitu garis di mana titik-titik data lebih dekat dengan
garis tersebut daripada garis lainnya. Setelah menentukan dua titik
untuk membuat garis terbaik, maka rumus biaya dapat dihitung
dengan persamaan yang digunakan pada saat menggunakan metode
tinggi rendah.
Lanjutan…
 Keunggulan signifikan metode scatter plot adalah memberi kesempatan
untuk melakukan analisis biaya secara visual serta dapat
mengidentifikasi nonlinearitas, keberadaan outliers, dan terjadinya
pergeseran dalam hubungan biaya. Adapun kekurangannya adalah tidak
adanya kriteria objektif dalam pemilihan garis terbaik sehingga kualitas
rumus biaya tergantung pada kualitas penilaian subjektif analis
Metode Kuadrat Terkecil (least square method)
 Metode kuadrat terkecil mengidentifikasi garis terbaik dengan
mengkuadratkan deviasi (selisih antara biaya yang diprediksi dengan
biaya aktual, ditunjukkan oleh jarak dari titik ke garis) yang terdapat
pada masing-masing titik dan kemudian menjumlahkan deviasi yang
dikuadratkan tersebut sebagai ukuran keseluruhan kedekatan.
 Garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil merupakan garis
kecocokan terbaik (best fitting line). Metode ini lebih disarankan
daripada metode tinggi rendah maupun metode scatter plot. Rumus
statistik yang digunakan untuk menghasilkan rumus biaya adalah:
Regresi Ganda
 Satu faktor penggerak mungkin tidaklah cukup dalam menjelaskan
variabilitas perilaku biaya aktivitas. Menambahkan variabel
tambahan lain ke dalam persamaan mungkin dapat meningkatkan
kemampuannya dalam memprediksi biaya aktivitas, selain
memberikan gambaran mengenai bagaimana biaya aktivitas dapat
dikelola. Hal ini dapat dilakukan dengan metode regresi berganda
yang dalam aplikasi praktisnya memerlukan penggunaan komputer.
Persamaan linear diperluas menjadi:
Y = F + V1 X1 + V2 X2
Pertimbangan Manajerial
Pertimbangan manajerial dapat dilakukan secara terpisah atau
digabungkan dengan metode tinggi rendah, scatterplot atau kuadrat
terkecil. Manajer menggunakan pengetahuan dan pengalamannya
mengenai hubungan biaya dan tingkat aktivitas untuk
mengidentifikasi ouliers, memahami pergeseran struktural, dan
menyesuaikan parameter sebagai antisipasi atas kondisi yang
berubah.
SELESAI

More Related Content

What's hot

Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
Analisis perilaku biaya
Analisis perilaku biayaAnalisis perilaku biaya
Analisis perilaku biayakangklinsman
 
Tugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDARTugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDAROwnskin
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferMuhammad Fajar
 
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointAnalisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointFarrelfebrinal
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - labaPuw Elroy
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingAyi Suwandi
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Mandiri Sekuritas
 
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALPPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALrisni sari
 
Presentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaPresentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaRose Meea
 
Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)budi Yulian
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIhasril ariel
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingAni Andiyani
 

What's hot (20)

Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Analisis perilaku biaya
Analisis perilaku biayaAnalisis perilaku biaya
Analisis perilaku biaya
 
Tugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDARTugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDAR
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointAnalisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - laba
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
Cost volume profit
Cost volume profitCost volume profit
Cost volume profit
 
99017 9-847873159863
99017 9-84787315986399017 9-847873159863
99017 9-847873159863
 
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - XRingkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
 
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALPPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
 
Presentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaPresentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen Biaya
 
Pengambilan Keputusan Taktis
Pengambilan Keputusan TaktisPengambilan Keputusan Taktis
Pengambilan Keputusan Taktis
 
margin kontribusi
margin kontribusimargin kontribusi
margin kontribusi
 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 
Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester III
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costing
 

Similar to PERILAKU BIAYA.pptx

Perilaku biaya
Perilaku biayaPerilaku biaya
Perilaku biayaFitria Nur
 
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)Asep suryadi
 
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxMaharani236227
 
PERILAKU_BIAYA.pptx_1111_2222_3333_4444_5
PERILAKU_BIAYA.pptx_1111_2222_3333_4444_5PERILAKU_BIAYA.pptx_1111_2222_3333_4444_5
PERILAKU_BIAYA.pptx_1111_2222_3333_4444_5krivanmatheus
 
Konsep Biaya dan Perilaku Biaya
Konsep Biaya dan Perilaku BiayaKonsep Biaya dan Perilaku Biaya
Konsep Biaya dan Perilaku BiayaEko Mardianto
 
Kuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenKuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenRose Meea
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Mada Imma
 
KONSEP BIAYA DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI KEPERILAKUAN.pptx
KONSEP BIAYA DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI KEPERILAKUAN.pptxKONSEP BIAYA DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI KEPERILAKUAN.pptx
KONSEP BIAYA DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI KEPERILAKUAN.pptxNisaSabir
 
14 perilaku-biaya
14 perilaku-biaya14 perilaku-biaya
14 perilaku-biayakoranbekas
 
Konsep biaya dan pola perilaku biaya
Konsep biaya dan pola perilaku biayaKonsep biaya dan pola perilaku biaya
Konsep biaya dan pola perilaku biayaPuw Elroy
 
93004 6-577039486071
93004 6-57703948607193004 6-577039486071
93004 6-577039486071Luthz Farhana
 
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNorma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNormaSelestia
 
Mgt Biaya (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya   (2) Konsep BiayaMgt Biaya   (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya (2) Konsep Biayamondru mondru
 
98 article text-396-1-10-20180524
98 article text-396-1-10-2018052498 article text-396-1-10-20180524
98 article text-396-1-10-20180524iwansuwandi8
 
Cost Theory by James L Pappas
Cost Theory by James L PappasCost Theory by James L Pappas
Cost Theory by James L PappasBatara Siahaan
 
Chapter 7 - cost theory - james l pappas
Chapter 7  - cost theory - james l pappasChapter 7  - cost theory - james l pappas
Chapter 7 - cost theory - james l pappasBatara Siahaan
 

Similar to PERILAKU BIAYA.pptx (20)

Akmen rps 2
Akmen rps 2 Akmen rps 2
Akmen rps 2
 
Perilaku biaya
Perilaku biayaPerilaku biaya
Perilaku biaya
 
Last
LastLast
Last
 
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
 
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
 
PERILAKU_BIAYA.pptx_1111_2222_3333_4444_5
PERILAKU_BIAYA.pptx_1111_2222_3333_4444_5PERILAKU_BIAYA.pptx_1111_2222_3333_4444_5
PERILAKU_BIAYA.pptx_1111_2222_3333_4444_5
 
Konsep Biaya dan Perilaku Biaya
Konsep Biaya dan Perilaku BiayaKonsep Biaya dan Perilaku Biaya
Konsep Biaya dan Perilaku Biaya
 
Kuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenKuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemen
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
 
KONSEP BIAYA DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI KEPERILAKUAN.pptx
KONSEP BIAYA DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI KEPERILAKUAN.pptxKONSEP BIAYA DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI KEPERILAKUAN.pptx
KONSEP BIAYA DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI KEPERILAKUAN.pptx
 
14 perilaku-biaya
14 perilaku-biaya14 perilaku-biaya
14 perilaku-biaya
 
Konsep biaya dan pola perilaku biaya
Konsep biaya dan pola perilaku biayaKonsep biaya dan pola perilaku biaya
Konsep biaya dan pola perilaku biaya
 
93004 6-577039486071
93004 6-57703948607193004 6-577039486071
93004 6-577039486071
 
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNorma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
 
Mgt Biaya (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya   (2) Konsep BiayaMgt Biaya   (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya (2) Konsep Biaya
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Manajemen biaya
Manajemen biayaManajemen biaya
Manajemen biaya
 
98 article text-396-1-10-20180524
98 article text-396-1-10-2018052498 article text-396-1-10-20180524
98 article text-396-1-10-20180524
 
Cost Theory by James L Pappas
Cost Theory by James L PappasCost Theory by James L Pappas
Cost Theory by James L Pappas
 
Chapter 7 - cost theory - james l pappas
Chapter 7  - cost theory - james l pappasChapter 7  - cost theory - james l pappas
Chapter 7 - cost theory - james l pappas
 

PERILAKU BIAYA.pptx

  • 2. Konsep Perilaku Biaya  Akuntan manajemen harus mampu untuk mengevaluasi setiap jenis biaya untuk bisa menentukan fungsi biaya (cost function) yang menjelaskan perilaku biaya.  Perilaku biaya (cost behavior) adalah cara suatu biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan dalam penggunaan aktivitas.  Perilaku biaya menggambarkan apakah biaya input bersifat tetap atau variabel dalam hubungannya dengan perubahan output aktivitas. Jika biaya jumlahnya tetap, baik ketika aktivitas meningkat maupun menurun, maka biaya tersebut merupakan biaya tetap. Sebaliknya, jika biaya itu berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan aktivitas, maka biaya tersebut merupakan biaya variabel.
  • 4. Lanjutan… Manajemen perlu mengidentifikasi biaya dan perilakunya. Berikut tiga tujuan pentingnya manajemen perusahaan mengetahui perilaku biaya: 1. Pengendalian biaya 2 Pengestmmasian biaya 3. Pembuatan keputusan.
  • 5.  Terkait dengan pengendalian biaya, manajemen perlu mengetahui perilaku bis agar dapat mengendalikan biaya variabel dan/atau biaya tetap. Misalnya, manaje mengendalikan biaya bahan baku (biaya variabel) dengan memilih pemasok yang lebih tepat. Pemilihan pemasuk yang tepat, baik tepat dari sisi jarak, kualifikasi, kualitas, maupus saluran distribusi, dapat menekan blaya bahan baku. Manajer mengendalikan blaya tetap dengan meningkatkan kapasitas proshaksi. Oleh karena meningkatnya kapasitas produk maka biaya tetap per unit menjadi lebih ketil.  Estimasi biaya merupakan penentuan biaya masa depan berdasarkan data aktivitas dan biaya masa lalu. Analisis terhadap data aktivitas dan biaya masa lalu digunakan untuk membuat model estimast. Besbagal model untuk mengestimasi perilaku biaya akan dijelaskan pada bagian lain di bab ini. Manajemen dapat menggunakan model estimul tersebut untuk menaksir jumlah biaya tetaps dan biaya variabel.
  • 6. Lanjutan…  Identifikasi perilaku biaya diperlukan dalam pembuatan keputusan. Misalnya untuk memutuskan apakah perlu menerima atau menolak pesanan khusus. Jika kapasitas produksi belum penuh, biaya tetap total tidak akan berubah saat pesanan khusus diterima. Berdasarkan hal tersebut, saat kapasitas produksi belum penuh, cukup biaya variabel saja yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan terkait pesanan khusus.  Sebaliknya, jika kapasitas produksi penah, baik biaya variabel maupun biaya tetap akan bertambah saat pesanan khusus tersebut diterima. Oleh karena itu, saat kapasitas produkal penuh, kedua jenis biaya tersebut perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan terkait pesanan khusus.
  • 7. Basis Aktivitas  Suatu biaya dikategorikan sebagai biaya variabel atau biaya tetap tergantung pada basis aktivitas Hasis aktivitas merupakan ukuran yang menyebabkan suatu biaya menjadi bervariasi atau tidak;Basis aktivitas ini sering disebut sebagai pemicu biaya (cost driver)  Akuntan manajemen dengan bantuan pihak lain di perusahaan harus mengidentifikasi hasis aktivitas. Basis aktivitas yang lazim dikenal misalnya jam kerja langsung, Jam mesin. unit produksi, frekuensi penanganan bahan, unit penjualan, frekuensi pengesetan, dan frekuensi order.  Apabila perusahaan menggunakan jam kerja langsung sebagai basis aktivitas, maka biaya upah buruh adalah biaya variabel karena besarnya total upah buruh bervariasi berdasarkan total jam kerja mereka. Namun demikian, biaya pemeliharaan mesin bukanlah biaya variabel apabila menggunakan basis aktivitas jam kerja langsung karena total biaya pemeliharaan tidak berubah walaupun jam kerja langsung berubah. Identifikasi pemicu biaya yang tepat diperlukan agar analisis perilaku biaya lebih akurat.
  • 8. Berdasarkan perilaku biaya yang muncul, kita dapat membedakan biaya menjadi:  Biaya Tetap (fixed cost) Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh perubahan jumlah output. Misalnya mesin pabrik yang disewa sebesar Rp selama 1 tahun dan memiliki kapasitas produksi unit/tahun  Biaya Variabel (variable cost) Biaya variable adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah, dipengaruhi oleh perubahan jumlah output. Misalnya mesin pabrik yang digunakan untuk produksi menggunakan daya listrik 0,1 KWH, tarif 1 KWH Rp Berarti biaya tiap unitnya Rp200 (0,1 x Rp2000).Biaya Campuran (mixed cost)  Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan biaya variable. Misalnya: seorang salesman biasanya dibayar dengan gaji tetap plus bonus berdasarkan target penjualannya.
  • 9. Horizon Waktu, Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya dan Perilaku Biaya  Untuk dapat menentukan perilaku biaya, kita harus mempertimbangkan horizon waktu, penggunaan sumber daya dan pengukuran output aktivitas.  Horison waktu sangat penting dalam menentukan perilaku biaya karena biaya dapat berubah dari tetap ke variabel tergantung apakah keputusan terjadi dalam jangka pendek atau jangka panjang.
  • 10. Sumber daya disediakan dengan dua cara, yaitu, ketika digunakan/diperlukan dan sebelum digunakan  Sumber daya fleksibel (flexible resources) atau sumber daya yang tersedia ketika diperlukan adalah sumber daya yang diperoleh dari luar dan tidak diperlukan adanya komitmen jangka panjang untuk setiap jumlah tertentu sumber daya. Karena biaya sumber daya yang tersedia ketika diperlukan sama dengan biaya sumber daya yang digunakan, maka total biaya akan meningkat ketika kebutuhan sumber daya meningkat. Secara umum kita dapat memperlakukannya sebagai biaya variabel. Contoh: penggunaan bahan baku dan energi.
  • 11. Lanjutan…  sumber daya terikat (committed resources) atau sumber daya yang tersedia sebelum penggunaan adalah sumber daya yang diperoleh dengan menggunakan kontrak eksplisit maupun implisit untuk mendapatkan kuantitas tertentu sumber daya, tanpa memperhatikan apakah kuantitas sumber daya tersedia seluruhnya atau tidak, disebut juga.  Biaya atas sumber daya ini dapat dikelompokkan menjadi dua: (1) biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan kapasitas aktivitas jangka panjang (committed fixed expenses), contoh: pembelian/penyewaan bangunan dan peralatan, dan (2) biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh kapasitas aktivitas jangka pendek (discretionary fixed expenses), contoh: tenaga kerja.
  • 12. Asumsi Linearitas  Sebenarnya fungsi biaya menurut ekonomika makro adalah non linier – tidak berbentuk garis lurus. Namun dalam penerapan akuntansi manajemen, fungsi biaya dikonversi melalui hubungan linier, yakni tingkat perubahan biaya dianggap konstan di seluruh tingkatan aktivitas untuk memudahkan penaksiran biaya
  • 14. Biaya Bertahap  Biaya bertahap (step cost) adalah biaya yang bersifat tetap pada kisaran aktivitas tertentu dan bersifat variabel antar kisaran aktivitas. Tidak semua biaya variabel memiliki pola perilaku yang sama. Ada biaya variabel yang murni berubah secara proporsional sesua perubahan aktivitas. Namun, ada juga biaya variabel yang tidak sepenuhnya berubah secara proporsional mengikuti perubahan aktivitas. Terkait dengan tingkat aktivitas, biaya variabel dikategorikan menjadi: 1. Biaya variabel murni (true variable cost). 2. biaya variabel bertahap (step variable cost).
  • 15. Lanjutan…  Biaya Variabel Murni. Biaya variabel murni adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah sepenuhnya secara proporsional mengikuti perubahan aktivitas, Biaya bahan baku adalah contoh biaya variabel murni. Biaya bahan baku benar-benar proporsional dengan jumlah produksi. Biaya tenaga kerja langsung juga merupakan biaya variabel murni karena jumlah biaya ini benar-benar proporsional dengan perubahan unit aktivitas, seperti jumlah produksi.
  • 16. Lanjutan…  Biaya Variabel Bertahap. Biaya variabel bertahap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dalam kisaran aktivitas tertentu dan berubah sesuai dengan perubahan aktivitas setelah kisaran aktivitas tersebut dilewati. Misalnya, gaji seorang teknisi yang bertugas menginspeksi produk adalah Rp100.000.  Seorang teknisi dapat menginspeksi 10 unit per bulan. Apabila produk yang diinspeksi hanya 10 unit per bulan, maka cukup seorang teknisi yang diperlukan dengan biaya Rp100,000. Jika produk yang diinspeksi 18 unit per bulan, maka perusahaan membutuhkan 2 orang teknisi dengan biaya Rp200.000 Demikian pula, jika ada 26 unit yang akan diinspeksi, maka diperlukan 3 orang teknisi dengan biaya Rp300.000.
  • 17. Perilaku Biaya Campuran  Sangat dimungkinkan bila aktivitas yang dilakukan perusahaan memerlukan adanya commited resources dan flexible resources secara sekaligus. Hal ini menunjukkan adanya perilaku biaya campuran.  Contoh: perusahaan me- lease sebuah mesin fokokopi dalam aktivitas penggandaan dokumen. Biaya lease Rp. 2.000.000 dibayar tiap tahun. Untuk mengoperasikannya, perusahaan harus membayar biaya operasi rata-rata Rp. 60 per lembar untuk menutup biaya toner, kertas dan pemeliharaan. Mesin fotokopi di-lease selama 3 tahun dan memiliki kapasitas produksi 200.000 lembar/tahun.  Rp. 2.000.000 menggambarkan sumber daya yang harus disediakan di muka dan Rp. 60 menggambarkan biaya perolehan sumber daya ketika digunakan. Perilaku biaya ini dapat ditunjukkan dengan persamaan: Y = Rp. 2.000.000 + 60X  Catatan akuntansi seringkali hanya menunjukkan total biaya dan penggunaan aktivitas pada biaya campuran sehingga perlu untuk memisahkan total biaya menjadi komponen biaya tetap dan variable.
  • 18. Metode Pemisahan Biaya Campuran  Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya campuran menjadi komponen biaya tetap dan variabel: 1. Metode Tinggi Rendah (high low method), dengan metode tinggi rendah, kita memilih terlebih dahulu dua titik, titik terendah dan titik tertinggi. Titik terendah menunjukkan aktivitas terendah dan titik tertinggi menunjukkkan aktivitas tertinggi. Untuk mencari rumus biaya digunakan persamaan berikut:
  • 19. Lanjutan… Metode tinggi rendah memiliki keunggulan: 1. Objektivitas 2. Dapat mengetahui hubungan biaya dengan cepat hanya berdasarkan dua titik data. Kelemahannya adalah jika dua titik tertinggi atau terendah tersebut merupakan outlier, maka hubungan biaya aktivitas yang diperoleh menjadi tidak representatif
  • 21. Metode Scatter Plot (scatter plot method)  Dengan metode scatter plot, kita memplot titik-titik data sehingga diperoleh hubungan biaya dan aktivitas. Hal ini dilakukan untuk menilai validitas hubungan linear yang diasumsikan.  Kemudian dipilih titik untuk menempatkan garis terbaik pada titik- titik scatter plot, yaitu garis di mana titik-titik data lebih dekat dengan garis tersebut daripada garis lainnya. Setelah menentukan dua titik untuk membuat garis terbaik, maka rumus biaya dapat dihitung dengan persamaan yang digunakan pada saat menggunakan metode tinggi rendah.
  • 22. Lanjutan…  Keunggulan signifikan metode scatter plot adalah memberi kesempatan untuk melakukan analisis biaya secara visual serta dapat mengidentifikasi nonlinearitas, keberadaan outliers, dan terjadinya pergeseran dalam hubungan biaya. Adapun kekurangannya adalah tidak adanya kriteria objektif dalam pemilihan garis terbaik sehingga kualitas rumus biaya tergantung pada kualitas penilaian subjektif analis
  • 23. Metode Kuadrat Terkecil (least square method)  Metode kuadrat terkecil mengidentifikasi garis terbaik dengan mengkuadratkan deviasi (selisih antara biaya yang diprediksi dengan biaya aktual, ditunjukkan oleh jarak dari titik ke garis) yang terdapat pada masing-masing titik dan kemudian menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran keseluruhan kedekatan.  Garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil merupakan garis kecocokan terbaik (best fitting line). Metode ini lebih disarankan daripada metode tinggi rendah maupun metode scatter plot. Rumus statistik yang digunakan untuk menghasilkan rumus biaya adalah:
  • 24. Regresi Ganda  Satu faktor penggerak mungkin tidaklah cukup dalam menjelaskan variabilitas perilaku biaya aktivitas. Menambahkan variabel tambahan lain ke dalam persamaan mungkin dapat meningkatkan kemampuannya dalam memprediksi biaya aktivitas, selain memberikan gambaran mengenai bagaimana biaya aktivitas dapat dikelola. Hal ini dapat dilakukan dengan metode regresi berganda yang dalam aplikasi praktisnya memerlukan penggunaan komputer. Persamaan linear diperluas menjadi: Y = F + V1 X1 + V2 X2
  • 25. Pertimbangan Manajerial Pertimbangan manajerial dapat dilakukan secara terpisah atau digabungkan dengan metode tinggi rendah, scatterplot atau kuadrat terkecil. Manajer menggunakan pengetahuan dan pengalamannya mengenai hubungan biaya dan tingkat aktivitas untuk mengidentifikasi ouliers, memahami pergeseran struktural, dan menyesuaikan parameter sebagai antisipasi atas kondisi yang berubah.