2. slidesmania.com
Analisis Cost Volume Profit
Analisa yang digunakan untuk
menentukan bagaimana perubahan dalam
biaya dan volume dapat mempengaruhi
pendapatan operasional (operating
income) perusahaan dan pendapatan
bersih (net income).
3. slidesmania.com
Tujuan CVP Analysis
Untuk mengidentifikasi ruang lingkup permasalahan ekonomi perusahaan serta
membantu mencari solusi atas permasalahannya..
Analisis CVP dapat membantu manajemen untuk mengetahui beberapa hal penting,
antara lain:
a. Berapa jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas
b. Dampak pengurangan Biaya Tetap (Fixed Cost) terhadap titik impas
c. Dampak kenaikan harga terhadap laba
d. Berapa volume penjualan dan bauran produk yang dibutuhkan untuk mencapai
Tingkat laba yang diharapkan dengan sumber daya yang dimiliki
e. Tingkat sensitivitas harga atau biaya terhadap laba.
5. slidesmania.com
A. Margin Kontribusi
Margin kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari
pendapatan dikurangi beban variabel. Jadi ini
adalah jumlah yang tersedia untuk menutup beban
tetap dan kemudian menjadi laba untuk periode
tersebut.
Margin kontribusi adalah pendapatan penjualan
dikurangi semua biaya variabel.
6. slidesmania.com
Rasio CM
Margin Kontribusi / Penjualan
Rasio Biaya Variabel
Total Biaya Variabel / Penjualan
Rasio CM yang tinggi dan rasio biaya variabel yang rendah menunjukkan
rendahnya tingkat biaya variabel yang dikeluarkan.
7. slidesmania.com
Jika PT Maju Tak Gentar memiliki penjualan sebesar Rp.
7.500.000,- dan biaya variabel sebesar Rp. 4.500.000,-,
maka marjin kontribusinya adalah Rp. 3.000.000,-.
Dengan asumsi perusahaan menjual 250.000 unit selama
tahun, harga per unit penjualan adalah Rp. 30 dan biaya
variabel total per unit adalah Rp. 18.
Margin kontribusi per unit adalah Rp. 12. Rasio margin
kontribusi adalah 40%.
Contoh Perhitungan
8. slidesmania.com
BREAK EVEN POINT (BEP)
Break Even Point (BEP) adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal
yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan.
Total keuntungan dan kerugian ada pada posisi 0 (nol)
Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian
biaya tetap, maka artinya perusahaan menderita kerugian.
Sebaliknya, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di
keluarkan, maka perusahaan tersebut akan memperoleh keuntungan.
Dalam hal ini, yang dilakukan pertama kali adalah menentukan
titik impas
9. slidesmania.com
Manfaat & Tujuan Titik Impas
a. Untuk Menentukan Efisiensi Kerja
Dengan mengetahui titik impas, perusahaan dapat
mengidentifikasi sejauh mana mereka mencapai tingkat
produksi yang menghasilkan pendapatan yang cukup
untuk menutupi biaya operasional.
b. Untuk Menentukan Berapa Besar Kapasitas
Produksi yang Tersisa
Dengan mengetahui titik impas, perusahaan dapat
menilai kapasitas produksi yang tersisa.
Mereka dapat menentukan apakah masih ada kapasitas
produksi yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan volume produksi atau menghasilkan
produk baru.
c. Untuk Membantu Permudah Perusahaan dalam
Melihat Potensi Keuntungan atau Laba
Titik impas memungkinkan perusahaan untuk
memperkirakan potensi keuntungan atau laba yang dapat
mereka capai.
Dengan memahami titik impas, perusahaan dapat
menentukan target penjualan yang diperlukan untuk
mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan.
d. Untuk Membantu dalam Mengetahui Perubahan
Pada Nilai Laba Saat Terjadi Perubahan Harga
Produk
Titik impas juga memberikan pemahaman tentang dampak
perubahan harga produk terhadap nilai laba perusahaan.
Dengan mengetahui titik impas, perusahaan dapat
menganalisis dan memprediksi perubahan laba yang terjadi
saat harga produk berubah.
10. slidesmania.com
BREAK EVEN POINT (BEP) Single Product
A. Perhitungan BEP dalam Unit
Perhitungan operating income dalam CVP Analysis dengan formula adalah :
Laba operasi = Pendapatan penjualan – Beban variable –Beban tetap
Laba operasi = (Harga x Jumlah unit terjual) – (Biaya Variabel per unit x jumlah unit
terjual ) – Total biaya tetap
ATAU
a
BEP =
P – b
a = biaya tetap
P = harga jual per unit
b = biaya variabel per unit
11. slidesmania.com
Contoh Penerapan
Sales (1.000 unit @ Rp.. 400,-) = Rp.. 400.000
Variable Expense 325.000
Contribution margin 75.000
Fixed Expense 45.000
Operating Income 30.000
===========
maka jika menggunakan formula sbb :
0 = (Rp.400 x Unit) – (Rp.325 x Unit) - Rp.45.000
0 = (Rp.75 x Unit) - Rp.45.000
Rp.75 x Unit = Rp.45.000
Unit = 600
Jadi BEP nya adalah 600 unit, pembuktian sbb :
Penjualan (600 unit@ Rp.400) Rp. 240.000
Dikurangi: beban variabel Rp. 195.000
Margin kontribusi Rp. 45.000
Dikurangi: Beban tetap Rp. 45.000
Laba operasi Rp. 0
12. slidesmania.com
Target Income /laba
a. Target Income dalam rupiah
Jika manajemen mempunyai target laba sebesar Rp.. 60.000 maka
jumlah unit Yang harus dijual sbb :
60.000 .= (400 X Unit) – (325 X Unit) – 45.000
105.000 = 75 X Unit
Unit = 1.400
Jadi jumlah yang harus dijual adalah sebanyak 1.400 unit.
Pembuktiannya sbb :
Sales (1.400 unit @ Rp.. 400,-) = Rp. 560.000
Variable Expense 455.000
Contribution margin 105.000
Fixed Expense 45.000
Operating Income 60.000
=======
13. slidesmania.com
b. Target income dalam persentase
Misalkan manajemen mempunyai target laba 15 % dari penjualan maka jumlah yang harus dijual sbb :
0,15 (Rp.400) (Unit) = (Rp.400 x Unit) – (Rp.325 x Unit) - Rp.45.000
Rp.60 x Unit = (Rp.75 x Unit) - Rp.45.000
Rp.15 x Unit = Rp.45.000
Unit = 3.000
c. Target laba setelah pajak
Juga bisa dihitung target laba setelah pajak dengan formula sbb :
Laba bersih = laba operasi – pajak penghasilan
= laba operasi (1 – tarif pajak)
atau
Laba operasi = Laba bersih/(1- Tarif Pajak)
14. slidesmania.com
Dimisalkan manajemen menginginkan laba setelah pajak Rp.. 48.750 dengan
pajak sebesar 35 %, maka penjualan yang harus dicapai adalah :
Rp.48.750 = Laba operasi – (0,35 x Laba operasi)
Rp.48.750 = 0,65 (Laba operasi)
Rp.75.000 = Laba operasi
Setelah diketahui perusahaan harus memperoleh operating income Rp.. 75.000
maka baru dihitung jumlah unit penjualan seperti diatas sbb :
Unit = (Rp.45.000 + Rp.75.000)/Rp.75
Unit = 1.600
Jadi penjualan harus 1.600 unit , pembuktiannya sbb :
Sales (1.600 unit @ Rp.. 400,-) = Rp.. 640.000
Variable Expense 520.000
Contribution margin 120.000
Fixed Expense 45.000
Operating Income 75.000
Income taxes 35 % 26.250
Net Income 48.750
======
15. slidesmania.com
Tingkat Leverage Operasi
(Degree of Operating Leverage/ DOL)
Tingkat leverage operasi atau Degree of Operating Leverage (DOL) yang
dapat dihitung menggunakan rumus berikut ini.
DOL = CM / Penghasilan Bersih
DOL = 75.000 / 30.000
= 2,5
angka 2,5 berarti bahwa perubahan 1% dalam penjualan akan menyebabkan
perubahan laba bersih sebesar 2,5%.
16. slidesmania.com
Ilustrasi
Angka DOL adalah angka penting karena memberi tahu perusahaan perubahan
laba bersih sehubungan dengan adanya perubahan angka penjualan.
URAIAN
SALDO SEBELUM
KENAIKAN
KENAIKAN
SALDO SESUDAH
KENAIKAN
Penjualan (1000 unit@ Rp.400) Rp. 400.000 1% Rp. 404.000
Dikurangi: Beban variabel Rp. 325.000 1% Rp. 328.250
Margin kontribusi Rp. 75.000 Rp. 75.750
Dikurangi: Beban tetap Rp. 45.000 Rp. 45.000
Laba operasi Rp. 30.000 2,5% Rp. 30.750
17. slidesmania.com
B. PERHITUNGAN BEP DALAM RUPIAH
Dari data diatas diketahui variable cost adalah 81,25 % atau dengan ratio 0.8125
dari sales
Formulanya sbb :
Op. Income = Sales – Variable cost – Fixed Cost
= Sales – (Variable cost ratio X sales) – Fixed Cost
= Sales – (1 – 0.8125) – 45.000
0,1875 Sales = 45.000
Sales = Rp.. 240.00
Ada formula yang lebih ringkas sbb :
BEP (Rp.) = Fixed Cost /(CM Ratio)
= 45.000/((Sales/unit) – (Vc/Unit))
= 45.000 / (400 – 325)
= Rp.. 240.000
Uraian Rp. % Penjualan
Penjualan 400.000 100%
Dikurangi:
Beban Variabel 325.000 81,25%
Margin Kontribusi 75.000 18,75%
Beban Tetap Langsung 45.000
Laba Operasi 30.000
18. slidesmania.com
Jika pakai target profit digunakan formula sbb :
Jika target laba Rp. 60.000 maka dapat ditung penjualan sbb
Sales = (FC + Target Profit) / CM ratio
= (45.000 + 60.000)/ 0.1875
= Rp..560.000
Perubuahan elemen biaya:
Jika terjadi perubahan biaya pada prinsipnya dapat dihitung
dengan formula yang sama setelah elemen biaya tersebut
berubah.
PENYAJIAN SECARA GRAFIS HUBUNGAN CVP
Untuk memahami secara mendalam hubungan CVP dapat
dilakukan melalui penggambaran secara visual.
Salah satu grafik penting CVP adalah
Grafik laba –volume
19. slidesmania.com
Grafik laba –volume
Analisis volume dan laba merupakan grafik yang memberikan informasi
bagaimana pengaruh perubahan volume pada laba perusahaan, analisis ini
disusun dengan membuat garis laba/rugi dan garis volume penjualan.
Garis laba/rugi digambarkan dengan menarik garis vertikal, sedangkan
volume digambarkan dengan garis horisontal, garis horisontal akan
memotong garis vertikal pada laba sama dengan nol atau saat break even
point
garis itu disajikan masing-masing dengan dua persamaan berikut:
Pendapatan = Harga x Unit
Total biaya = Biaya variable per unit x Unit + Biaya tetap
20. slidesmania.com
Ilustrasi :
Biaya tetap total satu periode Rp 1.000.000,00
Biaya variabel per unit produksi jual Rp 100,00
Harga jual per unit Rp 200,00
Anggaran produk terjual 20.000 unit
Dari data tersebut bisa dicari break even point sebesar:
BEP = Rp 1.000.000,00
1- 100
= Rp2.000.000,00
atau dalam unit sebesar 10.000 unit
21. slidesmania.com
Dari data yang tersedia bisa diketahui bahwa laba maksimal akan dicapai
perusahaan ketika perusahaan bisa menjual produk yang dianggarkan
yaitu sebesar 20.000 unit atau total penjualan sebesar Rp 4.000.000,00 dan
laba yang akan dicapai pada saat penjualan sebesar:
Penjualan (20.000 x Rp200,00) Rp 4.000.000,00
Biaya variabel(20.000 x Rp100,00) Rp 2.000.000,00 -
Kontribusi marjin Rp 2.000.000,00
Biaya tetap total Rp 1.000.000,00 -
Laba bersih Rp 1.000.000,00
23. slidesmania.com
II. MULTI PRODUCT ANALYSIS
(BEP MULTI PRODUCT)
BEP dapat juga dihitung untuk perusahaan yang menghasilkan
multi produk dengan komposisi yang konstan
Contoh :
PT Marvel Bukan DC telah memutuskan untuk menawarkan dua model
mesin pemotong rumput, yaitu mesin manual dengan harga
Rp.400/unit dan mesin otomatis dengan harga Rp.800/unit.
Mesin Manual Mesin Otomatis Total
Penjualan 480.000 640.000 1.120.000
Dikurangi:
Beban Variabel 390.000 480.000 870.000
Margin Kontribusi 90.000 160.000 250.000
Beban Tetap Langsung 30.000 40.000 70.000
Margin Produk 60.000 120.000 180.000
Beban Tetap Umum 26.250
Laba Operasi 153.750
24. slidesmania.com
Jika dihitung BEP dalam unit untuk masing masing produk sbb :
a. BEP Produk A (unit) = Fixed Cost /(Price - VC/unit)
= 30.000/75
= 400 unit
b. BEP Produk B (unit) = Fixed Cost /(Price - VC/unit)
= 40.000/200
= 200 unit
Jika diketahui sales mixed (komposisi penjualan) antara
produk A dan B dimisalkan 3 : 2 maka BEP per paket sbb :
27. slidesmania.com
DISKUSI
● NICO : KELEMAHAN PENGGUNAAN BEP DALAM DUNIA USAHA
● ASEP : ELEMEN-ELEMEN PENTING ANALISIS CVP ?
● VINENDA : PENDEKATAN/FORMULASI UNTUK MENGHITUNG SEBUAH
MULTIPRODUK
● KRISS : STRUKTUR CVP PADA JENIS PERUSAHAAN JASA
● ROY : KEMUNGKINAN PENURUNAN TARGET PENJUALAN OLEH
MANAGEMENT (DALAM KONDISI APA)
● ZENA : CONTOH IMPLEMENTASI ANALISIS BEP