Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teknik-teknik wawancara dan interogasi, operasi penyamaran, serta perlindungan terhadap saksi dan pelapor pelanggaran (whistleblower) dalam konteks akuntansi forensik dan audit investigasi.
2. Ada beberapa perbedaan antara wawancara dan interogasi, termasuk bahwa wawancara bersifat netral sedangkan interogasi bersifat menuduh. Ada jug
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
Teknik-Teknik Wawancara dan Interogasi dalam Akuntansi Forensik
1. Linda Grace Loupatty, SE.M.AK.,AK
“WAWANCARA DAN INTEROGASI,
OPERASI PENYAMARAN
DAN PENIUP PELUIT”
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT
INVESTIGASI
2. Perbedaan Wawancara dan Interogasi
● Wawancara adalah
komunikasi satu
arah sebagai besar
karena para ahli
mencari jawaban
untuk pertanyaan
mereka dan
kandidat harus
menjawab
pertanyaan dengan
cara yang percaya
diri, jujur.
● Interogasi adalah
alat yang lebih
merupakan
peperangan
emosional dan
psikologis antara
interrogator dan
tersangka.
3. Ciri-ciri Suatu Wawancara dan
Interogasi
● Wawancara bersifat
netral, tidak menuduh.
An interview is
nonaccusatory. Dengan
cara dan nada yang tidak
bersifat menuduh,
investigator dapat
menegmbangkan
hubungan yang
menimbulkan rasa
percaya dan hormat
dengan orang yang
diwawancarainya.
● Interogasi bersifat
menuduh. An
interrogation is
accusatory. Interogasi
dilakukan dengan
persuasi yang aktif .
Interogasi dilakukan
karena investigator
percaya bahwa dalam
wawancara sebelumnya ,
orang itu telah berbohong.
4. Manfaat Melakukan Wawancara Sebelum
Interograsi
Investigator sering tergoda untuk mengambil jalan pintas , mengabaikan wawancara , dan
langsung melakukan interogasi . Pendekatan ini sangat tidak disarankan karena :
Sifat tidak menuduh dalam wawancara memungkinkan investigator membangun hubungan
saling memercayai dan menghormati yang tidak mungkin dibangun dalam suasana dan sifat
menuduh yang melekat pada intergritas .
Selama wawancara , investigator sering kali mengorek keterangan penting mengenal tertuduh
yang sangat berharga sewaktu melaksanakan interogasi .
Tidak ada jaminan tertuduh akan mengaku bersalah dalam proses interogasi . Padahal , kalau
ia diwawancarai terlebih dahulu dan memberikan keterangan palsu selama wawancara ,
investigator dapat menggunakan keterangan dari hasil interogasi yang menungungkapan
kebohongannya .
.
5. Wawancara
sebelum melakukan wawancara, bahkan sebelumada kontak dengan orang yang
dicurigai atau diduga melakukan fraud, investigatir harus menguasaui semua fakta yang
terkumpul dengan baik.
Wawancara harus dimulai dengan orang-orang yang diduga paling kecil menjadi
pelaku atau ikut serta dalam melakukan fraud, dilanjutkan dengan orang-orang yang
karena alasan pribadi ingin menjadi whistleblower, dan diakhiri dengan mereka yang
diduga menjadi perencana atau otak dari tindak pidananya.
6. Behavior Symptom Analysis (BSA) dan
Saluran Komunikasi
Behavior symptom analysis dapat
diterjemahkan sebagai analisis gejala
perilaku. Para dokter, psikolog, dan
psikiater mengakui pentingnya
mengevaluasi perilaku pasien atau
klien mereka untuk membantu
mendiagnosa penyakit
Ada beebrapa tingkat (level) atau
saluran (channels) komunikasi.
Makna sebenarnya dari ucapan-
ucapan seseorang diperkuat atau
diubah oleh berbagai saluran tadi,
sepertikegagapan, sikap tubuh, gerak
tangan mimik wajah atau nada suara.
7. Verbal Behavior dan Paralinguistic Behavior
Subjek yang jiwanya sehat dan
berinteraksi sosial secara normal
akan mengalami kecemasan
ketika ia berbohong. Kecemasan
bisa timbul dari dalam karena ia
tahu perkatannya tidak benar.
ciri-ciri percakapan tertentu ini
atau paralinguistic behavior inilah
y a n g h a r u s d i a m a t i o l e h
investigator. Kalau saluran verbal
dapat lebih dikendalikan, maka
saluran paralingustic lebih lepas
kendali.
8. Interogasi
● Sebelum melakukan interogasi, investigator sudah harus
mengetahui secara mendalam semua invertigative
information yang relevan tentang kejahatan tersebut,
termasuk informasi dari saksi-saksi, informasi mengenai
bagaimana kejahatan dan tersangkanya terungkap,
informasi latar belakang mengenai tersangka yang akan di
interogasi dan tersangka lainnya.
9. Langkah-langkah Dalam
Interogasi
● Langkah 1: Direct, positive confrontation
● Langkah 2: Interrogation theme
● Langkah 3: Handling Denials
● Langkah 4 : Overcoming objections
● Langkah 5 : Kepping the suspect’s attention
● Langkah 6: Handling the suspect’s passive mood
● Langkah 7 : Presenting the alternative question
● Langkah 8 : Bringing the suspect into the conversation
● Langkah 9 : The written confession
10. Wawancara
Sebelum melakukan wawancara ,
bahkan sebelum ada kontak
dengan orang yang dj curigai atau
diduga sementara , investigator
yang akan melakukan wawancara
harus menguasai fakta dan
memanfaatkan sepenuhnya fakta-
fakta ini . Ia harus memisahkan
fakta dari apa yang masih bersifat
dugaanya atau dugaan rekan-
rekannya .
Interogasi
1. Polisi bertindak seperti ingin membantu Anda
Polisi selalu memberitahu tersangka bahwa mereka
hanya ingin membantunya
2. Berbohong tentang pengakuan komplotannya
Cara lain yang dilakukan polisi untuk berbohong
secara hukum kepada tersangka adalah dengan
mengatakan kepada t ersangka bahwa
komplotannya telah mengaku.
3. Polisi akan menganggap Anda bersalah
Penyidik masuk ke setiap kasus dengan asumsi
semua tersangka bersalah dan memperlakukan
mereka seperti itu.
mo
n
tue
wed
thu
fri
Teknik-Teknik melakukan wawancara dan interogasi
11. Apa itu operasi
penyamaran?
mo
n
tue
wed
thu
fri
adalah menghindari deteksi oleh entitas yang diamatinya, dan terutama
untuk menyamarkan identitasnya sendiri atau menggunakan identitas
yang diasumsikan untuk tujuan mendapatkan kepercayaan dari
individu atau organisasi untuk mempelajari atau mengkonfirmasi
informasi rahasia atau untuk mendapatkan kepercayaan individu yang
menjadi sasaran untuk mengumpulkan informasi atau bukti. Secara
tradisional, ini adalah teknik yang digunakan oleh lembaga penegak
hukum atau penyelidik swasta , dan orang yang bekerja dalam peran
tersebut biasanya disebut sebagai agen yang menyamar .
12. Undercover Operation
mo
n
tue
wed
thu
fri
Undercover Operation :
Merupakan kegiatan yang berupaya mengembangkan bukti secara
langsung dari pelaku kejahatan dengan menggunakan samara (disguise)
dan tipuan (deceit).
Pemeriksa tidak menunggu informasi yang dikumpulkan melalui jalur
yang biasa ditempuh. Keputusan dilakukan secara sadar dan matang
untuk melakukan under operations.
13. Tujuan Undercover
Operation
mo
n
tue
wed
thu
fri
Beberapa contoh dari tujuan covert operations.
1. Untuk mengumpulkan bukti mengenai kejahatan masa
lalu, masa kini, dan masa mendatang.
2. Untuk menentukan siapa saja yang terlibat, misalnya
untuk memastikan siapa yang bertanggungjawab
untuk hilangnya uang kas yang sering kali terjadi
3. Untuk memulihkan kerugian yang terjadi karena
perbuatan melawan hukum.
4. Untuk menentukan rekan sepermainan (co-
conspirators) atau bahkan otak di belakang kejahatan
ini (actor intellectualist).
5. Untuk menentukan modus operandi.
14. Masalah Dalam Melakukan Convert
Operation
mo
n
tue
wed
thu
fri
Di Amerika Serikat, ada undang-undang yang mengatur perekaman
audio dan/atau video secara sembunyi-sembunyi. Di beberapa Negara
bagian, membuat rekaman suara (audio) atau mendengar percakapan
orang lain merupakan pelanggaran hukum. Di Negara bagian lain,
merekam percakapan hanya diperkenankan oleh undang-undang
apabila pihak lainnya memberikan persetujuan untuk merekam
percakapan ini.
15. Penjebakan merupakan masalah hukum terbesar dalam
covert operations, khususnya dalam undercover
operations. Operasi ini harus ditangani secara tepat.
Seperti dikatakan di atas, covert operations tidak boleh
dilaksanakan “fishing expeditions”
PENJEBAKAN
(ENTRAPMENT)
16. SURVEILLANCE
Surveillance atau pengintaian adalah
pengamatan terencana terhadap manusia,
tempat atau objek. Tempat atau objek
biasanya merupakan prioritas kedua, yang
utama adalah pengamatan terhadap
manusia.
17. Sumber dan Informasi
Sumber dan informasi mempunyai fungsi yang sama, yaitu
memberikan informasi untuk mengembangkan suatu kasus. Namun,
ada perbedaan anatara sumber dan informasi.
Seorang sumber memberikan infromasi yang terkait dengan jabatan,
pekerjaan dan tidak terlibat dalam kejahatan yang dicurigai.
Seorang informasi mempunyai keterlibatan langsung atau tidak
langsung dengan hal yang diselidiki sehingga ia berpotensi ikut
bersalah.
18. Penggunaan Operatives
Operatives adalah orang yang ikut dalam covert
operations. Orang ini seharusnya dikendalikan lebih
ketat oleh orang yang memimpin operasi tersebut.
Adakalanya, seorang informan yang lazimnya sekedar
menyuplai informasi, akan dilibatkan dalam covert
operations.
19. Pertanyaan Mengenai Operasi Penyamaran
Covert operations disukai dalam akuntan
forensik karena daya tarik Sherlock Holmes.
Alat perekam di saku jaket akuntan, rekan-
rekanya berada di ruangan sebelah. Mereka
merekam gerak dan suara, ia menerima amplop
berisi uang suap. Pemberian dan peneriman
suap bertransaksi.
Penerima suap berjanji menggugurkan temuan
auditnya bukti adanya korupsi. Hal itulah yang
dipahami si penyuap, seluruh adegan terekam
sempurna.
20. UU Perlindungan Saksi dan
Korban
Ada beberapa ketentuan dalam Undang-Undang 13 tahun 2006 tentang perlindungan saksi dan korban
yang perlu diketeahui akuntan forensic. Ketentuan-ketentuan ini akan dibahas dalam bagian ini .
Undang-undang ini memberikan beberpa definisi berikut:
1. Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyelidikan, penuntutan,
dan pemeriksaan di pengadilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri, dan
atau ia alami sendiri.
2. Korban adalah seseorang yang mengalami penderitaan fisik, mental, dan atau kerugian ekonomi yang
diakibatkan oleh suatu tindak pidana.
3. Lembaga perlindungan saksi dan korban atau (LPSK) adalaha lembaga yang bertugas dan berwenang
untuk memberikan perlindungan dan hak-hak lain kepada saksi dan atau korban sebagai mana diatur
dalam Undang-Undang itu.
4. Ancaman adalah segala bentuk perbuatan-perbuatan yang menimbulkan akibat, baik langsung dan
tidak langsung, yang mengakibatkan saksi atau korban merasa takut dan atau dipaksa untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu yang berkenan dengan pemberian kesaksiannya dalam suatu proses
peradilan pidana.
5. Perlindungan adalah segala upaya pemenuhan hak dan pemberian bantuan untuk memberikan rasa
aman kepada saksi dan atau korban yang wajib dilaksanakan oleh LPSK atau lembaga lainnya sesuai
dengan ketentuan Undang-Undang ini.
21. 6. Mendapatkan informasi mengenai perkembangan
kasus.
7. Mendapatkan informasi putusan pengadilan.
8. Mengetahui dalam hal terpidana dibebaskan.
9. Mendapat indentitas baru
10. Mendapatkan kediaman baru.
11. Memperoleh penggantian biaya transportasi
sesuai dengan kebutuhan.
12. Mendapat nasihat hukum.
13. Memperoleh bantuan biaya hidup sementara
sampai batas waktu perlindungan berakhir.
1. Memperoleh perlindungan atas keamanan pribadi, keluarga,
dan harta bendannya, serta bebas dari ancaman yang
berkenan dengan kesaksian yang akan, sedang, atau telah
diberikannya.
2. Ikut serta dalam proses memilih dan menentukan bentuk
perlindungan dan dukungan keamanan.
3. Memberikan keterangan tanpa tekanan.
4. Memdapat penerjemah.
5. Bebas dari pertanyaan yang menjerat.
Seorang Saksi dan Korban Berhak Untuk
22. Pedoman Whistleblowing System
Pelaporan pelanggaran (whistleblowing) adalah pengungkapan
tindakan pelanngaran atau pengungkapan perbuatan yang melawan
hukum, perbuatan tidak etis atau tidak bermoral atau perbuatan yang
lain dapat merugikan organisasi maupun pemangku kepentingan,
yang dilakukan oleh karyawan atau pimpinan organisasi kepada
pimpinan organisasi atau lembaga lainnya dapat mengambil tindakan
atas pelanngaran tersebut.
23. Termaksud Dalam Aktivitas Pelanggaran
Antara Lain Adalah :
qMelanggang peraturan perundang-undangnan ,misalnya
pemalsuan tanda tangan , korupsi penggelapan , mark–up,
penggunaan narkoba, pengrusakan barang .
qMelanggar pedoman etika perusahan , mialnya benturan
kepintingan , pelecerhan , terlibata dalam kegiatan
masyarakat yang di larang .
qMelanggar prinsip akuntansi yang berlaku umum .
qMelanggar kebijakan dan prosedur oprasional
perusahaan , ataupun kebijakan , prosedur , peraturan
lain yang di anggap perlu oleh perusahaan .
qTindakan kecurangan lainnya yangb dapat menimbulkan
kerugiaan finansial ataupun non financial .
qTindakan yang membahayakan keselamatan kerja.
24. Whistleblower Di Amerika
Amerika Serikan melindungi ‘peniup peluit’ ini
dengan berbagai undang undang , di antaranya
undang undang perlindungan ‘peniup peluit’ tahun
1989 . undang undang ini mengatur bagaimana kasus
kasus kuitam di tangani , di investigasi , dan di
tuntut , serta imbalan dan perlindungan kepada
mereka yang mengungkap kecurangan . untuk ini ,
undanng undang menghadiakan imbalan sampai
sejumlah 30% dari hukuman denda .
25. PENIUP PELUIT DI
INDONESIA
• Arifin Wardianto melapor dugaan korupsi dalam urusan
perizinan wartel di Yokyakrta tahun 1996 . dia d adukan
mencermarkan nama baik , pengadilan negeri Yogyakarta
menghukumnya dua bulan penjara . pengadilan tinggi DIY
menyatakan tidak bersalah dan bebas dari hukuman penjara .
kasu yang di laporkannya tidak pernah diprose .
• Maria Leonita menyampaikan dugaan suap oleh Zainal Agus ,
Direktur Perdata Mahkama Agung , pada tahun 2001 . Ia
justru di adukan mencemarkan nama baik oleh EDY
Handoyo . Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menghentikan
kasus pencemaran nama baik karena tidak bisa menerima
tuntutan jasa .