Dokumen tersebut membahas beberapa konsep dasar analisis proyeksi arus kas seperti arus kas proyeksi, laporan keuangan proforma, analisis titik impas, analisis sensitivitas, dan analisis risiko perkiraan. Termasuk contoh perhitungan titik impas, analisis sensitivitas, dan evaluasi proposal penghematan biaya.
Similar to Berikut analisis titik impas akuntansi dan tingkat pengungkit operasi untuk kasus PT. X:Titik impas akuntansi:Biaya tetap = $360,000Margin kontribusi = Harga - Biaya variabel = $120 - $80 = $40Titik impas akuntansi = Biaya tetap / Margin kontribusi = $360,000 / $40 = 9,000 kalengTingkat pengungkit operasi: Margin kontribusi = $40Laba operasional = Margin kontribusi - Biaya tetap - Depresiasi = $40
Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03RifkyYudhaMahendra
Similar to Berikut analisis titik impas akuntansi dan tingkat pengungkit operasi untuk kasus PT. X:Titik impas akuntansi:Biaya tetap = $360,000Margin kontribusi = Harga - Biaya variabel = $120 - $80 = $40Titik impas akuntansi = Biaya tetap / Margin kontribusi = $360,000 / $40 = 9,000 kalengTingkat pengungkit operasi: Margin kontribusi = $40Laba operasional = Margin kontribusi - Biaya tetap - Depresiasi = $40 (20)
2. Arus
kas relevan/ Arus kas tambahan
-sunk cost
-biaya kesempatan yang hilang
-modal kerja bersih
-biaya pendanaan
Prinsip berdiri sendiri
3. Laporan
keuangan proforma
Proyeksi Total Arus Kas dan Nilai
Proyeksi Arus Kas
rumus:
Arus Kas Proyek = Arus kas dr operasi proyek – Perubahan MKB
proyek
– pengeluaran modal proyek
Arus Kas Operasi = EBIT + Penyusutan - Pajak
Modal Kerja Bersih dan Pengeluaran Modal Proyek
4. Tinjauan Mendalam Atas Modal Kerja Bersih
•Modal Kerja Bersih = piutang usaha – utang usaha
•Pendapatan = penjualan – peningkatan piutang usaha
•Pengeluaran Kas = biaya – peningkatan utang usaha
•Total Arus Kas = arus kas dari kegiatan operasi – perubahan MKB
– pengeluaran modal
5. Pendekatan
dari Bawah ke Atas
karena arus pendanaan tidak dimasukkan dalam
laporan proforma, kita dapat langsung ke baris
terbawah laporan pendapatan dan melakukan
penyesuaian untuk fakta bahwa depesiasi yang
bukan arus kas itu sudah dikurangkan dari
perhitungan.
laba bersih proyek= EBIT – Pajak
OCF= Laba bersih+ penyusutan
6. Pendekatan
dari Atas ke Bawah
karena kita berusaha mengukur perubahan dalam
arus kas operasi, kita dapat menghitung saja
perubahan dalam pemasukan dikurangi pengeluaran
tunai dikurangi pajak.
OCF = Penjualan - Biaya - Pajak
Pendekatan Perlindungan Pajak
dengan mengabaikan depresiasi dan menghitung
laba bersih setelah pajak sebagai pendapatan
dikurangi biaya kas lalu disesuaikan dengan
kenyataan bahwa deperesiasi inkremental akan
mengurangi pajak.
OCF = (penjualan – biaya) (1 - T) + (Penyusutan x T)
7. CONTOH : Mont Blanc Livestock Pens,
memproyeksikan volume penjualan sebesar $1650
untuk tahun ke 2 setelah usulan ekspansi proyek.
Secara umum besarnya biaya adalah 60% dari
penjualan, atau dalam kasus ini adalah sebesar
$990. Beban penyusutannya $100, dan tingkat
pajaknya 35%. Berapakah nilai arus kas dari
kegiatan operasi?
8. I.
Mengevaluasi Proposal Penghematan Biaya
Contoh : untuk mengotomasi diperlukan
peralatan yang menimbulkan biaya sebesar
$80.000 . Otomasi akan menghemat biaya
sebesar 22.000 per tahun sebelum pajak.
Peralatan tersebut memiliki masa manfaat
5 tahun dan disusutkan hingga tak bersisa
dengan metode garis lurus. Nilai sisanya
20.000. Tingkat pajak 34% dan tingkat
diskonto 10%. Apakah kita harus melakukan
otomasi?
9. II.
Menentukan Harga
Kita membeli platform truk masing-masing seharga
$10000. kita dapat mnyewa fasilitas yang kita
butuhkan seharga $24000 per tahun. Tenaga kerja dan
material yang dibutuhkan untuk modifikasi setiap truk
adalah $4000 per truk. Kita perlu melakukan investasi
peralatan baru sebesar $60000. peralatan akan
disusutkan hingga nilai sisa nol selama 4 tahun,
dimana pada saat itu masih akan bernilai $5000. kita
perlu melakukan investasi $40000 pada bahan baku
dan komponen modal kerja lainnya. Tingkat pajak
39%. Berapa harga penawaran truk apabila
menginginkan imbal hasil 20%?
10. III.
Evaluasi pilihan peralatan dengan masa manfaat
yang berbeda
Mesin A $100 perlu biaya operasional sebesar $10
per tahun. Harus diganti setiap 2 tahun. Mesin B
$140 perlu biaya operasional $8 per tahun. Harus
diganti setiap 3 tahun. Tanpa memperhatikan
pajak, manakah yang harus dipilih bila tingkat
diskonto 10%?
13. Tujuan -> Untuk menilai tingkat risiko
perkiraan dan untuk mengidentifikasi
komponen-komponen paling kritis dari sukses
atau kegagalan suatu investasi.
Analisis skenario: penentuan pada apa yang
akan terjadi pada estimasi NPV jika kita
ajukan pertanyaan “bagaimana-jika”
14. Analisa sensitivitas adalah alat analisa
untuk melihat status kelayakan keputusan
investasi apabila faktor-faktor atau
parameter perhitungan dirubah. Keputusan
dikatakan sensitif apabila setiap perubahan
nilai parameter atau faktor perhitungan akan
merubah keputusan investasi.
17. Analisis Titik Impas adalah analisis yang berkaitan dengan penentuan titik
impas pengelolaan suatu proyek, dengan titik impas tersebut adalah titik
dimana keadaan proyek tersebut tidak “surplus” dan tidak “defisit”.
Untuk melakukan analisis ini, biaya perlu diklasifikasi menjadi dua yaitu :
1. Biaya variabel.
2. Biaya tetap.
A. Biaya Variabel,
Merupakan biaya yang berubah-ubah secara proporsional karena
terjadinya perubahan pada pemicu biaya. Pemicu biaya (cost driver)
adalah aktivitas yang menyebabkan biaya. Dimana total biaya variabel
berubah, tetapi biaya variabel rata-rata bersifat tetap.
B. Biaya Tetap,
Merupakan biaya yang tidak berubah (tetap) meskipun pemicu biaya (cost
driver) berubah. Dimana total biaya tetap bersifat konstan, tetapi biaya
tetap rata-rata bersifat variabel (tidak konstan). Total biaya adalah total
biaya variabel dan total biaya tetap.
18.
19. FC
BEP = --------------------------- BEP = titk impas (Break
P–
Even Point) VC
FC = biaya tetap (Fixed
Cost)
VC = biaya variabel per
unit (Variable Cost)
P = Harga jual per unit
(Price)
S = Jumlah penjualan
(Sales)
Titik Impas dalam Unit
FC
BEP = ---------------VC
1 - -------P
Titik impas dalam unit
20. PT. ABC mempunyai kapasitas produksi dan
menjual sebanyak 100.000 unit. Harga jual
per unit diperkirakan Rp.5.000,Total biaya
tetap setahun Rp.150 juta, total biaya
variabel Rp.250 juta.
Hitunglah :
BEP dalam unit dan rupiah
21. Terdapat 3 ukuran titik impas yang umum
digunakan yakni :
1. Titik Impas Akuntansi / Accounting Break Even (ABE)
yakni volume penjualan yang menghasilkan laba net
(net income /NI) = 0
2. Titik Impas Kas / Cash Break Even (CBE)
yakni volume penjualan dimana Arus Kas Operasi
(Operating Cash Flow/OCF) = 0
3. Titik Impas Keuangan / Financial Break Even (FBE)
yakni volume penjualan yang menghasilkan NPV = 0
22. Sebuah produk baru memerlukan investasi
sebesar Rp 5 miliar dan akan didepresiasikan
dengan harga jual nihil selama 5 tahun. Harga
jual produk tersebut Rp 250.000 dan biaya
variable / unit = Rp 150.000. Biaya tetap tunai
Rp 1 miliar. Tarif pajak 20%. Return yang
diharapkan 18%. Berapakah titik impas
akuntansi, titik impas kas dan titik impas
keuangan?
23. Pengungkit operasi (operating leverage)
merupakan penggunaan biaya tetap untuk
menciptakan perubahan presentase laba yang
lebih tinggi ketika aktivitas penjualan berubah.
Tingkat pengungkit operasi (degree of operating
leverage – DOL) untuk tingkat penjualan tertentu
dapat diukur dengan menggunakan rasio margin
kontribusi terhadap laba.
Tingkat pengungkit operasi = margin kontribusi/laba
operasional
24. PT.X menjual makanan dengan harga
$120 per kaleng. Biaya variabel adalah 80 per
kaleng, dan pengemasan serta pemasaran
mempunyai biaya tetap sebesar $360.000 per
tahun. Depresiasi adalah $60.000 per tahun.
Berapa titik impas akuntansi dan tingkat
pengungkit akuntansi?