SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
LINDA GRACE LOUPATTY, SE.,M.AK.,AK
‘’ PENELUSURAN ASET
DAN
PEMULIHAN KERUGIAN ‘’
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT
EXAMINATION
AUTOKRAT DAN
KLEPTOKRAT
Dengan menggunakan data Transparency
International tahun 2004 dan data Bank
Dunia (World Bank) dari beberapa taun,
T a b e l 2 8 . 1 m e n y a j i k a n i n f o r m a s i
mengenai 10 mantan autokrat dan
kleptokrat. Belum ada data yang lebih
mutakhir.
2
q Koruptor terbesar di dunia mempunyai beberapa kesamaan. Mereka adalah pemimpin politik,
presiden, atau perdana menteri dengan kekuasaan yang sangat besar. Mereka menguasai semua
unsur trias politika. Pers dan oposisi dibungkam atau dihabisi ; keamanan Negara menjadi
pembenaran. Pemilian umum menjadi pannggung sandiwara. Koruptor terbesar adalah autokrat.
Kekuasan absolut memungkinkan mereka menguasai seluruh sumber perekonomian, termasuk
bantuan yang diberikan oleh bank sentral sebagai Lender of the last resort . kekuasaan absolut
memungkinkan mereka menjarah kekayaan Negara , termasuk kekayaan Negara yang dibelanjai
dengan utang (termasuk utang luar negeri). Mereka adala autokrat dan Kleptokrat, dua sisi dari mata
uang yang sama.
Dengan menggunakan taksiran biaya untuk kawasan afrika, Bank dunia memperkirakan setiap
U.S.$100 juta jarahan yang berhasil dipulihkan atau dikembalikan ke dalam perekonomian Negara
tersebut akan dapat mendanai :
3,3 – 10 juta kelambu yang dilapisi insektisida (yang dua kali lebi efektif dari kelambu biasa)
Pengobatan pertama untuk lebi dari 600.000 penderita HIV/AIDS
50-100 juta dosis ACT untuk pengobatan malaria
Imunisasi lengkap untuk juta anak
Sekitar 250.000 saluran air bersih untuk rumah tangga, atau
Jalan dengan dua jalur sepanjang 20 kilometer .
3
TAKSIRAN NILAI JARAHAN
q Berbagai kajian telah dilakukan untuk menaksir banyaknya uang yang dicuci secara global. Karena menaksir
angka tersebut tidaklah mudah, maka taksiran terbaik yang bisa dilakukan merupakan perkiraan kasar. Taksiran
mengenai nilai jarahan dapat memberikan indikasi mengenai rentang terendah dan tertinggi, berikut taksiran-
taksiran tersebut :
q 1. 2% - 5% dari GDP Global sekitar US$ 800 miliar – US$ 2 triliun dari segala macam kegiatan melawan hukum.
q 2. US$20 miliar – US$40 miliar, merupakan taksiran aset yang dijarah pemimpin korup dari negara-negara
miskin, khususnya di Afrika yang disimpan di luar negaranya.
q 3. US$500 miliar dalam kegiatan kriminal, US$ 20 miliar – US$40 miliar uang hasil korupsi, dan US$500 miliar
dalam penyelundupan pajak per tahun. Jumlah total melampaui US$1 triliun, separuhnya dari negara
berkembang dan negara yang baru meningkat dari perekonomian berkembang.
q 4. 25% dari GDP negara-negara Afrika hilang dikorupsi setiap tahunnya, atau sekitar US$148 miliar. Ini meliputi
semua jenis korupsi, termasuk suap yang diterima pegawai negeri tingkat rendah sampai kickback dalam
pengadaan barang di sektor publik, dan sampai penjarahan uang negara secara terbuka oleh pemimpin
4
STAR DALAM BERITA
q Bank Indonesia mengajak Kejaksaan Agung bergabung dalam
prakarsa Pengembalian Aset Curian (Stolen Asset
Recovery/StAR initiative) yang bafru dibentuk Bank Dunia
bersama PBB.
q Pad tanggal 19 september 2007, Bank Dunia memberi Kejagung
dokumen tentang arta kekayaan mantan Presiden Soeharto di
luar negeri. Menurut kepala pusat penerangan dan hokum
Thomson Siagian, dokumen tersebut diserahkan kepada
perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Joachim Von Amsberg
kepada Jaksa Agung Hendarman Supandji di gedung Kejagung.
q Menaggapi prakarsa StAR , kuasa hokum Pak Harto , M.Assegaf,
menilai lembaga itu didirikan atas data yang tidak akurat dan
tidak dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.
5
PELAJARAN DARI KASUS MARCOS
Berikut hal-hal yang menarik dari kasus marcos itu .
q Kebenaran ungkapan Lord Acton mnegenai kekuasaan
cndrung mendorong korupsi dan kekuasaan yang
muitlak menyebabkan korup secara mutlak.
q Upaya pencarian arta haram berlangsung lama dengan
proses yang sangat lambat dalam kasus Marcos, tlah
mencapai 20 tahun.
q Pemilik dan pearis berupaya mencuci kekyaan haram
mereka. Sementara itu elite politik termasuk presiden-
presiden pengganti sang diktator juga melakukan
korupsi dan disibukkan dengan drama politik seperti
upaya impeachment dan hak angket
q Pemerintah harus mendemonstrasikan kesungguhannya
dalam menelusuri harta-harta haram
q Karena harta ini tersembunyi, rekaan mengenai jumlah
pastinya sering kali menjadi mengada-ada dan terlalu
fantasis , apalagi kalau yang mereka-reka ini juga
mempunyai kepentingan pribadi.
q Karena berbagai pertimbangan , krooni di masa kejayaan
seseorang bias berbalik menjadi ‘’pembocor rahasia’’ .
q Meskipun ada keterangan yang berbeda-beda dari para
saksi, ada konsisten mengenai informasi tertentu.
q Dengan banyaknya kerja sama antarnegara dalam
memerangi macam-macam kejahatan, makin sulit bagi
diktator untuk mentransfer dana-dana dari rekening
bank yang sudah diidentifikasi sebagai penampung hasil
dari kegiatan yang dikriminalisasikan.
q Pemerintah-pemerintah berikutnya senantiasa antusias
mengumumkan upaya mengejar harta karun sang
kleptocrat sebelumnya
q Tentu saja, ada orang-orang idealis seperti Jovita
Salonga di Filipina dan Kwik KianGie di Indonesia yang
tidak rela kalau pemerintah berdiam diri.
q Kelompok mayoritasnya terdiri atas mereka yang
mengharamkan penjatuhan hukuman kepada mantan
kepala Negara dengan alas an apapun.
6
+1 23 987 6554
april@www.proseware.com
www.proseware.com
BANTUAN UNTUK PENYELAMATAN
KRISISKEUANGAN 1997
MasyarakatumumnyamengenalBLBIsebagai
bentukpenyelamatankrisiskeuangan1997-1998.
BLBI memangdimaksudkanuntukhallain,tetapi
BLBI bukansatu-satunyabentukpenyelamatn
krisiskeuangantersebut.
BANTUAN UNTUK
PENYELAMATAN KRISIS
KEUANGAN 1997
MASYARAKAT UMUMNYA
MENGENAL BLBI SEBAGAI
BENTUK PENYELAMATAN KRISIS
KEUANGAN 1997-1998. BLBI
MEMANG DIMAKSUDKAN
UNTUKHAL LAIN , TETAPI BLBI
BUKAN SATU-SATUNYA BENTUK
PENYELAMATN KRISIS
KEUANGAN TERSEBUT.
Add a Footer 8
.
9
Bantuan untuk pemyelamatan krisis keuangan 1997
(dalam miliaran rupiah)
BLBI –
Bank Take Over 57.639
Bank Beku Operasi 57.687
Bank Beku Kegiatan Usaha 17.321
Bank Dalam Likuidasi 11.889
Jumlah BLBI 14.536
 
OBLIGASI Pemerintah –
Bank Take over 118.810
Bank Rekap (Bank Sawasta) 46.455
Bank Pemerintah 283.549
Jumlah Obligasi Pemerintah 448.814
 
Program Penjaminan –
Dengan otorisasi penggunaan dana
BI 18.500
BPPN 35.279
Jumla program penjaminan 53.779
 
Jumlah bantuan untuk penyelamatan
Krisis keuangan 1997 647.129
T a b e l 2 8 . 2
Pokok-pokok kesimpulan BPK berdasarkan audit investigatif
tersebut adalah sebagai berikut.
Kelemahan Sistem Pembinaan Dan Pengawasan Bank
Penyimpangan BI dalam menyalurkan BLBI selain karena
faktor ekstern, yaitu krisis moneter juga tidak terlepas dari
kelemahan sistem pembinaan dan pengawasan bank ole BI
pada waktu yang lalu
Bank-bank yang tidak sehat tetap dibiarkan beroperasi yang
akhirnya tergantung pada bantuan liquiditas dari BI dalam
berbagai bentuk
Pada aktu yang lalu, BI tidak tegas dalam menerapkan
ketentuan tentang prudential banking yang sudah diterapkan
sendiri oleh BI
Jumlah Bank dan cabangf bank yang harus diawasi tidak
seimbang dengan jumlah pengawas bank yang ada di BI
Laporan berkala dijadikan dasar penilaian kinerja dan
kesehatan bank , ternyata tidakmenggambrkan kondisi
nyatanya
Laporan berkala Bank tidak sepenuhnya dapat dipercaya
.
10 ADD A FOOTER MM.DD.20XX
• Penyaluran BLBI Berpotensi Menjadi Kerugian Negara
• Dari hasil audit infestigatif terhadap penyaluran BLBI sebesar
Rp 144,5 triliun, BPK menemukan penyimpangan, kelemahan
sistem, dan kelalaian yang menimbulkan potensi kerugian
negara sebesar Rp 138,4 triliun atau 96% dari total BLBI yang
disalurkan per 29 januari 1999.
• Penjelasannya adalah sebagai berikut:
• BI menyalurkan BLBI sebesar Rp 144,5 triliun ( per 29 januari
1999).
• Jumlah tersebut saat ini menjadi beban pemerintah dan
pemerintah harus membayar bunga kepada BI 3% per tahun.
• Sampai dengan saat ini, bank-bank penerima BLBI belum
mengembalikan BLBI kepada pemerintah.
• Apabilah BLBI tersebut tidak dialihkan menjadi kewajiban
pemerintah, maka sesuai dengan Pedoman Akuntansi BI,
untuk BLBI kepada BBO/BBKU/BDL akan disisihkan sebagai
kerugian sebesar 100% dan untuk BLBI kepada BTO sebesar
2-20%.
• BPPN dan Tim Likuidasi Bank-bank dalam Likuidasi saat ini
sedang melakukan upaya pengembalian (recovery) terhadap
BLBI yang telah di salurkan kepada bank-bank penerima.
11
BELUM TUNTASNYA PENANGANAN KASUS BLBI DIPERBURUK DENGAN
BANYAKNYA PELAKUYANG MELARIKAN DIRI KE LUAR NEGERI, BAIK
KETIKA DALAM STATUS TERSANGKA MAUPUN TERDAKWA. ADA
PELAKUYANG BERHASIL KABUR KE LUAR NEGERI KETIKA PROSES
HUKUM MASIH BERJALAN, DAN ADAYANG DIJATUHI VONIS PENJARA,
MEREKA ADALAH :
Perkiraan Kerugian
Negara
No. Nama Kasus BLBI Rp miliar USS juta Tempat
Pelarian
1. Sjamsul Nursalim BDNI 6,926 96,7 Singapura
2. Bambang Sutrisno Bank Surya 1,500 Singapura
3. Andrian kiki ariawan Bank Surya 1,500 Singapura
4. Hendra rahardja* BHS 305 2,3 Australia
5. Eko adi putranto BHS 1,950 Tidak jelas
6. Sherny konjongjang BHS 1,950 Tidak jelas
7. David nusa wijaya Bank Servitia 1,290 Tidak jelas
8. Samadikun hartono Bank Modern 169 Tidak jelas
9. Agus anwar** Bank Pelita 1,980 Singapura
12
13
• Dalam janji kampanyenya, calon Wakil Presiden Jusuf
Kalla, ketika menyampaikan visi dan misinya
menegaskan, “Siapa pun yang membawa lari uang
bangsa ini harus ditindak tanpa pandang bulu. Bangsa ini
tidak mengenal diskriminasi baik agama, asal-usul,
maupun etnis. Jadi, penilep uang negara harus ditindak
seadil-adilnya. Hal itu ditegaskan calon (saat itu) Wakil
Presiden Jusuf Kalla ketika menyampaikan visi dan
misinya, Kamis, 16 September 2004,”
• Akhirnya, pemerintah SBY/Jusuf Kalla memutuskan
untuk menekankan penyelesaian secara perdata
meskipun tidak mengabaikan segi pidananya. Jaksa
Agung Abdul Rahman Saleh menyatakan, “Kalau tidak
ada masalah lagi dengan keuangan (lunas) di Departmen
Keuangan, kita akan lihat apakah ada pidana atau tidak.
Kalua tidak adda (unsur pidananya), tetapi sudah disidik,
kita keluarkan deponir.”
• Prardjoto, seorang ahli hukum perbankan yang
membongkar skandal Bank Bali (Kotak 28.4) DAN
Ichsanuddin Noorsy, mantan anggota DPR (Kotak 28.5)
mengecam kebijakan pemerintah yang mengubah
kebijaksanaan penyelesaian kewajiban BLBL.
14
• Butir-butir dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 151/KMK,01/2006 Tanggal 16 Maret 2006
• Kategorisasi Pemegang Saham PKPS
• Pemegang Saham yang termasuk dalam kategori yang dapat dilakukan penanganan penyelesaiannya adalah
Pemegang Saham yang telah menandatangani Perjanjian Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham dan
Pengakuan Utang, dan/atau Perjanjian Penyelesaian Sementara Kewajiban Pemegang Saham dan Pengakuan
Utang atau disebut Pemegang Saham PKPS-APU dan memenuhi kriteria sebagai berikut:
• Telah melakukan sebagian pembayaran kewajiban kepada BPPN sebelum masa tugas BPPN berakhir, atau
• Telah menyampaikan rencana pembayaran jumlah Kewajiban Pemegang Saham kepada Tim Pemberesan BPPN
dan/atau Menteri Keuangan.
• Mereka adalah (nama dan nama bank)
• Ulung Bursa (Bank Lautan Berlian)
• Atang Latief (Bank Indonesia Raya)
• James dan Adisaputra Januardi (Bank Namura Internusa)
• Omar Putieral (Bank Tamara)
• Marimutu Sinivasan (Bank Putera Multikarsa)
• Agus Anwar (Bank Pelita dan bank Istismarat)
Add a Footer 15
• Parameter Penyelesaian
Langkah-langkah penyelesaian dengan parameter sebagai berikut:
• Penetapan Jumlah Kewajiban Pemegang Saham
Penetapan jumlah kewajiban dilakukan berdasarkan data terakhir yang ada dari ketentuan dan persyaratan (terms and conditions) pada Perjanjian Penyelesaian
Kewajiban Pemegang Saham dan Pengakuan Utang dan Perjanjian Penyelesaian Sementara Kewajiban Pemegang Saham dan Pengakuan Utang.
• Pola Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham
Penyelesaian kewajiban pemegang saham dilakukan secara menyeluruh dengan pola sebagai berikut:
• Pemegang Saham harus memberikan usulan penyelesaian secara menyeluruh (100% dari jumlah kewajiban pemegang saham).
• Pembayaran jumlah kewajiban pemegang saham dilakukan 100% tunai/cash atau dengan kombinasi tunai/cash dan neur cash.
• Pembayaran dengan tunai/cash
• Pembayaran tunai oleh Pemegang Saham dilakukan pada rekening yang akan ditunjuk oleh Menteri Keuangan;
• Berdasarkan bukti pembayaran dan bukti telah diterimanya dana pada rekening yang ditunjuk, maka dana yang telah diterima tersebut akan dibukukan sebagai
pembayaran jumlah kewajiban pemegang saham.
• Pembayaran dengan kombinasi tunai/cash dan neur cash dibatasi 70% cash dan 30% near cash.
• Pembayaran near cash harus dalam bentuk Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
• Pembayaran dengan near cash dalam bentuk Surat Utang Negara dan/atau Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dibukukan dengan nilai par value-nya sebagai
pemegang jumlah kewajiban pemegang saham.
Add a Footer 16
+1 23 987 6554
april@www.proseware.com
www.proseware.com
PENELUSURANASET
Penelusuranassetdapatdilakukandengancara-cara
yangakandibahasdibawah.Beberapadiantaranya
kelihatanterlalusederhanauntukseoranginvestigator.Pada
kenyataannya,cara-carayangsederhanadanrelatifmurah
denganupayayangpantangmenyerahjustruakan
memberikanhasil.
• Informasi mengenai asset yang disembunyikan
dapat diperoleh dari sumber-sumber berikut.
• Laporan Transaksi Keuangan yang Mencurigakan
(Suspicious Transaction Reports) dan Transasksi
Keuangan Tunai (Cash Transaction Reports) yang
dikirim Penyedia Jasa Keuangan kepada PPATK
(dilihat Bab 25). Laporan ini mencantumkan detail
dari jumlah transfer, nama bank, dan nomor
rekening bank pengirim (kalau transfer bukan
berasal dari setoran tunai) dan penerima.
• Pihak PPATK juga mempunyai jaringan kerja sama
dengan lembaga serupa di luar negeri, yang menjadi
counterpart-nya dan pihak Interpol. Informasi dari
dalam dan luar negeri dapat digunakan untuk
maksud penelusuran asset sesuai dengan peraturan
perundang-undangan tindak pidana pencucian uang,
misalnya ileh Tim Pemburu Koruptor.
18
• Informasi lain adalah dari hasil penelitian dari orang-orang
yang mengkhususkan diri dalam “perburuan harta haram”,
seperti George Aditjondro (Lihat Kotak 28,8) dan para NGO.
Tulisan mereka merujuk pada sumer-sumber (referensi) lain
dan wawancara mereka dengan orang-orang yang sangat
mengetahui, tetapi lebih suka identitas diri mereka tidak
diungkapkan. Dengan kondisi ini, mereka lebih bebas
berbicara tanpa perlu khawatir dengan tuntutan
pencemaran nama baik.
• Di banyak negara, ada macam-macam kantor pendaftaran
(registar) yang informasinya terbuka untuk umum,
contohnya Biro Pertahanan Negara di Indonesia (yang dulu
dikenal sebagai Kadaster). Bapempam dan Bursa Efek
merupakan sumber informasi mengenai perusahaan yang
menjual surat berharga (efek-efek) di pasar modal.
Kelemahannya adalah untuk pemegang saham yang tercatat
di negara-negara yang disebut tax haven countries, tidak
jelas pemegang saham sesungguhnya. Departmen
Perdagangan mempunyai Direktorat Bina Usaha dan
Pendaftaran Perusahaan (Kantor Pendaftaran Perusahaan
Tingkat Pusat) di mana laporan keuangan perusahaan yang
diaudit (baik perusahaan tertutup maupun PT Tbk.)
dikirimkan. Aada kantor pengacara yang mengatalog
anggaran dasar perseroan terbatas yang sudah mendapat
pengesahan Departemen Kehakiman.
19
PEMULIHAN KERUGIAN
• Pemulihan kerugian merupakan proses mengubah
asset yang sudah ditemukan lewat penelusuran asset
untuk diserahkan kepada pihak yang dimenangkan
dalam penyelesaian sengketa. Proses ini, baik di dalam
maupun di luar negeri, antara lain meliputi
penyelidikan (search) atas bukti-bukti mengenai
kepemilikan harta, pemebekuan atau pemblokiran
rekening di perbankan dan lembaga keuangan lainnya,
dan penyitaan.
• Dari kasus BLBI, kita menyaksikan bahwa pelaku
(baik dalam status tersangka, terdakwa maupun
terpidana) dapat melarikan diri ke luar negeri dan
menyembunyikan hasil korupsi mereka di luar negeri.
20
• Pada awal Maret 2006, Tim Pemburu Koruptor me-release daftar 10
buron korupsi yang menjadi prioritas:
1. RDK (warha Amerika Serikat dalam kasus korupsi proyek Karaha
Bodas Company),
2. PMI (Pauline Maria Lumowa, buron kasus pembobolan Bank BNI
Kebayoran Baru Rp1,3 triliun),
3. IS (Irawan Salim alias Co Giok Pen, tersangka kasus Bank Global),
4. RHIS (tersangka kasus Bank Global),
5. AI (dugaan korupsi Bank Mandiri Tangerang),
6. BD (tersangka kasus pembobolan BNI Pondok Indah),
7. HL (tersangka kasus pembobolan BNI Pondok Indah),
8. Hendra Lee (kasus pencucian uang),
9. LES (kasus pencucian uang),
10. KD (kasus perbankan) 21
• Tim pemburu Harta Koruptor menjadikan 18 rekening
sebagai target perburuan. Enam rekening “milik” terpidana
dan 12 rekening “milik” tersangka. Dua rekening sudah
diblokir sejak Juli 2005, masing-masing milik IS dan EN.
• Tim pemburu Harta Koruptor (yang juga wakil Jaksa Agung)
Basrif Arief:
1. Hong Kong meminta 60% dari $9,3 juta yang dibawa kabur
Hendra Rahardja; 20% biaya administrasi, sedangkan
sisanya (yang 80%) dibagi dua antara Hong Kong dan
Indonesia. Kita keberatan atas permintaan Hong Kong ini;
2. Swiss dan Australia semula juga meminta equal sharing.
Setelah dijelaskan bahwa asset yang dibawa kabur koruptor
ke luar negeri adalah asset negara Republik Indonesia,
mereka akhirnya bersedia untuk mengembalikan penuh. 22
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorresa_putra
 
Akuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAkuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAmrul Rizal
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAMahyuni Bjm
 
Pengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranPengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranDina Nurmariyani
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
sistem pengendalian sektor publik
sistem pengendalian sektor publiksistem pengendalian sektor publik
sistem pengendalian sektor publikRadel Dyla
 
Deteksi fraud dan audit investigatif
Deteksi fraud  dan audit investigatifDeteksi fraud  dan audit investigatif
Deteksi fraud dan audit investigatifAinul Yaqin
 
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASIAKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASIdyna septiani
 
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORANBAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORANMelanie Sinambella
 
Audit2 audit forensik
Audit2   audit forensikAudit2   audit forensik
Audit2 audit forensikIkha Virginia
 
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah PusatTatang Suwandi
 
Akuntansi sektor publik akuntansi untuk organisasi non laba non pemerintah
Akuntansi sektor publik  akuntansi untuk organisasi non laba non pemerintahAkuntansi sektor publik  akuntansi untuk organisasi non laba non pemerintah
Akuntansi sektor publik akuntansi untuk organisasi non laba non pemerintahHarisno Al-anshori
 
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansisiklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansiAry Efendi
 

What's hot (20)

Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Akuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAkuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkuman
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBANTEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
 
Pengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranPengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaran
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
sistem pengendalian sektor publik
sistem pengendalian sektor publiksistem pengendalian sektor publik
sistem pengendalian sektor publik
 
Deteksi fraud dan audit investigatif
Deteksi fraud  dan audit investigatifDeteksi fraud  dan audit investigatif
Deteksi fraud dan audit investigatif
 
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASIAKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI
 
Kel. 9
Kel. 9Kel. 9
Kel. 9
 
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORANBAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
 
Audit2 audit forensik
Audit2   audit forensikAudit2   audit forensik
Audit2 audit forensik
 
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
 
Akuntansi sektor publik akuntansi untuk organisasi non laba non pemerintah
Akuntansi sektor publik  akuntansi untuk organisasi non laba non pemerintahAkuntansi sektor publik  akuntansi untuk organisasi non laba non pemerintah
Akuntansi sektor publik akuntansi untuk organisasi non laba non pemerintah
 
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansisiklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
 
Anggaran publik
Anggaran publikAnggaran publik
Anggaran publik
 
02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja
 
Kas dan Investasi Jangka Pendek
Kas dan Investasi Jangka PendekKas dan Investasi Jangka Pendek
Kas dan Investasi Jangka Pendek
 

Similar to Penelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian

Bab 6 analisis neraca pembayaran
Bab 6 analisis neraca pembayaranBab 6 analisis neraca pembayaran
Bab 6 analisis neraca pembayaranFitria Hadri Yani
 
Nomor84 tahun1958
Nomor84 tahun1958Nomor84 tahun1958
Nomor84 tahun1958kpwbi
 
Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show
Ppt cg sap 12 fix tinggal slide showPpt cg sap 12 fix tinggal slide show
Ppt cg sap 12 fix tinggal slide showAyuetika2
 
6, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, tindak pid...
6, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, tindak pid...6, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, tindak pid...
6, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, tindak pid...angelaregife
 
Forum dan quiz 4 b.i
Forum dan quiz 4 b.iForum dan quiz 4 b.i
Forum dan quiz 4 b.irefinagitaa
 
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta Negara
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta NegaraBPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta Negara
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta NegaraIman Ridhwan Syah
 
Materi pengantar-bank-sentral-pertemuan kedua
Materi pengantar-bank-sentral-pertemuan keduaMateri pengantar-bank-sentral-pertemuan kedua
Materi pengantar-bank-sentral-pertemuan keduaChairul Pane
 
Bahan kuliah money loundering
Bahan kuliah money lounderingBahan kuliah money loundering
Bahan kuliah money lounderingAli Smith
 
Pengungkapan Tim Saber Pungli Bareskrim
Pengungkapan Tim Saber Pungli BareskrimPengungkapan Tim Saber Pungli Bareskrim
Pengungkapan Tim Saber Pungli Bareskrimjakarta
 
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKNPENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKNKevin Meilina
 
Tugas akuntansi pemerintahan (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
Tugas akuntansi pemerintahan (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)Tugas akuntansi pemerintahan (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
Tugas akuntansi pemerintahan (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)vien hadiriyani
 
Tugas kelompok akuntansi pemerintah (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
Tugas kelompok akuntansi pemerintah (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)Tugas kelompok akuntansi pemerintah (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
Tugas kelompok akuntansi pemerintah (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)vien hadiriyani
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneterSiti Sahati
 
Penanganan Bank Gagal oleh Lembaga Penjamin Simpanan dan Bareskrim
Penanganan Bank Gagal oleh Lembaga Penjamin Simpanan  dan BareskrimPenanganan Bank Gagal oleh Lembaga Penjamin Simpanan  dan Bareskrim
Penanganan Bank Gagal oleh Lembaga Penjamin Simpanan dan Bareskrimjakarta
 

Similar to Penelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian (20)

kasus bank century (1).pptx
kasus bank century (1).pptxkasus bank century (1).pptx
kasus bank century (1).pptx
 
anti korupsi.pptx
anti korupsi.pptxanti korupsi.pptx
anti korupsi.pptx
 
Bab 6 analisis neraca pembayaran
Bab 6 analisis neraca pembayaranBab 6 analisis neraca pembayaran
Bab 6 analisis neraca pembayaran
 
Nomor84 tahun1958
Nomor84 tahun1958Nomor84 tahun1958
Nomor84 tahun1958
 
Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show
Ppt cg sap 12 fix tinggal slide showPpt cg sap 12 fix tinggal slide show
Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show
 
6, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, tindak pid...
6, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, tindak pid...6, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, tindak pid...
6, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, tindak pid...
 
Konsep kebanksentralan
Konsep kebanksentralanKonsep kebanksentralan
Konsep kebanksentralan
 
Forum dan quiz 4 b.i
Forum dan quiz 4 b.iForum dan quiz 4 b.i
Forum dan quiz 4 b.i
 
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta Negara
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta NegaraBPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta Negara
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta Negara
 
Materi pengantar-bank-sentral-pertemuan kedua
Materi pengantar-bank-sentral-pertemuan keduaMateri pengantar-bank-sentral-pertemuan kedua
Materi pengantar-bank-sentral-pertemuan kedua
 
Materi -bank-sentral
Materi -bank-sentralMateri -bank-sentral
Materi -bank-sentral
 
Bahan kuliah money loundering
Bahan kuliah money lounderingBahan kuliah money loundering
Bahan kuliah money loundering
 
Pengungkapan Tim Saber Pungli Bareskrim
Pengungkapan Tim Saber Pungli BareskrimPengungkapan Tim Saber Pungli Bareskrim
Pengungkapan Tim Saber Pungli Bareskrim
 
Ceramah fh
Ceramah fhCeramah fh
Ceramah fh
 
Kasus bank century
Kasus bank centuryKasus bank century
Kasus bank century
 
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKNPENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
 
Tugas akuntansi pemerintahan (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
Tugas akuntansi pemerintahan (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)Tugas akuntansi pemerintahan (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
Tugas akuntansi pemerintahan (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
 
Tugas kelompok akuntansi pemerintah (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
Tugas kelompok akuntansi pemerintah (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)Tugas kelompok akuntansi pemerintah (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
Tugas kelompok akuntansi pemerintah (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Penanganan Bank Gagal oleh Lembaga Penjamin Simpanan dan Bareskrim
Penanganan Bank Gagal oleh Lembaga Penjamin Simpanan  dan BareskrimPenanganan Bank Gagal oleh Lembaga Penjamin Simpanan  dan Bareskrim
Penanganan Bank Gagal oleh Lembaga Penjamin Simpanan dan Bareskrim
 

More from Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura

More from Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura (20)

SLIDE_8 PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdfSLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_8 PAJAK PROVINSI.pdf
 
SLIDE_7 PAJAK DAERAH (BAGIAN 2).pdf
SLIDE_7   PAJAK  DAERAH  (BAGIAN 2).pdfSLIDE_7   PAJAK  DAERAH  (BAGIAN 2).pdf
SLIDE_7 PAJAK DAERAH (BAGIAN 2).pdf
 
SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
SLIDE_6  PAJAK DAERAH (BAG 1).pdfSLIDE_6  PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
 
SLIDE_5 SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
SLIDE_5  SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdfSLIDE_5  SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
SLIDE_5 SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
 
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES (PROCESS COSTING)
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES  (PROCESS COSTING)HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES  (PROCESS COSTING)
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES (PROCESS COSTING)
 
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAHANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
 
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIALANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
 
PEMERINTAH DAERAH
PEMERINTAH DAERAHPEMERINTAH DAERAH
PEMERINTAH DAERAH
 
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
 
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGANPELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASAPERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
 
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYAPENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
 
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGANTINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
 
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan KursManajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
 
Instrumen Derivatif
Instrumen DerivatifInstrumen Derivatif
Instrumen Derivatif
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
 
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN DAN PENIUP PELUIT
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN  DAN PENIUP PELUITWAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN  DAN PENIUP PELUIT
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN DAN PENIUP PELUIT
 

Recently uploaded

11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 

Recently uploaded (16)

11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 

Penelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian

  • 1. LINDA GRACE LOUPATTY, SE.,M.AK.,AK ‘’ PENELUSURAN ASET DAN PEMULIHAN KERUGIAN ‘’ AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT EXAMINATION
  • 2. AUTOKRAT DAN KLEPTOKRAT Dengan menggunakan data Transparency International tahun 2004 dan data Bank Dunia (World Bank) dari beberapa taun, T a b e l 2 8 . 1 m e n y a j i k a n i n f o r m a s i mengenai 10 mantan autokrat dan kleptokrat. Belum ada data yang lebih mutakhir. 2
  • 3. q Koruptor terbesar di dunia mempunyai beberapa kesamaan. Mereka adalah pemimpin politik, presiden, atau perdana menteri dengan kekuasaan yang sangat besar. Mereka menguasai semua unsur trias politika. Pers dan oposisi dibungkam atau dihabisi ; keamanan Negara menjadi pembenaran. Pemilian umum menjadi pannggung sandiwara. Koruptor terbesar adalah autokrat. Kekuasan absolut memungkinkan mereka menguasai seluruh sumber perekonomian, termasuk bantuan yang diberikan oleh bank sentral sebagai Lender of the last resort . kekuasaan absolut memungkinkan mereka menjarah kekayaan Negara , termasuk kekayaan Negara yang dibelanjai dengan utang (termasuk utang luar negeri). Mereka adala autokrat dan Kleptokrat, dua sisi dari mata uang yang sama. Dengan menggunakan taksiran biaya untuk kawasan afrika, Bank dunia memperkirakan setiap U.S.$100 juta jarahan yang berhasil dipulihkan atau dikembalikan ke dalam perekonomian Negara tersebut akan dapat mendanai : 3,3 – 10 juta kelambu yang dilapisi insektisida (yang dua kali lebi efektif dari kelambu biasa) Pengobatan pertama untuk lebi dari 600.000 penderita HIV/AIDS 50-100 juta dosis ACT untuk pengobatan malaria Imunisasi lengkap untuk juta anak Sekitar 250.000 saluran air bersih untuk rumah tangga, atau Jalan dengan dua jalur sepanjang 20 kilometer . 3
  • 4. TAKSIRAN NILAI JARAHAN q Berbagai kajian telah dilakukan untuk menaksir banyaknya uang yang dicuci secara global. Karena menaksir angka tersebut tidaklah mudah, maka taksiran terbaik yang bisa dilakukan merupakan perkiraan kasar. Taksiran mengenai nilai jarahan dapat memberikan indikasi mengenai rentang terendah dan tertinggi, berikut taksiran- taksiran tersebut : q 1. 2% - 5% dari GDP Global sekitar US$ 800 miliar – US$ 2 triliun dari segala macam kegiatan melawan hukum. q 2. US$20 miliar – US$40 miliar, merupakan taksiran aset yang dijarah pemimpin korup dari negara-negara miskin, khususnya di Afrika yang disimpan di luar negaranya. q 3. US$500 miliar dalam kegiatan kriminal, US$ 20 miliar – US$40 miliar uang hasil korupsi, dan US$500 miliar dalam penyelundupan pajak per tahun. Jumlah total melampaui US$1 triliun, separuhnya dari negara berkembang dan negara yang baru meningkat dari perekonomian berkembang. q 4. 25% dari GDP negara-negara Afrika hilang dikorupsi setiap tahunnya, atau sekitar US$148 miliar. Ini meliputi semua jenis korupsi, termasuk suap yang diterima pegawai negeri tingkat rendah sampai kickback dalam pengadaan barang di sektor publik, dan sampai penjarahan uang negara secara terbuka oleh pemimpin 4
  • 5. STAR DALAM BERITA q Bank Indonesia mengajak Kejaksaan Agung bergabung dalam prakarsa Pengembalian Aset Curian (Stolen Asset Recovery/StAR initiative) yang bafru dibentuk Bank Dunia bersama PBB. q Pad tanggal 19 september 2007, Bank Dunia memberi Kejagung dokumen tentang arta kekayaan mantan Presiden Soeharto di luar negeri. Menurut kepala pusat penerangan dan hokum Thomson Siagian, dokumen tersebut diserahkan kepada perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Joachim Von Amsberg kepada Jaksa Agung Hendarman Supandji di gedung Kejagung. q Menaggapi prakarsa StAR , kuasa hokum Pak Harto , M.Assegaf, menilai lembaga itu didirikan atas data yang tidak akurat dan tidak dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. 5
  • 6. PELAJARAN DARI KASUS MARCOS Berikut hal-hal yang menarik dari kasus marcos itu . q Kebenaran ungkapan Lord Acton mnegenai kekuasaan cndrung mendorong korupsi dan kekuasaan yang muitlak menyebabkan korup secara mutlak. q Upaya pencarian arta haram berlangsung lama dengan proses yang sangat lambat dalam kasus Marcos, tlah mencapai 20 tahun. q Pemilik dan pearis berupaya mencuci kekyaan haram mereka. Sementara itu elite politik termasuk presiden- presiden pengganti sang diktator juga melakukan korupsi dan disibukkan dengan drama politik seperti upaya impeachment dan hak angket q Pemerintah harus mendemonstrasikan kesungguhannya dalam menelusuri harta-harta haram q Karena harta ini tersembunyi, rekaan mengenai jumlah pastinya sering kali menjadi mengada-ada dan terlalu fantasis , apalagi kalau yang mereka-reka ini juga mempunyai kepentingan pribadi. q Karena berbagai pertimbangan , krooni di masa kejayaan seseorang bias berbalik menjadi ‘’pembocor rahasia’’ . q Meskipun ada keterangan yang berbeda-beda dari para saksi, ada konsisten mengenai informasi tertentu. q Dengan banyaknya kerja sama antarnegara dalam memerangi macam-macam kejahatan, makin sulit bagi diktator untuk mentransfer dana-dana dari rekening bank yang sudah diidentifikasi sebagai penampung hasil dari kegiatan yang dikriminalisasikan. q Pemerintah-pemerintah berikutnya senantiasa antusias mengumumkan upaya mengejar harta karun sang kleptocrat sebelumnya q Tentu saja, ada orang-orang idealis seperti Jovita Salonga di Filipina dan Kwik KianGie di Indonesia yang tidak rela kalau pemerintah berdiam diri. q Kelompok mayoritasnya terdiri atas mereka yang mengharamkan penjatuhan hukuman kepada mantan kepala Negara dengan alas an apapun. 6
  • 7. +1 23 987 6554 april@www.proseware.com www.proseware.com BANTUAN UNTUK PENYELAMATAN KRISISKEUANGAN 1997 MasyarakatumumnyamengenalBLBIsebagai bentukpenyelamatankrisiskeuangan1997-1998. BLBI memangdimaksudkanuntukhallain,tetapi BLBI bukansatu-satunyabentukpenyelamatn krisiskeuangantersebut.
  • 8. BANTUAN UNTUK PENYELAMATAN KRISIS KEUANGAN 1997 MASYARAKAT UMUMNYA MENGENAL BLBI SEBAGAI BENTUK PENYELAMATAN KRISIS KEUANGAN 1997-1998. BLBI MEMANG DIMAKSUDKAN UNTUKHAL LAIN , TETAPI BLBI BUKAN SATU-SATUNYA BENTUK PENYELAMATN KRISIS KEUANGAN TERSEBUT. Add a Footer 8
  • 9. . 9 Bantuan untuk pemyelamatan krisis keuangan 1997 (dalam miliaran rupiah) BLBI – Bank Take Over 57.639 Bank Beku Operasi 57.687 Bank Beku Kegiatan Usaha 17.321 Bank Dalam Likuidasi 11.889 Jumlah BLBI 14.536   OBLIGASI Pemerintah – Bank Take over 118.810 Bank Rekap (Bank Sawasta) 46.455 Bank Pemerintah 283.549 Jumlah Obligasi Pemerintah 448.814   Program Penjaminan – Dengan otorisasi penggunaan dana BI 18.500 BPPN 35.279 Jumla program penjaminan 53.779   Jumlah bantuan untuk penyelamatan Krisis keuangan 1997 647.129 T a b e l 2 8 . 2
  • 10. Pokok-pokok kesimpulan BPK berdasarkan audit investigatif tersebut adalah sebagai berikut. Kelemahan Sistem Pembinaan Dan Pengawasan Bank Penyimpangan BI dalam menyalurkan BLBI selain karena faktor ekstern, yaitu krisis moneter juga tidak terlepas dari kelemahan sistem pembinaan dan pengawasan bank ole BI pada waktu yang lalu Bank-bank yang tidak sehat tetap dibiarkan beroperasi yang akhirnya tergantung pada bantuan liquiditas dari BI dalam berbagai bentuk Pada aktu yang lalu, BI tidak tegas dalam menerapkan ketentuan tentang prudential banking yang sudah diterapkan sendiri oleh BI Jumlah Bank dan cabangf bank yang harus diawasi tidak seimbang dengan jumlah pengawas bank yang ada di BI Laporan berkala dijadikan dasar penilaian kinerja dan kesehatan bank , ternyata tidakmenggambrkan kondisi nyatanya Laporan berkala Bank tidak sepenuhnya dapat dipercaya . 10 ADD A FOOTER MM.DD.20XX
  • 11. • Penyaluran BLBI Berpotensi Menjadi Kerugian Negara • Dari hasil audit infestigatif terhadap penyaluran BLBI sebesar Rp 144,5 triliun, BPK menemukan penyimpangan, kelemahan sistem, dan kelalaian yang menimbulkan potensi kerugian negara sebesar Rp 138,4 triliun atau 96% dari total BLBI yang disalurkan per 29 januari 1999. • Penjelasannya adalah sebagai berikut: • BI menyalurkan BLBI sebesar Rp 144,5 triliun ( per 29 januari 1999). • Jumlah tersebut saat ini menjadi beban pemerintah dan pemerintah harus membayar bunga kepada BI 3% per tahun. • Sampai dengan saat ini, bank-bank penerima BLBI belum mengembalikan BLBI kepada pemerintah. • Apabilah BLBI tersebut tidak dialihkan menjadi kewajiban pemerintah, maka sesuai dengan Pedoman Akuntansi BI, untuk BLBI kepada BBO/BBKU/BDL akan disisihkan sebagai kerugian sebesar 100% dan untuk BLBI kepada BTO sebesar 2-20%. • BPPN dan Tim Likuidasi Bank-bank dalam Likuidasi saat ini sedang melakukan upaya pengembalian (recovery) terhadap BLBI yang telah di salurkan kepada bank-bank penerima. 11
  • 12. BELUM TUNTASNYA PENANGANAN KASUS BLBI DIPERBURUK DENGAN BANYAKNYA PELAKUYANG MELARIKAN DIRI KE LUAR NEGERI, BAIK KETIKA DALAM STATUS TERSANGKA MAUPUN TERDAKWA. ADA PELAKUYANG BERHASIL KABUR KE LUAR NEGERI KETIKA PROSES HUKUM MASIH BERJALAN, DAN ADAYANG DIJATUHI VONIS PENJARA, MEREKA ADALAH : Perkiraan Kerugian Negara No. Nama Kasus BLBI Rp miliar USS juta Tempat Pelarian 1. Sjamsul Nursalim BDNI 6,926 96,7 Singapura 2. Bambang Sutrisno Bank Surya 1,500 Singapura 3. Andrian kiki ariawan Bank Surya 1,500 Singapura 4. Hendra rahardja* BHS 305 2,3 Australia 5. Eko adi putranto BHS 1,950 Tidak jelas 6. Sherny konjongjang BHS 1,950 Tidak jelas 7. David nusa wijaya Bank Servitia 1,290 Tidak jelas 8. Samadikun hartono Bank Modern 169 Tidak jelas 9. Agus anwar** Bank Pelita 1,980 Singapura 12
  • 13. 13
  • 14. • Dalam janji kampanyenya, calon Wakil Presiden Jusuf Kalla, ketika menyampaikan visi dan misinya menegaskan, “Siapa pun yang membawa lari uang bangsa ini harus ditindak tanpa pandang bulu. Bangsa ini tidak mengenal diskriminasi baik agama, asal-usul, maupun etnis. Jadi, penilep uang negara harus ditindak seadil-adilnya. Hal itu ditegaskan calon (saat itu) Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika menyampaikan visi dan misinya, Kamis, 16 September 2004,” • Akhirnya, pemerintah SBY/Jusuf Kalla memutuskan untuk menekankan penyelesaian secara perdata meskipun tidak mengabaikan segi pidananya. Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh menyatakan, “Kalau tidak ada masalah lagi dengan keuangan (lunas) di Departmen Keuangan, kita akan lihat apakah ada pidana atau tidak. Kalua tidak adda (unsur pidananya), tetapi sudah disidik, kita keluarkan deponir.” • Prardjoto, seorang ahli hukum perbankan yang membongkar skandal Bank Bali (Kotak 28.4) DAN Ichsanuddin Noorsy, mantan anggota DPR (Kotak 28.5) mengecam kebijakan pemerintah yang mengubah kebijaksanaan penyelesaian kewajiban BLBL. 14
  • 15. • Butir-butir dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 151/KMK,01/2006 Tanggal 16 Maret 2006 • Kategorisasi Pemegang Saham PKPS • Pemegang Saham yang termasuk dalam kategori yang dapat dilakukan penanganan penyelesaiannya adalah Pemegang Saham yang telah menandatangani Perjanjian Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham dan Pengakuan Utang, dan/atau Perjanjian Penyelesaian Sementara Kewajiban Pemegang Saham dan Pengakuan Utang atau disebut Pemegang Saham PKPS-APU dan memenuhi kriteria sebagai berikut: • Telah melakukan sebagian pembayaran kewajiban kepada BPPN sebelum masa tugas BPPN berakhir, atau • Telah menyampaikan rencana pembayaran jumlah Kewajiban Pemegang Saham kepada Tim Pemberesan BPPN dan/atau Menteri Keuangan. • Mereka adalah (nama dan nama bank) • Ulung Bursa (Bank Lautan Berlian) • Atang Latief (Bank Indonesia Raya) • James dan Adisaputra Januardi (Bank Namura Internusa) • Omar Putieral (Bank Tamara) • Marimutu Sinivasan (Bank Putera Multikarsa) • Agus Anwar (Bank Pelita dan bank Istismarat) Add a Footer 15
  • 16. • Parameter Penyelesaian Langkah-langkah penyelesaian dengan parameter sebagai berikut: • Penetapan Jumlah Kewajiban Pemegang Saham Penetapan jumlah kewajiban dilakukan berdasarkan data terakhir yang ada dari ketentuan dan persyaratan (terms and conditions) pada Perjanjian Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham dan Pengakuan Utang dan Perjanjian Penyelesaian Sementara Kewajiban Pemegang Saham dan Pengakuan Utang. • Pola Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham Penyelesaian kewajiban pemegang saham dilakukan secara menyeluruh dengan pola sebagai berikut: • Pemegang Saham harus memberikan usulan penyelesaian secara menyeluruh (100% dari jumlah kewajiban pemegang saham). • Pembayaran jumlah kewajiban pemegang saham dilakukan 100% tunai/cash atau dengan kombinasi tunai/cash dan neur cash. • Pembayaran dengan tunai/cash • Pembayaran tunai oleh Pemegang Saham dilakukan pada rekening yang akan ditunjuk oleh Menteri Keuangan; • Berdasarkan bukti pembayaran dan bukti telah diterimanya dana pada rekening yang ditunjuk, maka dana yang telah diterima tersebut akan dibukukan sebagai pembayaran jumlah kewajiban pemegang saham. • Pembayaran dengan kombinasi tunai/cash dan neur cash dibatasi 70% cash dan 30% near cash. • Pembayaran near cash harus dalam bentuk Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Sertifikat Bank Indonesia (SBI). • Pembayaran dengan near cash dalam bentuk Surat Utang Negara dan/atau Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dibukukan dengan nilai par value-nya sebagai pemegang jumlah kewajiban pemegang saham. Add a Footer 16
  • 17. +1 23 987 6554 april@www.proseware.com www.proseware.com PENELUSURANASET Penelusuranassetdapatdilakukandengancara-cara yangakandibahasdibawah.Beberapadiantaranya kelihatanterlalusederhanauntukseoranginvestigator.Pada kenyataannya,cara-carayangsederhanadanrelatifmurah denganupayayangpantangmenyerahjustruakan memberikanhasil.
  • 18. • Informasi mengenai asset yang disembunyikan dapat diperoleh dari sumber-sumber berikut. • Laporan Transaksi Keuangan yang Mencurigakan (Suspicious Transaction Reports) dan Transasksi Keuangan Tunai (Cash Transaction Reports) yang dikirim Penyedia Jasa Keuangan kepada PPATK (dilihat Bab 25). Laporan ini mencantumkan detail dari jumlah transfer, nama bank, dan nomor rekening bank pengirim (kalau transfer bukan berasal dari setoran tunai) dan penerima. • Pihak PPATK juga mempunyai jaringan kerja sama dengan lembaga serupa di luar negeri, yang menjadi counterpart-nya dan pihak Interpol. Informasi dari dalam dan luar negeri dapat digunakan untuk maksud penelusuran asset sesuai dengan peraturan perundang-undangan tindak pidana pencucian uang, misalnya ileh Tim Pemburu Koruptor. 18
  • 19. • Informasi lain adalah dari hasil penelitian dari orang-orang yang mengkhususkan diri dalam “perburuan harta haram”, seperti George Aditjondro (Lihat Kotak 28,8) dan para NGO. Tulisan mereka merujuk pada sumer-sumber (referensi) lain dan wawancara mereka dengan orang-orang yang sangat mengetahui, tetapi lebih suka identitas diri mereka tidak diungkapkan. Dengan kondisi ini, mereka lebih bebas berbicara tanpa perlu khawatir dengan tuntutan pencemaran nama baik. • Di banyak negara, ada macam-macam kantor pendaftaran (registar) yang informasinya terbuka untuk umum, contohnya Biro Pertahanan Negara di Indonesia (yang dulu dikenal sebagai Kadaster). Bapempam dan Bursa Efek merupakan sumber informasi mengenai perusahaan yang menjual surat berharga (efek-efek) di pasar modal. Kelemahannya adalah untuk pemegang saham yang tercatat di negara-negara yang disebut tax haven countries, tidak jelas pemegang saham sesungguhnya. Departmen Perdagangan mempunyai Direktorat Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan (Kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat Pusat) di mana laporan keuangan perusahaan yang diaudit (baik perusahaan tertutup maupun PT Tbk.) dikirimkan. Aada kantor pengacara yang mengatalog anggaran dasar perseroan terbatas yang sudah mendapat pengesahan Departemen Kehakiman. 19
  • 20. PEMULIHAN KERUGIAN • Pemulihan kerugian merupakan proses mengubah asset yang sudah ditemukan lewat penelusuran asset untuk diserahkan kepada pihak yang dimenangkan dalam penyelesaian sengketa. Proses ini, baik di dalam maupun di luar negeri, antara lain meliputi penyelidikan (search) atas bukti-bukti mengenai kepemilikan harta, pemebekuan atau pemblokiran rekening di perbankan dan lembaga keuangan lainnya, dan penyitaan. • Dari kasus BLBI, kita menyaksikan bahwa pelaku (baik dalam status tersangka, terdakwa maupun terpidana) dapat melarikan diri ke luar negeri dan menyembunyikan hasil korupsi mereka di luar negeri. 20
  • 21. • Pada awal Maret 2006, Tim Pemburu Koruptor me-release daftar 10 buron korupsi yang menjadi prioritas: 1. RDK (warha Amerika Serikat dalam kasus korupsi proyek Karaha Bodas Company), 2. PMI (Pauline Maria Lumowa, buron kasus pembobolan Bank BNI Kebayoran Baru Rp1,3 triliun), 3. IS (Irawan Salim alias Co Giok Pen, tersangka kasus Bank Global), 4. RHIS (tersangka kasus Bank Global), 5. AI (dugaan korupsi Bank Mandiri Tangerang), 6. BD (tersangka kasus pembobolan BNI Pondok Indah), 7. HL (tersangka kasus pembobolan BNI Pondok Indah), 8. Hendra Lee (kasus pencucian uang), 9. LES (kasus pencucian uang), 10. KD (kasus perbankan) 21
  • 22. • Tim pemburu Harta Koruptor menjadikan 18 rekening sebagai target perburuan. Enam rekening “milik” terpidana dan 12 rekening “milik” tersangka. Dua rekening sudah diblokir sejak Juli 2005, masing-masing milik IS dan EN. • Tim pemburu Harta Koruptor (yang juga wakil Jaksa Agung) Basrif Arief: 1. Hong Kong meminta 60% dari $9,3 juta yang dibawa kabur Hendra Rahardja; 20% biaya administrasi, sedangkan sisanya (yang 80%) dibagi dua antara Hong Kong dan Indonesia. Kita keberatan atas permintaan Hong Kong ini; 2. Swiss dan Australia semula juga meminta equal sharing. Setelah dijelaskan bahwa asset yang dibawa kabur koruptor ke luar negeri adalah asset negara Republik Indonesia, mereka akhirnya bersedia untuk mengembalikan penuh. 22