2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Diakhir sesi ini para mahasiswa/I mampu memahami, menjelaskan dan menghitung tentang :
1. Kredit dan pembiayaan
2. Unsur, tujuan, dan fungsi kredit
3. Prinsip-prinsip pemberian kredit
4. Jenis kredit
5. Perjanjian dan teknik penyelesaian kredit macet
6. Komponen dlm menentukan bunga kredit
7. Menghitung dengan metode pembebanan bunga kredit
4/20/2024 2
3. Kredit menurut UU No. 10/1998 tentang pokok-pokok perbankan
“Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga,
imbalan, atau pembagian hasil keuntungan”
4/20/2024 3
4. Unsur-Unsur Kredit
1. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya baik
dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka
waktu tertentu dimasa yang akan datang. Kata kredit itu sendiri berasal dari bahasa yunani
credere yang berarti kepercayaan. Oleh karena itu, tanpa kepercayaan, bank tidak akan
memberikan kredit.
2. Objek dari kredit, yaitu uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu.
3. Waktu, yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian kredit dengan pembayaran
yang akan diterima kembali oleh bank dimasa yang akan datang.
4. Risiko, yaitu kemungkinan bank tidak dapat menagih kembali kredit yang diberikannya.
Penyebabnya, tidak ada satu orang pun yang dapat memastikan keadaan masa depan.
Semakin lama kredit yang diberikan, semakin tinggi ketidakpastian dan semakin besar pula
risiko kredit yang ditanggung.
4/20/2024 4
5. Pihak utama yang terlibat dalam suatu kredit:
KREDITUR (LENDER):
Adalah pihak yang memberikan pinjman
(kredit), dalam hal ini yaitu Bank.
DEBITUR (BORROWER):
Adalah pihak yang menerima pinjaman
(kredit), dalam hal ini yaitu Nasabah Bank.
4/20/2024 5
6. Kredit perbankan dapat diklasifikasikan
berdasarkan:
1. Jangka Waktu
2. Sifat Penggunaan Dana
3. Sumber Dana Untuk Membiayai Kredit
4. Cara Penarikan/Pembayaran Kembali
Kredit
5. Mata Uang Kredit
6. Kredit Tunai dan Non Tunai
7. Tujuan Penggunaan Dana
1. BERDASARKAN JANGKA WAKTU KREDIT
a. Kredit jangka pendek: kredit yang memiliki
jangka waktu maksimum satu tahun. Misal,
kredit yang diberikan untuk membiayai
modal kerja, pembiayaan musiman
(seasonal financing)
b. Kredit jangka menengah
c. Kredit jangka panjang: kredit yang jangka
waktunya lebih dari satu tahun. Contoh,
kredit investasi.
4/20/2024 6
7. 2. BERDASARKAN SIFAT PENGGUNAAN
DANA
a) Kredit Revolving, dengan ciri:
Nasabah (debitur) diberi suatu plafon kredit tertentu.
Plafon tersebut merupakan jumlah dana maksimum
yang dapat ditarik.
Jenis ini sesuai/cocok untuk usaha yang kebutuhan
dananya tergantung dari aliran kas (cash flow).
Ditinjau dari jangka waktunya, jenis revolving ini
termasuk kredit jangka pendek (maksimal satu tahun).
Penarikan atas dana pinjaman dapat dilakukan secara
bertahap dan atau sekaligus. Demikian juga dengan
pelunasannya. Dengan demikian, outstanding
pinjaman akan meningkat dan menurun sesuai dengan
penarikan dan pelunasan yang dilakukan.
b) Kredit Non-Revolving, dengan ciri:
Penarikan dana pinjaman dapat dilakukan secara
langsung dan sekaligus atau secara bertahap sesuai
perjanjian.
Pelunasan atas pinjaman dapat dilakukan secara
bertahap atau sekaligus sesuai perjanjian. Umumnya,
dengan cicilan secara bertahap.
Debitur tidak dapat menarik dana yang telah dilunasi.
Dengan demikian, seiring dengan pelunasan yang
dilakukan, outstanding pinjaman akan terus menurun.
Umumnya dipergunakan untuk pembelian (pengadaan)
aktiva tetap (investasi).
Dari sudut jangka waktunya, kredit jenis ini dapat
merupakan pinjaman jangka pendek atau panjang.
4/20/2024 7
8. 3. BERDASARKAN SUMBER DANA
PEMBIAYAAN KREDIT
Berasal dari bank pemberi kredit itu sendiri. Biasanya
berasal dari dana pihak ketiga yang dihimpun bank,
seperti rekening giro, tabungan, deposito dan produk
lainnya serta penggalangan dana lewat penerbitan
obligasi atau memperkuat struktur permodalan dengan
menerbitkan saham baru.
Berasal dari lembaga pemerintah. Seperti PMN
(Penanaman Modal Madani) dan BEI (Bank Ekspor
Indonesia), kredit ini dimanfaatkan ketika ada program
tertentu. Seperti, pengembangan UKM, koperasi,
ekspor impor dan lain-lain.
Berasal dari lembaga internasional. Misalnya, Bank
Dunia, ABD (Asian Development Bank), USAID (United
State Agency for International Development).
4. BERDASARKAN CARA PENARIKAN
/PEMBAYARAN KEMBALI KREDIT
Kredit terjadwal (terskedul). Pada jenis kredit
ini, dana pinjaman tidak dapat ditarik begitu
saja, tetapi mengikuti jadwal dan/atau
persyaratan tertentu. Begitupun dengan
pengembalian kredit, dilakukan dengan
mengikuti suatu pola pembayaran tertentu.
Kredit tidak terjadwal (tidak terskedul).
Penarikan dana kredit dapat dilakukan setiap
saat selama periode kredit masih berlaku. Dan
cara pembayaran atau pelunasan juga dapat
dilakukan setiap saat tanpa jadwal tertentu.
4/20/2024 8
9. 5. BERDASARKAN MATA UANG KREDIT
Kredit dalam bentuk Rupiah. Kredit ini
merupakan kredit yang biasa diberikan oleh
bank.
Kredit valuta asing (kredit valas). Kredit yang
diberikan dalam bentuk mata uang asing, yang
hanya dapat dilakukan oleh bank devisa. Kredit
valas ini biasanya diberikan kepada eksportir.
6. KREDIT TUNAI DAN NON-TUNAI
Kredit Tunai (Cash Loan), yaitu kredit yang
dapat ditarik secara tunai oleh debitur. Begitu
ditarik, loan outstanding akan muncul di neraca
bank pada sisi aktiva sebagai kredit yang
disalurkan. Kredit yang belum ditarik akan dicatat
di rekening administratif sebagai kredit yang
belum dipergunakan (unused loan). Contoh, KPR,
kredit investasi dan lain-lain.
Kredit Non Tunai (Non-cash Loan), yaitu kredit
yang tidak dapat ditarik tunai oleh debitur. Yang
termasuk kedalam jenis kredit ini adalah L/C,
wesel ekspor yang diambil alih, dan Bank Garansi
(Jaminan Bank). Outstanding kredit akan dicatat
di rekening administratif bank.
4/20/2024 9
10. 7. BERDASATKAN TUJUAN PENGGUNAAN
DANA
Kredit Komersial (Commercial Loan), yaitu
kredit yang dipergunakan untuk membiayai
kebutuhan dunia usaha (bisnis). Kredit ini dibagi
menjadi dua golongan besar, yaitu:
1. Kredit modal kerja, yaitu kredit yang diberikan
untuk membiayai kegiatan usaha operasional
sehari-hari. Contoh, untuk pembelian barang
dagang.
2. Kredit investasi, yaitu kredit yang diberikan bank
untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka
panjang. Contoh, untuk perluasan pabrik,
pembelian mesin kendaraan kantor dan lain-lain.
3. Kredit Konsumtif
8. Dilihat Dari Segi Jaminan
1. Kredit dengan jaminan
2. Kredit tanpa jaminan
4/20/2024 10
11. 9. Dilihat Dari Segi Sektor Usaha
Kredit pertanian, peternakan, industri, profesi,
dll.
4/20/2024 11
13. CHARACTER (WATAK)
Suatu keyakinan bahwa, sifat atau waStak dari
orang-orang yang akan diberikan kredit benar-
benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari
latar belakang si nasabah baik yang bersifat
latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat
pribadi. Seperti : gaya hidup, hoby, dan social
standingnya. Ini semua merupakan ukuran
“kemauan” membayar.
CAPACITY (KEMAMPUAN)
Untuk melihat kemampuan nasabahnya dalam
bidang bisnis yang dihubungkan dengan
pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur
dengan kemampuannya dalam memahami
tentang ketentuan-ketentuan pemerintah.
Pada akhirnya akan terlihat “kemampuannya”
dalam mengembalikan kredit yang disalurkan.
4/20/2024 13
14. CAPITAL (MODAL)
Untuk melihat penggunaan modal apakah
efektif, dilihat laporan keuangan (neraca dan
laporan rugi laba) degan melakukan
pengukuran seperti dari segi likuiditas,
solvabilitas, rentabilitas dan ukuran lainnya.
Capital juga harus dilihat dari sumber mana
saja modal yang ada sekarang ini.
COLLATERAL (AGUNAN)
Merupakan jaminan yang diberikan calon
nasabah baik yang besifat fisik maupun non
fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah
kredit yang diberikan. Jaminan juga harus
diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi
suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan
akan dapat dipergunakan secepat mungkin.
4/20/2024 14
15. CONDITION OF ECONOMY (KONDISI
PEREKONOMIAN)
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai
kondisi ekonomi dan politik sekarang dan
dimasa yang akan datang sesuai sektor
masing-masing, serta prospek usaha dari
sektor yang dijalankan. Penilaian prospek
bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-
benar memiliki prospek yang baik, sehingga
kemungkinan kredit tersebut bermasalah
relatif kecil.
CONSTRAINT
Constraint adalah batasan dan hambatan yang
tidak memungkinkan suatu bisnis untuk
dilaksanakan pada tempat tertentu (Maya,
2012)
4/20/2024 15
16. PROSEDUR DALAM PEMBERIAN KREDIT
1. Pengajuan berkas-berkas
2. Penyelidikan berkas pinjaman
3. Wawancara I
4. On the spot
5. Wawancara II
6. Keputusan kredit
7. Penandatanganan akad kredit
8. Realisasi kredit
9. Penyaluran/penarikan dana
ASPEK-ASPEK PEMBERIAN KREDIT
1. Aspek yuridis/hokum
2. Aspek pemasaran
3. Aspek keuangan
4. Aspek teknis/operasi
5. Aspek manajemen
6. Aspek sosial ekonomi
7. Aspek amdal
4/20/2024 16
17. Ciri-ciri consumer loan: Umumnya
merupakan pinjaman jangka panjang,
Kredit Konsumsi (Consumer Loan), yaitu kredit untuk membiayai pembelian barang yang
tujuannya tidak untuk usaha, tetapi untuk pemakaian pribadi (konsumsi). Contoh,
1. Kredit Pemilikan Rumah (KPR),
2. Kredit Pemilikan Mobil (car loan),
3. Kredit untuk pembelian TV, Komputer dan lain-lain.
Ciri-ciri consumer loan:
1. Umumnya merupakan pinjaman jangka panjang,
2. Sifat pinjaman adalan non-revolving,
3. Sumber dana yang membiayai kredit adalah dari bank itu sendiri,
4. Penarikan dan pembayaran kembali kredit adalah terskedul,
5. Mata uang yang diberikan adalah rupiah,
4/20/2024 17
18. Kolektabilitas Kredit
Kolektibilitas merupakan klasifikasi status kualitas kredit berdasarkan faktor penilaian prospek
usaha, kinerja debitur dan kemampuan membayar (pokok, bunga dan biaya lainnya)
4/20/2024 18
19. Tingkat Kolektabilitas Kredit
Berikut 5 kolektibilitas kredit sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 40/POJK.03/2019
tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum :
1. Kolektibilitas 1: Lancar, apabila debitur selalu membayar pokok dan bunga tepat waktu.
Perkembangan rekening baik, tidak ada tunggakan, serta sesuai dengan persyaratan kredit.
2. Kolektibilitas 2: Dalam Perhatian Khusus, apabila debitur menunggak pembayaran pokok
dan/atau bunga antara 1-90 hari.
3. Kolektibilitas 3: Kurang Lancar, apabila debitur menunggak pembayaran pokok dan/atau
bunga antara 91-120 hari.
4. Kolektibilitas 4: Diragukan, apabila debitur menunggak pembayaran pokok dan/atau bunga
antara 121-180 hari.
5. Kolektibilitas 5: Macet, apabila debitur menunggak pembayaran pokok dan/atau bunga lebih
dari 180 hari.
4/20/2024 19
20. Perjanjian dan penyelesaian Kredit Macet
biasanya sebelum membawa perkara kredit yang bermasalah ke jalur hukum, dilakukan upaya-upaya secara
administrasi terlebih dahulu. Drs. Muhamad Djumhana, S.H., dalam bukunya yang berjudul Hukum Perbankan di
Indonesia (hal. 553-573), sebagaimana kami sarikan, mengatakan bahwa mengenai kredit bermasalah dapat
dilakukan penyelesaian secara administrasi perkreditan, dan terhadap kredit yang sudah pada tahap kualitas
macet maka penanganannya lebih ditekankan melalui beberapa upaya yang lebih bersifat pemakaian
kelembagaan hukum (penyelesaian melalui jalur hukum).
Menurut Djumhana, penyelesaian secara administrasi perkreditan antara lain sebagai berikut:
1. Penjadwalan kembali (rescheduling), yaitu perubahan syarat kredit yang menyangkut jadwal pembayaran dan
atau jangka waktu termasuk masa tenggang, baik meliputi perubahan besarnya angsuran maupun tidak;
2. Persyaratan kembali (reconditioning), yaitu perubahan sebagian atau seluruh syarat-syarat kredit yang tidak
terbatas pada perubahan jadwal pembayaran, jangka waktu, dan atau persyaratan lainnya sepanjang tidak
menyangkut perubahan maksimum saldo kredit dan konversi seluruh atau sebagian dari pinjaman menjadi
penyertaan bank;
3. Penataan kembali (restructuring), yaitu perubahan syarat-syarat kredit berupa penambahan dana bank;
dan/atau konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga menjadi pokok kredit baru, dan/atau konversi seluruh
atau sebagian dari kredit menjadi penyertaan dalam perusahaan.
4/20/2024 20
21. Kompenen dalam Menentukan Suku
Bunga Kredi
Untuk menentukan besar kecilnya suku bunga kredit yang akan dibebankan kepada para debitur, terdapat beberapa komponen.
Komponen – komponen ini ada yang dapat diperkecil dan ada pula yang tidak . komponen – komponen ini kemudian dijumlahkan ,
sehingga menjadi dasar penentuan bunga kredit yang akan diberikan ke nasabah.
Adapun komponen dalam menentukan suku bunga kredit antara lain :
1) Total biaya dana : Biaya untuk memperoleh simpanan setelah ditambahkan dengan cadangan wajib yang ditetapkan pemerintah. Biaya
dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana melalui produk simpanan . semakin besar /mahal
bunga yang dibebankan maka semakin tinggi pula biaya dananya.
2) laba yang diingikan : Laba / keuntungan yang ingin diperoleh bank dan biasannya dalam presentase tertentu. Penentuan besarnya
laba juga sangat meme sector – sector yang dibiayai, misalnya jika proyek pemerintah untuk pengusahan kecil, maka labanya pun berbeda
dengan yang komersial.
3) Cadangan risiko kredit macet : Cadangan terhadap macetnya kredit yang diberikan karena setiap kredit yang diberikan pasti
mengandung suatu risiko tidak terbayar. Risiko ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak disengaja . Oleh karena itu, pihak bank perlu
mencadangkannya sebagai sikap bersiagamenghadapinya.
4) Biaya operasi : Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Biaya ini terdiri dari biaya gai ,
biaya administrasi , biaya pemeliharaan dan biaya – biaya lainnya
5) Pajak : Yaitu pajak yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabah lainnya
4/20/2024 21
22. Contoh Kasus : Bank Makmur Jaya menentukan suku bunga untuk bunga simpanan tertinggi
pada deposito berjangka, yaitu 8% Pa. Total biaya operasi diperkirakan 2%. Sedangkan cadangan
resiko kredit macet sebesar 0,5%. Laba yang diinginkan bank ditetapkan sebesar 1,5%. Cadangan
wajib atau reserve requirement (RR) yang ditetapkan pemerintah adalah 5%, serta pajak 20%.
Pertanyaan: Berapa besarnya based lending rate yang ditetapkan oleh Bank Makmur Jaya ?
1) Langkah Pertama yang dilakukan adalah menentukan besarnya biaya dana (cost of fund)
dengan rumus :
Cost of Fund = Bunga yang dibebankan : 100%-cadangan Wajib
= 8% : 100% - 5%
= 8% : 95% = 8,95% dibulatkan menjadi 9%
4/20/2024 22
23. 2) Langkah Kedua memasukan hasil Cost of Fund ke dalam komponen lainnya (ditambahkan)
Total biaya dana rata2 (Cost of Fund) = 9%
Laba yang diinginkan = 1,5%
Cadangan resiko kredit macet = 0,5%
Total Biaya Operasi = 2%
Pajak 20% dari laba (1,5%) = 0,3 %
Bunga Kredit yang diberikan kepada Nasabah (based lending rate) = 13,3%
4/20/2024 23
25. Perhitungan Kredit Bunga Flat
Suku bunga flat adalah perhitungan bunga yang paling mudah. Tiap bulan angsurannya sama,
bunganya sama, cicilan pokoknya sama. Biasanya perhitungan bunga ini dipakai pada KTA
(Kredit Tanpa Agunan).
Dalam kredit bunga flat atau bunga tetap, plafon kredit dan besarnya bunga akan dihitung secara
proposional sesuai dengan jangka waktu kredit.
Nilai bunga akan tetap sama setiap bulan, karena bunga dihitung dari prosentasi bunga dikalikan
pokok pinjaman awal.
Jadi jumlah pembayaran pokok + bunga setiap bulan akan sama besarnya.
Misal, anda berhutang Rp 100.000.000,- dengan bunga flat 12% per tahun, maka setiap bulan
bunganya adalah Rp 1.000.000,-
Rumus Bunga Tetap:
Bunga per bulan = Jumlah pinjaman x Suku bunga per tahun / 12
Total Bunga = Jumlah pinjaman x (Suku bunga per tahun / 12) x Lama meminjam dalam bulan
https://www.simulasikredit.com/cara-menghitung-bunga-flat/
4/20/2024 25
26. Perhitungan Kredit Bunga Efektif
Dalam kredit dengan bunga efektif atau kadang disebut sliding rate, perhitungan bunganya dilakukan
pada setiap akhir periode angsuran. Bunga kredit dihitung dari saldo akhir setiap bulannya.
Bunga dihitung berdasar nilai pokok yang belum dibayar. Jadi bunga per bulan akan berubah-ubah
berdasar nilai pokok yang masih terhutang.
Nilai bunga yang dibayar debitur setiap bulan akan semakin mengecil.
Karena bunganya yang dibayar mengecil, maka angsuran per bulan akan semakin menurun dari waktu
ke waktu. Angsuran bulan kedua lebih kecil daripada angsuran bulan pertama, begitu seterusnya.
Misal, anda berhutang Rp 100.000.000,- dengan bunga efektif 12% per tahun, dengan cicilan pokok Rp
10.000.000,- per bulan.
Maka:
Bulan ke-1 bunganya 1% x Rp 100.000.000,- = Rp 1.000.000,-
Bulan ke-2 bunganya 1% x Rp 90.000.000,- = Rp 900.000,-
Bulan ke-3 bunganya 1% x Rp 80.000.000,- = Rp 800.000,-
dan seterusnya..
Rumus Bunga Efektif:
Bunga per bulan = Saldo akhir periode x Suku bunga pertahun / 12
4/20/2024 26
27. Perhitungan Bunga Anuitas
Kredit bunga anuitas adalah modifikasi dari perhitungan kredit bunga efektif. Modifikasi ini
dilakukan untuk mempermudah nasabah dalam membayar per bulannya, karena angsuran tiap
bulannya sama.
Dalam kredit dengan bunga anuitas, angsuran bulanannya tetap. Namun komposisi bunga dan
pokok angsuran akan berubah tiap periodenya.
Nilai bunga per bulan akan mengecil, angsuran pokok per bulannya akan membesar.
Jadi angsuran bulanannya tetap, hanya komposisi antara pokok dan bunga berbeda.
https://www.simulasikredit.com/cara-menghitung-bunga-efektif/
4/20/2024 27
28. Perhitungan Bunga Anuitas
Prinsip dari bunga anuitas yaitu angsuran per bulannya tetap, dan bunga dihitung berdasar pokok yang
belum dibayar.
Misal:
P = pokok pinjaman
i = suku bunga per tahun
t = lama kredit dalam bulan
Maka:
Angsuran per bulan =
https://www.simulasikredit.com/cara-menghitung-bunga-anuitas/
4/20/2024 28
29. INSTRUKSI KHUSUS
1. FOKUS PADA PENGERJAAN TUGAS KELOMPOKNYA
2. PELAJARI SIMULASI KREDIT SECARA INTENSIF
3. PELAJARI FINTECH YANG TERUS BERKEMBANG PESAT SAAT INI
4. PELAJARI DIGITALISASI PERBANKAN VS FINTECH
4/20/2024 29
30. Referensi
1. https://amartha.com/id_ID/
2. https://duniafintech.com/kreditgogo/
3. https://www.simulasikredit.com/
4. www.bi.go.id/
5. www.ojk.go.id/
6. Slideshare.net/kredit
7. https://masoemuniversity.ac.id/berita/komponen-%E2%80%93-komponen-dalam-menentukan-bunga-kredit.php
8. https://www.hukumonline.com
9. https://finansial.bisnis.com/read/20210529/563/1399061/klasemen-top-13-fintech-dari-kredit-pintar-hingga-konglomerasi-triputra
10. Dr. Kasmir, SE.,MM, Bank dan Lembaga keuangan lainnya, Edisi revisi 2014, Penerbit Raja Grasindo Persada, Jakarta.2018.
11. Ketut Silvanita, Bank dan lembaga Keuangan lainnya, Penerbit Erlangga, Jakarta. 2008
4/20/2024 30