SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
OVERVIEW
 Konsep efisiensi pasar membahas tentang
bagaimana pasar merespon informasi yang
mempengaruhi pergerakan harga sekuritas
menuju ke arah keseimbangan baru.
 Bab ini, memberikan pemahaman yang lebih
baik mengenai:
 konsep pasar modal yang efisien;
 bentuk-bentuk pasar efisien;
 implikasi pasar efisien.
1/42
TOPIK PEMBAHASAN
 Konsep Pasar Modal Efisien
 Hipotesis Pasar Efisien
 Pengujian terhadap Hipotesis Pasar Efisien
 Pengujian Prediktabilitas Return
 Studi Peristiwa (Event Studies)
 Pengujian Private Information
 Implikasi Pasar Modal Efisien
2/42
KONSEP PASAR MODAL EFISIEN
 Dalam konteks keuangan, konsep pasar
yang efisien lebih ditekankan pada aspek
informasi, artinya pasar yang efisien
adalah pasar dimana harga semua
sekuritas yang diperdagangkan telah
mencerminkan semua informasi yang
tersedia.
3/42
 Informasi yang tersedia bisa meliputi semua
informasi yang tersedia baik informasi di masa
lalu (misalkan laba perusahaan tahun lalu),
maupun informasi saat ini (misalkan rencana
kenaikan dividen tahun ini), serta informasi
yang bersifat sebagai pendapat/opini rasional
yang beredar di pasar yang bisa mempengaruhi
perubahan harga.
KONSEP PASAR MODAL EFISIEN
4/42
 Konsep tersebut menyiratkan adanya
suatu proses penyesuaian harga sekuritas
menuju harga keseimbangan yang baru,
sebagai respon atas informasi baru yang
masuk ke pasar.
KONSEP PASAR MODAL EFISIEN
5/42
ILUSTRASI KONSEP PASAR YANG EFISIEN
 Jika pasar efisien maka informasi tersebut akan dengan cepat
tercermin pada harga saham yang baru.
 Akan tetapi, jika proses penyesuaian harga pasar saham tersebut
tidak berjalan dengan efisien maka akan ada lag dalam proses
tersebut dan hal ini ditunjukkan oleh garis putus-putus.
-2
Harga
(Rp)
Pasar tidak
efisien
1200
500
1500
1000
T (hari)21-1 0
Pasar
efisien
6/42
KONDISI UNTUK TERCAPAINYA
PASAR EFISIEN
1. Ada banyak investor yang rasional dan berusaha untuk
memaksimalkan profit.
2. Investor merupakan price taker, sehingga tindakan dari
satu investor saja tidak akan mampu mempengaruhi
harga dari sekuritas.
3. Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada
saat yang sama dengan cara yang murah dan mudah.
4. Informasi yang terjadi bersifat random.
5. Investor bereaksi secara cepat terhadap informasi baru,
sehingga harga sekuritas akan berubah sesuai dengan
perubahan nilai sebenarnya akibat informasi tersebut.
7/42
HIPOTESIS PASAR EFISIEN
 Aspek penting dalam menilai efisiensi pasar
adalah seberapa cepat suatu informasi baru
diserap oleh pasar yang tercermin dalam
penyesuaian menuju harga keseimbangan yang
baru.
 Dalam kenyataannya sulit sekali ditemui baik
itu pasar yang benar-benar efisien ataupun
benar-benar tidak efisien. Pada umumnya pasar
akan efisien tetapi pada tingkat tertentu saja.
8/42
HIMPUNAN INFORMASI SAHAM
1. Lingkaran pertama (1)
merepresentasikan informasi
yang relevan bagi penilaian
saham yang dapat dipelajari
dengan menganalisa sejarah
harga pasar saham.
2. Lingkaran kedua (2)
menyatakan informasi yang
tersedia pada publik.
3. Lingkaran ketiga (3)
menyatakan seluruh informasi
yang juga meliputi informasi
rahasia orang dalam.
9/42
KLASIFIKASI BENTUK PASAR YANG
EFISIEN
 Fama (1970), mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien
ke dalam tiga efficient market hypothesis (EMH), yaitu:
10/42
HIPOTESIS PASAR EFISIEN
 Pada tahun 1991, Fama mengemukakan
penyempurnaan atas klasifikasi efisiensi pasar.
 Efisiensi bentuk lemah disempurnakan menjadi
suatu klasifikasi yang lebih bersifat umum
untuk menguji prediktabilitas return (return
predictability).
11/42
 Efisiensi bentuk setengah kuat diubah menjadi
studi peristiwa (event studies)
 Sedangkan pengujian efisiensi pasar dalam
bentuk kuat disebut sebagai pengujian
informasi privat (private information).
HIPOTESIS PASAR EFISIEN
12/42
PENGUJIAN MENGGUNAKAN RETURN
HARAPAN
 Dalam pasar efisien, harga sekuritas
seharusnya merefleksikan informasi
mengenai risiko dan harapan mengenai
return mendatangnya. Return yang
sepadan dengan risiko saham disebut
return normal (normal return).
13/42
 Jika pasar adalah tidak efisien, sekuritas-
sekuritas akan menghasilkan return yang lebih
besar dibanding normalnya, yang disebut return
tak normal (excess return).
 Dengan demikian, pengujian efisiensi pasar
pada dasarnya adalah pengujian return tak
normal.
PENGUJIAN MENGGUNAKAN RETURN
HARAPAN
14/42
1. MEAN-ADJUSTED RETURNS
 Jika pasar adalah efisien dan return saham bervariasi secara
random di sekitar nilai sebenarnya (true value), maka rata-
rata return sekuritas yang dihitung dari periode sebelumnya
dapat digunakan sebagai return harapan.
 Formulanya adalah sebagai berikut:
ARi,t = Ri,t –
  Dalam hal ini:
ARi,t = return tak normal sekuritas i pada hari t.
Ri,t = return aktual sekuritas i pada hari t.
= rata-rata return sekuritas i selama sekian hari sebelum hari t.
iR
iR
15/42
2. MARKET ADJUSTED RETURNS
 Salah satu teknik untuk menghitung return tak
normal adalah dengan menghilangkan pengaruh
pasar terhadap return harian sekuritas.
 Return tak normal dihitung dengan
mengurangkan return pasar pada hari t (RM,t)
dari return saham, seperti ditunjukkan pada
persamaan berikut:
ARi,t = Ri,t - RM,t
 
16/42
3. MARKET MODEL RETURNS
 Market model digambarkan dengan persamaan
berikut:
Ri = α1 + βiRm + ei
 
Keterangan:
α1 = intersep dalam regresi untuk sekuritas i.
βI = koefisien regresi yang menyatakan slope garis regresi.
Ini mengukur perubahan yang diharapkan dalam return
sekuritas sehubungan dengan perubahan dalam return pasar.
ei = kekeliruan regresi.
17/42
 Return tak normal harian ditentukan
dengan mengurangkan return realisasi
dari return harapan pada hari t.
3. MARKET MODEL RETURNS
18/42
PENGUJIAN TERHADAP
HIPOTESIS PASAR EFISIEN
19/42
PENGUJIAN PREDIKTABILITAS
RETURN
 Pengujian prediktabilitas return dapat
dilakukan dengan berbagai cara, antara lain
dengan:
1. Mempelajari pola return seasonal.
2. Menggunakan data return di masa yang lalu, baik
untuk prediktabilitas jangka pendek maupun
jangka panjang.
3. Mempelajari hubungan return dengan karakteristik
perusahaan.
20/42
20%
10%
0%
-10%
-20%
-30% Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
POLA RETURN SEKURITAS
 Sejumlah penelitian telah menunjukkan adanya
suatu pola dalam return sekuritas.
 Pola harian
Gibbons dan Hess
(1981) menemukan
bahwa return pada
hari Senin akan lebih
rendah dibandingkan
dengan hari lain di
Bursa Saham New
York.
21/42
POLA RETURN SEKURITAS
 Pola Bulanan
January effect, bahwa pada bulan Januari
terdapat return yang lebih tinggi dibandingkan
dengan bulan-bulan lainnya dan ini biasanya
terjadi pada saham yang nilainya kecil (small
stock).
Pada pasar yang efisien, pola seasonal tersebut
seharusnya tidak terjadi. Investor yang melihat
adanya return yang tinggi di bulan Januari akan
mulai melakukan pembelian di akhir bulan
Desember untuk mendapatkan return tak normal.
22/42
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA
RETURN DI WAKTU LALU
 Prediksi Jangka Pendek
Pengujian prediksi jangka pendek biasanya
dilakukan untuk mengetahui apakah return
pada periode sebelumnya (biasanya sehari atau
beberapa hari sebelumnya) dapat digunakan
untuk memprediksi return hari ini.
 Beberapa cara pengujian yang dapat dilakukan:
Uji korelasi, run test, filter test dan kekuatan
relatif sekuritas.
23/42
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN
DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)
1. Uji Korelasi
Uji korelasi adalah pengujian hubungan linier
antara return hari ini dengan return di waktu
lalu. Semakin tinggi korelasi antara return
masa lalu dengan return saat ini, berarti
semakin tinggi kemampuan return masa lau
tersebut untuk memprediksi return masa
depan.
24/42
Secara matematis, bentuk persamaannya bisa
ditulis sebagai berikut:
Dalam hal ini:
a = tingkat return yang diharapkan yang tidak
berhubungan dengan return sebelumnya
b = besarnya hubungan antara return di waktu yang
lalu dengan return hari ini
t-T1-tt erbar ++=
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN
DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)
25/42
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN
DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)
2. Run test
Pada analisis run ini, perubahan harga ditandai
dengan (+) bila terjadi kenaikan harga, (-) bila
terjadi penurunan dan 0 bila tidak terjadi
perubahan.
Urutan tanda yang sama diantara tanda yang
berbeda disebut dengan run. Misalnya
perubahan harga sebuah sekuritas adalah + - - -
- + + + 0. Dalam contoh tersebut, terdapat
empat run.
26/42
Bila perubahan harga sekuritas mempunyai
hubungan atau korelasi yang positip dari waktu
ke waktu, maka diharapkan akan terjadi sedikit
perubahan run. Sedangkan, jika terdapat korelasi
negatif, maka akan banyak perubahan run yang
terjadi.
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN
DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)
27/42
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN
DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)
3. Filter test
Pola return yang lebih kompleks bisa juga
menghasilkan return tak normal.
Teknik analisis filter rule biasanya dilakukan dengan
membandingkan return yang didapat jika melakukan
strategi perdagangan aktif tertentu dengan return
yang didapat jika investor melakukan strategi beli dan
simpan (buy and hold strategy).
Strategi perdagangan ini akan menunjukkan kapan
investor sebaiknya melakukan pembelian dan kapan
investor sebaiknya menjual sekuritas tersebut atau
sering juga disebut dengan timing strategy.
28/42
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN
DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)
4. Relative strength
Salah satu cara yang banyak dikenal untuk
mengkombinasikan informasi harga sekuritas di masa
lalu untuk memilih saham, adalah dengan cara yang
disebut sebagai kekuatan relatif (relative strength).
Levy (1967), yaitu dengan membandingkan harga
suatu saham saat ini ( ) dengan harga rata-rata
saham tersebut selama beberapa periode ( ).
Maka relative strength saham tersebut adalah sebesar
/
jtP
jtP
jtP jtP
29/42
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN
DI WAKTU LALU (JANGKA PANJANG)
 Fama dan French (1988) serta Poterba dan Summers
(1988) telah meneliti korelasi return dengan jangka
waktu pengujian yang relatif lebih lama.
 Fama dan French melakukan pengujian dengan
menggunakan data periode 1926-1985, dan menemukan
bahwa terdapat korelasi sebesar –0,25 untuk jangka
waktu tiga tahun dan korelasi sebesar –0,40 untuk
jangka waktu empat tahun.
 Akan tetapi, hasil ini banyak diragukan karena adanya
kelemahan dalam statistik dan setelah tahun 1940
korelasi tersebut sangat kecil dan tidak signifikan.
30/42
HUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
 Telah banyak penelitian yang menemukan
adanya hubungan antara karakteristik
perusahaan dengan return tak normal.
 Beberapa karakteristik tersebut antara lain
ukuran (size), nilai pasar dibagi dengan nilai
buku (market to book value), dan dividen
dibagi dengan harga saham (earning price).
31/42
HUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
 Size Effect
Banz ( 1981), menunjukkan bukti empiris paling
awal mengenai adanya size effect, yaitu
adanya kecenderungan saham-saham
perusahaan kecil yang mempunyai return yang
lebih tinggi dibanding saham-saham perusahaan
besar.
32/42
 Nilai pasar dibagi dengan nilai buku (market to
book)
Penelitian menemukan bahwa ada perbedaan return
antara saham yang mempunyai market to book value
yang tinggi dibanding saham yang mempunyai market
to book value rendah.
Saham-saham yang mempunyai market to book yang
tinggi akan cederung mempunyai tingkat return yang
lebih besar dibandingkan dengan saham-saham yang
mempunyai market to book yang rendah.
HUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
33/42
 Earning price
Basu (1977) melakukan penelitian mengenai
hubungan antara rasio earning/price (E/P)
dengan tingkat return tak normal yang
diperoleh dengan menggunakan CAPM.
HUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
34/42
 Hasil studi Basu ditunjukkan secara sederhana
pada gambar berikut:
HUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Rata-rata
return tahunan
20%
15%
10%
5%
(P/E tinggi) A B C D E (P/E rendah)
35/42
STUDI PERISTIWA (EVENT STUDIES)
 Penelitian yang mengamati dampak dari
pengumuman informasi terhadap harga
sekuritas sering disebut dengan event studies.
 Penelitian event studies umumnya berkaitan
dengan seberapa cepat suatu informasi yang
masuk ke pasar dapat tercermin pada harga
saham.
36/42
METODOLOGI STUDI PERISTIWA (1)
1. Mengumpulkan sampel.
Berupa perusahan-perusahaan yang mempunyai
pengumuman yang mengejutkan pasar (event).
2. Mengidentifikasi hari pengumuman atau event.
3. Menentukan periode analisis.
Periode analisis dibagi menjadi dua yaitu:
i. periode estimasi untuk menghitung return yang
diharapkan E(Ri)
ii. periode pengamatan (jendela) untuk menghitung return
aktual dan return tak normal.
37/42
METODOLOGI STUDI PERISTIWA (2)
4. Menghitung return aktual masing-masing
sampel setiap hari selama periode
pengamatan.
5. Menghitung return tak normal.
Dihitung dengan mengurangi return aktual
yang sebenarnya terjadi dengan return yang
diharapkan.
6. Menghitung rata-rata return tak normal
semua sampel setiap hari.
38/42
7. Terkadang return tak normal harian
tersebut digabungkan untuk
menghitung return tak normal
kumulatif selama periode tertentu.
8. Menghitung return aktual masing-
masing sampel setiap hari selama
periode pengamatan.
METODOLOGI STUDI PERISTIWA (2)
39/42
PENGUJIAN PRIVATE INFORMATION
 Pengujian private information meliputi
pengujian apakah pihak insider perusahaan
dan kelompok investor tertentu yang dianggap
mempunyai akses informasi lebih baik, dapat
memperoleh return tak normal dibandingkan
dengan return pasar umumnya.
40/42
 Pihak-pihak yang disebut insider adalah
direktur, manajer, karyawan atau pemegang
saham yang dianggap bisa mendapatkan
informasi yang sesungguhnya mengenai
perusahaan yang tidak dapat dilakukan oleh
pihak lainnya.
 Pihak insider umumnya diharuskan melaporkan
kegiatan perdagangannya kepada suatu komisi
yang bertindak sebagai pengawas bursa.
PENGUJIAN PRIVATE INFORMATION
41/42
 Belum semua kaum praktisi pasar modal bisa
menerima konsep mengenai pasar yang efisien ini.
IMPLIKASI PASAR MODEL EFISIEN
42/42

More Related Content

What's hot

Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaPortofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaJudianto Nugroho
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
 
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasi
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasiPortofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasi
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasiJudianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaPortofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaJudianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-sahamPortofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-sahamJudianto Nugroho
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamPortofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamJudianto Nugroho
 
Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Eka Wahyuliana
 
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaanPortofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaanJudianto Nugroho
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and returnFariz Mido
 
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasiPortofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasiJudianto Nugroho
 
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
 EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian SahamAncilla Kustedjo
 

What's hot (20)

Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaPortofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
 
Efisiensi pasar
Efisiensi pasarEfisiensi pasar
Efisiensi pasar
 
Pemilihan Portofolio
Pemilihan PortofolioPemilihan Portofolio
Pemilihan Portofolio
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasi
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasiPortofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasi
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasi
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Analisis teknikal
Analisis teknikalAnalisis teknikal
Analisis teknikal
 
Manajemen investasi (softskill)
Manajemen investasi (softskill)Manajemen investasi (softskill)
Manajemen investasi (softskill)
 
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaPortofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
 
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-sahamPortofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1
 
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamPortofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
 
Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)
 
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan SahamEfisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
 
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaanPortofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and return
 
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasiPortofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
 
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
 EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
 

Similar to Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar

Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptx
Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptxPertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptx
Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptxMonkeyDLuffy546306
 
Eficient capital market
Eficient capital marketEficient capital market
Eficient capital marketErlinda Putri
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Lia Ivvana
 
Research Methodology
Research Methodology Research Methodology
Research Methodology novi tanoni
 
Pengujian efisiensi pasar
Pengujian efisiensi pasarPengujian efisiensi pasar
Pengujian efisiensi pasarRudiah Purnami
 
Portofolio investasi-bab-22-metode-studi-peristiwa
Portofolio investasi-bab-22-metode-studi-peristiwaPortofolio investasi-bab-22-metode-studi-peristiwa
Portofolio investasi-bab-22-metode-studi-peristiwaJudianto Nugroho
 
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptxismailumar17
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019Aminullah Assagaf
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019Aminullah Assagaf
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutan
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutanAminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutan
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutanAminullah Assagaf
 
Reactions of capital markets to financial reporting bahasa indonesia
Reactions of capital markets to financial reporting bahasa indonesiaReactions of capital markets to financial reporting bahasa indonesia
Reactions of capital markets to financial reporting bahasa indonesiaSri Apriyanti Husain
 
Teori akuntansi -_market_efficient
Teori akuntansi -_market_efficientTeori akuntansi -_market_efficient
Teori akuntansi -_market_efficientcuphacup
 
Part-IV-ALK(1).ppt
Part-IV-ALK(1).pptPart-IV-ALK(1).ppt
Part-IV-ALK(1).pptbimsky1
 
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisien
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisieneiciencyBenarkah pasar modal itu efisien
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisienRudi Hidayat
 

Similar to Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar (20)

Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptx
Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptxPertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptx
Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptx
 
Hipotesis efisiensi pasar
Hipotesis efisiensi pasarHipotesis efisiensi pasar
Hipotesis efisiensi pasar
 
Eficient capital market
Eficient capital marketEficient capital market
Eficient capital market
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16
 
Research Methodology
Research Methodology Research Methodology
Research Methodology
 
Pengujian efisiensi pasar
Pengujian efisiensi pasarPengujian efisiensi pasar
Pengujian efisiensi pasar
 
KELOMPOK 2 CHAPTER 5.pptx
KELOMPOK 2 CHAPTER 5.pptxKELOMPOK 2 CHAPTER 5.pptx
KELOMPOK 2 CHAPTER 5.pptx
 
Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
 
Portofolio investasi-bab-22-metode-studi-peristiwa
Portofolio investasi-bab-22-metode-studi-peristiwaPortofolio investasi-bab-22-metode-studi-peristiwa
Portofolio investasi-bab-22-metode-studi-peristiwa
 
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
 
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutan
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutanAminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutan
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutan
 
Reactions of capital markets to financial reporting bahasa indonesia
Reactions of capital markets to financial reporting bahasa indonesiaReactions of capital markets to financial reporting bahasa indonesia
Reactions of capital markets to financial reporting bahasa indonesia
 
Teori akuntansi -_market_efficient
Teori akuntansi -_market_efficientTeori akuntansi -_market_efficient
Teori akuntansi -_market_efficient
 
Part-IV-ALK(1).ppt
Part-IV-ALK(1).pptPart-IV-ALK(1).ppt
Part-IV-ALK(1).ppt
 
Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
 
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisien
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisieneiciencyBenarkah pasar modal itu efisien
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisien
 
15690 15688-1-pb
15690 15688-1-pb15690 15688-1-pb
15690 15688-1-pb
 

More from Judianto Nugroho (20)

Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
 
Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
 
Chap18 en-id
Chap18 en-idChap18 en-id
Chap18 en-id
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
 
Chap11 en-id
Chap11 en-idChap11 en-id
Chap11 en-id
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
 
Chap01 en-id
Chap01 en-idChap01 en-id
Chap01 en-id
 
Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar

  • 1.
  • 2. OVERVIEW  Konsep efisiensi pasar membahas tentang bagaimana pasar merespon informasi yang mempengaruhi pergerakan harga sekuritas menuju ke arah keseimbangan baru.  Bab ini, memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai:  konsep pasar modal yang efisien;  bentuk-bentuk pasar efisien;  implikasi pasar efisien. 1/42
  • 3. TOPIK PEMBAHASAN  Konsep Pasar Modal Efisien  Hipotesis Pasar Efisien  Pengujian terhadap Hipotesis Pasar Efisien  Pengujian Prediktabilitas Return  Studi Peristiwa (Event Studies)  Pengujian Private Information  Implikasi Pasar Modal Efisien 2/42
  • 4. KONSEP PASAR MODAL EFISIEN  Dalam konteks keuangan, konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada aspek informasi, artinya pasar yang efisien adalah pasar dimana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. 3/42
  • 5.  Informasi yang tersedia bisa meliputi semua informasi yang tersedia baik informasi di masa lalu (misalkan laba perusahaan tahun lalu), maupun informasi saat ini (misalkan rencana kenaikan dividen tahun ini), serta informasi yang bersifat sebagai pendapat/opini rasional yang beredar di pasar yang bisa mempengaruhi perubahan harga. KONSEP PASAR MODAL EFISIEN 4/42
  • 6.  Konsep tersebut menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian harga sekuritas menuju harga keseimbangan yang baru, sebagai respon atas informasi baru yang masuk ke pasar. KONSEP PASAR MODAL EFISIEN 5/42
  • 7. ILUSTRASI KONSEP PASAR YANG EFISIEN  Jika pasar efisien maka informasi tersebut akan dengan cepat tercermin pada harga saham yang baru.  Akan tetapi, jika proses penyesuaian harga pasar saham tersebut tidak berjalan dengan efisien maka akan ada lag dalam proses tersebut dan hal ini ditunjukkan oleh garis putus-putus. -2 Harga (Rp) Pasar tidak efisien 1200 500 1500 1000 T (hari)21-1 0 Pasar efisien 6/42
  • 8. KONDISI UNTUK TERCAPAINYA PASAR EFISIEN 1. Ada banyak investor yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan profit. 2. Investor merupakan price taker, sehingga tindakan dari satu investor saja tidak akan mampu mempengaruhi harga dari sekuritas. 3. Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama dengan cara yang murah dan mudah. 4. Informasi yang terjadi bersifat random. 5. Investor bereaksi secara cepat terhadap informasi baru, sehingga harga sekuritas akan berubah sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat informasi tersebut. 7/42
  • 9. HIPOTESIS PASAR EFISIEN  Aspek penting dalam menilai efisiensi pasar adalah seberapa cepat suatu informasi baru diserap oleh pasar yang tercermin dalam penyesuaian menuju harga keseimbangan yang baru.  Dalam kenyataannya sulit sekali ditemui baik itu pasar yang benar-benar efisien ataupun benar-benar tidak efisien. Pada umumnya pasar akan efisien tetapi pada tingkat tertentu saja. 8/42
  • 10. HIMPUNAN INFORMASI SAHAM 1. Lingkaran pertama (1) merepresentasikan informasi yang relevan bagi penilaian saham yang dapat dipelajari dengan menganalisa sejarah harga pasar saham. 2. Lingkaran kedua (2) menyatakan informasi yang tersedia pada publik. 3. Lingkaran ketiga (3) menyatakan seluruh informasi yang juga meliputi informasi rahasia orang dalam. 9/42
  • 11. KLASIFIKASI BENTUK PASAR YANG EFISIEN  Fama (1970), mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien ke dalam tiga efficient market hypothesis (EMH), yaitu: 10/42
  • 12. HIPOTESIS PASAR EFISIEN  Pada tahun 1991, Fama mengemukakan penyempurnaan atas klasifikasi efisiensi pasar.  Efisiensi bentuk lemah disempurnakan menjadi suatu klasifikasi yang lebih bersifat umum untuk menguji prediktabilitas return (return predictability). 11/42
  • 13.  Efisiensi bentuk setengah kuat diubah menjadi studi peristiwa (event studies)  Sedangkan pengujian efisiensi pasar dalam bentuk kuat disebut sebagai pengujian informasi privat (private information). HIPOTESIS PASAR EFISIEN 12/42
  • 14. PENGUJIAN MENGGUNAKAN RETURN HARAPAN  Dalam pasar efisien, harga sekuritas seharusnya merefleksikan informasi mengenai risiko dan harapan mengenai return mendatangnya. Return yang sepadan dengan risiko saham disebut return normal (normal return). 13/42
  • 15.  Jika pasar adalah tidak efisien, sekuritas- sekuritas akan menghasilkan return yang lebih besar dibanding normalnya, yang disebut return tak normal (excess return).  Dengan demikian, pengujian efisiensi pasar pada dasarnya adalah pengujian return tak normal. PENGUJIAN MENGGUNAKAN RETURN HARAPAN 14/42
  • 16. 1. MEAN-ADJUSTED RETURNS  Jika pasar adalah efisien dan return saham bervariasi secara random di sekitar nilai sebenarnya (true value), maka rata- rata return sekuritas yang dihitung dari periode sebelumnya dapat digunakan sebagai return harapan.  Formulanya adalah sebagai berikut: ARi,t = Ri,t –   Dalam hal ini: ARi,t = return tak normal sekuritas i pada hari t. Ri,t = return aktual sekuritas i pada hari t. = rata-rata return sekuritas i selama sekian hari sebelum hari t. iR iR 15/42
  • 17. 2. MARKET ADJUSTED RETURNS  Salah satu teknik untuk menghitung return tak normal adalah dengan menghilangkan pengaruh pasar terhadap return harian sekuritas.  Return tak normal dihitung dengan mengurangkan return pasar pada hari t (RM,t) dari return saham, seperti ditunjukkan pada persamaan berikut: ARi,t = Ri,t - RM,t   16/42
  • 18. 3. MARKET MODEL RETURNS  Market model digambarkan dengan persamaan berikut: Ri = α1 + βiRm + ei   Keterangan: α1 = intersep dalam regresi untuk sekuritas i. βI = koefisien regresi yang menyatakan slope garis regresi. Ini mengukur perubahan yang diharapkan dalam return sekuritas sehubungan dengan perubahan dalam return pasar. ei = kekeliruan regresi. 17/42
  • 19.  Return tak normal harian ditentukan dengan mengurangkan return realisasi dari return harapan pada hari t. 3. MARKET MODEL RETURNS 18/42
  • 21. PENGUJIAN PREDIKTABILITAS RETURN  Pengujian prediktabilitas return dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan: 1. Mempelajari pola return seasonal. 2. Menggunakan data return di masa yang lalu, baik untuk prediktabilitas jangka pendek maupun jangka panjang. 3. Mempelajari hubungan return dengan karakteristik perusahaan. 20/42
  • 22. 20% 10% 0% -10% -20% -30% Senin Selasa Rabu Kamis Jumat POLA RETURN SEKURITAS  Sejumlah penelitian telah menunjukkan adanya suatu pola dalam return sekuritas.  Pola harian Gibbons dan Hess (1981) menemukan bahwa return pada hari Senin akan lebih rendah dibandingkan dengan hari lain di Bursa Saham New York. 21/42
  • 23. POLA RETURN SEKURITAS  Pola Bulanan January effect, bahwa pada bulan Januari terdapat return yang lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya dan ini biasanya terjadi pada saham yang nilainya kecil (small stock). Pada pasar yang efisien, pola seasonal tersebut seharusnya tidak terjadi. Investor yang melihat adanya return yang tinggi di bulan Januari akan mulai melakukan pembelian di akhir bulan Desember untuk mendapatkan return tak normal. 22/42
  • 24. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN DI WAKTU LALU  Prediksi Jangka Pendek Pengujian prediksi jangka pendek biasanya dilakukan untuk mengetahui apakah return pada periode sebelumnya (biasanya sehari atau beberapa hari sebelumnya) dapat digunakan untuk memprediksi return hari ini.  Beberapa cara pengujian yang dapat dilakukan: Uji korelasi, run test, filter test dan kekuatan relatif sekuritas. 23/42
  • 25. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK) 1. Uji Korelasi Uji korelasi adalah pengujian hubungan linier antara return hari ini dengan return di waktu lalu. Semakin tinggi korelasi antara return masa lalu dengan return saat ini, berarti semakin tinggi kemampuan return masa lau tersebut untuk memprediksi return masa depan. 24/42
  • 26. Secara matematis, bentuk persamaannya bisa ditulis sebagai berikut: Dalam hal ini: a = tingkat return yang diharapkan yang tidak berhubungan dengan return sebelumnya b = besarnya hubungan antara return di waktu yang lalu dengan return hari ini t-T1-tt erbar ++= MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK) 25/42
  • 27. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK) 2. Run test Pada analisis run ini, perubahan harga ditandai dengan (+) bila terjadi kenaikan harga, (-) bila terjadi penurunan dan 0 bila tidak terjadi perubahan. Urutan tanda yang sama diantara tanda yang berbeda disebut dengan run. Misalnya perubahan harga sebuah sekuritas adalah + - - - - + + + 0. Dalam contoh tersebut, terdapat empat run. 26/42
  • 28. Bila perubahan harga sekuritas mempunyai hubungan atau korelasi yang positip dari waktu ke waktu, maka diharapkan akan terjadi sedikit perubahan run. Sedangkan, jika terdapat korelasi negatif, maka akan banyak perubahan run yang terjadi. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK) 27/42
  • 29. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK) 3. Filter test Pola return yang lebih kompleks bisa juga menghasilkan return tak normal. Teknik analisis filter rule biasanya dilakukan dengan membandingkan return yang didapat jika melakukan strategi perdagangan aktif tertentu dengan return yang didapat jika investor melakukan strategi beli dan simpan (buy and hold strategy). Strategi perdagangan ini akan menunjukkan kapan investor sebaiknya melakukan pembelian dan kapan investor sebaiknya menjual sekuritas tersebut atau sering juga disebut dengan timing strategy. 28/42
  • 30. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK) 4. Relative strength Salah satu cara yang banyak dikenal untuk mengkombinasikan informasi harga sekuritas di masa lalu untuk memilih saham, adalah dengan cara yang disebut sebagai kekuatan relatif (relative strength). Levy (1967), yaitu dengan membandingkan harga suatu saham saat ini ( ) dengan harga rata-rata saham tersebut selama beberapa periode ( ). Maka relative strength saham tersebut adalah sebesar / jtP jtP jtP jtP 29/42
  • 31. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN DI WAKTU LALU (JANGKA PANJANG)  Fama dan French (1988) serta Poterba dan Summers (1988) telah meneliti korelasi return dengan jangka waktu pengujian yang relatif lebih lama.  Fama dan French melakukan pengujian dengan menggunakan data periode 1926-1985, dan menemukan bahwa terdapat korelasi sebesar –0,25 untuk jangka waktu tiga tahun dan korelasi sebesar –0,40 untuk jangka waktu empat tahun.  Akan tetapi, hasil ini banyak diragukan karena adanya kelemahan dalam statistik dan setelah tahun 1940 korelasi tersebut sangat kecil dan tidak signifikan. 30/42
  • 32. HUBUNGAN RETURN DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN  Telah banyak penelitian yang menemukan adanya hubungan antara karakteristik perusahaan dengan return tak normal.  Beberapa karakteristik tersebut antara lain ukuran (size), nilai pasar dibagi dengan nilai buku (market to book value), dan dividen dibagi dengan harga saham (earning price). 31/42
  • 33. HUBUNGAN RETURN DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN  Size Effect Banz ( 1981), menunjukkan bukti empiris paling awal mengenai adanya size effect, yaitu adanya kecenderungan saham-saham perusahaan kecil yang mempunyai return yang lebih tinggi dibanding saham-saham perusahaan besar. 32/42
  • 34.  Nilai pasar dibagi dengan nilai buku (market to book) Penelitian menemukan bahwa ada perbedaan return antara saham yang mempunyai market to book value yang tinggi dibanding saham yang mempunyai market to book value rendah. Saham-saham yang mempunyai market to book yang tinggi akan cederung mempunyai tingkat return yang lebih besar dibandingkan dengan saham-saham yang mempunyai market to book yang rendah. HUBUNGAN RETURN DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN 33/42
  • 35.  Earning price Basu (1977) melakukan penelitian mengenai hubungan antara rasio earning/price (E/P) dengan tingkat return tak normal yang diperoleh dengan menggunakan CAPM. HUBUNGAN RETURN DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN 34/42
  • 36.  Hasil studi Basu ditunjukkan secara sederhana pada gambar berikut: HUBUNGAN RETURN DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN Rata-rata return tahunan 20% 15% 10% 5% (P/E tinggi) A B C D E (P/E rendah) 35/42
  • 37. STUDI PERISTIWA (EVENT STUDIES)  Penelitian yang mengamati dampak dari pengumuman informasi terhadap harga sekuritas sering disebut dengan event studies.  Penelitian event studies umumnya berkaitan dengan seberapa cepat suatu informasi yang masuk ke pasar dapat tercermin pada harga saham. 36/42
  • 38. METODOLOGI STUDI PERISTIWA (1) 1. Mengumpulkan sampel. Berupa perusahan-perusahaan yang mempunyai pengumuman yang mengejutkan pasar (event). 2. Mengidentifikasi hari pengumuman atau event. 3. Menentukan periode analisis. Periode analisis dibagi menjadi dua yaitu: i. periode estimasi untuk menghitung return yang diharapkan E(Ri) ii. periode pengamatan (jendela) untuk menghitung return aktual dan return tak normal. 37/42
  • 39. METODOLOGI STUDI PERISTIWA (2) 4. Menghitung return aktual masing-masing sampel setiap hari selama periode pengamatan. 5. Menghitung return tak normal. Dihitung dengan mengurangi return aktual yang sebenarnya terjadi dengan return yang diharapkan. 6. Menghitung rata-rata return tak normal semua sampel setiap hari. 38/42
  • 40. 7. Terkadang return tak normal harian tersebut digabungkan untuk menghitung return tak normal kumulatif selama periode tertentu. 8. Menghitung return aktual masing- masing sampel setiap hari selama periode pengamatan. METODOLOGI STUDI PERISTIWA (2) 39/42
  • 41. PENGUJIAN PRIVATE INFORMATION  Pengujian private information meliputi pengujian apakah pihak insider perusahaan dan kelompok investor tertentu yang dianggap mempunyai akses informasi lebih baik, dapat memperoleh return tak normal dibandingkan dengan return pasar umumnya. 40/42
  • 42.  Pihak-pihak yang disebut insider adalah direktur, manajer, karyawan atau pemegang saham yang dianggap bisa mendapatkan informasi yang sesungguhnya mengenai perusahaan yang tidak dapat dilakukan oleh pihak lainnya.  Pihak insider umumnya diharuskan melaporkan kegiatan perdagangannya kepada suatu komisi yang bertindak sebagai pengawas bursa. PENGUJIAN PRIVATE INFORMATION 41/42
  • 43.  Belum semua kaum praktisi pasar modal bisa menerima konsep mengenai pasar yang efisien ini. IMPLIKASI PASAR MODEL EFISIEN 42/42