SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
OVERVIEW
 Tujuan dari bab ini adalah untuk mempelajari
konsep return dan risiko portofolio dalam
investasi di pasar modal.
 Bab ini akan memberikan pemahaman yang
lebih baik mengenai :
• perbedaan tentang return yang diharapkan dan risiko
sekuritas individual dan portofolio;
• perbedaan tentang return aktual, return yang
diharapkan dan return yang disyaratkan;
• keterkaitan antara diversifikasi dan portofolio.
1/51
TOPIK PEMBAHASAN
 Pengertian Return dan Risiko
 Estimasi Return dan Risiko Sekuritas
 Analisis Risiko Portofolio
 Diversifikasi
 Estimasi Return dan Risiko Portofolio
 Pengaruh Bobot Portofolio dan Korelasi
 Model Indeks Tunggal
2/51
KONSEP RETURN DAN RISIKO
Return
 Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi
investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas
keberanian investor menanggung risiko atas investasi
yang dilakukannya.
 Return investasi terdiri dari dua komponen utama,
yaitu:
1. Yield, komponen return yang mencerminkan aliran
kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik
dari suatu investasi.
2. Capital gain (loss), komponen return yang
merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat
berharga (bisa saham maupun surat hutang jangka
panjang), yang bisa memberikan keuntungan
(kerugian) bagi investor.
3/51
Return total investasi dapat dihitung
sebagai berikut:
Return total = yield + capital gain (loss)
KONSEP RETURN DAN RISIKO
4/51
 Return realisasi (realized return)
Return yang telah terjadi (return aktual) yang
dihitung berdasarkan data historis (ex post data).
Return historis ini berguna sebagai dasar penentuan
return ekspektasi (expected return) dan risiko di masa
datang (conditioning expected return)
 Return Yang Diharapkan (Expected Return)
Return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor
di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi
yang bersifat sudah terjadi (ex post data), return yang
diharapkan merupakan hasil estimasi sehingga sifatnya
belum terjadi (ex ante data).
KONSEP RETURN DAN RISIKO
5/51
 Return Yang Dipersyaratkan (Required
Return)
Return yang diperoleh secara historis
yang merupakan tingkat return minimal
yang dikehendaki oleh investor atas
preferensi subyektif investor terhadap
risiko.
KONSEP RETURN DAN RISIKO
6/51
Risiko
 Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara
return aktual yang diterima dengan return yang
diharapkan. Semakin besar kemungkinan
perbedaannya, berarti semakin besar risiko
investasi tersebut.
 Beberapa sumber risiko yang mempengaruhi
risiko investasi:
1. risiko suku bunga, 5. risiko finansial,
2. risiko pasar, 6. risiko likuiditas,
3. risiko inflasi, 7. risiko nilai tukar mata uang,
4. risiko bisnis, 8. risiko negara (country risk)
KONSEP RETURN DAN RISIKO
7/51
RISIKO SISTEMATIS DAN RISIKO TIDAK
SISTEMATIS
 Risiko sistematis atau risiko pasar, yaitu risiko yang
berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar
secara keseluruhan. Beberapa penulis menyebut
sebagai risiko umum (general risk), sebagai risiko
yang tidak dapat didiversifikasi.
 Risiko tidak sistematis atau risiko spesifik (risiko
perusahaan), adalah risiko yang tidak terkait
dengan perubahan pasar secara keseluruhan. Risiko
perusahaan lebih terkait pada perubahan kondisi
mikro perusahaan penerbit sekuritas. Risiko
perusahaan bisa diminimalkan dengan melakukan
diversifikasi aset dalam suatu portofolio.
8/51
ESTIMASI RETURN DAN RISIKO
SEKURITAS
Menghitung Return yang Diharapkan
 Untuk mengestimasi return sekuritas sebagai aset
tunggal (stand-alone risk), investor harus
memperhitungkan setiap kemungkinan terwujudnya
tingkat return tertentu, atau yang lebih dikenal dengan
probabilitas kejadian.
 Secara matematis, return yang diharapkan dapat ditulis
sebagai berikut:
dalam hal ini:
E(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas
Ri = Return ke-i yang mungkin terjadi
pri = probabilitas kejadian return ke-i
n = banyaknya return yang mungkin terjadi
∑=
=
n
1i
ii prR(R)E
9/51
CONTOH: MENGHITUNG RETURN YANG
DIHARAPKAN
 Sekuritas ABC memiliki skenario kondisi ekonomi seperti
dalam tabel di bawah ini:
Penghitungan return yang diharapkan dari sekuritas ABC
tersebut bisa dihitung dengan rumus sebelumnya, seperti
berikut ini:
E(R) = [(0,30) (0,20)] + [(0,40) (0,15)] + [(0,30) (0,10)] = 0,15
Jadi, return yang diharapkan dari sekuritas ABC adalah 0,15
atau 15%.
Distribusi probabilitas sekuritas ABC
Kondisi
Ekonomi
Probabilitas Re turn
Ekonomi kuat 0,30 0,20
Ekonomi
sedang
0,40 0,15
Resesi 0,30 0,10
10/51
METODE ESTIMASI RETURN YANG DIHARAPKAN
Rata-rata Aritmatik dan Geometrik
 Estimasi return yang diharapkan bisa dilakukan
dengan perhitungan rata-rata return baik secara
aritmatik (arithmetic mean) dan rata-rata
geometrik (geometric mean).
 Dua metode yang dapat dipakai adalah:
1. Rata-rata aritmatik (arithmetic mean)
Arithmetic mean lebih baik dipakai untuk menghitung nilai
rata-rata aliran return yang tidak bersifat kumulatif
2. Rata-rata geometrik (geometric mean)
Geometric mean sebaiknya dipakai untuk menghitung tingkat
perubahan aliran return pada periode yang bersifat serial dan
kumulatif (misalnya 5 atau 10 tahun berturut turut).
11/51
 Kedua metode tersebut dapat digunakan
untuk menghitung suatu rangkaian aliran
return dalam suatu periode tertentu,
misalnya return suatu aset selama 5 atau
10 tahun.
METODE ESTIMASI RETURN YANG DIHARAPKAN
Rata-rata Aritmatik dan Geometrik
12/51
CONTOH:
PENGHITUNGAN ESTIMASI RETURN YANG DIHARAPKAN
Metode Rata-rata Aritmatik dan Geometrik
 Aset ABC selama 5 tahun memberikan return berturut-
turut sebagai berikut:
Tahun Return(%)
Return Relatif (1 +
return)
1995 15,25 1,1525
1996 20,35 1,2035
1997 -17,50 0,8250
1998 -10,75 0,8925
1999 15,40 1,1540
Return berdasar metode arithmetic mean:
5
15,40](-10,75)(-17,50)20,35[15,25 ++++
=X
%4,55
2,75][
==
5
2
X
Return berdasar metode geometric mean:
G= [(1 + 0,1525) (1 + 0,2035) (1 – 0,1750) (1 - 0,1075)
(1 + 0,1540)]1/5 – 1
= [(1,1525) (1,2035) (0,8250) (0,8925) (1,1540)]1/5 –
1
= (1,1786) 1/5 – 1
= 1,0334 – 1
= 0,334 = 3,34%
13/51
PERBANDINGAN METODA RATA-RATA
ARITMATIK DENGAN GEOMETRIK
 Metode arithmetic mean kadangkala bisa menyesatkan
terutama jika pola distribusi return selama suatu
periode mengalami prosentase perubahan yang sangat
fluktuatif. Sedangkan metode geometric mean, yang
bisa mengambarkan secara lebih akurat “nilai rata-rata
yang sebenarnya” dari suatu distribusi return selama
suatu periode tertentu.
 Hasil perhitungan return dengan metode geometric
mean lebih kecil dari hasil perhitungan metode
arithmetic mean.
14/51
 Penghitungan tingkat perubahan aliran
return pada periode yang bersifat serial
dan kumulatif sebaiknya mengunakan
metode geometric mean. Sedangkan
arithmetic mean, akan lebih baik dipakai
untuk menghitung nilai rata-rata aliran
return yang tidak bersifat kumulatif.
PERBANDINGAN METODA RATA-RATA
ARITMATIK DENGAN GEOMETRIK
15/51
ESTIMASI RISIKO
 Besaran risiko investasi diukur dari besaran
standar deviasi dari return yang diharapkan.
 Deviasi standar merupakan akar kuadrat dari
varians, yang yang menunjukkan seberapa besar
penyebaran variabel random di antara rata-
ratanya; semakin besar penyebarannya, semakin
besar varians atau deviasi standar investasi
tersebut.
16/51
 Rumus varians dan deviasi standar:
Varians return = σ2
= Σ [Ri – E(R)]2
pri
Deviasi standar = σ = (σ2
)1/2
Dalam hal ini:
σ2
= varians return
σ = deviasi standar
E(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas
Ri= Return ke-i yang mungkin terjadi
pri = probabilitas kejadian return ke-i
ESTIMASI RISIKO
17/51
CONTOH: ESTIMASI RISIKO
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Re turn (Ri
) Probabilitas (prI
) (1) x (2) Ri
– E(R) [(Ri
– E(R)]2
[(Ri
– E(R)]2
pri
0,07 0,2 0,014 -0,010 0,0001 0,00002
0,01 0,2 0,002 -0,070 0,0049 0,00098
0,08 0,3 0,024 0,000 0,0000 0,00000
0,10 0,1 0,010 0,020 0,0004 0,00004
0,15 0,2 0,030 0,070 0,0049 0,00098
1,0 E(R) =
0,08
Varians = σ2
= 0,00202
Deviasi standar= σ = (σ2
)1/2
= (0,00202)1/2
= 0,0449 = 4,49%
 Berikut ini adalah data re turn saham DEF:
 Dalam pengukuran risiko sekuritas kita juga perlu menghitung risiko relatif
sekuritas tersebut. Risiko relatif ini menunjukkan risiko per unit re turn yang
diharapkan. Ukuran risiko relatif yang bisa dipakai adalah koefisien variasi.
= 0,56125
diharapkanyangreturn
returndeviasistandar
variasiKoefisien =
0,080
0,0449
variasiKoefisien =
18/51
ANALISIS RISIKO PORTOFOLIO
 Dalam manajemen portofolio dikenal adanya
konsep pengurangan risiko sebagai akibat
penambahan sekuritas kedalam portofolio.
 Rumus untuk menghitung varians portofolio bisa
dituliskan sebagai berikut:
1/2
n
i
p
σ
σ =
19/51
 Contoh:
Misalnya risiko setiap sekuritas sebesar
0,20. Misalnya, jika kita memasukkan 100
saham dalam portofolio tersebut maka
risiko portofolio akan berkurang dari 0,20
menjadi 0,02.
= 0,021/2
100
20,0
=pσ
ANALISIS RISIKO PORTOFOLIO
20/51
BERAPA BANYAK JUMLAH SEKURITAS YANG
SEHARUSNYA DIMASUKKAN DALAM PORTOFOLIO?
 Dalam konteks portofolio, semakin banyak
jumlah saham yang dimasukkan dalam
portofolio, semakin besar manfaat
pengurangan risiko.
 Meskipun demikian, manfaat pengurangan
risiko portofolio akan mencapai akan semakin
menurun sampai pada jumlah tertentu, dan
setelah itu tambahan sekuritas tidak akan
memberikan manfaat terhadap pengurangan
risiko portofolio.
21/51
GRAFIK DIVERSIFIKASI DAN MANFAATNYA
TERHADAP PENGURANGAN RISIKO PORTOFOLIO
Jumlah saham dalam portofolio
Risikoportofolio(deviasistandar,
σP)
8060 7050403020101
0,02
0,04
0,06
0,08
0,10
0,12
0,14
0,16
22/51
REKOMENDASI JUMLAH SAHAM
MINIMAL DALAM PORTOFOLIO
Sumber Tahun
Jumlah saham
minimal
R.A. Stevenson , E.H. Jennings, dan D. Loy, Fundam e ntalo f Inve stm e nts , 4th
ed, St. Paul. MN, West
1988 8 - 16 saham
L.J Gitman, dan M.D. Joehnk, Fundam e ntals o f Inve sting , 4th
ed., , Harper &
Row
1990 8-20 saham
J.C. Francis, Inve stm e nt: Analysis and Manag e m e nt, 5th
ed., , McGraw-Hill 1991 10-15 saham
E.A. Moses dan J.M Cheney, Inve stm e nt: Analysis, Se le ctio n and
Manag e m e nt, , West
1989 10-15 saham
G.A. Hirt dan S.B. Block, Fundam e ntals o f Inve stm e nt Manag e m e nt, 3rd
ed., ,
Irwin
1989 10-20 saham
The Rewards and Pitfalls of High Dividends Stocks, The WallStre e t Jo urnal,
August, 2
1991 12-15 saham
F.K. Reilly, Inve stm e nt Analysis and Po rtfo lio Manag e m e nt, 3rd
ed., , The
Dryden Press
1992 12-18 saham
J. Bamford, J. Blyskal, E. Card, dan A. Jacobson, Co m ple te Guide To
Manag ing Yo ur Mo ne y, Mount Verrnon, NY, Consumers Union
1989 12 atau lebih
B.J. Winger dan R.R. Frasca, Inve stm e nt: Intro ductio n to Analysis and
Planning , 2nd
ed., , Macmillan
1991 15-20 saham
D.W. French, Se curity and Po rtfo lio Analysis , , Merrill 1989 20 saham
W.F.Sharpe dan G.J. Alexander, Inve stm e nts , 4th
ed., Englewood Cliffs, NJ,
Prentice Hall
1990 20 saham
R.A. Brealy dan S.C. Myers, Principle s o f Co rpo rate Finance , 4th
ed., ,
McGraw-Hill
1991 20 saham
Sumber: Dikutip dari Gerald D. Newbold dan Percy S. Poon, 1993, “The Minimum Number of Stocks Needed for
Diversification”, FinancialPractice and Educatio n, hal. 85-87.
23/51
DIVERSIFIKASI
 Diversifikasi adalah pembentukan portofolio
melalui pemilihan kombinasi sejumlah aset
tertentu sedemikian rupa hingga risiko dapat
diminimalkan tanpa mengurangi besaran
return yang diharapkan.
 Permasalahan diversifikasi adalah penentuan
atau pemilihan sejumlah aset-aset spesifik
tertentu dan penentuan proporsi dana yang
akan diinvestasikan untuk masing-masing aset
tersebut dalam portofolio.
24/51
 Ada dua prinsip diversifikasi yang umum
digunakan:
1. Diversifikasi Random.
2. Diversifikasi Markowitz.
DIVERSIFIKASI
25/51
DIVERSIFIKASI RANDOM
 Diversifikasi random atau ‘diversifikasi secara naif’
terjadi ketika investor menginvestasikan dananya
secara acak pada berbagai jenis saham yang berbeda
atau pada berbagai jenis aset yang berbeda.
 Investor memilih aset-aset yang akan dimasukkan ke
dalam portofolio tanpa terlalu memperhatikan
karakterisitik aset-aset bersangkutan (misalnya
tingkat risiko dan return yang diharapkan serta
industri).
26/51
 Dalam diversifikasi random, semakin
banyak jenis aset yang dimasukkan dalam
portofolio, semakin besar manfaat
pengurangan risiko yang akan diperoleh,
namun dengan marginal penurunan risiko
yang semakin berkurang.
DIVERSIFIKASI RANDOM
27/51
DIVERSIFIKASI MARKOWITZ
 Berbeda dengan diversifikasi random,
diversifikasi Markowitz mempertimbangkan
berbagai informasi mengenai karakteristik setiap
sekuritas yang akan dimasukkan dalam
portofolio.
 Diversifikasi Markowitz menjadikan
pembentukan portofolio menjadi lebih selektif
terutama dalam memilih aset-aset sehingga
diharapkan memberikan manfaat diversifikasi
yang paling optimal.
28/51
 Informasi karakteristik aset utama yang
dipertimbangkan adalah tingkat return
dan risiko (mean-variance) masing-
masing aset, sehingga metode divesifikasi
Markowitz sering disebut dengan mean-
variance model.
DIVERSIFIKASI MARKOWITZ
29/51
 Filosofis diversifikasi Markowitz: “janganlah
menaruh semua telur ke dalam satu
keranjang“
 Kontribusi penting dari ajaran Markowitz adalah
bahwa risiko portofolio tidak boleh dihitung
dari penjumlahan semua risiko aset-aset
yang ada dalam portofolio, tetapi harus
dihitung dari kontribusi risiko aset tersebut
terhadap risiko portofolio, atau diistilahkan
dengan kovarians.
DIVERSIFIKASI MARKOWITZ
30/51
 Input data yang diperlukan dalam proses
diversifikasi Markowitz adalah struktur varians dan
kovarians sekuritas yang disusun dalam suatu
matriks varians-kovarians.
 Kovarians adalah suatu ukuran absolut yang
menunjukkan sejauh mana return dari dua
sekuritas dalam portofolio cenderung untuk
bergerak secara bersama-sama.
 Koefisien korelasi yang mengukur derajat asosiasi
dua variabel yang menunjukkan tingkat keeratan
pergerakan bersamaan relatif (relative
comovements) antara dua variabel.
DIVERSIFIKASI MARKOWITZ
31/51
KOEFISIEN KORELASI
 Dalam konteks diversifikasi, korelasi menunjukkan
sejauhmana return dari suatu sekuritas terkait satu
dengan lainnya:
 jika ρi,j = +1,0; berarti korelasi positif sempurna
 jika ρi,j = -1,0; berarti korelasi negatif sempurna
 jika ρi,j = 0,0; berarti tidak ada korelasi
 Konsep koefisien korelasi yang penting:
1. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna
(+1,0) tidak akan memberikan manfaat pengurangan risiko.
2. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan mengurangi
risiko portofolio secara signifikan.
3. Penggabungan dua buah sekuritas yang berkorelasi negatif
sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua sekuritas
tersebut.
4. Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrem tersebut (+1,0;
0,0; dan –1,0) sangat jarang terjadi.
32/51
KOVARIANS
 Dalam konteks manajemen portofolio, kovarians
menunjukkan sejauhmana return dari dua sekuritas
mempunyai kecenderungan bergerak bersama-sama.
 Secara matematis, rumus untuk menghitung kovarians dua
buah sekuritas A dan B adalah:
Dalam hal ini:
σAB = kovarians antara sekuritas A dan B
RA,i = return sekuritas A pada saat i
E(RA)= nilai yang diharapkan dari return sekuritas A
m = jumlah hasil sekuritas yang mungkin terjadi pada
periode tertentu
pri = probabilitas kejadian return ke-i
[ ] [ ]∑
=
=
m
1i
iBiB,AiA,AB pr)E(R-R)E(R-Rσ
33/51
ESTIMASI RETURN DAN RISIKO
PORTOFOLIO
 Mengestimasi return dan risiko portofolio berarti
menghitung return yang diharapkan dan risiko suatu
kumpulan aset individual yang dikombinasikan dalam suatu
portofolio aset.
 Rumus untuk menghitung return yang diharapkan dari
portofolio adalah sebagai berikut:
dalam hal ini:
E(Rp) = return yang diharapkan dari portofolio
Wi = bobot portofolio sekuritas ke-i
ΣWi = jumlah total bobot portofolio = 1,0
E(Ri) = Return yang diharapkan dari sekuritas ke-i
n = jumlah sekuritas-sekuritas yang ada dalam portofolio.
∑
=
=
n
1i
)E(RW)E(R iip
34/51
Sebuah portofolio yang terdiri dari 3 jenis saham
ABC, DEF dan GHI menawarkan return yang
diharapkan masing-masing sebesar 15%, 20% dan
25%.
Misalnya, presentase dana yang diinvestasikan
pada saham ABC sebesar 40%, saham DEF 30% dan
saham GHI 30%, maka return yang diharapkan
dari portofolio tersebut adalah:
E(Rp) = 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25)
= 0,195 atau 19,5%
CONTOH: ESTIMASI RETURN DAN
RISIKO PORTOFOLIO
35/51
MENGHITUNG RISIKO PORTOFOLIO
 Dalam menghitung risiko portofolio, ada tiga hal
yang perlu ditentukan, yaitu:
1. Varians setiap sekuritas.
2. Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas
lainnya.
3. Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas.
 Kasus Dua Sekuritas
Secara matematis, risiko portofolio dapat dihitung
dengan:
Dalam hal ini:
σp
= deviasi standar portofolio
wA
= bobot portofolio pada aset A
ρA,B
= koefisien korelasi aset A dan B
2/12222
])()()(2[ BAABBABBAAp WWWW σσρσσσ +++=
36/51
CONTOH: PERHITUNGAN RISIKO
PORTOFOLIO DUA ASET
 Portofolio yang terdiri dari saham A dan B masing-
masing menawarkan return sebesar 10% dan 25%;
serta deviasi standar masing-masing sebesar 30% dan
60%. Alokasi dana investor pada kedua aset tersebut
masing-masing sebesar 50% untuk setiap aset.
 Deviasi standar portofolio tersebut dihitung dengan:
σp
= [(0,5)2
(0,3)2
+ (0,5)2
(0,6)2
+ 2 (0,5)(0,5)(ρA,B
)(0,3)(0,6)]1/2
= [0,0225 + 0,09 + (0,09) (ρA,B
)]1/2
= [0,1125 + 0,09 (ρA,B
)]1/2
37/51
ρA,B
[0.1125 + 0,09 (ρA,B
)] 1/2
σp
+1,0 [0,1125 + (0,09) (1,0)] 1/2
45,0%
+0,5 [0,1125 + (0,09) (0,5)] 1/2
39,8%
+0,2 [0,1125 + (0,09) (0,2)] 1/2
36,1%
0 [0,1125 + (0,09) (0,0)] 1/2
33,5%
-0,2 [0,1125 + (0,09) (-0,2)] 1/2
30,7%
-0,5 [0,1125 + (0,09) (-0,5)] 1/2
25,9%
-1,0 [0,1125 + (0,09) (-1,0)] 1/2
15%
Berikut ini beberapa skenario koefisien korelasi
saham A dan B beserta hasil perhitungan deviasi
standarnya:
CONTOH: PERHITUNGAN RISIKO
PORTOFOLIO DUA ASET
38/51
DIVERSIFIKASI UNTUK N-ASET
ASET 1 ASET 2 ASET 3 ASET N
ASET
1
W1 W1 σ1 σ1 W1 W2σ1 2 W1 W3σ1 3 W1 WNσ1 N
ASET
2
W2W1 σ1 2 W2W2σ2σ2 W2W3σ23 W2WNσ2N
ASET
3
W3W1 σ1 3 W2W3σ23 W3W3σ3σ3 W3WNσ3N
ASET
N
WNW1 σN1 WNW2σN2 WNW3σN3 WNWNσNσN
Untuk kasus diversifikasi dengan N-Aset, risiko portofolio
dapat diestimasi dengan mengunakan Matriks Varians-
Kovarians
 Estimasi risiko portofolio untuk N-Aset, maka kita harus
menghitung N varians dan [N(N-1)]/2 kovarians.
 Jika N=100, maka untuk menghitung besaran risiko
portofolio Markowitz kita harus menghitung [100 (100-1)/2
atau 4950 kovarians dan 100 varians.
39/51
VARIANS ATAU KOVARIANS?
Estimasi risiko portofolio Markowitz membutuhkan
penghitungan kovarians yang jauh lebih besar daripada
penghitungan varians.
Var = N varians + (N2
-N) kovarians
Jika proporsi portofolio adalah equally weighted:
Var = (1/N)2
(N) + (1/N)2
(N2
-N)
Jika diasumsikan N=~ (sangat besar), maka (1/N ≈ 0):
Var ≈ 1/N rata-rata varians + [1-(1/N)] rata-rata kovarians
Var ≈ rata-rata kovarians
40/51
KESIMPULAN PENTING
DIVERSIFIKASI MARKOWITZ
 Diversifikasi memang mampu mengurangi
risiko, namun terdapat risiko yang tidak
dapat dihilangkan oleh diversifikasi yang
dikenal dengan risiko sistematis.
 Risiko yang tidak bisa dihilangkan oleh
diversifkasi diindikasikan oleh besaran
kovarians, yaitu kontribusi risiko masing-
masing aset relatif terhadap risiko
portofolionya.
41/51
PENGARUH BOBOT PORTOFOLIO
DAN KORELASI
 Contoh: Seorang investor
memutuskan untuk berinvestasi
pada dua aset dengan karakteristik
sebagai berikut:
 Asumsi koefisien orelasi antara
saham S dan obligasi O adalah nol.
 Asumsikan bahwa jika Ws
bernilai
dari 0 sampai 1, maka kita akan
dapat menentukan kemungkinan
deviasi standar yang ada adalah
sebagai berikut:
Ws
E(Rp
) σp
1,00 12,00% 15,00%
0,90 11,40% 13,54%
0,80 10,80% 12,17%
0,70 10,20% 10,92%
0,60 9,60% 9,85%
0,50 9,00% 9,01%
0,40 8,40% 8,49%
0,30 7,80% 8,32%
0,20 7,20% 8,54%
0,10 6,60% 9,12%
0,00 6,00% 10,00%
SahamS Obligasi O
Return harapan, E
(Ri
)
0,12 0,06
Deviasi standar, σi
0,15 0,10
42/51
PORTFOLIO’S INVESTMENT
OPPORTUNITY SET
 Titik-titik dalam skedul diplot pada gambar berikut.
 Kurva ini disebut kumpulan peluang investasi (investment
opportunity set) atau garis kombinasi karena kurva ini
menunjukkan berbagai kombinasi yang mungkin dari risiko dan
return harapan yang disediakan oleh portofolio kedua aset
tersebut.
 Dengan kata lain, kurva ini menunjukkan apa yang terjadi pada
risiko dan return harapan dari portfofolio kedua aset ketika
bobot portofolio diubah-ubah.
100%
saham S
100%
obligasi O
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
14%
0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% 16%
Deviasi standar return portofolio
Returnharapanportofolio
43/51
PEMETAAN KUMPULAN PELUANG
INVESTASI
 Kurva kumpulan peluang investasi dapat diciptakan untuk
berapapun nilai koefisien korelasi antara saham S dan
obligasi O.
 Gambar berikut memperlihatkan kurva kumpulan peluang
investasi pada berbagai koefisien korelasi secara serentak.
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
14%
0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% 16%
Deviasi standar return portofolio
Returnharapanportofolio
Korelasi = 1 Korelasi = -1 Korelasi = 0 Korelasi = 0.5
44/51
MODEL INDEKS TUNGGAL
 Model portofolio Markowitz dengan perhitungan kovarians
yang kompleks seperti telah dijelaskan diatas,
selanjutnya dikembangkan oleh William Sharpe dengan
menciptakan model indeks tunggal.
 Model ini mengkaitkan perhitungan return setiap aset
pada return indeks pasar.
 Secara matematis, model indeks tunggal dapat
digambarkan sebagai berikut:
Ri
= αi
+ βi
RM
+ ei
Dalam hal ini:
Ri
= return sekuritas i
RM
= return indeks pasar
αi
= bagian return sekuritas i yang tidak dipengaruhi kinerja pasar
βi
= ukuran kepekaan return sekuritas i terhadap perubahan return pasar
ei
= kesalahan residual
45/51
 Penghitungan return sekuritas dalam model indeks
tunggal melibatkan dua komponen utama, yaitu:
1. komponen return yang terkait dengan keunikan
perusahaan; dilambangkan dengan αi
2. komponen return yang terkait dengan pasar;
dilambangkan dengan βI
Formulasi Model Indeks Tunggal
Asumsi:
Sekuritas akan berkorelasi hanya jika sekuritas-sekuritas
tersebut mempunyai respon yang sama terhadap
return pasar. Sekuritas akan bergerak menuju arah
yang sama hanya jika sekuritas-sekuritas tersebut
mempunyai hubungan yang sama terhadap return
pasar.
iMiii eRR ++= βα
MODEL INDEKS TUNGGAL
46/51
BETA PADA MODEL INDEKS
TUNGGAL
 Salah satu konsep penting dalam model
indeks tunggal adalah terminologi Beta (β).
 Beta merupakan ukuran kepekaan return
sekuritas terhadap return pasar. Semakin
besar beta suatu sekuritas, semakin besar
kepekaan return sekuritas tersebut
terhadap perubahan return pasar.
47/51
 Asumsi yang dipakai dalam model indeks
tunggal adalah bahwa sekuritas akan
berkorelasi hanya jika sekuritas-sekuritas
tersebut mempunyai respon yang sama
terhadap return pasar.
 Dalam model indeks tunggal, kovarians
antara saham A dan saham B hanya bisa
dihitung atas dasar kesamaan respon kedua
saham tersebut terhadap return pasar.
MODEL INDEKS TUNGGAL
48/51
 Secara matematis, kovarians antar saham
A dan B yang hanya terkait dengan risiko
pasar bisa dituliskan sebagai:
ρAB
= βA
βB
σ2
M
 Persamaan untuk menghitung risiko
portofolio dengan model indeks tunggal
akan menjadi:
epppp σσβσ += ][ 222
MODEL INDEKS TUNGGAL
49/51
MODEL INDEKS TUNGGAL VS
MODEL MARKOWITZ
 Kompleksitas penghitungan risiko portofolio
metode Markowitz adalah memerlukan varian
dan kovarian yang semakin kompleks untuk
setiap penambahan aset yang dimasukkan dalam
portofolio.
 Model Markowitz menghitung kovarians melalui
penggunaan matriks hubungan varians-kovarians,
yang memerlukan perhitungan yang kompleks.
Sedangkan dalam model indeks tunggal, risiko
disederhanakan kedalam dua komponen, yaitu
risiko pasar dan risiko keunikan perusahaan.
50/51
 Penyederhaan dalam model indeks
tunggal tersebut ternyata bisa
menyederhanakan penghitungan risiko
portofolio Markowitz yang sangat
kompleks menjadi perhitungan
sederhana.
MODEL INDEKS TUNGGAL VS
MODEL MARKOWITZ
51/51

More Related Content

What's hot

Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
 
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolioPortofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolioJudianto Nugroho
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Kacung Abdullah
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptAnisa Kirana
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Rizky Akbar
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian SahamHayy
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangAkuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangSidik Abdullah
 
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaManajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaJudianto Nugroho
 
Manajemen portofolio
Manajemen portofolioManajemen portofolio
Manajemen portofoliogdengurah
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and returnyy rahmat
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Dayana Florencia
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leveragetitikefnita
 

What's hot (20)

Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolioPortofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal ppt
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangAkuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
 
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaManajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
 
Manajemen portofolio
Manajemen portofolioManajemen portofolio
Manajemen portofolio
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and return
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 

Similar to Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio

Inisiasi 2.1 materi portofolio
Inisiasi 2.1 materi portofolioInisiasi 2.1 materi portofolio
Inisiasi 2.1 materi portofoliorajacetak
 
Handout-MAN-308-Return-yang-Diharapkan-Resiko-Portofolio.pptx
Handout-MAN-308-Return-yang-Diharapkan-Resiko-Portofolio.pptxHandout-MAN-308-Return-yang-Diharapkan-Resiko-Portofolio.pptx
Handout-MAN-308-Return-yang-Diharapkan-Resiko-Portofolio.pptxjampang1
 
Paparan Risk and Return_Fuad Ramdhan D.pptx
Paparan Risk and Return_Fuad Ramdhan D.pptxPaparan Risk and Return_Fuad Ramdhan D.pptx
Paparan Risk and Return_Fuad Ramdhan D.pptxnurjan8
 
011SEMINAR INVESTASI-BUDI SUTRISNO.pptx
011SEMINAR INVESTASI-BUDI SUTRISNO.pptx011SEMINAR INVESTASI-BUDI SUTRISNO.pptx
011SEMINAR INVESTASI-BUDI SUTRISNO.pptxFandi55
 
Resiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolioResiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolioIU Mb
 
Analisis rate of return
Analisis rate of returnAnalisis rate of return
Analisis rate of returnVj Dwi ShiNoda
 
risk dan01 return.pptrisk dan return.ppt
risk dan01 return.pptrisk dan return.pptrisk dan01 return.pptrisk dan return.ppt
risk dan01 return.pptrisk dan return.pptharis916240
 
Makalah ekonomi teknik tugas dua
  Makalah ekonomi teknik tugas dua  Makalah ekonomi teknik tugas dua
Makalah ekonomi teknik tugas duaRifan Bukhori
 
5.Saham_Mj Keuangan
5.Saham_Mj Keuangan5.Saham_Mj Keuangan
5.Saham_Mj KeuanganYoyo Sudaryo
 
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIOANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIODonny Agung
 
Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioRizkikaAstari
 
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
4-return-dan-resiko-portofolio1.pptRiniNs2
 
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
4-return-dan-resiko-portofolio1.pptMRICKYARDIANSYAH2
 

Similar to Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio (20)

Inisiasi 2.1 materi portofolio
Inisiasi 2.1 materi portofolioInisiasi 2.1 materi portofolio
Inisiasi 2.1 materi portofolio
 
Handout-MAN-308-Return-yang-Diharapkan-Resiko-Portofolio.pptx
Handout-MAN-308-Return-yang-Diharapkan-Resiko-Portofolio.pptxHandout-MAN-308-Return-yang-Diharapkan-Resiko-Portofolio.pptx
Handout-MAN-308-Return-yang-Diharapkan-Resiko-Portofolio.pptx
 
Paparan Risk and Return_Fuad Ramdhan D.pptx
Paparan Risk and Return_Fuad Ramdhan D.pptxPaparan Risk and Return_Fuad Ramdhan D.pptx
Paparan Risk and Return_Fuad Ramdhan D.pptx
 
Expect return dan risiko
Expect return dan risikoExpect return dan risiko
Expect return dan risiko
 
Resiko dan Imbal Hasil
Resiko dan Imbal Hasil Resiko dan Imbal Hasil
Resiko dan Imbal Hasil
 
011SEMINAR INVESTASI-BUDI SUTRISNO.pptx
011SEMINAR INVESTASI-BUDI SUTRISNO.pptx011SEMINAR INVESTASI-BUDI SUTRISNO.pptx
011SEMINAR INVESTASI-BUDI SUTRISNO.pptx
 
P-13 Risk dan return.pptx
P-13 Risk dan return.pptxP-13 Risk dan return.pptx
P-13 Risk dan return.pptx
 
Analisis rate of return
Analisis rate of returnAnalisis rate of return
Analisis rate of return
 
Resiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolioResiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolio
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and return
 
Analisis rate of return
Analisis rate of returnAnalisis rate of return
Analisis rate of return
 
risk dan01 return.pptrisk dan return.ppt
risk dan01 return.pptrisk dan return.pptrisk dan01 return.pptrisk dan return.ppt
risk dan01 return.pptrisk dan return.ppt
 
Makalah ekonomi teknik tugas dua
  Makalah ekonomi teknik tugas dua  Makalah ekonomi teknik tugas dua
Makalah ekonomi teknik tugas dua
 
Bab 3_Risiko & Return.ppt
Bab 3_Risiko & Return.pptBab 3_Risiko & Return.ppt
Bab 3_Risiko & Return.ppt
 
5.Saham_Mj Keuangan
5.Saham_Mj Keuangan5.Saham_Mj Keuangan
5.Saham_Mj Keuangan
 
P 3 efficent frontier
P 3 efficent frontierP 3 efficent frontier
P 3 efficent frontier
 
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIOANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
 
Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan Portofolio
 
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
 
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
 

More from Judianto Nugroho (20)

Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
 
Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
 
Chap18 en-id
Chap18 en-idChap18 en-id
Chap18 en-id
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
 
Chap11 en-id
Chap11 en-idChap11 en-id
Chap11 en-id
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
 
Chap01 en-id
Chap01 en-idChap01 en-id
Chap01 en-id
 
Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio

  • 1.
  • 2. OVERVIEW  Tujuan dari bab ini adalah untuk mempelajari konsep return dan risiko portofolio dalam investasi di pasar modal.  Bab ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai : • perbedaan tentang return yang diharapkan dan risiko sekuritas individual dan portofolio; • perbedaan tentang return aktual, return yang diharapkan dan return yang disyaratkan; • keterkaitan antara diversifikasi dan portofolio. 1/51
  • 3. TOPIK PEMBAHASAN  Pengertian Return dan Risiko  Estimasi Return dan Risiko Sekuritas  Analisis Risiko Portofolio  Diversifikasi  Estimasi Return dan Risiko Portofolio  Pengaruh Bobot Portofolio dan Korelasi  Model Indeks Tunggal 2/51
  • 4. KONSEP RETURN DAN RISIKO Return  Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.  Return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu: 1. Yield, komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. 2. Capital gain (loss), komponen return yang merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (bisa saham maupun surat hutang jangka panjang), yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor. 3/51
  • 5. Return total investasi dapat dihitung sebagai berikut: Return total = yield + capital gain (loss) KONSEP RETURN DAN RISIKO 4/51
  • 6.  Return realisasi (realized return) Return yang telah terjadi (return aktual) yang dihitung berdasarkan data historis (ex post data). Return historis ini berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko di masa datang (conditioning expected return)  Return Yang Diharapkan (Expected Return) Return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang bersifat sudah terjadi (ex post data), return yang diharapkan merupakan hasil estimasi sehingga sifatnya belum terjadi (ex ante data). KONSEP RETURN DAN RISIKO 5/51
  • 7.  Return Yang Dipersyaratkan (Required Return) Return yang diperoleh secara historis yang merupakan tingkat return minimal yang dikehendaki oleh investor atas preferensi subyektif investor terhadap risiko. KONSEP RETURN DAN RISIKO 6/51
  • 8. Risiko  Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti semakin besar risiko investasi tersebut.  Beberapa sumber risiko yang mempengaruhi risiko investasi: 1. risiko suku bunga, 5. risiko finansial, 2. risiko pasar, 6. risiko likuiditas, 3. risiko inflasi, 7. risiko nilai tukar mata uang, 4. risiko bisnis, 8. risiko negara (country risk) KONSEP RETURN DAN RISIKO 7/51
  • 9. RISIKO SISTEMATIS DAN RISIKO TIDAK SISTEMATIS  Risiko sistematis atau risiko pasar, yaitu risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Beberapa penulis menyebut sebagai risiko umum (general risk), sebagai risiko yang tidak dapat didiversifikasi.  Risiko tidak sistematis atau risiko spesifik (risiko perusahaan), adalah risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan. Risiko perusahaan lebih terkait pada perubahan kondisi mikro perusahaan penerbit sekuritas. Risiko perusahaan bisa diminimalkan dengan melakukan diversifikasi aset dalam suatu portofolio. 8/51
  • 10. ESTIMASI RETURN DAN RISIKO SEKURITAS Menghitung Return yang Diharapkan  Untuk mengestimasi return sekuritas sebagai aset tunggal (stand-alone risk), investor harus memperhitungkan setiap kemungkinan terwujudnya tingkat return tertentu, atau yang lebih dikenal dengan probabilitas kejadian.  Secara matematis, return yang diharapkan dapat ditulis sebagai berikut: dalam hal ini: E(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas Ri = Return ke-i yang mungkin terjadi pri = probabilitas kejadian return ke-i n = banyaknya return yang mungkin terjadi ∑= = n 1i ii prR(R)E 9/51
  • 11. CONTOH: MENGHITUNG RETURN YANG DIHARAPKAN  Sekuritas ABC memiliki skenario kondisi ekonomi seperti dalam tabel di bawah ini: Penghitungan return yang diharapkan dari sekuritas ABC tersebut bisa dihitung dengan rumus sebelumnya, seperti berikut ini: E(R) = [(0,30) (0,20)] + [(0,40) (0,15)] + [(0,30) (0,10)] = 0,15 Jadi, return yang diharapkan dari sekuritas ABC adalah 0,15 atau 15%. Distribusi probabilitas sekuritas ABC Kondisi Ekonomi Probabilitas Re turn Ekonomi kuat 0,30 0,20 Ekonomi sedang 0,40 0,15 Resesi 0,30 0,10 10/51
  • 12. METODE ESTIMASI RETURN YANG DIHARAPKAN Rata-rata Aritmatik dan Geometrik  Estimasi return yang diharapkan bisa dilakukan dengan perhitungan rata-rata return baik secara aritmatik (arithmetic mean) dan rata-rata geometrik (geometric mean).  Dua metode yang dapat dipakai adalah: 1. Rata-rata aritmatik (arithmetic mean) Arithmetic mean lebih baik dipakai untuk menghitung nilai rata-rata aliran return yang tidak bersifat kumulatif 2. Rata-rata geometrik (geometric mean) Geometric mean sebaiknya dipakai untuk menghitung tingkat perubahan aliran return pada periode yang bersifat serial dan kumulatif (misalnya 5 atau 10 tahun berturut turut). 11/51
  • 13.  Kedua metode tersebut dapat digunakan untuk menghitung suatu rangkaian aliran return dalam suatu periode tertentu, misalnya return suatu aset selama 5 atau 10 tahun. METODE ESTIMASI RETURN YANG DIHARAPKAN Rata-rata Aritmatik dan Geometrik 12/51
  • 14. CONTOH: PENGHITUNGAN ESTIMASI RETURN YANG DIHARAPKAN Metode Rata-rata Aritmatik dan Geometrik  Aset ABC selama 5 tahun memberikan return berturut- turut sebagai berikut: Tahun Return(%) Return Relatif (1 + return) 1995 15,25 1,1525 1996 20,35 1,2035 1997 -17,50 0,8250 1998 -10,75 0,8925 1999 15,40 1,1540 Return berdasar metode arithmetic mean: 5 15,40](-10,75)(-17,50)20,35[15,25 ++++ =X %4,55 2,75][ == 5 2 X Return berdasar metode geometric mean: G= [(1 + 0,1525) (1 + 0,2035) (1 – 0,1750) (1 - 0,1075) (1 + 0,1540)]1/5 – 1 = [(1,1525) (1,2035) (0,8250) (0,8925) (1,1540)]1/5 – 1 = (1,1786) 1/5 – 1 = 1,0334 – 1 = 0,334 = 3,34% 13/51
  • 15. PERBANDINGAN METODA RATA-RATA ARITMATIK DENGAN GEOMETRIK  Metode arithmetic mean kadangkala bisa menyesatkan terutama jika pola distribusi return selama suatu periode mengalami prosentase perubahan yang sangat fluktuatif. Sedangkan metode geometric mean, yang bisa mengambarkan secara lebih akurat “nilai rata-rata yang sebenarnya” dari suatu distribusi return selama suatu periode tertentu.  Hasil perhitungan return dengan metode geometric mean lebih kecil dari hasil perhitungan metode arithmetic mean. 14/51
  • 16.  Penghitungan tingkat perubahan aliran return pada periode yang bersifat serial dan kumulatif sebaiknya mengunakan metode geometric mean. Sedangkan arithmetic mean, akan lebih baik dipakai untuk menghitung nilai rata-rata aliran return yang tidak bersifat kumulatif. PERBANDINGAN METODA RATA-RATA ARITMATIK DENGAN GEOMETRIK 15/51
  • 17. ESTIMASI RISIKO  Besaran risiko investasi diukur dari besaran standar deviasi dari return yang diharapkan.  Deviasi standar merupakan akar kuadrat dari varians, yang yang menunjukkan seberapa besar penyebaran variabel random di antara rata- ratanya; semakin besar penyebarannya, semakin besar varians atau deviasi standar investasi tersebut. 16/51
  • 18.  Rumus varians dan deviasi standar: Varians return = σ2 = Σ [Ri – E(R)]2 pri Deviasi standar = σ = (σ2 )1/2 Dalam hal ini: σ2 = varians return σ = deviasi standar E(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas Ri= Return ke-i yang mungkin terjadi pri = probabilitas kejadian return ke-i ESTIMASI RISIKO 17/51
  • 19. CONTOH: ESTIMASI RISIKO (1) (2) (3) (4) (5) (6) Re turn (Ri ) Probabilitas (prI ) (1) x (2) Ri – E(R) [(Ri – E(R)]2 [(Ri – E(R)]2 pri 0,07 0,2 0,014 -0,010 0,0001 0,00002 0,01 0,2 0,002 -0,070 0,0049 0,00098 0,08 0,3 0,024 0,000 0,0000 0,00000 0,10 0,1 0,010 0,020 0,0004 0,00004 0,15 0,2 0,030 0,070 0,0049 0,00098 1,0 E(R) = 0,08 Varians = σ2 = 0,00202 Deviasi standar= σ = (σ2 )1/2 = (0,00202)1/2 = 0,0449 = 4,49%  Berikut ini adalah data re turn saham DEF:  Dalam pengukuran risiko sekuritas kita juga perlu menghitung risiko relatif sekuritas tersebut. Risiko relatif ini menunjukkan risiko per unit re turn yang diharapkan. Ukuran risiko relatif yang bisa dipakai adalah koefisien variasi. = 0,56125 diharapkanyangreturn returndeviasistandar variasiKoefisien = 0,080 0,0449 variasiKoefisien = 18/51
  • 20. ANALISIS RISIKO PORTOFOLIO  Dalam manajemen portofolio dikenal adanya konsep pengurangan risiko sebagai akibat penambahan sekuritas kedalam portofolio.  Rumus untuk menghitung varians portofolio bisa dituliskan sebagai berikut: 1/2 n i p σ σ = 19/51
  • 21.  Contoh: Misalnya risiko setiap sekuritas sebesar 0,20. Misalnya, jika kita memasukkan 100 saham dalam portofolio tersebut maka risiko portofolio akan berkurang dari 0,20 menjadi 0,02. = 0,021/2 100 20,0 =pσ ANALISIS RISIKO PORTOFOLIO 20/51
  • 22. BERAPA BANYAK JUMLAH SEKURITAS YANG SEHARUSNYA DIMASUKKAN DALAM PORTOFOLIO?  Dalam konteks portofolio, semakin banyak jumlah saham yang dimasukkan dalam portofolio, semakin besar manfaat pengurangan risiko.  Meskipun demikian, manfaat pengurangan risiko portofolio akan mencapai akan semakin menurun sampai pada jumlah tertentu, dan setelah itu tambahan sekuritas tidak akan memberikan manfaat terhadap pengurangan risiko portofolio. 21/51
  • 23. GRAFIK DIVERSIFIKASI DAN MANFAATNYA TERHADAP PENGURANGAN RISIKO PORTOFOLIO Jumlah saham dalam portofolio Risikoportofolio(deviasistandar, σP) 8060 7050403020101 0,02 0,04 0,06 0,08 0,10 0,12 0,14 0,16 22/51
  • 24. REKOMENDASI JUMLAH SAHAM MINIMAL DALAM PORTOFOLIO Sumber Tahun Jumlah saham minimal R.A. Stevenson , E.H. Jennings, dan D. Loy, Fundam e ntalo f Inve stm e nts , 4th ed, St. Paul. MN, West 1988 8 - 16 saham L.J Gitman, dan M.D. Joehnk, Fundam e ntals o f Inve sting , 4th ed., , Harper & Row 1990 8-20 saham J.C. Francis, Inve stm e nt: Analysis and Manag e m e nt, 5th ed., , McGraw-Hill 1991 10-15 saham E.A. Moses dan J.M Cheney, Inve stm e nt: Analysis, Se le ctio n and Manag e m e nt, , West 1989 10-15 saham G.A. Hirt dan S.B. Block, Fundam e ntals o f Inve stm e nt Manag e m e nt, 3rd ed., , Irwin 1989 10-20 saham The Rewards and Pitfalls of High Dividends Stocks, The WallStre e t Jo urnal, August, 2 1991 12-15 saham F.K. Reilly, Inve stm e nt Analysis and Po rtfo lio Manag e m e nt, 3rd ed., , The Dryden Press 1992 12-18 saham J. Bamford, J. Blyskal, E. Card, dan A. Jacobson, Co m ple te Guide To Manag ing Yo ur Mo ne y, Mount Verrnon, NY, Consumers Union 1989 12 atau lebih B.J. Winger dan R.R. Frasca, Inve stm e nt: Intro ductio n to Analysis and Planning , 2nd ed., , Macmillan 1991 15-20 saham D.W. French, Se curity and Po rtfo lio Analysis , , Merrill 1989 20 saham W.F.Sharpe dan G.J. Alexander, Inve stm e nts , 4th ed., Englewood Cliffs, NJ, Prentice Hall 1990 20 saham R.A. Brealy dan S.C. Myers, Principle s o f Co rpo rate Finance , 4th ed., , McGraw-Hill 1991 20 saham Sumber: Dikutip dari Gerald D. Newbold dan Percy S. Poon, 1993, “The Minimum Number of Stocks Needed for Diversification”, FinancialPractice and Educatio n, hal. 85-87. 23/51
  • 25. DIVERSIFIKASI  Diversifikasi adalah pembentukan portofolio melalui pemilihan kombinasi sejumlah aset tertentu sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi besaran return yang diharapkan.  Permasalahan diversifikasi adalah penentuan atau pemilihan sejumlah aset-aset spesifik tertentu dan penentuan proporsi dana yang akan diinvestasikan untuk masing-masing aset tersebut dalam portofolio. 24/51
  • 26.  Ada dua prinsip diversifikasi yang umum digunakan: 1. Diversifikasi Random. 2. Diversifikasi Markowitz. DIVERSIFIKASI 25/51
  • 27. DIVERSIFIKASI RANDOM  Diversifikasi random atau ‘diversifikasi secara naif’ terjadi ketika investor menginvestasikan dananya secara acak pada berbagai jenis saham yang berbeda atau pada berbagai jenis aset yang berbeda.  Investor memilih aset-aset yang akan dimasukkan ke dalam portofolio tanpa terlalu memperhatikan karakterisitik aset-aset bersangkutan (misalnya tingkat risiko dan return yang diharapkan serta industri). 26/51
  • 28.  Dalam diversifikasi random, semakin banyak jenis aset yang dimasukkan dalam portofolio, semakin besar manfaat pengurangan risiko yang akan diperoleh, namun dengan marginal penurunan risiko yang semakin berkurang. DIVERSIFIKASI RANDOM 27/51
  • 29. DIVERSIFIKASI MARKOWITZ  Berbeda dengan diversifikasi random, diversifikasi Markowitz mempertimbangkan berbagai informasi mengenai karakteristik setiap sekuritas yang akan dimasukkan dalam portofolio.  Diversifikasi Markowitz menjadikan pembentukan portofolio menjadi lebih selektif terutama dalam memilih aset-aset sehingga diharapkan memberikan manfaat diversifikasi yang paling optimal. 28/51
  • 30.  Informasi karakteristik aset utama yang dipertimbangkan adalah tingkat return dan risiko (mean-variance) masing- masing aset, sehingga metode divesifikasi Markowitz sering disebut dengan mean- variance model. DIVERSIFIKASI MARKOWITZ 29/51
  • 31.  Filosofis diversifikasi Markowitz: “janganlah menaruh semua telur ke dalam satu keranjang“  Kontribusi penting dari ajaran Markowitz adalah bahwa risiko portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan semua risiko aset-aset yang ada dalam portofolio, tetapi harus dihitung dari kontribusi risiko aset tersebut terhadap risiko portofolio, atau diistilahkan dengan kovarians. DIVERSIFIKASI MARKOWITZ 30/51
  • 32.  Input data yang diperlukan dalam proses diversifikasi Markowitz adalah struktur varians dan kovarians sekuritas yang disusun dalam suatu matriks varians-kovarians.  Kovarians adalah suatu ukuran absolut yang menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas dalam portofolio cenderung untuk bergerak secara bersama-sama.  Koefisien korelasi yang mengukur derajat asosiasi dua variabel yang menunjukkan tingkat keeratan pergerakan bersamaan relatif (relative comovements) antara dua variabel. DIVERSIFIKASI MARKOWITZ 31/51
  • 33. KOEFISIEN KORELASI  Dalam konteks diversifikasi, korelasi menunjukkan sejauhmana return dari suatu sekuritas terkait satu dengan lainnya:  jika ρi,j = +1,0; berarti korelasi positif sempurna  jika ρi,j = -1,0; berarti korelasi negatif sempurna  jika ρi,j = 0,0; berarti tidak ada korelasi  Konsep koefisien korelasi yang penting: 1. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna (+1,0) tidak akan memberikan manfaat pengurangan risiko. 2. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan mengurangi risiko portofolio secara signifikan. 3. Penggabungan dua buah sekuritas yang berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua sekuritas tersebut. 4. Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrem tersebut (+1,0; 0,0; dan –1,0) sangat jarang terjadi. 32/51
  • 34. KOVARIANS  Dalam konteks manajemen portofolio, kovarians menunjukkan sejauhmana return dari dua sekuritas mempunyai kecenderungan bergerak bersama-sama.  Secara matematis, rumus untuk menghitung kovarians dua buah sekuritas A dan B adalah: Dalam hal ini: σAB = kovarians antara sekuritas A dan B RA,i = return sekuritas A pada saat i E(RA)= nilai yang diharapkan dari return sekuritas A m = jumlah hasil sekuritas yang mungkin terjadi pada periode tertentu pri = probabilitas kejadian return ke-i [ ] [ ]∑ = = m 1i iBiB,AiA,AB pr)E(R-R)E(R-Rσ 33/51
  • 35. ESTIMASI RETURN DAN RISIKO PORTOFOLIO  Mengestimasi return dan risiko portofolio berarti menghitung return yang diharapkan dan risiko suatu kumpulan aset individual yang dikombinasikan dalam suatu portofolio aset.  Rumus untuk menghitung return yang diharapkan dari portofolio adalah sebagai berikut: dalam hal ini: E(Rp) = return yang diharapkan dari portofolio Wi = bobot portofolio sekuritas ke-i ΣWi = jumlah total bobot portofolio = 1,0 E(Ri) = Return yang diharapkan dari sekuritas ke-i n = jumlah sekuritas-sekuritas yang ada dalam portofolio. ∑ = = n 1i )E(RW)E(R iip 34/51
  • 36. Sebuah portofolio yang terdiri dari 3 jenis saham ABC, DEF dan GHI menawarkan return yang diharapkan masing-masing sebesar 15%, 20% dan 25%. Misalnya, presentase dana yang diinvestasikan pada saham ABC sebesar 40%, saham DEF 30% dan saham GHI 30%, maka return yang diharapkan dari portofolio tersebut adalah: E(Rp) = 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25) = 0,195 atau 19,5% CONTOH: ESTIMASI RETURN DAN RISIKO PORTOFOLIO 35/51
  • 37. MENGHITUNG RISIKO PORTOFOLIO  Dalam menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu: 1. Varians setiap sekuritas. 2. Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya. 3. Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas.  Kasus Dua Sekuritas Secara matematis, risiko portofolio dapat dihitung dengan: Dalam hal ini: σp = deviasi standar portofolio wA = bobot portofolio pada aset A ρA,B = koefisien korelasi aset A dan B 2/12222 ])()()(2[ BAABBABBAAp WWWW σσρσσσ +++= 36/51
  • 38. CONTOH: PERHITUNGAN RISIKO PORTOFOLIO DUA ASET  Portofolio yang terdiri dari saham A dan B masing- masing menawarkan return sebesar 10% dan 25%; serta deviasi standar masing-masing sebesar 30% dan 60%. Alokasi dana investor pada kedua aset tersebut masing-masing sebesar 50% untuk setiap aset.  Deviasi standar portofolio tersebut dihitung dengan: σp = [(0,5)2 (0,3)2 + (0,5)2 (0,6)2 + 2 (0,5)(0,5)(ρA,B )(0,3)(0,6)]1/2 = [0,0225 + 0,09 + (0,09) (ρA,B )]1/2 = [0,1125 + 0,09 (ρA,B )]1/2 37/51
  • 39. ρA,B [0.1125 + 0,09 (ρA,B )] 1/2 σp +1,0 [0,1125 + (0,09) (1,0)] 1/2 45,0% +0,5 [0,1125 + (0,09) (0,5)] 1/2 39,8% +0,2 [0,1125 + (0,09) (0,2)] 1/2 36,1% 0 [0,1125 + (0,09) (0,0)] 1/2 33,5% -0,2 [0,1125 + (0,09) (-0,2)] 1/2 30,7% -0,5 [0,1125 + (0,09) (-0,5)] 1/2 25,9% -1,0 [0,1125 + (0,09) (-1,0)] 1/2 15% Berikut ini beberapa skenario koefisien korelasi saham A dan B beserta hasil perhitungan deviasi standarnya: CONTOH: PERHITUNGAN RISIKO PORTOFOLIO DUA ASET 38/51
  • 40. DIVERSIFIKASI UNTUK N-ASET ASET 1 ASET 2 ASET 3 ASET N ASET 1 W1 W1 σ1 σ1 W1 W2σ1 2 W1 W3σ1 3 W1 WNσ1 N ASET 2 W2W1 σ1 2 W2W2σ2σ2 W2W3σ23 W2WNσ2N ASET 3 W3W1 σ1 3 W2W3σ23 W3W3σ3σ3 W3WNσ3N ASET N WNW1 σN1 WNW2σN2 WNW3σN3 WNWNσNσN Untuk kasus diversifikasi dengan N-Aset, risiko portofolio dapat diestimasi dengan mengunakan Matriks Varians- Kovarians  Estimasi risiko portofolio untuk N-Aset, maka kita harus menghitung N varians dan [N(N-1)]/2 kovarians.  Jika N=100, maka untuk menghitung besaran risiko portofolio Markowitz kita harus menghitung [100 (100-1)/2 atau 4950 kovarians dan 100 varians. 39/51
  • 41. VARIANS ATAU KOVARIANS? Estimasi risiko portofolio Markowitz membutuhkan penghitungan kovarians yang jauh lebih besar daripada penghitungan varians. Var = N varians + (N2 -N) kovarians Jika proporsi portofolio adalah equally weighted: Var = (1/N)2 (N) + (1/N)2 (N2 -N) Jika diasumsikan N=~ (sangat besar), maka (1/N ≈ 0): Var ≈ 1/N rata-rata varians + [1-(1/N)] rata-rata kovarians Var ≈ rata-rata kovarians 40/51
  • 42. KESIMPULAN PENTING DIVERSIFIKASI MARKOWITZ  Diversifikasi memang mampu mengurangi risiko, namun terdapat risiko yang tidak dapat dihilangkan oleh diversifikasi yang dikenal dengan risiko sistematis.  Risiko yang tidak bisa dihilangkan oleh diversifkasi diindikasikan oleh besaran kovarians, yaitu kontribusi risiko masing- masing aset relatif terhadap risiko portofolionya. 41/51
  • 43. PENGARUH BOBOT PORTOFOLIO DAN KORELASI  Contoh: Seorang investor memutuskan untuk berinvestasi pada dua aset dengan karakteristik sebagai berikut:  Asumsi koefisien orelasi antara saham S dan obligasi O adalah nol.  Asumsikan bahwa jika Ws bernilai dari 0 sampai 1, maka kita akan dapat menentukan kemungkinan deviasi standar yang ada adalah sebagai berikut: Ws E(Rp ) σp 1,00 12,00% 15,00% 0,90 11,40% 13,54% 0,80 10,80% 12,17% 0,70 10,20% 10,92% 0,60 9,60% 9,85% 0,50 9,00% 9,01% 0,40 8,40% 8,49% 0,30 7,80% 8,32% 0,20 7,20% 8,54% 0,10 6,60% 9,12% 0,00 6,00% 10,00% SahamS Obligasi O Return harapan, E (Ri ) 0,12 0,06 Deviasi standar, σi 0,15 0,10 42/51
  • 44. PORTFOLIO’S INVESTMENT OPPORTUNITY SET  Titik-titik dalam skedul diplot pada gambar berikut.  Kurva ini disebut kumpulan peluang investasi (investment opportunity set) atau garis kombinasi karena kurva ini menunjukkan berbagai kombinasi yang mungkin dari risiko dan return harapan yang disediakan oleh portofolio kedua aset tersebut.  Dengan kata lain, kurva ini menunjukkan apa yang terjadi pada risiko dan return harapan dari portfofolio kedua aset ketika bobot portofolio diubah-ubah. 100% saham S 100% obligasi O 0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% 0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% 16% Deviasi standar return portofolio Returnharapanportofolio 43/51
  • 45. PEMETAAN KUMPULAN PELUANG INVESTASI  Kurva kumpulan peluang investasi dapat diciptakan untuk berapapun nilai koefisien korelasi antara saham S dan obligasi O.  Gambar berikut memperlihatkan kurva kumpulan peluang investasi pada berbagai koefisien korelasi secara serentak. 0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% 0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% 16% Deviasi standar return portofolio Returnharapanportofolio Korelasi = 1 Korelasi = -1 Korelasi = 0 Korelasi = 0.5 44/51
  • 46. MODEL INDEKS TUNGGAL  Model portofolio Markowitz dengan perhitungan kovarians yang kompleks seperti telah dijelaskan diatas, selanjutnya dikembangkan oleh William Sharpe dengan menciptakan model indeks tunggal.  Model ini mengkaitkan perhitungan return setiap aset pada return indeks pasar.  Secara matematis, model indeks tunggal dapat digambarkan sebagai berikut: Ri = αi + βi RM + ei Dalam hal ini: Ri = return sekuritas i RM = return indeks pasar αi = bagian return sekuritas i yang tidak dipengaruhi kinerja pasar βi = ukuran kepekaan return sekuritas i terhadap perubahan return pasar ei = kesalahan residual 45/51
  • 47.  Penghitungan return sekuritas dalam model indeks tunggal melibatkan dua komponen utama, yaitu: 1. komponen return yang terkait dengan keunikan perusahaan; dilambangkan dengan αi 2. komponen return yang terkait dengan pasar; dilambangkan dengan βI Formulasi Model Indeks Tunggal Asumsi: Sekuritas akan berkorelasi hanya jika sekuritas-sekuritas tersebut mempunyai respon yang sama terhadap return pasar. Sekuritas akan bergerak menuju arah yang sama hanya jika sekuritas-sekuritas tersebut mempunyai hubungan yang sama terhadap return pasar. iMiii eRR ++= βα MODEL INDEKS TUNGGAL 46/51
  • 48. BETA PADA MODEL INDEKS TUNGGAL  Salah satu konsep penting dalam model indeks tunggal adalah terminologi Beta (β).  Beta merupakan ukuran kepekaan return sekuritas terhadap return pasar. Semakin besar beta suatu sekuritas, semakin besar kepekaan return sekuritas tersebut terhadap perubahan return pasar. 47/51
  • 49.  Asumsi yang dipakai dalam model indeks tunggal adalah bahwa sekuritas akan berkorelasi hanya jika sekuritas-sekuritas tersebut mempunyai respon yang sama terhadap return pasar.  Dalam model indeks tunggal, kovarians antara saham A dan saham B hanya bisa dihitung atas dasar kesamaan respon kedua saham tersebut terhadap return pasar. MODEL INDEKS TUNGGAL 48/51
  • 50.  Secara matematis, kovarians antar saham A dan B yang hanya terkait dengan risiko pasar bisa dituliskan sebagai: ρAB = βA βB σ2 M  Persamaan untuk menghitung risiko portofolio dengan model indeks tunggal akan menjadi: epppp σσβσ += ][ 222 MODEL INDEKS TUNGGAL 49/51
  • 51. MODEL INDEKS TUNGGAL VS MODEL MARKOWITZ  Kompleksitas penghitungan risiko portofolio metode Markowitz adalah memerlukan varian dan kovarian yang semakin kompleks untuk setiap penambahan aset yang dimasukkan dalam portofolio.  Model Markowitz menghitung kovarians melalui penggunaan matriks hubungan varians-kovarians, yang memerlukan perhitungan yang kompleks. Sedangkan dalam model indeks tunggal, risiko disederhanakan kedalam dua komponen, yaitu risiko pasar dan risiko keunikan perusahaan. 50/51
  • 52.  Penyederhaan dalam model indeks tunggal tersebut ternyata bisa menyederhanakan penghitungan risiko portofolio Markowitz yang sangat kompleks menjadi perhitungan sederhana. MODEL INDEKS TUNGGAL VS MODEL MARKOWITZ 51/51