SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Download to read offline
MACROECONOMICS
C H A P T E R
© 2007 Worth Publishers, all rights reserved
SIXTH EDITION
PowerPoint®
Slides by Ron Cronovich
N. GREGORY MANKIW
Kebijakan Stabilisasi
14
slide 1BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Dalam bab ini, Anda akan belajar
...
... Sekitar dua perdebatan kebijakan:
1. Harus kebijakan aktif atau pasif?
2. Harus menjadi kebijakan oleh aturan atau
kebijaksanaan?
slide 2BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Pertanyaan 1:
Harus kebijakan aktif atau
pasif?
Tingkat pertumbuhan PDB riil, 1970-2006
-4
-2
0
2
4
6
8
10
1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005
Tingkat
pertumb
uhan
rata-rata
Perubah
an
persen
dari 4/4
sebelum
nya
slide 4BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Meningkatkan pengangguran selama
resesi
puncak palung
meningkatkan tidak.
orang yang menganggur
(jutaan)
Juli 1953 Mei 1954 2.11
Agustus 1957 April 1958 2.27
April 1960 Februari 1961 1.21
Desember 1969 November 1970 2.01
November 1973 Maret 1975 3.58
Januari 1980 Juli 1980 1.68
Juli 1981 November 1982 4.08
Juli 1990 Maret 1991 1,67
Maret 2001 November 2001 1,50
slide 5BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Argumen untuk kebijakan aktif
 Resesi menyebabkan kesulitan ekonomi bagi
jutaan orang.
 The Employment Act of 1946:
"Ini adalah kebijakan dan tanggung jawab dari
Pemerintah Federal untuk ... mempromosikan
kesempatan kerja penuh dan produksi
berkelanjutan."
 Model permintaan agregat dan penawaran (bab.
9-13) menunjukkan bagaimana fiskal dan
kebijakan moneter dapat menanggapi guncangan
dan menstabilkan perekonomian.
slide 6BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Argumen terhadap kebijakan
aktif
Kebijakan bertindak dengan panjang & variabel
tertinggal, termasuk:
dalam lag:
waktu antara shock dan respon kebijakan.
 membutuhkan waktu untuk mengenali kejutan
 membutuhkan waktu untuk menerapkan kebijakan,
kebijakan fiskal terutama
luar lag:
waktu yang dibutuhkan untuk kebijakan untuk
mempengaruhi perekonomian.
Jika kondisi berubah sebelum dampak kebijakan
itu dirasakan,
kebijakan dapat menggoyahkan perekonomian.
slide 7BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Stabilisator otomatis
 Definisi:
kebijakan yang mendorong atau menekan
perekonomian ketika diperlukan tanpa perubahan
kebijakan yang disengaja.
 Dirancang untuk mengurangi kelambanan yang
terkait dengan kebijakan stabilisasi.
 Contoh:
 Pajak pendapatan
 asuransi pengangguran
 kesejahteraan
slide 8BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Peramalan makroekonomi
Karena kebijakan bertindak dengan kelambatan,
pembuat kebijakan harus memprediksi kondisi
masa depan.
Dua cara menghasilkan ekonom perkiraan:
 Indikator ekonomi terkemuka
seri data yang berfluktuasi di muka ekonomi
 Model makroekonomi
Model berskala besar dengan estimasi
parameter yang dapat digunakan untuk
meramalkan respon dari variabel endogen
terhadap guncangan dan kebijakan
slide 9BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Indeks LEI dan PDB riil, 1960
sumber data LEI:
The Conference Board
The Indeks
Leading
Indikator
Ekonomi
termasuk seri
data 10
(lihat p.258).
-10
-5
0
5
10
15
20
1960 1962 1964 1966 1968 1970
annualpercentagechange
Leading Economic Indicators
Real GDP
slide 10BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Indeks LEI dan PDB riil, 1970
sumber data LEI:
The Conference Board
-20
-15
-10
-5
0
5
10
15
20
1970 1972 1974 1976 1978 1980
annualpercentagechange
Leading Economic Indicators
Real GDP
slide 11BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Indeks LEI dan PDB riil, 1980
sumber data LEI:
The Conference Board
-20
-15
-10
-5
0
5
10
15
20
1980 1982 1984 1986 1988 1990
annualpercentagechange
Leading Economic Indicators
Real GDP
slide 12BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Indeks LEI dan PDB riil, 1990
sumber data LEI:
The Conference Board
-15
-10
-5
0
5
10
15
1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002
annualpercentagechange
Leading Economic Indicators
Real GDP
Kesalahan peramalan 1982 resesi
Tingkat
pengangguran
slide 14BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Peramalan makroekonomi
Karena kebijakan bertindak dengan kelambatan,
pembuat kebijakan harus memprediksi kondisi
masa depan.Slide sebelumnya menunjukkan
bahwa perkiraan sering salah.
Ini adalah salah satu alasan mengapa
beberapa
ekonom menentang aktivisme
kebijakan.
slide 15BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Lucas kritik
 Karena Robert Lucas
yang memenangkan Hadiah Nobel pada tahun
1995 untuk ekspektasi rasional.
 Peramalan dampak perubahan kebijakan sering
dilakukan dengan menggunakan model estimasi
dengan data historis.
 Lucas menunjukkan bahwa prediksi tersebut tidak
akan berlaku jika perubahan kebijakan mengubah
harapan dengan cara yang mengubah hubungan
mendasar antara variabel.
slide 16BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Contoh kritik Lucas
 Prediksi (berdasarkan pengalaman masa lalu):
Peningkatan laju pertumbuhan uang akan
mengurangi pengangguran.
 Lucas kritik menunjukkan bahwa peningkatan
laju pertumbuhan uang dapat meningkatkan
inflasi yang diharapkan, dalam hal
pengangguran tidak akan selalu jatuh.
slide 17BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Juri keluar ...
Melihat sejarah tidak jelas menjawab Pertanyaan
1:
 Sulit untuk mengidentifikasi guncangan dalam
data.
 Sulit untuk mengatakan bagaimana hal-hal
akan berbeda memiliki kebijakan yang
sebenarnya tidak digunakan.
Sebagian besar ekonom setuju, meskipun, bahwa
Ekonomi AS telah menjadi jauh lebih stabil sejak
akhir 1980-an ...
slide 18BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Stabilitas ekonomi modern
Deviasistandar
0.0
0,5
1.0
1,5
2.0
2,5
3.0
3,5
4.0
1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005
Keriang
an
dari
PDB
Volatilitas
Inflasi
slide 19BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Pertanyaan 2:
Harus kebijakan dilakukan
dengan aturan atau
kebijaksanaan?
slide 20BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Aturan dan kebijaksanaan:
Konsep dasar
 Kebijakan yang dilakukan oleh aturan:
Pembuat kebijakan mengumumkan sebelumnya
bagaimana
kebijakan akan merespon dalam berbagai
situasi,
dan berkomitmen untuk melakukan tindak lanjut.
 Kebijakan yang dilakukan oleh kebijaksanaan:
Sebagai peristiwa terjadi dan keadaan berubah,
pembuat kebijakan menggunakan penilaian
mereka dan menerapkan kebijakan apa pun
yang tampaknya tepat pada saat itu.
slide 21BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Argumen untuk aturan
1. Ketidakpercayaan pembuat kebijakan dan
proses politik
 politisi salah informasi
 kepentingan politisi 'kadang-kadang tidak
sama dengan kepentingan masyarakat
slide 22BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Argumen untuk aturan
2. Waktu inkonsistensi kebijakan diskresioner
 def: Skenario A di mana pembuat kebijakan
memiliki insentif untuk mengingkari sebuah
sebelumnya mengumumkan kebijakan
setelah orang lain telah bertindak
pengumuman itu.
 Menghancurkan kredibilitas kebijakan ',
sehingga mengurangi efektivitas kebijakan
mereka.
slide 23BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Contoh waktu inkonsistensi
1. Untuk mendorong investasi,
pemerintah mengumumkan tidak akan pajak
pendapatan dari modal.
Tetapi setelah pabrik dibangun,
pemerintah ingkar dalam rangka meningkatkan
penerimaan pajak lebih.
slide 24BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Contoh waktu inkonsistensi
2. Untuk mengurangi inflasi yang diharapkan,
bank sentral mengumumkan akan memperketat
kebijakan moneter.
Tapi dihadapkan dengan pengangguran yang
tinggi,
bank sentral mungkin tergoda untuk menurunkan
suku bunga.
slide 25BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Contoh waktu inkonsistensi
3. Bantuan diberikan kepada negara-negara miskin
bergantung pada reformasi fiskal.
Reformasi tidak terjadi, namun bantuan yang
diberikan pula, karena negara-negara donor tidak
ingin warga negara-negara miskin 'kelaparan.
slide 26BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Aturan kebijakan moneter
Sebuah. Tingkat pertumbuhan uang beredar
konstan
 Dianjurkan oleh monetaris.
 Menstabilkan permintaan agregat hanya jika
kecepatan stabil.
slide 27BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Aturan kebijakan moneter
b. Tingkat pertumbuhan target PDB nominal
 Otomatis meningkatkan pertumbuhan uang
setiap kali nominal PDB tumbuh lebih lambat
dari yang ditargetkan; menurunkan
pertumbuhan uang ketika pertumbuhan PDB
nominal melebihi sasaran.
Sebuah. Tingkat pertumbuhan uang beredar konstan
slide 28BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Aturan kebijakan moneter
c. Menargetkan tingkat inflasi
 Secara otomatis mengurangi pertumbuhan
uang setiap kali inflasi naik di atas tingkat
sasaran.
 Bank sentral banyak negara 'sekarang
berlatih penargetan inflasi, tetapi membiarkan
diri diskresi sedikit.
Sebuah. Tingkat pertumbuhan uang beredar konstan
b. Tingkat pertumbuhan target PDB nominal
slide 29BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Aturan kebijakan moneter
d. The Taylor rule:
Menargetkan tingkat dana federal berdasarkan
 tingkat inflasi
 kesenjangan antara PDB aktual & penuh kerja
c. Menargetkan tingkat inflasi
Sebuah. Tingkat pertumbuhan uang beredar konstan
b. Tingkat pertumbuhan target PDB nominal
slide 30BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Taylor Rule
iff =  + 2 + 0,5( - 2) - 0,5(PDB gap)
dimana
iff = Target suku bunga federal fund nominal
Kesenjangan PDB = 100 x
= Persen yang nyata PDB
di bawah tingkat alamiah
Y Y
Y

slide 31BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Taylor Rule
iff =  + 2 + 0,5( - 2) - 0,5(PDB gap)
 Jika  = 2 dan output pada tingkat alaminya,
tingkat dana kemudian makan ditargetkan 4
persen.
 Untuk setiap kenaikan satu titik .
Sen kebijakan secara otomatis diperketat
untuk menaikkan suku bunga The Fed sebesar
1,5.
 Untuk setiap satu persen PDB yang turun di
bawah tingkat alaminya, Sen kebijakan otomatis
slide 32BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
The dana federal:
Aktual dan menyarankan
Persen
0
2
4
6
8
10
12
1987 1990 1993 1996 1999 2002 2005
Aturan Taylor
Seben
arnya
slide 33BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Independensi bank sentral
 Sebuah aturan kebijakan yang diumumkan oleh
bank sentral akan bekerja hanya jika
pengumuman kredibel.
 Kredibilitas sebagian tergantung pada derajat
independensi bank sentral.
slide 34BAB 14 Kebijakan Stabilisasi
Inflasi dan kemandirian bank
sentral
Rata-ratainflasi
Indeks kemerdekaan bank sentral
Bab Ringkasan
1. Para pendukung kebijakan aktif percaya:
 sering guncangan menyebabkan fluktuasi yang
tidak perlu dalam output dan kesempatan kerja
 kebijakan fiskal dan moneter dapat menstabilkan
perekonomian
2. Para pendukung kebijakan pasif percaya:
 yang tertinggal panjang & variabel yang terkait
dengan kebijakan moneter dan fiskal membuat
mereka tidak efektif dan mungkin destabilisasi
 kebijakan tidak kompeten meningkatkan volatilitas
output, lapangan kerja
BAB 14 Kebijakan Stabilisasi meluncur
Bab Ringkasan
3. Para pendukung kebijakan diskresioner percaya:
 kebijaksanaan memberikan lebih banyak fleksibilitas
bagi para pembuat kebijakan dalam merespon tak
terduga
4. Para pendukung aturan kebijakan percaya:
 proses politik tidak bisa dipercaya: Politisi membuat
kesalahan kebijakan atau menggunakan kebijakan
untuk kepentingan mereka sendiri
 komitmen untuk kebijakan tetap diperlukan untuk
menghindari waktu inkonsistensi dan menjaga
kredibilitas
BAB 14 Kebijakan Stabilisasi meluncur

More Related Content

What's hot

Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11Yesica Adicondro
 
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranPenawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
 
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroRasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroEnci Funcky
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barangYusron Blacklist
 
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi MankiwPengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi MankiwYesica Adicondro
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat BungaPenerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat BungaMuhammad Rafi Kambara
 
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomiPertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomiLucky Maharani Safitri
 
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes ModernTeori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes ModernMuhammad Khoirul Fuddin
 
Analisis risiko total
Analisis risiko totalAnalisis risiko total
Analisis risiko totalwidya adhy
 
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregatIlmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregatYesica Adicondro
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatHasnah Rhiriesad
 
Perubahan struktur perekonomian indonesia......
Perubahan struktur perekonomian indonesia......Perubahan struktur perekonomian indonesia......
Perubahan struktur perekonomian indonesia......rosita puspa
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...turah11
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskalSiti Sahati
 
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatPengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatAgustina Hapsari
 

What's hot (20)

Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11
 
Model mundell flemming dan Rezim Kurs
Model mundell flemming dan Rezim KursModel mundell flemming dan Rezim Kurs
Model mundell flemming dan Rezim Kurs
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranPenawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroRasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
 
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi MankiwPengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
 
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat BungaPenerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
 
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomiPertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
 
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes ModernTeori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
 
Analisis risiko total
Analisis risiko totalAnalisis risiko total
Analisis risiko total
 
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregatIlmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
 
Perubahan struktur perekonomian indonesia......
Perubahan struktur perekonomian indonesia......Perubahan struktur perekonomian indonesia......
Perubahan struktur perekonomian indonesia......
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
 
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatPengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
 

Similar to Chap14 en-id

Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)edi prabowo
 
Inflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosavedInflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosavedratna ayu
 
Perekonomian indonesia dan bauran kebijakan bank sentral
Perekonomian indonesia dan bauran kebijakan bank sentralPerekonomian indonesia dan bauran kebijakan bank sentral
Perekonomian indonesia dan bauran kebijakan bank sentralNursevianto Tahier
 
Some Important Price Indexes/ abshor marantika/ kelompok 4
Some Important Price Indexes/ abshor marantika/ kelompok 4Some Important Price Indexes/ abshor marantika/ kelompok 4
Some Important Price Indexes/ abshor marantika/ kelompok 4Annisaicha17
 
chap15-en-id-191222073055 (1).pdf
chap15-en-id-191222073055 (1).pdfchap15-en-id-191222073055 (1).pdf
chap15-en-id-191222073055 (1).pdfadhellyaputri
 

Similar to Chap14 en-id (17)

Chap04.en.id
Chap04.en.idChap04.en.id
Chap04.en.id
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
 
Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
 
Chap01 en-id
Chap01 en-idChap01 en-id
Chap01 en-id
 
Chap01.en.id
Chap01.en.idChap01.en.id
Chap01.en.id
 
materi 8.ppt
materi 8.pptmateri 8.ppt
materi 8.ppt
 
Kebijakan Moneter terbaru.ppt
Kebijakan Moneter terbaru.pptKebijakan Moneter terbaru.ppt
Kebijakan Moneter terbaru.ppt
 
Inflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosavedInflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosaved
 
Perekonomian indonesia dan bauran kebijakan bank sentral
Perekonomian indonesia dan bauran kebijakan bank sentralPerekonomian indonesia dan bauran kebijakan bank sentral
Perekonomian indonesia dan bauran kebijakan bank sentral
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
 
exercise
exerciseexercise
exercise
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
 
1. kebijakan fiscal
1. kebijakan fiscal1. kebijakan fiscal
1. kebijakan fiscal
 
PRICE INDEXES
PRICE INDEXESPRICE INDEXES
PRICE INDEXES
 
Some Important Price Indexes/ abshor marantika/ kelompok 4
Some Important Price Indexes/ abshor marantika/ kelompok 4Some Important Price Indexes/ abshor marantika/ kelompok 4
Some Important Price Indexes/ abshor marantika/ kelompok 4
 
chap15-en-id-191222073055 (1).pdf
chap15-en-id-191222073055 (1).pdfchap15-en-id-191222073055 (1).pdf
chap15-en-id-191222073055 (1).pdf
 

More from Judianto Nugroho (20)

Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
 
Chap18 en-id
Chap18 en-idChap18 en-id
Chap18 en-id
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
 
Chap11 en-id
Chap11 en-idChap11 en-id
Chap11 en-id
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
 
Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2
 
Ek107 122215-692-13
Ek107 122215-692-13Ek107 122215-692-13
Ek107 122215-692-13
 
Ek107 122215-714-12
Ek107 122215-714-12Ek107 122215-714-12
Ek107 122215-714-12
 
Ek107 122215-838-11
Ek107 122215-838-11Ek107 122215-838-11
Ek107 122215-838-11
 
Ek107 122215-791-10
Ek107 122215-791-10Ek107 122215-791-10
Ek107 122215-791-10
 
Ek107 122215-515-9
Ek107 122215-515-9Ek107 122215-515-9
Ek107 122215-515-9
 
Ek107 122215-598-8
Ek107 122215-598-8Ek107 122215-598-8
Ek107 122215-598-8
 
Ek107 122215-867-7
Ek107 122215-867-7Ek107 122215-867-7
Ek107 122215-867-7
 

Recently uploaded

Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxFidelaNiam
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxPutriSoniaAyu
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfAdindaRizkiThalia
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxYusufAmirudin3
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIsyedharis59
 
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxMateri Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxnursamsi40
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxSuGito15
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxagunk4
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfatsira1
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxDarmiahDarmiah
 
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamKELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamabdulhamidalyFKIP
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1LailaTulangRusukMaha
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxSuarniSuarni5
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf2210130220024
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas Xyova9dspensa
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridDonyAndriSetiawan
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptxSuarniSuarni5
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptxfurqanridha
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfbayuputra151203
 

Recently uploaded (20)

Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
 
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptxPersiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxMateri Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
 
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamKELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 

Chap14 en-id

  • 1. MACROECONOMICS C H A P T E R © 2007 Worth Publishers, all rights reserved SIXTH EDITION PowerPoint® Slides by Ron Cronovich N. GREGORY MANKIW Kebijakan Stabilisasi 14
  • 2. slide 1BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Dalam bab ini, Anda akan belajar ... ... Sekitar dua perdebatan kebijakan: 1. Harus kebijakan aktif atau pasif? 2. Harus menjadi kebijakan oleh aturan atau kebijaksanaan?
  • 3. slide 2BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Pertanyaan 1: Harus kebijakan aktif atau pasif?
  • 4. Tingkat pertumbuhan PDB riil, 1970-2006 -4 -2 0 2 4 6 8 10 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 Tingkat pertumb uhan rata-rata Perubah an persen dari 4/4 sebelum nya
  • 5. slide 4BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Meningkatkan pengangguran selama resesi puncak palung meningkatkan tidak. orang yang menganggur (jutaan) Juli 1953 Mei 1954 2.11 Agustus 1957 April 1958 2.27 April 1960 Februari 1961 1.21 Desember 1969 November 1970 2.01 November 1973 Maret 1975 3.58 Januari 1980 Juli 1980 1.68 Juli 1981 November 1982 4.08 Juli 1990 Maret 1991 1,67 Maret 2001 November 2001 1,50
  • 6. slide 5BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Argumen untuk kebijakan aktif  Resesi menyebabkan kesulitan ekonomi bagi jutaan orang.  The Employment Act of 1946: "Ini adalah kebijakan dan tanggung jawab dari Pemerintah Federal untuk ... mempromosikan kesempatan kerja penuh dan produksi berkelanjutan."  Model permintaan agregat dan penawaran (bab. 9-13) menunjukkan bagaimana fiskal dan kebijakan moneter dapat menanggapi guncangan dan menstabilkan perekonomian.
  • 7. slide 6BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Argumen terhadap kebijakan aktif Kebijakan bertindak dengan panjang & variabel tertinggal, termasuk: dalam lag: waktu antara shock dan respon kebijakan.  membutuhkan waktu untuk mengenali kejutan  membutuhkan waktu untuk menerapkan kebijakan, kebijakan fiskal terutama luar lag: waktu yang dibutuhkan untuk kebijakan untuk mempengaruhi perekonomian. Jika kondisi berubah sebelum dampak kebijakan itu dirasakan, kebijakan dapat menggoyahkan perekonomian.
  • 8. slide 7BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Stabilisator otomatis  Definisi: kebijakan yang mendorong atau menekan perekonomian ketika diperlukan tanpa perubahan kebijakan yang disengaja.  Dirancang untuk mengurangi kelambanan yang terkait dengan kebijakan stabilisasi.  Contoh:  Pajak pendapatan  asuransi pengangguran  kesejahteraan
  • 9. slide 8BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Peramalan makroekonomi Karena kebijakan bertindak dengan kelambatan, pembuat kebijakan harus memprediksi kondisi masa depan. Dua cara menghasilkan ekonom perkiraan:  Indikator ekonomi terkemuka seri data yang berfluktuasi di muka ekonomi  Model makroekonomi Model berskala besar dengan estimasi parameter yang dapat digunakan untuk meramalkan respon dari variabel endogen terhadap guncangan dan kebijakan
  • 10. slide 9BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Indeks LEI dan PDB riil, 1960 sumber data LEI: The Conference Board The Indeks Leading Indikator Ekonomi termasuk seri data 10 (lihat p.258). -10 -5 0 5 10 15 20 1960 1962 1964 1966 1968 1970 annualpercentagechange Leading Economic Indicators Real GDP
  • 11. slide 10BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Indeks LEI dan PDB riil, 1970 sumber data LEI: The Conference Board -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 1970 1972 1974 1976 1978 1980 annualpercentagechange Leading Economic Indicators Real GDP
  • 12. slide 11BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Indeks LEI dan PDB riil, 1980 sumber data LEI: The Conference Board -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 1980 1982 1984 1986 1988 1990 annualpercentagechange Leading Economic Indicators Real GDP
  • 13. slide 12BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Indeks LEI dan PDB riil, 1990 sumber data LEI: The Conference Board -15 -10 -5 0 5 10 15 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 annualpercentagechange Leading Economic Indicators Real GDP
  • 14. Kesalahan peramalan 1982 resesi Tingkat pengangguran
  • 15. slide 14BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Peramalan makroekonomi Karena kebijakan bertindak dengan kelambatan, pembuat kebijakan harus memprediksi kondisi masa depan.Slide sebelumnya menunjukkan bahwa perkiraan sering salah. Ini adalah salah satu alasan mengapa beberapa ekonom menentang aktivisme kebijakan.
  • 16. slide 15BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Lucas kritik  Karena Robert Lucas yang memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 1995 untuk ekspektasi rasional.  Peramalan dampak perubahan kebijakan sering dilakukan dengan menggunakan model estimasi dengan data historis.  Lucas menunjukkan bahwa prediksi tersebut tidak akan berlaku jika perubahan kebijakan mengubah harapan dengan cara yang mengubah hubungan mendasar antara variabel.
  • 17. slide 16BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Contoh kritik Lucas  Prediksi (berdasarkan pengalaman masa lalu): Peningkatan laju pertumbuhan uang akan mengurangi pengangguran.  Lucas kritik menunjukkan bahwa peningkatan laju pertumbuhan uang dapat meningkatkan inflasi yang diharapkan, dalam hal pengangguran tidak akan selalu jatuh.
  • 18. slide 17BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Juri keluar ... Melihat sejarah tidak jelas menjawab Pertanyaan 1:  Sulit untuk mengidentifikasi guncangan dalam data.  Sulit untuk mengatakan bagaimana hal-hal akan berbeda memiliki kebijakan yang sebenarnya tidak digunakan. Sebagian besar ekonom setuju, meskipun, bahwa Ekonomi AS telah menjadi jauh lebih stabil sejak akhir 1980-an ...
  • 19. slide 18BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Stabilitas ekonomi modern Deviasistandar 0.0 0,5 1.0 1,5 2.0 2,5 3.0 3,5 4.0 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 Keriang an dari PDB Volatilitas Inflasi
  • 20. slide 19BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Pertanyaan 2: Harus kebijakan dilakukan dengan aturan atau kebijaksanaan?
  • 21. slide 20BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Aturan dan kebijaksanaan: Konsep dasar  Kebijakan yang dilakukan oleh aturan: Pembuat kebijakan mengumumkan sebelumnya bagaimana kebijakan akan merespon dalam berbagai situasi, dan berkomitmen untuk melakukan tindak lanjut.  Kebijakan yang dilakukan oleh kebijaksanaan: Sebagai peristiwa terjadi dan keadaan berubah, pembuat kebijakan menggunakan penilaian mereka dan menerapkan kebijakan apa pun yang tampaknya tepat pada saat itu.
  • 22. slide 21BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Argumen untuk aturan 1. Ketidakpercayaan pembuat kebijakan dan proses politik  politisi salah informasi  kepentingan politisi 'kadang-kadang tidak sama dengan kepentingan masyarakat
  • 23. slide 22BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Argumen untuk aturan 2. Waktu inkonsistensi kebijakan diskresioner  def: Skenario A di mana pembuat kebijakan memiliki insentif untuk mengingkari sebuah sebelumnya mengumumkan kebijakan setelah orang lain telah bertindak pengumuman itu.  Menghancurkan kredibilitas kebijakan ', sehingga mengurangi efektivitas kebijakan mereka.
  • 24. slide 23BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Contoh waktu inkonsistensi 1. Untuk mendorong investasi, pemerintah mengumumkan tidak akan pajak pendapatan dari modal. Tetapi setelah pabrik dibangun, pemerintah ingkar dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak lebih.
  • 25. slide 24BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Contoh waktu inkonsistensi 2. Untuk mengurangi inflasi yang diharapkan, bank sentral mengumumkan akan memperketat kebijakan moneter. Tapi dihadapkan dengan pengangguran yang tinggi, bank sentral mungkin tergoda untuk menurunkan suku bunga.
  • 26. slide 25BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Contoh waktu inkonsistensi 3. Bantuan diberikan kepada negara-negara miskin bergantung pada reformasi fiskal. Reformasi tidak terjadi, namun bantuan yang diberikan pula, karena negara-negara donor tidak ingin warga negara-negara miskin 'kelaparan.
  • 27. slide 26BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Aturan kebijakan moneter Sebuah. Tingkat pertumbuhan uang beredar konstan  Dianjurkan oleh monetaris.  Menstabilkan permintaan agregat hanya jika kecepatan stabil.
  • 28. slide 27BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Aturan kebijakan moneter b. Tingkat pertumbuhan target PDB nominal  Otomatis meningkatkan pertumbuhan uang setiap kali nominal PDB tumbuh lebih lambat dari yang ditargetkan; menurunkan pertumbuhan uang ketika pertumbuhan PDB nominal melebihi sasaran. Sebuah. Tingkat pertumbuhan uang beredar konstan
  • 29. slide 28BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Aturan kebijakan moneter c. Menargetkan tingkat inflasi  Secara otomatis mengurangi pertumbuhan uang setiap kali inflasi naik di atas tingkat sasaran.  Bank sentral banyak negara 'sekarang berlatih penargetan inflasi, tetapi membiarkan diri diskresi sedikit. Sebuah. Tingkat pertumbuhan uang beredar konstan b. Tingkat pertumbuhan target PDB nominal
  • 30. slide 29BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Aturan kebijakan moneter d. The Taylor rule: Menargetkan tingkat dana federal berdasarkan  tingkat inflasi  kesenjangan antara PDB aktual & penuh kerja c. Menargetkan tingkat inflasi Sebuah. Tingkat pertumbuhan uang beredar konstan b. Tingkat pertumbuhan target PDB nominal
  • 31. slide 30BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Taylor Rule iff =  + 2 + 0,5( - 2) - 0,5(PDB gap) dimana iff = Target suku bunga federal fund nominal Kesenjangan PDB = 100 x = Persen yang nyata PDB di bawah tingkat alamiah Y Y Y 
  • 32. slide 31BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Taylor Rule iff =  + 2 + 0,5( - 2) - 0,5(PDB gap)  Jika  = 2 dan output pada tingkat alaminya, tingkat dana kemudian makan ditargetkan 4 persen.  Untuk setiap kenaikan satu titik . Sen kebijakan secara otomatis diperketat untuk menaikkan suku bunga The Fed sebesar 1,5.  Untuk setiap satu persen PDB yang turun di bawah tingkat alaminya, Sen kebijakan otomatis
  • 33. slide 32BAB 14 Kebijakan Stabilisasi The dana federal: Aktual dan menyarankan Persen 0 2 4 6 8 10 12 1987 1990 1993 1996 1999 2002 2005 Aturan Taylor Seben arnya
  • 34. slide 33BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Independensi bank sentral  Sebuah aturan kebijakan yang diumumkan oleh bank sentral akan bekerja hanya jika pengumuman kredibel.  Kredibilitas sebagian tergantung pada derajat independensi bank sentral.
  • 35. slide 34BAB 14 Kebijakan Stabilisasi Inflasi dan kemandirian bank sentral Rata-ratainflasi Indeks kemerdekaan bank sentral
  • 36. Bab Ringkasan 1. Para pendukung kebijakan aktif percaya:  sering guncangan menyebabkan fluktuasi yang tidak perlu dalam output dan kesempatan kerja  kebijakan fiskal dan moneter dapat menstabilkan perekonomian 2. Para pendukung kebijakan pasif percaya:  yang tertinggal panjang & variabel yang terkait dengan kebijakan moneter dan fiskal membuat mereka tidak efektif dan mungkin destabilisasi  kebijakan tidak kompeten meningkatkan volatilitas output, lapangan kerja BAB 14 Kebijakan Stabilisasi meluncur
  • 37. Bab Ringkasan 3. Para pendukung kebijakan diskresioner percaya:  kebijaksanaan memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi para pembuat kebijakan dalam merespon tak terduga 4. Para pendukung aturan kebijakan percaya:  proses politik tidak bisa dipercaya: Politisi membuat kesalahan kebijakan atau menggunakan kebijakan untuk kepentingan mereka sendiri  komitmen untuk kebijakan tetap diperlukan untuk menghindari waktu inkonsistensi dan menjaga kredibilitas BAB 14 Kebijakan Stabilisasi meluncur