SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
1
OVERVIEW
 Jenis-jenis studi peristiwa.
 Tujuan studi peristiwa.
 Metodologi studi peristiwa.
 Teknik – teknik perhitungan return tak normal
dan kumulatif return tak normal.
 Cara menerapkan metode penelitian yang tepat
untuk menguji hipotesis pasar efisien bentuk
setengah kuat atau metode penelitian untuk
studi peristiwa.
1/39
PENGANTAR
 Studi peristiwa termasuk bagian dalam konsep
hipotesis pasar efisien (efficient market
hypothesis).
 Studi peristiwa menyelidiki respons pasar
terhadap kandungan informasi dari suatu
pengumuman atau publikasi peristiwa tertentu.
 Kandungan informasi dapat berupa berita baik
(good news) atau berita buruk (bad news).
2/39
JENIS STUDI PERISTIWA
 Peristiwa yang menjadi fokus penelitian dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa jenis antara
lain:
1. peristiwa konvensional
2. peristiwa kluster
3. peristiwa yang tak terduga
4. peristiwa yang terjadi bersifat relevan dan
berurutan
3/39
STUDI PERISTIWA KONVENSIONAL
 Studi peristiwa konvensional mempelajari
respon pasar terhadap peristiwa yang seringkali
terjadi dan diumumkan secara terbuka oleh
emiten di pasar modal.
 Contoh: pengumuman laba, pembayaran
dividen, penawaran hak atas saham (right
issue), merger dan akuisisi, pembelanjaan
kapital, stock split, dan sebagainya.
 Kajian teoritis diperlukan untuk melandasi
argumentasi dalam menyusun hipotesis.
4/39
 Karakteristik studi peristiwa konvensional:
 Pemicu peristiwa bisa terjadi di perusahaan lain
namun umumnya tidak pada waktu yang sama.
 Peristiwa bersifat lazim dan seringkali merupakan
peristiwa rutin yang terjadi dalam perusahaan.
 Dampak peristiwa hanya terjadi pada perusahaan
yang mengumumkan peristiwa.
 Tidak terdapat peristiwa lain yang berdekatan
guna menghindari ambiguitas respons pasar
terhadap informasi ganda.
STUDI PERISTIWA KONVENSIONAL
5/39
STUDI PERISTIWA KLUSTER
 Studi peristiwa kluster atau kelompok
mempelajari respons pasar terhadap peristiwa
yang diumumkan secara terbuka yang terjadi
pada waktu yang sama dan berdampak pada
sekelompok perusahaan.
 Contoh: pengumuman pemerintah yang
membuat regulasi pada industri tertentu
sehingga diperkirakan berdampak pada aliran
kas perusahaan dalam industri yang
bersangkutan.
6/39
 Respons pasar dalam studi peristiwa kluster cenderung
lebih sulit diprediksi.
 Studi tipe ini selain sesuai untuk menguji efisiensi
informasi (kecepatan respons terhadap informasi) juga
relevan untuk menguji efisiensi keputusan (ketepatan
respons terhadap informasi).
 Untuk menguji efisiensi keputusan, peneliti dapat
memecah sampel menjadi dua bagian, yaitu kluster
perusahaan utama (kelompok perusahaan yang diduga
terkena dampak peristiwa) dan kluster perusahaan
kontrol (kelompok perusahaan yang diduga tidak
terkena dampak peristiwa).
STUDI PERISTIWA KLUSTER
7/39
STUDI PERISTIWA TAK TERDUGA
 Studi ini mempelajari respons pasar terhadap suatu
peristiwa yang tidak terduga (unanticipated
event).
 Karakteristik utama dari studi ini adalah peristiwa
yang terjadi bersifat tak terduga.
 Contoh: dampak kebocoran nuklir pada kelompok
perusahaan tertentu.
 Studi peristiwa tak terduga juga relevan untuk
menguji hipotesis efisien secara informasi dan
efisien secara keputusan.
8/39
STUDI PERISTIWA BERURUTAN
(SEQUENTIAL EVENTS)
 Studi ini mempelajari respons pasar terhadap serangkaian
peristiwa-peristiwa yang terjadi secara berurutan dalam
situasi ketidakpastian yang tinggi.
 Dalam hal ini kecepatan dan ketepatan informasi menjadi
kunci dari respons pasar.
 Contoh (Mansur, Cochran, dan Phillips, 1991): meneliti
kecelakaan kapal tanker Exon Valdes yang berdampak pada
ditutupnya lalu lintas kapal minyak di perairan Alaska.
Peristiwa berurutan terjadi karena pasar belum memperoleh
informasi tingkat kebocoran kapal dan dampak luberan
minyak yang menghalangi kapal-kapal tanker lainnya hingga
tahap pengumuman resmi oleh otoritas perairan setempat.
9/39
TUJUAN STUDI PERISTIWA
 Studi peristiwa berusaha mendeteksi respon pasar
terhadap suatu peristiwa yang dipublikasikan.
 Respon pasar tergantung dari kandungan informasi
yang melekat dalam suatu peristiwa yang diduga
berdampak pada aliran kas perusahaan di masa
datang.
 Tujuan studi peristiwa mencakup :
 pengujian teoretis
 pengujian respon pasar
 pengujian return tak normal
10/39
PENGUJIAN TEORITIS
 Studi peristiwa pada dasarnya merupakan
metodologi untuk pengujian teori atau hipotesis
efisiensi pasar bentuk setengah kuat.
 Selain teori hipotesis pasar efisien, peristiwa
tertentu terkait dengan landasan teori relevan
lainnya, misalnya:
 Studi peristiwa tentang pengumuman dividen
seringkali dikaitkan dengan teori signaling.
 Studi peristiwa tentang pengumuman pemecahan
saham (stock split) dapat dikaitkan dengan teori
signaling dan likuiditas.
11/39
PENGUJIAN RESPON PASAR
 Pengujian respons pasar terkait dengan hipotesis
efisiensi informasi (kecepatan respons pasar) dan
efisiensi keputusan (ketepatan respons pasar).
 Efisiensi informasi (kecepatan respons pasar) relevan
dengan pengujian teori atau hipotesis pasar efisien
bentuk setengah kuat, sedangkan efisiensi keputusan
(ketepatan respons pasar) relevan dengan pengujian
teori yang terkait dengan studi peristiwa seperti telah
disinggung pada tujuan pengujian teoretis.
 Ketepatan respons pasar terkait dengan apakah pasar
bereaksi dengan benar.
12/39
 Secara empiris bentuk pengujian yang umum digunakan
dalam studi peristiwa adalah bertujuan untuk menguji
ada atau tidak ada return tak normal di seputar
pengumuman peristiwa.
 Return tak normal (RTNi) adalah selisih (positif atau
negatif) dari return aktual di seputar pengumuman (Ri)
dengan return harapan E(Ri):
RTNi = Ri – E(Ri)
 Bila tidak terdapat peristiwa, return aktual cenderung
tidak berbeda dengan return harapan.
PENGUJIAN RETURN TAK NORMAL
13/39
PROSEDUR STUDI PERISTIWA
1. Mengidentifikasi bentuk, efek, dan waktu
peristiwa
14/39
2. Menentukan rentang waktu studi peristiwa:
 Periode estimasi (T-n-e hingga T-n) adalah periode
yang digunakan untuk meramalkan return
harapan pada periode peristiwa.
 Periode peristiwa (T-n hingga T+n) adalah periode
di seputar peristiwa (T0) yang digunakan untuk
menguji perubahan return tak normal.
T-n-e T-n T0 T+n
Periode estimasi Periode peristiwa
T-n-e T-n T0 T+n
Periode estimasi Periode peristiwa
PROSEDUR STUDI PERISTIWA
15/39
3. Menentukan metoda penyesuaian return yang
digunakan untuk menghitung return tak normal.
 Terdapat tiga metode yang secara luas
digunakan dalam penelitian studi peristiwa:
 Model-model statististika, yaitu: model
disesuaikan rata-rata (mean adjusted model)
dan model pasar (market model).
 Model disesuaikan dengan pasar (market
adjusted model).
 Model-model ekonomika, yaitu: capital asset
pricing model (CAPM) dan arbitrage pricing
theory (APT).
PROSEDUR STUDI PERISTIWA
16/39
4. Menghitung return tak normal disekitar perioda
peristiwa (beberapa waktu sebelum dan sesudah
pengumuman peristiwa terjadi).
RTNit = Rit – E(Rit)
Dalam hal ini:
RTNit = return tak normal saham i pada perioda t
Rit = return aktual saham i pada perioda t
E(Rit) = return harapan atau return prediksian
PROSEDUR STUDI PERISTIWA
17/39
 Return harapan dapat diestimasi dengan:
 Model statistika:
 Model disesuaikan rata-rata.
 Model ini memprediksi E(Rit) berdasarkan rata-
rata return selama periode estimasi:
E (Rit) = μi + eit
 Model tersebut dapat diproksi dengan dengan
cara sebagai berikut (rata-rata aritmatik):
T
R
RE
nt
ent
it
it
∑
−=
−−=
=)(
PROSEDUR STUDI PERISTIWA
18/39
Model pasar.
 Model ini memprediksi E(Rit) berdasarkan
hasil estimasi model pasar selama perioda
estimasi dengan cara: 
E(Rit) = αi + βiRMt + εit
 Model disesuaikan pasar.
Model ini memprediksi E(Rit) berdasarkan
return indeks pasar pada hari pengumuman
peristiwa.
PROSEDUR STUDI PERISTIWA
19/39
 Model-model ekonomika:
 Capital asset pricing model:
E(Rit) = RFt + (RMt – RFt) βiRMt
 Arbitrage pricing model:
E(Rit) = d0 + di1F1t + di2F2t + ... + dinFnt + eit
PROSEDUR STUDI PERISTIWA
20/39
5. Menghitung rata-rata return tak normal dan return tak
normal kumulatif dalam perioda peristiwa.
 Return tak normal rata-rata aritmatik:
= return tak normal rata-rata pada waktu ke t.
k = jumlah sekuritas
 Return tak normal kumulatif (cumulative abnormal
return):
tRTN
k
RTN
RTN
n
i
it
t
∑=
= 1
∑
+=
−=
=
nt
nt
iti RTNRTNK
PROSEDUR STUDI PERISTIWA
21/39
6. Merumuskan hipotesis statistis
 Untuk rata-rata return tak normal:
Ho : = 0
Ha : # 0
 Untuk rata-rata return tak normal
kumulatif:
Ho : = 0
Ha : # 0
RTN
RTNK
RTNK
RTN
PROSEDUR STUDI PERISTIWA
22/39
7. Menguji apakah return tak normal rata-rata atau
return tak normal kumulatif berbeda dari 0.
 Pengujian dapat dilakukan dengan uji
parametrik atau non-parametrik.
S = __________________
KSE ( )
 Untuk pengujian hipotesis, nilai t hitung dapat
diperoleh:
t hitung = ____ Σ _____ S ______
√ k
RTN RTN
RTN
RTN
PROSEDUR STUDI PERISTIWA
23/39
8. Interpretasi dan kesimpulan.
 Kesimpulan hasil studi didasarkan
pada probabilitas signifikansi kurang
dari probabilitas yang disyaratkan
(misalnya 0,01, 0,05, atau 0,10).
PROSEDUR STUDI PERISTIWA
24/39
 Kesalahan standar estimasi berdasarkan return
rata-rata periode estimasi:
 Kesalahan standar estimasi berdasarkan return
prediksi perioda estimasi:
ANALISIS STATISTIK: UJI STATISTIK
PARAMETRIK
2
1
2
−−
−
=
∑
−
=
nT
RR
KSE
nt
j
iij
i
)(
2
1
2
−−
−
=
∑
−
=
nT
RER
KSE
nt
j
ijij
i
)((
25/39
 Kesalahan standar estimasi dengan penyesuaian
dependensi sederhana:
 Kesalahan standar estimasi dengan cara seksi silang:
 Kesalahan standar peramalan:
1
1
−−












−−−
−
=
∑
∑ ∑∑
−
−−= =
−
−−=
nT
kenT
RTN
k
RTN
KSE
nt
entt
k
i
it
nt
ent
it
t
( )
( ) kk
RTNRTN
KSE
k
i
tit
t
1
.
1
1
2
−
−
=
∑=
( )
( )∑
−
=
−
−
+
−
+= nt
j
MjM
MtM
it
RR
RR
nT
KSEKSP
1
2
2
1
1
ANALISIS STATISTIK: UJI STATISTIK
PARAMETRIK
26/39
CONTOH STUDI PERISTIWA
 Bagian ini memberikan ilustrasi studi peristiwa
dengan contoh isu pengumuman dividen.
 Bagian penting dalam studi peristiwa adalah
pemahaman tentang dasar teori pasar efisien
dan teori yang menjadi latar belakang suatu
peristiwa.
27/39
 Dasar Teori dan Hipotesis
 Dasar Teori Hipotesis Pasar Efisien.
 Pasar akan merespons informasi yang diumumkan secara
terbuka kepada publik dan diduga memiliki kandungan
penting dan secara fundamental berpotensi
menyebabkan perubahan penilaian aset.
 Dasar Teori Dividen.
 Dibutuhkan teori lain yang secara spesifik melekat
dalam suatu bentuk peristiwa yang diteliti, dalam hal
ini adalah teori signaling.
 Selain teori signaling, terdapat beberapa teori lain
seperti teori keagenan, teori dividen tidak relevan, dan
model pembayaran dividen residual.
CONTOH STUDI PERISTIWA
28/39
 Data dan Sampel.
 Setelah identifikasi peristiwa ditentukan,
yaitu peristiwa pengumuman peningkatan
dividen, maka tahap selanjutnya adalah
menentukan sampel dan data.
 Pada tahap ini juga perlu ditentukan periode
estimasi dan periode jendela.
 Tabel 22.1. menyajikan contoh ilustrasi data
return saham 3 perusahaan yang melakukan
peningkatan dividen.
CONTOH STUDI PERISTIWA
29/39
 Dalam contoh juga disajikan data return
pasar sesuai dengan periode saat
pengumuman dilakukan.
 Dalam contoh, data periode estimasi diambil
data return saham 30 hari sebelum periode
jendela (t – 40).
 Periode jendela ditentukan sebanyak 10 hari
sebelum pengumuman dan 10 hari setelah
pengumuman. Data untuk periode jendela
disajikan pada Tabel 22.2.
CONTOH STUDI PERISTIWA
30/39
 Analisis Studi Peristiwa
 Langkah selanjutnya adalah menghitung
return tak normal (RTN).
 Pada tahap ini dilakukan perhitungan return
harapan terlebih dahulu.
 Pada contoh, pendekatan yang digunakan
dalam mengestimasi return harapan dengan
menggunakan teknik model pasar:
RTNit = Rit – E(Rit)
CONTOH STUDI PERISTIWA
31/39
 Pengestimasian return harapan dapat dilakukan
dengan pendekatan statistik sederhana sebagai
berikut:
E(Rit) = αi + βiRMt + εit
 Diperoleh:
E(RAt) = 0,025 + 0,573RMAt + εAt
E(RBt) = -0,010 + 0,272RMBt + εBt
E(RCt) = -0,030 + 0,220RMCt + εCt
CONTOH STUDI PERISTIWA
32/39
 Berdasarkan hasil estimasi intersep dan beta
(slope) perhitungan return harapan dapat
dilakukan dengan memasukkan unsur return
pasar saham atau RM untuk masing-masing
sampel.
 Dengan menggunakan data RM pada Tabel 22.2. dan
memasukkannya dalam masing-masing persamaan
return harapan, diperoleh hasil perhitungan seperti
pada Tabel 22.3. pada kolom 3, 5, dan 7 untuk
masing-masing return harapan sampel A, B, dan C
secara berurutan.
CONTOH STUDI PERISTIWA
33/39
 Setelah return harapan diperoleh, langkah
selanjutnya adalah perhitungan return tak
normal.
 Langkah ini dapat dilakukan dengan cara
mengurangi return saham aktual (pada Tabel
22.2) dengan return harapan (pada Tabel 22.3.).
 Hasil perhitungan return tak normal disajikan
pada Tabel 22.3. pada kolom 4, 6, dan 8 untuk
masing-masing return tak normal saham (RTN) A,
B, dan C secara berurutan.
CONTOH STUDI PERISTIWA
34/39
 Tahap selanjutnya adalah menghintung rata-
rata return tak normal dan return tak normal
kumulatif dalam periode peristiwa.
 Return tak normal rata-rata (mean abnormal
return) aritmatik.
 Return tak normal rata-rata semua sekuritas untuk
setiap interval waktu dalam periode peristiwa.
 Return tak normal kumulatif (cumulative
abnormal return): Return tak normal kumulatif
untuk setiap sekuritas selama periode peristiwa.
CONTOH STUDI PERISTIWA
35/39
 Kemudian menguji apakah return tak normal
rata-rata atau return tak normal kumulatif
berbeda dari 0, atau apakah return tak normal
sebelum peristiwa berbeda dari return sesudah
peristiwa.
 Pengujian dilakukan dengan uji t. Return tak normal
yang telah distandarisasi merupakan nilai t hitung
untuk setiap sekuritas.
 Kesalahan standar estimasi dihitung dengan cara
menghitung deviasi standar return saham
berdasarkan data return selama periode estimasi,
yaitu t-51 hingga t-11.
CONTOH STUDI PERISTIWA
36/39
 Berdasarkan pendekatan tersebut diperoleh KSE
(atau deviasi standar) untuk masing-masing saham
A, B, dan C adalah 0,243, 0,197, dan 0,188.
 Hasil KSE digunakan untuk membagi return tak
normal pada periode jendela sehingga
diperoleh hasil return tak normal yang telah
distandarisasi (RTNS). Hasil tersebut disajikan
pada Tabel 22.4.
 Tahap Nilai RTNS individual sesungguhnya
merupakan t hitung untuk saham individu,
namun untuk pengujian statistik pada umumnya
dilakukan berdasarkan portofolio atau cross
section sample.
CONTOH STUDI PERISTIWA
37/39
 Untuk pengujian hipotesis nilai t hitung
kolektif dapat dihasilkan.
 Hasil lengkap perhitungan RTNS dan t
hitung disajikan pada Tabel 22.4.
 RTNS untuk A, B, dan C disajikan pada
kolom 3, 4, dan 5.
 Hasil uji t hitung kolektif disajikan pada
kolom 6.
 Berdasarkan uji t diketahui bahwa
observasi ke -7, -2, -1, 0, 1, 5, dan 6
lebih besar dari t tabel.
CONTOH STUDI PERISTIWA
38/39
N t
SD RA =
0.24316
SD RB =
0.19715
SD RC=
0.1884
t hitung
1 2 3 4 5 6
31 -10 -1.204 0.052 0.436 -0.414
32 -9 0.286 -0.334 0.453 0.234
33 -8 0.355 -1.651 0.356 -0.543
34 -7 -0.944 0.052 -2.431 -1.919
35 -6 0.725 0.751 -0.228 0.720
36 -5 0.101 1.094 0.161 0.783
37 -4 -0.440 -0.443 0.161 -0.417
38 -3 -0.285 0.052 0.307 0.043
39 -2 -1.555 -1.363 -1.462 -2.529
40 -1 2.490 2.133 4.887 5.491
41 0 -0.272 2.909 3.026 3.270
42 1 0.558 1.691 0.608 1.649
43 2 0.127 -0.366 -0.328 -0.328
44 3 -0.371 -0.780 -0.106 -0.726
45 4 -0.887 -0.011 -0.252 -0.664
46 5 0.798 2.046 1.149 2.305
47 6 6.216 4.163 6.757 9.894
48 7 -1.076 -0.536 -0.500 -1.220
49 8 -0.656 0.046 -0.839 -0.837
50 9 -0.248 -1.423 0.720 -0.549
51 10 0.137 0.633 -0.889 -0.069
CONTOH STUDI PERISTIWA
39/39

More Related Content

What's hot

Portofolio investasi-bab-20-investasi-international
Portofolio investasi-bab-20-investasi-internationalPortofolio investasi-bab-20-investasi-international
Portofolio investasi-bab-20-investasi-internationalJudianto Nugroho
 
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortPsak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortSri Apriyanti Husain
 
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Hening RN
 
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamPortofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamJudianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaPortofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaJudianto Nugroho
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Lia Ivvana
 
EKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 ObligasiEKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 ObligasiAncilla Kustedjo
 
Handout-MAN-308-Pemilihan-Portofolio.pptx
Handout-MAN-308-Pemilihan-Portofolio.pptxHandout-MAN-308-Pemilihan-Portofolio.pptx
Handout-MAN-308-Pemilihan-Portofolio.pptxWindaF1
 
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomiPortofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomiJudianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaanPortofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaanJudianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioJudianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioPortofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioJudianto Nugroho
 
Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Eka Wahyuliana
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
Modul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolioModul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolioMia Rarasputri
 
Analisis Laporan Arus Kas
Analisis Laporan Arus KasAnalisis Laporan Arus Kas
Analisis Laporan Arus Kasaikinou
 

What's hot (20)

Portofolio investasi-bab-20-investasi-international
Portofolio investasi-bab-20-investasi-internationalPortofolio investasi-bab-20-investasi-international
Portofolio investasi-bab-20-investasi-international
 
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortPsak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
 
Bab 11 & 12
Bab 11 & 12Bab 11 & 12
Bab 11 & 12
 
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
 
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamPortofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
 
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaPortofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
 
Bab 3 risk and return
Bab 3 risk and returnBab 3 risk and return
Bab 3 risk and return
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09
 
EKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 ObligasiEKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
 
Handout-MAN-308-Pemilihan-Portofolio.pptx
Handout-MAN-308-Pemilihan-Portofolio.pptxHandout-MAN-308-Pemilihan-Portofolio.pptx
Handout-MAN-308-Pemilihan-Portofolio.pptx
 
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomiPortofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
 
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaanPortofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
Portofolio investasi-bab-15-analisis-perusahaan
 
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
 
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioPortofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
 
Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Pemilihan Portofolio
Pemilihan PortofolioPemilihan Portofolio
Pemilihan Portofolio
 
Modul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolioModul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolio
 
Teori markowitz ppt
Teori markowitz pptTeori markowitz ppt
Teori markowitz ppt
 
Analisis Laporan Arus Kas
Analisis Laporan Arus KasAnalisis Laporan Arus Kas
Analisis Laporan Arus Kas
 

Similar to Studi Peristiwa

Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptx
Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptxPertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptx
Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptxMonkeyDLuffy546306
 
PPT PORTOFOLIO.pptx
PPT PORTOFOLIO.pptxPPT PORTOFOLIO.pptx
PPT PORTOFOLIO.pptxnazarumasugi
 
Research Methodology
Research Methodology Research Methodology
Research Methodology novi tanoni
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan ForecastingINDAHMAWARNI1
 
13 forecasting02 ok
13 forecasting02 ok13 forecasting02 ok
13 forecasting02 okJamiahPLS
 
Eficient capital market
Eficient capital marketEficient capital market
Eficient capital marketErlinda Putri
 
Estimasi Dan Prakiraan Permintaan
Estimasi Dan Prakiraan PermintaanEstimasi Dan Prakiraan Permintaan
Estimasi Dan Prakiraan PermintaanGhea Savitri
 
Part-IV-ALK(1).ppt
Part-IV-ALK(1).pptPart-IV-ALK(1).ppt
Part-IV-ALK(1).pptbimsky1
 
Optimal Consumption and Portfolio Strategies
Optimal Consumption and Portfolio StrategiesOptimal Consumption and Portfolio Strategies
Optimal Consumption and Portfolio StrategiesSt. Risma Ayu Nirwana
 
Replikasi jurnal manivest
Replikasi jurnal manivestReplikasi jurnal manivest
Replikasi jurnal manivestwicaksonomuh
 
Materi analisis kelayakan pabrik
Materi analisis kelayakan pabrikMateri analisis kelayakan pabrik
Materi analisis kelayakan pabrikDeviKharisma3
 
18094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 2
18094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 218094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 2
18094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 2Tegar Adi
 
12143041 forecasting
12143041 forecasting12143041 forecasting
12143041 forecastingkimiakimia2
 
Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup EkonometrikaHakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup EkonometrikaYuca Siahaan
 
Components of a Time Series/Abshor.Marantika/Kelompok 9
Components of a Time Series/Abshor.Marantika/Kelompok 9Components of a Time Series/Abshor.Marantika/Kelompok 9
Components of a Time Series/Abshor.Marantika/Kelompok 9RikiYosafat
 
Compilation homework of microeconomic shinta
Compilation homework of microeconomic shintaCompilation homework of microeconomic shinta
Compilation homework of microeconomic shintashintadews
 
Compilation homework of microeconomic
Compilation homework of microeconomic Compilation homework of microeconomic
Compilation homework of microeconomic shanti dewi
 

Similar to Studi Peristiwa (20)

Hipotesis efisiensi pasar
Hipotesis efisiensi pasarHipotesis efisiensi pasar
Hipotesis efisiensi pasar
 
Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptx
Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptxPertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptx
Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptx
 
PPT PORTOFOLIO.pptx
PPT PORTOFOLIO.pptxPPT PORTOFOLIO.pptx
PPT PORTOFOLIO.pptx
 
Research Methodology
Research Methodology Research Methodology
Research Methodology
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
13 forecasting02 ok
13 forecasting02 ok13 forecasting02 ok
13 forecasting02 ok
 
Eficient capital market
Eficient capital marketEficient capital market
Eficient capital market
 
Estimasi Dan Prakiraan Permintaan
Estimasi Dan Prakiraan PermintaanEstimasi Dan Prakiraan Permintaan
Estimasi Dan Prakiraan Permintaan
 
Part-IV-ALK(1).ppt
Part-IV-ALK(1).pptPart-IV-ALK(1).ppt
Part-IV-ALK(1).ppt
 
Optimal Consumption and Portfolio Strategies
Optimal Consumption and Portfolio StrategiesOptimal Consumption and Portfolio Strategies
Optimal Consumption and Portfolio Strategies
 
3218839.ppt
3218839.ppt3218839.ppt
3218839.ppt
 
Replikasi jurnal manivest
Replikasi jurnal manivestReplikasi jurnal manivest
Replikasi jurnal manivest
 
Materi analisis kelayakan pabrik
Materi analisis kelayakan pabrikMateri analisis kelayakan pabrik
Materi analisis kelayakan pabrik
 
18094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 2
18094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 218094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 2
18094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 2
 
12143041 forecasting
12143041 forecasting12143041 forecasting
12143041 forecasting
 
Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup EkonometrikaHakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
 
Audit Investigatif Dengan Teknik Audit Dan Teknik Perpajakan
Audit Investigatif Dengan Teknik Audit Dan Teknik PerpajakanAudit Investigatif Dengan Teknik Audit Dan Teknik Perpajakan
Audit Investigatif Dengan Teknik Audit Dan Teknik Perpajakan
 
Components of a Time Series/Abshor.Marantika/Kelompok 9
Components of a Time Series/Abshor.Marantika/Kelompok 9Components of a Time Series/Abshor.Marantika/Kelompok 9
Components of a Time Series/Abshor.Marantika/Kelompok 9
 
Compilation homework of microeconomic shinta
Compilation homework of microeconomic shintaCompilation homework of microeconomic shinta
Compilation homework of microeconomic shinta
 
Compilation homework of microeconomic
Compilation homework of microeconomic Compilation homework of microeconomic
Compilation homework of microeconomic
 

More from Judianto Nugroho (20)

Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
 
Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
 
Chap18 en-id
Chap18 en-idChap18 en-id
Chap18 en-id
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
 
Chap11 en-id
Chap11 en-idChap11 en-id
Chap11 en-id
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
 
Chap01 en-id
Chap01 en-idChap01 en-id
Chap01 en-id
 
Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2
 

Recently uploaded

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 

Studi Peristiwa

  • 1. 1
  • 2. OVERVIEW  Jenis-jenis studi peristiwa.  Tujuan studi peristiwa.  Metodologi studi peristiwa.  Teknik – teknik perhitungan return tak normal dan kumulatif return tak normal.  Cara menerapkan metode penelitian yang tepat untuk menguji hipotesis pasar efisien bentuk setengah kuat atau metode penelitian untuk studi peristiwa. 1/39
  • 3. PENGANTAR  Studi peristiwa termasuk bagian dalam konsep hipotesis pasar efisien (efficient market hypothesis).  Studi peristiwa menyelidiki respons pasar terhadap kandungan informasi dari suatu pengumuman atau publikasi peristiwa tertentu.  Kandungan informasi dapat berupa berita baik (good news) atau berita buruk (bad news). 2/39
  • 4. JENIS STUDI PERISTIWA  Peristiwa yang menjadi fokus penelitian dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis antara lain: 1. peristiwa konvensional 2. peristiwa kluster 3. peristiwa yang tak terduga 4. peristiwa yang terjadi bersifat relevan dan berurutan 3/39
  • 5. STUDI PERISTIWA KONVENSIONAL  Studi peristiwa konvensional mempelajari respon pasar terhadap peristiwa yang seringkali terjadi dan diumumkan secara terbuka oleh emiten di pasar modal.  Contoh: pengumuman laba, pembayaran dividen, penawaran hak atas saham (right issue), merger dan akuisisi, pembelanjaan kapital, stock split, dan sebagainya.  Kajian teoritis diperlukan untuk melandasi argumentasi dalam menyusun hipotesis. 4/39
  • 6.  Karakteristik studi peristiwa konvensional:  Pemicu peristiwa bisa terjadi di perusahaan lain namun umumnya tidak pada waktu yang sama.  Peristiwa bersifat lazim dan seringkali merupakan peristiwa rutin yang terjadi dalam perusahaan.  Dampak peristiwa hanya terjadi pada perusahaan yang mengumumkan peristiwa.  Tidak terdapat peristiwa lain yang berdekatan guna menghindari ambiguitas respons pasar terhadap informasi ganda. STUDI PERISTIWA KONVENSIONAL 5/39
  • 7. STUDI PERISTIWA KLUSTER  Studi peristiwa kluster atau kelompok mempelajari respons pasar terhadap peristiwa yang diumumkan secara terbuka yang terjadi pada waktu yang sama dan berdampak pada sekelompok perusahaan.  Contoh: pengumuman pemerintah yang membuat regulasi pada industri tertentu sehingga diperkirakan berdampak pada aliran kas perusahaan dalam industri yang bersangkutan. 6/39
  • 8.  Respons pasar dalam studi peristiwa kluster cenderung lebih sulit diprediksi.  Studi tipe ini selain sesuai untuk menguji efisiensi informasi (kecepatan respons terhadap informasi) juga relevan untuk menguji efisiensi keputusan (ketepatan respons terhadap informasi).  Untuk menguji efisiensi keputusan, peneliti dapat memecah sampel menjadi dua bagian, yaitu kluster perusahaan utama (kelompok perusahaan yang diduga terkena dampak peristiwa) dan kluster perusahaan kontrol (kelompok perusahaan yang diduga tidak terkena dampak peristiwa). STUDI PERISTIWA KLUSTER 7/39
  • 9. STUDI PERISTIWA TAK TERDUGA  Studi ini mempelajari respons pasar terhadap suatu peristiwa yang tidak terduga (unanticipated event).  Karakteristik utama dari studi ini adalah peristiwa yang terjadi bersifat tak terduga.  Contoh: dampak kebocoran nuklir pada kelompok perusahaan tertentu.  Studi peristiwa tak terduga juga relevan untuk menguji hipotesis efisien secara informasi dan efisien secara keputusan. 8/39
  • 10. STUDI PERISTIWA BERURUTAN (SEQUENTIAL EVENTS)  Studi ini mempelajari respons pasar terhadap serangkaian peristiwa-peristiwa yang terjadi secara berurutan dalam situasi ketidakpastian yang tinggi.  Dalam hal ini kecepatan dan ketepatan informasi menjadi kunci dari respons pasar.  Contoh (Mansur, Cochran, dan Phillips, 1991): meneliti kecelakaan kapal tanker Exon Valdes yang berdampak pada ditutupnya lalu lintas kapal minyak di perairan Alaska. Peristiwa berurutan terjadi karena pasar belum memperoleh informasi tingkat kebocoran kapal dan dampak luberan minyak yang menghalangi kapal-kapal tanker lainnya hingga tahap pengumuman resmi oleh otoritas perairan setempat. 9/39
  • 11. TUJUAN STUDI PERISTIWA  Studi peristiwa berusaha mendeteksi respon pasar terhadap suatu peristiwa yang dipublikasikan.  Respon pasar tergantung dari kandungan informasi yang melekat dalam suatu peristiwa yang diduga berdampak pada aliran kas perusahaan di masa datang.  Tujuan studi peristiwa mencakup :  pengujian teoretis  pengujian respon pasar  pengujian return tak normal 10/39
  • 12. PENGUJIAN TEORITIS  Studi peristiwa pada dasarnya merupakan metodologi untuk pengujian teori atau hipotesis efisiensi pasar bentuk setengah kuat.  Selain teori hipotesis pasar efisien, peristiwa tertentu terkait dengan landasan teori relevan lainnya, misalnya:  Studi peristiwa tentang pengumuman dividen seringkali dikaitkan dengan teori signaling.  Studi peristiwa tentang pengumuman pemecahan saham (stock split) dapat dikaitkan dengan teori signaling dan likuiditas. 11/39
  • 13. PENGUJIAN RESPON PASAR  Pengujian respons pasar terkait dengan hipotesis efisiensi informasi (kecepatan respons pasar) dan efisiensi keputusan (ketepatan respons pasar).  Efisiensi informasi (kecepatan respons pasar) relevan dengan pengujian teori atau hipotesis pasar efisien bentuk setengah kuat, sedangkan efisiensi keputusan (ketepatan respons pasar) relevan dengan pengujian teori yang terkait dengan studi peristiwa seperti telah disinggung pada tujuan pengujian teoretis.  Ketepatan respons pasar terkait dengan apakah pasar bereaksi dengan benar. 12/39
  • 14.  Secara empiris bentuk pengujian yang umum digunakan dalam studi peristiwa adalah bertujuan untuk menguji ada atau tidak ada return tak normal di seputar pengumuman peristiwa.  Return tak normal (RTNi) adalah selisih (positif atau negatif) dari return aktual di seputar pengumuman (Ri) dengan return harapan E(Ri): RTNi = Ri – E(Ri)  Bila tidak terdapat peristiwa, return aktual cenderung tidak berbeda dengan return harapan. PENGUJIAN RETURN TAK NORMAL 13/39
  • 15. PROSEDUR STUDI PERISTIWA 1. Mengidentifikasi bentuk, efek, dan waktu peristiwa 14/39
  • 16. 2. Menentukan rentang waktu studi peristiwa:  Periode estimasi (T-n-e hingga T-n) adalah periode yang digunakan untuk meramalkan return harapan pada periode peristiwa.  Periode peristiwa (T-n hingga T+n) adalah periode di seputar peristiwa (T0) yang digunakan untuk menguji perubahan return tak normal. T-n-e T-n T0 T+n Periode estimasi Periode peristiwa T-n-e T-n T0 T+n Periode estimasi Periode peristiwa PROSEDUR STUDI PERISTIWA 15/39
  • 17. 3. Menentukan metoda penyesuaian return yang digunakan untuk menghitung return tak normal.  Terdapat tiga metode yang secara luas digunakan dalam penelitian studi peristiwa:  Model-model statististika, yaitu: model disesuaikan rata-rata (mean adjusted model) dan model pasar (market model).  Model disesuaikan dengan pasar (market adjusted model).  Model-model ekonomika, yaitu: capital asset pricing model (CAPM) dan arbitrage pricing theory (APT). PROSEDUR STUDI PERISTIWA 16/39
  • 18. 4. Menghitung return tak normal disekitar perioda peristiwa (beberapa waktu sebelum dan sesudah pengumuman peristiwa terjadi). RTNit = Rit – E(Rit) Dalam hal ini: RTNit = return tak normal saham i pada perioda t Rit = return aktual saham i pada perioda t E(Rit) = return harapan atau return prediksian PROSEDUR STUDI PERISTIWA 17/39
  • 19.  Return harapan dapat diestimasi dengan:  Model statistika:  Model disesuaikan rata-rata.  Model ini memprediksi E(Rit) berdasarkan rata- rata return selama periode estimasi: E (Rit) = μi + eit  Model tersebut dapat diproksi dengan dengan cara sebagai berikut (rata-rata aritmatik): T R RE nt ent it it ∑ −= −−= =)( PROSEDUR STUDI PERISTIWA 18/39
  • 20. Model pasar.  Model ini memprediksi E(Rit) berdasarkan hasil estimasi model pasar selama perioda estimasi dengan cara:  E(Rit) = αi + βiRMt + εit  Model disesuaikan pasar. Model ini memprediksi E(Rit) berdasarkan return indeks pasar pada hari pengumuman peristiwa. PROSEDUR STUDI PERISTIWA 19/39
  • 21.  Model-model ekonomika:  Capital asset pricing model: E(Rit) = RFt + (RMt – RFt) βiRMt  Arbitrage pricing model: E(Rit) = d0 + di1F1t + di2F2t + ... + dinFnt + eit PROSEDUR STUDI PERISTIWA 20/39
  • 22. 5. Menghitung rata-rata return tak normal dan return tak normal kumulatif dalam perioda peristiwa.  Return tak normal rata-rata aritmatik: = return tak normal rata-rata pada waktu ke t. k = jumlah sekuritas  Return tak normal kumulatif (cumulative abnormal return): tRTN k RTN RTN n i it t ∑= = 1 ∑ += −= = nt nt iti RTNRTNK PROSEDUR STUDI PERISTIWA 21/39
  • 23. 6. Merumuskan hipotesis statistis  Untuk rata-rata return tak normal: Ho : = 0 Ha : # 0  Untuk rata-rata return tak normal kumulatif: Ho : = 0 Ha : # 0 RTN RTNK RTNK RTN PROSEDUR STUDI PERISTIWA 22/39
  • 24. 7. Menguji apakah return tak normal rata-rata atau return tak normal kumulatif berbeda dari 0.  Pengujian dapat dilakukan dengan uji parametrik atau non-parametrik. S = __________________ KSE ( )  Untuk pengujian hipotesis, nilai t hitung dapat diperoleh: t hitung = ____ Σ _____ S ______ √ k RTN RTN RTN RTN PROSEDUR STUDI PERISTIWA 23/39
  • 25. 8. Interpretasi dan kesimpulan.  Kesimpulan hasil studi didasarkan pada probabilitas signifikansi kurang dari probabilitas yang disyaratkan (misalnya 0,01, 0,05, atau 0,10). PROSEDUR STUDI PERISTIWA 24/39
  • 26.  Kesalahan standar estimasi berdasarkan return rata-rata periode estimasi:  Kesalahan standar estimasi berdasarkan return prediksi perioda estimasi: ANALISIS STATISTIK: UJI STATISTIK PARAMETRIK 2 1 2 −− − = ∑ − = nT RR KSE nt j iij i )( 2 1 2 −− − = ∑ − = nT RER KSE nt j ijij i )(( 25/39
  • 27.  Kesalahan standar estimasi dengan penyesuaian dependensi sederhana:  Kesalahan standar estimasi dengan cara seksi silang:  Kesalahan standar peramalan: 1 1 −−             −−− − = ∑ ∑ ∑∑ − −−= = − −−= nT kenT RTN k RTN KSE nt entt k i it nt ent it t ( ) ( ) kk RTNRTN KSE k i tit t 1 . 1 1 2 − − = ∑= ( ) ( )∑ − = − − + − += nt j MjM MtM it RR RR nT KSEKSP 1 2 2 1 1 ANALISIS STATISTIK: UJI STATISTIK PARAMETRIK 26/39
  • 28. CONTOH STUDI PERISTIWA  Bagian ini memberikan ilustrasi studi peristiwa dengan contoh isu pengumuman dividen.  Bagian penting dalam studi peristiwa adalah pemahaman tentang dasar teori pasar efisien dan teori yang menjadi latar belakang suatu peristiwa. 27/39
  • 29.  Dasar Teori dan Hipotesis  Dasar Teori Hipotesis Pasar Efisien.  Pasar akan merespons informasi yang diumumkan secara terbuka kepada publik dan diduga memiliki kandungan penting dan secara fundamental berpotensi menyebabkan perubahan penilaian aset.  Dasar Teori Dividen.  Dibutuhkan teori lain yang secara spesifik melekat dalam suatu bentuk peristiwa yang diteliti, dalam hal ini adalah teori signaling.  Selain teori signaling, terdapat beberapa teori lain seperti teori keagenan, teori dividen tidak relevan, dan model pembayaran dividen residual. CONTOH STUDI PERISTIWA 28/39
  • 30.  Data dan Sampel.  Setelah identifikasi peristiwa ditentukan, yaitu peristiwa pengumuman peningkatan dividen, maka tahap selanjutnya adalah menentukan sampel dan data.  Pada tahap ini juga perlu ditentukan periode estimasi dan periode jendela.  Tabel 22.1. menyajikan contoh ilustrasi data return saham 3 perusahaan yang melakukan peningkatan dividen. CONTOH STUDI PERISTIWA 29/39
  • 31.  Dalam contoh juga disajikan data return pasar sesuai dengan periode saat pengumuman dilakukan.  Dalam contoh, data periode estimasi diambil data return saham 30 hari sebelum periode jendela (t – 40).  Periode jendela ditentukan sebanyak 10 hari sebelum pengumuman dan 10 hari setelah pengumuman. Data untuk periode jendela disajikan pada Tabel 22.2. CONTOH STUDI PERISTIWA 30/39
  • 32.  Analisis Studi Peristiwa  Langkah selanjutnya adalah menghitung return tak normal (RTN).  Pada tahap ini dilakukan perhitungan return harapan terlebih dahulu.  Pada contoh, pendekatan yang digunakan dalam mengestimasi return harapan dengan menggunakan teknik model pasar: RTNit = Rit – E(Rit) CONTOH STUDI PERISTIWA 31/39
  • 33.  Pengestimasian return harapan dapat dilakukan dengan pendekatan statistik sederhana sebagai berikut: E(Rit) = αi + βiRMt + εit  Diperoleh: E(RAt) = 0,025 + 0,573RMAt + εAt E(RBt) = -0,010 + 0,272RMBt + εBt E(RCt) = -0,030 + 0,220RMCt + εCt CONTOH STUDI PERISTIWA 32/39
  • 34.  Berdasarkan hasil estimasi intersep dan beta (slope) perhitungan return harapan dapat dilakukan dengan memasukkan unsur return pasar saham atau RM untuk masing-masing sampel.  Dengan menggunakan data RM pada Tabel 22.2. dan memasukkannya dalam masing-masing persamaan return harapan, diperoleh hasil perhitungan seperti pada Tabel 22.3. pada kolom 3, 5, dan 7 untuk masing-masing return harapan sampel A, B, dan C secara berurutan. CONTOH STUDI PERISTIWA 33/39
  • 35.  Setelah return harapan diperoleh, langkah selanjutnya adalah perhitungan return tak normal.  Langkah ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi return saham aktual (pada Tabel 22.2) dengan return harapan (pada Tabel 22.3.).  Hasil perhitungan return tak normal disajikan pada Tabel 22.3. pada kolom 4, 6, dan 8 untuk masing-masing return tak normal saham (RTN) A, B, dan C secara berurutan. CONTOH STUDI PERISTIWA 34/39
  • 36.  Tahap selanjutnya adalah menghintung rata- rata return tak normal dan return tak normal kumulatif dalam periode peristiwa.  Return tak normal rata-rata (mean abnormal return) aritmatik.  Return tak normal rata-rata semua sekuritas untuk setiap interval waktu dalam periode peristiwa.  Return tak normal kumulatif (cumulative abnormal return): Return tak normal kumulatif untuk setiap sekuritas selama periode peristiwa. CONTOH STUDI PERISTIWA 35/39
  • 37.  Kemudian menguji apakah return tak normal rata-rata atau return tak normal kumulatif berbeda dari 0, atau apakah return tak normal sebelum peristiwa berbeda dari return sesudah peristiwa.  Pengujian dilakukan dengan uji t. Return tak normal yang telah distandarisasi merupakan nilai t hitung untuk setiap sekuritas.  Kesalahan standar estimasi dihitung dengan cara menghitung deviasi standar return saham berdasarkan data return selama periode estimasi, yaitu t-51 hingga t-11. CONTOH STUDI PERISTIWA 36/39
  • 38.  Berdasarkan pendekatan tersebut diperoleh KSE (atau deviasi standar) untuk masing-masing saham A, B, dan C adalah 0,243, 0,197, dan 0,188.  Hasil KSE digunakan untuk membagi return tak normal pada periode jendela sehingga diperoleh hasil return tak normal yang telah distandarisasi (RTNS). Hasil tersebut disajikan pada Tabel 22.4.  Tahap Nilai RTNS individual sesungguhnya merupakan t hitung untuk saham individu, namun untuk pengujian statistik pada umumnya dilakukan berdasarkan portofolio atau cross section sample. CONTOH STUDI PERISTIWA 37/39
  • 39.  Untuk pengujian hipotesis nilai t hitung kolektif dapat dihasilkan.  Hasil lengkap perhitungan RTNS dan t hitung disajikan pada Tabel 22.4.  RTNS untuk A, B, dan C disajikan pada kolom 3, 4, dan 5.  Hasil uji t hitung kolektif disajikan pada kolom 6.  Berdasarkan uji t diketahui bahwa observasi ke -7, -2, -1, 0, 1, 5, dan 6 lebih besar dari t tabel. CONTOH STUDI PERISTIWA 38/39
  • 40. N t SD RA = 0.24316 SD RB = 0.19715 SD RC= 0.1884 t hitung 1 2 3 4 5 6 31 -10 -1.204 0.052 0.436 -0.414 32 -9 0.286 -0.334 0.453 0.234 33 -8 0.355 -1.651 0.356 -0.543 34 -7 -0.944 0.052 -2.431 -1.919 35 -6 0.725 0.751 -0.228 0.720 36 -5 0.101 1.094 0.161 0.783 37 -4 -0.440 -0.443 0.161 -0.417 38 -3 -0.285 0.052 0.307 0.043 39 -2 -1.555 -1.363 -1.462 -2.529 40 -1 2.490 2.133 4.887 5.491 41 0 -0.272 2.909 3.026 3.270 42 1 0.558 1.691 0.608 1.649 43 2 0.127 -0.366 -0.328 -0.328 44 3 -0.371 -0.780 -0.106 -0.726 45 4 -0.887 -0.011 -0.252 -0.664 46 5 0.798 2.046 1.149 2.305 47 6 6.216 4.163 6.757 9.894 48 7 -1.076 -0.536 -0.500 -1.220 49 8 -0.656 0.046 -0.839 -0.837 50 9 -0.248 -1.423 0.720 -0.549 51 10 0.137 0.633 -0.889 -0.069 CONTOH STUDI PERISTIWA 39/39