SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MAKALAH
PASAR MODAL EFISIEN
Oleh :
1. Lina Hartiningrum 130810301151
2. Novita Dewi Fandiana 110810301052
3. Naufal Ridlo 110810301062
4. Laeli Firda Amalia 110810301087
5. Desy Dwi Permatasari 110810301100
6. Lucha Adji Widjanarko 110810301101
7. Rizky An Nizya Nora 110810301130
8. Erlinda Putri Aningtyas 110810301147
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB 1.PENDAHULUAN
Sejak dikemukakan tahun 1970, teori pasar efisien seakan-akan menjadi
magnet bagi peneliti keuangan untuk terus diuji keabsahannya. Teori pasar yang
efisien bergantung pada asumsi bahwa smua pelaku pasar mengolah informasi
secara rasional dan secara rata-rata informasi yang dimiliki semua pelaku pasar
adalah benar (meskipun tak seorang pemainpun memiliki informasi yang benar :
missal sebagian memiliki informasi yang bagus – bagus sebagian lagi memiliki
informasi yang jelek). Pasar yang efisien juga memerlukan sekelompok pemain
yang dengan cepat akan mengarbitrage bila kemungkinan arbitrage iu muncul.
Pasar modal yang efisien merupakan pasar yang dapat menyediakan
jasa-jasa yang diperlukan oleh para pemodal dengan biaya minimal. Pengertian
“pasar modal yang efisien” telah digunakan dalam beberapa konteks untuk
menjabarkan karakteristik oprasi pasar modal. Dalam pasar yang efisien
oprasinya, para investor dapat memperoleh jasa transaksi yang mencerminkan
biaya yang nyata yang berhubungan dengan meningkatnya jasa – jasa tersebut..
BAB 2.PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar Efisien
Pasar efisien pertama kali dikemukakan oleh Fama (1970). Dalam hal
ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital market) dan
pasar uang. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor
individu maupun investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak
normal (abnormal return), setelah disesuaikan dengan risiko, dengan
menggunakan strategi perdagangan yang ada. Artinya, harga-harga yang
terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada atau “stock
prices reflect all available information”. Ekspresi yang lain menyebutkan
bahwa dalam pasar yang efisien harga-harga aset atau sekuritas secara cepat
dan utuh mencerminkan informasi yang tersedia tentang aset atau sekuritas
tersebut.
Peran utama dari capital adalah mengalokasikan kepemilikan dari
modal ekonomi. Secara umum, ideal market adalah sebuah pasar dimana
perusahaan dapat membuat keputusan investasi produkdan investor bias memilih
diantara sekuritas yang mempresentasikan kepemilikan dari aktivitas perusahaan
dengan asumsi bahwa harga sekuritas pada setiap waktu secara penuh
merefleksikan semua informasi yang tersedia.
Pasar dimana harga selalu “fully reflect” semua informasi yang ada
disebut dengan “efficient”Weak form test adalah keadaan informasi yang ada
berasal dari historical prices. Semi strong test menekankan pada bagaimana harga
bereaksi terhadap pengumuman yang dipublikasikan seperti pengumuman annual
earnings atau stock split. Sedangkan strong form ketika informasi yang ada
dimiliki oleh investor yang memiliki akses monopoli terhadap seluruh informasi.
informasi tersebut mencerminkan sejauh mana tingkat efisiensi suatu pasar.
2.2 Mengapa Pasar Dapat Diharapkan Efisien
Membahas pasar efisien, pasti menimbulkan pertanyaan mengapa harus
ada konsep pasar efisien dan mungkinkah pasar efisien ada dalam
kehidupan nyata. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kondisi-kondisi berikut
idealnya harus terpenuhi:
a. Banyak terdapat investor rasional dan berorientasi pada maksimisasi
keuntungan yang secara aktif berpartisipasi di pasar dengan
menganalisis, menilai, dan berdagang saham. Investor-investor ini adalah
price taker, artinya pelaku itu sendiri tidak akan dapat mempengaruhi harga
suatu sekuritas.
b. Tidak diperlukan biaya untuk mendapatkan informasi dan informasi
tersedia bebas bagi pelaku pasar pada waktu yang hampir sama (tidak jauh
berbeda).
c. Informasi diperoleh dalam bentuk acak, dalam arti setiap pengumuman yang
ada di pasar adalah bebas atau tidak terpengaruh dari pengumuman yang
lain.
d. Investor bereaksi dengan cepat dan sepenuhnya terhadap informasi baru
yang masuk di pasar, yang menyebabkan harga saham segera melakukan
penyesuaian.
Kondisi-kondisi di atas mungkin terkesan kaku atau akan sulit
untuk dapat dipenuhi dalam kehidupan sehari-hari. Harus diakui bahwa akan
sulit sekali untuk mewujudkan kondisi sebagaimana di atas. Walaupun
demikian, perlu dipertimbangkan seberapa dekat kondisi-kondisi tersebut
dengan kenyataan yang ada di pasar satu per satu.
2.3 Pengujian Efisiensi Pasar
Ide dari pengujian pasar yang efisien dituangkan dalam suatu hipotesis
yang disebut dengan hipotesis pasar efisien (HPE) atau efficient market
hypothesis (EMH). Untuk mengetahui kebenaran dari hipotesis ini, maka perlu
dilakukan pengujian secara empiris untuk masing-masing bentuk efisiensi pasar.
Pengujian efisiensi pasar dibagi menjadi tiga kategori yang dihubungkan
dengan bentuk-bentuk efisiensi pasarnya sebagai berikut ini :
1. Pengujian-pengujian bentuk lemah (weak-form test) atau pengujian-pengujian
terhadap pendugaan return (tests for return predictability) yaitu seberapa kuat
informasi masa lalu dapat memprediksi return masa depan. Jika Hipotesis
Pasar Efisien benar, maka perubahan harga sekuritas masa lalu tidak
berhubungan dengan harga sekuritas sekarang, sehingga tidak dapat digunakan
untuk memprediksi harga atau return dari sekuritas. Hipotesis untuk menguji
bentuk lemah ini berhubungan dengan hipotesis langkah acak (random walk
hypothesis). Jika harga-harga mengikuti pola langkah acak (random walk),
maka perubahan harga dari waktu ke waktu sifatnya adalah urandom atau acak
yang independen. Ini berarti bahwa perubahan harga hari ini tidak ada
hubungannya dengan perubahan harga kemarin atau hari-hari sebelumnya.
Pengujian dari efisiensi pasar bentuk lemah ini dapat dilakukan dengan cara
pengujian statistic atau dengan cara pengujian menggunakan aturan-aturan
perdagangan teknis (technical trading rules). Kedua cara ini akan dibahas
berikut ini :
1.1. Pengujian secara statistik
Pengujian secara dapat dilakukan dengan menguji independensi dari
perubahan-perubahan harga-harga sekuritas. Pengujian statistik yang banyak
dilakukan untuk pengujian independensi adalah pengujian hubungan variable
dengan menggunakan korelasi serial atau regresi linier dan pengujian run (run
test).
1.2. Pengujian secara aturan perdagangan teknis
Untuk pasar yang tidak efisien bentuk lemah, pergerakan return atau
harga sekuritas dari waktu ke waktu dapat mempunyai pola yang tertentu. Pola
yang terjadi dapat berupa bentuk linier atau bentuk cyclical. Jika memang pola
seperti ini dapat terjadi, maka investor dapat menggunakannya sebagai strategi
perdagangan untuk mendapatkan keuntungan berlebihan. Salah satu strategi
perdagangan yang memanfaatkan pola perubahan harga sekuritas ini adalah
strategi aturan saringan (filter rule). Strategi aturan saringan ini merupakan
strategi waktu (timing strategy), yaitu strategi tentang kapan investor harus
membeli atau menjual suatu sekuritas. Dengan strategi ini, investor akan
menjual sekuritas jika harga dari sekuritas meningkat melebihi batas atas yang
sudah ditentukan dan menjualnya jika harganya turun lebih rendah dari batas
bawah yang sudah ditentukan. Harga sekuritas yang berada diantara dua batas
ini dianggap masih merupakan harga sekuritas yang wajar (fair price) yang
sekuritasnya belum perlu dibeli atau dijual.
2. Pengujian-pengujian bentuk setengah kuat (semi-strong-form tests) atau studi-
studi peristiwa (event studies), yaitu seberapa cepat harga sekuritas
merefleksikan informasi yang dipublikasikan. Studi peristiwa (event study)
merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa
(event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event
study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dan dapat juga
digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pengujian
kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat
merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan informasi
dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman
mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu
pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan
adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Jika pengujian
melibatkan kecepatan reaksi dari pasar untuk menyerap informasi yang
diumumkan, maka pengujian ini merupakan pengujian efisiensi pasar secara
informasi bentuk setengah kuat. Pasar dikatakan efisien bentuk setengah kuat
jika investor bereaksi dengan cepat untuk menyerap abnormal return untuk
menuju harga keseimbangan yang baru. Jika investor menyerap abnormal
return dengan lambat, maka pasar dikatakan tidak efisien bentuk setengah kuat
secara informasi.
3. Pengujian-pengujian bentuk kuat (strong-form tests) atau pengujian-pengujian
terhadap informasi privat yaitu untuk menjawab pertanyaan apakah investor
mempunyai informasi privat yang tidak terefleksi di harga sekuritas. Terdapat
permasalahan dalam pengujian efisiensi pasar bentuk kuat. Permasalahannya
adalah informasi privat yang akan diuji merupakan informasi yang tidak dapat
diobservasi secara langsung. Oleh karena itu, pengujian ini harus dilakukan
secara tidak langsung dengan menggunakan proksi. Proksi yang digunakan
adalah return yang diperoleh oleh corporate insider dan return yang diperoleh
oleh portofolio reksadana. Alasannya adalah corporate insider dan reksadana
dianggap mempunyai informasi privat di dalam perdagangan sekuritas.
2.4 Anomali Pasar (Market Anomalies)
Dalam membahas pengujian pasar efisien, maka harus juga
membahas tentang adanya ketidak-teraturan (anomali) yang ada yang terkait
dengan hipotesis pasar efisien. Anomali di sini adalah salah satu bentuk dari
fenomena yang ada di pasar. Pada anomali ditemukan hal-hal yang seharusnya
tidak ada bilamana dianggap bahwa pasar efisien benar-benar ada. Artinya,
suatu peristiwa (event) dapat dimanfaatkan untuk memperoleh abnormal
return. Dengan kata lain seorang investor dimungkinkan untuk memperoleh
abnormal return dengan mengandalkan suatu perisitiwa tertentu.
Anomali yang ada, tidak hanya ditemukan pada satu jenis bentuk
pasar efisien saja, tetapi ditemukan pada bentuk pasar efisien yang lain.
Artinya, bukti empiris adanya anomali di pasar modal muncul pada
semua bentuk pasar efisien, walaupun kebanyakan ditemukan pada
bentuk efisien semi-kuat (semi strong).
Pengujian berbasis ada tidaknya anomali menggunakan model
pendekatan uji ke belakang (back tested method). Pada model pendekatan ini
peneliti melakukan pengujian untuk menjawab pertanyaan bagaimana harga
historis (hystorical price data) bergerak (berubah) sebagai konsekuensi dari
adanya kejadian atau pengamatan. Untuk kuatnya suatu pernyataan atau bukti
akan adanya anomali pasar, perlu adanya dukungan yang tidak sedikit. Artinya,
beberapa penelitian harus memiliki kesimpulan yang tidak jauh berbeda satu sama
lain.
BAB 3. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan dua hal penting. Pertama,
berkenaan dengan teori pasar efisien adalah apakah pasar benar-benar telah
efisien. Jawaban atas pertanyaan tersebut bisa bermacam-macam dan mungkin
belum ada kesimpulan yang pasti. Sejauh ini keberadaan pasar efisien di pasar
modal masih menjadi perdebatan.
Kedua, mengenai pengujian pasar efisien yang terbagi menjadi tiga, jenis
pengujian pertama weak-storm yang menjelaskan seberapa kuat informasi masa
lalu dapat memprediksi return masa depan. Dimana pengujian ini cara kerjanya
dibagi menjadi dua yakni pengujian secara statistik dan pengujian secara aturan
perdagangan teknis. Jenis pengujian yang kedua yaitu setengah kuat (semi-strong-
form tests) yaitu seberapa cepat harga sekuritas merefleksikan informasi yang
dipublikasikan. Dan bentuk pengujian yang kedua adalah pengujian bentuk kuat
(strong-form tests) atau pengujian-pengujian terhadap informasi privat yaitu untuk
menjawab pertanyaan apakah investor mempunyai informasi privat yang tidak
terefleksi di harga sekuritas
Ketiga, adanya anomali di pasar yang dalam banyak hal membuktikan
penentangan atas hipotesis pasar efisiensi kemungkinan merupakan bukti dan
sekaligus tantangan bahwa hipotesis pasar efisien harus terus diuji.
Ditemukannya anomali di pasar tidak serta merta menggugurkan hipotesis pasar
efisien, karena anomali yang ada sepertinya hanya terkait dengan bentuk pasar
efisien semi kuat. Artinya, suatu informasi yang baru masuk ke pasar
(menjadi publik) dapat mempengaruhi harga sekuritas.
DAFTAR PUSTAKA
Fama, Eugene F. (May 1970), “Efficient market: A review of
theory and empirical work”, Journal of Finance, 25 (2): 383-417.
Fama, Eugene, F. (1991), “Efficient Capital Markets: II”, Journal
of Finance, 46 (4): 1575-1617.
DAFTAR PUSTAKA
Fama, Eugene F. (May 1970), “Efficient market: A review of
theory and empirical work”, Journal of Finance, 25 (2): 383-417.
Fama, Eugene, F. (1991), “Efficient Capital Markets: II”, Journal
of Finance, 46 (4): 1575-1617.

More Related Content

What's hot

Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transferwidya adhy
 
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangManajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangDevy Sylvia Silaban
 
Merger dan reorganisasi
Merger dan reorganisasiMerger dan reorganisasi
Merger dan reorganisasistiemb
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Kacung Abdullah
 
189197109 kasus-analisis-prospektif
189197109 kasus-analisis-prospektif189197109 kasus-analisis-prospektif
189197109 kasus-analisis-prospektifTheeya Suhertii
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 
Strategy management grup 1 Astra Internationals
Strategy management grup 1 Astra InternationalsStrategy management grup 1 Astra Internationals
Strategy management grup 1 Astra InternationalsRizky Pratama
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFERBAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFEREmilia Wati
 
Tugas NOV,IRR,PBP,PI
Tugas NOV,IRR,PBP,PITugas NOV,IRR,PBP,PI
Tugas NOV,IRR,PBP,PIsischayank
 
3. komponen sistem informasi pemasaran modern
3. komponen sistem informasi pemasaran modern3. komponen sistem informasi pemasaran modern
3. komponen sistem informasi pemasaran modernIzul chumzq
 
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan Naiina Jhanggiani
 

What's hot (20)

Teori markowitz ppt
Teori markowitz pptTeori markowitz ppt
Teori markowitz ppt
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Scott ch. 3
Scott ch. 3Scott ch. 3
Scott ch. 3
 
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing TheoryCAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
 
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangManajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
 
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
 
Saham
SahamSaham
Saham
 
Merger dan reorganisasi
Merger dan reorganisasiMerger dan reorganisasi
Merger dan reorganisasi
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
 
189197109 kasus-analisis-prospektif
189197109 kasus-analisis-prospektif189197109 kasus-analisis-prospektif
189197109 kasus-analisis-prospektif
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Strategy management grup 1 Astra Internationals
Strategy management grup 1 Astra InternationalsStrategy management grup 1 Astra Internationals
Strategy management grup 1 Astra Internationals
 
Pasar Uang Syariah
Pasar Uang SyariahPasar Uang Syariah
Pasar Uang Syariah
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFERBAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
 
Tugas NOV,IRR,PBP,PI
Tugas NOV,IRR,PBP,PITugas NOV,IRR,PBP,PI
Tugas NOV,IRR,PBP,PI
 
3. komponen sistem informasi pemasaran modern
3. komponen sistem informasi pemasaran modern3. komponen sistem informasi pemasaran modern
3. komponen sistem informasi pemasaran modern
 
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan
 

Similar to Eficient capital market

Pengujian efisiensi pasar
Pengujian efisiensi pasarPengujian efisiensi pasar
Pengujian efisiensi pasarRudiah Purnami
 
Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptx
Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptxPertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptx
Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptxMonkeyDLuffy546306
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019Aminullah Assagaf
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019Aminullah Assagaf
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutan
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutanAminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutan
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutanAminullah Assagaf
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Lia Ivvana
 
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasarPortofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasarJudianto Nugroho
 
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisien
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisieneiciencyBenarkah pasar modal itu efisien
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisienRudi Hidayat
 
Teori akuntansi -_market_efficient
Teori akuntansi -_market_efficientTeori akuntansi -_market_efficient
Teori akuntansi -_market_efficientcuphacup
 
Ppt scoot bab 3 & 4
Ppt scoot bab 3 & 4Ppt scoot bab 3 & 4
Ppt scoot bab 3 & 4SolehFudin1
 
Research Methodology
Research Methodology Research Methodology
Research Methodology novi tanoni
 

Similar to Eficient capital market (20)

Pengujian efisiensi pasar
Pengujian efisiensi pasarPengujian efisiensi pasar
Pengujian efisiensi pasar
 
Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
 
Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptx
Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptxPertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptx
Pertemuan 9_Efisiensi Pasar.pptx
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
 
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
P6 7 manajemen investasi lanjutan-2 nop 2019
 
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutan
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutanAminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutan
Aminullah assagaf p6&7 manajemen investasi lanjutan
 
KELOMPOK 2 CHAPTER 5.pptx
KELOMPOK 2 CHAPTER 5.pptxKELOMPOK 2 CHAPTER 5.pptx
KELOMPOK 2 CHAPTER 5.pptx
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16
 
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasarPortofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
 
Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
 
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisien
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisieneiciencyBenarkah pasar modal itu efisien
eiciencyBenarkah pasar modal itu efisien
 
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan SahamEfisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
 
15690 15688-1-pb
15690 15688-1-pb15690 15688-1-pb
15690 15688-1-pb
 
hipotesis pasar modal efisien
hipotesis pasar modal efisienhipotesis pasar modal efisien
hipotesis pasar modal efisien
 
Hipotesis efisiensi pasar
Hipotesis efisiensi pasarHipotesis efisiensi pasar
Hipotesis efisiensi pasar
 
Analisis teknikal
Analisis teknikalAnalisis teknikal
Analisis teknikal
 
Teori akuntansi -_market_efficient
Teori akuntansi -_market_efficientTeori akuntansi -_market_efficient
Teori akuntansi -_market_efficient
 
Ppt scoot bab 3 & 4
Ppt scoot bab 3 & 4Ppt scoot bab 3 & 4
Ppt scoot bab 3 & 4
 
Research Methodology
Research Methodology Research Methodology
Research Methodology
 

More from Erlinda Putri

More from Erlinda Putri (7)

Bisnis model kanvas
Bisnis model kanvasBisnis model kanvas
Bisnis model kanvas
 
Wawancara kerja
Wawancara kerjaWawancara kerja
Wawancara kerja
 
Capital Market Research
Capital Market ResearchCapital Market Research
Capital Market Research
 
Measurements Theory
Measurements TheoryMeasurements Theory
Measurements Theory
 
Measurement Theory
Measurement TheoryMeasurement Theory
Measurement Theory
 
Capital Market Research
Capital Market ResearchCapital Market Research
Capital Market Research
 
Krisis ekonomi
Krisis ekonomiKrisis ekonomi
Krisis ekonomi
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Eficient capital market

  • 1. MAKALAH PASAR MODAL EFISIEN Oleh : 1. Lina Hartiningrum 130810301151 2. Novita Dewi Fandiana 110810301052 3. Naufal Ridlo 110810301062 4. Laeli Firda Amalia 110810301087 5. Desy Dwi Permatasari 110810301100 6. Lucha Adji Widjanarko 110810301101 7. Rizky An Nizya Nora 110810301130 8. Erlinda Putri Aningtyas 110810301147 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER 2014
  • 2. BAB 1.PENDAHULUAN Sejak dikemukakan tahun 1970, teori pasar efisien seakan-akan menjadi magnet bagi peneliti keuangan untuk terus diuji keabsahannya. Teori pasar yang efisien bergantung pada asumsi bahwa smua pelaku pasar mengolah informasi secara rasional dan secara rata-rata informasi yang dimiliki semua pelaku pasar adalah benar (meskipun tak seorang pemainpun memiliki informasi yang benar : missal sebagian memiliki informasi yang bagus – bagus sebagian lagi memiliki informasi yang jelek). Pasar yang efisien juga memerlukan sekelompok pemain yang dengan cepat akan mengarbitrage bila kemungkinan arbitrage iu muncul. Pasar modal yang efisien merupakan pasar yang dapat menyediakan jasa-jasa yang diperlukan oleh para pemodal dengan biaya minimal. Pengertian “pasar modal yang efisien” telah digunakan dalam beberapa konteks untuk menjabarkan karakteristik oprasi pasar modal. Dalam pasar yang efisien oprasinya, para investor dapat memperoleh jasa transaksi yang mencerminkan biaya yang nyata yang berhubungan dengan meningkatnya jasa – jasa tersebut..
  • 3. BAB 2.PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pasar Efisien Pasar efisien pertama kali dikemukakan oleh Fama (1970). Dalam hal ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital market) dan pasar uang. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor individu maupun investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal return), setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada. Artinya, harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada atau “stock prices reflect all available information”. Ekspresi yang lain menyebutkan bahwa dalam pasar yang efisien harga-harga aset atau sekuritas secara cepat dan utuh mencerminkan informasi yang tersedia tentang aset atau sekuritas tersebut. Peran utama dari capital adalah mengalokasikan kepemilikan dari modal ekonomi. Secara umum, ideal market adalah sebuah pasar dimana perusahaan dapat membuat keputusan investasi produkdan investor bias memilih diantara sekuritas yang mempresentasikan kepemilikan dari aktivitas perusahaan dengan asumsi bahwa harga sekuritas pada setiap waktu secara penuh merefleksikan semua informasi yang tersedia. Pasar dimana harga selalu “fully reflect” semua informasi yang ada disebut dengan “efficient”Weak form test adalah keadaan informasi yang ada berasal dari historical prices. Semi strong test menekankan pada bagaimana harga bereaksi terhadap pengumuman yang dipublikasikan seperti pengumuman annual earnings atau stock split. Sedangkan strong form ketika informasi yang ada dimiliki oleh investor yang memiliki akses monopoli terhadap seluruh informasi. informasi tersebut mencerminkan sejauh mana tingkat efisiensi suatu pasar. 2.2 Mengapa Pasar Dapat Diharapkan Efisien Membahas pasar efisien, pasti menimbulkan pertanyaan mengapa harus ada konsep pasar efisien dan mungkinkah pasar efisien ada dalam
  • 4. kehidupan nyata. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kondisi-kondisi berikut idealnya harus terpenuhi: a. Banyak terdapat investor rasional dan berorientasi pada maksimisasi keuntungan yang secara aktif berpartisipasi di pasar dengan menganalisis, menilai, dan berdagang saham. Investor-investor ini adalah price taker, artinya pelaku itu sendiri tidak akan dapat mempengaruhi harga suatu sekuritas. b. Tidak diperlukan biaya untuk mendapatkan informasi dan informasi tersedia bebas bagi pelaku pasar pada waktu yang hampir sama (tidak jauh berbeda). c. Informasi diperoleh dalam bentuk acak, dalam arti setiap pengumuman yang ada di pasar adalah bebas atau tidak terpengaruh dari pengumuman yang lain. d. Investor bereaksi dengan cepat dan sepenuhnya terhadap informasi baru yang masuk di pasar, yang menyebabkan harga saham segera melakukan penyesuaian. Kondisi-kondisi di atas mungkin terkesan kaku atau akan sulit untuk dapat dipenuhi dalam kehidupan sehari-hari. Harus diakui bahwa akan sulit sekali untuk mewujudkan kondisi sebagaimana di atas. Walaupun demikian, perlu dipertimbangkan seberapa dekat kondisi-kondisi tersebut dengan kenyataan yang ada di pasar satu per satu. 2.3 Pengujian Efisiensi Pasar Ide dari pengujian pasar yang efisien dituangkan dalam suatu hipotesis yang disebut dengan hipotesis pasar efisien (HPE) atau efficient market hypothesis (EMH). Untuk mengetahui kebenaran dari hipotesis ini, maka perlu dilakukan pengujian secara empiris untuk masing-masing bentuk efisiensi pasar. Pengujian efisiensi pasar dibagi menjadi tiga kategori yang dihubungkan dengan bentuk-bentuk efisiensi pasarnya sebagai berikut ini : 1. Pengujian-pengujian bentuk lemah (weak-form test) atau pengujian-pengujian terhadap pendugaan return (tests for return predictability) yaitu seberapa kuat
  • 5. informasi masa lalu dapat memprediksi return masa depan. Jika Hipotesis Pasar Efisien benar, maka perubahan harga sekuritas masa lalu tidak berhubungan dengan harga sekuritas sekarang, sehingga tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga atau return dari sekuritas. Hipotesis untuk menguji bentuk lemah ini berhubungan dengan hipotesis langkah acak (random walk hypothesis). Jika harga-harga mengikuti pola langkah acak (random walk), maka perubahan harga dari waktu ke waktu sifatnya adalah urandom atau acak yang independen. Ini berarti bahwa perubahan harga hari ini tidak ada hubungannya dengan perubahan harga kemarin atau hari-hari sebelumnya. Pengujian dari efisiensi pasar bentuk lemah ini dapat dilakukan dengan cara pengujian statistic atau dengan cara pengujian menggunakan aturan-aturan perdagangan teknis (technical trading rules). Kedua cara ini akan dibahas berikut ini : 1.1. Pengujian secara statistik Pengujian secara dapat dilakukan dengan menguji independensi dari perubahan-perubahan harga-harga sekuritas. Pengujian statistik yang banyak dilakukan untuk pengujian independensi adalah pengujian hubungan variable dengan menggunakan korelasi serial atau regresi linier dan pengujian run (run test). 1.2. Pengujian secara aturan perdagangan teknis Untuk pasar yang tidak efisien bentuk lemah, pergerakan return atau harga sekuritas dari waktu ke waktu dapat mempunyai pola yang tertentu. Pola yang terjadi dapat berupa bentuk linier atau bentuk cyclical. Jika memang pola seperti ini dapat terjadi, maka investor dapat menggunakannya sebagai strategi perdagangan untuk mendapatkan keuntungan berlebihan. Salah satu strategi perdagangan yang memanfaatkan pola perubahan harga sekuritas ini adalah strategi aturan saringan (filter rule). Strategi aturan saringan ini merupakan strategi waktu (timing strategy), yaitu strategi tentang kapan investor harus membeli atau menjual suatu sekuritas. Dengan strategi ini, investor akan menjual sekuritas jika harga dari sekuritas meningkat melebihi batas atas yang sudah ditentukan dan menjualnya jika harganya turun lebih rendah dari batas
  • 6. bawah yang sudah ditentukan. Harga sekuritas yang berada diantara dua batas ini dianggap masih merupakan harga sekuritas yang wajar (fair price) yang sekuritasnya belum perlu dibeli atau dijual. 2. Pengujian-pengujian bentuk setengah kuat (semi-strong-form tests) atau studi- studi peristiwa (event studies), yaitu seberapa cepat harga sekuritas merefleksikan informasi yang dipublikasikan. Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Jika pengujian melibatkan kecepatan reaksi dari pasar untuk menyerap informasi yang diumumkan, maka pengujian ini merupakan pengujian efisiensi pasar secara informasi bentuk setengah kuat. Pasar dikatakan efisien bentuk setengah kuat jika investor bereaksi dengan cepat untuk menyerap abnormal return untuk menuju harga keseimbangan yang baru. Jika investor menyerap abnormal return dengan lambat, maka pasar dikatakan tidak efisien bentuk setengah kuat secara informasi. 3. Pengujian-pengujian bentuk kuat (strong-form tests) atau pengujian-pengujian terhadap informasi privat yaitu untuk menjawab pertanyaan apakah investor mempunyai informasi privat yang tidak terefleksi di harga sekuritas. Terdapat permasalahan dalam pengujian efisiensi pasar bentuk kuat. Permasalahannya adalah informasi privat yang akan diuji merupakan informasi yang tidak dapat diobservasi secara langsung. Oleh karena itu, pengujian ini harus dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan proksi. Proksi yang digunakan adalah return yang diperoleh oleh corporate insider dan return yang diperoleh
  • 7. oleh portofolio reksadana. Alasannya adalah corporate insider dan reksadana dianggap mempunyai informasi privat di dalam perdagangan sekuritas. 2.4 Anomali Pasar (Market Anomalies) Dalam membahas pengujian pasar efisien, maka harus juga membahas tentang adanya ketidak-teraturan (anomali) yang ada yang terkait dengan hipotesis pasar efisien. Anomali di sini adalah salah satu bentuk dari fenomena yang ada di pasar. Pada anomali ditemukan hal-hal yang seharusnya tidak ada bilamana dianggap bahwa pasar efisien benar-benar ada. Artinya, suatu peristiwa (event) dapat dimanfaatkan untuk memperoleh abnormal return. Dengan kata lain seorang investor dimungkinkan untuk memperoleh abnormal return dengan mengandalkan suatu perisitiwa tertentu. Anomali yang ada, tidak hanya ditemukan pada satu jenis bentuk pasar efisien saja, tetapi ditemukan pada bentuk pasar efisien yang lain. Artinya, bukti empiris adanya anomali di pasar modal muncul pada semua bentuk pasar efisien, walaupun kebanyakan ditemukan pada bentuk efisien semi-kuat (semi strong). Pengujian berbasis ada tidaknya anomali menggunakan model pendekatan uji ke belakang (back tested method). Pada model pendekatan ini peneliti melakukan pengujian untuk menjawab pertanyaan bagaimana harga historis (hystorical price data) bergerak (berubah) sebagai konsekuensi dari adanya kejadian atau pengamatan. Untuk kuatnya suatu pernyataan atau bukti akan adanya anomali pasar, perlu adanya dukungan yang tidak sedikit. Artinya, beberapa penelitian harus memiliki kesimpulan yang tidak jauh berbeda satu sama lain.
  • 8. BAB 3. KESIMPULAN Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan dua hal penting. Pertama, berkenaan dengan teori pasar efisien adalah apakah pasar benar-benar telah efisien. Jawaban atas pertanyaan tersebut bisa bermacam-macam dan mungkin belum ada kesimpulan yang pasti. Sejauh ini keberadaan pasar efisien di pasar modal masih menjadi perdebatan. Kedua, mengenai pengujian pasar efisien yang terbagi menjadi tiga, jenis pengujian pertama weak-storm yang menjelaskan seberapa kuat informasi masa lalu dapat memprediksi return masa depan. Dimana pengujian ini cara kerjanya dibagi menjadi dua yakni pengujian secara statistik dan pengujian secara aturan perdagangan teknis. Jenis pengujian yang kedua yaitu setengah kuat (semi-strong- form tests) yaitu seberapa cepat harga sekuritas merefleksikan informasi yang dipublikasikan. Dan bentuk pengujian yang kedua adalah pengujian bentuk kuat (strong-form tests) atau pengujian-pengujian terhadap informasi privat yaitu untuk menjawab pertanyaan apakah investor mempunyai informasi privat yang tidak terefleksi di harga sekuritas Ketiga, adanya anomali di pasar yang dalam banyak hal membuktikan penentangan atas hipotesis pasar efisiensi kemungkinan merupakan bukti dan sekaligus tantangan bahwa hipotesis pasar efisien harus terus diuji. Ditemukannya anomali di pasar tidak serta merta menggugurkan hipotesis pasar efisien, karena anomali yang ada sepertinya hanya terkait dengan bentuk pasar efisien semi kuat. Artinya, suatu informasi yang baru masuk ke pasar (menjadi publik) dapat mempengaruhi harga sekuritas.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Fama, Eugene F. (May 1970), “Efficient market: A review of theory and empirical work”, Journal of Finance, 25 (2): 383-417. Fama, Eugene, F. (1991), “Efficient Capital Markets: II”, Journal of Finance, 46 (4): 1575-1617.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Fama, Eugene F. (May 1970), “Efficient market: A review of theory and empirical work”, Journal of Finance, 25 (2): 383-417. Fama, Eugene, F. (1991), “Efficient Capital Markets: II”, Journal of Finance, 46 (4): 1575-1617.